Professional Documents
Culture Documents
c
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi
kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan
penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis
pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspada
menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Hal ini tidak akan terjadi jika dapat
diantisipasi berbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja. Pelbagai risiko tersebut
adalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja, Penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian.
Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses
kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomic (Pusat
Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI).
Setiap tempat kerja maupun fasilitas baik yang pribadi maupun umum aspek
ergonominya hendaknya harus diperhatikan juga, mengingat pentingnya aspek ergonomi yang
sudah dipaparkan sebelumnya. Di bidang kesehatan rumah sakit boleh dibilang salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan dimana memiliki fungsi sebagai penyedia pelayanan paripurna
kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam pelayanan
rumah sakit perlu diperhatikan aspek ergonomi baik dari segi fisik maupun psikis karena
ergonomi juga memiliki pengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas dari produksi rumah sakit
baik yang berupa barang mapupun jasa. Namun dalam pelaksanaannya teori yang ada mengenai
ergonomi ini sering masih belum maksimal dalam pelaksanaannya, oleh sebab itu dalam paper
ini akan bibahas beberapa aspek ergonomi yang ada di rumah sakit.
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah yang hendak dikaji adalah
sebagai berikut :
.2. Apakah yang dimaksud dengan Ergonomi di fasilitas kesehatan khususnya rumah
sakit?
.2.2 Bagaimanakah penerapan erogonomi rumah sakit yang diterapkan di RSUD
Sanjiwani Gianyar?
.3. Untuk mengetahui pengertian dan aspek-aspek yang terkait dengan ergonomi di
rumah sakit
.3.2 Untuk mengetahui penerapan regonomi RSUD Sanjiwani Gianyar
.4. Dapat mengetahui pengertian dan aspek-aspek yang terkait dengan ergonomi di
rumah sakit
.4.2 Dapat mengetahui penerapan regonomi RSUD Sanjiwani Gianyar
c c
! "
#$$#
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam
lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan
dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya
antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak
melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan
tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk ³fitting the
job to the worker´, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi
manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar
mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya´. Ruang
lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :
a. Anatomi
Utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian. Disamping
itu juga yang harus diperhatikan adalah aktifitas daari otot pada pekerja, sumber energy bagi
otot, pengaruh dari berkurangnya aliran darah terhadap anatomi dan fisiologi tubuh,
pembebanan otot secara statis, dan rasa-rasa sakit yang dapat timbul pada sistem anatomi
tubuh.
b. Tempat dan Kondisi Lingkungan Kerja
Tempat kerja adalah tempat manusia melakukan aktivitas pekerjaannya. Tempat kerja
haruslah sesuai dengan manusia. Kondisi lingkungan kerja yang perlu diperhatikan antara
lain : cahaya, temperature, kelembaban, sirkulasi udara, kebisingan, getaran, bau-bauan, tata
warna, dekorasi, music tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja
c. Anthropometri
Antropometri adalah sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia. Pada dasarnya manusia memiliki bentuk, ukuran dan berat yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Antropometri digunakan sebagai pertimbangan ergonomis diproses
perancangan model poduk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia.
Beberapa factor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain umur, dengan
bertamahnya umur dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar. Jenis kelamin
(sex) dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya lebih besar dari wanita. Suku/bangsa
(ethnic), setiap suku, bangsa, kelompok etnik memiliki karakteristik fisik yang berbeda.
Posisi tubuh (posture) dan sikap akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Hubungan
antropometri dengan ruang kerja adalah antropometri menyangkut ukuran fisik atau fungsi
tubuh manusia seperti ukuran linier, berat, volume, ruang gerak. Data antropometri sangat
bermanfaat dalam perencanaan peralatan kerja (termasuk ruang kerja) dan penentuan ukuran
maksimum atau minimum. Beberapa perancangan antropometri antara lain tinggi pintu,
perancangan rak (tinggi untuk jangkauan ke depan maksimum), tinggi genggaman kopor,
tinggi tempat duduk, ukuran handel (pegangan tangan), perancangan pengaman mesin
perkakas, dll.
d. Desain,
Design yang dimaksud disini adalah design dari tempat kerja dimana dalam hal ini harus
disesuaikan antara manusia dengan pekerjaannya. Terdapat pula nantinya interaksi antara
manusia dengan mesin atau yang dalam hal ini dalaha alat-alat kesehatan. Dari interaksi ini
akan membutuhkan suatu display untuk penyalur dari mesin ke manusia. Denagan
tersalurnya informasi tersebut maka manuasia dapat menghasilkan kerja dan untuk
pelaksaanaannya dpat dilakukan pengendalian-pengendalian. Sehingga aktivitas kerja dapat
diukur dan keberhasilan krja dapat dicapai.
e. Kapasitas Kerja dan Beban Kerja
Setiap manusia memiliki kemampuan, keterbatasan, dan kebolehan jadi untuk beban kerja
yang akan didapat atau diberikan haruslah sesuai dengan hal tersebut baik pada beban kerja
utama maupun beban kerja tambahan. Beban kerja dipengaruhi oleh tugas atau pekerjaan,
organisasi dan lingkungan. Jenis pekerjaan meliputi berat ringan beban kerja, posisi dan
sikap kerja, alat yang dipakai, cara pakai alat tersebutt, ada alat bantu atau tidak. Rganisasi
meliputi kerja berklmpk atau tidak, shift kerja, jam kerja, lama kerja dalam sehari, ada libur
atau tidak, sistem pengupahan, struktur organisasi, dan tanggung jawab. Lingkungan kerja
meliputi aspek kimia, aspek biologi, dan aspek fisika. Untuk lingkungan juga ada kajian
tentang efek warna terhadap efek psikis manuasi.
