You are on page 1of 8

I.

Catatan Kaki
Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus
mencakup beberapa hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang
yang membuat pernyataan tersebut. Kedua, kita harus pula dapat
mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu
dimuat atau disampaikan. Ketiga, harus pula dapat mengidentifikasikan
lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan itu
tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar, maka harus
disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut.
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan.
Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.

1. Fungsi Catatan Kaki


Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang
berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.

2. Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai :
a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang
tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak
relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa
kutipan pula;
c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian
mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang
diterima dari orang lain.

3. Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan
angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi
catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca
apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab,
atau seluruh tulisan.
4. Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian
yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan
dengan teks.

Contoh:
Peranan. dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas
kaum wanita. Sehubungan dengan, hal itu, Margaret Mead (1935)
berdasarkan penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua
Nuguini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata
berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan
erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya. 1
Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies
(New York : The American Library, 1950), pp.
Karena kondisi sosial budaya, mungkin berubah dan berkembang,
maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah bertukar atau
bergeser.

Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang


baris.
Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya
pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab.

5. Unsur-unsur Catatan Kaki

A. Untuk Buku
1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam
urutan biasa, diikuti koma (.).
2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata
tugas), digarisbawahi.
3) Nama atau nomor seri, kalau ada.
4) Data publikasi :
(a) Jumlah jilid, kalau ada
(b) Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
(c) Nama penerbit, diikuti koma di antara.
(d) Tahun penerbitan. tanda kurung
5) Nomor jilid kalau perlu.
6) Nomor halaman diikuti titik (.)
B. Untuk Artikel dalm Majalah/Berkala
1) Nama pengarang.
2) Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
3) Nama majalah, digarisbawahi.
4) Nomor majalah jika ada.
5) Tanggal penerbitan.
6) Nomor halaman.

6. Catatan Kaki Singkat


(A) Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas),
untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki
yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar,
digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
(B) op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya
yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari
sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain
dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor
halaman.
(C) loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang
telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama :
nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).

7. Contoh-contoh (Perhatikan Spasinya)


a) Dari Buku
2
John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery
Company, 1974), p. 75.
3
BP3K, Strategi Pengembangan Kekuaran Penalaran (Jakarta :
Departemen P dan K, 1979), pp. 81 - 95.
4
Ibid., p. 15.
5
John Dewey, op.cit., p. 18.
6
John Dewy, loc.cit.
7
Boyd R. Mc Candless and Richard H. Coop, Adolescents :
Behavior and Development (New York: Holt, Rinehart and
Winston, 1979). p. 99.
8
J.E. Wert, C. D. Neidt, and J. S. Ahmann, Statistical Method in
Educational and Psychological Research (New York: Appleton
CenturyCrofts, Inc., 1954), p. 20U
9
C., H. Johnston et.al., The Modern. High School (New York :
Charles Scribner's Sons, 1914), p. 17.
1O
Sutan Takdir Alisyahbana (edit.), The Modernization of
Languages in Asia (Kuala Lumpur: The Malaysian Society of
Asian Studies, 1967), P. IX.
b) Dari Majalah
11
Linus Simanjuntak, "Andaikan Kolam itu Bumi Kita", Suara
Alam no 9 (1980), pp. 17 - 18.
c) Dari Surat Kabar
12
Tajuk Rencana daIam Kompas (Jakarta) , 7 Mei 1981.
13
Artikel dalam Sinar Harapan (Jakarta). 29 April 1981.
d) Dari Ensiklopedia,
14
John E. Bardach, "Fish," Encyclopedia Americana (New York:
Americana Corporation, 1973), 11, pp. 289 309.
Perlu diketahui bahwa banyak cara yang teiah diterapkan
sehubungan dengan pemakaian dan penulisan kutipan, catatan
kaki, dan daftar kepustakaan. Apa yang baru saja anda pelajaari
adalah salah satu di antaranya. Dalam pelaksanaannya, setiap
perguruan tinggi menetapkan aturan tertentu mengenai hal itu.
Meskipun aturan itu mungkin berbeda-beda, namun semua
bersepakat untuk menghargai penemuan atau karya orang lain.

