You are on page 1of 23

.

Disusun Oleh:
1. FIRANI ALIFIA RAKHMI (09188203188)
2. LEILY REALITA SARI (09188203191)
3. RIMA CHRISTINA (09188203197)
KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah kami selaku tim penyusun dari makalah ini


memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan
berkat, rahmat, dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “APLIKASI INTERNET PADA BIDANG PENDIDIKAN DI
INDONESIA”
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mursid S.Si selaku
dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kepada teman-teman, dosen serta
semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
partisipasi serta dukungannya dalam pembuatan makalah ini.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca. Kami selaku tim penyusun sangat menyadari bahwa makalah yang
telah disusun ini tidaklah lepas dari kekurangan. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, kami berterima kasih apabila para pembaca berkenan
memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun.
Akhir kata kami selaku tim penyusun dari makalah ini mengucapkan
selamat membaca dan semoga memberi manfaat kepada kita semua.

Probolinggo, 03 Januari 2011


Tim Penyusun
ABSTRAK

Perkembangan dunia pendidikan pada saat ini tentunya tidak lepas dari
perkembangan teknologi informasi yang berperan serta dalam segala aspek. Salah
satunya adalah internet. Internet merupakan sebuah revolusi yang merubah sistem
kehidupan kita sebagai masyarakat yang beradab yang berusaha memajukan
kesejahteraan kehidupannya melalui proses pendidikan yang berkelanjutan, dan sebagai
salah satu faktor pendukung kemajuan pendidikan di Indonesia memiliki beberapa
dampak positif dan negatif. Makalah ini berusaha menjelaskan hubungan antara
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet dengan
perkembangan pendidikan di Indonesia.

Kata kunci: Internet, Pendidikan, Perkembangan Internet, Perkembangan Pendidikan


DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii
ABSTRAK ………………………………………………………………….. . iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1


1.1. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
1.3. Tujuan …………………………………………………………….. 3
1.4. Manfaat …………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….. . 4
2.1 Internet Sebagai Sistem Komunikasi ……………………………… 5
2.2 Peran Internet dalam Proses Belajar dan Mengajar ……………….. 7
2.3 Perangkat yang dibutuhkan untuk Dapat Mengakses Internet …… . 7
2.4 Manfaat Internet ………………………………………………….. . 8
2.5 Dampak Negatif Internet dan Solusinya ………………………….. 10
2.6 Solusi Mengatasi Bahaya Internet ………………………………… 12
BAB III PENUTUP ………………………………………………………... 15
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………….. 15
3.2 Saran ………………………………………………………………… 16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sejak komputer ditemukan oleh seorang professor matematika


berkebangasaan Inggris bernama Charles Babbage di tahun 1812, perangkat
tersebut terus-menerus mengalami perkembangan dan peningkatan pada
fungsinya hingga saat ini. Pada masa sekarang, disaat komputer telah berhasil
dikembangkan sedemikian rupa dalam penambahan fungsi dan efesiensinya,
kita dapat merasakan manfaatnya dalam membantu pekerjaan kita. Komputer
berperan serta mempermudah pekerjaan-pekerjaan kita sehari-hari dan
berperan penting hampir di semua aspek kehidupan kita.

