Professional Documents
Culture Documents
INFORMASI UMUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Tanggal 7 s/d 16 Juli 2008
Tempat : GOR Bulutangkis “PALARAN”
Samarinda – Kalimantan Timur
C. JADWAL PERTANDINGAN
E. PESERTA
Peserta yang diperkenankan mengikuti PON XVII / 2008
adalah berdasarkan pendaftaran yang diajukan Pengda PBSI
cq. KONI PROVINSI I yang disyahkan panitia besar PON XVII /
2008 dan Panitia Keabsahan PON XVII / 2008, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Tidak dalam keadaan skorsing oleh Induk Organisasi
Cabang Olahraga bersangkutan.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Propinsi yang dibebaskan dari babak kualifikasi
diperkenankan untuk mengikuti pertandingan antar regu
dan perorangan.
4. Propinsi yang menjuarai babak kualifikasi diperkenankan
mengikuti pertandingan antar regu dan perorangan.
5. Propinsi yang menjadi runner up dalam babak kualifikasi
hanya diperkenankan mengikuti pertandingan perorangan.
6. Jumlah atlet yang didaftarkan adalah sesuai dengan
peraturan PON XVII / 2008.
F. PENDAFTARAN
Sesuai dengan peraturan Pekan Olahraga Nasional (PON)
yang tertuang dalam Surat Keputusan Komite Nasional
Indonesia (KONI) nomor : 31 A Tahun 2003 pasal 18 titik 3,
pendaftaran peserta dibagi dalam 2 tahap :
1. Tahap Pertama (I)
Pendaftaran cabang olahraga dan nomor pertandingan /
perlombaan yang akan diikuti serta rekapitulasi jumlah
peserta, yang dikirimkan oleh PB. PON XVII/2008 Kaltim
ke seluruh Provinsi, harus sudah terima kembali oleh PB.
PON XVII / 2008 paling lambat tanggal 7 September 2007
pukul 24.00.
2. Tahap Kedua (II)
Pendaftaran nama–nama atlet dan nomor-nomor
pertandingan/perlombaan yang akan diikuti serta official
peserta PON XVII/2008 yang dikirimkan oleh PB. PON XVII
/ 2008 Kaltim ke seluruh propinsi, harus sudah diterima
kembali oleh PB. PON XVII / 2008 paling lambat pada
tanggal 6 April 2008 pukul 24.00 WIB.
Pendaftaran dilaksanakan dalam 2 tahap yang peraturan
pentahapannya diatur oleh KONI Pusat cq. Panitia Besar
PON XVII / 2008 Kaltim.
Adapun ketentuan jumlah pendaftarannya adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah atlet Propinsi yang dibebaskan dari babak
Kualifikasi dan Dati I (Propinsi) yang menjuarai Babak
Kualifikasi, ditetapkan sebagai berikut
• Putra maksimal 8 orang
• Putri maksimal 5 orang
2. Propinsi yang dibebaskan dari Babak Kualifikasi
diperkenankan untuk mengikuti pertandingan antar
regu dan perorangan, dalam PON XVII / 2008 dengan
ketentuan sebagai berikut :
• Beregu putra 1 regu
• Beregu putri 1 regu
• Tunggal putra 4 orang
• Tunggal putri 3 orang
• Ganda putra 3 pasang
• Ganda putri 2 pasang
• Ganda campuran 2 pasang
H. MEDICAL CONTROL
Difokuskan kepada pemeriksaan doping sesuai dengan
peraturan dalam Anti Doping Code – Olympic Movement.
Pemeriksaan doping akan dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku dan diatur dalam “Pedoman Pengawasan Doping dan
Vertifikasi Wanita”. Apabila seorang atlet menolak pemeriksaan
doping atau terbukti bersalah melakukan doping “harus”
dikeluarkan sebagai peserta PON XVII / 2008, sesuai
ketentuan sebagaimana tercantum dalam peraturan
PON pasal 9, sebagai berikut :
1. Bila yang bersangkutan anggota regu pada nomor beregu,
maka regunya dikalahkan dan bersangkutan dikeluarkan
sebagai peserta PON XVII / 2008. Sedangkan anggota
regu lainnya tidak terkena doping dapat mengikuti
pertandingan / perlombaan pada nomor perorangan ;
II. PERATURAN
A. PERTEMUAN TEKNIK
Pertemuan tehnik diadakan :
1. Untuk pertandingan antar regu tanggal 08 Juli 2008
2. Pertemuan tehnik untuk perorangan diadakan tanggal
13 Juli 2008 samarinda
3. Tempat dan waktu ditentukan pada saatnya
B. SHUTTLECOCKS
Shuttlecocks yang dipergunakan adalah yang disediakan dan
diatur oleh Panitia Besar PON XVII / 2008 cq. Panpel
Bulutangkis PON XVII/2008.
