Professional Documents
Culture Documents
GEMPA TEKTONIK
Pendahuluan
Sebuah guncangan gempa berkekuatan 5,9 skala Richter yang terjadi pada pagi
hari, pukul 05.55 WIB, tanggal 27 Mei 2006, telah menyebabkan kerusakan yang serius
di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan beberapa kabupaten lain di
sekitarnya, serta menimbulkan ribuan korban luka dan lebih dari 5.000 warga meninggal
dunia (berdasar laporan hingga pukul 13.30 WIB, 29/05/2006).
Sebelumnya banyak pihak menyangka bahwa gempa yang terjadi diakibatkan dari
meningkatnya aktivitas Gunung Merapi. Namun informasi dari Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) menyebutkan bahwa penyebab goncangan ialah kegiatan tektonik,
yaitu adanya pergeseran lempeng Australia yang menumbruk lempeng Asia.
Inilah salah satu contoh gempa tektonik yang disebabkan oleh pergerakan
lempeng tektonik. Gempa semacam ini dapat terjadi pada batas pembentukan lempeng
samudera, pada batas pertemuan antara dua lempeng (daerah subduksi) dan pada daerah
sesar aktif pada lempeng benua. Pada daerah-daerah tersebut terjadi pengumpulan
tegangan secara terus menerus. Jika tegangan tersebut telah sedemikian besar sampai
melampaui kekuatan struktur batuan maka akan terjadi deformasi pada struktur batuan
yang terlemah.
Pada gambar di atas terlihat lempeng tektonik. Tempat pertemuan dua lempeng
merupakan daerah yang terlemah sehingga menjadi daerah terjadinya pusat-pusat gempa
tektonik
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
Gempa bumi tektonik yang biasanya disebut dengan gempa bumi mengalami
proses pengumpulan energi sebelum terjadi pelepasan energi. Gempa bumi biasanya
disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan terjadi di sekitar batas lempeng
tektonik. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila
tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan oleh
lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa gelombang elastis yang
disebut gelombang seismic atau gempa yang sampai kepermukaan bumi dan
menimbulkan getaran dan kerusakan terhadap benda benda atau bangunan di permukaan
bumi. Besarnya kerusakan tergantung dengan besarnya getaran yang sampai ke
permukaan bumi.
Ada dua cara untuk mengukur kekuatan gempa tektonik, yaitu Magnitude dan Intensitas.
Berikut penjelasannya.
Magnitude
Pada tahun 1935, skala Richter pada mulanya hanya digunakan di California,
kemudian dipakai secara luas setelah dimodifikasi. Kekuatan gempa bumi ditentukan
berdasarkan logaritma besaran amplitude gelombang gempa yang tercatat pada
seismograf.
Gambar 5:
Cara menentukan magnitude gempa berdasarkan besarnya amplitudo
gelombang S
Intensitas
Misalnya gempa dengan intensitas III MMI berarti getaran dirasakan seperti truk
yang lewat , gempa dengan V MMI berarti getaran dirasakan di luar rumah, hiasan
dinding bergerak, benda kecil di atas rak berjatuhan, sedangkan intensitas XII MMI
berarti hampir seluruh bangunan rubuh dan hancur, gelombang gempa terlihat di
permukaan tanah.
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
Intensitas gempa merupakan efek getaran terhadap orang , bangunan dan tanah di
suatu tempat. Kerusakan akibat efek getaran tersebut tergantung dengan struktur
bangunan dan kondisi tanah setempat. Struktur bangunan yang terbuat dari kayu akan
lebih tahan terhadap gempa dibandingkan dengan bangunan dari tembok batu bata.
Membuat bangunan bertingkat di daerah yang rawan gempa harus memperhitungkan
kekuatan gempa yang terbesar yang pernah terjadi di daerah tersebut selama minimal
dalam seratus tahun. terakhir.
