You are on page 1of 12

LEMBAR KEGIATAN

KEGIATAN SISWA
KINEMATIKA PARTIKEL
I. Penggunaan Search Engine

Ada beberapa search engine yang ada diantaranya, Yahoo, Google, Amazone dan
lain-lain. Google mrupakan search engine yang telah biasa digunakan, dengan memasukkan
alamat ke www.google.com . Search engine adalah sebuah program yang dapat diakses
melalui internet yang berfungsi untuk membantu para pengguna internet untuk mencari data.
Ada beberapa keadaan dalam penulisan dalam kotak pencarian google jika kita
menuliskan sebagai berikut
1. Google akan mencari kata secara terpisah jika kata kunci ditulis sebagai berikut:
Kinematika Partikel
Jika kita mencari dengan menuliskan seperti tulisan diatas maka searech engine akan
mencari perkata.
2. Google akan mencari satu frase atau satu kesatuan kata dengan memberikan tanda
petik dua
“Kinematika Partikel”
Kita dapat memaksa google untuk mencari paduan dua kata atau lebih dengan
memberikan tanda petik dua diawal dan diakhir. Teknik ini sangat efektif untuk
mendapatkan hasil pencarian yang benar-benar relevan dan terfokus pada maksud
yang kita cari.
3. Tanda (+) dapat digunakan untuk mewajibkan google mencari hanya halaman web
yang mengandung semua kata kunci yang kita masukkan.
+gerak+lurus+berubah+beraturan+”kinematika partikel”
Hasilnya adalah google akan menampilkan halaman-halaman web yang
menbgandung semua kata tersebut. Dengan teknik ini, pencarian google akan makin
tajam dan terarah.
4. Sebaliknya jika kita menambahkan tanda (-) google akan mencari tanpa ada kata yang
diberi tanda minus. Seperti kita akan mencari gerak parabola dan gerak lurus saja,
tidak ingin mencari gerak melingkar maka dapat dituliskan sebagai berikut
+gerak+parabola+lurus+”kinematika partikel”-Melingkar
Teknik diatas untuk mempersempit pencarian.
5. Pada umumnya situs-situs sudah menyediakan fasilitas pencarian lokal untuk website
mereka masing-masing. Tetapi apabila kita belum menemukan pencarian dalam web
itu sendiri, maka google dapat membantu kita untuk mencari kata yang dimaksud
dengan cara mengetikkan kata berikut
Gerak melingkar:uin-suka.ac.id

1
Teknik diatas dapat digunakan untuk mengarahkan pencarian pada situs-situs dengan
cirri khas tertentu.
6. Bila kita ingin mencari informasi gerak melingkar hanya dalam situs “.edu” maka kita
dapat menuliskan sebagai berikut
Gerak melingkar site:edu
Jika ingin mencari di situs organisasi “.org” maka dituliskan sebagai berikut
Gerak melingkar site:org
Tehnik diatas digunakan untuk penyempitan pencarian
7. Jika kita ingin mencari file-file dengan tipe tertentu seperti PDF, PPT(Microsoft Power
Point), docx (Microsoft Word), dan lain sebagainya, maka kita dapat menuliskan
sebagai berikut
Kinematika Partikel filetype:pdf

Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan


benda titik.
Kompetensi Dasar : Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola
dengan menggunakan vektor.
Indikator : 1. Menentukan fungsi kecepatan, percepatan dan posisi pada
gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
dengan menggunakan analisis vektor.
2. Menentukan kecepatan hasil perpaduan dua gerak lurus
beraturan
Alokasi Waktu : 45 menit
Sebuah batu bermassa 10kg dan batu bermassa 1kg dijatuhkan bebas pada saat yang
bersamaan dalam suatu ruang vakum (hampa udara). Ayo tebak lebih cepat manakah batu
jatuh.......? untuk mengetahui jawaban ini, simaklah materi dibawah ini.
A. Ringkasan Materi
1. PosisiVektor
PosisiVektor
posisi adalah suatu vektor yang menyatakan posisi dari suatu titik. Dituliskan sebagai
berikut. Jika dalam ruang tiga dimensi maka mepunyai titik (x,y,z)
x(t) = xii + yjj + zk
k
i,y
y,k
k= vektor satuan dari masing koordinat. Dan besarnya vektor

