Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 01.B/LK/XIII/12/2005
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Universitas Gadjah Mada (selanjutnya disebut
“UGM”) tanggal 31 Desember 2004 serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan kami Nomor :
01.A/LK/XIII/12/2005 tanggal 9 Desember 2005.
Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan Badan
Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak dan bantuan yang berlaku bagi UGM merupakan
tanggung jawab manajemen. Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang
apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, kami menguji kepatuhan UGM terhadap
pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak dan bantuan. Namun, tujuan audit kami atas
laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap
pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
Hal material dari ketidakpatuhan adalah kegagalan untuk mematuhi persyaratan, atau
pelanggaran terhadap larangan, yang terdapat dalam peraturan, kontrak atau bantuan yang
menyebabkan kami mengambil kesimpulan bahwa kumpulan salah saji sebagai akibat dari
kegagalan atau pelanggaran adalah material terhadap laporan keuangan. Hasil pengujian
kepatuhan kami mengungkapkan hal material dari ketidakpatuhan berikut ini, yang berdampak
terhadap kewajaran laporan keuangan.
Nilai kekayaan awal UGM, yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan
perhitungan yang dilakukan bersama oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen
Keuangan. Hal ini belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 61 Tahun 1999 tentang
Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum, Bab IV Kekayaan, pasal 5 ayat (1)
yang menyebutkan bahwa kekayaan awal perguruan tinggi berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan ayat (2) yang menyebutkan
bahwa besarnya kekayaan awal perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
Kecuali sebagaimana dijelaskan di atas, hasil pengujian kepatuhan kami menujukkan bahwa,
berkaitan dengan unsur yang diuji, UGM mematuhi, dalam semua hal yang material, pasal-pasal
sebagaimana disebutkan dalam paragraf ketiga laporan ini, dan berkaitan dengan unsur yang
diuji, tidak ada satupun yang kami ketahui yang menyebabkan kami percaya bahwa UGM tidak
mematuhi, dalam semua hal yang material, pasal-pasal tersebut.
Namun, kami mencatat masalah-masalah tertentu berkaitan dengan kepatuhan UGM terhadap
pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak dan persyaratan bantuan disertai saran
perbaikannya yang kami kemukakan dalam temuan nomor : 2 sampai dengan nomor : 7 pada
lampiran A.
Widodo H. Mumpuni
Register Negara No : D- 3745
Jakarta, 9 Desember 2005
Kondisi keanggotaan MWA yang berasal dari Senat Akademik yang tidak memenuhi
jumlah yang ditentukan , mengakibatkan kepentingan pemerintah, masyarakat dan
universitas tidak terwakili dengan memadai sesuai dengan fungsinya. MWA yang
merupakan organ Universitas yang mewakili kepentingan Pemerintah, kepentingan
masyarakat dan kepentingan Universitas tidak dapat sepenuhnya efektif dalam
menjalankan tugasnya.
Hal tersebut disebabkan Pimpinan MWA tidak mempunyai komitmen yang cukup
melaksanakan peraturan tentang status keanggotaan MWA melalui pembuatan
keputusan tentang tata cara pemilihan MWA.
3. Keanggotaan 106 orang Majelis Guru Besar (MGB) UGM tidak sesuai dengan
peraturan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
Anggota MGB UGM berjumlah 296 orang, terdiri dari:
- Guru Besar : 268 orang
- Guru Besar Luar Biasa : 3 orang
- Guru Besar yang telah melaporkan pensiun : 25 orang
Jumlah : 296 orang
Dari hasil audit didapatkan data bahwa dari 268 orang anggota MGB yang tercatat
belum pensiun, ternyata sebanyak 81 orang telah berusia di atas 65 tahun sehingga
seharusnya telah pensiun. Dengan demikian jumlah anggota MGB yang telah pensiun
adalah 106 orang. Rincian anggota MGB yang telah berusia di atas 65 tahun dapat
dilihat pada Lampiran A-2.
Keputusan Majelis Wali Amanat No : 12/SK/MWA/2003 tanggal 18 Desember 2003
tentang Anggaran Rumah Tangga UGM, Bab X pasal 36 tentang keanggotaan MGB,
butir 3 menyatakan bahwa Keanggotaan MGB berakhir karena salah satu dari sebab-
sebab berikut :
a. berhenti melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi Universitas;
b. mengundurkan diri;
c. dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana penjara
lima tahun atau lebih dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
d. dijatuhi sanksi karena melanggar Kode Etik Akademik dan atau Kode Etik
Nonakademik;
e. meninggal dunia.
Penetapan berakhirnya keanggotaan MGB di atas tidak mencantumkan kriteria pensiun
sebagai salah satu alasan berakhirnya keanggotaan sedangkan dalam butir 1 dan 2
Anggaran Rumah Tangga UGM disebutkan bahwa keanggotaan MGB adalah Guru
Besar yang belum pensiun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aturan tentang
keanggotaan MGB sangat rancu.
Realisasi biaya untuk MGB yang telah dikeluarkan sampai 31 Desember 2004
berjumlah Rp475.135.530,00. Anggaran tahun 2004 yang tersedia untuk MGB adalah
Rp406.606.771,00, sehingga realisasi pengeluaran tahun 2004 tersebut melampaui
Rp68.528.759,00 atau 16,85% di atas anggarannya.
Hal ini mengakibatkan tugas yang harus dilaksanakan oleh MGB tidak efektif
mengingat tidak adanya pembatasan yang tegas mengenai batas usia pensiun.
Disamping itu, terdapat pengeluaran yang tidak hemat karena melebihi RKAT sebesar
Rp68.528.759,00.
Hal ini disebabkan aturan yang tidak jelas mengenai berakhirnya masa keanggotaan
MGB.
Agar MGB UGM dapat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya, BPK-RI
merekomendasikan :
1. MWA merevisi butir 3 Pasal 36 Anggaran Rumah Tangga UGM dengan
menambahkan klausula bahwa keanggotaan MGB berakhir disebabkan telah
memasuki masa pensiun. Hal ini sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam butir
2a Anggaran Rumah Tangga UGM.
2. Ketua MGB agar menerbitkan Surat Pemberhentian sebagai anggota MGB bagi
anggota yang telah memasuki masa pensiun sebagaimana diatur dalam butir 2a
Pasal 36 Anggaran Rumah Tangga UGM.
Dalam keputusan tersebut tidak diatur mengenai besarnya honor Komisaris dan
Direksi tetapi dari transaksi kas dan bank diperoleh data bahwa honor Direktur
Utama adalah Rp 3.000.000,00 per bulan.
Sesuai dengan akta notaris Sumendro, SH No: 01 tanggal 4 Januari 2005 tentang
pendirian perusahaan diperoleh data adanya Pimpinan UGM yang menjabat sebagai
Komisaris dan Direksi PT GT, yaitu sebagai berikut :
Jabatan pada UGM Jabatan pada
PT. Gama Techno
Rektor Komisaris Utama
Wakil Rektor Bidang Kerjasama & Pengembangan Wakil Komisaris Utama
Usaha
Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Wakil Komisaris
Dalam keputusan tersebut tidak diatur mengenai besarnya honor atas dewan
pengawas tetapi dalam tahun 2004 telah dikeluarkan honor untuk Ketua Dewan
Pengawas dan Anggota Dewan Pengawas masing-masing sebesar Rp1.500.000,00
dan Rp 1.000.000,00 per bulan.
b. PP No: 153 tahun 2000 tentang Penetapan UGM sebagai BHMN antara lain
dinyatakan bahwa :
Pasal 17 :
Pasal 23 :
Pimpinan universitas dilarang merangkap jabatan sebagaimana tersebut berikut
ini :
(1). Pimpinan dan jabatan struktural lembaga universitas atau lembaga
pendidikan lain;
(2). Pimpinan badan usaha di dalam maupun di luar lingkungan universitas;
(3). Jabatan struktural lainnya dalam instansi pemerintah pusat dan daerah;
(4). Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan
kepentingan pemerintah.
Hal ini disebabkan Pimpinan Universitas dalam mengangkat pejabat pada unit-
unit/entitas yang berada dibawahnya tidak memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Dalam tahun 2004 , UGM melalui Kantor Pusat maupun Unit Pelaksana Kegiatan
melakukan pembangunan gedung dan pengadaan barang/jasa. Dari hasil pengujian
secara sampel atas pelaksanaan kegiatan tersebut, ditemukan adanya pembangunan
gedung/pengadaan barang yang tidak sesuai dengan ketentuan dengan rincian sebagai
berikut :
1). Pengadaan jasa sewa kendaraan dinas senilai Rp 2.129.160.000,00
Pada tahun 2004, Rektorat UGM melalui Biro Administrasi dan Kepegawaian UGM
membuat perjanjian /kontrak dengan Koperasi Serba Usaha Dosen UGM
(Kosudgama) sesuai SPK No.400/AU/PL/2004 tanggal 19 Oktober 2004. Dalam
perjanjian disebutkan bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pengadaan
jasa sewa dengan hak opsi untuk membeli kendaraan dinas di UGM dengan masa
sewa selama 30 bulan.
Jumlah pembayaran sewa yang akan dilakukan oleh UGM sampai dengan bulan ke-
30 adalah sebesar Rp 2.129.160.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
No Jenis mobil Jumlah Harga Sewa/ Bulan (Rp) Masa Total pembayaran
Unit Satuan Jumlah Sewa
Sampai dengan 31 Desember 2004 belum ada uang sewa yang telah dibayarkan
karena penyerahan mobil baru dilakukan pada tanggal 18 Desember 2004.
Dari hasil audit diperoleh data bahwa penunjukan Kosudgama sebagai rekanan
dilakukan melalui penunjukan langsung. Hal ini berdasarkan permohonan ijin
penunjukan langsung No.701/As.PIII/PL/2004 tanggal 27 September 2004 yang
diajukan oleh Ketua Panitia Pengadaan Kendaraan Dinas dan persetujuan Rektor
yang dituangkan dalam Ijin penunjukan langsung No: 5604/PIII/PL/2004 tanggal 28
September 2004. Berdasarkan dokumen penawaran diketahui bahwa Ketua
Kosudgama juga menjabat sebagai Direktur Keuangan UGM, sehingga terjadi
konflik kepentingan dalam pelaksanaan pengadaan tersebut.
3). Pembangunan Perluasan Gedung Program Studi Magister Sains & Doktor
Ilmu Ekonomi UGM senilai Rp 1.150.000.000,00
Tahun 2003 Program Studi Magister Sains & Doktor Ilmu Ekonomi melaksanakan
Pembangunan Perluasan Gedung Program Studi Magister Sains & Doktor Ilmu
Ekonomi UGM sebesar Rp1.150.000.000,00 yang dilaksanakan oleh PT. Jaya Pass
Abadi dengan kontrak No.52/SE/MSI/UGM/IV/03 tanggal 26 April 2003 dan SPMK
No.54/SE/MSI/UGM/IV/03 tanggal 26 April 2003. Jangka waktu pelaksanaan
selama 150 hari kalender terhitung sejak tanggal dikeluarkannya SPMK atau selesai
tanggal 23 September 2003. Masa pemeliharaan selama 60 hari terhitung setelah
sejak dilakukan penyerahan pertama tanggal 23 September 2003 atau selesai tanggal
22 Nopember 2003. Pekerjaan tersebut telah selesai sesuai dengan Berita Acara
Penyerahan Pertama Pekerjaan tanpa nomor tanggal 23 September 2003 dan Berita
Acara Penyerahan Kedua Pekerjaan tanpa nomor tanggal 1 Desember 2003.
