Professional Documents
Culture Documents
Bagi Perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata-mata hanya untuk
memenuhi Peraturan Pemerintah dalam kaitannya dengan Upah Minimum Regional
(UMR), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk menciptakan “keseimbangan/
fairnesses” antara apa yang diberikan Karyawan pada Perusahaan diimbangi oleh apa
yang diberikan Perusahaan untuk Karyawannya.
Hal ini tampaknya sederhana, tetapi dalam prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi
bila Perusahaan belum memiliki Sistem Gaji yang mengacu pada “obyektivitas”
beban kerja (work load) bagi para karyawannya. Apabila Perusahaan telah memiliki
Sistem Gaji melalui pendekatan metode tertentu yang bersifat kwantitatif, akan sangat
membantu bagi peyelenggaraan pemeliharaan SDM.
Namun pada kenyataannya banyak metode kwantitatif yang ditawarkan dan setelah
diterapkan tetap menimbulkan masalah bagi Perusahaan. Hal ini biasanya timbul
karena metode tersebut kurang sesuai dengan karakteristika lingkungan Perusahaan
yang ada di Indonesia dimana faktor-faktor yang berkaitan dengan masa kerja dan
pengakuan terhadap pengalaman kurang dipertimbangkan. Selain itu aspek
perlindungan dan kesejahteraan seperti pemberian asuransi, program pensiun yang
umumnya diberikan Perusahaan dan dikelola oleh Instansi lain, memiliki kaidah-
kaidah yang telah diatur oleh Perundangan Ketenagakerjaan tetapi tidak selaras
dengan sistem gaji yang dianut oleh Perusahaan.
Untuk itu adalah sangat bermanfaat bila Perusahaan menerapkan Sistem Gaji yang
komprehensif, baik dari sisi aturan Pemerintah maupun untuk menciptakan kepastian
dan kewajaran/fairnesses bagi Karyawannya serta setara untuk jenis dan skala
Perusahaan yang serupa.
Sistem Gaji dengan pendekatan “kwantitatif” pada umumnya akan lebih mudah
diterima dan difahami bagi setiap pekerjaan memiliki nilai/skor sebagai hasil
pembobotan. Skor tersebut akan mencerminkan beban kerja bagi individu yang
memangku pekerjaan tersebut.
MANFAAT SISTEM PENGGAJIAN .
• Sebagai daya tarik bagi tenaga kerja yang diperlukan oleh Perusahaan.
• Memelihara keberadaan Karyawan untuk tetap bergabung dengan Perusahaan.
• Merupakan “imbalan/kompensasi” yang setimpal atas prestasi yang telah
diberikan Karyawan.
• Mencerminkan adanya keadilan yang mendasari perhitungan pembayaran
imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan perbedaan masing-masing
kontribusinya pada Perusahaan.
• Tidak bertentangan dengan peraturan Pemerintah.
• Tidak melebihi kemampuan keuangan Perusahaan, tetapi juga cukup atraktif
bagi perusahaan sejenis
Manfaat Khusus : Dengan sistem penggajian yang mendasarkan diri pada “beban
kerja” (work load) dan dilakukan pembobotan secara kwantitatif, maka akan
diperoleh manfaat antara lain :
METODE PENDEKATAN
Sesuai dengan tujuannya, maka hasil penilaian jabatan akan digunakan untuk
menyusun sistem gaji; sehingga untuk kepentingan tersebut perlu diketahui
karakteristik pekerjaan yang dapat dikompensasikan. Karakteristik-karakteristik
tersebut lazim disebut sebagai “faktor-faktor jabatan” (job factors).
Jadi obyek jabatan yang akan diperbandingkan dalam suatu penilaian jabatan adalah
faktor-faktor jabatan. Biasanya obyek jabatan yang diperbandingkan diperinci dalam
sejumlah faktor; semakin banyak jumlah faktor, akan makin memberikan hasil yang
lebih teliti.
Untuk lebih mempertajam aspek faktor-faktor tersebut maka fator itu harus diuraikan
lagi dalam sub-faktor yang lebih rinci dengan tetap mempertimbangkan bahwa sub-
faktor inipun mewakili/terdapat dalam seluruh jabatan.
Pada akhirnya setiap tugas/jabatan akan memiliki nilai dimana penilaiannya dilakukan
dengan melibatkan individu/personnel kunci dari dalam Perusahaan yang mengetahui
cakupan tugas dari masing-masing pekerjaan/jabatan yang tertera pada stuktur
organisasi Perusahaan.
