You are on page 1of 13

BLOK SILINDER

Kelompok:
Choirul Azis Kurniawan (14)
M. Sarwaji()
Doni Wirawan ()
Pengertian Blok Silinder
• Blok silinder, juga disebut blok mesin,
adalah struktur bawah akhir utama. Besi
atau aluminium biasanya digunakan untuk
konstruksi. Nikel dapat ditambahkan ke
besi untuk meningkatkan kekuatan dan
kenakan.

• Aluminium blok beratnya kurang dan lebih


di panas menghilang. sumbat Core (1), juga
disebut sumbat beku, lubang seal kiri di
blok tersebut setelah casting. The plugs
mencegah kebocoran jaket pendingin dari
air.
Nama-nama komponen blok
silinder :
Fungsi Blok Silinder :
Blok silinder berfungsi sebagai ruang bakar
& tempat bergerak piston dimana piston
mengubah energi panas menjadi energi
gerak.Pada mesin yang sistem
pendinginannya tidak menggunakan
radiator,pada silinder bloknya terdapat
sirip-sirip pendingin.gunanya untuk
menyebarkan panas dari dalam
keluar,sehingga suhu mesin tidak cepat
panas.
Kerusakan pada silinder
Blok:
• -Silinder blok aus
akibatnya:bocor kompresi
Perbaikannya:silinder blok di
oversise,untuk over sise sudah ada
standart ukurannya.Bila ukuran oversise
sudah mencapai limit maka silinder blok
harus diverbus (diganti silindernya)

• -Sirip pendingin banyak yang patah


akibatnya:mesin cepat panas
Perbaikannya:Ganti silinder blok.
-Ruang bakar banyak arangnya/kotor
akibatnya:mesin cepat panas & tenaga
motor kurang
Perbaikannya:bersihkan ruang bakar
• -Dinding silinder retak
akibatnya:bocor kompresi
Perbaikannya:ganti silinder blok.

• -Packing silinder blok rusak


akibatnya:oli bocor & boros
Perbaikannya:ganti packing silinder blok.
Pemeriksaan Blok
Silinder :
• Periksa blok silinder dan kepala silinder
dari kebocoran-kebocoran atau keretakan-
keretakan sebelum dibersihkan. Bersihkan
sisa-sisa gasket dari komponen-komponen,
dan cuci komponen tersebut sampai
bersih. Waktu membersihkan kerak-kerak
karbon dari torak dan kepala silinder,
jangan sampai merusak permukaanya. Tiup
saluran-saluran oli dengan udara dari
kompressor, sehingga debu, kerak-kerak,
dan kotoran yang ada pada saluran oli (oil
passage) bersih.
1. Pemeriksaan Kepala Silinder

• Periksa kepala silinder secara visual terhadap


goresan, korosi, keretakan disekitar ruang
bakar dan dudukan katup.

• Periksa kebengkokan kepala silinder dengan


menggunakan straight edge dan feeler gauge.
Limit kebengkokan permukaan kepala silinder
0,15 mm. Apabila kebengkokan permukaan
kepala silinder telah melampaui limit yang telah
ditentukan, kepala silinder harus diratakan pada
cylinder head grinder.

• Periksa permukaan tempat pemasangan intake


manifold dan exhaust manifold, terhadap
kebengkokan dengan menggunakan straight
edge dan feeler gauge.
• Pemeriksaan keretakan dengan magnetik
crack detector.

• Periksa lebar persinggungan katup dengan


dudukannya, beri serbuk warna merah atau
hitam, masukan batang katup pada lubangnya
dan putar katup terhadap lubangnya, posisi
persinggungannya harus ditengah-tengah.

• Apabila persinggungan antara muka katup


dengan dudukannya terlah melampaui limit,
perbaiki dudukan katup. Sebelum
memperbaiki dudukan katup, terlebih dahulu
harus diperiksa celah antara batang katup
dan lubang penghantar katup. Apabila
celahnya sudah melampaui limit, perbaiki
penghantar katup dan ganti katup, kemudian
perbaiki dudukan katup.
2. Pemeriksaan Blok Silinder

• Periksa blok silinder secara visual,


terhadap keretakan pada permukaan datar
dan goresan pada dinding silinder.

• Periksa kebengkokan permukaan blok


silinder dengan menggunakan straight
edge dan feeler gauge ,apabila
kebengkokan blok silinder telah
melampaui limit yang ditentukan, blok
silinder harus diratakan.

• Memeriksa keausan, ketirusan, dan


keovalan lubang silinder.
• Diameter lubang silinder dapat diperiksa
dengan empat macam alat ukur, yaitu
mikrometer dalam, cylinder boregauge,
telescoping gauge dan mikrometer luar.
Pemerikasaan diameter lubang silinder
dilakasanakan pada tiga tempat, yaitu pada
bagian atas, bagian tengah, dan bagian
bawah. Tiap tempat diukur dua kali, yaitu
arah sejajar sumbu poros engkol dan arah
melintang, sehingga satu silinder diukur
sebanyak enam kali.

• 1)      Keausan lubang silinder yaitu diameter


hasil pengukuran terbesar dari seluruh data
yang didapat, dikurangi dengan diameter
standar.
• 2)      Ketirusan lubang silinder, yaitu
diameter hasil pengukuran terbesar,
dikurangi dengan diameter hasil
pengukuran terkecil. Pada arah yang sama
 dalam satu silinder.

• 3)      Keovalan lubang silinder, yaitu


diameter hasil pengukuran terbesar,
dikurangi dengan diameter hasil
pengukuran terkecil pada tempat yang
sama dalam satu silinder.

• Limit keausan, ketirusan, dan keovalan.


Apabila sudah melampau limit lubang
silinder harus
Daftar pustaka
• http://dediharianto04.multiply.com/jo
urnal/item/3/D.Memeriksa_Komponen
-Komponen_Mesin
• file://localhost/E:/pp.htm
• http://www.google.co.id/images?
hl=id&client=firefox-
a&rls=org.mozilla:en-
US:official&q=fungsi%20blok
%20silinder&um=1&ie=UTF-
8&source=og&sa=N&tab=wi

You might also like