Dari pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT
Jaya Pass Abadi tersebut belum selesai seluruhnya, hal ini terbukti dengan
ditunjuknya rekanan lain yaitu CV Rahayu Trade & Contractors pada tanggal 7
Oktober 2003 untuk melaksanakan pekerjaan tambah kurang sebesar
Rp81.184.036,02 yang terdiri dari pekerjaan tambah sebesar Rp105.656.186,20 dan
pekerjaan kurang sebesar Rp24.472.150,00. Pekerjaan tambah kurang ini kemudian
dibayar pada tanggal 1 Mei 2004, sesuai dengan kuitansi pembayaran/cek
No.515537.
Dari data tersebut dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
a) Adanya keterkaitan antara pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Jaya Pass Abadi
dengan CV Rahayu Trade & Contractors yang mengerjakan pekerjaan tambah
Tidak diperoleh data realisasi fisik yang telah dikerjakan dari pengeluaran dana
sebesar Rp800.000.000,00 tersebut dan sampai dengan pemeriksaan berakhir (9
Desember 2005) belum ada pertanggungjawaban atas pengeluaran uang tersebut.
Selanjutnya Rektor UGM menerbitkan Keputusan No : 262/PIII/SK/PL/2004 tanpa
tanggal tentang pembentukan Panitia Lelang Pengadaan Jasa Konstruksi Pekerjaan
Penyelesaian Pembangunan Gedung Kuliah Fakultas Hukum.
Rektor UGM juga membentuk Panitia Pengawas sesuai Keputusan No :
263/PIII/SK/PL/2004 tanpa tanggal tentang pembentukan panitia
pengawas/pemeriksa jasa konstruksi pekerjaan penyelesaian pembangunan gedung
kuliah Fakultas Hukum.
Tidak diperoleh data tentang proses pemilihan rekanan untuk pembangunan gedung.
Data yang diperoleh adalah Surat Perjanjian Pekerjaan Pemborongan No :
UGM/HK/2081A/PGK/PL/06/02 tanggal 18 Oktober 2004 tentang penyelesaian
pembangunan gedung kuliah FH UGM antara Dekan Fakultas Hukum UGM
dengan Direktur CV Rahayu Trade & Contractors (CV RTC). Nilai kontrak
penyelesaian gedung FH adalah Rp3.816.552.000,00 dengan jangka waktu
1). Pasal 3 Kepres 80 tahun 2003 yang menyatakan bahwa dalam pengadaan
barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip :
a) efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan
dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam
waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan;
b) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai
dengan sasaran yang ditetapkan;
c) terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi
penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui
persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan
memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas dan transparan;
d) transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi,
hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi
peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada
umumnya;
e) akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat
bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam
pengadaan barang/jasa.
2). Pasal 13 Kepres 80 tahun 2003, yang menyatakan bahwa :
a) Pengguna barang/jasa wajib memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertangungjawabkan
6. Pembayaran Gaji Dosen yang menjabat pada instansi lain/ pejabat negara tidak
sesuai ketentuan.
Dari hasil audit diperoleh data bahwa terdapat dosen UGM yang berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang menjabat pada instansi lain atau menjadi pejabat negara tetapi
masih diberikan gaji dan tunjangan fungsional. Selama tahun 2004, pembayaran gaji dan
tunjangan yang dikeluarkan untuk dosen yang menjabat pada instansi lain, antara lain :
a. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA yang menjabat sebagai Mendiknas sejak November
2004 mendapat gaji dan tunjangan dalam tahun 2004 sebesar Rp5.010.740,00.
b. Dr. Budiono, MEc yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan mendapat
gaji dan tunjangan dalam tahun 2004 sebesar Rp25.733.040,00
c. Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, MEc yang pada saat itu menjabat sebagai
Sekretaris Wakil Presiden mendapat tunjangan dalam tahun 2004 sebesar
Rp10.800.000,00
Sampai dengan audit berakhir (9 Desember 2005) pembayaran gaji dan tunjangan
tersebut masih berlangsung.
BPK-RI merekomendasikan kepada Rektor UGM agar mendata kembali tenaga dosen
UGM yang menjabat pada jabatan di luar UGM dan /atau pejabat negara serta meninjau
kembali pemberian gaji dan tunjangan fungsional yang diberikan kepada mereka sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Selain itu Rektor UGM agar memperhitungkan
- MAP
Berdasarkan Laporan Aktivitas MAP tahun 2004, PPh Badan yang
terutang adalah Rp 657.629.991,29 dengan perhitungan sebagai berikut :
- MM
Berdasarkan data pada laporan audit yang dilakukan oleh KAP atas
sumber dan penggunaan dana MM-UGM, didapatkan perhitungan PPh
Badan terutang sebesar Rp2.650.736.373,24 dengan perhitungan sebagai
berikut :
Pasal 2 :
(1). Atas kegiatan membangun sendiri dikenakan Pajak Pertambahan Nilai
dengan tarif 10% (sepuluh persen) dikalikan dengan Dasar Pengenaan
Pajak.
(2). Dasar Pengenaan Pajak atas kegiatan membangun sendiri adalah 40%
(empat puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan atau yang
dibayarkan untuk membangun sendiri, tidak termasuk harga perolehan
tanah.
(3). Pajak Pertambahan Nilai yang terutang setiap bulan adalah sebesar 10%
(sepuluh persen) dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak untuk setiap
bulan.
Pasal 3 :
(1). Saat terutang Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri
adalah pada saat dimulainya kegiatan membangun sendiri secara fisik
seperti penggalian fondasi, pemasangan tiang pancang, atau kegiatan fisik
lainnya.
(2). Tempat pajak terutang atas kegiatan membangun sendiri adalah di tempat
bangunan tersebut didirikan.
Jumlah PPN yang belum dipungut dan disetorkan oleh PPSK adalah
Rp148.111.548,08, dengan perhitungan sebagai berikut :
Selama tahun 2004 MM UGM belum seluruhnya memotong PPh Pasal 21 dan
memungut PPh pasal 23 atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan dengan rincian
sebagai berikut:
Hal ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-23/PJ.43/2000,
tanggal 28 Agustus 2000 tentang Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan PPh
Pasal 21 dan atau Pasal 26 yang menyatakan bahwa Pemotong PPh Pasal 21
Disamping itu terdapat juga kewajiban perpajakan investor yang seharusnya pihak
UGM juga turut serta mengawasi pembayaran kewajiban pajak tersebut. Kewajiban
pajak PT Neocelindo Intibeton (NI) dalam rangka pembangunan Gama Book Plaza per
31 Desember 2004 adalah sebesar Rp1.117.358.690,34 yang terdiri dari PPN sebesar
Rp931.132.241,95 dan PPh sebesar Rp186.226.448,39 dengan rincian sebagai berikut :
1) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 931.132.241,95
Dalam pekerjaan pembangunan Gama Book Store, ditemukan adanya PPN yang
belum dihitung dan disetorkan oleh Investor pelaksana pembangunan per 31
Desember 2004 dan 30 September 2005 masing-masing sebesar Rp931.132.241,95
dan Rp Rp 1.793.832.169,08, dengan perhitungan sebagai berikut :
Uraian Per 31-12- 2004 Per 30 - 9 - 2005
% Kemajuan Pekerjaan 24,13 % 70,61 %
Nilai Kemajuan Pekerjaan 9.311.322.420,00 27.249.644.110,25
PPN 10% 931.132.241,95 2.724.964.411,03
Keterangan : dalam rupiah penuh kecuali prosentase kemajuan pekerjaan
Nomor : 01.B/LK/XIII/12/2005
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Universitas Gadjah Mada (selanjutnya disebut
“UGM”) tanggal 31 Desember 2004 serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan kami Nomor :
01.A/LK/XIII/12/2005 tanggal 9 Desember 2005.
Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan Badan
Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit kami atas laporan keuangan UGM untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2004, kami mempertimbangkan pengendalian intern entitas
tersebut untuk menentukan prosedur audit yang kami laksanakan untuk menyatakan pendapat
kami atas laporan keuangan dan tidak dimaksudkan untuk memberikan keyakinan atas
pengendalian intern tersebut.
Manajemen UGM bertanggung jawab untuk menyusun dan memelihara suatu pengendalian
intern. Dalam memenuhi tanggung jawabnya tersebut, diperlukan estimasi dan pertimbangan
dari pihak manajemen tentang taksiran manfaat dan biaya yang berkaitan dengan pengendalian
intern. Tujuan suatu pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan absolut, kepada manajemen bahwa aktiva terjamin keamanannya dari kerugian
sebagai akibat pemakaian atau pengeluaran yang tidak diotorisasi dan bahwa transaksi
dilaksanakan dengan otorisasi manajemen dan dicatat semestinya untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Karena adanya keterbatasan bawaan dalam setiap pengendalian intern, kekeliruan
atau ketidakberesan dapat saja terjadi dan tidak terdeteksi. Begitu juga, proyeksi setiap evaluasi
atas pengendalian intern ke periode yang akan datang mengandung risiko bahwa suatu prosedur
menjadi tidak memadai lagi karena perubahan kondisi yang terjadi atau efektivitas desain dan
operasi pengendalian intern tersebut telah berkurang.
Proses penyusunan laporan keuangan UGM tahun 2004 belum sepenuhnya menyajikan
transaksi-transaksi yang terjadi di tingkat Unit Pengelola Keuangan. Hal ini mengakibatkan
tidak dapat ditelusurinya jumlah pengeluaran pada masing-masing kelompok pada laporan
aktivitas dengan laporan aktivitas dan/atau catatan yang dibuat oleh masing-masing Unit
Pengelola Keuangan. Selain itu, pengawasan internal yang dilakukan oleh Satuan Audit Internal
baru mencakup 22,28% dari seluruh Unit Pengelola Keuangan yang ada sehingga belum dapat
memberikan gambaran tentang kondisi pengendalian intern yang ada pada UGM. Kelemahan-
kelemahan pengendalian intern yang mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan
antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Kas dan setara kas senilai Rp 10.357.560.421,00 belum dilaporkan dan kurang dilaporkan.
2. Laporan keuangan Gama Press tidak dapat diyakini kewajarannya.
3. Piutang kepada mahasiswa belum disajikan secara lengkap dan akurat.
4. Nilai persediaan buku di Gama Press sebesar Rp 1.140.926.402,01 tidak dapat diyakini
kewajarannya.
5. Belum dilakukan rekonsiliasi antara catatan aktiva tetap menurut Direktorat Keuangan
dengan Direktorat PPA dan Direktorat Keuangan tidak memiliki daftar rincian aktiva tetap
yang mendukung nilai yang tercatat pada laporan keuangan.
6. Tanah dan bangunan yang belum dicatat pada laporan keuangan :
a. Pembelian tanah dan bangunan eks Chika senilai Rp 4.700.000.000,00.
b. Gedung Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) senilai Rp3.785.004.200,00.
Untuk lebih jelasnya, masalah ini kami kemukakan dalam temuan nomor : 1 sampai dengan
nomor : 18 pada Lampiran B.
Suatu kelemahan material adalah kondisi yang dapat dilaporkan yang didalamnya desain dan
operasi satu atau lebih komponen pengendalian intern tidak mengurangi risiko ke tingkat yang
relatif rendah tentang terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan dalam jumlah yang material
dalam hubungannya dengan laporan keuangan auditan dan tidak terdeteksi dalam waktu
semestinya oleh karyawan dalam pelaksanaan normal fungsi yang ditugaskan kepadanya.
Pertimbangan kami atas pengendalian intern tidak perlu mengungkapkan semua masalah dalam
pengendalian intern yang mungkin merupakan kondisi yang dapat dilaporkan, oleh karena itu,
tidak perlu mengungkapkan semua kondisi yang dapat dilaporkan yang mungkin juga dianggap
sebagai kelemahan material sebagaimana didefinisikan di atas. Namun, kami yakin bahwa tidak
ada satu pun kondisi yang dapat dilaporkan di atas merupakan kelemahan material.
Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagi Dewan Audit, Manajemen dan
Majelis Wali Amanat, Namun apabila laporan ini merupakan catatan publik distribusinya tidak
dibatasi.
Widodo H. Mumpuni
Register Negara No : D- 3745
Jakarta , 9 Desember 2005
Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Badan Hukum Milik Negara bersifat nirlaba
sehingga memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik akuntansi bisnis.
Sebagai lembaga yang bersifat nirlaba, laporan keuangan UGM disusun berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No : 45 yang meliputi Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Untuk itu sistem akuntansi dana yang digunakan memisahkan dana menjadi dana
lancar dan dana tidak lancar sesuai dengan masing-masing sumber dana yang dikelola.
Dana diidentifikasikan sebagai suatu entitas akuntansi dan pelaporannya disajikan
terpisah untuk masing-masing dana.
Sumber dana untuk penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan UGM sesuai
dengan Pasal 42 PP No : 153 tahun 2000 berasal dari :
- Pemerintah, melalui anggaran rutin dan anggaran pembangunan.
- Masyarakat, yang berasal dari sumbangan pendidikan, seleksi masuk, kerjasama,
sumbangan/hibah dan penerimaan lain dari masyarakat.
- Usaha dan Tabungan, terdiri dari penerimaan penjualan dan pemanfaatan sumber
daya universitas, penerimaan hasil usaha tambahan, penerimaan bunga dan
penerimaan hasil investasi.
- Luar negeri, yaitu dana yang diperoleh dari luar negeri dalam bentuk hibah, hadiah,
donasi maupun hasil kerja sama dan kontrak internasional dan penerimaan dari
pembayaran tution & admission fee oleh mahasiswa asing yang tidak disalurkan
melalui dana pemerintah.
Seluruh dana tersebut diklasifikasikan menjadi :
- Dana Lancar, yaitu dana yang tersedia untuk operasi universitas yang sepenuhnya
berada dalam kendali universitas.
Berdasarkan pembatasannya, dana ini diklasifikasikan menjadi :
• Dana Lancar Terbatas/Terikat.
• Dana Lancar Bebas/Tidak terikat.
- Dana Tidak Lancar, yaitu dana yang tidak digunakan untuk operasional kegiatan
sehari-hari dan telah dirancang untuk suatu penggunaan tertentu. Dana Tidak
Lancar terdiri dari :
• Dana Bantuan
• Dana Sumbangan
• Dana Tahunan
• Dana Pendapatan Jangka Panjang
• Dana untuk Bangunan
• Dana untuk Lembaga
Laporan Keuangan UGM merupakan konsolidasi dari seluruh laporan Unit Pengelola
Keuangan (UPK) yaitu 298 unit atau 85,39% dari 349 UPK yang ada. Sebanyak 51
UPK lainnya tidak menyampaikan laporan atau terlambat menyampaikan laporan ke
Kantor Pusat, terdiri dari :
a. Fakultas Biologi sebanyak 1 Unit
b. Fakultas Ekonomi sebanyak 4 Unit
c. Fakultas Farmasi sebanyak 1 Unit
d. Fakultas Geografi 12 Unit
e. Fakultas Hukum sebanyak 3 Unit
f. Fakultas Kedokteran sebanyak 3 Unit
g. Fakultas Peternakan sebanyak 1 Unit
h. Fakultas Teknik sebanyak 4 Unit
i. Pasca Sarjana sebanyak 6 Unit
j. Pusat Studi sebanyak 15 Unit
k. UPT sebanyak 1 Unit.
Sebagai laporan dukungan atas laporan keuangan UGM, seharusnya klasifikasi dan
jumlah pengeluaran di tingkat UPK, menggambarkan kondisi yang sesuai dalam laporan
UGM.
Kondisi tersebut mengakibatkan angka yang tersaji pada laporan Keuangan UGM
belum sepenuhnya didukung jumlah pengeluaran pada masing-masing kelompok pada
Laporan Aktivitas dengan Laporan Aktivitas dan atau catatan yang dibuat oleh masing-
masing Unit Pengelola Keuangan.
Berdasarkan data di atas, SAI baru mengaudit 76 UPK dari 341 UPK yang ada pada
UGM atau sebesar 22,28% dan belum diperoleh data tentang tindak lanjut hasil audit
SAI.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil audit SAI belum dapat memberikan
gambaran tentang kondisi pengendalian intern yang ada pada UGM.
Mekanisme review yang memadai termasuk tindak lanjut merupakan unsur
pengendalian intern yang seharusnya dioptimalkan dalam proses penyusunan Laporan
Keuangan.
Hal tersebut mengakibatkan kewajaran nilai yang tersaji dalam laporan keuangan belum
didukung dengan pengendalian intern yang memadai.
Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah personil yang dimiliki oleh SAI.
3. Kas dan Setara Kas sebesar Rp10.357.560.421,00 belum dilaporkan dan kurang
dibukukan
Kas dan Setara Kas yang dimiliki Universitas Gadjah Mada per 31 Desember 2004
terdiri dari:
No. Keterangan Jumlah (Rp)
1 Kas Tunai Rupiah 6.172.956.335
2 Kas Valuta Asing 75.492.274
3 Bank Rupiah (Giro) 114.551.640.800
4 Bank Valuta Asing (Giro) 6.093.447.979
5 Bank Rupiah Tabungan 39.049.494.911
6 Bank Valuta Asing (Tabungan) 783.997.051
7 Bank Rupiah Deposito 30.159.140.257
8 Bank Valuta Asing Deposito 889.066.264
197.775.235.872
Hasil pengujian secara sampling pada Kantor Pusat Tata Usaha (KPTU), Pasca Sarjana,
Fakultas Teknik, Lembaga Penelitian, Pusat Studi, Fakultas Kedokteran dan Magister
Manajemen menunjukkan bahwa Kas dan Setara Kas milik Universitas Gadjah Mada
yang belum dilaporkan dan kurang dibukukan sebesar Rp10.357.560.421,00 yang
terdiri dari:
a. Belum dilaporkan sebesar Rp8.235.233.715,00 atas transaksi Kas, Giro, Tabungan
dan Deposito pada Pasca Sarjana, Pusat Studi, Lemlit dan Fakultas Teknik.
b. Belum dilaporkan dan kepemilikan atas nama pribadi sebesar Rp2.198.145.800,00
atas transaksi Giro, Tabungan dan Deposito pada Pasca Sarjana dan Pusat Studi.
c. Kurang dilaporkan sebesar Rp201.837.560,00 atas transaksi Giro pada Pusat Studi.
d. Kurang dilaporkan dan kepemilikan atas nama pribadi sebesar Rp53.645.393,00
atas transaksi Giro pada Pusat Studi.
Rincian kas dan setara kas yang belum dilaporkan dan kurang dibukukan dapat dilihat
pada Lampiran B-1.
Seharusnya semua transaksi Kas dan Setara Kas harus dilaporkan dan dicatat.
Hal ini mengakibatkan Saldo Kas dan Setara Kas pada laporan keuangan UGM tidak
dapat diyakini kewajarannya.
Terdapatnya kas dan setara kas yang tidak dilaporkan tersebut disebabkan kelalaian
masing-masing pengelola keuangan untuk melaporkan setiap transaksi yang terjadi.
Seharusnya dibuat UPK Gama Press membuat dokumentasi yang lengkap mengenai
rincian dari masing-masing transaksi diatas.
Hal tersebut mengakibatkan laporan keuangan UPK Gama Press tidak dapat diyakini
kewajarannya.
Hal ini terjadi disebabkan kelalaian UPK Gama Press dalam melakukan dokumentasi
atas transaksi keuangan yang dilakukannya
Pihak UGM menjelaskan bahwa akan menugaskan Satuan Audit Intern (SAI) untuk
melaksanakan audit laporan keuangan Gama Press dan selanjutnya melakukan koreksi
terhadap Laporan Keuangan UGM.
Dari laporan posisi keuangan UGM per 31 Desember 2004 diketahui terdapat saldo
Piutang Kepada Mahasiswa sebesar Rp 14.495.758.290,00. Piutang tersebut
merupakan tunggakan pembayaran SPP Mahasiswa.
Dari pemeriksaan atas Piutang Kepada Mahasiswa tersebut, diketahui hal-hal sebagai
berikut:
a. Piutang Kepada Mahasiswa tersebut merupakan piutang yang terdapat pada
Neraca Lajur Pasca Sarjana yang tersebar pada beberapa UPK di bawah Pasca
Sarjana. Saldo Piutang tersebut hanya dibentuk untuk mahasiswa yang menempuh
pendidikan S2, sedangkan untuk yang menempuh pendidikan S1 belum ada
pengakuan dan belum ada catatan pendukung yang memadai yang berkaitan
dengan tunggakan mahasiswa. Hal ini tampak dari kondisi berikut:
1) Tidak adanya pengakuan/pencatatan piutang pada neraca lajur fakultas-
fakultas atau KPTU UGM;
2) Pembayaran biaya pendidikan disetorkan langsung oleh mahasiswa ke
rekening rektor yang telah ditentukan dan pembukuannya dilakukan oleh
Bagian Anggaran Masyarakat di KPTU. KPTU tidak memiliki data besarnya
jumlah yang seharusnya disetorkan oleh mahasiswa dan jumlah yang telah
diterimanya. KPTU hanya mencatat penerimaan sejumlah yang telah diterima
Selain itu, dari pemeriksaan uji petik pada laporan dari UPK-UPK diketahui hal-hal
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian terinci atas sample yang dilakukan diketahui hal-hal
sebagai berikut:
a. Tidak terdapat baik buku besar maupun buku tambahaannya atas Piutang Tahun
2004 sehingga perbandingan jumlah yang terdapat dalam daftar dengan buku
besar dan buku tambahannya tidak dapat dilakukan.
b. Dalam jumlah piutang pada Fakultas MIPA senilai Rp687.541.719,00 yang
merupakan piutang kepada dosen, karyawan dan lain-lain ternyata sumber dana
bukan hanya berasal dari fakultas melainkan dari yayasan pembina fakultas
MIPA. Yayasan ini merupakan yayasan yang berdiri sendiri yang didirikan
oleh dosen MIPA. Nilai piutang yang berasal dari yayasan senilai
Rp339.642.500,00. Selain itu dalam nilai piutang tersebut termasuk transaksi
intern antar jurusan yang seharusnya tereliminasi senilai Rp21.784.719,00
c. Dari hasil pemeriksaan atas piutang mahasiswa pada program Magister
Ekonomi Pembangunan (MAP) diketahui bahwa saldo akhir dari piutang
mahasiswa adalah sebesar Rp2.417.741.470,00. Dari laporan konsolidasi
diketahui bahwa pertambahan (kolom debet) dari piutang diketahui bahwa
jumlah penerimaan pendidikan (SPP dan matrikulasi) seharusnya adalah
sebesar Rp6.525.221.970,00. Karena telah terdapat pembayaran senilai
Rp4.107.480.500 maka saldo piutang mahasiswa yang tercatat adalah sebesar
Rp2.417.741.470,00.
Namun dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa jumlah penerimaan pendidikan
(SPP dan matrikulasi) untuk mahasiswa tahun 2004 adalah sebesar
Rp7.143.000.000,00 sehingga piutang mahasiswa seharusnya adalah
Rp3.035.519.500,00. Jumlah tersebut yang merupakan sisa SPP yang belum
dibayarkan mahasiswa selama seluruh masa studi.