1. Suhaemi says:
2. Suhaemi says:
3. admin says:
Secara umum memang dasar perubahan struktur gaji itu ibu dapat membuat
atau memilih dasar / metode yang akan ibu gunakan dalam sistem ke HR an di
perusahaan ibu. misalnya apabila ibu menggunakan metode Human Resouce
berdasarkan competence, maka sudah barang tentu ibu harus membuat terlebih
dahulu yang disebut kamus competence sebagai acuan ibu untuk nantinya
melakukan pembobotan pada setiap jenis pekerjaan.
jadi memang seperti yang sudah dikemukakan dalam artikel di atas, mungkin
tahapan yang tertera tersebu, itu bisa menjadi suatu langkah awal ibu dalam
melakukan perombakan yang saat ini sedang ibu lakukan di perusahaan tempat
ibu bekerja.
terimakasih.
Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin
terjadi. Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam
para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain.
Sistem Akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
Untuk lebih mengetahui arti pentingnya sistem akuntansi maka kita harus
beberapa ahli.
Menurut Cole dalam Baridwan (1999:3), “Sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema
yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk
bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga
melaksanakan berbagai kegiatan atau fungsi pokok dalam suatu badan usaha”.
atau prosedur-prosuder yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya
tujuan tertentu.
dari transaksi-transaksi perusahaan. Untuk lebih jelas, berikut ini adalah pengertian
yang tepat dan dinyatakan dalam uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
fungsi dan peranan yang sangat penting yang bersifat keuangan dalam kegiatan
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
perusahaan.
besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi
karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam
bekerja.
Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya
yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus
Untuk dapat memahami lebih lanjut arti dari gaji dan upah perlu diketahui
terlebih dahulu beberapa defenisi dari gaji dan upah menurut pendapat para ahli di
bawah ini.
yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai ikatan kerja kuat secara berkala
berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan dan sifatnya tetap. Sedangkan upah
merupakan balas jasa yang di berikan kepada karyawan yang ikatan kerjanya kurang
pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan
operasi perusahaan. Salah satu sistem yang dapat digunakan oleh manajemen
pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat suatu sistem penggajian dan
pengupahan. Sistem akuntansi gaji dan upah juga dirancang oleh perusahaan untuk
memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan sehingga mudah
Berikut ini akan dibahas pengertian sistem akuntansi gaji dan upah menurut
Sistem akuntansi gaji dan upah untuk kebanyakan perusahaan adalah suatu sistem dari
prosedur dan catatan-catatan yang memberikan kemungkinan untuk
menentukan dengan cepat dan tepat berapa jumlah pendapatan kotor setiap
pegawai, berapa jumlah yang harus dikurangi dan pendapatan untuk berbagai
pajak dan potongan lainnya dan berapa saldo yang harus diberikan kepada
karyawan.
adalah “Suatu kerangka dari prosedur yang saling berhubungan sesuai dengan skema
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi gaji dan upah
merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara
menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. Tentunya dengan sistem
akuntansi gaji dan upah yang baik perusahaan akan mampu memotivasi semangat
menghitung gaji dan upah menggunakan bukti-bukti yang terdapat pada dokumen.
1.GAJI adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang
mempunyai jejang jabatan manajer (jenjang karir), dan umumnya gaji dibayar secara
tetap perbulan.
2.UPAH adalah pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh)
yang pada umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan
produk.
-> Sistem manajemen sumber daya manusia atau sistem penggajian adalah serangkaian
aktivitas bisnis dan kegiatan pengelolaan data terkait yang behubungan dengan
pengelolaan karyawan secara efektif.
-> Kegiatan penting yang terkait dalam Sistem manajemen SDM adalah :
2)Pelatihan (trainning).
3)Penempatan atau pengajuan karyawan baru.
6) Pemberhentian karyawan.
-> Dari keenam kegiatan diatas, pada umumnya dibagi menjadi 2 kelompok
aktivitas, yaitu:
a.Aktivitas penggajian (no. urut 4), adalah fungsi utama dari sistem
penggajian yang secara organisatoris, biasanya dikelola oleh manajer
keuangan.
b.Sedangkan kelima kativitas lainnya menjadi tanggung jawab dari
manajer sumber daya manusia.
-> Sistem gaji dan upah diperlukan oleh perusahaan industri menengah dan
besar untuk mengatasi hal-hal sbb:
Writer by : mys_owner@yahoo.co.id Hal - 1
Upah merupakan bagian terpenting dalam unsur biaya produksi (+ 30%),
karenanya perlu dipertahankan efesiensinya. Dan gaji merupakan
sebagian besar dari jumlah biaya tetap.
Sistem tarif dalam upah dapat berbagi bentuk antara lain : upah harian,
upah potongan, upah borongan. Sehingga perlu disusun Sistem Adm
yang baik.
Buruh dan karyawan yang menerima upah terdiri dari manusia yang
berbagai ragaim sifat dan keterampilan. Karenanya perlu dimonotor terus menerus
mengenai kehadirannya, aktivitas kerjanyadllnya, dalam rangka mencapai efektifitasnya
kerja dan promosi kerja.
b. Bagian Pencatatan Waktu, tugasnya adalah mencatat dan menganalisa jam hadir dan
jam pulang setiap karyawan dan melaporkanya ke bagian personalia setiap minggu.
