Professional Documents
Culture Documents
Percobaan 8
METODE OKSIDIMETRI
SUBMETODE PERMANGANOMETRI
DASAR TEORI
Oksidimetri merupakan analisis kuantitatif yang didasarkan pada sifat
oksidasi dari larutan standartnya. Pada umumnya larutan zat yang ditritrasi
bersifat reduktor, sehingga dalam reaksi ini reaksinya berupa reaksi redoks.
Dalam analisis oksidimetri tidak digunakan indikator dari luar (estern indicator),
tetapi larutan standartnya telah dapat berfungsi sebagai indikator sendiri (auto
indicator). Beberapa metode analisis oksidimetri sesuai dengan jenis larutan
standar yang digunakan yaitu : permanganometri, kromatometri, iodo-iodimetri,
cerimetri dan lain-lain.
Dalam percobaan ini dilakukan analisis permanganometri yaitu analisis
oksidimetri dengan menggunakan larutan standar KMnO4. Prinsip metode ini
adalah reduksi ion permanganat menjadi Mn2+ dalam suasana asam yang
ditunjukkan oleh reaksi sebagai berikut:
Reaksi :
1. Gelas arloji
2. Neraca analitik
3. Erlenmeyer
4. Biuret (lengkap)
5. Corong
6. Gelas Ukur
7. Beaker glass
8. Larutan KMnO4
9. Air Suling
10. H2SO4
11. Natrium Oksalat (Na2C2O4)
Prosedur :
Prosedur :
1. Ditimbang 1,1 g KNO2 dan dilarutkan dengan aquades dalam labu takar
100 mL, hingga tanda batas.
2. Diambil 10 mL KNO2 dan ditambahkan 2 mL H2SO4 pekat.
3. Dipanaskan larutan tersebut sampai 40 ºC -70ºC, kemudian dititrasi
dengan KMnO4 sampai berwarna violet muda.
4. Dicatat volume yang diperlukan.
5. Diulangi titrasi sampai 3 kali.
DATA PENGAMATAN
A. STANDARISASI
Berat zat standard primer (Na2C2O4) ditimbang dengan teliti 0,5 gram,
B. PENETAPAN / PENYELIDIKAN
Penentuan Kadar Nitrit dari Garam KNO2 dengan Larutan Standar
KMnO4 Secara Permanganometris
Berat sampel / titrat KNO2 yang ditimbang teliti = 1,10 gram dilarutkan
Pada percobaan ini larutan KMnO4 0,1 N sudah disiapkan oleh laboran
sehingga tahap pembuatan larutan standard KMnO4 0,1 N tidak dilakukan lagi.
Larutan KMnO4 0,1 N yang telah disediakan distandardisasi dengan menggunakan
larutan standar primer Natrium-oksalat ( Na2C2O4 ) pada suasana asam.
Reaksi dasar :
MnO4- + 8 H+ + 5 e → Mn2+ + 4 H2O x2 reduksi
C2O42- → 2 CO2 + 2e x5
oksidasi
2 MnO4- + 16 H+ + 5 C2O42- → 2 Mn2+ + 8 H2O + 2 CO2 redoks
Pada percobaan ini dilakukan dengan titrasi tak langsung dalam suasana
asam, sebagai pengasam digunakan H2SO4 pekat yang ditambahkan sebanyak 6
ml. Kemudian titrasi dilakukan hingga titik ekivalen tercapai yaitu ditandai
dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda (pink). Pada
hal ini titrat KMnO4 berlaku sebagai autoindikator redoks.
MnO4- + 8 H+ + 5 e → Mn2+ + 4 H2O
Ungu tak berwarna
Tujuan dari dilakukannya standardisasi pada larutan KMnO4 adalah untuk
mengetahui normalitas dari KMnO4 yang sesungguhnya.
