Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Penegasan Istilah
1
2
perubahan yang terjadi pada tingkah laku potensial yang secara relatif tetap di
pembelajaran di sini adalah suatu kegiatan untuk merubah tingkah laku yang
diusahakan oleh 2 belah pihak yaitu antara pendidik dan peserta didik,
atau individu dan menumbuhkannya, baik dari segi jasmani / fisik, akal
pikiran dan rohaninya dengan pertumbuhan yang terus menerus agar ia dapat
3
Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta : Ictiar Baru – Van Hoeve dan Elsevier
Publishing Projects, t.t), hlm. 435
4
Abu Tauhied Ms., Beberapa Aspek Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Sekretariat Jurusan
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 1990), hlm. 14
5
Depdikbud, GBPP Sekolah Umum, (Jakarta : Depdikbud, 1995), hlm. 1
3
luar sekolah6.
3. Bermodel Imtak
6
Op. cit., Drs. Moekijat, hlm. 40
7
Wawancara dengan Drs. Marhadi, Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMU N
1 Pleret, Bantul, tanggal 3 Februari 2003
4
agamis.
bahwa yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah penelitian lapangan
Dapat dimengerti bahwa semua negara di dunia pada saat ini dalam
proses memasuki era globalisasi begitu pula Indonesia. Hal ini setidaknya
yaitu semakin transparan, mengglobal, dan kompetitif. Dalam era ini tidak
mengenal adanya batas geografi antar negara, yang tak mampu lagi
adanya daya selektivitas pada diri bangsa Indonesia terhadap masuknya budaya
dari luar.
Era yang melanda bangsa Indonesia ini merupakan salah satu hegemoni
dan pengaruh kekuasaan suatu negara atas bangsa lain yang bukan hanya pada
aspek ekonomi, intelektual, sosial, budaya dan sains teknologi. Hal ini akan
menumbuhkan nilai-nilai baru yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa
tujuan utama hidup. Sehingga budaya yang seperti ini, akan mempengaruhi pada
pola pikir, sikap dan perilaku atau gaya hidup yang akan teraplikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
duduk di SLTP atau SMU bahkan banyak yang telah terkontaminasi melalui
internet, televisi dan media masa lainnya. Pernyataan tersebut diperkuat lagi oleh
ahli jiwa, ada yang berpendapat, bahwa remaja dan problemanya, tidak lain dari
hasil akibat kemajuan zaman”8. Hal ini dikarenakan remaja masih mempunyai
emosi yang meluap-luap dan tidak stabil. Pendapat ini dapat diketahui dari
pengertian masa remaja yaitu masa yang paling banyak mengalami perubahan,
terjadi itu, meliputi segala segi kehidupan manusia, yaitu jasmani, rohani,
pikiran, perasaan dan sosial9. Oleh karena itu kalangan remaja sebagai penerus
bangsa, negara dan agama haruslah memiliki suatu fondasi yang kokoh agar
dapat melawan dampak dari era globalisasi yang bersifat negatif dengan
masuk.
untuk dapat menentukan sikap yang positif, pernyataan ini didukung oleh Prof.
8
Dr. Zakiyah Daradjat, Problema Remaja di Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang, 1978), hlm.
36
9
ibid, hlm. 35
6
Dr. Muh. Al-Abrosyi yang berbunyi : “Sebenarnya pendidikan akhlak itu adalah
jiwa dari pendidikan Islam”. Oleh sebab itu di dalam pelaksanaan pendidikan
agama Islam sudah dapat dipastikan bahwa di dalamnya juga diajarkan nilai-
nilai akhlak yang mulia. Selain itu tujuan dari diadakannya pendidikan Agama
Islam adalah memberikan pemahaman ajaran-ajaran Islam pada anak didik dan
juga dalam rangka menempuh hidup bahagia dunia dan akherat menurut Prof.
Dr. H. Mohtar Yahya10. Dengan demikian peran pendidikan agama Islam dapat
terutama pada usia remaja baik dari aspek kognitif, afektif serta psikomotorik.