Piutang kepada Mahasiswa seharusnya dicatat dengan basis accrual dan dicatat secara
konsisten oleh seluruh UPK, tidak hanya untuk UPK di bawah Pasca Sarjana. KPTU
Pengujian kami selanjutnya terhadap Persediaan pada Gama Press (GP) diperoleh data
sebagai berikut:
a). Persediaan terdiri dari 2 jenis yaitu :
b). Tidak ada pedoman mengenai pembatasan umur buku sehingga sebahagian
persediaan buku merupakan buku yang dicetak sebelum tahun 2000. Untuk buku-
buku tersebut tingkat mutasinya sangat rendah sehingga hanya membebani GP
dalam hal perawatan dan tempat penyimpanannya. Tidak adanya mutasi hingga
bertahun-tahun menyebabkan pencatatan sebagai persediaan (aset lancar) yang
akan habis dalam waktu satu tahun menjadi tidak tepat.
c). Dari persediaan buku yang diperiksa ternyata terdapat persediaan yang berada
diluar GP. Ini merupakan barang konsinyasi yang terjadi sebelum tahun 2002.
Keberadaan buku konsinyasi tersebut diragukan karena tidak terdapat mekanisme
pengecekan secara periodik. Belum diperoleh nilai barang konsinyasi tersebut.
d). Terdapat 4.286 buku yang nilai satuannya dihitung sebesar Rp 1,00 yaitu sebagai
berikut :
f). Pemberian discount (rabat) untuk penulis dan agen buku tidak didasarkan
perjanjian yang jelas.
Pada perjanjian kerjasama antara GP dan Penulis maupun Agen Penjual
Buku tidak diatur adanya dan besarnya discount. Discount yang diberikan
Pihak UGM menjelaskan bahwa menugaskan Satuan Audit Intern (SAI) untuk
melaksanakan audit laporan keuangan Gama Press dan selanjutnya melakukan koreksi
terhadap Laporan Keuangan UGM.
Pelaporan aktiva tetap untuk keperluan penyusunan Laporan Keuangan 2004, UGM
mendasarkan pada data-data yang dimiliki oleh Direktorat Pengelolaan dan
Pemeliharaan Aset dan Pelaporan dari Direktorat Keuangan. Secara struktur organisasi,
Direktorat PPA memiliki tanggungjawab dalam pengelolaan, penatausahaan dan
administrasi aset sesuai dengan Keputusan Rektor UGM No.259/P/SK/HT/2004 tentang
Organisasi dan Rincian Tugas Kantor Pimpinan Universitas, Lembaga, Direktorat, Biro,
dan Unit Kerja di lingkungan UGM. Sedangkan Direktorat Keuangan hanya melakukan
kompilasi data dari unit-unit untuk mutasi-mutasi asset yang terjadi pada tahun berjalan
melalui pengeluaran keuangan yang dilakukan. Berdasarkan data-data catatan aset
UGM yang dimiliki 2 (dua) unit ini diketahui sebagai berikut:
a. Direktorat PPA
Menurut LTI dan LMBT 2004 posisi aset yang dimiliki oleh UGM adalah sebagai
berikut:
Jenis Aset Saldo LTI 2003 Mutasi Mutasi Saldo LTI 2004
Tambah Kurang
Tanah 972,355,374,790.00 - - 972,355,374,790.00
Gedung dan 137,702,236,287.25 - - 137,702,236,287.00
Bangunan
Bangunan Air 1,243,594,670.00 - - 1,243,594,670.00
Jaringan Listrik 8,485,361,365.32 - - 8,485,361,365.32
Alat Kantor dan 188,982,123,128.00 9,928,045,715.00 198,915,667,543.00
Kendaraan
Jumlah 1,308,768,690,240.57 9,928,045,715.00 1,318,702,234,655.32
b. Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan UGM hanya mencatat mutasi aktiva tetap berdasarkan laporan
penggunaan dana yang dilakukan oleh unit-unit akuntansi. Mutasi aktiva tetap
selama tahun 2004 menurut daftar mutasi barang versi Direktorat Keuangan UGM
adalah sebagai berikut :
Mutasi asset versi keuangan ini sebagian besar adalah berdasarkan laporan
penggunaan dana yang dilakukan oleh unit-unit akuntansi.
Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut baik di tingkat KPTU UGM maupun di tingkat
Unit diketahui beberapa hal sebagai berikut:
a. Bagian Akuntansi belum memiliki daftar rincian aset yang mendukung nilai-
nilai aset yang tercatat di laporan keuangan per 31 Desember 2003 dan per
31 Desember 2004.
b. Belum dilakukannya inventarisasi fisik secara keseluruhan dan rekonsiliasi
catatan aset yang dimiliki UGM baik antara Unit Pengelola Barang, Direktorat
PPA dan Direktorat Keuangan untuk mengetahui nilai aset yang sebenarnya
untuk mendapatkan database yang sama tentang jumlah dan nilai seluruh aset
UGM. Perbedaan tentang nilai dan jumlah asset yang tercatat dari unit-unit
terkait tersebut muncul karena beberapa hal diantaranya:
Hal ini mengakibatkan nilai aset tetap yang tercatat dalam Laporan Keuangan UGM
Tahun 2004 tidak dapat diyakini kewajarannya.
Pihak UGM menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan ini telah diterbitkan
surat Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi No. 713/PII/Subdir-Akt/2005 tanggal
14 Desember 2005 yang ditujukan kepada unit dan organ dilingkungan UGM untuk
melaporkan setiap perolehan aset tetapnya. Tim inventarisasi aset yang akan dibentuk
melibatkan seluruh unit yang ada UGM dan akan melakukan pendataan ulang serta
menyusun database untuk pencatatan aset yang dikuasai oleh UGM.
Pelaksanaan pengadaan tanah dan bangunan tersebut tidak sesuai dengan Keputusan
Rektor UGM No : 259/P/SK/HT/2004 tanggal 18 Oktober 2004 tentang organisasi dan
rincian tugas kantor pimpinan universitas, lembaga, direktorat, biro dan unit kerja
dilingkungan UGM pasal 23 dimana Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset
bertugas mengelola dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa.
Kondisi tersebut mengakibatkan nilai tanah dan bangunan yang tersaji dalam laporan
keuangan UGM tahun 2004 tidak dapat diyakini kewajarannya.
Kurangnya koordinasi antara Bagian Akuntansi, Direktorat PPA dan Asisten Wakil
Rektor Bidang Kerjasama Dan Pengembangan Usaha
Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK 04 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi
yang menyebutkan bahwa kriteria penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah:
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan
oleh induk perusahaan, kecuali anak perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
paragraf 6. Pengendalian (control) dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki
baik secara langsung atau tidak langsung (melalui anak perusahaan), lebih dari 50%
hak suara pada suatu perusahaan. Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50%
Pihak UGM menjelaskan bahwa nilai penyertaan tersebut adalah nilai yang
dilaporkan PT GMUM untuk kondisi sampai dengan 2004, namun akan
diklarifikasikan kembali mengenai jumlah penyertaan yang dapat diyakini
kewajarannya. Sebagai tindak lanjut telah diterbitkan Surat Rektor
No. 7129P/Sudit-Akt/2005, tanggal 14 Desember 2005.
Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK 04 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi
yang menyebutkan bahwa :
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan
oleh induk perusahaan, kecuali anak perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
paragraf 6. Pengendalian (control) dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki
baik secara langsung atau tidak langsung (melalui anak perusahaan), lebih dari 50%
hak suara pada suatu perusahaan. Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50%
atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah
satu kondisi berikut:
a. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan
investor lainnya;
b. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan
operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
c. Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan;
d. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
Berdasarkan hal tersebut seharusnya PT BPR Duta Gama dimasukkan dalam laporan
konsolidasi UGM tahun 2004.
Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian UGM dalam melakukan konsolidasi atas
Laporan Keuangan anak perusahaan.
Pihak UGM menjelaskan bahwa akan dilakukan koreksi dalam penyajian Laporan
Keuangan Tahun 2005.
Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK 04 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi
yang menyatakan bahwa:
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang
dikendalikan oleh induk perusahaan, kecuali anak perusahaan sebagaimana
dimaksud dalam paragraf 6. Pengendalian (control) dianggap ada apabila induk
perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui anak
perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada suatu perusahaan. Walaupun suatu
perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada
apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut:
a. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan
investor lainnya;
b. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan
operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
c. Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan;
d. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
Kondisi tersebut mengakibatkan laporan keuangan konsolidasi PT GMUM per
31 Desember 2004 overstated sebesar Rp222.557.190,00.
12. Hutang Intern antar unit UGM (pos transitoris) dalam laporan posisi keuangan
UGM belum disajikan akurat dan belum dieliminasi
Dari laporan posisi keuangan UGM per 31 Desember 2004 diketahui bahwa terdapat
saldo hutang-lain-lain sebesar Rp 22.700.659.107,97. Dalam catatan atas laporan
keuangan disebutkan bahwa hutang intern tersebut adalah transaksi intern (utang
piutang) antar unit-unit yang belum dilakukan rekonsiliasi dan eliminasi.
Dari pemeriksaan secara sampel pada unit -unit diketahui bahwa
1. Untuk Kantor Pusat Tata Usaha (KPTU) senilai Rp5.712.945.510,00 adalah dengan
rincian sebagai berikut:
Uraian transaksi Nilai (Rp)
Biologi 17.050.000,00
Ekononomi 2.526.195.510,00
Farmasi 1.550.000.000,00
Geologi 525.000.000,00
Mipa 300.000.000,00
Energi 250.000.000,00
Kemahasisawaan (asrama) 6.500.000,00
Gama teck 41.200.000,00
UKM Seni Rupa 7.000.000,00
Ali Maffuf Usaha Budidaya Ikan 5.000.000,00
Wagimin Usaha Catering 5.000.000,00
SP2O/Dies UGM (lisdiyani) 400.000.000,00
Pusat Studi Bencana Alam 75.000.000,00
Bag.MPIK Paduan Suara (Indah) 5.000.000,00
Total pos transitoris (aktiva) 5.712.945.510,00
Masih bersaldonya pos transitoris tersebut terjadi karena masih bersaldonya dana
yang seharusnya dialokasikan kepada fakultas.
Transaksi hutang intern antar unit seharusnya dicatat sebagai rekening antar unit dan
sedapat mungkin dilakukan elimanasi sehingga saldo rekening antar unit menjadi
nihil.
Kondisi diatas mengakibatkan saldo hutang intern (pos transitoris) pada laporan
keuangan belum disajikan secara akurat dan belum dapat diyakini kewajarannya.
Hal tersebut terjadi karena petugas pencatatan yang ada di UGM kurang memahami
pengendalian dan pencatatan yang berkaitan dengan hutang intern ini dan petugas
pencatatan tersebut belum memahami pedoman akuntansi yang baku yang mencakup
sistem dan kebijakan akuntansi berkaitan dengan hutang/transaksi antar unit
pengelola keuangan yang ada.
Dari Laporan Aktivitas UGM tahun buku 2004 diketahui penerimaan Dana
Masyarakat yang berasal dari SPP, BOP, SPMA adalah sebesar
Rp255.304.512.885,52 yang berasal dari :
a. Sumbangan Pembinaan Pendidikan Rp 119.199.798.028,68
b. Biaya Operasional Pendidikan Rp 40.019.202.135,17
c. Sumbangan Pengembangan Mutu Pendidikan Rp 96.085.512.721,67
Jumlah Rp 255.304.512.885,52
6 Hukum
S1 Reguler 150,000,000.00 3,301,093,840.00 3,151,093,840.00 tidak dapat ditelusuri
Prog. Ekstension (SPA dan BOP) 42,187,500.00 43,162,500.00 975,000,000.00 tidak dapat ditelusuri
Prog. Ekstension (SPP) 640,900,000.00 639,925,000.00 (975,000,000.00) tidak dapat ditelusuri
Kondisi tersebut diatas mengakibatkan saldo penerimaan pendidikan UGM dalam tahun
2004 tidak dapat diyakini kewajarannya.