Hal yang tidak jauh berbeda terjadi pada penemuan dan


pengembangan internet (Interconnection Networking) atau koneksi antara
berbagai macam komputer dengan berbagai macam tipe dan jenisnya, yang
dapat diartikan juga sebagai jaringan komputer yang besar, luas, dan
mendunia, yang menghubungkan antar pemakai komputer satu dengan yang
lainnya dari satu negara ke negara lainnya dengan berbagai macam jenis
sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan
interaktif, dan telah dipergunakan sejak tahun 1969. Internet terus-menerus
mengalami perkembangan dan penyempurnaan dari segi kelengkapan
informasi dan kenyamanan penggunaannya. Kedua hasil dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan penyempurnaan teknologi secara terus-menerus dan
berkelanjutan ini telah berkembang menjadi sedemikian canggih masuk ke
dalam kehidupan dan tak terpisahkan dalam membantu segala pekerjaan kita
dalam kehidupan sehari-hari dari segala bidang, khususnya bidang
pendidikan.
Mutu pendidikan di negara-negara berkembang juga dapat meningkat
dengan penggunaan teknologi canggih di bidang pendidikan yang dapat
membantu meningkatkan percepatan kemajuan proses pendidikan. Untuk itu
diperlukan suatu teknologi yang tepat guna demi memajukan sektor
pendidikan di Indonesia. Teknologi-teknologi yang selama ini telah
digunakan dalam dunia pendidikan tersebut, antara lain: Electronic
Whiteboard, OHP, Video, Televisi, e-Learning, Internet, dll . Salah satu
teknologi yang tengah digalakan penggunaannya di Indonesia saat ini adalah
internet, dan implementasi teknologi ini di bidang pendidikan perlu
diintegrasikan ke dalam perencanaan (master plan) terhadap semua aspek
pengembangan pendidikan secara seimbang (bukan secara proyek). Dapat
kita amati bahwa pemberitaan di media pada saat ini mengenai teknologi di
arena pendidikan nampaknya kurang menitikberatkan pada nilai penelitian
dan pengalaman di dunia pendidikan. Contoh-contoh kasus dan masalah
dalam salah penggunaan teknologi dalam kaitannya dengan pendidikan
kelihatannya telah dianggap sebagai permasalahan umum tanpa adanya upaya
pencarian solusi.

Untuk itu di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana peranan


internet dalam dunia pendidikan beserta solusi-solusi kreatif dalam
menangani permasalahan yang timbul sehingga kita mengulangi kegagalan
yang sama berdasarkan pada pengalaman-pengalaman di negara lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang akan dijelaskan antara lain:
1. Bagaimanakah hubungan/korelasi dari perkembangan teknologi
komputer khususnya internet dalam dunia pendidikan?
2. Apa sajakah prasarana pendukung yang dibutuhkan untuk dapat
memperoleh akses internet di lingkungan sekolah/perguruan tinggi?
3. Apa sajakah manfaat-manfaat dan juga dampak-dampak negatif yang
dapat muncul dari penerapan teknologi internet di dunia pendidikan
beserta solusinya?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui hubungan/korelasi dari perkembangan teknologi komputer
khususnya internet dalam dunia pendidikan.
2. Untuk mengetahui prasarana pendukung yang dibutuhkan untuk dapat
memperoleh akses internet di lingkungan sekolah/perguruan tinggi.
3. Untuk mengetahui manfaat-manfaat dan juga dampak-dampak negatif yang
muncul dari penerapan teknologi internet di dunia pendidikan beserta solusinya.

1.4 MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini, antara lain:
1. Dengan mengetahui hubungan antara penerapan teknologi komputer
khususnya internet bagi pendidikan, kita dapat terpacu untuk
mengembangkan kemampuan dan pola pikir kita sebagai tenaga
pendidik untuk dapat peka terhadap perubahan-perubahan dalam
kemajuan teknologi informasi. Sehingga kita diharapkan akan memiliki
kesadaran untuk menerima dan mempelajari hal-hal yang berguna bagi
kemajuan proses pendidikan siswa.
2. Dengan mengetahui prasarana pendukung yang dibutuhkan untuk
memperoleh akses internet di sekolah maka diharapkan para orang tua
dapat berperan serta membantu meneruskan pelajaran yang telah
diberikan oleh pihak sekolah dengan menyediakan akses internet di
rumah sehingga para siswa dapat melakukan proses pembelajaran di
rumah dengan bimbingan dan pengawasan dari orang tua.
3. Setelah mengetahui dampak-dampak positif dan negatif dari penerapan
teknologi komputer dan internet, kita diharapkan bijaksana untuk
memilih apa saja yang baik, berguna, dan bermanfaat bagi diri kita
sehingga tidak terjerumus ke dalam dampak-dampak negatif dari
pekembangan teknologi komputer khususnya internet.

