Professional Documents
Culture Documents
OLEH
ARAHMAN
09 071 0141 018
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITA ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2010
Pengertian Anastesi
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan
aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi
digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.
Tipe Anastesi
Anastetika umum adalah obat yang dapat menimbulkan anastesia atau narkosa
(yunan = tanpa, aesthesis = perasaan), yakni suatu keadaan depresi umum dari
pelpagai pusat di SSP yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan
kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip keadaan pingsan.
Penggolongan Anastesi Umum
Berdasarkan cara penggunaanya, anastesi umum dapat dibagi dalam lima
kelompok, disini hanya dibicarakan dua yang terpenting, yakni :
1. Anastetika Inhalasi : gas tertawa, halotan, enfluran, isofluran, scuofluran. Obat
– obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. Keuntungannya adalah
resepsi yang cepat melalui paru – paru seperti juga ekskresinya melalui
gelembung paru (alveoli) yang biasanya dalam keadaan utuh. Obat ini
terutama digunakan untuk memelihara anastesi.
2. Anastetika Intravena : thiopental, diazepam dan midazolam, ketamin, dan
propofol. Obat – obat ini juga dapat diberikan dalam sediaan suppositoria
secara rectal, tetapi resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan untuk
mendahului (induksi) anastesi total, atau memeliharanya, juga sebagai anastesi
pada pembedahan singkat.
Mekanisme Kerja
Sebagai anastesi inhalasi digunakan gas dan cairan terbang yang masing –
masing sangat berbeda dalam kecepatan induksi, aktivitas, sifat melemaskan otot
maupun menghilangkan rasa sakit. Untuk mendapatkan reaksi yang secepat –
cepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan dalam dosis tinggi, yang
kemudia diturunkan sampai hanya sekadar memelihara keseimbangan antara
pemberian dan pengeluaran (ekshalasi). Keuntungan anastetika-inhalasi
dibandingkan dengan anastesi-intravena adalah kemungkinan untuk dapat lebih
cepat mengubah kedalaman anastesi dengan mengurangi konsentrasi dari gas/uap
yang diinhalasi. Kebanyakan anastesi umum tidak di metabolisasikan oleh tubuh,
karena tidak bereaksi secara kimiawi dengan zat-zat faali. Mekanisme kerjanya
berdasarkan perkiraan bahwa anastetika umum di bawah pengaruh protein SSP
dapat membentuk hidrat dengan air yang bersifat stabil. Hidrat gas ini mungkin
dapat merintangi transmisi rangsangan di sinaps dan dengan demikian
mengakibatkan anastesia.
Efek Samping
Anastesi Lokal
Anastesi local atau zat penghilang rasa setempat adalah obat yang pada
penggunaan local merintangi secara reversible penerusan impuls saraf ke SSP dan
dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal – gatal, rasa
panas atau dingin. Banyak persenyawaan lain juga memiliki daya kerja demikian,
tetapi efeknya tidak reversible dan menyebabkan kerusakan permanen terhadap
sel-sel saraf. Anastesi local pertama adalah kokain, yaitu suatu alkaloid yang
diperoleh dari daun suatu tumbuhan alang-alang di pegunungan Andes (Peru).
Persyaratan
Ada beberapa criteria yang harus dipenuhi untuk suatu jenis obat yang
digunakan sebagai anastetikum local, antara lain :
Struktur dasar anstetika local pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yakni
suatu gugus-amino hidrofil (sekunder atau tersier) yang dihubungkan oleh suatu
ikatan ester (alcohol) atau amida dengan suatu gugus-aromatis lipofil. Semakin
panjang gugus alkoholnya, semakin besar daya kerja anastetiknya, tetapi
toksisitasnya juga meningkat.
Anastetika local dapat digolongkan secara kimiawi dalam beberapa kelompok
sbb:
1. Senyawa-ester : kokain dan ester-PABA (benzokain, prokain, oksibuprokain,
tetrakain),
1. Prokain
a. Farmakodinamik
Dosis 100-800 mg : analgesik ringan , efek maks 10-20 ‘, hilang stlh 60’
Dhidrolisis mjd PABA (para amino benzoic acid) dapat hambat kerja
sulfonamid
b. Farmakokinetik
Esterase
Absorpsi cepat PABA + dietilaminoetanol
Hidrolisis
PABA diekskresi dlm urin (btk utuh & terkonjugasi)
c. Indikasi
Anestesi infiltrasi, blokade saraf, epidural, kaudal & spinal
Geriatri : perbaiki aktivitas seksual & fgs kel endokrin (conflicted)
d. Sediaan
e. Prokain HCl 1-2 %adalah anestesi infiltrat, 5-20% ; anestesi spinal
2. Lidokain
a. Farmakodinamik
Anestesi lokal kuat . Tjd lebih cepat, lbh kuat, lbh lama & lbh ekstensif
dp prokain
Lar lidokain 0,5% adalah anestesi infiltrat, 1-2% ; anestesi blok &
topikal
Efektif bila tanpa vasokonstriktor, kec absorpsi & tox , masa kerja lbh
pendek
b. Farmakokinetik
Mudah diserap dr tmpt injeksi
Dapat tembus sawar darah otak
Metab : hati; eks : urin
c. Indikasi
Injeksi : anestesi infiltrasi, blokade saraf, anest epidural, anest kaudal,
anest mukosa
Anest infiltrat : lar 0,25-0,50% dg atau tanpa adrenalin
Kedok gigi : lar 1-2% lido dg adrenalin
Anest permukaan , anest kornea mata (lidokain 2% + adrenalin)
Turunkan iritabilitas jantung
DAFTAR PUSTAKA