You are on page 1of 9

MODUL VI

TRIAC

1. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui apa yang dimaksud dengan TRIAC

2. DAFRTAR ALAT DAN KOMPONEN


2.1 Modul BEE 422D
2.2 Power supply
2.3 AC Power Supply PS 433
2.4 Multimeter

3. DASAR TEORI
TRIAC memiliki karakteristik switching seperti pada SCR, kecuali bahwa TRIAC
dapat berkonduksi dalam berbagai arah . TRIAC dapat digunakan untuk mengontrol
aliran arus dalam rangkaian AC. Elemen seperti penyearah dalam kedua arah
menunjukkan kemungkinan dua aliran arus antara terminal utama M1 dan M2.
pengaturan dilakukan dengan menerapkan sinyal antara gate (gerbang) dan M1.
TRIAC dapat dianggap dua buah SCR terseambung secara antiparalel dengan
koneksi gerbang seperti gambar 1.

Gambar 1. Ekuivalensi TRIAC

Sebuah TRIAC biasanya ditrigger pada kuadran I atau III. Yakni, ketika input
tegangan positif, maka gate sinyal juga positif dalam kuadran I. sebuah arus gate
negative diaplikasikan ketika tegangan input dalam kuadran III. Karakteristik v-I dari
TRIAC diberikan pada gambar 2.
Karakteristik V-I pada sebuah TRIAC adalah sama dengan sebuah thristor

4. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1 pengujian DC
1. hubungkan TRIAC seperti gambar 3. perhatikan bahwa terminal M1 dihubungkan
ke 15V, agar supplai ke rangkaian dapat mensuplai M2 dan gate dapat dibuat 15V
positif atau negative dengan mengacu pada M1. sebelum menghubungkannya,
atur potensiometer 2,2 ke 0. mulai dengan menghubungkan keduannya ke +30
volt.

2. siapkan table seperti pada table 1.


3. putar potensiometer, perhatikan pembacaan arus gerbang, catat nilai yang dicapai
sesaat sebelum lampu menyala pada baris pertama table.
4. reset (kembalikan posisi) potensiometer kembali ke nol, putuskan hubungan
kedua suplai, kemudian hubungkan kembali lampu seperti sebelumnya.
5. hubungkan potensiometer ke 0 volt (-15 ke M1) dan kembali lampu seperti
sebelumnya dan balik polaritas multimeter yang mengukur lagi.
6. ulangi percobaan sesuai dengan nilai negative dari arus gerbang sesaat sebelum
konduksi. Hasil anda akan memperlihatkan bahwa TRIAC akan berkonduksi
dengan arah yang sesuai dengan sinyal gerbang yang diaplikasikan dengan cara
sama dengan SCR.
Percobaan 2 Kontrol On – Off pada beban AC menggunakan TRIAC
1. Atur arus gerbang ke 0. putuskan hubungan lampu dari supali dan hubungkan
kembali ke 20 volt AC, gambar 4 (jika supli dipswitch menggunakan PS 443,
pilih tegangan yang tetap sebelum dihubungkan).

2. naikkan
arus gerbang sampai lampu menyala, kemudian kurangi lagi. Catat bahwa lampu
akan padam, hal ini berbeda dengan pengujian AC, alasannya adalah bahwa dua
kali dalam tiap cycle suplai tegangan dan arus melalui nol. Jika arus gerbang tidak
cocok untuk mengulang konduksi selama setengah cycle berikutnya, rangkaian
arus beban akan diblok TRIAC.
3. naikkan secara perlahan arus gate sampai lampu menyala. Gunakan osiloskop
menguji bentuk gelombang tegangan yang melintasi TRIAC. Jelaskan observasi
anda.

TRIAC sering digunakan dengan sinyal gerbang yang digantikan dengan polaritas
yang sama sebagai suplai utama. Pemutusan suplai gate, switch multimeter untuk
membaca AC dan hubungkan potensiometer ke suplai AC. Perhatikan bahwa dengan
pengaturan ini dimungkinkan untuk melihat range batas dan control kontinu cahaya
lampu walaupun hal ini tidak kontinu di atas titik dimana firing (penyulutan) menempati
lebih dari 90% dalam half cycle.

Tambahan

I. DASAR TEORI

2.1 TRIAC
Triac dapat bersifat konduktif dalam dua arah dan biasa
digunakan untuk pengendali fasa ac. Hal ini dapat
dianggap sebagai dua buah SCR yang tersambung
antipararel dengan koneksi gerbang seperti gambar 1.
Gambar1.
Simbol TRIAC
Sedangkan karekteristik TRIAC diperlihatkan pada
gambar 2.
Transmisi,Vol. 9, No. 1, Juni 2005 : 11 – 14
12

Gambar 2. Karakteristik TRIAC


Kerena TRIAC merupakan komponen bidirectional,
terminalnya tidak dapat ditentukan sebagai
anoda/katode. Jika terminal MT2 positif terhadap
MT1. TRIAC dapat dimatikan dengan memberikan
sinyal gerbang positif antara gerbang G dan MT1.
Jika terminal MT2 negatif terhadap MT1, maka
TRIAC dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal
pulsa negatif antara gerbang dan terminal MT1. tidak
perlu untuk memiliki kedua sinyal gerbang positif dan
negatif dan TRIAC dapat dihidupkan baik oleh sinyal
gerbang positif maupun negatif. Dalam prakteknya
sensitivitas berfariasi antara satu kuadran dengan
kuadran lain, dan TRIAC biasanya beroperasi
dikuadran I atau kuadran III.