Salah satu usaha untuk mendukung semua ini maka terbitlah Surat
10
Drs. Muhaimin, MA dan Drs. Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam kajian Filosofis
dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung : Trigenda Karya, 1993), hlm. 164
7
SMU N 1 Pleret sebagai lembaga pendidikan formal guna peningkatan sumber daya
jenjang lembaga baik dari desa maupun dari kota, lebih-lebih bagi daerah antara
dan bergilir antar rumah siswa. Sehingga termasuk kegiatan ekstrakurikuler. Dalam
pengajian dibimbing langsung oleh guru agama didampingi oleh wali kelas. Materi
yang disampaikan bermacam-macam yaitu dari Al-Qur’an, hadits Rasul serta kisah-
kisah keagamaan yang dapat dijadikan motivasi siswa dalam memperkokoh nilai-
nilai agama.12
B. Rumusan Masalah
melaksanakan SK KANDEPAG ?.
Adapun tujuan penelitian atas penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :
SMU N 1 Pleret dalam menentukan arah kebijakan yang lebih baik dalam
12
Ibid
9
negeri tidak adanya penitik beratan dalam aspek afektif dan psikomotorik.
pihak baik itu di lingkup sekolah dan keluarga yang merupakan bagian dari
E. Metode Penelitian
1.Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari mana data
13
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2002), hlm. 107
10
diam (ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan lain-lain) dan
bergerak (aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyayian, gerak tari , sajian
metode dokumentasi 14
yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul16. Secara
PAI di kelas maupun di luar kelas. Sehingga dipilih sumber data yang
14
Ibid
15
Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat , (Jakarta : Gramedia, 1981), hlm. 115
16
Op. Cit.,Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, hlm. 117
11
hanya terlibat secara langsung, dalam hal ini siswa yang dijadikan sebagai
subjek penelitian.
bertujuan, maka penulis mengambil kelas I - III dari siswa siswi SMU N 1
Pleret sejumlah yang diperlukan. Seperti yang dikemukakan oleh Prof. Dr.
sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh”17. Namun
(key subject)
Maka dari pengertian di atas, dengan dibantu oleh guru PAI, penulis
108 siswa.
17
Ibid
18
Ibid
19
Ibid, hlm. 42
12
pengumpulan data dimana satu sama lain saling terkait dan melengkapi
yakni :
a. Metode Observasi
penulis yakni sistem tanda (sign system). Maka dibutuhkan adanya daftar
jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Metode ini
20
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2, (Yogyakarta : Andi Offset, 2000), hlm. 136
21
Op.Cit., Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, hlm. 133
13
penting dalam penelitian ini, sebab melalui metode observasi ini penulis
b. Metode Wawancara
c. Metode Dokumentasi
22
Op. Cit., Koentjoroningrat, hlm. 162
14
pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan
dan sarana fasilitasnya. Sehingga metode ini juga mendukung penulis guna
memperoleh data yang lebih valid. Untuk itu dibuat data dokumentasi.
d. Metode Angket
23
Op. Cit., Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, hlm. 135
24
Ibid, hlm. 136
25
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 1989), hlm. 27
15
F
P= ×100 %
N
Maka hasil yang diperoleh sebanyak 60% siswa yang codong untuk
26
Op.Cit., Anas Sudijono, hlm. 40-41
16
bersifat umum27.
responden.
F. Tinjauan Pustaka
pengembangan pendidikan agama Islam antara lain adalah skripsi karya Siti
Hajar Lutfiah yang berjudul Model dan Metode Kegiatan Sitivas Aktivita
Islamika (SAI) sebagai salah satu bentuk kegiatan keagaaman yakni yang
dapat memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam PAI yang dilaksanakan
psikomotorik.
Oleh sebab itu maka perlu adanya penelitian tentang tanggapan, pendapat
ataupun alasan dari kepala sekolah, para siswa, ataupun warga sekolah lain
seperti guru pendidikan agama Islam, guru bidang studi lain yang beragama
Islam dan lainnya tentang pelaksanaan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
G. Kerangka Teoritik
29
Ulfah Adhiyah, Sumbangan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan terhadap PAI di SMU
N 7 Yogyakarta, (Skripsi Sarjana Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 2001)
18
biasa yang bertujuan agar siswa lebih menghayati apa yang dipelajari dalam
dengan tujuan pendidikan. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Dr. Suharsimi
tingkah laku karena dari point inilah dapat diteliti secara langsung berhasil
b. The affective domain has something to do with the affection, feeling, the
the members of the body, skills, the work of the limbs and body
jum’at siang serta ceramah-ceramah pada saat peringatan hari besar Islam
Agama Islam adalah usaha secara sadar untuk menyiapkan siswa dalam
tersebut diatas dapat ditarik beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
2. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan ; dalam arti
2. Tahap afeksi yakni terjadi proses internalisasi ajaran dan nilai agama
kedalam diri siswa sehingga tumbuh motivasi dalam diri siswa dan
kehidupannya.
namun lebih mengarah proses sosial yang ada dalam kehidupan dunia
maupun akhirat.
