Professional Documents
Culture Documents
PROFIL INSTITUSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu perihal yang meneliti arus
zat cair melalui pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh tertutup. Maupun dalam
kanal-kanal erbuka dan sungai-sungai. Kata hidrolik berasal dari kata ‘hudor’
(bahasa Yunani), yang berarti air. Didalam teknik hidrolika berarti
penggerakan-penggerakan, pengaturan-pengaturan, dan pengendalian-
pengendalian, dimana berbagai gaya dan gerakan kita peroleh dengan bantuan
tekanan suatu zat cair.
Dewasa ini system hidrolik banyak digunakan dalam berbagai macam
industry makanan. Industry minuman, industry permesinan, industry otomatif,
serta industry pembuatan robot. Sehingga pengetahuan tentang komponen dari
system hidrolik sangat penting dalam semua cabang industrial.
Untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas maka sekarang ini
system hidrolik banyak dikombinasikan dengan system lainnya sehingga akan
didapat unjuk kerja dari system hidrolik yang lebih optimal.
Dengan demikian, sesuai dengan kondisi seperti ini yang harus kita
ketahui bukan hanya mengenai pemakaian system hidrolik itu sendiri,
melainkan bagaimana cara pemeliharaannya serta kita mengetahui keuntungan
dan kerugian system hidrolik dalam upaya tetap menjaga kualitas system
hidrolik tersebut. Untuk itu laporan ini dibuat sebagai bentuk penjelasan yang
nantinya dapat diaplikasikan dalam proses industry.
B. Rumusan Masalah
Berikut ini merupakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan
ini :
1. Bagaimana cara kerja system hidrolik ?
2. Apa saja keuntungan dan kerugian system hidrolik ?
3. Bagaimana cara pemeliharan cairan hidrolik ?
BAB II
DESKRIPSI MASALAH
Akademi
A Tekn
nik Soroako 5
Pemeliharaan Sistem Hidrolik
dari semua komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu
dengan cara memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input
motor. Motor yang digunakan adalah motor AC satu phasa ¼ PK.
2. Kopling ( Coupling )
Fungsi utama dari kopling adalah sebagai penghubung putaran yang
dihasilkan motor penggerak untuk diteruskan ke pompa. Akibat dari
putaran ini menjadikan pompa bekerja (berputar).
3. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik ini digerakkan secara mekanis oleh motor listrik.
Permulaan dari pengendalian dan pengaturan system hidrolik selalu terdiri
atas suatu unsur pembangkit tekanan, jadi fungsi dari unsur tersebut
dipenuhi oleh pompa hidrolik. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah
energy mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida
hidrolik kedalam sistem.
Apabila pompa digerakkan motor (penggerak utama), pada
dasarnya pompa melakukan dua fungsi utama :
1) Pompa menciptakan kevakuman sebagian pada saluran masuk pompa.
Vakum inimemungkinkan tekanan atmosfer untuk mendorong fluida
dari tangki kedalam pompa.
2) Gerakan mekanik pompa menghisap fluida kedalam rongga
pemompaan, dan membawanya melalui pompa, kemudian mendorong
dan menekannya ke dalam sistem hidrolik.
Gambar 2. Pompa hidrolik roda gigi Gambar 3. Pompa Hidrolik sirip burung
4. Katup ( valve )
Dalam sistem hidrolik, katup berfungsi sebagai pengatur tekanan dan
aliran fluida yang sampai ke silinder kerja. Menurut pemakaiannya, katup
hidrolik dibagi menjadi tiga macam, antara lain :
1. Katup Pengatur Tekanan ( Relief Valve )
2. Katup Pengatur Arah Aliran ( Direction Control Valve )
3. Katup Pengatur Jumlah Aliran ( Flow Control Valve )
Filter ditempatkan didalam tangki pada saluran masuk yang akan menuju
ke pompa. Dengan adanya filter, diharapkan efisiensi peraltan hidrolik
dapat ditinggikan dan umur pemakaian lebih lama.
8. Fluida Hidrolik
Fluida hidrolik adalah salah satu unsur yang penting dalam peralatan
hidrolik. Fluida hidrolik merupakan suatu bahan yang mengantarkan
energi dalam peralatan hidrolik dan melumasi setiap peralatan serta
sebagai media penghilang kalor yang timbul akibat tekanan yang
ditingkatkan dan meredam getaran dan suara.
D. Cairan Hidrolik
Cairan hidrolik yang digunakan pada system hidrolik harus memiliki
ciri-ciri atau watak (Property) yang sesuai dengan kebutuhan. Property cairan
hidrolik merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hidrolik tersebut
sehingga cairan hidrolik tersebut dapat melaksanakan tugas atau fungsinya
dengan baik.
Adapun fungsi atau tugas dari cairan hidrolik pada system hidrolik
antara lain :
1. Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
2. Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
3. Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
4. Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah
5. Pencegah korosi.
6. Penghanyut beram / chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari
komponen.