E. SUSUNAN PEMAIN
Susunan pemain untuk pertandingan antar regu baik tunggal
maupun ganda harus berdasarkan peringkat / ranking.
Putri :
Tgl 1 – Gd – Tgl 2
Tgl 1 – Tgl 2 - Gd
G. SISTEM PERTANDINGAN
1. Dalam pertandingkan beregu Putra dan Putri peserta
dibagi menjadi 2 (dua) pool dengan sistem setengah
kompetisi dalam masing-msing pool. Pada babak Semi
Final (Babak Kedua) mempergunakan sistem silang yaitu
juara Pool A dipertandingkan dengan Runner Up Pool B
dan Runner Up Pool A dengan juara Pool B (Sistem
Silang). Pemenang pada pertandingan silang di
pertandingan untuk perebutan juara I dan II, sedangkan
yang kalah menjadi juara III bersama.
2. Dalam pertandingan perorangan dipergunakan sistem
Gugur, baik untuk nomor Tunggal Putra, Tunggal Putri,
Ganda Putra, Ganda Putri maupun Ganda Campuran.
3. Pertandingan akan dilaksanakan apabila pendaftaran
berjumlah minimal 3 (tiga) partai/regu dari daerah yang
berbeda.
4. Apabila jumlah pendaftaran hanya 3 s/d 5 regu/orang,
pertandingan akan mempergunakan sistem setengah
kompetisi.
H. JADWAL PERTANDINGAN
Jadwal pertandingan yang tercantum dalam Buku Acara
menjadi dasar / pegangan untuk dimulainya suatu
pertandingan. Kemungkinan diajukan/diundurkan suatu
pertandingan oleh karena terjadi WO atau hal lain. Peserta
bertanggung jawab untuk mengetahui sendiri perubahan-
perubahan tersebut.
I. PETUGAS INTI
1. Pengurus Besar PBSI akan menunjuk petugas inti, referee,
wasit dan hakim garis untuk pertandingan.
2. Referee menunjuk wasit, hakim garis yang akan memimpin
pertandingan
J. PROTES
1. Protes Technis
a. Protes yang sifatnya tehnis akan diputuskan oleh
Referee
b. Keputusan Referee bersifat final
2. Protes Non Tehnis
a. Protes yang sifatnya non tehnis diputuskan oleh
Referee, Panpel dan Panitia Besar PON XVII / 2008.
b. Keputusan bersifat final.
3. Protes harus diajukan paling lambat 5 (lima) menit setelah
kasus yang diprotes berlangsung.
4. Protes harus diajukan secara tertulis kepada Referee atau
wakilnya yang bertugas dengan disertai uang jaminan
sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah).
K. PERATURAN PERTANDINGAN
1. Peraturan pertandingan yang dipergunakan adalah
peraturan pertandingan PBSI/BWF dan peraturan PON.
2. Score system mempergunakan “Rally Point” 3 x 21 baik
putra/putri, tunggal/ganda maupun ganda campuran.
Setiap pertandingan berlaku The Best of Three Games.
3. Pada point 11 tiap-tiap game, pemain diizinkan untuk
istirahat tidak melebihi 60 detik. Pelatih diperkenankan
ke lapangan untuk memberikan isntruksi, tetapi pemain
tidak boleh meninggalkan lapangan.
4. Pada waktu pergantian tempat antara game pertama dan
game kedua pemain diizinkan istirahat tidak melebihi
120 detik. Pelatih diperkenankan ke lapangan untuk
memberikan instruksi-intruksi, tetapi pemain tidak boleh
meninggalkan lapangan.
5. Bila terjadi One Game All (game satu sama), pemain
diizinkan untuk beristirahat tidak melebihi 120 detik.
6. Seorang pemain hanya diperkenankan bermain dalam 3
(tiga) nomor, yaitu :
1 (satu) kali tunggal dan 1 (satu) kali ganda, (satu) kali
ganda campuran pada pertandingan perorangan.
7. Pada pertandingan antar regu, seorang pemain hanya
diperkenankan bermain 1 (satu) kali tunggal dan 1 (satu)
kali ganda.
8. Apabila terjadi gangguan, Referee berhak untuk
menunda atau memindahkan pertandingan ke
tempat/hari lain dengan ketentuan hasil pertandingan
yang diperolehnya tetap berlaku/syah.