33
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah),
(Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 76
34
Drs. Hasan Basri, Remaja Berkualitas (Problematika remaja dan Solusinya0,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1995), hlm. 105
22
3. Ragam Metode
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode Dokumentasi
Islam dan juga bukti dari ayat al-Qur’an dan Hadits, sebagai berikut :
c. Metode kuliah
f.Metode mendengar
35
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja Rosda
Karya, 1995), hlm. 201-280
23
g. Metode riwayat
h. Metode membaca
j.Metode hafalan
k. Metode pemahaman
mengajar, yaitu :
a. Metode ceramah
c. Metode diskusi
e. Simulasi
f. Metode demonstrasi37
sesuai dengan materi dan yang dibutuhkan oleh guru guna menunjang
H. Sistematika Pembahasan
36
Oemar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bulan
Bintang, 1979), hlm. 560-572
37
JJ Hasibuan, dkk, ProsesBelajar Mengajar , (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2000), hlm.
13-19
24
Pembahasan.
keagamaan.
Mengatasinya.
25
Vitae.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abu Tauhied Ms., 1990., Beberapa Aspek Pendidikan Islam, Yogyakarta: Sekretariat
Jurusan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga.
Hasan Shadily, t.t, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta : Ictiar Baru – Van Hoeve dan
Elsevier Publishing Projects.
-----------dan Abd. Mujib, 1993., Pemikiran Pendidikan Islam kajian Filosofis dan
Kerangka Dasar Operasionalisasinya, Bandung : Trigenda Karya.
Siti Hajar Lutfiah, 2003., Model dan Metode Kegiatan Sivitas Aktiva Islamika (SAI)
di SMU N 8 Yogyakarta, Skripsi Sarjana Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga.
BAB II
Letak Geografis
1986. Asal usul tanah dibeli dari kas desa Kedaton Pleret Bantul sebesar Rp
berikut :
dengan SK No. 0219 / 0 / 1981. SMU ini didirikan di atas tanah bekas desa di
bermakam di Imogiri. Bukti sejarah yang telah tercatat dalam aerkeologi tersebut
dapat dilihat dengan masih terdapatnya batu peninggalan yang terletak di depan
SMU Pleret. SMU Pleret pada awalnya didirikan di SMU 2 Bantul, yang dahulu
adalah SMP 44 Bantul, pada waktu itu dikepalai oleh bapak Drs. Suharjo. Jadi
baik kepala sekolah, guru, TU, maupun gedung SMU Pleret masih menjadi satu
dengan SMU 2 Bantul, hanya administrasinya saja yang terpisah. Pada tanggal 1
Januari 1983, SMU Pleret dapat menempati gedung baru. Gedung ini diresmikan
oleh Mendiknas RI, bapak Dr. Daoed Yoeseof pada tanggal 24 Februari 1983.
Adapun misi dan visi dari SMU N I Pleret adalah sebagai berikut :41
ke Perguruan tinggi
menyiapkan peserta didik untuk menjadi calon pemimpin bangsa yang berimtak
dan beriptek, cinta seni dan budaya menuju sekolah unggul yang memiliki citra
Misi dan Visi tersebut menjadi pemicu para warga sekolah SMU N I Pleret
untuk terus meningkatkan prestasi khususnya bagi input sekolah (siswa). Hal ini
TABEL I
42
Op. Cit., Dokumentasi Buletin KIRAB, hlm. 34
31
Telah diketahui sejak tahun 2000 SMU Pleret ditunjuk sebagai sekolah
model imtak sekabupaten Bantul. Untuk itu nuansa imtak baik hiasan kaligfafi
yang berisi ayat-ayat Al-qur’an dan hadits Nabi banyak menghiasi dinding
guru-guru dan karyawan. Selain itu pada tahun 2001 / 2002 dimulai dari kelas
1. Keadaan Guru
43
Observasi, 30 September 2003
32
yang menentukan arah kegiatan belajar guna mencapai tujuan pendidikan dan
lembaga pendidikan untuk dimiliki oleh siswa. Oleh sebab itu guru memegang
peranan penting.
guru sebanyak 46 guru, terdiri dari laki-laki 16 orang dan perempuan 30 orang.