7. Sebagai pengirim isyarat (signal).
Dengan demikian agar cairan hidrolik dapat berfungsi dengan baik,
maka perlu diperhatikan syarat-syarat cairan hidrolik yang baik, yaitu
sebagai berikut :
1. Kekentalan ( Viskositas) yang cukup
Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat
memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah
maka film oli yang terbentukakan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk
menahan gesekan. Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga
pompa akan semakin berat untuk melawan gaya viskositas cairan.
2. Indeks Viskositas yang Baik
Dengan viscosity indeks yang baik maka kekentalan cairan hidrolik
akan stabil digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang
cukup fluktuatif.
3. Tahan Api (Tidak mudah terbakar)
System hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang
cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu
cairan yang tahan api.
4. Tidak Berbusa (Foaming)
Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak
gelembung-gelembung udara yang terperangkap dalam cairan hidrolik
sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi daya transfer.
Disamping itu,dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih
besar.
5. Tahan dingin
Tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah membeku
bila beroperasi pada suhu dingintitik beku atau titik cair yang dikehendaki
oleh cairan hidrolik berkisar antara 10o – 15o C dibawah suhu permulaan
mesin dioperasikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya block
(penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.
6. Tahan korosi dan tahan aus
Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena
dengan tidak terjadinya korosi maka konstruksi akan tidah mudah aus
dengan kata lain mesin akan awet.
7. Demulsibility (water separable)
Yang dimaksud dengan demulsibility adalah kemampuan cairan
hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan
dengan logam.
8. Minimal compresibility
Secara teoritis cairan adalah uncompretessibel (tidak dapat dikempa).
Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 %
volume untuk setiap penekanan 80 bar. Oleh karena itu dipersyaratkan
bahwa cairan hidrolik agar seminimal mungkin dapat dikempa.
E. Keuntungan dan Kerugian Sistem Hidrolik
Keuntungan-Keuntungan system hidrolik antara lain :
1. Bila dibandingkan dengan metode tenaga mekanik mempunyai kelemahan
pada penempatan posisi tenaga tranmisinya. Lain halnya dengan tenaga
hidrolik saluran-saluran tenaga hidrolik dapat ditempatkan pada setiap
tempat. Tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya
seperti pada system tenaga mekanik. Tenaga hidrolik lebih fleksibel dalam
segi penempatan transmisi tenaganya.
2. Dalam system hidrolik, gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk
menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat berat dengan cara
mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain
adalah karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada kecepatan
dan tekanan yang sangat tinggi. Sehingga pada alat yang kecil dan ringan
dapat memberikan tenaga yang sangat besar. Bila dibandingkan dengan
motor listrik yang mempunyai kemampuan tenaga kuda yang sama.
3. Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah
gayanya. Pada system ini bagian-bagian yang bergesekan terselimuti oleh
lapisan minyak (oli). Sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan
sendirinya akan terlumasi. Sitem inilah yang akan mengurangi angka
gesekan, dan jika dibandingkan dengan system mekanik bagian-bagian ini
bergerak (bergesekan) lebih sedikit. Hal ini terlihat dengan tidak adanya
roda-roda gigi, rantai, sabuk (belt), dan kontak-kontak listrik.
4. Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan (relief
valve). Karena apabila ada beban lebih tidak dengan segera diatasi akan
merusak komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi dari
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
g. Cegah jangan sampai terjadi kontaminasi gunakan filter udara dan filter oli
yang baik.
h. Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang
pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah penyebab terjadinya
gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive resistence.
i. Perbaikilah segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang
maintenenceman yang terlatih.
j. Bila akan mengganti cairan hidrolik (apalagi bila cairan hidrolik yang
berbeda), pastikan komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan yang
baru, demikian pula seluruh system harus dibilas (flushed) secara baik dan
benar-benar bersih.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi serta deskripsi masalah yang ada maka
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya penggunaan system hidrolik pasti akan
mengalami penurunan kualitas kerja, sehingga perlu adanya langkah-langkah
perawatan untuk menjaga agar kualitas kerja system tersebut tetap baik.
Perawatan atau pemeliharaan dapat dilakukan dengan memperhatikan pada
gerakan system hidrolik yang mengatur gerak naik turun lengan utama. Apabila
menemui kejanggalan atau mungkin kerusakan maka perlu dilakukan perbaikan
atau pengaturan. Sehingga dapat dijabarkan pemeliharaan system hidrolik
meliputi :
1. Menjaga kebersihan mesin
2. Menjaga jumlah volume fluida
3. Perawatan system pelumasan
4. Pemeliharaan cairan hidrolik
B. Saran
Dalam proses pemeliharaan system hidrolik, seorang maintenenceman
harus memperhatikan hal-hal apa saja yang dilakukan dalam proses
pemeliharaan agar system hidrolik dapat terjaga dengan efektif sesuai yang
dharapkan.
DAFTAR PUSTAKA