You are on page 1of 46

IATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PROD

H YANG DIMAKSUD DENGAN KONSUM


Pengertian dan Tujuan
Konsumsi
Konsumsi adalah setiap
tindakan untuk mengurangi
atau menghabiskan guna
ekonomi suatu benda.
Ada empat tujuan kegiatan konsumsi:
1. mengurangi nilai guna barang atau
jasa secara bertahap.
2. menghabiskan nilai guna barang
sekaligus.
3. memuaskan kebutuhan secara fisik.
4. memuaskan kebutuhan rohani.
B. Guna Barang/Jasa
Nilai guna barang/jasa adalah kemampuan suatu benda atau jasa untuk
digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan.

Kegunaan barang memiliki beberapa macam kegunaan yang meliputi:


1.Element utility, artinya suatu benda memiliki kegunaan dilihat dari unsur
benda tersebut.
Contoh: terigu yang dipergunakan untuk membuat kue.
2. Place utility, artinya benda itu memiliki kegunaan setelah dipindahkan
tempatnya.
Contoh: Pasir yang dipindahkan dari sungai ke toko bangunan.
3. Time utility, artinya benda itu memiliki kegunaan apabila dipakai sesuai
waktunya.
Contoh: Payung digunakan pada saat hujan.
4. Form utility, artinya benda itu memiliki kegunaan setelah dirubah
bentuknya.
Contoh: Kayu gelondongan dirubah menjadi meja.
5. Ownership utility, artinya benda itu berguna jika telah dimiliki.
Contoh: Mesin jahit yang dibeli dari toko mesin jahit.
6.Service utility, artinya pelayanan atau service itu berguna jika diberikan.
Contoh: Dokter mengobati pasiennya.
Sebelum dilanjutkan, coba Anda jawab pertanyaan
di bawah ini:
1. Jas hujan memiliki kegunaan menurut .........
2. Buah durian yang dijual di pasar memiliki kegunaan
menurut .........
3. Kain yang sudah dibuat baju memiliki kegunaan
menurut .........
Untuk mengetahui jawabannya, pelajari kembali
uraian SEBELUMNYA!!!!
umum thd suatu barang karena kemampuannya untuk memenuhi suatu kebut
barang karena barang tsb dpt digunakan / dipakai unt memenuhi kebutuha

diberikan oleh seseorang individu sesuai keinginan / kepentingannya ), co

NILAI BARANG

uatu barang berdasar harga yg berlaku secara umum ), conth : Ani mempun

suatu barang unt dpt dipertukarkan dgn barang lainnya )

an oleh seseorang individu sesuai keinginan / kepentingannya ) conth : Ka


Teori Nilai
a. Teori Nilai Biaya (Adam Smith)
Teori ini menekankan besarnya nilai suatu benda ditentukan oleh
jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
barang/jasa tersebut.
b. Teori Nilai Biaya Produksi Tenaga Kerja (David Ricardo)
Teori ini lebih menekankan bahwa besarnya nilai suatu barang
sangat ditentukan oleh besarnya upah tenaga kerja untuk
memproduksi barang tersebut.
c. Teori Nilai Tenaga Kerja Masyarakat (Karl Marx)
Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh besarnya
biaya rata-rata upah tenaga kerja masyarakat.
d. Teori Nilai Biaya Reproduksi (Carey)
Menurut teori ini nilai suatu barang berdasarkan biaya yang
dikeluarkan bila barang tersebut diproduksi kembali.
e. Teori Nilai Pasar (Humme dan Lock)
Berdasarkan teori ini besar kecilnya nilai suatu barang sangat
dipengaruhi oleh terbentuknya harga pasar.
PERILAKU KONSUMEN :
PRODUK YANG DIYAKINI AKAN MEMBERIKAN KEPUASAN MAKSIMUM DENGAN DIBATA
ALAT PENGUKUR PERILAKU KONSUMEN

UTILITY
a besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebu

ENDEKATAN KARDINAL / MARGINAL UTILITY PENDEKATAN ORDINAL


onsumen dapat
( Kepuasan
diukur
konsumen
dengan tidak
satuandapat
tertentu
diukur
) namun cukup dibu
saat mengkonsumsi barang sebanyak 5 unit, Anda memperoleh utilitas total
Ut 2 −Ut 1
MU =
Q 2 − Q1