Sedangkan guru honorer berjumlah 3 orang dan guru bantu 2 orang. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini daftar nama guru disertai tugas mengajar, tingkat
TABEL II
guru di SMU I Pleret memiliki jenjang pendidikan yang tinggi dan sesuai
2. Keadaan Karyawan
34
Karyawan adalah tenaga non pendidik. Karyawan memiliki tugas dan tujuan
TABEL III
3. Keadaan Siswa
kelas I dengan daya tampung 198 siswa ( kelas reguler ). Adapun jumlah siswa
keseluruhannya ada 589 yang terbagi pada laki-laki 251 siswa dan perempuan
338 siswa. 98 % beragama Islam hanya 4 orang yang non Islam. Sehingga SMU
45
Dokumentasi dan Wawancara dengan Bapak Darmadi, T.U. Bagian Pelaksana, 2 Oktober
2003
35
N I Pleret memiliki potensi yang besar untuk ikut berpartisipasi dalam program
TABEL IV A
Keterangan :
- ada yang keluar dengan latar belakang siswa terlibat kenakalan remaja
TABEL IV B
46
Dokumentasi dan Wawancara dengan Ibu Sulasti, T.U. Bagian Pelaksana, 2 Oktober 2003
36
B. Struktur Organisasi
Pleret memerlukan pengorganisasian yang rapi, tertib dan teratur sehingga tidak
telah terlampir.
C. Peraturan Sekolah47
Dan pulang pukul 13.30 WIB. Kecuali hari Jum’at pulang pukul 11.05 WIB.
pelajaran dimulai dan pulang sesuai dengan tanda bel pulang dibunyikan.
harus minta ijin terlebih dahulu kepada petugas piket baru diperbolehkan
mengikuti pelajaran.
47
Dokumentasi Tata Tertib Siswa SMU N 1 Pleret, tahun pelajaran 2003-2004
37
harus menunggu 45 menit di ruang piket, pada jam kedua boleh mengikuti
ketua kelas atau yang mewakili minta kepada guru yang mengajar untuk
siswa
diberi surat pengantar untuk pulang. Surat pengantar itu harus ditandatangani
orang tua dan wali kelas pada hari berikutnya dikumpulkan pada petugas
piket.
Putri
putih dengan jenis kain dan potongan yang sudah ditentukan pola sekolah
potongan yang telah ditentukan oleh sekolah dengan badge dan lokasi
pinggang
38
Putri Muslim
jenis kain dan potongan yang sudah ditentukan pola sekolah dengan
badge OSIS dan lokasi sekolah dan kerudung warna putih polos
dengan jenis kain dan potongan yang telah ditentukan oleh sekolah
dengan badge dan lokasi seragam khusus dan kerudung warna krem polos
D. Program Pengajaran
diikuti oleh semua kelas I dan II. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan
timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya serta
39
TABEL V A
SUSUNAN PROGRAM PENGAJARAN
SMU I PLERET KELAS I & II48
siswa sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Program ini dimaksudkan untuk
siswa secara langsung atau tidak langsung untuk bekerja di masyarakat. Program
khusus terdiri dari ilmu pengetahuan alam dan program ilmu pengetahuan sosial.
48
Op. Cit., Drs. Edison A. Jamli
41
TABEL V B
STRUKTUR PROGRAM PENGAJARAN DI KELAS III
SMU N I PLERET49
Program Umum
1. Program IPA
2. Program IPS
Keterangan : Khusus untuk kelas III tidak mengikuti upacara bendera hari
49
Ibid
42
terlebih pada zaman sekarang ini bahwa kemajuan IPTEK sangat pesat.
mengajar seadanya, namun perlu adanya fasilitas serta sarana dan prasarana yang
terwujud interaksi dan komunikasi antar berbagai arah, yakni dari pendidik-anak
TABEL VI A50
DAFTAR RUANG DAN SARANA PENDIDIKAN
50
Op. Cit., Hanu Hudodo
43
TABEL VI B51
FASILITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
51
Dokumentasi dan Wawancara dengan Bapak Arief Budiman, T.U. Bagian Pemb.
