Professional Documents
Culture Documents
NILAI BARANG
uatu barang berdasar harga yg berlaku secara umum ), conth : Ani mempun
UTILITY
a besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebu
30 − 28
=
5−4
=2
n total 100. Namun Ia merasa tidak puas hingga Ia melahap lagi Enam buah
A . HUKUM GOSSEN I
ng diperoleh konsumen akan semakin tinggi , tetapi setiap tambah
ecara terus - menerus , maka rasa nikmatnya mula - mula akan tinggi ,
TU
MU
I WILL NOT SPEND MY ALL MONEY TO BUY FOOD
I WILL BUY
SOME FOR DRINK
HUKUM GOSSEN II
32
II. Pasangan kedua dengan kombinasi 64
=
10.000 20.000
Penggunaan pendapatan = (4 x Rp. 10.000) + (5 x Rp20.000)
= Rp. 140.000
uk pembelian buah apel dan buah jeruk adalah Rp. 52. Agar utilitas yang dipe
II. PENDEKATAN ORDINAL
g tidak perlu diukur , tetapi cukup untuk diketahui dan konsume
Conth :
Tingkat utilitas 1 : Sangat menikmati ( sangat tinggi )
Tingkat utilitas 2 : Menikmati ( tinggi )
Tingkat utilitas 3 : Cukup menikmati ( sedang )
Tingkat utilitas 4 : Kurang menikmati ( rendah )
Tingkat utilitas 5 : Tidak menikmati ( sangat rendah )
urva indifferen :
negatif. Artinya Kurva indiferen berbentuk turun dari kiri atas ke kanan
tongan
tik nol
da beberapa asumsi yaitu:
ara rasional dalam memenuhi kebutuhan hingga kepuasan maksimal
rva indiferen yang terdiri dari banyak kurva indifren yang tidak saling b
h jauh dari titik 0 menggambarkan kepuasan konsumen yang lebih tinggi. (l
U3
U2
U1
2. Garis Anggaran
Keseimbangan konsumen atau utilitas
maksimum akan tercapai apabila tingkat
utilitas yang diinginkan konsumen dapat
dicapai oleh kemampuan anggaran
(pendapatan) yang dimiliki konsumen. Garis
anggaran yaitu (budget line) yaitu garis yang
menunjukkan kombinasi dari dua macam
barang yang berbeda oleh konsumen dengan
pendapatan yang sama
Barang B
ah faedah (nilai guna) barang atau kegiatan menciptakan benda baru sehingga lebih
badan usaha yang memproduksi barang / jasa.
jasa.
an.
E. Bidang dan Tahap Produksi.
a.Bidang-bidang Produksi
Bidang produksi dikelompokkan berdasarkan kegunaan (utility) yang dihasilkan
meliputi:
1). Bidang Ekstraktif adalah produksi yang bergerak dalam bidang
pengumpulan kekayaan alam, yang telah tersedia tanpa merubah sifat.
Contoh: pertambangan, pengambilan pasir di sungai, penebangan kayu di
hutan dan penangkapan ikan laut.
2). Bidang Agraris adalah produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan
alam (tumbuhan dan hewan) untuk menghasilkan barang baru.
Contoh: pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan darat.
3). Bidang Industri dan Kerajinan adalah produksi yang bergerak dalam
bidang pengolahan suatu bahan menjadi bentuk bahan/barang lain.
Contoh: pabrik pengolahan kayu, pabrik pengolahan hasil laut dan lain-lain.
4). Bidang Perdagangan adalah produksi yang bergerak di bidang jual-beli
barang hingga terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.
Contoh: pedagang keliling, toko swalayan, Agen, grosir, eksport-import.
5). Bidang Jasa adalah produksi yang bergerak di bidang pelayanan jasa.
Contoh: usaha angkutan, perhotelan, perbankan, asuransi, salon dan lain-
lain.
b. Tahap Produksi
Bidang produksi jika diklasifikasikan menurut tahap
produksi dibagi atas tahapan produksi primer, sekunder
dan tertier.
Adapun pengklasifikasian bidang produksi berdasar
tahapan produksi
1). Tahapan produksi primer, yang menghasilkan
kegunaan dasar meliputi bidang produksi ekstraktif dan
agraris.
