You are on page 1of 7

GEOSTRATEGI

1) Pengertian geostrategi Indonesia:


a) Geostrategic Indonesia merupakan
strategi dalam memanfaatkan konstelasi
geografi negara Indonesia untuk menentukan
kebijakan,tujuan dan sarana-sarana untuk
mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia
2) Sifat sifat geostrategic Indonesia:

a) Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan


geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman,
gangguan, hambatan dan
tantangan terhadap identitas, integritas,
eksistensi bangsa dan negara Indoesia.

b) Bersifat developmental/pengembangan.yaitu pengembangan potensi kekuatan


bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

3) Anatomi ketegangan

Perbedaan pengembangan pandangan tentang peraegang sangat dipengaruhi


doktrin politik yang berlaku bagi masing masing bangsa. Berikut adalah macam
macam perbedaan pandangan:

a) Pandangan perang menurut Barat

b) Pada umumnya bangsa barat menganut paham “perang sebagai kelanjutan


tindakan politik dengan cara lain”

c) Pandangan perang menurut Komunis

d) Peperangan tidak hanya bercorak militer, melainkan juga diplomasi, psikologi,


ekonomi, sos-bud, dan militer.

e) Pandangan perang menurut Bangsa Indonesia

f) Perang merupakan jalan terkhir karena terpaksa untuk membela diri.

g) Hubungan Utara-Selatan

Tidak mengalami keseimbangan karena perbedaan kemajuan serta kesenjangan yang


terlalu tinggi.
4) Hakikat Ketahanan Nasional

a) Ketahanan nasional bidang Ideologi

b) Kondisi yang berlandaskan akan kebenaran ideologi Pancasila serta menangkal


nilai nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

c) Ketahanan nasional bidang Politik

d) Kondisi yang berdasarkan demokrasi Pancasila dan UUD 1945 yang


menghasilkan stabilitas politik serta penerapan politik luar negeri yang bebas
aktif.

e) Ketahanan nasional bidang Ekonomi

f) Kondisi yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas dan kemandirian


ekonomi.

g) Ketahanan nasional bidang Sos-Bud

h) Kondisi yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan


kehidupan sos-bud sehingga dapat menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai.

i) Ketahanan nasional bidang Pertahanan

j) Kondisi yang membuat daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela
negara seluruh rakyat yang mengandung unsur stabilitas keamanan yang
dinamis serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal
segala bentuk ancaman.

5) Sifat Ketahanan Nasional

a) Manunggal

b) Merupakan ciri utama bangsa Indonesia yaitu manunggalnya unsur lahiriah dan
batiniah serta manunggalnya unsur materiil dan spiritual.

c) Mawas ke dalam
d) Merupakan sifat yang selalu memperhatikan unsur2 perjuangan dan
kemerdekaan Indonesia.

e) Berwibawa

f) Merupakan hasil pancaran kejiwaan dari sikap bangsa yang mandiri dan percaya
atas kebenaran perjuangan sehingga disegani dan dihormati dalam pergaulan
antarbangsa.

g) Dinamis

h) Merupakan sifat ketahanan yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

i) Tidak adu kekuatan

j) Merupakan sikap yang cinta damai dan mawas diri.

k) Percaya diri sendiri

l) Merupakan sifat yang bertumpu pada kekuatan sendiri serta bersendikan pada
kepribadian bangsa.

m) Tidak bergantung pihak lain

n) Merupakan sifat mandiri yang tidak hanya mencakup bidang politik, tetapi juga
bidang ekonomi, sos-bud, dan pertahanan negara.

6) Asas-asas ketahanan nasional:


a) Asas2 kesejahteraan dan keamanan
b) Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu
c) Asas mawas kedalam dan mawas keluar
d) Asas kekeluargaan

e) Ada tiga aspek (trigatra)kehidupan alamiah :


 Gatra letak dan kedudukan geografis
 Gatra keadaan dan kekayaan alam
 Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
f) Ada 5 aspek panca gatra dalam kehidupan social:
 Gatra ideologi
 Gatra politik
 Gatra ekonomi
 Gatra social budaya
 Gatra ketahanan dan keamanan
7) Pembinaan ketahanan nasional Indonesia adalah proses transpormasi sumber daya
secara efisien dan ekonomis, untuk menghasilkan spectrum kemampuan dan
kekuatan yg berupa daya kekebalan, daya berkembang dan daya tangkal atau daya
kena dalam system nasional.

8) Langkah-langkah pembinaan ketahanan nasional Indonesia:


a) Pembinaan ketahanan nasional gatra ideology
 Pengamalan pancasila secara subjektif dan objektif
 Pancasila sebagai ideology terbuka
 Sesanti bhineka tunggal ika dan konsep wawasan nusantara
 Pancasila sebagai pandangan hidup Negara dan dasar RI
 Pembangunan sebagai pengamalan pancasila
 Pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan
b) Pembinaan ketahanan nasional gatra politik:
 Mengembangkan kehidupan kenegaraan dan politik dalam negeri
berdasarkan pancasila dan UUD 1945
 Mengembangkan kehidupan politik luar negri sebagai sarana pencapaian
kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa
c) Pembinaan ketahanan nasional gatra ekonomi
 Mengembangkan system ekonomi di Indonesia
 Implementasi ekonomi kerakyatan
 Memantapkan struktur ekonomi secara seimbang dan langsung
menguntungkan
 Melaksanakan pembangunan sebagai usaha bersama
 Memeratakan pembangunan dan memanfaatkan hasil-hasilnya
 Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan bersaing secara sehat
d) Pembinaan ketahanan nasional gatra social budaya:
 Mengembangkan system social budaya
 Megkondisikan dan membina manusia, masyarakat Indonesia yang berjiwa
pancasila
 Mengembangkan kehidupan beragama
 Mengembangkan system pendidikan nasional
e) Pembinaan ketahanan nasional gatra pertahanan dan keamanan
 Mengembangkan system pertahanan dan keamanan
(1) Mengembangkan nilai,sikap dan perilaku
 Melakukan pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
keamanan
 Melindungi potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan
 Mengembangkan perlengkapan dan peralatan
 Mengembangkan TNI, sebagai tentara rakyat
 Mengembangkan POLRI sebagai kekuatan kamtibnas
9) Contoh permasalahan geostrategic

