Professional Documents
Culture Documents
SMPN 2 BANDUNG
2005
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan taufik dan
hidayahNya saya dapat menyelesaikan tugas Rangkuman Kimia tentang Reaksi Kimia
dan Asam, Basa, dan Garam. Tidak lupa pada kesempatan ini saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya pada Ibu Ida selaku Guru Biologi yang telah membantu saya
sehingga tugas ini dapat selesai.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan Rangkuman ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan Ibu Ida di kelas IX SMPN 2 Bandung. Saya menyadari
makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saya mohon maaf. Semoga tugas
yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang menggunakannya.
Penyusun
BAB I
REAKSI KIMIA
A. PERSAMAAN REAKSI KIMIA
Reaksi kimia merupakan suatu perubahan yang disertai penggabungan zat baru. Reaksi
kimia dapat terjadi akibat akibat penggabungan dua zat atau lebih, dan peruraian zat. Zat-
zat yang bergabung dan terurai dalam reaksi kimia disebut pereaksi, dan zat baru yang
terbentuk disebut produk reaksi.
Penulisan persamaan reaksinya adalah:
A+B → C+D
Pereaksi Produk Pereaksi
3. Perubahan Warna
Seperti pembentukan endapan, pembentukan warna juga mudah diamati.
Contohnya: tembaga karbonat yang berwarna hijau akan berubah menjadi tembaga
oksida yang berwarna kehitaman dan karbon dioksida setelah dipanaskan
4. Perubahan Suhu
Kenaikan suhu terjadi energi panas dilepas ke lingkungan. Reaksi kimia ini
disebut reaksi eksotermis. Contohnya proses pernapasan dalam tubuh kita dan reaksi
pembakaran. Proses pernapasan akan menghasilakn energi panas, hal ini dapt dirasakn
ketika kita melakukan aktivitas. Reaksi pembakaran, misalnya pembakaran sampah akan
menghasilkan energi panas. Sebaliknya, penurunan suhu terjai bila energi panas diserap
dari lingkungan. Reaksi semacam ini disebut reaksi endotermis. Contohnya proses
fotosintesis dan memasak makanan. Proses fotosintesis menggunakan energi dari sinar
matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat. Proses memasak
makanan menggunakan energi panas dari api hingga makanan menjadi matang.
C. KECEPATAN REAKSI
Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yng berlangsung lambat. Kprek
api dan kembang api merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung cepat. Proses
perkaratan besi dan pembusukan makanan merupakan contoh reaksi kimia yang
berlangsung lambat. Selama reaksi belangsung, pereksi berubah menjadi produk pereaksi.
Sejalan dengan bertambahnya waktu, maka jumlah pereaksi akan berkurang sedangkan
jumlah produk reaksi akan bertambah.
Salah satu produk reaksi yang dihasilkan adalah gas karbon dioksida. Kecepatan
reaksi dapat diukur pengurangan massa zat dalm erlnmeyer, selama selang waktu
tertentu.
Selain itu kecepatan reksi kimia dapat diukur berdasarkan jumlah gas karbon dioksida
yang dihasilkan selama selang waktu tertentu. Ini dapat dilakukan dengan menampung
gas karbondioksida dalam silinder ukur. Jumlah gas karbon dioksida yang tertampung
dalam silinder ukur makin banyak. Dengan demikian, kecepatan reaksi dapat diukur
berdasarkan pertambahan volum gas.
D. PENGENDALIAN REAKSI
1. Suhu Reaksi
Makin tinggi suhu, makin cepat pula partikel pereaksi itu bergerak. Akibatnya,
tumbukan antar partikel menjadi lebih sering sehingga mempercepat terjadinya reaksi
kimia. Agar partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi, maka suhu pereaksi
dinaikkan. Jadi, dikatakan bahwa makin tinggi suhu maka kecepatan reaksi makin
bertambah.
2. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang terdapat dalam suatu zat. Zat
dengan konsentrasi tinggi memiliki jumlah partikel lebih banyak daripada zat dengan
konsentrasi rendah. Makin besar konsentrasi pereaksi, makin cepat suatu reaksi
berlangsung. Makin besar konsentrasi perekasi, maka jarak antar pereaksi makin dekat.
Oleh karena jaraknya makin dekat, maka tumbukan anar partikel menjadi lebih mudah
dan lebih sering sehingga kecepatan reaksi makin bertambah.
