Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR
2011
Instrumentasi adalah ilmu yang mempelajari mengenai pengukuran berbagai besaran fisis.
Instrumentasi berbeda dengan metrologi, walaupun keduanya adalah ilmu pengukuran. Jika
pada metrologi pengukuran dilakukan dengan membandingkannya dengan suatu standar,
maka pada instrumentasi pengukuran dilakukan dengan survei atau monitoring. Dalam
metrologi, pengukuran tersebut lebih dikenal dengan nama kalibrasi.
Sebuah instrumen terdiri dari beberapa rangkaian elektronik yang terintegrasi menjadi
satu. Kemampuan berpikir dalam elektronika merupakan kunci utama
kesuksesan/keberhasilan dalam mempelajari instrumentasi. Elektronika = Fisika Elektron =
Fisika Listrik adalah ilmu fisika yang mempelajari berbagai rangkaian elektronik. Sasaran
utama dari elektronika adalah kemampuan berpikir atau kemampuan dalam
menganalisis suatu rangkaian elektronik. Rangkaian elektronik adalah susunan dari
beberapa komponen elektronik yang terhubung mengikuti prinsip tertentu. Komponen
elektronik adalah susunan dari beberapa materi yang akan menghasilkan suatu efek tertentu.
Materi adalah setiap bahan yang membutuhkan ruang dan memiliki massa. Materi tersusun
atas molekul-molekul. Molekul-molekul tersusun atas atom-atom. Atom adalah bagian
terkecil dari materi karena tidak bisa dibagi-bagi lagi. Setiap atom terdiri dari inti atom dan
elektron. Setiap inti atom terdiri dari proton dan neutron. Proton memiliki muatan positif,
neutron tidak memiliki muatan dan elektron bermuatan negatif.
Elektron berasal dari bahasa Yunani yang berarti ambar. Ambar atau amber adalah
resin/getah pohon yang mengeras. Pada tahun 600 SM, orang Yunani memperhatikan bahwa
ambar dapat menarik benda-benda kecil ketika digosok-gosokkan dengan bulu hewan. Pada
tahun 1600 M, William Gilbert yang bekerja sebagai dokter istana Ratu Elizabeth (Inggris),
mulai mempelajari berbagai bahan yang bersifat seperti ambar. Bahan seperti itu
dikatakannya bersifat electric. Dalam bahasa Indonesia, sifat bahan tersebut berubah nama
menjadi elektrik atau listrik. Pemahaman mengenai arus listrik, tegangan listrik, hambatan
listrik dan pembebanan sangat diperlukan untuk menguasai elektronika, sehingga proses
perancangan dan pembuatan instrumen menjadi lebih mudah dan lebih akurat.
1. Arus Listrik
Arus listrik adalah besarnya muatan listrik yang melewati suatu penampang tiap satuan
waktu. Arus listrik disimbolkan I dan memiliki satuan Coulomb/detik (C/dtk) atau Ampere.
Satu Ampere artinya bahwa terdapat muatan listrik sebesar satu Coulomb atau elektron
sebanyak 6.24 x 1018 yang melewati suatu penampang tiap satu detik.
Pemahaman arus listrik akan lebih mudah dengan mencari analoginya di alam. Di alam,
arus listrik dianalogikan sebagai debit air pada suatu sungai. Debit sungai adalah besarnya
volume air yang melewati suatu penampang tiap satuan waktu. Debit air disimbolkan Q dan
memiliki satuan m3/detik. Sehingga dapat dikatakan bahwa elektron di suatu rangkaian
elektronik dianalogikan sebagai molekul air pada suatu sungai.
2. Tegangan Listrik
Tegangan listrik = voltase = beda potensial listrik adalah potensial listrik yang
diperlukan untuk melakukan suatu kerja. Tegangan listrik disimbolkan V dan memiliki satuan
Joule/Coulomb (J/C) atau Volt. Sebuah baterai AA dengan Voltase 1,5 Volt yang
dihubungkan dengan sebuah bola lampu memiliki arti bahwa setiap muatan listrik sebesar
satu Coulomb yang melewati bola lampu tersebut akan menghasilkan 1,5 J energi (berupa
cahaya dan panas/kalor).
Seperti pada arus listrik, pemahaman mengenai tegangan listrik akan lebih mudah
dengan mencari analoginya di alam. Di alam, beda potensial listrik dianalogikan sebagai beda
potensial gravitasi antara dasar sungai pada bagian hulu dengan hilir. Semakin miring dasar
sungai, maka semakin besar arus air yang mengalir. Begitu juga dengan rangkaian elektrik,
semakin besar tegangan listrik maka semakin besar arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian listrik tersebut. Elektron akan bergerak dari potensial yang lebih tinggi ke potensial
yang lebih rendah.
3. Hambatan Listrik
4. Pembebanan