You are on page 1of 5

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA, 2011


Februari, 2011

Setelah mengalami stagnasi pada 2009, pasar mobil domestik sepanjang 2010 menembus 763.415
unit. Total penjualan mobil secara nasional yang melebihi 760.000 tersebut merupakan rekor
tertinggi pasar kendaraan roda empat di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Bila
dibandingkan dengan kinerja 2009 yang hanya mencetak penjualan 486.196 unit, penjualan mobil
sepanjang 2010 melonjak 57%. Bahkan, realisasi pasar yang mencapai 763.415 unit tersebut
melampaui prediksi Gaikindo yang memperkirakan penjualan 2010 di kisaran 750.000 unit. Dari
total penjualan pasar mobil domestik tahun 2010, Toyota masih memimpin pasar mobil di
Indonesia dengan realisasi penjualan sebanyak 280.680 unit. Dengan kinerja tersebut, Toyota
memegang 36,7% pangsa pasar mobil di Tanah Air. Daihatsu menempati peringkat kedua besar
dengan volume penjualan kumulatif Januari - Desember 118.591 unit atau dengan pangsa pasar
15,5%.
Sementara pasar sepeda motor Nasional pada 2010, juga mencatat rekor baru di atas 7 juta unit.
Industri dan bisnis sepeda motor sepanjang 2010 sangat bergairah. Hal tersebut bisa dilihat dari
data penjualan sepeda motor. Total unit sepeda motor yang dipasarkan pada 2010 mencapai
7.398.644 unit, naik 25,7% dari 2009 sebanyak 5.881.777 unit.
Jumlah tersebut melewati prediksi Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) sebesar 7,2 juta
unit. Sekaligus menoreh sejarah baru, tertinggi sepanjang industri sepeda motor di Indonesia. Dari
seluruh penjualan nasional, Honda dan Yamaha mendominasi penjualan sebesar 91,4%. Honda
memimpin dengan total penjualan 3.418.632 unit atau menguasai 46,21%, dengan Andalan
utamanya, bebek dengan penjualan 1.696.411 unit atau menguasai pangsa 48,4%. Diurutan kedua,
Yamaha dengan penjualan mencapai 3.345.680 unit atau menguasai 45,22%. Unggul untuk dua
kategori, yaitu skutik 1.661.496 unit (49,2%) dan sport 260.767 unit (50,2%).
Tren pasar 2010 telah berubah, Pamor bebek selama puluhan tahun mulai digantikan skutik. Porsi
skutik makin membesar, pada 2010 mencapai 45,64% atau 3.376.541 unit. Naik dibandingkan 2009,
yang hanya 37,72%. Hal yang sama juga dialami jenis sport, turun dari 8,07% menjadi 7,01%
(518.805 unit). Pada bulan penghujung tahun, penjualan sedikit melemah, hanya 515.501 unit atau
turun 21,4% dari bulan sebelumnya 656.597 unit.
Mengenai arah kebijakan industri otomotif, pemerintah tetap memprioritaskan jenis-jenis mobil
hemat energi dan ramah lingkungan yang harganya terjangkau bagi masyarakat. Kebijakan ini
telah mendapat respon positif dari produsen otomotif terkemuka, dan mereka telah melakukan
riset untuk memproduksi mobil jenis tersebut.
Menurut Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Kementerian Perindustrian,
regulasi yang dibangun agar semua investor merasa nyaman berinvestasi di Indonesia. Berbagai
insentif terus dilakukan demi bertumbuhnya industri otomotif nasional. Kebijakan yang
merugikan investor segera diselesaikan dengan instansi yang terkait dengan tujuan agar investasi
terus bertumbuh.
Daftar Peraturan Kendaraan Bermotor di Indonesia, 2011 ini, disusun dalam bentuk buku setebal
550 halaman dan kami tawarkan seharga Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) per-copy untuk versi
Bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Media
Data Riset melalui Telepon (021) 809-3140, 809-6071, Fax (021) 809-3140, 809-6071, atau email :
info@mediadata.co.id. Formulir pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini.