x = |x
|x | = x2 + y2 + z 2

2
contoh soal: diketahu posisi sebuah benda pada  (1,1,1) bergerak menuju 

 adalah:
(2,5,7). Vektor posisi 
 -  = (2-1, 5-1, 7-1) = (1,4,6) atau ̂ + 4̂ + 6
 = 

2. Kecepatan
Kecepatan rata-
rata-rata
_
Kecepatan rata-rata ( v ) dalam selang waktu (∆t) didefinisikan sebagai suatu hasil
bagi perpindahan dengan selang waktu. Dapat dituliskan persamaan sebagai berikut
_
∆x
v =
∆t
Dengan memasukkan ∆r dari persamaan di atas diperoleh
_
∆xi + ∆yj + ∆zk ∆x ∆y ∆z
v= = i+ j+ k
∆t ∆t ∆t ∆t
Sehingga didapatkan
_ _ _ _
v = vx i + v y j + vz k
Kecepatan sesaat
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai laju perubahan posisi sesaat, yaitu limit
kecepatan rata-rata ketika interval waktunya mendekati nol
∆r  ∆x ∆y ∆z 
v = lim = lim  i + j+ k
∆t → 0 ∆t ∆t →0  ∆t ∆t ∆t 
dx dy dz
v = i + j k
dy dt dt

v = v xi + v y j + v z k

Dengan
v = vektor kecepatan sesaat (m/s)
vx = komponen kecepatan sesaat pada sumbu x (m/s)
vy = komponen kecepatan sesaat pada sumbu y (m/s)
vz = komponen kecepatan sesaat pada sumbu z (m/s)
Jadi, apabila koordinat x, y, dan z dari posisi benda merupakan fungsi waktu, maka
komponen kecepatan sesaat pada sumbu x, y dan z berturut-turut diperoleh dari turunan
pertama fungsi x(t), y(t), dan z(t). Besar kecepatan sesaat dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Phytagoras.

v = vx + v y + vz
2 2 2

Dan arah kecepatan sesaat diberikan oleh sudut α yang dapat dihitung dengan
rumus trigonometri.

3
vy
tan α =
vx

Menentukan
Menentukan Poisisi dari Fungsi Kecepatan
Dengan cara integral dapat juga menentukan posisi suatu titik materi dari fungsi
kecepatan seperti pada persamaan:
t t
dx
v(t) = → dx = x(t)dt → ∫ dx = ∫ x(t)dt
dt t0 0

t
t
x − x0 = ∫ v(t )dt  x = x 0 + ∫ x ( t ) dt
0
0

3. Percepatan
Percepatan rata-
rata-rata
_

Percepatan rata-rata ( a ) dalam selang waktu (∆t) didefinisikan sebagai perubahan


kecepatan dalam selang waktu tertentu. Secara matematis dapat dinyatakan dengan
persamaan sebagai berik
_
∆ v v − v1
a = = 2
∆ t t 2 − t1

Dengan memasukkan v maka dapat diperoleh


_ ∆v x i + ∆v y j + ∆v z k ∆v x ∆v y ∆v
a= = i+ j+ z k
∆t ∆t ∆t ∆t
atau
_ _ _ _
a = ax i + a y j + az k

Dengan:
_
∆v x v x 2 − v x1 _ ∆v y v y 2 − v y 1
ax = = ay = =
∆t t 2 − t1 , ∆t t 2 − t1