a) Kasus timor- timur

Angkatan bersenjata Indonesia memasuki Timor Timur pada bulan Desember


1975 dan kawasan ini menjadi satu dengan Republik Indonesia di tahun 1976.
Hal ini menyebabkan perdebatan di Australia. Di samping itu, kematian lima
wartawan Australia di Timor Timur di tahun 1975 telah menjadi perhatian
masyarakat Australia dan media. Namun pada akhirnya Australia mengakui
kedaulatan Indonesia atas Timor Timur secara de jure tahun 1979. Namun
dinamika politik dalam negeri Indonesia telah berubah secara dramatis dengan
jatuhnya Pemerintahan mantan Presiden Soeharto. Pada tanggal 30 Agustus
1999, melalui jajak pendapat, rakyat Timor Timur memilih merdeka (78.5%).
Pengumuman hasil pemilihan umum tersebut diikuti dengan kekerasan yang
meluas oleh unsur-unsur pro-integrasi.

b) Integrasi Timor Timur 1976

Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur


terakhir Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari
Pemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste
yang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untuk
menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk
mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah
ituFRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor Leste
sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975.
Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika
terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September,
Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000
penduduk sipil (sebagian besarnya wanita dan anak2 karena para suami mereka
adalah pendukung faksi integrasi dengan Indonesia). Berdasarkan itulah,
kelompok pro-integrasi kemudian mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia
pada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untuk
mengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
Tiga Kuburan Masal sebagai bukti pembantaian FRETILIN terhadap pendukung
integrasi terdapat di Kabupaten Aileu (bagian tengah Timor Leste), masing-
masing terletak di daerah Saboria, Manutane dan Aisirimoun. Ketika pasukan
Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975, FRETILIN
memaksa ribuan rakyat untuk mengungsi ke daerah pegunungan untuk dijadikan
tameng hidup atau perisai hidup (human shields) untuk melawan tentara
Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian mati di hutan
karena penyakit dan kelaparan. Selain terjadinya korban penduduk sipil di hutan,
terjadi juga pembantaian oleh kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap
kelompok yang lebih moderat. Sehingga banyak juga tokoh-tokoh FRETILIN
yang dibunuh oleh sesama FRETILIN selama di Hutan. Semua cerita ini
dikisahkan kembali oleh orang-orang sepertiFrancisco Xavier do Amaral,
Presiden Pertama Timor Leste yang mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste
pada tahun 1975. Seandainya Jenderal Wiranto (pada waktu itu Letnan) tidak
menyelamatkan Xavier di lubang tempat dia dipenjarakan oleh FRETILIN di
hutan, maka mungkin Xavier tidak bisa lagi jadi Ketua Partai ASDT di Timor
Leste sekarang.
Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama Aquiles yang
dinyatakan hilang di hutan (kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal
FRETILIN). Istri komandan Aquilis sekarang ada di Baucau dan masih terus
menanyakan kepada para komandan FRETILIN lain yang memegang kendali di
sektor Timur pada waktu itu tentang keberakaan suaminya. Hal yang sama juga
dilakukan oleh kelompok pro-kemerdekaan terhadap tentara Indonesia tentang
keberadaan komandan Konis Santana dan Mauhudu yang dinyatakan hilang di
tangan tentara Indonesia. Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun
waktu 3 bulan (September-November 1975) dan selama pendudukan Indonesia
selama 24 tahun (1975-1999), lebih dari 200.000 orang dinyatakan meninggal
(60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILN menurut laporan resmi
PBB). Selebihnya tidak diketahui apakah semuanya mati kelaparan atau mati di
tangan tentara Indonesia. Hasil CAVR menyatakan 183.000 mati di tangan
tentara Indonesia karena keracunan bahan kimia (tidak dirinci bagaimana
caranya), namun sejarah akan menentukan kebenaran ini, karena keluarga yang
sanak saudaranya meninggal di hutan tidak bisa tinggal diam dan kebenaran
akan terungkap apakah benar tentara Indonesia yang membunuh sejumlah jiwa
ini ataukah sebaliknya. Situasi aktual di Timor Leste akhir-akhir ini adalah
cerminan ketidak puasan rakyat bahwa rakyat tidak bisa hidup hanya dari
propaganda tapi dari roti dan air. Rakyat tidak bisa hidup dari “makan batu”
sebagaimana dipropagandakan FRETILIN selama kampanye Jajak Pendapat
tahun 1999 “Lebih baik makan batu tapi merdeka, dari pada makan nasi tapi
dengan todongan senjata”. Kenyataan membuktikan bahwa “batu tidak bisa
dimakan”, dan rakyat perlu makanan yang layak dimakan manusia.

Dalam masalah ini, timor leste kekurangan pengetahuan dalam bidang pertahanan
nasional nya, aspek aspek nya pun tidak memadai atau lebih tepatnya tidak
mengetahui tentang pertahanan nasional, SDM dan perangkat Negara nya tidak
mendukung dalam melaksanakan pertahanan nasional,. Terlebih aspek polisi atau
perangkat keamanan nya tidak berjalan baik karena terbukti bahwa banyak warga
negaranya yang mati karena perang saudara didalam timmor leste sendiri

You might also like