Hal tersebut terjadi karena belum ada sistem akuntansi yang baku dan memadai untuk
pencatatan penerimaan pendidikan universitas pada tahun 2004 dan kurangnya
pemahaman dari petugas pencatatan yang ada pada unit-unit akuntansi terkait, mengenai
sistem pengendalian dan pencatatan yang berkaitan dengan penerimaan pendidikan
Jumlah penerimaan kerjasama dan kontrak yang menurut Laporan Aktivitas UGM
2004 tercatat sebesar Rp62.108.596.071,57 yang merupakan penerimaan dari kegiatan
pelayanan jasa pendidikan, jasa professional dan pemanfaatan sarana dan prasarana
oleh Universitas yang dituangkan dalam perikatan. Hasil pemeriksaan yang dilakukan
terhadap beberapa unit akuntansi dilingkungan UGM menunjukkan bahwa masing-
masing fakultas dan unit dapat melakukan perjanjian kerjasama sendiri-sendiri tanpa
melalui Pimpinan Universitas ataupun Pimpinan Fakultas, sehingga memungkinkan
kontrak kegiatan kerjasamanya tidak tercatat sebagai penerimaan Fakultas dan
Universitas karena tidak dilaporkan kepada Universitas. Kerjasama yang dapat
diketahui dari hasil penelusuran lebih lanjut ke beberapa unit tersebut adalah sebagai
berikut :
1). Fakultas Ekonomi
a. Penelitian Dan Pengembangan Manajemen (PPM) FE-UGM
Dari hasil pemeriksaan atas laporan kegiatan PPM Fakultas Ekonomi
diketahui terdapat Proyek kerjasama yang dilakukan dalam tahun 2004 senilai
Rp1.294.523.750,00, yang tidak dilaporkan sebagai penerimaan Fakultas
Ekonomi dan Universitas serta tidak menyetor fee ke Universitas. Dari
kerjasama tersebut PPM FE menerima fee sebesar Rp145.376.256,41.
Rincian Proyek kerjasama tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai Proyek
No Kegiatan
(Rp)
1 Penelitian Asuransi Bumi Putera Muda (BUMIDA) 28.778.750,00
2 Pelatihan Prapurna Karya PT. Badak NGL. Angkatan 16 136.450.000,00
3 Pelatihan Manajemen Terapan Angkatan I & II Perum Pegadaian 189.685.200,00
4 Pelatihan Paripurna Karya PT Badak NGL Angkatan 17 136.450.000,00
5 Penelitian Studi Bisnis Portofolio Investasi Penempatan Langsung Pada
341.000.000,00
Dana Pensiun PT Angkasa Pura II
6 Studi Bentuk Lembaga/Organisasi Alternatif Rumah Sakit Dr.Sarjito (in
60.500.000,00
proses)
7 Studi Kelayakan Pendirian BPR/Syariah Pegadaian (in process) 187.935.000,00
8 Pekerjaan Penyempurnaan Triple A (atlas, Agenda dan Aturan Main)
147.000.000,00
BPEDA DIY
9 Studi Corporate Governance Perusahaan Publik Indonesia (in process) 66.724.800,00
Jumlah 1.294.523.750,00
Hal tersebut disebabkan kurangnya kesadaran dan keengganan dari Pimpinan unit dan
organ di lingkungan UGM untuk melaporkan semua kegiatan dan menyetor fee
kontribusi ke universitas disamping lemahnya mekanisme kontrol dan kurang tegasnya
Pimpinan Universitas dalam mengelola kerjasama dengan pihak ke-III.
15. Penerimaan SPMA pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) tidak
disetor dan tidak dicatat pada rekening UGM
Sehubungan dengan pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS),
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM menerbitkan keputusan sebagai berikut :
a. No: UGM/KU/1945/I/01/04 tanggal 27 Mei 2003 tentang Sumbangan
Pengembangan Akademik PPDS I, yang antara lain menyatakan bahwa :
- Besarnya Sumbangan Pengembangan Akademik (SPA) PPDS I terhitung mulai
angkatan 1 Januarai 2003 adalah :
• Mahasiswa dengan biaya individu/Swadana/Beasiswa besarnya SPA
minimal Rp3.000.000,00 maksimal Rp50.000.000,00.
• Mahasiswa program kemitraan besarnya SPA sesuai dengan kesepakatan
pada MOU antara FK UGM dengan Institusi pengirim.
- Pembayaran SPA dilakukan pada Bank Mandiri Cabang RS Dr. Sardjito,
Yogyakarta, rekening No: 137.0003010275 atas nama Dekan/Wakil Dekan
Bidang Administrasi Keuangan FK UGM.
b. No: UGM/KU/1946/I/01/04 tanggal 27 Mei 2003 tentang Sumbangan Pembinaan
Pendidikan PPDS I, yang antara lain menyatakan bahwa :
- Besarnya Sumbangan Pmbinaan Pendidikan (SPP) PPDS I terhitung mulai
angkatan 1 Januarai 2003 adalah :
• Program Reguler : Rp 3.000.000,00 per semester
• Program MS-PPDS :
- Semester I : Rp 7.000.000,00
- Semester II sampai selesai : Rp 3.000.000,00 per semester.
- Pembayaran SPP dilakukan pada Bank Mandiri Cabang RS Dr. Sardjito,
Yogyakarta, rekening No: 137.0003010275 atas nama Dekan/Wakil Dekan
Bidang Administrasi Keuangan FK UGM.
Atas penerimaan dana tersebut seluruhnya digunakan oleh FK dan masing-masing
Bagian/ Spesialis dan tidak ada kontribusi yang disetorkan ke Rektorat.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah SPA yang diterima selama tahun 2004
adalah Rp4.825.000.000,00.
Hal tersebut disebabkan kelalaian Dekan Fakultas Kedokteran dan Pengelola PPDS
UGM dalam pengelolaan SPMA.
Pihak UGM menjelaskan bahwa telah diterbitkan surat Wakil Rektor Senior Bidang
Administrasi Nomor 7133/PII/Subdir-Akt/2005 tanggal 14 Desember 2005 kepada
Dekan Fakultas Kedokteran dan Pengelola mengenai masalah tersebut
16. Pengeluaran atas kontrak kerja sama pada beberapa lembaga penelitian dan
pengembangan sebesar Rp25.241.855.920,00 belum didukung dengan bukti
pertanggungjawaban
Dari hasil pengujian secara sampling pada 7 Lembaga Penelitaian dan Pusat Studi,
diperoleh data bahwa realisasi penerimaan kontrak yang diterima melalui
Bendaharawan Lembaga sebesar Rp27.264.190.322,00. Dari jumlah tersebut sebesar
Rp25.241.855.920,00 atau 92,58 % diserahkan kepada Penanggung Jawab/Peneliti
untuk pelaksanaan penelitian, dengan rincian sebagai berikut :
Sebagai tindak lanjut atas program percepatan BHMN, pada tahun 2004 UGM
mendapatkan pekerjaan dari Depdiknas dengan kontrak hibah No:
03/KONTRAK/BPPK-SDM/V/2004 tanggal 12 Mei 2004 tentang pemberian bantuan
(subsidi) percepatan transformasi PT-BHMN tahun anggaran 2004. Jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah 7 (tujuh) bulan atau sampai dengan 12 Desember 2004.
Program percepatan BHMN sepenuhnya dikelola oleh Sekretariat Pendukung
Pelaksanaan Otonomi (SP20) yang telah dimiliki oleh UGM sejak tahun 2000.
Dana hibah sebesar Rp6.000.000.000,00 tersebut telah diterima seluruhnya pada
tanggal 20 Mei 2004 pada rekening giro No: 228.000.368628.001 atas nama Rektor
UGM pada Bank BNI Cabang Bulak Sumur. Dana tersebut kemudian disalurkan
secara bertahap pada rekening No: 228.002.142418.901 dan No: 228.002.142361.901
atas nama Pimpinan dan Bendahara Program qq PPT UGM pada bank yang sama.
UGM kemudian membentuk struktur organisasi program percepatan BHMN melalui
SK Rektor No: 150/P/SK/HT/2004 tanggal 10 Juni 2004 yang antara lain memutuskan
membentuk Tim Pelaksana Program Percepatan Transformasi PT BHMN. Tim
Pelaksana tersebut terdiri dari Tim Konsultan, Pejabat Struktural dan Nara Sumber
Internal. Pada SK Rektor tersebut tugas dan wewenang Tim Konsultan Pelaksana dan
susunan Tim Konsultan terdiri dari Penanggung Jawab yang dijabat oleh Wakil
Rektor/Direktur, Konsultan Utama dan Konsultan Madya.
Dari hasil audit diperoleh data sebagai berikut :
a. UGM telah menyerahkan laporan akhir kepada pemberi kerja (Depdiknas) pada
tanggal 13 Juni 2005 berupa sembilan laporan hasil penelitian dan bukti-bukti
pertanggung jawaban keuangan.
b. Sampai dengan akhir kegiatan per Februari 2005, masih terdapat sisa dana sebesar
Rp532.555.074,00. Dari sisa dana tersebut, sebesar Rp499.002.470,00
dipindahkan ke rekening No: 228.00.396.525.00 atas nama Rektor pada Bank
BNI dan sebesar Rp31.167.886,00 masih tersimpan pada rekening No:
228.002.142418.901 yang dimaksudkan untuk mengantisipasi kekurangan biaya
administrasi termasuk pajak.
Pemindahan dana sejumlah Rp 499.002.470 00 ke rekening No :
228.00.396.525.00 atas nama Rektor tersebut dimaksudkan untuk menggantikan
kembali (reimburse) dana masyarakat yang telah digunakan untuk membayar
pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi UGM pada Gamatechno
berdasarkan kontrak No: 2531/P/KS/2004. Reimburse dana tersebut dilaksanakan
berdasarkan memo Rektor UGM kepada Pelaksana PPT PT BHMN UGM tanggal
9 Maret 2005 tentang Reimburse dana masyarakat untuk program pengembangan
dan pemeliharaan sisitem informasi UGM (Kontrak Perjanjian No:
2531/P/KS/2004). Pengeluaran untuk reimburse tersebut tidak diatur dalam
Hal tersebut disebabkan lemahnya mekanisme pengendalian biaya yang dilakukan oleh
Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi.
18. Pembayaran dari Gama Press sebesar Rp500.000.000,00 ke Rektorat UGM tidak
ada dasar hukumnya
Sesuai surat Rektor UGM No: 1885/P/Set-Eksekutif/2005 tanggal 20 April 2005
kepada Direktur Utama UPT Gama Press (GP) perihal transfer dividen disebutkan
bahwa sebagai pemegang saham, universitas berharap agar UPT Gama Press membayar
dividen tahun 2004 sebesar Rp 500.000.000,00. Dana tersebut akan digunakan untuk
pengembangan Gama Book Store. Selanjutnya GP mentransfer uang senilai tersebut
pada tanggal 12 Mei 2005. Dana tersebut berasal dari pencairan deposito GP Bank
Mandiri.
Berdasarkan pemeriksaan dokumen diketahui bahwa :
a) GP bukan berbentuk perseroan terbatas melainkan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
yang berada dibawah UGM
b) Dalam konteks hubungan antara UPT dengan Rektorat tidak terdapat ketentuan
tertulis yang mewajibkan UPT memberikan kontribusi ke Rektorat.
c). Berdasarkan laporan Laba-Rugi GP, laba untuk tahun 2004 adalah
Rp396.000.000,00 namun kontribusi yang diminta Rektorat sebesar
Rp500.000.000,00.
d). Alasan permintaan dana tersebut untuk kepentingan pengembangan Gama Book
Store juga kurang tepat karena Gama Book Store dibangun oleh investor PT Inti
Beton tanpa adanya tambahan biaya apapun dari UGM.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengeluaran dana tersebut tidak
mempunyai dasar hukum yang kuat (perjanjian tertulis) sehingga seharusnya tidak dapat
dilakukan.