konsentrasi sebesar:
Reaksi dasar : C2O42- → 2 CO2 + 2e
1 mol = 2 ekivalen
1 Molaritas = 2 Normalitas
Mr = 134 g/mol
Pelarut = 100 ml
1 Molaritas = 2 Normalitas
Normalitas = 2 x 0,03731 M
= 0,07462 N
Titrasi pada proses standardisasi ini dilakukan 3 kali, agar didapatkan hasil
yang lebih valid dan teliti. Dari hasil percobaan titrasi sebanyak 3 kali didapatkan
bahwa volume titrat KMnO4 yang diperlukan sampai tercapai titik ekivalen
masing – masing adalah 1,50 ml ; 1,60 ml ; dan 1,40 ml yaitu merupakan selisih
skala akhir dan awal buret. Dari ketiga hasil tersebut dapat dicari volume rata –
rata titrat KMnO4 yang diperlukan yaitu :
Sehingga bisa dicari normalitas KMnO4 yang sesungguhnya, yaitu dengan cara :
10 ml . 0,08 N = 1,50 ml . N
N = 0,533 N
hasil yang diperoleh dapat dicari kesalahan relatif yang terjadi saat menentukan
0,3 N 0,533N
100%
0, 3
= 77,67%
Jadi tingkat kesalahan selama praktikum ini sebesar 77,67%
Penentuan Kadar Nitrit dari Garam KNO2 dengan Larutan Standar KMnO4
Secara Permanganometris
Pada percobaan yang ke 2 ini yaitu penetapan kadar nitrit dalam larutan
KNO2 digunakan larutan KMnO4 sebagai larutan standar yang merupakan hasil
dari standardisasi pada percobaan sebelumnya yang dilakukan secara
permanganometris. Larutan KMnO4 disini bertindak sebagai titran dimana
normalitas dari larutan tersebut telah diketahui dari percobaan sebelumnya yaitu
0,533 N. Sedangkan untuk titratnya yaitu larutan KNO2 yang akan dicari
normalitasnya.
Reaksi :
MnO4- + 8 H+ + 5 e → Mn2+ + 4 H2O x1 reduksi
NO2- + H2O → NO3- + 2 H+ + e x5 oksidasi
MnO4- + 8 H+ + 5 NO2- → Mn2+ + 4 H2O + 5 NO3- +2 H+ redoks
Pada percobaan ini dilakukan dengan titrasi langsung dalam suasana asam,
sebagai pengasam digunakan H2SO4 pekat yang ditambahkan sebanyak 6 ml.
Kemudian titrasi dilakukan hingga titik ekivalen tercapai yaitu ditandai dengan
perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda (pink). Pada hal ini
titran KMnO4 berlaku sebagai autoindikator redoks
MnO4- + 8 H+ + 5 e → Mn2+ + 4 H2O
Ungu tak berwarna
Mula-mula berat sampel atau titrat yaitu kristal KNO2 ditimbang sebanyak
1,10 gram dan kemudian dilarutkan dengan aquades dalam volumetricflash 250
ml yang kemudian dititrasi hingga tercapai titik ekivalen. Percobaan ini dilakukan
sebanyak 3 kali dengan volume titrat ( larutan KNO2) sebanyak 10,0 ml, dengan
penambahan H2SO4 sebagai pengasam sebanyak 6 ml. Kemudian dititrasi hingga
terjadi perubahan warna pada titrat dan dihasilkan volume titran KMnO 4 berturut-
turut sebagai berikut 1,90 mL, 2,10 mL, 1,90 mL yang bila dirata-rata volume
Penentuan tingkat kemurnian dari sampel KNO2 dapat dilakukan dengan beberapa
tahap sebagai berikut :
N KNO2 = 0,1048 N
1 Molaritas = 2 Normalitas
Molaritas =
= 4,4598 gram
= 16,56 %
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar nitrit di dalam
rendemen adalah 16,56%.
KESIMPULAN
adalah 16,56%
3) KMnO4 bertindak sebagai autoindikator.
4) Metode permanganometri dilakukan pada suasana asam dan pada
temperature 400 C– 800 C agar reaksi oksidasinya berjalan dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Rachmad. 2008. Teori Penunjang Analisis Kuantitatif KIU 42
Malang: Universitas Negeri Malang
Svehla. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan
Semimikro (terjemahan oleh setiono, dkk). Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Widarti, Hayuni Retno. 2008. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Kimia
Analitik. Malang: Universitas Negeri Malang.
Day, R.A & unferwood. 1998. Quantitative Analysis Sixth Edition.
Emiritus:Prentice-Hall.
Basset, J., at al. 1991. Vogel’s Textbook of Quantitative Inorganic Analysis
including Elementary Instrumental Analysis. London:Longman Group.
- Natrium Oksalat
-
- Diambil 10 mL larutan
- Ditambahkan 6 mL H2SO4 pekat
- Ditunggu hingga larut
- Dipanaskan sampai 40 ºC -70ºC
- Dititrasi dengan larutan KMnO4 dalam buret sampai warna larutan
berubah menjadi merah muda muda
- Dilakukan sebanyak 3 kali
-
Diperoleh volume rata-rata KMnO4
Penentuan Kadar Nitrit dari Garam KNO2 dengan Larutan Standar KMnO4
Secara Permanganometris
KNO2
- Ditimbang sebanyak 1,10 gram.
- Dipindahkan kedalam labu takar 250 ml dan diisi dengan air sampai
garis tanda.
- Dikocok hingga homogen.
KNO2