Professional Documents
Culture Documents
Dalam periode 25 tahun terakhir ini, perekonomian Indonesia telah mengalami perubaban dan
kemajuan yang cukup berarti didalam pembangunan, balk dilihat dari struktur distribusi tingkat
pendapatan rata-rata, maupun kelembagaannya pada sektor publik dan swasembada. Sektor
swasta semakin berperan, sedangkan sektor publik semakin mantap. Dalam tahap pembangunan
selanjutnya masyarakatlah yang akan menjadi pelaku utama pembangunan. Sekaligus sebagai
pengelola sumber daya alam dan modal untuk menarik investor dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam menghadapi arus globalisasi ekonomi dunia. bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan
arah. Sebaliknya, harus tetap berpegang pada amanat konstitusi yan g merupakan landasan dan
acuan pembangunan, pada tingkat perkembangan dan kondisi apa pun. Salah satu amanat yang
mendasar adalah UUD 1945 bahwa perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi,
kemakmuran bagi semua orang, dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakvat
Indonesia. Menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk menjaga bahwa segala kemajuan yang
telah dicapai haruslah merupakan Iangkah yang menuju secara bertahap kearah perwujudan
cita-cita tersebut. Makalah ini mencoba menampilkan bahasan hal-hal tersebut yang berkaitan
dengan demokrasi ekonomi Indonesia.
Segala bentuk perekonomian yang berjalan di Indonesia kedaulatan merupakan hal paling
utama ada pada tangan rakyat, hal ini terlihat jelas dengan faham yang dianut sejak dulu dan
merupakan ciri dari bangsa Indonesia yang bersemangat kekeluargaan berdemokrasi.
Begitupula dengan kekayaan aIam yang ada harus dikelola oleh Negara, untuk dapat
dimanfaatkan bersarna dan untuk kepentingan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia. Walaupun
dalam perjalanannya banyak mengalami perubahan dan hambatan hingga saat ini.
DEFINISI DEMOKRASI EKONOMI
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan vang segenap rakyat turut serta dalam
memrintah dengan perantaraan vvakilnya; pemerintaharn rakyat; (Kamus Besar Bahasa
Indonesia: Balai Pustaka). Sedangkan pengertian ekonomi itu sendiri adalah gagasan atau
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang
sama bagi semua warga negara dibidang ekonomi. (Kumus Besar Bahasa Indonesia : Balai
Pustaka). Demokrasi ekonomi pokok katanya adakah demokrasi. Artinya dan makna demokrasi
itu sendiri ditinjau dari berbagai sudut pandang dan falsafah dapat melahirkan bermacam
penafsiran dan definisi.
Demokrasi ekonomi secara harfiah berarti kedaulatan rakyat di bidang kehidupan ekonomi.
Uraian lebih tegas lagi, demokrasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi yang dilaksanakan "dari
rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat". Atau dengan rumusan UUD 1945: "produksi dikerjakan oleh
semua untuk semua dibawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat", kemakmuran
masyarakatlah yang paling diutamakan bukan perorangan. Oleh karena itu bangsa Indonesia
tidak boleh lepas dari arah membangun perekonomian yang berdasarkan demokrasi ekonomi.
Untuk itu, perlu diperhitungkan dan dimanfaatkan kelembagaan-kelernbagaan politik dan harus
dengan sungguh-sungguh mengarahkannya sesuai dengan cita-cita yang dikehendaki.
lstilah demokrasi ekonomi bukanlah suatu istilah vang baru diciptakan pada tahun 1998 dalam SI
MPR, dan juga bukan pada saat Prof. Mubyarto mencanangkan gagasan Sistem Ekonomi
Pancasila, melainkan sudah ada sebelum kemerdekaan. Mohammad Hatta lah yang
melontarkan pemikiran tentang Ekonomi Kerakyatan, melalui tulisannya "ke Arah lndonesia
Merdeka" (1932). Di dalam tulisan itu ia menekankan bahwa segala bentuk konsentrasi ekonomi
baik konsentrasi vertikal maupun horizontal yang berwujud kartel, trust dan concern tidak sesuai
dengan ciri masyarakat asli Indonesia yang bersemangat kekeluargaan. Autokrasi ekonomi
sebagai akibat dari konsentrasi ekonomi itu perlu dihindari. (www.yahoo.com. Sistem Ekonomi
Pancasila, antara Pemberdayaan Ekonomi dan memberdayakan Masyarakat).