£
Selain efek warna pada lingkungan juga diperhatikan penerangan dan kebisingan, dimana
keduanya dalam hal ini memiliki ambang batas tersendiri.
#$$#
Pelatihan bidang ergonomi sangat penting, sebab ahli ergonomi umumnya berlatar belakang
pendidikan tehnik, psikologi, fisiologi atau dokter, meskipun ada juga yang dasar keilmuannya
tentang desain, manajer dan lain-lain. Akan tetapi semuanya ditujukan pada aspek proses kerja
dan lingkungan kerja
$'$$#
2.3. Diagnosis,
Dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian
fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja
lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai kompleks.
2.3.2 Treatment,
Pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat diagnosis. Kadang
sangat sederhana seperti merubah posisi meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai.
Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
2.3.3 üollow-up,
Dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakan
kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit kepala dan lain-
lain. Secara obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka
kecelakaan dan lain-lain.
%$$#'#!!#(#)#*
Dari hasil identifikasi yang dilakukan di RSUD Sanjiwani Gianyar didapat hasil yaitu
ergonomi dibagi menjadi kajian ergonomi yang diterapkan untuk pasien dan ergonomi
diterapkan pada pegawai (untuk structural atau fungsional).
A. Ergonomi Pada Pegawai
a. Anatomi
Pada aspek anatomi dan fisiologi tubuh pekerja upaya ergonomi yang teridentifikasi di
RSUD Sanjwani Gianyar antara lain pemilihan tenaga kerja yang memenuhi criteria
kesehatan dimana memiliki kondisi tubuh yang baik dan sehat secara fisik maupun psikis.
ü
b. Tempat dan Kondisi Lingkungan Kerja
Tempat kerja adalah tempat manusia melakukan aktivitas pekerjaannya. Tempat kerja
haruslah sesuai dengan manusia. Kondisi lingkungan kerja yang perlu diperhatikan antara
lain : cahaya, temperature, kelembaban, sirkulasi udara, kebisingan, getaran, bau-bauan, tata
warna, dekorasi, music tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja.
Di RSUD Sanjiwani Gianyar karena sudah dalam tingkatan pelayanan kesehatan tingkat 2
maka di dalamnya terdapat fasilitas yang kompleks guna melayani masyarakat. Adapun
tempat kerja meliputi ruang poliklinik, UGD, ICU, ruang operasi, rawat inap, ruang jenazah,
apotek, laboratorium, ruang peralatan, kantor, kantin, binatu, parkir, fasilitas pengolahan
sampah medis, dan ruang diklat.
ü £
c. Anthropometri
Data antropometri sangat bermanfaat dalam perencanaan peralatan kerja (termasuk ruang
kerja) dan penentuan ukuran maksimum atau minimum. Beberapa perancangan antropometri
antara lain tinggi pintu, perancangan rak (tinggi untuk jangkauan ke depan maksimum),
tinggi genggaman kopor, tinggi tempat duduk, ukuran handel (pegangan tangan),
perancangan pengaman mesin perkakas, dll.
Di RSUD Sanjiwani Gianyar penerapan antropomeri sudah dilakukan untuk beberapa
fasilitas saja antara lain pada ranjang rawat inap kelas VIP yang sudah menggunakan ranjang
yang bisa disesuaikan namun masih konvensional, ranjang ruang operasi sudah
menggunakan yang lebih modern yaitu dengan sistem digital atau elektrik untuk
pengaturannya. Tetapi untuk ranjang di kelas ekonomi belaum digunakan ranjang yang bisa
disesuaikan dengan pasien sehingga pasien masih banyak yang merasa kurang nyaman.
ü
ü
d. Desain,
Design yang dimaksud disini adalah design dari tempat kerja dimana dalam hal ini harus
disesuaikan antara manusia dengan pekerjaannya. Terdapat pula nantinya interaksi antara
manusia dengan mesin atau yang dalam hal ini dalaha alat-alat kesehatan. Dari interaksi ini
akan membutuhkan suatu display untuk penyalur dari mesin ke manusia. Denagan
tersalurnya informasi tersebut maka manuasia dapat menghasilkan kerja dan untuk
pelaksaanaannya dpat dilakukan pengendalian-pengendalian. Sehingga aktivitas kerja dapat
diukur dan keberhasilan kerja dapat dicapai.
Di RSUD Sanjiwani Gianyar pada proses identifikasi yang manjadi sampel ruangan adalah
ruangan Hemodialisis. Pada ruangan ini belum ergonomis karena beberapa pertimbangan
antara lain ruangan masih sempit, kondisi tidak tenang, belum adanya ruangan khusus untuk
penempatan alat dan bahan untuk hemodialisa.
Tata letak tempat kerja, Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-
kata. Di RSUD Sanjiwani Gianyar display yang dipajang sudah cukup baik.