Kondisi tersebut mengakibatkan penerimaan dari kontribusi UPT yang ada dibawah
UGM tidak dapat diperkirakan jumlahnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan nilai aktiva pada laporan keuangan UGM tidak
menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Pihak UGM menjelaskan bahwa akan disampaikan kepada GMUM dan akan menjadi
bahan koreksi dalam penyajian Laporan Keuangan tahun 2005. Untuk itu telah
diterbitkan surat Rektor Nomor 7219/P/Sudit-Akt/2005 tanggal 14 Desember 2005
Hal ini tidak sesuai dengan keputusan Majelis Wali Amanat UGM No:
12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab XVI yang
menyebutkan bahwa penerimaan dan pengeluaran organ/unit organisasi Universitas
harus dibukukan dan dilaporkan sesuai Sistem Akuntansi dan Keuangan Universitas.
Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan dan pengelolaan dana yang dikuasai oleh
YDA tidak dapat diketahui dan aset-aset yang dimiliki tidak dapat dinilai
kewajarannya.
Seharusnya unit usaha yang berada dibawah UGM memberikan kontribusi atas laba
yang diperolehnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya kemampuan keuangan UGM dari yang
seharusnya dalam mendukung pelaksanaan kegiatannya.
Hal tersebut disebabkan kelalaian GMUM dalam memberikan kontribusi kepada
UGM atas laba yang diperolehnya.
Pihak UGM menjelaskan bahwa akan meninjau kembali hubungan UGM dan
GMUM, dan akan dituangkan dalam produk hukum yang sesuai.
23. Pengelolaan dan dokumentasi atas kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual
dan Patent yang dimiliki UGM belum tertib
Perkiraan Hak Patent dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sesuai dengan saldo
dalam Laporan Keuangan 2004 adalah sebesar Rp98.250.000,00 yang terdiri dari
HAKI sebesar 53.050.000,00 dan Biaya Pendirian sebesar Rp45.200.000,00.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan diketahui bahwa :
1. HAKI senilai Rp53.050.000,00 merupakan pencatatan dua kali atas pembelian
Software Pro Model (PMO) Profesor Package untuk Fakultas Teknik jurusan
Teknik Mesin melalui SPMK nomor UGM/TK/370f/PL/02/03 tanggal 25 Januari
2003 senilai Rp26.525.000,00.
2. Software Product Microsoft International melalui PT Sarana Solusindo
Informatika dengan kontrak nomor 04186078 tanggal 11 September 2003 senilai
Rp727.762.020,00 belum tercatat laporan keuangan UGM tahun 2004.
3. Biaya Pendirian sebesar Rp45.200.000,00 merupakan biaya untuk mendirikan
Pusat Pendidikan Profesi Akuntan Fakultas Ekonomi UGM.
4. Patent yang diperoleh dosen UGM atas Penelitian yang dilakukan dengan
memakai fasilitas UGM masih atas nama pribadi dan belum dikelola atas nama
UGM.Nilai keseluruhan mengenai pengelolaan hak tersebut belum diperoleh.
Data mengenai Patent yang diketahui adalah
a. Patent tentang Struktur Bambu Dengan Papan Dan Perekat atas nama
DR.Ir.Morisco dengan nomor ID 0 000 516 S yang disahkan oleh
Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia tanggal 17 Januari 2005.
b. Patent tentang Nosel untuk Proses Pengawetan Bambu Dengan Tekanan atas
nama DR.Ir.Morisco dengan nomor ID 0 000 524 S yang disahkan oleh
Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia tanggal 17 September
2004.
Sebagai akibat nilai HAKI dan Patent yang tercatat dalam Laporan Keuangan UGM
2004 belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan tidak dapat diyakini
kewajarannya.
Entitas Universitas mencakup seluruh pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai oleh
Universitas termasuk :
- Pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai Negara di UGM
- Pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai Yayasan Pembina UGM
- Pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai Yayasan UGM
- Pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai Yayasan Dana Abadi UGM.
Seuai dengan PP No: 153/2000, organisasi universitas terdiri atas unsur-unsur Majelis
Wali Amanat, Dewan Audit, Senat Akademik, Pimpinan, Majelis Guru Besar, Unsur
Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang dan unsur-unsur
lain yang diperlukan.
Senat Akademik
Ketua Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt.
Sekretaris Dr. Faturochman, MA
Dewan Audit
Ketua Drs. Herwidayatmo, MBA
Sekretaris Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Akt.
Pimpinan Universitas
Rektor Prof. Dr. Sofian Effendi, MPIA
Wakil Rektor
Wakil Rektor Senior Bidang
Akademik Prof. Dr. Ir. Sudjarwadi, M.Eng.
Wakil Rektor Senior Bidang
Administrasi Prof. Dr. Marwan Asri, MBA
Wakil Rektor Bidang Penelitian
dan Pengabdian kepada Prof. Dr. Retno Sunarminingsih Sudibyo,
Masyarakat M.Sc., Apt.
Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachruddin, M.Sc.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama
dan Pengembangan Usaha Prof. Dr. Agus Dwiyanto, S.U., MPA.
b. Pelaporan Keuangan
Dengan penetapan UGM sebagai Badan Hukum Milik Negara dan untuk kepentingan
akuntabilitas, Universitas diwajibkan menyusun laporan keuangan tahunan yang
disampaikan kepada Menteri Pendidikan Nasional.
Pelaporan keuangan Badan Hukum Milik Negara dimaksudkan untuk menyajikan dan
mengungkapkan secara penuh aktivitas Universitas termasuk unit-unit di dalamnya dan
sumber daya ekonomi yang dipercayakan oleh para penyumbang, anggota organisasi
universitas, kreditur dan pihak lain serta untuk mempertanggung jawabkannya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip-
Dana dari Pemerintah merupakan dana yang berasal dari penerimaan melalui
anggaran rutin dan pembangunan yang tertuang dalam Daftar Isian Kegiatan
(DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP), penerimaan hibah/subsidi serta hasil
kontrak/kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
dengan lembaga/instansi pemerintah.
Dana dari masyarakat adalah dana yang berasal dari penerimaan pendidikan,
seleksi masuk, kerja sama sesuai peran dan fungsi perguruan tinggi, sumbangan/
hibah dan penerimaan lain dari masyarakat.
Dana dari usaha dan tabungan terdiri atas penerimaan penjualan dan pemanfaatan
sumber daya universitas, penerimaan hasil usaha tambahan (auxiliary enterprises)
dan penerimaan investasi.
Dana dari luar negeri merupakan perolehan dari luar negeri dalam bentuk hibah,
hadiah, donasi maupun hasil kerjasama dan kontrak internasional dan penerimaan
dari pembayaran tution & admission fee oleh mahasiswa asing.
d. Satuan Akuntansi
Satuan akuntansi merupakan unit/entitas pertanggungjawaban akuntansi, ditetapkan
berdasarkan unit yang ada dalam struktur organisasi Universitas Gadjah Mada, yang
mempunyai tanggungjawab dan wewenang untuk mengelola, mengadministrasikan/
membukukan dan melaporkan aset, kewajiban dan saldo dalam bentuk laporan
keuangan.
Satuan akuntansi struktural terdiri atas :
1). Kantor Pusat Universitas (Majelis Wali Amanat, Dewan Audit, Senat Akademik,
Majelis Guru Besar, Pimpinan Universitas)
2). Fakultas-Fakultas beserta auxiliary activity
3). Pascasarjana
4). Lembaga, Pusat Studi dan Pusat Antar Universitas
5). Unit Pelaksana Teknis/Unit Penunjang (Kebun Pendidikan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Unit Pengembangan Hewan Percobaan, Laboratorium,
Rumah Sakit Pendidikan dan lain lain)
6). Unsur Pelaksana Administrasi
7). Unit Kegiatan Usaha (auxiliary enterprises)
8). Satuan Audit Internal
9). Satuan Keamanan Kampus.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Akuntansi
Penyusunan Laporan Keuangan Universitas menggunakan basis akrual yang
dimodifikasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Semua ketentuan
dalam Standar Akuntansi Keuangan berlaku untuk pelaporan keuangan Universitas
kecuali secara spesifik dinyatakan lain.
b. Periode Akuntansi
Periode akuntansi adalah satu tahun dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal
31 Desember.
Untuk menetapkan pisah batas pelaporan keuangan sebelum dan setelah beralih status
menjadi Badan Hukum Milik Negara maka ditetapkan tanggal 31 Desember 2002
sebagai tanggal laporan keuangan awal Universitas.
6). Utang/Piutang
Utang piutang untuk biaya operasional antara Kantor Pusat Universitas dengan
Fakultas, Program Pascasarjana dan Program Magister serta unit lainnya disebut
Utang Piutang Luncuran dieliminasi semaksimal mungkin per tanggal Laporan
Posisi Keuangan.
A. ASET
Jumlah kas dan setara kas seluruh Unit Universitas Gadjah Mada per 31 Desember 2004
dan 2003 masing-masing sebesar Rp 197.775.235.872,33 dan Rp 130.077.049.948,50.
Deposito yang digolongkan dalam kas dan setara kas merupakan deposito yang bersifat roll
over dan dimanfaatkan sebagai upaya mendayagunakan uang kas sebelum digunakan untuk
operasi Universitas.
Nilai kas dan setara kas dalam valuta asing per 31 Desember 2004 berdasarkan konversi
nilai kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing
sebesar Rp 9.290,00 dan Rp 8.465,00. Jumlah kas dan setara kas dalam valuta asing per
31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing sebesar USD 849,901.81 dan USD
474,513.47.
Nilai Investasi Jangka Pendek per 31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing sebesar
Rp4.450.000.000,00 dan Rp1.250.000.000,00, dengan rincian sebagai berikut :
2004 2003
(Rp) (Rp)
Fak. Ekonomi di BNI Sekuritas 1.500.000.000,00 1.250.000.000,00
KPU UGM di Syariah Mandiri 100.000.000,00 -
MSI di BNI Sekuritas 1.000.000.000,00 -
Fak Teknik di Bank Niaga 50.000.000,00 -
PS Kedokteran Tropis 300.000.000,00 -
3.1.3 PIUTANG
Jumlah piutang terdiri atas:
2004 2003
(Rp) (Rp)
Piutang kepada dosen sebesar Rp385.755.900,00 sebagian besar berupa kas bon dari dosen
yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2004.
Piutang kepada pegawai sebesar Rp734.342.285,00 sebagian besar berupa kas bon dari
pegawai yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2004.
Sediaan per 31 Desember 2004 sebesar Rp199.000.762,00 adalah sediaan berdasarkan hasil
opname fisik dan catatan pembukuan Unit Pengelola Barang (UPB) di Kantor Pusat
Universitas dan dari unit kerja lainnya.
2004 2003
(Rp) (Rp)
Biaya Dibayar di Muka 402.248.339,00 -
Pembayaran Dimuka kepada Rekanan - -
Pendapatan yang Ditangguhkan - -
R/K Antar Satuan Akuntansi (debet) 22.368.410.768,97 -
Jumlah 22.770.659.107,97 -
Aset lancar lainnya merupakan dana yang tidak sepenuhnya dikuasai penggunaannya oleh
Universitas. Penggunaan atas aset lancar lainnya selain ditentukan oleh Universitas juga
ditentukan oleh instansi/lembaga lain atau perorangan yang memberikan donasi kepada
UGM (Endowment Fund), serta dana yang dikelola Panitia Pembangunan Gedung Fakultas
Hukum (Plant Fund). Aset lancar lainnya terdiri atas:
2004 2003
(Rp) (Rp)
Kas dan setara kas sebesar Rp262.964.579,00 merupakan saldo rekening giro milik
Yayasan Dana Abadi yang disimpan di Bank BNI.