BAB II
PEMBAHASAN

Indonesia adalah negara kepulauan yang cukup luas, dengan wilayah


sebesar 5.193.252 km2 dengan bentangan horisontal 1/8 keliling bumi dan jumlah
pulau 17.508 dengan garis pantai 80.000 km. Jumlah penduduk Indonesia saat ini
adalah 247 juta yang tersebar di 446 Kabupaten/kota, 5.263 Kecamatan dan
62.806 desa. (http://www.id.wikipedia.org/ 9 Januari 2011)

Potensi yang begitu besar ini ternyata tidak diimbangi dengan kemajuan
di bidang pendidikan dibandingkan dengan negara lain. Saat ini masih banyak
anak usia sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan dasar 9 tahun, dari
anak usia sekolah 7-12 tahun partisipasi siswa untuk mengikuti pendidikan masih
dibawah 80% (APK SMP 85,22; APK SMA 52,2) hal ini dapat disebabkan oleh
tidak meratanya penyebaran sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, sebagai
contoh; tidak semua sekolah memiliki telepon, apalagi koneksi internet, dan juga
masih adanya kesenjangan kualitas pendidikan antara kota dengan desa-desa
terutama desa-desa yang berada di daerah terpencil. Secara umum masih terdapat
kesenjangan antara daerah Indonesia barat dengan daerah Indonesia timur.
Penilaian kualitas pendidikan Indonesia menduduki ranking 112 dari 175 negara
(jauh berada di bawah Malaysia dan Bangladesh). Hal tersebut diakibatkan karena
kualitas tenaga pendidik kita yang masih perlu ditingkatkan. Saat ini jumlah guru
yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah trsebut yang memenuhi syarat sertifikasi
727.381 orang atau sekitar 27%, sehingga diperlukan sekitar 1.964.836 atau 73%
guru yang harus ditingkatkan kualifikasi pendidikan dan profesionalismenya. Hal
lain yang juga menjadi masalah adalah rendahnya tingkat pemanfaatan ICT di
sekolah (Digital Divide). (http://www.pendidikan.net/ 9 Januari 2011)

Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan komunikasi


merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
pendidikan karena sebuah lembaga pendidikan yang baik harus memiliki
komponen–komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional
pendidikan, seperti: siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses,
sumber daya manusia (tenaga pendidik dan kepandidikan), dan biaya operasional.
Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen–komponen
pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan.
(www.pustekkom.depdiknas.go.id 09 Januari 2011)

2.1 Internet Sebagai Sistem Komunikasi

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas adalah faktor yang


sangat krusial dalam keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Maka dari itu
penting sekali untuk meningkatkan kualitas dari segi intelegensi dan skill
serta daya saing para generasi muda yang akan menjadi pilar utama
pembangunan negara melalui pendidikan dan pengenalan teknologi komputer
sejak usia dini. Usaha peningkatan kualitas dan daya saing Sumber Daya
Manusia di semua sektor ini pastinya akan membutuhkan sistem komunikasi
yang sangat efektif. Apabila kita merespons pada kebutuhan fokus awal
penggunaan yang seharusnya lebih berdasarkan penerimaan informasi
daripada penyebaran informasi, hal ini hampir memutarbalikan peran jika
dibandingkan dengan peran komunikasi administrasi pendidikan yang
terdahulu.

Penelitian mengenai pengembangan sekolah secara jelas menunjukan


bahwa salah satu cara yang paling efektif bagi sekolah yang ingin
berkembang secara mandiri yaitu dengan cara berbagi (sharing) informasi
dan ide-ide. Salah satu dukungan terbesar untuk pengembangan pribadi dalam
profesi kepala sekolah yang kemudian juga diteruskan kepada guru-guru
dalam proses pendidikan adalah dengan memanfaatkan proses pembaharuan
yang ada yaitu komunikasi yang terbuka dan mendukung kemajuan melalui
forum rutin kepala sekolah. Hal ini dapat direalisasikan melalui penyampaian
masalah secara kolektif diantara rekan seprofesi untuk menghasilkan solusi
yang efektif dan dapat diwujudkan.