2.2 Sel Surya


Sel surya atau solar sel adalah suatu elemen
aktif yang mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik. Selsurya terbuat dari irisan bahan
semikonduktor dengan kutub positif dan negatif.
Apabila cahaya jatuh pada permukaan sel surya maka
akan timbul perbedaan tegangan. Untuk mendapatkan
daya yang lebih besar sel surya dapat dihubung seri
atau paralel tergantung sifat penggunaannya.
Gambar 3. sel surya
2.3 Mikrokontroller AT89S52
Mikrokontroller ini mempunyai spesifikasi
sebagai berikut: 8 kbytes flash memory, in system
programming (ISP) , 32 I/O yang dapat diprogram,
128 x 8 bit RAM internal, 3 buah timer/counter 16
bit, 8 sumber interupsi, watchdog timer dan dual
DPTR.
Mikrokontroller berfungsi mengatur
keseluruhan proses yaitu mengatur sudut pemicuan
TRIAC, berikut input zero crossing detector, data ADC
dan output LCD (Liquid Crystal Disply)

http://www.elektro.undip.ac.id/transmisi/jun05/sudjadijun05.PDF

Tambahan

TRIAC

1. TRIAC
Boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang uni-directional, karena ketika ON hanya bisa
melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC
sebenarnya adalah sama dengan dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-
nya disatukan. Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar-6. TRIAC biasa juga disebut
thyristor bi-directional.
Gambar-6 : Simbol TRIAC
TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga dapat melewatkan
arus dua arah.
Pada datasheet akan lebih detail diberikan besar parameter-parameter seperti Vbo dan
-Vbo, lalu IGT dan -IGT, Ih serta -Ih dan sebagainya. Umumnya besar parameter ini
simetris antara yang plus dan yang minus. Dalam perhitungan desain, bisa dianggap
parameter ini simetris sehingga lebih mudah di hitung.
Karakteristik TRIAC
TRIAC tersusun dari lima buah lapis semikonduktor yang banyak digunakan pada
pensaklaran elektronik. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi directional. TRIAC
merupakan dua buah SCR yang dihubungkan secara paralel berkebalikan dengan terminal
gate bersama.
Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan tegangan dengan polaritas positif saja,
tetapi TRIAC dapat dipicu dengan tegangan polaritas positif dan negatif, serta dapat
dihidupkan dengan menggunakan tegangan bolak-balik pada Gate. TRIAC banyak
digunakan pada rangkaian pengedali dan pensaklaran.
TRIAC hanya akan aktif ketika polaritas pada Anoda lebih positif dibandingkan
Katodanya dan gate-nya diberi polaritas positif, begitu juga sebaliknya. Setelah
terkonduksi, sebuah TRIAC akan tetap bekerja selama arus yang mengalir pada TRIAC
(IT) lebih besar dari arus penahan (IH) walaupun arus gate dihilangkan. Satu-satunya
cara untuk membuka (meng-off-kan) TRIAC adalah dengan mengurangi arus IT di
bawah arus IH.

http://fmylla.blogspot.com/2007/12/triac-1.html

tambahan

TRIAC
Boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang uni-directional, karena ketika ON hanya bisa
melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC
sebenarnya adalah sama dengan dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-
nya disatukan. Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar-6. TRIAC biasa juga disebut
thyristor bi-directional.

Gambar-6 : Simbol TRIAC


TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga dapat melewatkan
arus dua arah. Kurva karakteristik dari TRIAC adalah seperti pada gambar-7 berikut ini.
Gambar-7 : Karakteristik kurva I-V TRIAC
Pada datasheet akan lebih detail diberikan besar parameter-parameter seperti Vbo dan -
Vbo, lalu IGT dan -IGT, Ih serta -Ih dan sebagainya. Umumnya besar parameter ini simetris
antara yang plus dan yang minus. Dalam perhitungan desain, bisa dianggap parameter ini
simetris sehingga lebih mudah di hitung.

