Professional Documents
Culture Documents
Biologi adalah suatu ilmu tentang kehidupan. Bagi siswa mempelajari tumbuhan
dan hewan dalam hubungannya dengan lingkungan sekitarnya adalah bagian penting dalam
mempelajari biologi. Untuk mengenal hakekat hidup, serta dalam kehidupan tersebut
diperlukan suatu cara atau metode.
Pengawetan tumbuhan dan hewan sangat diperlukan terutama untuk memenuhi
kebutuhan pada masa yang akan datang, "dalam membantu" perkembangan ilmu. Awetan
rangka dan anatomi tumbuhan maupun hewan sering diperlukan sebagai alat peraga dalam
kegiatan belajar mengajar biologi di kelas. Adanya awetan yang dibuat sendiri sangat
membantu pengadaan alat peraga dan koleksi. Tanpa adanya pengawetan yang baik,
tumbuhan dan hewan yang ditemukan dan dikoleksikan maka akan mengalami kerusakan,
misalnya pengerutan atau pembusukan
A. Herbarium
Herbarium adalah tumbuhan yang dikeringkan dan direkatkan pada kertas
manila, diberi nama dan keterangan secara lengkap, atau dapat pula diartikan sebagai
lembaga atau tempat menyimpan herbarium spesimen. Pada awalnya herbarium
merupakan tempat menyimpan tanaman atau tumbuhan yang memiliki khasiat obat.
Herbarium berfungsi sebagai:
1. Tempat koleksi tumbuhan
2. Tempat pemeliharaan fosil tumbuhan
3. Tempat aktivitas ilmuan sistematika
4. Tempat penelitian sistematika tumbuhan.
5. Pemeliharaan data vegetasi ,
6. Tempat sarana membelajaran botani phansrogamae.
7. Bahan identifikasi dan determinasi.
8. Bukti kekayaan tumbuhan dari suatu daerah.
9. Bahan tukar menukar kekayaan alam tumbuhan dari berbagai daerah.
Untuk membuat suatu herbarium sederhana diperlukan beberapa peralatan yang terdiri
dari:
1. Cangkul atau sekop.
2. Gunting tanaman kecil.
3. Pisau saku atau pisau silet.
4. Sabit panjang.
5. Vasculum/tromol/kantong plastik ukuran 55 cm x 80 cm.
6. Sasag untuk mengepres ukuran 55 cm x 40 cm.
7. Binokuler lapangan.
8. Kertas koran.
9. Pita meteran.
10. Altimeter.
11. Label, note book, pinsil, kertas koleksi, dan lem.
12. Kamera (tustel).
13. Bahan pengawet (sublimat, alkohol, formalin).
B. Insektarium
Salah satu cara yang baik untuk mempelajari serangga diantaranya ialah pergi
ke lapangan dan kemudian kita mengadakan koleksi terhadap serangga-serangga
tersebut. Akan tetapi mempelajari serangga tidak mungkin dilakukan di lapangan setiap
jam pelajaran. Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu jam pelajaran. Untuk
mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan koleksi terhadap
serangga tersebut dan selanjutnya mengawetkannya.
Mempelajari serangga dengan menggunakan koleksi serangga yang telah
diawetakan akan lebih menarik dibandingkan dengan hanya mempelajari serangga dari
buku saja maupun mengamati gambar serangga yang ada pada buku.
Tanpa diawetkan serangga-serangga tersebut mungkin hanya dapat dipakai satu
kali praktikum tetapi jika diawetkan dapat dipergunakan selama mungkin. Dengan
mengawetkan serangga yang telah dikoleksi kita tidak perlu sering mengadakan koleksi
yang mungkin akan mengganggu keseimbangan alam.
B.1.c. Tromol
Tromol berupa kotak yang terbuat dari logam yang mempunyai
tutup dan mempunyai tali yang dapat disandang.
B.1.e. Amplop
Amplop terbuat dari kertas HVS ataii kertas stensil ukuran folio.
Kertas tersebut dilipat sedemikian rupa sehingga menjadi amplop tempat
menyimpan serangga sementara.
Cara membuat amplop :
- Kertas HVS ukuran folio (ABCD).
- Buat garis EF seperti terlihat paga gambar.
- Lipat kertas tersebut pada garis EF menurut arah pada gambar.
- Setelah dilipat terlihat seperti gambar.
- Garis AB dan garis BC dilipat seperti arah panah, hingga terbentuk
amplop.
B.1.f. Pinset
Pinset diperlukan untuk mengambil serangga kecil atau larva
serangga.
k. Kapur barus
Kapur barus yang dipergunakan ialah kapur barus yang biasa
digunakan sehari-hari. Kapur barus disimpan dalam kotak serangga yang
berisi serangga yang telah diawetkan dan dibungkus dengan kain kasa dan
ditempelkan pada dasar kotak dengan bantuan jarum pentul atau paku
payung.
A. Kupu-kupu
B. Lalat
C. Kepik
D. Belalang
E. Serangga bersayap perisai
B.5. Cara Memberi Label
Nilai ilmiah dari spesimen serangga tergantung dari data lokasi, tanggal
dan kolektor yang tertulis pada label. Label ditusukan dengan jarum serangga dan
diletakkan paralel dengan serangga. Tinggi label pada jarum harus sama yaitu
sekitar 1,5 cm. Tulisan pada label harus dapat dibaca dari sebelah kanan
serangga.
B.7.a. Bahan
Cairan yang digunakan untuk mengawetkan serangga dan larva ialah
etil alkohol 70% s.d 75%. Cairan yang digunakan untuk membunuh
serangga dan larva ialah etil alkohol 95%.