Dan
_
∆v z v z 2 − v z1
az = =
∆t t 2 − t1
Percepatan sesaat
Percepatan sesaat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata untuk selang waktu ∆t
sangat kecil atau ∆t mendekati nol. Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan
sebagai berikut :
∆v dv
a = lim = Oleh karena,
∆t →0 ∆t dt

4
dr
v= , maka
dt
dv d  dr  d 2 r
a= =  =
dt dt  dt  dt 2
Percepatan dapat pula diartikan sebagai turunan kedua fungsi posisi (r) terhadap
waktu (t). Percepatan merupakan besaran vektor karena percepatan berasal dari
pembagian vektor kecepatan dengan besaran skalar waktu.

Menentukan Kecepatan dari Fungsi Percepatan Anguler


Percepatan anguler diperoleh dari turunan pertama kecepatan anguler, maka dengan
cara mengintegrasi fungsi kecepatan anguler akan diperoleh kecepatan angulernya.
v t
dv
a (t ) =  dv = a (t ) dt → ∫ dv = ∫ a (t )dt
dt v0 0

t
t
v − v0 = ∫ a(t )dt  v = v 0 + ∫ v ( t ) dt
0
0

Contoh: Sebuah benda bergerak menurut persamaan x = -8t2 - 9t + 6, dengan x dalam meter
dan t dalam sekon. Besarnya percepatan benda adalah
Jawab



    
a= = = = -16



Contoh: Persamaan kecepatan sebuah titik materi menurut vx = (6t - 4) m/s. Bila pada t = 0
titik materi tersebut berada di x = 20 m, maka pada saat t = 2 s titik materi berada pada
vx = (6t - 4)
t = 0 x0 = 20 m
t = 2  x….?
Jawab:

x = x0 +   
$
x = 20+  6t – 4# 

x = 20 + |3 $ ' 4|$


x = 20 + 3.2$ ' 4.2 ' 3.0$ ' 4.0
x = 20 + 4 ' 0
x = 24m
Contoh: Percepatan sebuah partikel pada saat t adalah 8̂ + 4t̂. Mula-mula partikel
bergerak dengan kecepatan 5̂ -  . Vektor kecepatan partikel pada saat t adalah
.
a = 8̂ + 4
5
v0 = 5̂ - 
jawab:

vx =  -  / 

vx =  -  8̂ - 4t̂ 
vx =  - |4 $ ̂ - 2 $ ̂| 
vx =  - 4.  $ ̂ - 2 $ ̂ ' 4. 0$ ̂ - 2. 0$ ̂
vx = 5̂ -   - 4.  $ ̂ - 2 $ ̂
7
vx = (012 - 31)4̂ + 212 5̂ + 6

4. GLB dan GLBB


vt = v0 + a.t
S = v0 t + 1/2 a t2
vt = kecepatan sesaat benda
v0 = kecepatan awal benda
S = jarak yang ditempuh benda
f(t) = fungsi dari waktu t
v = ds/dt = f (t)
a = dv/dt = tetap
Syarat : Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh
kedua benda adalah sama.
Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari ketinggian h
tertentu tanpa kecepatan awal (v0 = 0), jadi gerak benda hanya dipengaruhi oleh
gravitasi bumi g.
y = h = ½ gt2
$9
t = 8:

$9
yt = g t =; 8 : = <2gh

g = percepatan gravitasi bumi.


y = h = lintasan yang ditempuh benda pada arah vertikal,(diukur dari posisi benda mula-
mula).
t = waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh lintasannya.
Gerak vertikal ke atas adalah gerak benda yang dilempar dengan suatu kecepatan
awal v0 pada arah vertikal, sehingga a = -g (melawan arah gravitasi).