Pimpinan, 2 Oktober 2003
44
maupun wawancara yang penulis lakukan tentang sarana dan fasilitas tersebut
BAB III
DI SMU N 1 PLERET
sehari-hari dalam bahasa Arab dan latin Indonesia beserta maknanya, yang
berjama’ah tepat pukul 12.00 WIB. Sebagai subsidi dana berasal dari hasil
Adapun materi yang diberikan adalah kandungan ajaran Islam yang secara
bijaksana dan dipilih yang bernilai lebih umum (karena hadirnya heterogen,
46
ada yang non-muslim). Pembicara oleh Kepala Sekolah, dan atau guru lain
yang ditunjuk. Dalam pengajian dan konsultasi ini diedarkan kotak infaq
rumah siswa. Dalam pengajian ini siswa didampingi oleh walikelas dan
guru yang sudah terjadwal. Pembicara dapat berasal dari lingkungan tempat
tinggal siswa atau dari sekolah. Adapun dana berasal dari siswa secara
Besar Islam
OSIS / Guru Agama. Momentum ini dapat diiringi atau dilanjutkan dengan
ikhlas.
47
k. Peringatan Nuzulul-Qur’an
yang berupa bahan makan sekedarnya, baju layak pakai, dan mushaf Al-
Qur’an, dsb. Kegiatan ini merupakan salah satu realisasi dari program
OSIS.
kepanitiaan yang berasal dari OSIS dan didampingi oleh guru pembimbing.
ROHIS
Sosialisasi Busana Muslim pada awal penerimaan siswa baru yang dilakukan
Iuran Rutin Guru untuk membantu siswa yang tidak mampu, bagi siswa yang
berprestasi, siswa yang meraih juara di akhir tahun ajaran dan siswa yang
Pembinaan Siswa yang terlambat masuk kelas pada pagi hari dengan salat
Pendataan awal Siswa Baru tentang kemampuan dan aktifitas keagamaan siswa
sekolah
Ibadah Qurban
masjid sekolah
Doa bersama dan salat hajat bersama memohon keselamatan dan keberhasilan
program sekolah.
Siswa diperketat untuk tidak mudah keluar pekarangan sekolah pada saat jam
sekolah. Oleh sebab itu pintu gerbang dijaga petugas tata tertib
Sebelum masuk pintu gerbang setiap pagi terdapat guru yang bertugas dalam
tata tertib
Tidak diperkenankan untuk mengajukan jam pelajaran jika guru tidak hadir.
dengan aktivitas yang berkaitan dengan hal-hal yang tercakup dalam agama Islam
yang bersifat diluar jam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Walaupun demikian
aspek-aspek yang ada dalam Pendidikan Agama Islam selain ranah kognitif juga
dalam kelas di SMU N 1 Pleret dibina oleh tiga orang guru yaitu Drs. Marhadi,
Sallimuddin S.Ag dan Siti Mahsunah BA, yang telah memiliki kompetensi
professional.
1. Motivasi Siswa
Islam di kelas dari berbagai aspek. Oleh sebab itu siswa menjadi termotivasi
51
Maka dapat diharapkan bahwa mereka mempunyai motivasi yang kuat untuk
mau mempelajari ajaran Islam walaupun masih sedikit yakni 29 % siswa yang
TABEL VII A
ALASAN SISWA MENGIKUTI PAI DI KELAS
materi Pendidikan Agama Islam penting dan menarik hal ini ditunjukkan
Kemudian untuk 28% siswa yang merasa biasa saja dalam mengikuti
Pendidikan Agama Islam dengan alasan karena guru tidak menarik serta
metodenya susah dipahami yakni sebanyak 28% dan 2% untuk siswa yang
menganggap materi tidak penting. Maka hal ini adalah tugas guru untuk
mengemas materi agar siswa dapat menikmati Pendidikan Agama Islam selama
proses pelajaran berlangsung. Oleh sebab itu guru harus dapat menyampaikan
Agama Islam di kelas yang membuat siswa merasa senang karena adanya
faktor intern dalam diri siswa yang berupa ketertarikan terhadap materi
pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik yang menjadi acuan dalam
peningkatan Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini guru Pendidikan Agama
keberadaan ketiga aspek tersebut dapat diketahui dari angket siswa yang
TABEL VIII
TANGGAPAN SISWA TENTANG ASPEK-ASPEK BELAJAR PAI DI KELAS
No. Alternatif Jawaban Frekuensi %
Item
5. Apakah materi PAI yang diberikan oleh guru
mudah dimengerti dan dipahami ?