Definisi
1. Acceleration : percepatan yang disebabkan oleh gempa, seperti gambar 1 dibawah ini
2. Active fault :
patahan aktiv adalah patahan akibat
pergeseran dua lempeng yang setiap saat
dapat melakukan pergerakan. Didaerah ini
sebaiknya tidak diperbolehkan melakukan
pembangunan infrastruktur ataupu
pembangunan lainnya karena tidak akan
bertahan lama. Contoh aktive fault dapat
dilihan digambar digambar 2.
Gambar 3 :
Amplification faktor pada suatu daerah d USA
4.Amplitudo : adalah besar simpangan yang terjadi pada saat beban dinamis sepert
beban gempa pada gambar 4.
5. Bedrock : tanah keras tempat mulainya gaya gempa bekerja seperti pada gambar 5.
Gambar5:Bedrock
6. Benioff zone :
adalah tempat yang berpotensi terjadinya pergeseran lapisan bumi. Seperti gambar 6
Gambar 7:
Penampang Bumi.
9. Fault plane : Bidang Patahan yang terjadi akibat gempa, lihat gambar 9
Gambar 10 :
Focal depth.
11 Intensity :
Adalah suatu Skala gempa yang berdasarkan derajat kerusakan pada permukaan
bumi yang disebabkan oleh Gempa.Contoh peta Inensity dapat dilihat digambar 11.
Gambar 11 :
Peta Intensity akibat suatu gempa.
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
12. Landslide : kelongsoran tanah yang terjadi akibat gempa. Contoh kejadian Landslide
dapat dilihat di Gambar 12.
Gambar 12:
Landslide
13. Liquifaction
adalah adanya lapisan pasir jenuh air dibawah pondasi yang mana jika terjadi gempa
lapisan pasir tersebut tidak mempunyai kekuatan lagi untuk memikul beban pondasi
sehingga mengakibatkan bangunan miring dan terguling. Contoh liquifaction dapat
dilihat digambar 13.
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
14.Microzonation :
adalah peta percepatan gempa disuatu daerah yang dibuat agar besar gaya gempa
yang dimasukkan dalam perencanaan menjadi lebih akurat. Yang mana dalam peta
tersebut faktor amplifikasi sudah termasuk didalamnya. Contoh peta microzonasi dapat
dilihat digambar 14.
Gambar 14 : peta
microzonasi
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
Gambar 15:
Gelombang Gempa
16. Richter Skala : Skala Gempa yang diukur berdasarkan besar energie yang
diakibatkan oleh Gempa. Cara mengukurnya dapat dilihat digambar 16.
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
Gambar 16
Cara mengukur Skala
Richter
17. Tsunami : Gelombang yang terjadi akibat gempa yang mana hypocenternya
terdapat dibawah laut, sehingga gelombang tersebut dapat mencapai ketinggian
sekitar 30 m. Gelombang tersebut dapat menyapu dan memporakporandakan
selurauh bangunan dan isinya ditepi pantai tempat kejadian tsunami tersebut.
Gelombang tersebut dapat mencapai 4 km menjorok kedaratan. Terjadinya
tsunami dapat dilihat digambar 16.
Gambar 17:
Terjadinya tsunami
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
18. Seismograph : adalah alat untuk mencatat gempa seperti dilihat di gambar 17.
Gambar 18 :
Alat seismograph
19. Ground Motion : adalah pergerakan tanah akibat gempa dihasilkan oleh alat
seismograph. Contoh ground motion suatu gempa dapat dilihat di gambar
dibawah.
Gambar 19;
Ground motion
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
20. Seismic Hazard : Tingkat bahaya gempa terhadap masyarakat berdasarkan peta
gempa. Semakin dekat ke epicenter semakit besar bahayanya. Seismic hazard
untuk USA dapat dilihat digambar 20.