Tahap 1. Bagian personalia mendapat permintaan tenaga kerja (karyawan) dalam jumlah
tertentu dan bagian yang memerlukan. Berdasarkan permintaan tersebut bagian personalia
melakukan aktivitas sebagai berikut :
Pertanyaan
Bagaimana Membuat Sistem Penggajian + Bonus yang Adil?
Bagaimana membuat sistem penggajian + bonus yang adil dalam suatu perusahaan
dan bagaimana cara membagi ke untungan ke pemilik saham (berapa persen dari
keuntungan yang wajar di alokasikan ke pemilik saham dan perusahaan)?
Lina Marlina
Jawaban
Sistem penggajian dan bonus dilihat "adil" bila itu diberikan sesuai dengan tingkat
jabatan pegawai (grade atau level) maupun prestasi kerjanya. Makin tinggi jabatan
pegawai, makin tinggi pulalah gaji yang diterima. Dalam sistem yang baik, ada
perbedaan besar bonus dari pegawai yang memiliki kinerja baik dibandingkan dengan
yang kurang-baik.
Sistem penggajian yang baik adalah sistem yang dapat memotivasi karyawan untuk
berprestasi sebaik mungkin, tanpa membebani organisasi di dalam menjalankannya.
Untuk itu, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti tingkat gaji pegawai
terhadap tingkat gaji di pasar atau industri, jenis dan proporsi komponen-komponen
gaji yang diberikan, bujet yang tersedia, serta hubungan gaji dengan performance
pegawai.
Saya kira jawaban dari pertanyaan Lusy Seba sangat bermanfaat untuk menambah
wawasan tentang remunerasi, maka dari itu sengaja saya posting disini agar selalu
bisa saya ingat dan mungkin bermanfaat buat yang lain juga. Berikut pertanyaan dari
lusy dan jawaban dari Dewanto :
Jawaban :
Nilai Kinerja bisa didapatkan dari hasil performance appraisal, misalnya Istimewa,
Baik, Sedang dst.
Perusahaan dapat membuat kebijakan untuk kenaikan merit dengan membuat grafik
seperti di atas. Sumbu mendatar menunjukkan Compa-Ratio sedangkan sumbu tegak
menunjukkan persentase Merit Increase. Garis berwarna biru, hijau dan jingga adalah
garis-garis kinerja. Mekanismenya adalah untuk kategori kinerja yang sama, semakin
tinggi compa-ratio, semakin kecil persentase kenaikan merit yang diperoleh.
Dalam contoh kasus kita sebelumnya, perhitungan kenaikan merit A dan B menjadi
sbb: Misalkan Nilai Kinerja A dan B adalah sama yaitu “Baik” (lihat garis hijau),
sedangkan compa-ratio A adalah 125% dan B adalah 90%, maka kenaikan merit A
adalah 15% sedangkan B adalah 20%.
Posisi dari garis-garis kinerja (kategori Istimewa, Baik, Sedang dst) ditentukan sesuai
dengan strategi perusahaan serta tentunya besarnya alokasi anggaran untuk kenaikan
merit. Semakin perusahaan ingin memberikan perbedaan terhadap outstanding dan
average performers, semakin jauh jarak antara garis kinerja Istimewa dan Sedang.
Sedangkan kemiringan garis kinerja bertujuan untuk menegakkan azas keadilan
(fairness) serta menjaga agar gaji karyawan tetap berada di dalam rentang minimum-
maksimum dari struktur gaji yang telah ditetapkan perusahaan.
Nilai dari Faktor Pekerjaan (job) dapat diperoleh melalui proses evaluasi jabatan (job
evaluation) yang akan menghasilkan bobot jabatan (job score atau job value),
misalnya job Supervisor nilainya 220, Manajer 300 dst. Nilai dari Faktor Kinerja
diperoleh melalui proses evaluasi kinerja (performance appraisal) secara periodik.
Faktor market menentukan besarnya riil value dari pekerjaan (job) tsb di pasar saat
ini, misalnya job staf akuntan standar saat ini memperoleh penghasilan di kisaran 3-5
juta.
Untuk menentukan besarnya gaji dengan obyektif dan akurat, perusahaan perlu untuk
mengetahui terlebih dahulu bagaimana praktek remunerasi perusahaan lain di industri
sejenis maupun di pasar secara keseluruhan. Informasi ini bisa didapatkan antara lain
dengan membeli data salary survey. Informasi data gaji di market tsb juga akan
memberikan gambaran kepada perusahaan mengenai praktek remunerasi perusahaan
tsb dibandingkan dengan praktek remunerasi di market sehingga perusahaan dapat
menentukan strategi remunerasinya ke depan sesuai dengan arah dan strategi
perusahaan