You are on page 1of 24

MEMBANGUN BUDAYA DAN

KARAKTER BANGSA…

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


BAGAIMANA GURU HARUS
BERPERAN ?

1
Apa itu Budaya ?

Menurut Bahasa
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang


berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan.
Kata culture dapat diterjemahkan sebagai
"kultur“(kebudayaan) dalam bahasa Indonesia.
2
Menurut Definisi:

Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan


keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,


kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
3
Kesimpulan
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian bahwa Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Mengapa Budaya Perlu Ada ?


untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.

4
Komponen atau unsur-unsur apa yang
diperlukan dalam kebudayaan?

Melville J. Herskovits, ada 4 unsur pokok yang dimiliki

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


oleh budaya, yaitu:
alat-alat teknologi
sistem ekonomi
keluarga
kekuasaan politik

5
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok
yang ada dalam budaya, yaitu:
 sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama
antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


diri dengan alam sekelilingnya
 organisasi ekonomi
 alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas
untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan
utama)
 organisasi kekuatan (politik)
6
Apa itu Budaya Kerja ?

Budaya Kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh


pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat,

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


kebiasaan dan pendorong untuk mengubah sikap dan
perilaku seseorang agar meningkatkan produktivitas
kerja untuk menghadapi berbagi tantangan dimasa yang
akan datang.

7
Apa Manfaat Budaya Kerja ?
1. meningkatkan jiwa gotong royong
2. meningkatkan kebersamaan
3. saling terbuka satu sama lain

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. meningkatkan rasa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.

8
Apa itu Karakter?

Karakter, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani


“karasso”, berarti ‘cetak biru’, ‘format dasar’, ‘sidik’

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


seperti misalnya dalam sidik jari.

Karakter adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak


atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
yang lain (kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S
Poerwodarminta)

9
Mounier, mengajukan dua cara interpretasi terhadap
pengertian Karakter:
Pertama, karakter sebagai sekumpulan kondisi yang
telah diberikan begitu saja, atau telah ada begitu saja,

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


yang lebih kurang dipaksakan dalam diri kita. Karakter
yang demikian ini dianggap sebagai sesuatu yang telah
ada (given).
Kedua, karakter dipahami sebagai tingkat kekuatan
dimana seorang individu mampu menguasai
kondisi/keterbatasan yang ada pada dirinya. Karakter
yang demikian ini disebutnya sebagai sebuah proses yang
dikehendaki (willed). 10
Secara Antropologis, Karakter merupakan struktur
antropologis manusia, tempat di mana manusia
menghayati kebebasannya dan mengatasi keterbatasan

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


dirinya.

Struktur antropologis ini melihat bahwa “karakter bukan


sekedar hasil dari sebuah tindakan, melainkan secara
simultan merupakan hasil dan proses”.

11
Karakter apa saja yang membuat seorang
pemimpin itu ideal?
1.Honest (Jujur, Terbuka)
2.Forward Looking (Berfikiran maju)
3.Competent (Cakap, Terampil)

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


4.Inspiring (Mampu memberikan inspirasi)
5.Intelligent (Cerdas)
6.Fair-minded (Adil, tanpa prasangka)
7.Broad-Mind (Berpandangan luas, Tidak Memihak)
8.Supportive (Bersifat mendukung)
9.Straight Forward (Mudah dimengerti)
12
10.Dependable (Dapat diandalkan)
11. Cooperatif (Suka bekerja sama)
12. Determined (Tekun)
13. Imaginative (Berdaya cipta)
14. Ambitious (Berkeinginan besar)
15. Courageous (Berani)

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


16. Caring (Menampilkan kebaikan dan perhatian
pada orang lain)
17. Mature (Dewasa)
18. Loyal (Setia, dapat dipercaya)
19. Self Controlled (Dapat mengendalikan perasaan
atau tingkah laku)
20. Independent (Tidak tergantung orang lain) 13
Mengapa Siswa Butuh Pendidikan karakter?
Banyak remaja terlibat dalam perilaku negatif
(penyalahgunaan obat terlarang, seks bebas, tawuran,
mencontek, berbohong, dll).

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


Kenapa Banyak Remaja Berperilaku Negatif?
Banyak remaja yang mengalami “Kekosongan Spiritual”
(Spiritual Void)
(Riset mutakhir para pakar psikologi, tahun 2010)

14
Mengapa Hal ini Bisa Terjadi?
 Karena selama ini pendidkan karakter dibangun dengan “filsafat
moral kognitif rasional”
 Pada prakteknya, dalam dunia pendidikan sering melupakan aspek
terpenting moralitas, yaitu aspek “spiritual”.

