2. Mencuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyakit yang menyebabkan kematian jutaan anak-anak setiap tahunnya. 3. Waktu-waktu kritis CTPS yang paling penting adalah setelah ke jamban dan sebelum menyentuh makanan (mempersiapkan memasak/ menyajikan dan makan). 4. Perilaku CTPS adalah intervensi kesehatan yang “cost-effective” . 5. Untuk meningkatkan CTPS memerlukan pendekatan pemasaran social yang berfokus pada pelaku CTPS dan motivasi masing-masing yang menyadarkannya untuk mempraktikkan perilaku CTPS.
Pertanyaan Umum tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
1. Apa saja keuntungan perilaku 1) setelah ke jamban,
CTPS? 2) setelah membersihkan anak yang Mencegah kematian (Diare & ISPA) buang air besar (BAB), 3) sebelum menyiapkan makanan, 2. Mengapa tidak cukup hanya 4) sebelum makan, dengan menggunakan air saja? 5) setelah memegang/menyentuh Tidak menghilangkan kuman hewan Tidak wangi Tidak segar
4. Bagaimana cara CTPS yang
benar? 3. Kapan waktu terpenting seseorang Dengan sabun dan air mengalir. harus melakukan CTPS? Air mengalir tidak harus dari kran, bisa Tidak dari ember, gentong, jerigen. Tangan yang basah disabuni, digosok- 9. Apakah masalah kurangnya gosok bagian telapak maupun praktik CTPS hanya dihadapi di punggungnya, terutama di bawah kuku Negara-negara berkembang? minimal 20 detik. Bilas dengan air Tidak. mengalir dan keringkan dengan kain Negara-negara maju pun bersih atau kibas-kibaskan di yang ketersediaan sabun dan air udara. mengalir bukan suatu masalah, orang tetap saja sering lupa mempraktikkan 5. Apakah sabun anti bakteri lebih CTPS ini. baik dalam memutuskan rantai penyebaran penyakit daripada 10. Bagaimana Anda mengubah sabun biasa? kebiasaan orang lain? Dengan penggunaan yang tepat, komunikasi inter-personal dan media semua jenis sabun efektif dalam masssa. membunuh kuman penyebab Diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas 12. Siapakah yang menjadi (ISPA) kelompoksasaran utama perubahan perilaku CTPS? 6. Dapatkah CTPS diterapkan untuk Di Indonesia, kelompok sasaran membuat perubahan pada daerah utama KPS-CTPS adalah para ibu yang kumuh terkontaminasi? memiliki balita, atau para pengasuh Ya, pengganti ibu seperti nenek, tante, baby sitter maupun pembantu. Anak sekolah, suami maupun ayah adalah kelompok sekunder yang tidak 8. Jika seseorang telah paham kalah pentingnya dalam keberhasilan pentingnya CTPS, apakah mereka penyampaian pesan CTPS. otomatis mempraktikkannya?
“Cuci Tangan Pakai Sabun,
Kebiasaan yang Menyenangkan dan Menyelamatkan”
PENYULUHAN DOKTER MUDA UNILA : DENY-YUCA-NURUL-RIA-FEBI-DANIEL, PUSKESMAS PANJANG, 4 MEI 2010