You are on page 1of 6

MATERI TANDA DAN BAHAYA DALAM KEHAMILAN

1. Pengertian :
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya yang dapat terjadi selamakehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes,2003).
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan Enam tanda bahaya kehamilan
selama periode antenatal menurut Pusdiknakes (2003) :

a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Masalah penglihatan
d. Bengkak pada muka atau tangan
e. Nyeri abdomen yang hebat
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa

3. Berbagai macam tanda bahaya yang perlu segera dirujuk untuk


segera mendapatkan pertolongan :
a. Keluar darah dari jalan lahir Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah
jarang yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan
mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu
pertama haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal
terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin
pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan,
perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak,
atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan
mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai
dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau
abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).

b. Keluar air ketuban sebelum waktunya Yang dinamakan ketuban pecah dini
adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau
oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari
vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban
di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus
(nitrazin test) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).

c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
(Saifuddin,2002).

d. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam) Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke- 6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Pusdiknakes, 2003).

e. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, mi num
banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil
yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –gejala penyakit.
Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.
Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas
(Pusdiknakes, 2003).

f. Nyeri perut yang hebat


Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang
setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi
lainnya (Pusdiknakes, 2003).

g. Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).

h. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda Mual dan muntah
adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa
terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar
hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai
mengganggu aktifitas sehari -hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk,
dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro,2002).

i. Selaput kelopak mata pucat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di


bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr% pada trimester II. Nilai
tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi,
terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling
berinteraksi (Saifuddin,2002).

4. Gejala tertentu saat hamil kadang butuh pertolongan dokter segera.:


a. Sakit perut yang hebat atau bertahan lama.
b. Perdarahan atau terjadi bercak pada vagina
c. Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari vagina. Yakni
jika menjadi berair, lengket, atau berdarah.
d. Adanya tekanan pada panggul, sakit dipunggung bagian bawah atau kram
sebelum usia 37 minggu kehamilan.
e. Pipis yang sakit atau terasa seperti tebakar.
f. Sedikit pipis atau tidak pipis sama sekali.
g. Muntah berat atau berulangkali.
h. Menggigil atau demam di atas 101 º F(38,3 º C).
i. Rasa gatal yang menetap diseluruh tubuh, khususn ya jika dibarengi kulit
tubuh menguning, urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat.
j. Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur, buram,
atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu
k. Sakit kepala berat yang bertahan l ebih dari 2-3 jam.
l. Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan (edema) pada tangan, muka dan
sekitar mata, atau penambahan berat badan yang tiba-tiba, sekitar 1 kilo atau
lebih, yang tidak berkaitan dengan pola makan.
m. Kram parah yang menetap pada kaki ata u betis, yang tidak mereda ketika ibu
hamil menekuk lutut dan menyentuhkan lutut itu ke hidung.
n. Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi kurang dari 10
gerakan dalam 12 jam pada kehamilan minggu ke - 26 atau lebih, artinya
kondisi janin ti dak normal.
o. Trauma atau cedera pada daerah perut.
p. Pingsan atau pusing-pusing , dengan atau tanpa palpitasi (pupil mata
menyempit).
q. Masalah kesehatan lain yang biasanya membuat ibu telepon ke
dokter, meski jika tidak sedang hamil (Herl, 2003).
ada 10 tanda bahaya yang perlu dikenali yaitu :

a. Ibu tidak mau makan dan muntah terus

Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan
kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya
pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah
terus menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya
bagi keadan janin dan kesehatan.

b. Berat badan ibu hamil tidak naik

Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena adanya
pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat kehamilan
(pregnancy cause). Kenaikan berat badan itu biasanya terlihat nyata sejak
kehamilan berumur 4 bulan sampai menjelang persalinan. Bila berat badan ibu
tidak naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg pada akhir bulan
keenam (end of second trismester), pertumbuhan janin mungking terganggu.
Kehidupan janin mungking terancam. Ibu mungkin kekurangan gizi. Mungkin
juga ibu mempunyai penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria, dll yang
segera perlu diobati.

c. Perdarahan (bleeding)

Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan dan nifas sering
merupakan tanda bahaya yang dapat berakibat kematian ibu dan atau janin.

Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan dapat disebabkan
oleh keguguran atau keguguran yang mengancam. Ibu harus segera meminta
pertolongan bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila
janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan agar kesehatannya
terjaga

1) Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada
ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan sangat berbahaya.
Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk
diselamatkan jiwanya.
2) Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, merupakan
ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan di rumah
sakit.
3) Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan,
sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering.
Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu
perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
4) Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) yang
berlangsung terus menerus, disertai bau tak sedap dan demam, juga
merupakan tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke rumah sakit.

d. Bengkak tangan/wajah, pusing, dan dapat diikuti kejang

Sedikit bengkak pada kaki atau tungkai bawah pada umur kehamilan 6 bulan ke
atas mungkin masih normal. Tetapi , sedikit bengkak pada tangan atau wajah, apa
lagi bila disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala (pusing), sangat berbahaya.
Bila keadaan ini dibiarkan maka ibu dapat mengalami kejang-kejang. Keadaan ini
disebut keracunan kehamilan atau eklamsi. Keadaan ini sering menyebabkan
kematian ibu serta janin. Bila ditemukan satu atau lebih gejala tersebut, ibu harus
segera meminta pertolongan kepada bidan terdekat untuk di bawa ke rumah

e. Gerakan janin berkurang atau tidak ada

pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu pertama kali pada umur
kehamilan 4-5 bulan. Sejak saat itu, gerakan janin sering dirasakan ibu.Janin yang
sehat bergerak secara teratur. Bila gerakan janin berkurang, melemah atau tidak
bergerak sama sekali dalam 12 jam, kehidupan bayi mungkin terancam. Ibu perlu
segera mencari pertolongan.

f. Kelainan letak janin

Pada keadaan normal, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan
menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan
masuk ke rongga panggul ibu. Kadang-kadang letak bayi tidak normal sampai
umur kehamilan 9 bulan. Pada keadaan ini, ibu harus melahirkan di rumah sakit,
agar ibu dan bayi dapat diselamatkan. Persalinan mungkin mengalami gangguan
atau memerlukan tindakan. Anjurkan ibu/keluarganya untuk menabung.

Kelainan letak janin antara lain :

1) Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin


2) Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim

Kalau menjelang persalinan terlihat bagian tubuh bayi di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu perlu segera di bawa ke rumah sakit

g. Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)

Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda awal persalinan
seperti mulas dan keluarnya lendir, bercampur sedikit darah. Cairan ketuban
biasanya berwarna jenih kekuningan. Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban
keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan mudah
terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu maupun janin. Ibu perlu segera mendapat
pertolongan bidan terdekat untuk di bawa ke rumah sakit.

h. Persalinan lama

Persalinan berlangsung sejak ibu mulai merasa mulas sampai kelahiran bayi.
Persalinan tersebut biasanya berlangsung kurang dari 12 jam. Ibu yang
melahirkan anak kedua dan selanjutnya biasaya lebih cepat dari ibu yang
melahirkan anak pertama. Bila bayi belum lahir lebih dari 12 jam sejak mulainya
mulas, maka persalinan tersebut terlalu lama. Perlu dilakukan tindakan. Ibu perlu
mendapat pertolongan di rumah sakit untuk menyelamakan janin dan mencegah
terjadinya perdarahan atau infeksi pada ibu.

i. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan

Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Bila ibu
mempunyai penyakit yang berlangsung lama atau merugikan kehamilannya, maka
kesehatan dan kehidupan janinpun terancam

Beberapa penyakit yang merugikan kehamilan antara lain:

1) Penyakit jantung : gejalanya ibu sering berdebar, mudah sesak nafas bila
melakukan kegiatan ringan sehari-hari
2) Kurang darah (anemia) berat : gejalanya pucat, lesu, lemah, pusing dan
sering sakit.
3) Tbc : gejalanya batuk tidak sembuh-sembuh, nafsu makan kurang, berat
badan turun, berkeringat pada malam hari.
4) Malaria : gejalanya demam menggigil secara berkala, lemah, pucat
5) Infeksi pada saluran kelamin : gejalanya tidak selalu nyata, misalnya
keputihan, luka atau nyeri pada alat kelamin

Ibu dengan keadaan tersebut harus diperikasa dan mendapat pengobatan secara
teratur oleh dokter. Anjurkan ibu dan keluarganya menabung untuk persiapan
persalinannya nanti

j. Demam tinggi pada masa nifas

Ibu yang pada masa nifas (selama 42 hari sesudah melahirkan ) mengalami
demam tinggi lebih dari 2 hari, dan disertai keluarnya cairan (dari lubang rahim)
yang berbau, mungkin mengalami infeksi jalan lahir. Pada keadaan ini cairan
liang rahim tetap berdarah. Keadaan ini mengancam jiwa ibu

You might also like