30 − 28
=
5−4
=2

n total 100. Namun Ia merasa tidak puas hingga Ia melahap lagi Enam buah
A . HUKUM GOSSEN I
ng diperoleh konsumen akan semakin tinggi , tetapi setiap tambah
ecara terus - menerus , maka rasa nikmatnya mula - mula akan tinggi ,

Tingkat Total Utility Marginal Utility


pemenuhan air
0 0 0 10 −0
1 10 10 = =10
1 −0
2 18 8
3 24 6
4 28 4 18 −10
5 30 2 = =8
2 −1
6 30 0
7 27 -3
Titik Jenuh

TU

MU
I WILL NOT SPEND MY ALL MONEY TO BUY FOOD

SOME FOR FOOD

I WILL BUY
SOME FOR DRINK
HUKUM GOSSEN II

hi berbagai macam kebutuhan sampai pada tingk

Oleh karena itu Hukum Gossen II dapat dirumuskan :

Jika harga barang tidak sama :


Jika harga barang sama :
MUx MUy MUz
Mu X = Mu Y = MU Z = =
Px Py Pz
Conth :
Dengan pendapatan yang diperolehnya Toni membayar
kebutuhannya akan makanan, pakaian dan pendidikan
dengan harga yang sama. Toni akan mencapai optimisasi
konsumsinya bila utilitas 3 macam kebutuhan tsb sama
(lihat alternatif ke-3)

Alternatif MUx MUy Mz Ut


(Makanan) (Pakaian) (Pendidikan) (Utilitas
Total)
1 10 - - 10
2 9 9 - 18
3 8 8 8 24
Namun jika harga barang tidak sama , digunakan
Rumus
MUx MUy MUz
= =
Px Py Pz
Conth :
Brg A TUA MUA Brg B TUB MUB
(unit)
0 0 0 (unit)
0 0 0
1 50 50 1 80 80
2 94 44 2 156 76 (a)
3 132 38 (a) 3 228 72
4 164 32 (b) 4 296 68
5 190 26 (c) 5 360 64 (b)
6 210 20 6 420 60
7 224 14 7 476 56
8 232 8 8 528 52 (c)
Pak Heru mempunyai pendapatan Rp. 140.000. Pak Heru ingin membeli 2
jenis barang, yaitu barang A dan B dengan harga masing-masing Rp.
10.000 dan Rp. 20.000 perunit. Besarnya kepuasan total (TU) dan
kepuasan marginal (MU) ditunjukkan pada tabel di atas. Berapa jumlah
barang A dan B yang dapat dibeli konsumen agar terdapat keseimbangan
konsumen (kepuasan maksimum), dengan catatan uang yang dimiliki
habis dibelanjakan pada dua barang tsb ?

Jawab : MUx MUy MUz


= =
Px Py Pz
38
I. Pasangan pertama dengan kombinasi, 76
=
10.000 20.000
Penggunaan pendapatan = (3 x Rp. 10.000) + (2 x Rp20.000)
= Rp 70.000

32
II. Pasangan kedua dengan kombinasi 64
=
10.000 20.000
Penggunaan pendapatan = (4 x Rp. 10.000) + (5 x Rp20.000)
= Rp. 140.000

III. Pasangan ketiga, dengan kombinasi


26 52
=
10.000 20.000
Penggunaan pendapatan = (5 x Rp. 10.000) + (8x Rp20.000)
= Rp. 210.000
Soal Latihan
Buah Nilai guna marjinal Buah Jeruk Nilai guna
Apel apel ke marjinal produk
1 56 1 32
2 48 2 28
3 32 3 24
4 24 4 20
5 20 5 12
6 16 6 10
7 12 7 8

uk pembelian buah apel dan buah jeruk adalah Rp. 52. Agar utilitas yang dipe
II. PENDEKATAN ORDINAL
g tidak perlu diukur , tetapi cukup untuk diketahui dan konsume

inasi 2 barang yang memberikan kepuasan yang sama . Penggunaan

Conth :
Tingkat utilitas 1 : Sangat menikmati ( sangat tinggi )
Tingkat utilitas 2 : Menikmati ( tinggi )
Tingkat utilitas 3 : Cukup menikmati ( sedang )
Tingkat utilitas 4 : Kurang menikmati ( rendah )
Tingkat utilitas 5 : Tidak menikmati ( sangat rendah )
urva indifferen :
negatif. Artinya Kurva indiferen berbentuk turun dari kiri atas ke kanan
tongan
tik nol
da beberapa asumsi yaitu:
ara rasional dalam memenuhi kebutuhan hingga kepuasan maksimal
rva indiferen yang terdiri dari banyak kurva indifren yang tidak saling b
h jauh dari titik 0 menggambarkan kepuasan konsumen yang lebih tinggi. (l