Masukan (input) dan kontribusi langsung dari para pemegang peran


(stakeholders) yang lain yaitu siswa, orang tua, dan anggota masyarakat juga
memberikan informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan
masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah
memaksimalkan pendidikan Sumber Daya Manusia maka yang terpenting
adalah peningkatan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor
lingkungan pendidikan dan para pemegang peran (stakeholders). Lagipula
kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling
berbagi komunikasi dua arah yang saling terbuka dan meningkatkan
kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang. Salah satu
sarana yang dapat digunakan untuk mendukung kelancaran proses ini adalah
dengan menggunakan internet.

Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi baru ini


yaitu harus menyiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang
berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Kemampuan untuk berbicara
bahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang umum
diminta masyarakat untuk memasuki lapangan kerja baik di Indonesia
maupun diseluruh dunia, dan hanya sekitar 20-30 % lulusan sekolah
menengah yang melanjutkan ke tingkat pendidikan lebih tinggi, maka dengan
adanya komputer yang telah merambah disegala bidang kehidupan manusia
hal itu membutuhkan tanggung jawab sangat tinggi bagi sistem pendidikan
kita untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan kemahiran
dalam bidang komputer sekalipun siswa-siswa tersebut tidak melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Oleh karena adanya prioritas yang tinggi untuk membangun fasilitas


komputer di seluruh sekolah-sekolah di Indonesia dan adanya jarak serta
kesenjangan antara sekolah-sekolah di seluruh provinsi Indonesia, maka
sepertinya Internet pilihan yang cukup baik untuk mengembangkan
komunikasi antar sekolah, Kanwil, Kandep, dan DEPDIKNAS yang dapat
dilakukan lewat Internet. Beberapa sekolah telah mengambil inisiatif untuk
membangun fasilitas mereka sendiri. Berdasarkan langkah yang sudah ada
ini, dan membiarkan hal itu berkembang sendiri yaitu tetap konsisten akan
kebutuhan belajar siswa kita, maka Internet sebagai strategi yang sesuai untuk
menjadi medium komunikasi dua arah yang saling berkelanjutan.

2.2 Peran Internet dalam Proses Belajar dan Mengajar

Kekayaan informasi yang tersedia di Internet sekarang telah jauh


melampaui harapan dan bahkan imajinasi dari para penemu dari sistem ini
pertama kali. Internet pada awalnya diciptakan untuk kebutuhan sistem
pertahanan militer supaya dapat didesentralisasikan sehingga dapat
mengurangi resiko kerusakan total, yang kemungkinan saja bisa terjadi
apabila sistem sentral komputer utama dimusnahkan.

Internet juga dapat didesentralisasikan dan diberdayakan, terutama


demi memajukan pendidikan. Melalui penggunaan internet kita dapat
mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan yang sedang
berkembang dengan sangat cepat untuk memperkaya pengetahuan dan
membantu kelancaran proses pembelajaran. Manfaat lainnya adalah kita dapat
berkomunikasi secara individual atau secara massa dan dapat dilakukan
dimana saja di seluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kita
juga dapat menyebarkan (publish) informasi yang kemudian bisa diakses dari
mana saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. Kita dapat
berkomunikasi secara langsung (real time) melalui telepon dan unit video
processing. Kita bisa melakukan "chat" melalui jaringan gratis "chat" yang
sangat luas yaitu mIRC.

2.3 Perangkat yang dibutuhkan untuk dapat mengakses internet:

1. Internet Service Provider (ISP)

Internet service provider disingkat ISP adalah perusahaan atau badan yang
menyelenggarakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang
berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara
jasa Internet
2. E-mail Account

Alamat surat elektronik (disingkat ratel, ratron, surel, atau surat-e) atau
alamat surat digital atau pos elektronik (disingkat pos-el) atau nama
umumnya dalam bahasa Inggris "e-mail account atau email account"
(ejaan Indonesia: imel) adalah alamat yang digunakan untuk berkirim surat
melalui jalur jaringan komputer (misalnya Internet).