II. Daftar Pustaka


1. Definisi

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KKBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama
pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir
suatu karangan atau buku yang disusun berdasarkan abjad.

Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untk memberikan


arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang
terhadap karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang
turut menyumbang peranan dalam penulisan karya tulis yang
kita tulis.
2. Contoh

a. Dengan seorang pengarang

1.Abu Sudja, Wasilah. 1985. Ilmu Kimia Lingkungan.


Universitas Terbuka. Jakarta: Karunika.

2.Ahmad, Hiskia. 1991. Penutupan Belajar Kimia Dasar,


Kimia Larutan. Bandung: Cipta Adyabakti.

3.Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK 2004, Mata Diklat Kimia.


Jakarta: Ditjen Dikdasmen.

b. Buku dengun dua atau tiga pengarang

1. Firman, Harry dan Lilisari. 1993. Kimia 1. Jakarta:


Depdikbud.

2.Suroso, A.Y., Anna P., dan Kadiawarman. 2002. Ensiklopedi


Sains dan Kehidupan. Jakarta: Tarity Samudera Berlian.

c. Buku dengan banyak pengarang

1.Bellman, Allan E,dkk. Pre-Algebra, Prentice Hall, New


Jersey, 2004.

d. Dikutip dari internet.

1.Rohmah, Iffatur dkk.”Pengertian dan Cara Dalam


Mengambil Sebuah Kutipan”
(http://pendidikan.blogspot.com/2010/04/pengertian-dan-
cara-dalam-mengambil.html diakses 19 Agustus 2010)

e. Diambil dari artikel.


1.Enerste, P.1995. Buku Pintar Penyuntingan Naskah.
Jakarta: Penerbit Obor.

2.Huda, Nuril. 2000. Penelitian dan Publikasi Ilmiah. Dalam


Menulis Artikel untuk Jurnal. Malang: Universitas Negeri
Malang.

f. Kalau edisi ber:kutnya mengalami perubahan


1. Gleason, H. A. An Introduction to Descriptive Linguistics.
Rev. ed.New York: Holt. Rinehart and Winston. 1961.

Daftar Pustaka

1.) Nur Tanjung, Bahdin dan Ardial. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana.

2.) (http://www.scribd.com/doc/9678463/Daftar-Pustaka-Dan-Catatan-Kaki
diakses 29 Januari 2011)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhaanahu Wa


Ta’ala, berkat rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun karya tulis ini. Karya tulis ini penulis buat untuk menambah nilai mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI semester 3 dan 4 serta juga untuk berbagi
ilmu pengetahuan bagi yang membaca karya tulis ini.

Karya tulis ini di susun berdasarkan pencarian data dan kompetensi dasar.
Dalam karya tulis ini, penulis mengambil meteri yang berjudul Catatan Kaki dan
Daftar Pustaka . Materinya di susun dengan menggunakan bahasa yang
komunikatif, sehingga mudah di pahami oleh pembaca.
Walaupun penulis telah berusaha untuk memberikan yang terbaik, namun
kami tetap menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan karya
tulis ini. Untuk itu, penulis berharap adanya saran, kritik, dan komentar dari
para guru dan teman-teman serta para pembaca, agar penulis dapat menyusun
karya tulis berikutnya menjadi lebih baik.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terwujudnya karya tulis ini. Harapan penulis semoga karya tulis
yang sederhana ini akan bermanfaat bagi kita semua.

Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bogor,
Januari
2011

Penulis

Makalah Cara Penulisa Catatan Kaki dan


Daftar Pustaka
TUGAS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Disusun oleh :
Dimas Ananda P.M.S.(9)
Kelas XII Teknik Elektronika Industri

Ditujukan kepada :

Dra. Efiati Agus, S.Pd

SMKN 26 JAKARTA
Jl. Balai Pustaka Baru 1 Rawamangun 13220
Telp. 021-4720310
2011

You might also like