3.2.1.2 INVESTASI
Investasi Dana Sumbangan (Endowment Fund) pada tanggal 31 Desember 2004 adalah:
2004 2003
(Rp) (Rp)
Kerjasama antara UGM dengan Nippon Foundation adalah sebagai upaya pemberian bea
siswa untuk program S2 dan program S3. Nippon Foundation sepakat menempatkan dana
sebesar US $1,000,000 dan ditanamkan pada Global Investment Management, Deutsche
Nilai Investasi Rp2.250.000.000,00 merupakan investasi oleh Yayasan Dana Abadi UGM
di BNI Sekuritas.
Aset Tetap Universitas Gadjah Mada diklasifikasikan dalam aset tetap tidak terikat dan aset
tetap terikat dengan rincian sebagai berikut:
2004 2003
(Rp) (Rp)
Tanah - -
Infrastruktur 3.962.630.885,00 3.199.975.000,00
Gedung dan Bangunan 33.183.743.376,92 24.740.073.513,00
Kendaraan dan Alat Angkutan 2.333.949.175,00 1.317.896.175,00
Peralatan dan Mesin 43.278.057.092,00 20.121.414.572,00
Buku & Media Perpustakaan 3.750.631.505,00 2.343.867.188,00
Hewan, Tumbuhan dan sejenisnya. 42.615.140,00 8.300.000,00
Heritage - -
Aset Tetap Lain-lain 43.355.000,00 -
Aset tetap terikat sebesar Rp2.456.425.896.594,42 merupakan aset tetap yang dibatasi
peruntukannya oleh pemberi dana.
Aset tetap tanah sebesar Rp1.698.394.951.500,00 merupakan tanah yang dikuasai oleh
Universitas. Nilai tanah pada laporan keuangan ini termasuk nilai tanah yang dikuasakan
oleh pemiliknya kepada Universitas untuk digunakan sebagai tempat pendidikan seluas
6.082.950 m2 dengan nilai Rp132.935.650.000,00 atau 63 % dari luas tanah keseluruhan
9.654.637 m2.
Dalam nilai gedung dan bangunan sebesar Rp547.426.350.019,81 belum termasuk nilai
Gedung Unit IV Fakultas Farmasi dan Gedung SIC (Student Internet Center) Fakultas
MIPA serta Masjid Kampus UGM beserta bangunan penunjangnya yang telah selesai
dalam tahun 2002 namun sampai dengan akhir tahun 2004 belum diserahkan kepada
universitas.
Nilai bangunan tersebut juga tidak mencakup penambahan nilai gedung sebagai akibat
renovasi/perbaikan oleh unit kerja di UGM atau pihak lain yang terkait yang belum
dilaporkan. Bangunan yang telah direnovasi tetapi pertambahan nilai bangunannya belum
tercantum dalam laporan keuangan antara lain adalah bangunan ATM dan Kantor Kas
Pembantu Bank Niaga, Bank BNI, Bank Mandiri dan bangunan rumah dinas yang
digunakan untuk kantor Gama Medical Center, Jogya Medianet, GMUM dan BPR Duta
Gama.
2004 2003
(Rp) (Rp)
Tanah - -
Infrastruktur 1.180.676.135,00 -
Gedung dan Bangunan 21.227.807.930,00 12.758.680.000,00
Kendaraan dan Alat Angkutan - -
Peralatan dan Mesin - -
Buku & Media Perpustakaan - -
Hewan, Tumbuhan dan sejenisnya - -
Aset Tetap Lain-lain - -
Jumlah 22.408.484.065,00 12.758.680.000,00
Aset dalam konstruksi tidak terikat per 31 Desember 2004 sebesar Rp22.408.484.065,00
merupakan pengeluaran untuk pembangunan aset yang belum selesai 100%. Jumlah
tersebut terdiri atas:
2004 2003
(Rp) (Rp)
Tanah - -
Infrastruktur 45.134.206.713.17 33.093.402.935,29
Gedung dan Bangunan 360.589.265.285,35 324.348.195.615,07
Kendaraan dan Alat Angkutan - -
Peralatan dan Mesin 103.284.280.730,00 54.425.446.109,00
Buku & Media Perpustakaan - -
Hewan, Tumbuhan dan sejenisnya. - -
Aset Tetap Lain-lain - -
Jumlah 509.007.752.728,52 411.867.044.659,36
2004 2003
(Rp) (Rp)
Hak Paten - -
HAKI 53.050.000,00 -
Biaya Pendirian 45.200.000,00 -
Jumlah 98.250.000,00 -
Biaya pendirian merupakan pengeluaran awal untuk mendapatkan pengakuan bagi suatu
satuan usaha dari pihak luar. Jumlah sebesar Rp98.250.000,00 merupakan biaya pendirian
di Program Pendidikan Profesi Akuntansi sebesar Rp45.200.000,00 dan pembangunan
software di Fakultas Teknik sebesar Rp 53.050.000,00.
Penyertaan di unit usaha dan Joint Operation sebesar Rp5.305.867.505,00 terdiri atas:
2004 2003
(Rp) (Rp)
Penyertaan Reksadana 500.000.000,00 700.000.000,00
PT GMUM 4.409.710.005,00 0,00
Bank Garansi 396.157.500,00 308.939.500,00
Jumlah 5.305.867.505,00 Rp1.008.939.500,00
3.5.1. UTANG
2004 2003
(Rp) (Rp)
Utang kepada rekanan sebesar Rp76.903.133,00 merupakan saldo utang UGM (di unit
Kantor Pusat Pascasarjana) kepada rekanan yang bekerja untuk UGM per 31 Desember
2004.
2004
(Rp)
Bank Mandiri 4.700.000.000,00
Kosudgama 2.129.160.000,00
CV Sumber Teknik 638.924.300,00
PT Calmic Indonesia 21.560.000,00
PT Prima Integrasi Network 65.007.795,00
CV Wastu Buana Abdi Teknik 5.625.000,00
Pembuatan Perangkat Lunak E-LISA 16.100.000,00
Pihak ke III kontrak kerjasama F.Teknik 2.047.922.575,00
Pihak ke III (di magister- magister) 419.090.522,00
Pihak ke III (di satuan akuntansi lain) 1.035.192.071,59
Jumlah 11.078.632.263,59
2004 2003
(Rp) (Rp)
Uang Titipan 174.692.525,23 518.516.510,00
Jaminan - -
R/K Antar Satuan Akuntansi (kredit) 32.588.846.656,00 -
Jumlah 32.763.539.181,23 518.516.510,00
2004 2003
(Rp) (Rp)
2004 2003
(Rp) (Rp)
Aset bersih dana tidak lancar sebesar Rp13.302.610.395,00 merupakan aset bersih yang
dikelola oleh Universitas yaitu:
2004 2003
(Rp) (Rp)
Dana untuk aset tetap sebesar Rp1.300.000.000,00 merupakan dana yang dikelola Panitia
Pembangunan Gedung Fakultas Hukum yaitu panitia yang dibentuk untuk penyelesaian
pembangunan gedung kuliah Fakultas Hukum (lihat butir 3.2.2).
4.1 PENERIMAAN
(Rp)
Anggaran Rutin /DIK-APBN 101.691.311.358,00
Anggaran Pembangunan /DIP-APBN 120.801.150.720,74
Hibah 6.059.895.600,00
Kerja sama dan kontrak dengan instansi pemerintah 7.286.061.711,00
Jumlah 235.838.419.389,74
(Rp)
Institusional Fee 4.673.619.164,20
Seminar, lokakarya, kursus dan pelatihan 3.619.562.805,64
Penerimaan lain 20.728.286.869,47
Jumlah 29.021.468.839,31
Penerimaan hasil usaha dan tabungan universitas selama tahun 2004 dapat direalisir
sebesar Rp 10.268.857.980,77. Jumlah tersebut merupakan penghasilan dari Unit
Pelaksana Teknis/Unit Penunjang yang dibentuk oleh Universitas untuk melayani
masyarakat atas jasa-jasa diluar Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan rincian sebagai
berikut:
(Rp)
Hasil Penjualan Produk dan Jasa Universitas 8.252.062.935,12
Hasil Usaha Tambahan 1.774.387.827,00
Hasil Hasil Investasi 192.236.223,65
Jumlah 10.218.685.985,77
Penerimaan dari luar negeri untuk tahun 2004 sebesar Rp2.693.098.065,00 merupakan
penerimaan Universitas yang berasal dari Luar Negeri. Jumlah tersebut terdiri atas:
(Rp)
Penerimaan Pinjaman Luar Negeri -
Penerimaan Sumbangan, Hibah dan Donasi LN 1.324.485.065,00
Penerimaan Kontrak dan Kerjasama LN 1.368.613.000,00
Jumlah 2.693.098.065,00
Penerimaan sumbangan, hibah dan donasi luar negeri merupakan penerimaan dari
masyarakat, lembaga atau pemerintah luar negeri kepada Universitas Gadjah Mada.
Penerimaan kontrak dan kerjasama luar negeri merupakan penerimaan hasil kontrak dan
kerjasama antara UGM dengan masyarakat, lembaga atau pemerintah luar negeri.
(Rp)
Penerimaan Bunga 4.221.206.305,84
Penerimaan Sewa 1.693.419.477,00
Penerimaan Lainnya 3.817.190.335,72
Jumlah 9.731.816.118,56
4.2 PENGELUARAN
(Rp)
KPU Universitas (termasuk P2T) 22.279.764.916,00
Fakultas Biologi 300.651.787,16
Fakultas Ekonomi 14.066.634.578,37
Fakultas Farmasi 2.164.575.161,99
Fakultas Filsafat 613.226.232,00
Fakultas Geografi 1.202.286.868,00
Fakultas Hukum 647.356.368,00
Fakultas Ilmu Budaya 2.189.874.059,00
Fakultas Isipol 4.798.359.905,55
Fakultas Kedokteran 5.682.934.908,00
Fakultas Kedokteran Gigi 648.130.925,00
Fakultas Kedokteran Hewan 1.158.305.284,00
(Rp)
KPU Universitas (termasuk P2T) 1.152.954.066,00
Fakultas Biologi 46.743.210,00
Fakultas Ekonomi 19.250.000,00
Fakultas Farmasi 0
Fakultas Filsafat 3.000.000,00
Fakultas Geografi 0
Fakultas Hukum 0
Fakultas Ilmu Budaya 45.000.000,00
Fakultas Isipol 0
Fakultas Kedokteran 29.260.000,00
Fakultas Kedokteran Gigi 233.210.600,00
Fakultas Kedokteran Hewan 0
Fakultas Kehutanan 15.890.000,00
Fakultas MIPA 50.168.680,00
Fakultas Pertanian 24.260.000,00
Fakultas Peternakan 7.000.000,00
Fakultas Psikologi 11.470.000,00
Fakultas Teknik 252.471.036,00
Fakultas Teknologi Pertanian 20.000.000,00
Pascasarjana 971.654.338,98
UPT-UPT 1.668.158.250,00
Lembaga Penelitian 0
Pusat Studi 3.551.525,00
LPM 6.202.625.591,00
Jumlah 10.756.667.296,98
(Rp)
KPU Universitas (termasuk P2T) 5.296.233.535,00
Fakultas Biologi 0
Fakultas Ekonomi 2.600.000,00
Fakultas Farmasi 0
Fakultas Filsafat 11.358.050,00
Fakultas Geografi 11.360.400,00
Fakultas Hukum 0
Fakultas Ilmu Budaya 33.371.938,00
Fakultas Isipol 62.765.000,00
Fakultas Kedokteran 339.927.409,00
Fakultas Kedokteran Gigi 0
Fakultas Kedokteran Hewan 12.275.115,00
Fakultas Kehutanan 2.836.613,00
Fakultas MIPA 163.854.465,00
Fakultas Pertanian 127.094.507,00
Fakultas Peternakan 3.770.000,00
Fakultas Psikologi 20.727.300,00
Fakultas Teknik 21.838.765,00
Fakultas Teknologi Pertanian 10.124.886,00
Pascasarjana 1.717.731.263,05
UPT-UPT 0
Lembaga Penelitian 0
Pusat Studi 29.750.000,00
LPM 0
Jumlah 7.867.619.246,05
(Rp)
Kenaikan Kas dan Setara Kas 67.698.185.923,83
Penambahan Investasi 3.200.000.000,00
(Rp)
KPU Universitas 14.547.644.986,48
P2T 83.953.757.320,74
Fakultas Biologi 623.795.397,41
Fakultas Ekonomi 2.861.513.616,99
Kenaikan kas dan setara kas untuk tahun 2004 sebesar Rp46.290.472.044,58 merupakan
penggabungan kenaikan dan penurunan kas dan setara kas dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan.