3. Homepage dan Nama Domain


Laman, halaman muka atau beranda (Bahasa Melayu: laman, yakni "muka
surat" atau "halaman muka") kata laman dalam bahasa Indonesia sendiri
berarti "halaman depan" atau "halaman muka" yang bisa mengacu kepada
halaman depan buku, surat, situs web, dan lain sebagainya. Menurut
Panduan Pembakuan Istilah Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 2
Tahun 2001 tentang Penggunaan Komputer dengan Aplikasi Komputer
Berbahasa Indonesia/Kiat Pembakuan Peristilahan Perkomputeran dalam
Bahasa Indonesia, kata laman dipakai untuk menggantikan kata home
page atau index page dalam bahasa Inggris. Namun dewasa ini kata laman
sering digunakan menggantikan kata halaman.
4. Telepon dan Pulsa
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan
telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam
jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk
berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

2.4 Manfaat Internet

1. Bagi para guru, internet menawarkan beberapa kesempatan untuk:


Pengembangan Profesional
a. Meningkatkan pengetahuan.
b. Berbagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen.

c. Bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri.

d. Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secara langsung.

e. Mengatur komunikasi secara teratur.

f. Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik local maupun


internasional.

Pemanfaatannya sebagai sumber bahan mengajar:


a. Mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru.

b. Bahan baku & bahan jadi yang cocok untuk segala bidang pelajaran.

c. Berbagi sumber dan informasi serta bahan ajar bagi siswa.

2. Bagi siswa Internet menawarkan kesempatan untuk:


Belajar sendiri secara cepat, untuk mampu:
a. Meningkatkan pengetahuan.

b. Belajar berinteraktif.

c. Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian.

Memperkaya pengetahuan dan kemampuan diri dalam:


a. Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain.

b. Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia.

Walaupun Internet berpotensi untuk menyampaikan manfaat-manfaat


tersebut bagi para guru maupun para siswa, pemakaian Internet di kelas
hendaknya harus disusun sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat
mendefisinasikannya secara obyektif. Kegiatan siswa juga harus dimonitor
dengan baik dan terarah.
Salah satu dari manfaat yang sangat potensial dari Internet selain
untuk para administrator dan pihak-pihak yang berkepentingan di lingkungan
adalah untuk memudahkan pengumpulan lembaran data-data sekolah yang
dapat langsung terkirim langsung ketujuannya baik ke perorangan maupun
kepada masyarakat luas.

Guru-guru dari segala bidang mata pelajaran, terutama guru bahasa


dan guru pelajaran ilmu sosial, dapat mengambil (download) berita dan
kejadian-kejadian terkini yang bisa digunakan sebagai bahan mengajar di
kelas pada hari yang sama saat itu juga. Semua guru juga dapat menggunakan
Internet baik untuk keperluan pengembangan diri secara pribadi maupun
secara professional, demi kemajuan proses pendidikan bagi para siswanya
dengan bekerjasama dalam wilayah regional maupun di seluruh dunia.

2.5 Dampak Negatif Internet dan Solusinya

1. Cybersexual Addiction

Yang dimaksud dengan Cybersexual Addiction yaitu obsesi untuk


melihat, men-download dan memperdagangkan pornografi. Hal ini juga
diperparah dengan chat rooms yang berisi fantasi-fantasi seksual dan role
playing video chat untuk dewasa juga termasuk dalam kategori ini.

Internet juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak


bertanggung jawab untuk mengelabui dan menjerumuskan anak-anak.
Data penelitian menunjukkan bahwa ada sebanyak 750.000 pelaku
pelecehan seksual setiap harinya yang memanfaatkan ruang rumpi
(chatting room) untuk berkenalan, kemudian mengajaknya untuk
melakukan hubungan seks. Selain itu juga apabila kita tidak berhati-hati,
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat mencuri identitas pribadi
yang dapat disalahgunakan untuk melakukan kejahatan.
2. Cyber-relational Addiction

Yang dimaksud dengan Cyber-relational Addiction adalah


keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet
(seperti melalui chat room dan virtual affairs) yang mengakibatkan pihak-
pihak yang terlibat didalamnya sampai kehilangan kontak dengan
hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata dan cenderung menjadi
pribadi-pribadi penyendiri yang tidak mampu bekerja sama dengan baik
dan cenderung egois dan individualistis.