Salah satu yang bertanggung jawab dari lahirnya kapitalisme primitif di Indonesia ini tidak lain
adalah para teknokrat Orde Baru. Bila dilihat secara anatomis, pemikiran para teknokrat
tergolong ke dalam akar kelompok Orde liberal, yang tidak berkembang dan tidak menyesuaikan
dalam pemahamannya terhadap realitas institusi nonpasar sebagai bagian yang penting didalarn
sistem ekonomi politik. Sistem ekonomi politik Orde Baru tidak lain merupakan anak langsung
dari pemikir-pemikir tersebut yang berperan sebagai ibu kandungnya. Kekuasaan yang otoriter
berperan sebagai ayah kandungnya. Anak-anak lainnya adalah konglomerasi-konglomerasinya,
yang hidup dan berkembang dari rente ekonomi, yang mengakibatkan tertutupnva akses publik
terhadap berbagai kesempatan usaha, aset produktif tanah dan dana serta nisahnya lingkungan
usaha yang sehat.
Hasil nyata kebijakan ekonomi Orde Baru adalah piramida ketimpangan. Puncak piramida
ditempati oleh usaha besar. Jumlah usaha besar lebih tegasnya lagi konglomerat beserta anak
perusahaanya relatif sangat kecil, hanya 6.428 unit, atau hanya 0,2 % dari seluruh unit usaha,
tetapi menguasai 40 % PDB. BUMN yang jumlahnya sekitar 180-an menguasai 27,16 % PDB.
Sementara usaha kecil hampir akhir PJP 1 jumlah anggota koperasi sebanyak 24.614.000
tergabung ke dalam 42.335 unit koperasi.
Selain itu para pengambil kebijakan mengabaikan aspek non-ekonomi dalam pembuatan
kebijakan ekonomi, Masih ada yang memandang secara relevan teori dualisme ekonomi prof.
Boeke yang mendasarkan pada realitas sosial. Di Indonesia masih berjalan bersamaan dua
sistem ekonomi yaitu ekonomi tradisional dan ekonomi modern. Ekonomi tradisional dengan ciri
lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan rumah tangga sendiri dan cenderung berskala
lokal. Perilaku utama pada ekonomi tradisional adalah usaha kecil. Sedangkan ekanomi modern
lebih berorintasi pada pemenuhan kebutuhan pasar, baik pasar domestik maupun internasional,
banyak menggunakan cara-cara modern untuk melakukan usahanya, termasuk dukungan sistem
keuangan. Pelaku utama ekonomi modem adalah usaha menengah dan besar.
Pada mulanya dua sistem ekonomi tersebut relatif tidak melakukan interaksi, mereka berjalan
pada jalurnya sendiri-sendiri. Tetapi seiring dengan semakin banyaknya arus modal masuk ke
sistem ekonomi modern, aktivitas pelaku usaha ekonomi modern mulai merambah wilayah
ekonomi tradisional. Terjadilah penetrasi pasar ekonomi modern ke ekonomi tradisional yang
secara pelan namun pasti menyebabkan ruang gerak ekonomi tradisional semakin terbatas yang
akhirnya semakin ketinggalan dengan ekonomi modern.
Bangsa Indonesia sejak dini telah mengembangkan paham demokrasi ekonomi dalam
pergerakan kebangsaan dan perjuangan kemerdekaannya. Cita-cita menjadi bangsa yang
merdeka, tidak pernah terlepas dari pengakuan bahwa rakyatnyalah yang memegang
kedaulatan. Sesuai dengan isi yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945; antara lain
menyatakan bahwa, salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan
umum. Hal ini tidak terlepas dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945 yaitu "negara hendak mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat", sebagaimana dijabarkan
lebih lanjut dalam pasal 23,27,33, dan 34 UUD 1945.
Arti keadilan sosial sebagai sila kelima pancasila adalah sebagai berikut "sila keadilan sosial
menghendaki adanya kemakmuran yang merata di antara seluruh rakyat, bukan merata yang
statis, melainkan merata yang dinamis dan meningkat. Artinya seluruh kekayaan alam Indonesia,
seluruh potensi bangsa, diolah hersama-sama menurut kemampuan dan bidang masing-masing,
untuk kemudian dimanfaatkan bagi kebahagian yang sebesar-besamya bagi seluruh rakyat
Indonesia. Perlindungan yang diberikan adalah untuk mencegah kesewenang-wenangan dari
yang kuat untuk menjamin adanya keadilan.