U3
U2
U1
2. Garis Anggaran
Keseimbangan konsumen atau utilitas
maksimum akan tercapai apabila tingkat
utilitas yang diinginkan konsumen dapat
dicapai oleh kemampuan anggaran
(pendapatan) yang dimiliki konsumen. Garis
anggaran yaitu (budget line) yaitu garis yang
menunjukkan kombinasi dari dua macam
barang yang berbeda oleh konsumen dengan
pendapatan yang sama

Kurva garis anggaran :


Barang A

Barang B
ah faedah (nilai guna) barang atau kegiatan menciptakan benda baru sehingga lebih
badan usaha yang memproduksi barang / jasa.

aedah benda dengan mengubah sifat dan bentuknya


onsumsi , conth : sepatu, makanan, baju
: mesin
faedah benda tanpa mengubah sifat dan bentuknya
conth : perawatan dokter, pengajaran dari guru, pagelaran musik
g , conth: jasa pengangkutan, jasa perbankan, jasa pergudangan

jasa.

an.
E. Bidang dan Tahap Produksi.
a.Bidang-bidang Produksi
Bidang produksi dikelompokkan berdasarkan kegunaan (utility) yang dihasilkan
meliputi:
1). Bidang Ekstraktif adalah produksi yang bergerak dalam bidang
pengumpulan kekayaan alam, yang telah tersedia tanpa merubah sifat.
Contoh: pertambangan, pengambilan pasir di sungai, penebangan kayu di
hutan dan penangkapan ikan laut.
2). Bidang Agraris adalah produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan
alam (tumbuhan dan hewan) untuk menghasilkan barang baru.
Contoh: pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan darat.
3). Bidang Industri dan Kerajinan adalah produksi yang bergerak dalam
bidang pengolahan suatu bahan menjadi bentuk bahan/barang lain.
Contoh: pabrik pengolahan kayu, pabrik pengolahan hasil laut dan lain-lain.
4). Bidang Perdagangan adalah produksi yang bergerak di bidang jual-beli
barang hingga terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.
Contoh: pedagang keliling, toko swalayan, Agen, grosir, eksport-import.
5). Bidang Jasa adalah produksi yang bergerak di bidang pelayanan jasa.
Contoh: usaha angkutan, perhotelan, perbankan, asuransi, salon dan lain-
lain.
b. Tahap Produksi
Bidang produksi jika diklasifikasikan menurut tahap
produksi dibagi atas tahapan produksi primer, sekunder
dan tertier.
Adapun pengklasifikasian bidang produksi berdasar
tahapan produksi
1). Tahapan produksi primer, yang menghasilkan
kegunaan dasar meliputi bidang produksi ekstraktif dan
agraris.
2). Tahapan produksi sekunder, yang menghasilkan
kegunaan bentuk meliputi bidang produksi industri dan
kerajinan.
3) Tahapan produksi tertier, yang menghasilkan berbagai
kegunaan (utility) meliputi bidang perdagangan dan
jasa.
rang dan jasa

g, dll

idikan tertentu, cont : insinyur, dokter, ahli hukum, dll


rsus atau latihan bidang keterampilan-keterampilan tertentu sehingga te
erja yg tidak melalui pendidikan dan latihan,conth : tukang sapu, penjaga

ran, rasa, dan karsa. Cont : guru, editor, konsultan, pengacara


kuatan fisik dalam kegiatan produksi, conth : tukang becak, tukang las,
erusahaan sendiri, conth : setoran pemilik
aan, conth : pinjaman bank, hasil penjualan obligasi

dilihat dalam proses produksi, conth : mesin, gedung, mobil, peralatan


uk nyata, tetapi memiliki nilai bagi perusahaan, conth : hak paten, hak merek

umber dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, cont
oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum, conth : Rumah Sakit Umum mil

berulang-ulang, cont : mesin-mesin, bangunan pabrik


satu kali proses produksi, conth : bahan-bahan baku
4. Faktor produksi keahlian (skill) :
keahlian atau keterampilan seseorang dalam memanfaatkan
faktor produksi dalam rangka menghasilkan barang dan jasa