Arus kas dari aktivitas operasional universitas merupakan Arus kas yang bersumber dari
kegiatan rutin universitas dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penjelasan arus kas dari operasional universitas adalah sebagai berikut :
(Rp)
1) Pendapatan Jasa
a) Penerimaan Anggaran Pemerintah 228.341.362.078,74
b) Penerimaan dari masyarakat 290.308.713.480,48
(Rp)
1) Pembayaran pegawai dan kontraktor/supplier
a) Pengeluaran Kelembagaan 226.548.195.669,14
b) Pengeluaran Pendidikan 137.132.490.371,32
c) Pengeluaran Penelitian 42.233.427.481,60
d) Pengeluaran Pengabdian kepada Masyarakat 10.756.667.296,98
e) Pengeluaran Pengembangan SDM 5.275.757.032,00
f) Pengeluaran Kemahasiswaan 30.025.432.354,00
g) Pengeluaran Pengembangan TI 7.867.619.246,05
h) Pengeluaran Sarana, Prasarana dan lingkungan
kampus 21.613.888.496,00
Kas keluar untuk investasi merupakan belanja modal dan peningkatan penyertaan
atau investasi universitas dengan rincian sebagai berikut:
(Rp)
1) Pembelian Peralatan dan Pembangunan Gedung 111.621.399.307,74
2) Pembelian Investasi 3.204.787.500,00
Jumlah 114.826.186.807,74
Pengurangan kas dan setara kas dalam tahun 2004 sebesar Rp114.570.747.307,74
merupakan selisih antara arus kas untuk belanja modal dikurangkan dengan hasil
penjualan investasi.
6. PERISTIWA KEMUDIAN
Sesuai dengan Keputusan Majelis Wali Amanat, Rencana Stratejik (Renstra) UGM
tahun 2003-2007 telah disempurnakan dan disahkan oleh Majelis Wali Amanat UGM
dengan SK Ketua MWA Nomor: 01-K/SK/MWA/2004 tanggal 25 April 2004. Dalam
Dengan restated atas penyajian Laporan Keuangan tahun 2004 maka klasifikasi
pengeluaran menjadi 6 program Renstra adalah:
1. Program peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan sarjana dan pascasarjana.
2. Program peningkatan kualitas dan relevansi penelitian dan relevansi penelitian dan
pelayanan masyarakat.
3. Program penumbuhan budaya masyarakat Pancasila.
4. Program pengembangan pengelolaan universitas yang efisien dan produktif.
5. Program penyediaan sarana prasarana yang mendukung mutu universitas.
6. Pengembangan kemandirian organisasi dan jaringan kerjasama.
Aset :
Aset Lancar 3.1
Kas dan setara kas 3.1.1 197.775.235.872,33 5,93 130.077.049.948,50 4,21
Investasi Jangka Pendek 3.1.2 4.450.000.000,00 0,13 1.250.000.000,00 0,04
Piutang 3.1.3 17.999.368.592,81 0,54 26.975.419.576,85 0,87
Sediaan 3.1.4 1.798.414.952,67 0,05 1.728.315.934,30 0,06
Transitoris 3.1.5 22.770.659.107,97 0,68 0,00
Jumlah Aset Lancar 244.793.678.525,78 7,33 160.030.785.459,65 4,79
Aset Bersih
Aset Bersih Dana Lancar 3.7.1
Aset Bersih Dana Lancar Tidak Terikat 3.7.1.1
Dana Lancar 225.415.948.746,84 6,75 113.579.420.754,13 3,68
Penyertaan Awal Pemerintah 69.891.675.653,98 2,09 70.964.344.258,98 2,30
Jumlah Aset Bersih Dana Lancar Tidak Terikat 295.307.624.400,82 8,85 184.543.765.013,11 5,98
Aset Bersih Dana Tidak Lancar (Fund Balance For Non Current Fund) 3.7.2 - -
Dana Bantuan (Loan Fund) - -
Dana Sumbangan (Endowment Fund) 12.002.610.395,00 0,36 2.390.757.540,00 0,08
Dana Tahunan dan Pendapatan Jangka Panjang (Annuity & Life Income Fund) - -
Dana Untuk Aset Tetap (Plant Fund) 1.300.000.000,00 0,04 -
Dana Untuk Badan/Lembaga (Agency Fund) - -
13.302.610.395,00 0,40 2.390.757.540,00 0,08
Jumlah Aset Bersih 3.282.225.637.633,58 98,33 3.063.945.606.240,43 99,22
Lihat catatan atas laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
UNIVERSITAS GADJAH MADA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2004
SUMBER DANA
1 2 3 4 5 Jumlah
Cat Pemerintah Masyarakat Usaha danTabungan Luar Negeri Lain-lain Seluruh Dana
KETERANGAN Terikat Sementara (1.2 Tidak Terikat (2.1) Terikat Sementara (2.2 Terikat Tetap (2.3) Tidak Terikat (3.1) Terikat Sementara (4.2) Terikat Sementara (5.2) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Aliran Kas dari Aktivitas Operasi: 5.1
Kas dari pendapatan jasa 228.341.362.078,74 288.813.588.874,48 1.495.124.606,00 7.971.029.815,68 1.472.892.429,00 7.593.176.541,09 535.687.174.344,99
Kas dari penyumbang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6.794.230,58 6.794.230,58
Kas dari piutang 0,00 65.736.457.981,57 460.969.900,00 2.540.499.500,00 3.650.677.847,00 72.388.605.228,57
Bunga dan Deviden yang diterima 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan Lain-lain 235.610.404,00 46.977.636.422,84 33.719.617.753,54 2.625.104.324,62 19.078.299.951,44 102.636.268.856,44
Utang Diterima 5.000,00 84.747.547.910,27 1.767.092.168,00 116.294.041,04 573.081.990,00 87.204.021.109,31
Bunga yang dibayarkan/uang titipan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kas yang dibayarkan kepada pegawai dan kontraktor (142.428.472.208,00) (266.246.450.395,25) (35.418.093.759,70) (7.142.803.837,12) (1.765.712.876,00) (25.239.601.191,37) (478.241.134.267,44)
Utang yang dilunasi (5.000,00) (54.325.548.497,63) (1.941.224.087,00) (100.612.294,00) 0,00 (106.372.327,00) (56.473.762.205,63)
Piutang Yang diberikan 0,00 (85.101.844.729,00) (79.180.100,00) (3.074.448.052,50) 0,00 (3.651.629.247,00) (91.907.102.128,50)
Kas bersih yang diterima(digunakan) untuk aktivitas opera 86.148.500.274,74 80.601.387.567,28 4.306.480,84 2.935.063.497,72 (292.820.447,00) 1.904.427.794,74 171.300.865.168,32
228.576.972.482,74 335.791.225.297,32 35.214.742.359,54
Aliran Kas dari Aktivitas investasi: 5.2
Ganti rugi dari asuransi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pembelian peralatan/Pembangunan Gedung (86.153.800.410,74) (24.387.064.252,00) (89.389.600,00) (228.666.400,00) (266.476.520,00) (496.002.125,00) (111.621.399.307,74)
Penerimaan dari penjualan investasi 0,00 124.565.000,00 92.102.000,00 0,00 0,00 38.772.500,00 255.439.500,00
Pembelian investasi 0,00 (1.404.787.500,00) 0,00 0,00 0,00 (1.800.000.000,00) (3.204.787.500,00)
Kas bersih yang diterima(digunakan) untuk aktivitas investa (86.153.800.410,74) (25.667.286.752,00) 2.712.400,00 (228.666.400,00) (266.476.520,00) (2.257.229.625,00) (114.570.747.307,74)
Kenaikan (Penurunan) bersih dalam kas dan setara kas (5.300.136,00) 54.934.100.815,28 1.307.018.880,84 (11.739.645.816,00) 1.347.248.074,71 (559.296.967,00) (352.801.830,26) 44.931.323.021,57
Kas dan Setara Kas pada awal tahun 236.482.124,00 109.487.979.332,03 2.919.061.753,35 0,00 4.677.660.371,93 1.039.880.779,00 11.715.985.588,19 130.077.049.948,50
Koreksi Saldo Awal Kas 8.615.781.072,75 1.477.958.616,00 12.002.610.395,00 1.351.703.825,57 153.000,00 (418.379.428,06) 23.029.827.481,26
Kas dan Setara Kas akhir tahun 231.181.988,00 173.037.861.220,06 5.704.039.250,19 262.964.579,00 7.376.612.272,21 480.736.812,00 10.944.804.329,87 198.038.200.451,33
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2004 231.181.988,00 173.037.861.220,06 5.704.039.250,19 262.964.579,00 7.376.612.272,21 480.736.812,00 10.944.804.329,87 198.038.200.451,33
Lihat catatan atas laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
UNIVERSITAS GADJAH MADA
LAPORAN AKTIVITAS
Untuk tahun 2004 Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2004
Pengeluaran 4.2
Pengeluaran Kelembagaan 4.2.1 (95.045.201.534,28) (131.502.994.134,86) - (226.548.195.669,14)
Pengeluaran Pendidikan 4.2.2 (124.274.858.512,71) (12.857.631.858,61) - (137.132.490.371,32)
Pengeluaran Penelitian 4.2.3 (13.094.449.580,00) (29.138.977.901,60) - (42.233.427.481,60)
Pengeluaran Pengabdian Pada Masyarakat 4.2.4 (4.550.230.180,98) (6.206.437.116,00) - (10.756.667.296,98)
Pengeluaran Pengembangan Sumber Daya Manusia 4.2.5 (4.588.437.732,00) (687.319.300,00) - (5.275.757.032,00)
Pengeluaran Kemahasiswaan 4.2.6 (9.922.768.554,00) (20.102.663.800,00) - (30.025.432.354,00)
Pengeluaran Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi 4.2.7 (6.959.724.704,05) (907.894.542,00) - (7.867.619.246,05)
Pengeluaran Sarana, Prasarana dan Lingkungan Umum 4.2.8 (18.167.156.251,00) (3.446.732.245,00) - (21.613.888.496,00)
Pengeluaran Lain Lain - -
Jumlah Pengeluaran (276.602.827.049,02) (204.850.650.898,07) - (481.453.477.947,09)
Lihat catatan atas laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
Laporan Perubahan Ekuitas /Aset Bersih (Unaudited )
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2004