6
yarat suatu benda mencapai tinggi maksimum (h maks): Vt = 0. Dalam penyelesaian
soal gerak vertikal keatas, lebih mudah diselesaikan dengan menganggap posisi di tanah
adalah untuk Y = 0

Indikator : 3. Menentukan persamaan fungsi sudut, kecepatan sudut, dan


percepatan sudut pada gerak melingkar.
4. Menentukan persamaan kecepatan dan posisi pada gerak
parabola.
5. Menentukan syarat benda mencapai titik tertinggi dan titik
terjauh.
Alokasi Waktu : 45 menit
A. Ringkasan Materi
Gerak Melingkar
Gerak melingkar beraturan adalah gerak melingkar yang kecepatan sudutnya ( ω )
tetap, sedangkan gerak melingkar berubah beraturan adalah gerak melingkar yang kecepata
sudutnya ( ω ) berubah, namun percepatan sudut angulernya ( α ) tetap.

Kecepatan anguler
Perubahan sudut yang ditempuh terhadap waktu merupakan kecepatan anguler. Jadi
kecepatan anguler adalah turunan pertama edari persamaan posisi dalam bentuk sudut atau
posisi sudut (anguler).
∆θ dθ
ω = lim atau ω =
∆t → 0 ∆t dt
_
∆θ θ 2 − θ 1
Kecepatan rata-rata anguler: ω = =
∆t t 2 − t1

Kecepatan anguler sesaat: ω = ∆θ dθ


lim =
∆t→ 0 ∆t dt

Menentukan Poisisi Sudut dari Fungsi Kecepatan Anguler


Di dalam gerak translasi, posisi linear dapat di tentukan dari integrasi kecepatan
sesaat. Dengan cara yang sama dapat juga menentukan posisi sudut suatu titik materi dari
fungsi kecepatan angulernya seperti pada persamaan:
θ

t
ω(t) = → dθ = ω(t)dt → ∫ dθ = ∫ ω(t)dt
dt θ0 0

t
t
θ − θ 0 = ∫ ω (t )dt  θ = θ 0 + ∫ ω ( t ) dt
0 0

7
Percepatan Anguler
Percepatan anguler/percepatan sudut merupakan turunan pertama dari fungsi
kecepatan sudut. Percepatan sudut anguler rata-rata didefinisikan sebagai perubahan
kecepatan sudut anguler dalam selang waktu tertentu.
_
∆ω ω − ω1
α = = 2
∆t t 2 − t1

Kecepatan anguler sesaat ( α ) dapat ditulis secara matematis yaitu


_
∆ω dω d  dθ  d 2θ
α = lim α= =  =
∆t → 0 ∆t dt dt  dt  dt 2
Menentukan Kecepatan dari Fungsi Percepatan Anguler
Percepatan anguler diperoleh dari turunan pertama kecepatan anguler, maka dengan
cara mengintegrasi fungsi kecepatan anguler akan diperoleh kecepatan angulernya.
ω
dω t
α (t ) =  dω = α (t ) dt → ∫ dω = ∫ α (t ) dt
dt ω0 0

t
t
ω − ω 0 = ∫ α (t )dt  ω = ω 0 + ∫ α ( t ) dt
0 0

Contoh: Sebuah benda berotasi dengan kecepatan sudut ω = 7t2 - 6, dengan ω dalam rad/s
dan t dalam sekon. Percepatan sudut partikel pada benda saat t = 3 adalah
ω = t2 – 5
t = 2  α…?
Jawab:

?
α=



@ – A
α=

α = 14t
t = 2  α = 14.3 = 42 rad.s-2
Contoh: Sebuah benda berputar dengan kecepatan sudut ω = 2t - 8, dengan t dalam sekon
dan ω dalam rad/s. Jika posisi sudut awal θ0 = 2 rad, maka posisi sudut benda t = 2 s adalah ..
ω = 2t – 8
θ0 = 2
t = 2 s  θ…?
Jawab:
t
θ = θ 0 + ∫ ω ( t ) dt
0

8
t
θ =2+ ∫ (2t - 8) dt
0

θ = 2 + t2 – 8t|$
θ = 2 + ((22 – 8.2)-( 02 – 8.0))
θ = 2 + (12 – 8.1)
θ = 2 + ((22 – 8.2)
θ = 2 – 12
θ = –10

Gerak parabola
Gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) pada sebuah bidang datar.