Gambar 20 :
Seismic Hazard USA
21. Subduction : masuknya lempeng laut ke lempeng daratan. Lihat gambar 21.
Gambar 21 : subduction
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
Pada tahun 1898, di Indonesia mulai dipasang alat pencatat gempa bumi
(seismograf) oleh pemerintah kolonial Belanda. Kemudian tahun 1908 secara resmi
dipasang alat seismograf mekanik Wiechert 3 komponen di Jakarta. Sampai tahun 1980
berkembang menjadi 10 stasiun seismograf dan tahun 1974 atas bantuan UNDP-
UNESCO bertambah menjadi 27 stasiun seismograf. Instansi pemerintah yang
menangani masalah gempa tektonik adalah Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).
Sejak tahun 1989 BMG menambah jaringan stasiun pemantau gempa menjadi 57
seismograf yang terpasang di Indonesia, 28 diantaranya memakai sistem pemantau jarak
jauh(telemetri).
Jaringan seismograf dengan sistem pemantau jarak jauh di Indonesia terbagi dalam 5
(lima ) wilayah:
Gempa tektonik yang terjadi dapat direkam getarannya dengan suatu alat yang disebut
dengan Seismograf (Seismograph). Alat ini terdiri dari dua bagian :
Kemudian alat ini juga telah dikembangkan sesuai dengan kemajuan tehnologi baik dari
segi kepekaan maupun dari tehnik pencatatan getaran, misalnya dengan tehnik digital
sehingga getaran tanah dapat dilihat pada layar komputer
Gambar 12 :
Seismograf mencatat getaran saat terjadi gempa . Alat ini dapat
mencatat getaran tanah dalam 3 (tiga ) komponen: vertical,
horizontal Timur-Barat dan horizontal Utara- Selatan
Sumber:
http://aquarium.ucsd.edu/learning/learning_res/voyager/earthquake
Dari parameter gempa yang tercatat pada seismograf kita dapat menentukan jarak gempa,
lokasi , kekuatan, waktu terjadinya dan kedalaman suatu gempa
Gambar 13:
Parameter gempa yang tercatat pada seismograf
Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan
panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu,
carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Di luar rumah
Lindungi kepala kita dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau
kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame.
Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika merasakan getaran
gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti,
keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kita terjebak dalam lift, hubungi
manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga kita tidak akan terjatuh seandainya
kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari
petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan
mengakibatkan kepanikan.
Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, kita akan merasa seakan-akan roda mobil gundul. Kita
akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi
persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio
mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat
aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika kita merasakan getaran dan
tanda- tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar.
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke
tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang
yang berada di sekitar kita.
Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah
kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan
informasi yang benar. Kita dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak yang
berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
Jika terjadi gempa yang besar dan menelan korban maka perlu dilakukan :
• buka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian
logistik yang diperlukan
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
• lakukan pengelolahan bantuan baik dari dalam maupun luar negeri dengan
sebaik-baiknya
elastis. Masalah utama yang dihadapi dalam perencanaan bangunan dengan Base
Isolation ialah beium adanya metode pendekatan yang lebih ekonomis dan praktis dari
metode analisa respon riwayat waktu yang mana tetap mampu memprediksi perilaku
bangunan dengan baik.
teknologi dalam dunia konstruksi ada alat yang bisa meminimalisir efek gempa bumi.
Alat ini berfungsi sebagai alat peredam getaran (damper) dan sistem isolasi (base
isolation system) yang merupakan usaha untuk mengurangi respon struktur terhadap
beban dinamik.
Penutup
Gempa bumi adalah suatu efek atau fenomena alam yang dapat menimbulkan
kerusakan di bumi maupun korban jiwa.
2. Keruntuhan tanah
4. Kegiatan atau peristiwa tektonik (proses pergeseran atau patahan lempeng bumi)
Jenis-jenis gempa:
1. Gempa tektonik
2. Gempa vulkanik
TUGAS TEKNIK GEMPA 2010
DAFTAR PUSTAKA