Jakarta, Februari 2011


PT Media Data Riset

Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si


Direktur Utama
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA, 2011
Februari, 2011

3.5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan


I. PENDAHULUAN Hidup Nomor 04 Tahun 2009 Tentang
1.1. Latar Belakang Ambang Batas Emisi Gas Buang
1.2. Sumber Data Kendaraan Bermotor Tipe Baru
3.6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
II. INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR KM.40 Tahun 2009 Tentang Petunjuk
2.1. Produksi Mobil Nasional Pelaksanaan Tarif Jasa Pengujian Tipe,
2.1.1. Produksi Menurut Kategori Dan Pengujian Sampling Kendaraan
2.1.2. Produksi Menurut Merek Bermotor
2.1.3. BM Produk Otomotif IKD 3.7. Peraturan Menteri Perindustrian Republik
2.1.4. Kandungan Lokal Industri Mobil Indonesia Nomor: 43/M-IND/PER/7/2008
2.2. Perkembangan Penjualan Tentang Penetapan Kelompok Industri
2.2.1. Penjualan Menurut Merek Yang Dapat Memanfaatkan Tarif Bea
2.2.2. Penjualan Menurut Katagori Masuk Dengan Skema User Specific Duty
2.2.3. 10 Mobil Terlaris 2010 Free Scheme (USDFS) Dalam Rangka
2.2.4. Model Mobil Terlaris Persetujuan Antara Republik Indonesia
2.2.5. Proyeksi Penjualan Mobil 2008- Dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan
2012 Ekonomi
2.3. Industri Sepeda Motor Indonesia 3.8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
2.3.1. Produksi Sepeda Motor Naik 100/M-IND/PER/10/2009 Tentang
26,15 Persen Pencabutan Pemberlakuan Standar
2.3.2. Honda Produksi Sepeda Motor 4 Industri Indonesia (SII) Dan Standar
Juta Unit Per Tahun Nasional Indonesia (SNI) Secara Wajib
2.3.3. Penjualan Speda Motor 3.9. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
2.3.4. Ekspor Speda Motor 59/M-IND/PER/5/2010 Tentang Industri
2.3.5. Omzet Penjualan Sepeda Motor Kendaraan Bermotor
Nasional 2010 3.10. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
2.4. Pasar Ban Ikuti Tren Penjualan Mobil 06/M-DAG/PER/3/2006 Tentang
2.5. Kebijakan BBM Perubahan Atas Peraturan Menteri
2.6. Investasi Otomotif, 2011 Perdagangan Nomor 38/M-
Dag/Per/12/2005 Tentang Ketentuan
III. DAFTAR PERATURAN Impor Kendaraan Bermotor Bukan Baru
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia 3.11. Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Indonesia Nomor: 54/M-
Lintas Dan Angkutan Jalan DAG/PER/10/2009 Tentang Ketentuan
3.2. Peraturan Pemerintah Republik Umum Di Bidang Impor
Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 Tentang 3.12. Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Perubahan Ketujuh Atas Peraturan Indonesia Nomor : 45/M-
Pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 DAG/PER/9/2009 Tentang Angka
Tentang Kelompok Barang Kena Pajak Pengenal Importir (API)
Yang Tergolong Mewah Yang Dikenakan 3.13. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah 11/M-DAG/PER/3/2010 Tentang
3.3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Ketentuan Impor Mesin, Peralatan Mesin,
KM 64 Tahun 1993 Tentang Persyaratan Bahan Baku, Cakram Optik Kosong, Dan
Teknis Pemakaian Bahan Bakar Gas Pada Cakram Optik Isi
Kendaraan Bermotor 3.14. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor :
3.4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22/M-DAG/PER/5/2010 Tentang
KM.9 Tahun 2004 Tentang Pengujian Tipe Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kendaraan Bermotor Perdagangan Nomor 62/M-
DAG/PER/12/2009 Tentang Kewajiban 3.24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Pencantuman Label Pada Barang 23/PMK.010/2005 Tentang Keringanan
3.15. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Bea Masuk Atas Impor Chassis Bus
Indonesia Nomor : 39/M- Dengan Mesin Terpasang Untuk
DAG/PER/10/2010 Tentang Ketentuan Pembuatan Bus Angkutan Umum Dan
Impor Barang Jadi Oleh Produsen Completely Knock Down (CKD) Untuk
3.16. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Pembuatan Kendaraan Angkutan
97/KMK.05/2000 Tentang Keringanan Bea Komersial
Masuk Atas Impor Bahan Baku Untuk 3.25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Pembuatan Komponen Kendaraan 74/PMK.010/2007 Tentang
Bermotor Penyelenggaraan Pertanggungan
3.17 Keputusan Menteri Keuangan Nomor Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi
95/KMK.01/2004 Tentang Perubahan Kendaraan Bermotor
Kedua Atas Keputusan Menteri 3.26. Peraturan Menteri Keuangan Republik
Keuangan Nomor 97/Kmk.05/2000 Indonesia Nomor 27/PMK.011/2009