2). Tahapan produksi sekunder, yang menghasilkan
kegunaan bentuk meliputi bidang produksi industri dan
kerajinan.
3) Tahapan produksi tertier, yang menghasilkan berbagai
kegunaan (utility) meliputi bidang perdagangan dan
jasa.
rang dan jasa
g, dll
umber dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, cont
oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum, conth : Rumah Sakit Umum mil
Rumus :
Q = F (P )
Q = F (P 1 , P 2 , P 3 , P 4 )
Ket :
Q = jmlh produk yg dihasilkan
F = fungsi
P = faktor produksi (misal : P1 = sumber daya alam, P2=
tenaga kerja,P3=modal, P4=kewirausahaan)
MEMPERLIHATKAN SEMUA KOMBINASI INPUT YANG AKAN MENGHASILKAN OU
Modal
Q = 50 unit
Tenaga Kerja
s 8 h e k ta r, m a k a u n tu k m e n g h a silk a n o u tp u t se b a n y a
Tanah Q = 60
unit
Te n a g a
K e rja
H. Perluasan Produksi
Perluasan produksi mengandung arti memperluas dan
meningkatkan produksi dengan maksud untuk
meningkatkan produk baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Peningkatan produk secara kuantitatif dapat
berarti peningkatan jumlah produk, sedangkan peningkatan
kualitatif dapat berarti peningkatan jenis dan mutu
produk.
Jumlah Pekerja
J. DISTRIBUSI
Distribusi artinya proses yang menunjukkan
penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan
masyarakat konsumen.
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani
kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan
jasa dapat sampai ke tangan konsumen.
Fungsi Distribusi :
a. Fungsi Distribusi Pokok
Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas
yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal
ini fungsi pokok distribusi meliputi:
1). Pengangkutan ( Transportasi)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda
dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini
harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin
majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal
ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin
besar, sehingga membutuhkan alat
transportasi(pengangkutan).
2). Penjualan ( Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan
menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan
hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat
dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan
ini maka konsumen dapat menggunakan barang
tersebut.
3) Pembelian ( Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan
pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh
produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang
membutuhkan barang tersebut.
4). Penyimpanan ( Stooring)
Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen
biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin
kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-
barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan).
Contoh, Anda bisa lihat mengapa orangtua kita ada
yang membuat lumbung padi?
5). Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli
selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran
barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya
pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang
akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi) barang ini
dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan
sesuai dengan harapan.
2) Mengepak/Mengemas
Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam
pendistribusian, maka barang harus dikemas dengan baik.
Misalnya buah-buahan atau sayuran, baju, TV.
3) Memberi Informasi
Untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada
konsumen, produsen perlu memberi informasi
secukupnya kepada perwakilan daerah atau kepada
konsumen yang dianggap perlu informasi. Informasi yang
paling tepat bisa melalui iklan.
ARUS LINGKAR KEGIATAN EKONOMI
(CIRCULAR FLOW DIAGRAM)
P e n e rim a a n P e n g e lu a ra
n
Pasar Barang dan Jasa :
P e n ju a la -Perusahaan menjual P e m b e lia
n b a ra n g -Rumah tangga membeli
n b a ra n g
d a n ja sa
d a n ja sa
Subsidi,belanj
a pemerintah
Pajak
P e ru sa h a a n : Pemerintah R u m a h Ta n g g a
u k si d a n m e n ju a l b a ra n gPajak Pelayanan
d a n ja sa -M e m bpublik
e li d, a n m e n g k o n su m si b a ra n g
pembayaran gaji PNS
d a n m e n g g u n a k a n fa k to r p ro d u k-Msie m ilik i d a n m e n ju a l fa k to r p ro d u
Aliran
uang
Aliran barang dan
Masukan jasa Tenaga
untuk kerja , tana
produksi h dan
P a sa r F a k to r P ro d u k si modal
-R u m a h ta n g g a m e n ju a l
Upah , sewa dan bunga -P e ru sa h a a n m e m b e li Pendapatan
Per an Par a Pelaku Ekonomi