You are on page 1of 6

Fakta Seputar HIV/AIDS

01 Dec 2006

Permasalahan HIV/AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama yang


terus menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sektor
kesehatan. Namun sesungguhnya masih banyak informasi dan
pemahaman tenatang permasalahan kesehaan ini yang masih belum
diketahui lebih jauh oleh masyarakat.

Apa dan bagaimana HIV/AIDS, berikut ini akan disajikan fakta-fakta


seputar HIV/AIDS.

1. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab


AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah,
cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah
terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi.
2. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yaitu sindrom
menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang
yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam
penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah
menurun.
3. ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang
hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami,
ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.
4. Sebagian besar (lebih dari 80%) infkesi HIV diderita oleh
kelompok usia produktif (15-49 tahun) terutama laki-laki, tetapi
proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi
pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap HIV.
5. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak
menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian
orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain. Setelah itu,
AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau
gejala-gejala.
6. Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
o Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
o Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
o Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
o Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
o Dimensia/HIV ensefalopati
7. Gejala minor :
o Batuk menetap lebih dari 1 bulan
o Dermatitis generalisata yang gatal
o Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
o Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
8. Kelompok rawan tertular virus HIV penyebab AIDS HIV dan AIDS
dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan
mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
o Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti
pasangan tanpa menggunakan kondom
o Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik
secara bersama-sama
o Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
o Bayi yang ibunya positif HIV
9. HIV dapat dicegah HIV dapat dicegah dengan memutus rantai
penularan, yaitu ;
o Menggunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko
o Tidak menggunakan jarum suntik secara bersam-sama
o Sedapat mungkin tidak memberi ASI pada anak bila ibu
positif HIV
10. Apakah Sudah ada Obat AIDS
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengobati AIDS,
tetapi yang ada adalah obat untuk menekan perkembangan virus
HIV sehingga kualitas hidup ODHA tersebut meningkat. Obat ini
harus diminum sepanjang hidup.
Fakta Seputar HIV/AIDS

HIV/AIDS, mungkin kata ini mungkin asing bagi kita. Namun tahukah
anda bahwa virus HIV ini sudah sangat dekat dengan kita? Mereka
bukan lagi orang asing yang tidak kita kenal lagi. Beberapa diantara
mereka adalah ibu rumah tangga, pemuda dan eksekutif muda yang
sangat sulit untuk kita tahu. Bahkan untuk tahu angka pasti Orang
dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia sangatlah sulit. Sebuah
fenomena gunung es yang sulit disingkap.

Hal ini memang tidak mengherankan. Maklum saat ini stigma


masyarakat terhadap ODHA masih sangat menyakitkan. Banyak orang
menganggap ODHA adalah sampah masyarakat, penyakit maksiat
yang pantas dijauhi bahkan dibakar. Bukan hanya pada diri mereka
tetapi juga pada keluarga. Padahal ODHA juga manusia yang memiliki
hak hidup layak bahkan membutuhkan dukungan moral yang lebih
dari orang lain. Stigma seperti inilah yang seringkali membuat ODHA
tidak mau membuka diri. Orang yang terinfeksi HIV tidak dapat
diketahui dari penglihatan biasa saja. Pada kenyataannya pengidap
HIV terlihat sangat sehat dan masih dapat bekerja dengan baik seperti
yang sehat. Ketakutan akan stigma seperti ini juga membuat orang
orang yang beresiko tinggi takut memeriksakan diri. Sebab dengan tes
HIV berarti ada kepastian untuk mengadapi stigma masyarakat.
Padahal kebiasaan hidup beresiko tinggi seperti suka “jajan”, sex tidak
aman, menggunakan jarum suntik bergantian (Drugs) dan sebagainya.
Ini berarti resiko menularnya viruspun semakin besar. Selain itu,
banyak orang yang menyangka dirinya “aman” dari HIV/AIDSS,
namun tanpa disadari virus ini telah masuk ke tubuhnya.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS,


yang menyerang sistem kekebalan tubuh, hingga si pengidap akan
rentan terhadap penyakit lain. Sebelum HIV berubah menjadi AIDS
pengidap akan tampak sehatdalam waktu 5 sampai 10 tahun.
Meskipun begitu, dia sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain
melalui hubungan sex yang tidak aman, pemakaian jarum suntik
bekas atau secara bergantian atau air susu ibu yang mengandung
virus HIV, karena HIV terdapat di dalam cairan darah, air mani, cairan
vagina dan air susu ibu.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan
berbagai gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
virus HIV. Oleh karena itu, orang yang mengidap AIDS amat mudah
tertular oleh berbagai macam penyakit.

HIV/AIDS memang menakutkan dan belum ada obatnya. Kita perlu


waspada agar virus ini tidak menyebar lebih luas lagi. Namun bukan
berarti pengidap HIV/AIDS kita musuhi. Hidup sehat, aman, jauhi
resiko tertular dan lebih mengenal virus dan cara penyebarannya,
adalah cara yang terbaik untuk menjauhkan diri kita dari HIV. Hidup
dan masa depan kita adalah tanggung jawab kita sendiri.

Cara Penularan

• Kontak seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak aman, dengan


orang yang telah terinfeksi virus HIV.

• Kontak darah

» Transfusi yang tidak teruji secara klinis

» Penggunaan jarum suntik berulang dan bergantian dengan


pengidap HIV/AIDS

» Lain-lain: akupunktur, tindik, tatoo dengan menggunakan jarum


yang tidak steril

• Ibu ke anak

» Proses persalinan yang tidak aman dari ibu yang sudah terinfeksi
HIV/AIDS

» Pemberian ASI yang mengandung virus HIV


HIV/AIDS tidak menular melalui:

· Jabat tangan

· Bekerja bersama dengan ODHA

· Sentuhan

· Ciuman

· Pelukan

· Menggunakan peralatan minum/makan bersama dengan ODHA

· Gigitan nyamuk atau serangga

· Menggunakan toilet/jamban yang sama

· Tinggal bersama ODHA

Pencegahan HIV/AIDS
A Abstinent : -- Tidak berhubungan Sex.

B Be Faithful : - Saling setia dengan pasangannya.

C Consistent : -- Konsisten menggunakan alat pelindung

D Don’t : ------- Don’t use sharing needle (jangan gunakan jarum suntik tidak steril).

E Education : --- Ketahui dan sebarkan Informasi HIV/AIDS & IMS.


http://www.depkes.go.id/
http://kafe.gauli.com/2006/06/16/fakta-seputar-hivaids/

You might also like