G. Fungsi produksi : sebuah fungsi yg menunjukkan


hubungan antara input dan output

Rumus :
Q = F (P )
Q = F (P 1 , P 2 , P 3 , P 4 )

Ket :
Q = jmlh produk yg dihasilkan
F = fungsi
P = faktor produksi (misal : P1 = sumber daya alam, P2=
tenaga kerja,P3=modal, P4=kewirausahaan)
MEMPERLIHATKAN SEMUA KOMBINASI INPUT YANG AKAN MENGHASILKAN OU

Kombinasi Output Modal Tenaga


A (unit)
50 (mesin)
8 kerja
1
B 50 4 2
C 50 2 4
D 50 1 8

Modal

Q = 50 unit

Tenaga Kerja
s 8 h e k ta r, m a k a u n tu k m e n g h a silk a n o u tp u t se b a n y a

Tanah Q = 60
unit

Te n a g a
K e rja
H. Perluasan Produksi
Perluasan produksi mengandung arti memperluas dan
meningkatkan produksi dengan maksud untuk
meningkatkan produk baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Peningkatan produk secara kuantitatif dapat
berarti peningkatan jumlah produk, sedangkan peningkatan
kualitatif dapat berarti peningkatan jenis dan mutu
produk.

Mengapa produksi perlu diperluas? Ada beberapa


alasan perlunya perluasan produksi, di antaranya:
a. Adanya penambahan kebutuhan manusia baik secara
jumlah dan kualitas.
b. Adanya barang yang mulai rusak, aus ataupun
musnah.
c. Adanya keinginan manusia untuk meningkatkan
kemakmuran dan taraf hidupnya.
Perluasan produksi dapat dilakukan dengan
cara:
1). Ekstensifikasi, artinya perluasan produksi
dengan cara menambah faktor- faktor atau unit
produksi baru. Di bidang pertanian misalnya
menambah areal pertanian, di bidang industri
menambah tenaga kerja, mesin-mesin.
2). Intensifikasi, artinya perluasan produksi yang
dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas
(kemampuan menghasilkan) dari faktor produksi yang
ada pada tiap unit produksi. Di bidang pertanian
misalnya dengan pemupukan, pengairan yang lebih
intensif. Di bidang industri misalnya dengan
pembagian kerja (spesialisasi kerja), peningkatan
kemampuan dan keahlian kerja.
3). Diversifikasi, artinya meningkatkan jenis dan
macam produksi y yang dihasilkan. Di bidang
pertanian seperti tumpang sari.
Hukum hasil lebih yang makin
berkurang
(The Law of Diminishing Returns)
oleh David Ricardo

sil produksi akan meningkat sampai titik tertentu, namun ke


Jumlah Output Produk Produk
Pekerja (a) total (b) marjinal Rata-Rata
( b : a)
1 4 0 4
2 10 6 5
Produk marginal yg makin men
3 17 7 5,666666667
4 23 6 5,75
5 28 5 5,6
6 31 3 Produk marginal yg makin menurun ( Diminis
5,166666667
7 32 1 4,571428571
8 32 0 4
9 30 -2 3,333333333
10 25 -5 2,5
Output

Jumlah Pekerja
J. DISTRIBUSI
Distribusi artinya proses yang menunjukkan
penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan
masyarakat konsumen.
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani
kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan
jasa dapat sampai ke tangan konsumen.

Fungsi Distribusi :
a. Fungsi Distribusi Pokok
Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas
yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal
ini fungsi pokok distribusi meliputi:
1). Pengangkutan ( Transportasi)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda
dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini
harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin
majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal
ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin
besar, sehingga membutuhkan alat
transportasi(pengangkutan).
2). Penjualan ( Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan
menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan
hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat
dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan
ini maka konsumen dapat menggunakan barang
tersebut.
3) Pembelian ( Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan
pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh
produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang
membutuhkan barang tersebut.
4). Penyimpanan ( Stooring)
Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen
biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin
kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-
barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan).
Contoh, Anda bisa lihat mengapa orangtua kita ada
yang membuat lumbung padi?
5). Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli
selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran
barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya
pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang
akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi) barang ini
dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan
sesuai dengan harapan.