Didalam sistem demokrasi ekonomi Indonesia, sasaran pembangunan ditujukan untuk
kesejahteraan seluruh masyarakat. Untuk itu, monopoli pada dasarnya tidak dikehendaki, kecuali
apabila betul-betul diyakini bahwa hanya dengan cara itu kepentingan rakyat banyak akan
terpenuhi atau terlindungi. Untuk mengarah dan mengendalikan kegiatan ekonomi dan proses
pembangunan hangsa Indonesia agar terarah kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
Pengendalian ekonomi harus dilakukan secara makro melalui kebijakan fiskal, moneter dan
neraca pembayaran yang tepat.
Pada sistem perekonomian demokrasi ekonomi ini ada keseimbangan di sosialisme murni
dengan kapitalis murni. Sistem perekonomian di Indonesia menghindari (www.yahoo.com) :
Adanva perpisahan manwia atas manusia, seperti yang terdapat datam sistm kapitalis.
Adanya sistem etatisme, inisiatif dan daya kreasi masyarakat dimatikan oleh negara.
Adanya sistem monopoli, yakni adanya pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok
tertentu.
Prinsip demokrasi ekonomi dalam arti keadilan sosial antara lain dinyatakan bahwa "seluruh
kekayaan alam Indonesia, seluruh potensi bangsa , diolah bersama-sama menurut kemampuan
dan bidang masing-masing. Untuk kemudian dimanfaatkan bagi kebahagiaan yang sebesar-
besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia". Ini tercermin dalam pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang
menyatakan sebagai berikut: "perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
azas kekeluargaan".
Di dalam penjelasan UUD 1945 antara lain dinyatakan sebagai berikut: "produksi dikerjakan oleh
semua; untuk semua, dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat.
Penekanan adalah pada kemakmuran masyarakat, bukan kemakmuran orang-seorang". Seperti
yanu, tercantum dalam pasal 33 beserta penjelasannya inilah yang mencerminkan prinsip
demokrasi ekonomi di Indonesia khususnya. Selanjutnya, keadilan sosial yang merupakan sila
ke lima Pancasila mengandung dua makna, yaitu sebagai prinsip pembagian pendapatan yang
adil dan prinsip demokrasi ekonomi. Berdasarkan dua makna yang terkandung dalam keadilan
sosiai tersebut, maka keadilan sosial ini adalah yang paling relevan untuk ekonami. Demikianlah
sebenarnya, makna yang terkandung dalam keadilan sosial yang menjadikan landasan
kehidupan ekonomi Indonesia jelas-jelas menentang sistem ekonomi liberal clan sistem ekonomi
etatisme.
Setelah membahas mengenai demokrasi ekonomi Indonesia, dapat disimpulkan beberapa komentar
mengenai kegiatan perekonomian di Indonesia, sebagai berikut:
2. Untuk dapat mewujudkan dan menciptakan pemerintahan yang berdemokrasi ekonomi harus
dilaksanakan secara berkesinambungan, bekerjanya institusi yang ada pada masyarakat
mempengaruhi pola serta jalannya kehidupan bermasyarakat. Yang menjadi tantangan adalah
apakah institusi sosial itu dapat dibuat atau dirancang dan dipengaruhhi, yang berfungsi dalam
upaya menuju bentuk masyarakat yang sesuai dengan cita-cita yang adil dan makmur.
3. Pelaku ekonomi terdiri atas produsen dan konsumen yang membedakan kelembagan ekonomi
dalam sistem ekonomi dengan sistem yang lainnya adalah normanya, sesuai dengan yang telah
dijalankan dalam UUD 1945.
5. Bangsa Indonesia lebih faham demokrsi ekonomi karena ada keseimbangan antara sosialisme
murni dengan kapitalisme murni. Sistem perekonomian di Indonesia menghindari adanya
pemusatan kekuatan ekonomi pada kelompok tertentu.
6. Komitmen sistem demokrasi ekonomi Indonesia adalah pada keberpihakan yang dapat
meningkatkan peran rakyat dalam perekonomian dan kesejahteraan rakyat dalam kehidupan
nyata yang berlandaskan pada kekeluargaan.