Tentang Keringanan Bea Masuk Atas Tentang Bea Masuk Ditanggung
Impor Bahan Baku Untuk Pembuatan Pemerintah Atas Impor Barang Danbahan
Komponen Kendaraan Bermotor Guna Pembuatan Komponen Kendaraan
3.18. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Bermotor Untuk Tahun Anggaran 2009
100/KMK.05/2000 Tentang Keringanan 3.27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Bea Masuk Atas Impor Barang Dan 47/PMK.011/2010 Tentang Bea Masuk
Bahan Untuk Pembuatan Komponen, Ditanggung Pemerintah Atas Impor
Peralatan Dan Karoseri Kendaraan Barang Dan Bahan Guna Pembuatan
Bermotor Khusus Komponen Kendaraan Bermotor Untuk
3.19. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Tahun Anggaran 2010
190/KMK.01/2001 Tentang Keringanan 3.28 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Bea Masuk Atas Impor Bahan 48/PMK.011/2010 Tentang Bea Masuk
Baku/Penolong Dan Bagian/Komponen Dltanggung Pemerintah Atas Impor
Untuk Perakitan Mesin Dan Motor Barang Dan Bahan Guna Pembuatan
Berputar Kawat Ban (Steel Cord) Untuk Tahun
3.20. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Anggaran 2010
569/KMK.04/2000 Tentang Jenis 3.29. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Kendaraan Bermotor Yang Dikenakan 51/PMK.011/2010 Tentang Bea Masuk
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah Atas Impor
3.21. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Barang Dan Bahan Guna Pembuatan
460/KMK.03/2001 Tentang Perubahan Komponen Elektronika Untuk Tahun
Atas Keputusan Menteri Keuangan Anggaran 2010
Nomor 569/KMK.04/2000 Tentang Jenis 3.30. Peraturan Menteri Keuangan Republik
Kendaraan Bermotor Yang Dikenakan Indonesia Nomor 88/PMK.011/2010
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
3.22. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Menteri Keuangan Nomor
140/KMK.03/2002 Tentang Perubahan 110/PMK.010/2006 Tentang Penetapan
Kedua Atas Keputusan Menteri Sistem Klasifikasi Barang Dan
Keuangan Nomor 569/KMK.04/2000 Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas
Tentang Jenis Kendaraan Bermotor Yang Barang Impor
Dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang 3.31. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Mewah 152/PMK.04/2010 Tentang Tata Cara
3.23. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Pemasukan Dan Pengeluaran Kendaraan
355/KMK.03/2003 Tentang Jenis Bermotor Ke Dan Dari Kawasan Yang
Kendaraan Bermotor Yang Dikenakan Telah Ditunjuk Sebagai Kawasan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas
3.32. Peraturan Menteri Keuangan Nomor (RIB) Dan Penetapan Alokasi Anggaran
214/Pmk.011/2010 Tentang Perubahan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor (BMDTP) Atas Impor Barang Dan Bahan
47/PMK.011/2010 Tentang Bea Masuk Guna Pembuatan Komponen Kendaraan
Ditanggung Pemerintah Atas Impor Bermotor, Pembuatan Komponen
Barang Dan Bahan Guna Pembuatan Elektronika, Pembuatan Kabel Serat Optik
Komponen Kendaraan Bermotor Untuk Dan/Atau Peralatan Telekomunikasi,
Tahun Anggaran 2010 Serta Pembuatan Dan/Atau Perbaikan
3.33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Kapal Untuk Tahun Anggaran 2009.
25 Tahun 2010 Tentang Penghitungan 3.35. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan 01/PMK.010/2011 Tentang Perubahan
Bermotor Dan Bea Balik Nama Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Kendaraan Bermotor 74/PMK.010/2007 Tentang
3.34. Peraturan Direktur Jenderal Industri Alat Penyelenggaraan Pertanggungan
Transportasi Dan Telematika Nomor Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi
:15/IATT/PER/03/2009 Tentang Tata Cara Kendaraan Bermotor
Penandasahan Rencana Impor Barang

***
FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET WS
Jl. SMA XIV, No. 12 A
Cawang–UKI, Jakarta 13630
Phone : (021) 809 6071, 809-3140
Fax : (021) 809-3140, 809-6071, e-mail : info@mediadata.co.id

PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA, 2011
Februari, 2010

Silahkan Pilih ( √ ) untuk pesanan :

Edisi Bahasa Indonesia

Nama
(Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat

Telepon Fax :
Tanda Tangan

Tanggal
Harga :
Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.000.000 (Empat juta rupiah )

Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn)


Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)

Pembayaran ( √ ) :

Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA

You might also like