You are on page 1of 2

Pancasila sebagai dasar Negara

Sebagai dasar, pancasila tentu saja memiliki hubungan dengan Negara yang di dasarinya.
Dan sebagai yang mendasarkan pada Pancasila, Negara kita perlu menyesuaikan dengan
dasarnya. Dengan demikian, pancasila dan Negara kita seharusnya memiliki hubungan
kesesuain. Istilah “ sesuai” menunjuk pada perbandingan antara berbagai hal. Hal-hal yang di
perbandingkan di katakan sesuai, apabila tidak berbeda sama sekali (tanpa ada persamaan) serta
tidak persis sama sekali (tanpa adanya perbedaan), sehingga istilah itu menunjuk keadaan yang
berkisar antara keadaan yang berbeda sama sekali itu menunjuk keadaan yang berkisar antara
keadaan yang berbeda sama sekali dan keadaan yang persis sama. Apabila semakin mendekati
persis sama disebut semakin sesuai, sedang apabila semakin berbeda keadaan tersebut dikatakan
semakin tidak sesuai.

Dalam hubungan kesesuaian itu terdapat tiga komponen, yakni :

1. Pokok pangkal perbandingan, yang dijadikan dasar dan ukuran perbandingan serta
menentukan ada/tidaknya kesesuaian.
2. Pendukung hubungan, yaitu hal yang dibandingkan, yang perlu diketemukan
kesesuainnya.
3. Asa hubungan, yaitu hal yang merupakan isi perbandingan serta isi kesesuaiannya.

Asas hubungan, sebagai hal yang menentukan ada/tidaknya serta tingkat kesesuaian antara kedua
hal yang dibandingkan dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu asas hubungan bentuk
(misalnya bentuk, isi, luas dan berat), asas hubungan sifat (misalnya warna, kecepatan,
kesejukan), dan asas hubungan sebab akibat (misalnya asas hubungan antara anak dan orang tua,
asas hubungan antara telor dan ayamnya). Bentuk dan sifat dari suatu hal itu tidak tetap , maka
asas hubungan bentuk maupun asas hubungan sifat tidak dapat membuat hubungan antara kedua
hal yang diperbandingkan bersifat mutlak. Belum dapat dipastikan bahwa selalu terdapat
hubungan kesesuaian antara pendukung hubungan. Pada suatu saat memang terdapat hubungan
kesesuaian, namun pada saat lainnya mungkin tidak memiliki hubungan. Sedangkan berdasar
asas hubungan sebab akibat-akibat, selalu dapat dipastikan bahwa pendukung hubungan sebagai
akibat-pasti dan seharusnya memiliki hubungan kesesuaian dengan pokok pangkal hubungan
sebagai penyebabnya.
Apabila di terapkan dalam Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka Pancasila menentukan
Negara kita mempunyai kedudukan sebagai pendukung hubungan terhadap unsur-unsur hakiki
dari Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil yang berkedudukan sebagai pokok pangkal hubungan.
Negara kita dengan ha-hal yang merupakan landasan Pancasila ternyata memiliki hubungan
istimewa, yaitu hubungan sebab-akibat. Bila kita berpikir secara mendalam, ternyata hal-hal
yang merupakan landasan Pancasila, baik langsung maupun tidak langsung, merupakan
penyebab adanya Negara kita: Negara kita tidak akan terjadi tanpa adanya manusia, yang
bersatu, dan sebagai rakyat membangun Negara demi mewujudkan keadilan, dan hal ini terjadi
berkat kekuasaan Tuhan.

Sebagai yang memiliki hubungan sebab-akibat, maka hubungan antara Negara kita
dengan hal-hal yang menjadi landasan Pancasila (Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil)
memiliki asas hubungan sebab-akibat. Berbeda dengan kedua asas hubungan lainnya, asas
hubungan sebab-akibat memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu bersifat mutlak, harus ada
hubungan antara kedua unsur tersebut, tidak dapat tidak. Sebagai akibatnya, Negara kita
seharusnya memiliki hubungan kesesuaian dengan landasan Pancasila sebagai sebabnya. Sebagai
pendukung hubungan, Negara kita tidak mungkin untuk tidak menjelmakan kesesuaiannya
dengan landasan pancasila. Hal-hal yang terdapat pada sebabnya, terutama hal-hal yang
termasuk dalam hakikatnya atau keadaan-keadaan yang mutlak daripadanya, seharusnya
menjelma atau diturunkan kepada akibatnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, segala sifat dan keadaan Negara harus sesuai dengan
hakikat Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil. Sifat tidak berdiri sendiri, namun keberadaannya
melekat pada benda lain, dan merupakan bagian yang menjadi satu serta merupakan cirri bagi
benda tersebut. Berhubung adanya hubungan sebab-akibat antara Negara Indonesia dengan
unsure-unsur pokok yang dijadikan landasan perumusan Pancasila, maka sudah selayaknyalah
bila Pancasila yang memuat unsur-unsur pokok tersebut dijadikan dasar Negara Indonesia.
Berdasar hubungan sebab-akibat yang demikian itu, dapatlah dimungkinkan, dan bahkan
diharuskan, terjadinya kesesuaian antara Negara Indonesia dengan dasar negaranya. Dengan
demikian, unsur-unsur pokok yang digunakan untuk merumuskan Pancasila sungguh dapat
mendukung dan meperkokoh kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara.

You might also like