Dampak lainnya yang dapat kita lihat sebagai akibatnya adalah


saat ini ada terlalu banyak siswa yang sudah mulai menghabiskan lebih
banyak waktu mereka di Internet di situs-situs hiburan (atau cari jodoh)
seperti Facebook, Yahoo Messenger dan Friendster di mana mereka
cenderung hanya menghabiskan waktu, dan hal ini sangat tidak produktif,
serta perlu dibatasi. Hal ini dapat terlihat jelas data kita dapat dengan
mudah menjumpai siswa-siswa rajin keliling warnet setelah jam sekolah
bukan untuk mengerjakan tugas tetapi sibuk dengan chatting dan e-mail
yang tidak berhubungan dengan kepentingan sekolah mereka.

Apabila hal ini terus-menerus dibiarkan maka ada suatu resiko


seorang anak atau remaja akan ketagihan untuk berada di dunia maya.
Ciri-ciri seorang anak yang sudah kecanduan Internet umumnya adalah
akan marah apabila Anda membatasi untuk menggunakan Internet. Dia
juga cenderung enggan berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat
tertutup atau hanya mau berteman dengan orang tertentu saja. Maka
penting sekali adanya pengawasan dan pembatasan dalam penggunaan
internet bagi anak-anak karena mereka cenderung belum sepenuhnya
mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi
perkembangan mereka.

3. Net gaming
Net Gaming adalah istilah untuk menyebut jenis kecanduan karena
judi, bermain game, berbelanja dan kegiatan jual beli saham melalui
internet yang mengganggu pekerjaan atau mengakibatkan terjadinya utang.

Banyak sekali siswa-siswi sudah biasa membuang-buang terlalu


banyak waktu mereka untuk bermain games, misalnya Game Online.
Dimana waktu-waktu yang berharga ini sebaiknya digunakan untuk
menambah kemampuan mereka dengan cara mengulang kembali
pelajaran-pelajaran yang mereka dapatkan dari sekolah. Sebagai orang tua
dari siswa-siswi tersebut yang bertanggung-jawab kita perlu membatasi
atau memonitor pada saat anak-anak kita main games atau mengakses
Internet.

4. Information Overload

Information Overload terjadi karena adanya begitu banyak


informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, dan ini
membuat sejumlah siswa rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk
mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada, dan
sangat disayangkan karena informasi-informasi yang mereka kumpulkan
tersebut seringkali tidak berhubungan dengan pendidikan mereka. Ada
begitu banyaknya informasi yang diupload di internet, jika para siswa
sebagai penggunanya tidak memiliki batasan informasi yang dibutuhkan
maka hal itu akan membuatnya berlama-lama mencari informasi yang
berlebihan oleh karena salah satu sifat manusia yang merasa tidak puas.
Hal ini juga diperparah dengan adanya informasi-informasi tertentu yang
tidak sepatutnya diposting ke internet.

5. Computer Addiction

Penelitian menemukan bahwa beberapa organisasi-organisasi


mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan akan games on-
line dan off-line (seperti Solitaire dan Tetris yang populer di dekade 1980-
an lalu), yang memang rata-rata banyak di-install dalam komputer yang
berdampak langsung terhadap penurunan produktifitas kerja dan
konsentrasi belajar.

2.6 Solusi Mengatasi Bahaya Internet

Berbagai bahaya yang ditimbulkan Internet dan juga masalah kecanduan


Internet bukan berarti tidak dapat diatasi. Untuk itu diperlukan kerjasama
yang baik antara sekolah dan orang tua untuk mencegah dampak-dampak
negatif tersebut bagi para siswa.

Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua sebagai pendidik di


lingkungan keluarga, antara lain:

1. Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang Internet

Orang tua sebaiknya tidak gaptek (gagap teknologi) dan mempelajari


sebanyak mungkin tentang komunitas online, mungkin saja
anak-anak ini lebih mengetahuinya dibandingkan anda sendiri
Cari tahu mengenai dan implementasikan software-software pemblokiran
dan penyaringan situs-situs tertentu.

2. Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat

Hal ini penting agar orang tua dapat memantau situs apa saja yang
dibuka anak dan menimbulkan rasa malu anak untuk membuka situs-situs
yang tidak sepantasnya dibuka karena banyak orang berlalu-lalang
disekitarnya.

3. Bantu agar anak dapat membuat keputusan sendiri

Karena orang tua tidak dapat mengawasi anak mereka selama 24


jam, biasakan anak-anak untuk dapat mengambil keputusan mulai dari hal-
hal yang kecil sehingga saat Anda tidak ada atau saat muncul situs porno
mereka dapat mengambil tindakan yang tepat. Tanamkan pula iman dan
rasa takut akan Tuhan, sehingga walaupun orang tua tidak ada, tetapi anak
tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan melihat apa yang dilakukannya.

4. Batasi penggunaan Internet

Jangan biarkan anak anak terlalu asyik di dunia maya. Tetapkan


batasan jelas berapa lama Internet boleh digunakan dan situs apa saja yang
boleh diakses. Jelaskan juga mengapa Anda melakukan hal ini dan bantu
anak untuk memahami keputusan ini.

5. Jaga komunikasi yang baik dengan anak

Luangkan waktu untuk bercanda dengan anak dan berkomunikasi


dengan terbuka. Komunikasi yang baik dan keakraban dengan anak akan
memudahkan Anda untuk menanamkan nilai-nilai moral. Anda dapat
menjelaskan kepada anak Anda apa saja bahaya dari penggunaan Internet
agar mereka tidak mudah terkecoh.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peranan internet terhadap sistem pendidikan yaitu sebagai layanan
penyedia informasi secara cepat yang diperlukan bagi guru dan siswa.
2. Internet sebagai teknologi informasi penunjang kegiatan pembelajaran,
yaitu sebagai:
a. Alat teknologi informasi.
b. Teknologi yang berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science).
c. Teknologi yang berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk
pembelajaran (literacy)
3. Manfaat internet bagi para guru, yaitu: sebagai sarana pengembangan diri
baik secara pribadi dan professional; sebagai sumber referensi bahan
mengajar.
4. Manfaat internet bagi para siswa, yaitu: menawarkan kesempatan untuk
belajar sendiri secara cepat; memperkaya pengetahuan dan kemampuan
diri dalam memperlancar kegiatan belajar; mendukung kemajuan
pendidikan mereka.
5. Dampak-dampak negatif yang merugikan bagi perkembangan siswa,
antara lain:
a. Cybersexual Addiction
b. Cyber-relational Addiction
c. Net gaming
d. Information Overload
e. Computer Addiction
6. Cara penanggulangan dampak-dampak negatif internet adalah sebagai
berikut:
a. Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang Internet.
b. Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat.
c. Bantu agar anak dapat membuat keputusan sendiri.
d. Batasi penggunaan internet.
e. Jaga komunikasi yang baik dengan anak.