9. Wasit dapat membatalkan / menganulir keputusan Hakim
Garis.
10. Dalam pertandingan di pool seluruh partai pertandingan
harus dimaikan.
11. Apabila satu regu dalam pertandingan sistem setengah
kompetisi dinyatakan kalah karena didiskualifikasi, maka
tidak boleh melanjutkan pertandingan berikutnya dan
hasil yang telah diperolehnya dianulir.
12. Apabila atlet anggota regu didiskualifikasi oleh referee
karena melakukan pelanggaran peraturan teknis
pertandingan, maka diskualifikasi hanya berlaku untuk
atlet yang bersangkutan dalam kejuaraan tersebut,
sedangkan regu tetap dapat melanjutkan pertandingan
(tidak didiskualifikasikasi).
13. Apabila pertandingan sudah berlangsung dan ada atlet
anggota regu dinyatakan diskualifikasi oleh referee
karena pelanggaran / kecurangan keabsahan atlet, maka
regu tersebut didiskualifikasi.
14. Setiap pemain diwajibkan berpakaian olahraga
bulutangkis sesuai peraturan yang berlaku (Warna
bebas). Pelatih yang mendampingi saat bermain harus
memakai sepatu dan berpakaian yang sopan.
15. Barang-barang yang boleh diletakkan dekat lapangan
pertandingan hanya air minum dan perlengkapan atlet
lainnya sebagai cadangan.
16. Referee berhak menentukan khusus pada lapangan
tempaat pertandingan yang kurang memenuhi syarat.
17. Daftar susunan pemain regu harus diserahkan kepada
Referee paling lambat 2 (dua) jam sebelum
pertandingan dimulai.
18. Pemain/regu yang pada gilirannya harus bertanding,
harus sudah berada di tempat pertandingan paling
lambat 30 (tiga puluh) menit sebelumnya.
19. Pemain yang pada gilirannya harus bertanding, tetapi
tidak hadir di lapangan setelah dipanggil tiga kali dalam
jangka waktu 5 (lima) menit dinyatakan kalah.
20. Selama pemain melakukan pertandingan, tidak
diperkenankan meninggalkan lapangan, menukar raket,
mengganti perlengkapan, menukar raket, mengganti
perlengkapan dan lain-lain tanpa seizin wasit bertugas.
21. Pemain yang mendapat cedera di lapangan, apabila
tidak dapat melanjutkan pertandingan dinyatakan kalah.
22. Pada pertandingan antar regu pemain yang cedera dan
bermain rangkap maka kedudukan dalam nomor
berikutnya dapat digantikan oleh pemain lain yang
rankingnya lebih rendah.
23. Pada pertandingan perorangan pemain yang mendapat
cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan,
kedudukannya pada nomor lain dapat diganti apabila
nomor tersebut belum memulai pertandingan
pertamanya.
24. Tiap pemain berhak mendapat istirahat 30 (tiga puluh)
menit diantara 2 (dua) pertandingan yang harus
dimainkannya secara berturut-turut.
25. Pemain dan Official bertanggung jawab untuk
mengetahui sendiri bila dan dimana harus bertanding,
termasuk adanya perubahan jadwal dan sebagainya.
26. Pemain yang tidak mau melaksanakan pertandingan
pada waktu dan tempat yang telah ditentukan panitia
dinyatakan kalah.
27. Apabila pemain memerlukan tambahan perlengkapan
pada waktu melakukan pertandingan (air,raket dsb)
harus sepengetahuan dan melalui Referee.
28. Pemain/atlet dilarang mempergunakan doping.
29. Peserta yang belum tiba gilirannya tidak diperkenankan
memasuki lapangan tempat pertandingan.
30. Keabsahan pemain berdasarkan ketentuan
penyelenggaraan PON XVII / 2008 Kalimantan Timur
yang dikeluarkan oleh KONI Pusat.
31. Atlet yang telah mewakili salah satu propinsi pada PON
XVII / 2008 tidak diperbolehkan bermain mewakili
propinsi lain.
32. Atlet yang diselenggarakan oleh 2 propinsi atau lebih dan
masing-masing propinsi memiliki bukti domisili resmi
maka atlet tersebut tidak boleh bermain, kecuali telah
ada pernyataan bahwa atlet tersebut bersedia bermain
untuk salah satu provinsi dimaksud.
M. LAIN-LAIN
1. Para Juara I s/d III bersama menerima medali dan piagam
penghargaan dari Panitia Besar PON XVII / 2008.
2. Hal-hal yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan ini
akan diatur dan ditetapkan pada saatnya secara tersendiri.