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


Bagaimana Stretegi Pelaksanaan
Pembelajaran Karakter ?
1.Akhlak mulia (Akidah akhlak) diposisikan sebagai suatu
matapelajaran tersendiri.
2.Akhlak mulia (Akidah akhlak) diposisikan sebagai misi
setiap mata pelajaran sehingga pembelajaran berbasis
15
dan bermisi akhlak mulia
BAGAIMANA PELAKSANAAN DALAM
PEMBELAJARAN ?
Ada 3 tahapan yang harus dilalui dan dicapai:
1.Moral Knowing

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


Tujuan pembelajaran:
a. Siswa mampu membedakan nilai-nilai akhlak mulia dan
akhlak tercela
b. Siswa memahami secara logis dan raasional (bukan
secara dokmatis dan doktriner) pentingnya akhlak mulia
dan bahaya akhlak tercela dalam kehidupan
c. Siswa menganal sosok Tokoh sebagai figur teladan 16
melalui ajaran, ucapan, dan tindakan tokoh tsb.
Contoh penerapan:
Materi nilai akhlak mulia
Man kaana yu’minu billahi wal yaumil aakhiri fal
yakul khoiron auliyasmud

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


Dalam tahap moral Knowing, guru memberikan
pertanyaan tentang:
a. Apa akhlak mulia yang diajarkan dalam hadits
tersebut?
b. Apa akhlak tercela yang bertentangan dengan hadits
tesebut ?
17
c. Siswa diminta mendiskusikan dalam kelompok kecil
tentang:
 Bentuk-bentuk nyata dari perkataan-perkataan yang
baik dan yang jelek.

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


 Manfaat yang diperoleh dari perkataan-perkataan yang
baik.
 Dampak negatif dari kata-kata yang jelek

Dalam tahapan ini, “anak diajak berfikir tentang


pentingnya menjaga ucapan”.

18
2. Moral Loving

Tahapan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa


cinta dan rasa butuh terhadap nilai-nilai akhlak
mulia.

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


Sasaran dalam tahapan ini adalah “dimensi emosional
siswa, hati atau jiwa”, bukan lagi akal, rasio, dan logika.

Guru menyentuh emosi siswa sehingga tumbuh


kesadaran, keinginan, dan kebutuhan sehingga mampu
berkata pada dirinya sendiri, (Misal: “ya saya harus
19
seperti itu”).
Contoh Penerapan
Untuk menyentuh sisi emosional siswa, guru dapat
melakukan alternatif:
a.Menyampaikan kisah yang menarik dan menyentuh

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


yang berkaitan dengan akhlak menjaga ucapan
b.Bermain peran atau sosio drama.
Siswa dibawa pada situasi, bagaimana bila mereka
mendapatkan perlakuan kata-kata yang baik atau tidak
baik dari orang lain ? Apa yang ia rasakan ?
Dengan cara ini diharapkan siswa sendiri dapat
menyimpulkan pentingnya menjaga ucapan.
20
c. Kontemplasi atau Perenungan.
Dengan mengajak siswa merenungkan berapa banyak
orang yang telah tersakiti hati dan perasaannya karena
kata-katanya?
d. Sharing Pengalaman Sesama Siswa tentang nilai
akhlak yang dibahas.

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


3. Moral Doing
Siswa mempraktekkan nilai-nilai akhlak mulia dalam
perilakuknya sehari-hari.
Siswa menjadi semakin sopan, ramah, penyayang,
disiplin, jujur, dan sebagainya.
Keterangan: Selama perubahan akhlak belum terlihat dalam
21
perilaku anak, kita harus selalu berfikir untuk mencari solusi yang
tepat.
Contoh Penerapan

Dalam tahap moral doing sebagai target puncak, guru


perlu melakukan pengamatan terhadap perubahan

Binti Maqsudah-Kepala MTsN Malang I


perilaku siswa. Untuk ini guru perlu menyiapkan format
pengamatan termasuk meminta laporan dari sesama
guru atau dari siswa yang lain. Sangat baik bila anak
diberi PR (pekerjaan rumah) untuk mempraktekkan nilai
akhlak yang telah dipelajari.

22
Dari Lingkungan Hidupnya Anak-anak Belajar…
Jika anak dibesarkan dengan suapan
Ia belajar bermalasan
Jika anak dibesarkan dengan celaan
Ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Ia belajar menentang

Binti Maqsuda-Kepala MTsN Malang I


Jika anak dibesarkan dengan cemoohan
Ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi
Ia belajar jadi penyabar
Jika anak dibesarkan dengan dorongan
Ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian
Ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan
23
persahabatan
Ia akan terbiasa berpendirian
Binti Maqsudah-MTsN Malang I
24
…Wassalamu’alaikum

You might also like