3.2 SARAN
Berdasarkan pada pembahasan masalah dalam makalah ini maka
saran-saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut:
1. Internet memiliki dampak-dampak negatif yang perlu diwaspadai.
Permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak
sekolah tapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu
diperlukan peranan orang tua dan masyarakat dengan bekerja sama
untuk mengawasi penggunaan internet bagi para siswa.
2. Diperlukan filterisasi akses informasi baik yang masuk maupun
yang keluar diantaranya dengan melakukan pembelokan situ-situs
tertentu yang membawa dampak negatif.
3. Harus ada perundang-undangan tentang sistem hukum penggunaan
internet yang jelas, sitematis, efektif dan konfrehensif.
4. Sosialisasi cara penggunaan internet secara bijak oleh pihak-pihak
terkait (pemerintah, sekolah dan masyarakat) terhadap pengguna
internet secara umum (masyarakat) khususnya penggunaan
internet di lingkungan pendidikan (siswa).
5. Para guru dan orang tua perlu menanamkan nilai-nilai moral dan
agama sejak dini sebagai benteng diri dari segala dampak buruk
yang dapat menjerumuskan para murid dari internet dan juga dari
hal-hal lain yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Harina Yuhetty dan Hardjito, 2004, edukasi net pembelajaran berbasis internet :
tantangan dan peluangnya dalam Mozaik Teknologi Pendidikan (Dewi
salma dan Eveline Siregar), Kencana Media Group dan Universitas
Negeri Jakarta.
Idris, Naswil, 2001, “Pengembangan dan Peranan Sumber Daya Manusia di Era
Teknologi Informasi”, Semarang
Rencana Strategis Depertemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 Menuju
Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang 2025.
Informasi Online:
Muslim. (2005) ICT Dalam Pendidikan. [Online]. Tersedia : www.tutomu.
files.wordpress.com/2007/02/ict-dalam-pendidikan.pdf [09 Januari 2011]
Wahid, F. (2005) Simposium Nasional Peduli Pendidikan. [Online]. Tersedia :
www.geocities.com/fathulwahid/Simposium_nasional_peduli_pendidikan
. pdf [09 Januari 2011]
Juniwati. (2007) Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan.
[Online]. Tersedia : www.kamadeva.com/index-menu-news-newsidt
iduniapendidikan. html [09 Januari 2011]
Hartanto, KT. (2007) Teknologi Informasi dan Dunia Pendidikan. [Online].
Tersedia : www.media.diknas.go.id/media/document/5021.pdf [09
Januari 2011]
Isronax. (2008) Dampak negatif penggunaan Teknologi Informasi dan Kom.
[Online]. Tersedia :www.isrona.wordpress.com/2008/01/29/dampak-
negatif-penggunaan-teknologi-informasi-dan-kom/ [09 Januari 2011]
Nurtain, Prof. DR. (2008) Ayo, Mengarah Ke Mutu Pembelajaran Yang Standar
Dunia. [Online]. Tersedia : www.teknologipendidikan.com/ [09 Januari
2011]
Rekdale, Phillip. (2008) Internet dan Pendidikan. [Online]. Tersedia : www.e-
pendidikan.com/inter.html [09 Januari 2011]
Rekdale, Phillip. (2008) Internet Masuk Sekolah – Mengapa? [Online].
Tersedia :www.teknologipendidikan.com/ims.html [09 januari 2011]
Rekdale, Phillip. (2008) Pembelajaran Yang Standar Dunia. [Online]. Tersedia
www.teknologipendidikan.com/peranteknologi.html [09 januari 2011]
Rekdale, Phillip. (2008) Teknologi Informasi (Komunikasi), dan Ilmu Teknologi
Pendidikan.
[Online].Tersedia:www.teknologipendidikan.com/teknologi.html [09
januari 2011]
Baroto, Aji. (2008) Mencegah Pengaruh Negatif Internet Terhadap
Perkembangan Seksualitas Anak. [Online]. Tersedia :
www.chinmi.wordpress.com/2008 /02/11/mencegah-pengaruh-negatif-
internet-terhadap-perkembangan-seksualitas-anak/ [09 Januari 2011]
Annonym. (2009) Dampak Negatif Internet untuk Anak. [Online]. Tersedia :
www.my.opera.com/kumpulan_info/blog/dampak-negatif-internet-untuk-
anak [09 Januari 2011]
Annonym. (2010) Indonesia. [Online]. Tersedia : www./id.wikipedia.org/wiki
/Indonesia [09 januari 2010]
Annonym. (2010) Sejarah Singkat Internet. [Online]. Tersedia :
www.tskau0.tripod.com/sejarah_singkat_internet.htm [09 Januari 2011]
PUSTEKKOM, (2006) Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information
Communication Technology. Tersedia :
www.pustekkom.depdiknas.go.id/ [09 Januari 2010]

You might also like