http://www.electroniclab.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=12:thyristor&catid=6:elkadasar&Itemid=7

tambahan

DASAR TEORI :
TRIAC memiliki karakteristik swicthing seperti pada SCR, kecuali bahwa
TRIAC dapat berkonduksi dalam berbagai arah. TRIAC dapat digunakan untuk
mengontrol aliran arus dalam rangkaian AC. Elemen seperti penyearah dalam
kedua arah menunjukkan kemungkinan dua aliran arus antara terminal utama M1
dan M2. Pengaturan dilakukan dengan menerapkan sinyal antara gate (gerbang)
dan M1.
TRIAC dapat bersifat konduktif dalam dua arah dan biasanya digunakan
untuk pengendalian fasa AC (contohnya : kontroler tegangan AC ). File tersebut
dapat dianggap sebagai dua sebagai SCK tersambung secara anti paralel dengan
koneksi gerbang:
Karena TRIAC merupakan devais bidirektional, terminalnya tidak dapat
ditentukan sebagai anode atau katode. Jika terminal MT2 positif, sistem terhadap
terminal MT1,TRIAC dapat dimatikan dengan memberikan sinyal gerbang positif
antara gerbang G dan MT1. jika terminal MT2 negatif terhadap MT1 maka
TRIAC akan dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal pulsa negatif antara
gerbang G dan terminal MT1. Tidak perlu untuk memiliki kedua sinyal gerbang
positif dan negatif dan TRIAC akan dapat dihidupkan baik dengan sinyal positif
atau negatif. Dalam prakteknya sensitivitas bervariasi antara satu kuadran dengan
kuadran lain, dan TRIAC biasanya untuk operasi di kuadran I+ (tegangan dan
arus gerbang positif) atau kuadran III- (tegangan dan arus gerbang negatif).
Thyristor atau penyearah dikendali silicon ( SCR = Silicon Controllet
Rectifer ) merupakan piranti zat padat ( solid State ) lainnya yang berperan
sebagai sakelar daya berkecepatan tinggi. TRIAC memiliki karakteriktis
switching seperti pada SCR, kecuali bahwa TRIAC dapat berkonduksi dengan
berbagai arah. TRIAC dapat digunakan sebagai pengontrol aliran arus dalam
rangkaian AC. Elemen seperti penyearah dalam kedua arah menunjukkan
kemungkinan dua aliran arus antara terminal utama M1 dan M2. Pengaturan
dilakukan dengan menerapkan sinyal antara gate ( gerbang ) dan M1. Piranti ini
kini dipakai secara luas untuk menggantikan kedudukan relai dan sakelar mekanik
konvensional. Thyristor dapat dikehendaki berperilaku sebagai rangkaian terbuka
atau sebagai penyearah tergantung dari cara pemakaian gerbangnya.
Thyristor dapat disambung ke dalam kondisi hantaran maju dengan dua
cara :
a) dengan melampaui tegangan putus maju ( forward break-over voltage )
b) dengan memberikan suatu bentuk gelombang yang nilainya naik dengan
cepat diantara anoda dan katodanya, pada khususnya lebih dari 50
volt/mikrodetik. Namun biasanya sinyal gerbang yang dipakai untuk
mengendalikan titik pengaktifan.
Hal lain yang patut diperhatikan mengenai rangkaian yang menggunakan
sakelar daya berkecepatan tinggi seperti thyristor adalah kenyataan bahwa
waktu sakelar on amat cepat sehingga rangkaian mudah dijangkiti “ Spike “
penyambungan. Untuk itu dalam kebanyakan rangkaian pada khususnya
pengontrol AC disertakan tapis RF untuk membatasi banyaknya interferensi RF
pada jalur daya AC.
Cara kerjanya dapat diuraikan menjadi beberapa sub bagian :
a) Panjaran mundur, anoda negatif terhadap katoda. Thyristor dalam
kondisi penahan mundur sehingga hanya arus bocor kecil yang mengalir
b) Panjaran maju, anoda positif terhadap katoda, namun tak ada sinyal
gerbang. Thyristor dikatakan tertahan maju karena dia berperan sebagai
resistansi tinggi. Hanya arus bocor kecil yang mengalir.
c) Panjaran maju dengan memberikan sinyal gerbang. Bila pulsa panjaran
maju diberikan diantara gerbang dan katoda, sedangkan anoda positif
terhadap katoda maka thyristor dipaksa untuk menghantar.
Karena tegangan catu menuju positif, C1 akan terisi melalui R1 dan resistor
variabel RV2. Ketika tegangan C1 mencapai tegangan putus dioda picu ( Diac ),
diac akan menghantar dan mencatukan pulsa gerbang pada thyristor. Thyristor
akan menghantar sehingga hampir seluruh tegangan catu diberikan melintasi
beban. Dengan mengatur RV2 waktu pengisian C1 dapat diubah dan selanjutnya
mengubah sudur hantarannya. Dioda D1 dimasukkan agar mencegah panjaran
mundur masuk ke dalam gerbang thyristor, dan pada saat yang sama dioda
memberikan pemicu yang stabil dengan mengosongkan C1 pada masing-masing
separuh siklus negatif.
Karena efisiensinya yang rendah rangkaian gelombang setengah sederhana
ini tidak cocok untuk kebanyakan pemakaian. Lebih disukai pengontrol
gelombang penuh yang menggunakan penyearah jembatan dengan dua buah
thyristor atau sebuah triac.
Dalam suatu rangkaian diperlihatkan konstruksi piranti ini yang dapat
dipandang sebagai dua buah thyristor yang dihubungkan paralel terbalik dengan
terminal gerbang sekutu. Cara kerjanya serupa dengan thyristor.
Daftar pustaka
M. Rashid, Power Electronics Circuit, Device, and
Aplication 2nd, Prentice-Hall International Inc,
1988.

You might also like