A. Mudah dimengerti dan dipahami 60 60%
B. Kurang bisa dimengerti dan dipahami 40 40%
C. Sulit dimengerti dan dipahami - -
Jumlah 100 100%
6. Setelah belajar tentang akhlak apakah anda ingin
melakukannya dalam kehidupan sehari-hari ?
A. Saya sadar untuk melakukannya 30 30%
B.Saya mempunyai keinginan tetapi sulit 70 70%
melaksanakannya
C. Saya ingin melakukan apabila ada imbalannya - -
Jumlah 100 100%
7. Berapa kali materi ibadah praktis oleh guru
dipraktikkan dalam pelajaran efektif ?
A. 1 kali 38 38%
54
dan prinsip-prinsip berupa materi yang ada di dalam ajaran Agama Islam. Dari
1 Pleret telah cukup berhasil dalam penyampaian materi. Hal ini juga
namun belum bisa untuk mengamalkan ajaran Islam dengan benar. Oleh sebab
itu pembinaan afektif siswa ini harus dikembangkan sebab akan memberikan
pengaruh yang kuat, sehingga dapat digunakan sebagai pijakan hidup dimasa
yang akan datang. Pembinaan afektif siswa sesuai dengan ajaran Islam harus
diupayakan oleh seluruh warga sekolah juga kerjasama dengan orang tua
mereka.
keterampilan secara psikis yang terpadu. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
kurang sekali diberikan di dalam kelas. Oleh sebab itu merupakan tugas guru
terutama ibadah praktis di dalam kelas. Dari praktik ibadah praktis tersebut
berikutnya.
TABEL IX
LATAR BELAKANG DIADAKANNYA PROGRAM KEGIATAN
KEAGAMAAN
No. Alternatif Jawaban Frekuensi %
Item
8. Apakah materi PAI yang diberikan di sekolah
sudah memenuhi keinginan anda dalam
mengetahui agama ?
A. Sudah memenuhi 10 10%
B. Cukup memenuhi 68 68%
C. Kurang memenuhi 22 22%
Jumlah 100 100%
9. Selain di sekolah dimanakah anda memperoleh
materi PAI ?
A. Di rumah dan lingkungan sekitar 16 16%
B. Di tempat ibadah 14 14%
C. Kedua-duanya 70 70%
di kelas
C. Tidak perlu karena sudah cukup dengan yang 2 2%
disampaikan di kelas
Jumlah 100 100%
11. Menurut anda apakah diperlukan adanya kegiatan
di luar jam PAI untuk mengembangkan PAI di
kelas ?
A. Sangat perlu 11 11%
B. Perlu 83 83%
C. Tidak perlu 6 6%
Jumlah 100 100%
lingkungan sekitar, dan tempat ibadah. Hal ini merupakan indikator pendukung
dari siswa.
kegiatan di luar kelas, siswa berpendapat sangat perlu. Maka bertolok ukur dari
kelas.
meningkatkan Pendidikan Agama Islam pada siswa. Oleh sebab itu diperlukan
kesadaran pada diri khususnya dengan dukungan dari berbagai pihak pada
Pendidikan Agama Islam yang selama ini dilaksanakan seperti yang tertera
TABEL X
MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN
TABEL XI
KEAKTIFAN DALAM SISWA MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN
No. Alternatif Jawaban Frekuensi %
Item
13. A. Sering 31 31%
B. Kadang-kadang 67 67%
C. Tidak pernah 2 2%
belum terlibat secara aktif, sebab yang terlibat secara aktif sebanyak 31 %,
yang bersifat kadang-kadang 67 % dan yang tidak pernah sama sekali hanya 2
% yang disebabkan oleh beberapa hal misalnya : adanya jadwal kegiatan yang
TABEL XII
KETERLIBATAN WARGA SEKOLAH DALAM MENGIKUTI KEGIATAN
KEAGAMAAN
No. Alternatif Jawaban Frekuensi %
Item
14. A.Sudah 39 39%
B.Belum seluruhnya 60 60%
C.Tidak sama sekali
1 1%
Jumlah 100 100%
15. A. Seluruh guru ikut terlibat 15 15%
B. Sebahagian saja guru yang 74 74%
beragama Islam ikut terlibat
C. Hanya guru PAI saja yang terlibat 11 11%
Jumlah 100 100%
maksimal.