BESARAN Sumbu-
Sumbu-X Sumbu-
Sumbu-Y
Gerak lurus beraturan Gerak lurus berubah beraturan
Kecepatan awal v0x v0y
Perpindahan x y
Waktu t t
Percepatan ax = 0 ay = -g
Kecepatan akhir vtx vty
Persamaan kecepatan vtx = v0x (i) vty = v0y + ayt
vty = v0y - g t (iii)

Persmaan perpindahan x = v0x t (ii) y = v0y t + ½ ayt2


y = v0y t – ½ g t2 (iv)

9
Persamaan kecepatan dititik sembarang : jika benda dilempar dengan kecepatan awal v0
dengan sudut elevasi α0 maka komponen kecepatan awal pada Sumbu-X, v0x, dan pada
sumbu-Y v0y adalah :
v0x = v0 cos α0 (v)
v0y = v0 sin α0 (vi)
kecepatan benda disembarang titik setelah selang waktu t, vt, dihitung dengan menghitung vtx
dan vty terlebih dahulu dengan persamaan (i) dan (iii).

Besar kecepatan vt = 8 
$
-  B
$
(vii)
CD
Arah kecepatannya tan θ =
CE

Persamaan kecepatan dan perpindahan di titik tertinggi (titik H):


Titik tertinggi (titik H) dicapai jika dipenuhi syarat :
vty = 0 (viii)
v0y – gtH = 0
FD HI JKL MI
tH = = (ix)
G N

xH = v0x.tH
F OPQ RF
xH = (v0 cos α0) ( )
G

F
xH = (2 sin α0 cos α0)
$G

H2
xH = I sin 2α
2 0 (x)
2N

yH = v0y.tH – ½ g.tH2
F OPQ RF F OPQ RF 2
yH = (v0 sin α0) ( )–½g( )
G G

H2
yH = I sin2α0 (xi)
2N

Jarak Horizontal dan selang waktu titik terjauh (titik A)


Ditentukan menggunakan sifat simetri parabola (lihat gambar diatas). Waktu mencapai titik
terjauh, tA. waktu naik = waktu turun (t0H =tHA)
t0A = t0H + tHA  t0A = 2t0H
HIS
tA = 2tH = 2 (xii)
N

jarak horizontal titik terjauh xA atau R.


F
xA = 2xH = G
sin 2α0

10
Hubungan x dan y dalam gerak parabola
g
y = tan α x- x2
2v cos 2 α
2
0

Besar sudut pada setiap titik dari lintasan yang ditempuh pada gerak parabola
v0 sin α − gt
tan α =
v0 cosα
Contoh: Sebuah bo dilemparkan horizontal dari puncak menara yang tingginya 20 m
dengan kecepatan 5 m/s. Jarak tempuh benda tersebut dalam arah mendatar dihitung dari
kaki menara adalah .... (g = 10 m/s2)
Jawab:
Jawab:
Gerak parabola adalah perpaduan gerak lurus berubah beraturan (gerak sumbu-Y) dan gerak
lurus beraturan (gerak sumbu-X)
yH = 20m
v0 = 5m/s
g = 10 m/s2
gerak sumbu-
sumbu-Y
yH = v0y t – ½ g t2
20 = 0 t – ½ 10 t2
20 = 5 t2
$
t2 =  t2 = 4  t = 2s
A

benda akan sampai ditanah setelah 2s dilemparkan dari ketinggian 20m.


gerak sumbu-
sumbu-x
v0 = vx
s = vx t  s = 5.2  s = 10m

11
EFEKTIVITAS MODEL REMIDIAL BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(TIK) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010

12

You might also like