6). Penanggung Resiko


Ada beberapa resiko yang mungkin terjadi saat distribusi barang
dilakukan, diantaranya adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan,
barang rusak dan pecah. Semua resiko tsb tentunya harus
ditanggung oleh seorang distributor. Oleh karenanya agar seorang
distributor tidak mengalami kerugian akibat hal-hal tsb, maka
distributor bekerja sama dengan lembaga/perusahaan asuransi agar
perusahaan asuransi tsb dapat membantu distributor untuk
menanggung semua resiko yang timbul atas distribusi barang yang
bermasalah (misal rusak atau pecah)
b.Fungsi Tambahan
Distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya
diberlakukan pada distribusi barang-barang tertentu. Fungsi
tambahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Menyeleksi
Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil
pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari
beberapa pengusaha. Misalnya produksi tembakau perlu
diseleksi berdasarkan mutu/standar yang biasa berlaku,
produksi buah-buahan diseleksi berdasarkan ukuran besarnya.

2) Mengepak/Mengemas
Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam
pendistribusian, maka barang harus dikemas dengan baik.
Misalnya buah-buahan atau sayuran, baju, TV.
3) Memberi Informasi
Untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada
konsumen, produsen perlu memberi informasi
secukupnya kepada perwakilan daerah atau kepada
konsumen yang dianggap perlu informasi. Informasi yang
paling tepat bisa melalui iklan.
ARUS LINGKAR KEGIATAN EKONOMI
(CIRCULAR FLOW DIAGRAM)

Arus lingkar kegiatan ekonomi atau siklus aktivitas


ekonomi dapat diartikan sebagai pola hubungan yang
saling berkaiatan dan saling mempengaruhi dari
para pelaku ekonomi.

Dalam ilmu ekonomi, kita mengenal empat pelaku


ekonomi yaitu:

1. Rumah Tangga Konsumsi (RTK)


2. Rumah Tangga Produksi (RTP)
3. Rumah Tangga Negara (RTN)
4. Masyarakat Luar Negeri (LN)
Impor Ekspor
Ekspor M a sy a ra k a t L u a r N e g e ri Impor

P e n e rim a a n P e n g e lu a ra
n
Pasar Barang dan Jasa :
P e n ju a la -Perusahaan menjual P e m b e lia
n b a ra n g -Rumah tangga membeli
n b a ra n g
d a n ja sa
d a n ja sa
Subsidi,belanj
a pemerintah
Pajak
P e ru sa h a a n : Pemerintah R u m a h Ta n g g a
u k si d a n m e n ju a l b a ra n gPajak Pelayanan
d a n ja sa -M e m bpublik
e li d, a n m e n g k o n su m si b a ra n g
pembayaran gaji PNS
d a n m e n g g u n a k a n fa k to r p ro d u k-Msie m ilik i d a n m e n ju a l fa k to r p ro d u
Aliran
uang
Aliran barang dan
Masukan jasa Tenaga
untuk kerja , tana
produksi h dan
P a sa r F a k to r P ro d u k si modal
-R u m a h ta n g g a m e n ju a l
Upah , sewa dan bunga -P e ru sa h a a n m e m b e li Pendapatan
Per an Par a Pelaku Ekonomi

a. Peran RTK atau Konsumen


Konsumen berperan menyediakan/memasok factor-faktor produksi
kepada RTP dan RTN yang digunakan untuk proses produksi. Dari
peran tersebut RTK menerima balas jasa dalam bentuk pendapatan
gaji, sewa dan bunga. Pendapatan tersebut digunakan RTK untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi RTP guna memenuhi
kebutuhan hidupnya. Adapun sebagian yang lain dari penghasilan
tersebut diserahkan kepada pemerintah dalam bentuk pajak.

b. Peran RTP atau Perusahaan


Produsen berperan mengusahakan/ mengelola factor-faktor produksi
yang diperoleh dari RTK untuk dijadikan barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Dari kegitan ini RTP menerima keuntungan
atau laba. Sebagian dari laba ini diserahkan kepada RTN berupa pajak
sebagai partisipasi pembangunan
mbiayaan sarana umum tersebut diperoleh dari pajak yang dip

You might also like