terlibat, 11 % hanya guru agama saja yang terlibat. Maka dapat disimpulkan
bahwa seluruh guru yang beragama Islam terlibat dan terkadang guru yang non
Pleret
59
aspek-aspek dalam Pendidikan Agama Islam baik itu aspek kognitif, afektif
TABEL XIII
HASIL YANG DICAPAI DARI ASPEK KOGNITIF
maupun materi-materi yang ada dalam syariat Islam sudah baik. Hal ini dapat
siswa kurang begitu tahu dan 21 % siswa yang tidak tahu secara pasti. Sedang
TABEL XIV
HASIL YANG DICAPAI DARI ASPEK AFEKTIF
frekuensi nol. Kemudian dari kebiasaan siswa dalam berdoa. Hal ini menjadi
siswa dalam mengucap salam . Hal tersebut cukup menunjukkan bahwa sikap
TABEL XV
HASIL YANG DICAPAI DARI ASPEK PSIKOMOTORIK
menyelenggarakan sholat berjamaah lebih dari 10 kali dalam seminggu. Hal ini
diharapkan siswa dapat ikut aktif dalam mengikuti sholat berjamaah tersebut.
dalam membaca Al-Qur’an, sudah cukup lancar. Hal ini dapat dimengerti
karena adanya privat intensif yang dilakukan oleh guru diluar jam pelajaran.
Antara lain:
letak yang strategis. Hal ini dapat menguntungkan dan juga merugikan.
diserap oleh siswa. Oleh sebab itu SMU N 1 Pleret dijadikan SMU N yang
mempunyai modal untuk lebih dapat memfilter budaya yang masuk dalam
kehidupan sehari-harinya.
b.Banyak prestasi yang diukur oleh siswa lebih khususnya dalam mengikuti
lomba-lomba keagamaan.
c. Keadaan guru, karyawan dan siswa, yang 98 % beragama Islam, maka sangat
d. Kurikulum dan materi yang diberikan oleh SMU N 1 Pleret sudah sangat
dapat diperdalam lagi dengan pengadaan kegiatan ekstra diluar jam pelajaran.
8. VCD tentang manasik haji dan runtuhnya teori Evolusi Darwin masing-
masing 1 buah
diadakan di sekolah.
bosan.
Islam
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Program ini dititik beratkan pada pelaksanaan Pendidikan Agama Islam baik
mendukung.
2. Dari hasil analisis angket dapat dipastikan bahwa SMU N 1 Pleret yang telah
ditunjuk oleh Depag untuk dijadikan sekolah bermodel Imtak lebih bagus
potensi keagamaannya dari pada yang dulu. Hal tersebut ditandai antara lain
68
Sehingga hal ini dapat dijadikan salah satu indikator dari keberhasilan
Saran-saran
Agama Islam.
Bagi siswa
aktif. Hal ini sebaiknya dilakukan agar memperoleh ajaran Islam yang luas
69
hari.
Kata Penutup
skripsi ini dapat terselesaikan. Dengan bantuan dari berbagai pihak baik secara
akan tetapi penulis menyadari sepenuhnya bahwa “Tiada gading yang tak retak
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi para guru ataupun calon
guru Pendidikan Agama Islam pada khususnya untuk terus meningkatkan ajaran
Rabbal’alamiin.
70
SKRIPSI
OLEH :
Siti Imronah
NIM. 9941 4163
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2003
71
NOTA DINAS
Lamp : 5 (lima) eksemplar Kepada Yang terhormat,
Hal : Skripsi Saudari Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah
Siti Imronah IAIN Sunan Kalijaga
di Yogyakarta