Selain katalis kimia, ada juga katalis biologi, yaitu enzim. Enzim hanya dapat bekerja
dengan baik pada kondisi tertentu, seperti pada suhu dan tingkat keasaman ynag spesifik.
2. Pembusukan Makanan
Pembusukan makanan terjadi karena pengaruh mikroorganisme, misalnya bakteri.
Mikroorganisme membutuhkan makanan untuk memperoleh energi dan berkembang
biak.
3. Kembang Api
Warna-warna dari kembang api berasal dari terbentuknya reaksi pembakaran
senyawa logam. Contohnya magnesium menghasilakn warna putih, strontium
menghasilkan warna merah tembaga mengasilkan warna biru, dan natrium menghasilkan
kuning.
BAB II
ASAM, BASA, DAN GARAM
1. Asam
Asam dibagi dua macam, yaitu asam lemah dan asam kuat.
Asam organik adalah asam yang diekstraksi dari hewan atau tumbuhan. Contohnya asam
karbonat, asam askorbat, asam sitrat, asam etanoat, asam laktat. Asam mineral adalah
asam yang dibuat dari mineral tertentu. Contohnya asam sulfat, asam klorida, asam nitrat.
Asam mineral umumnya bereaksi lebih cepat daripada asam organik. Itu sebabnya asam
mineral dinyatakan asam kuat, sedangkan asam organik dinyatakan asam lemah.
Asam klorida atau asam lambung yang terdapat di tubuh kita tergolong asam kuat. Asam
lambung berfungsi untuk berfungsi membunuh bakteri atau kuman penyakit yang masuk
bersama makanan. Selain itu asam lambung juga membantu pencernaan dengan
mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang berfungsi untuk
mencerna atau memecah protein agar lebih mudah diserap oleh tubuh.
2. Basa
Basa juga dibagi dua, yaitu basa lemah atau basa kuat.
Cara paling aman dan mudah untuk menetahiu apakah suatu zat tergolong asam
atau basa adalah menggunakan indikator.. Indikator berupa kertas yang paling terkenal
adalah kertas lakmus. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu kertas lakmus berwarna
merah dan kertas lakmus berwarna biru. Cara pemakaiannya adalah kertas lakmus
dimasukkan ke dalam suatu senyawa, kemudian dilihat perubahan warnanya.
Suatu senyawa tergolong asam bila kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah,
tetapi kertas lakmus merah tidak berubah warna.
Selain kertas lakmus, indikator yang dapat digunakan adalah indikator universal.
Perubahan warna yang terjadi mulai dari merah yang menunjukan asam kuat kemudian
oranye dan kuning yang menunjukan asam lemah, hijau yang menunjukan basa lemah,
sampai warna ungu yang menunjukan basa kuat. Indikator juga dapat berasal dari alam,
misalnya bunga hydrangea, kol merah, bunga mawar, dan wortel. Bunga hydrangea,
misalnya berwarna merah jambu bila ditanam pada tanah yang basa. Namun, bunga
hydrangea berwarna biru bila ditanam pada tanah yang asam.
Bila senyawa asam tertentu mengenai kulit, maka kulit dapat mengalami iritasi.
Jenis bas atertentu juga dapat merusak kulit. Oleh karena itu, ketika berhubungan dengan
senyawa basa dianjurkan untuk memakai sarung tangan yang terbuat dari karet.
Beberapa sifat asam dan basa
Sifat asam Sifat basa
• Mempunyai rasa asam dan bersifat • Mempunyai rasa pahit dan dapat
korosif merusak kulit. Teras licin seperti
sabun bila terkena kulit.
• Dapat mengubah warna kertas • Dapat mengubah warna kertas
lakmus biru menjadi merah lakmus merah menjadi biru.
Asam juga mempunyai sifat lain ynag dapat diamati ketika dilakukan reaksi antara asam
dengan unsur/senyawa lain.
a. Reaksi asam dengan logam
Asam dapa tbereaksi dengan logam menghasilkan senyawa lain dan gas hidrogen.
Contoh persamaan reaksinya:
Logam magnesium + Asam sulfat → Magnesium sulfat+gas hidrogen
Ketika logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, maka timbul
gelembung gas, yang merupakan gas hidrogen.. Smentara itu, terbentuk juga senyawa
magnesium sulfat.
C. REAKSI NETRALISASI
Reaksi antara asam dengan basa yang menghasilkan garam dan air disebut reaksi
netralisasi. Persamaan reaksi dituliskan sebahai berikut:
Asam + basa → Garam + air
Yang tergolong garam tidak hanya natrium klorida dan garam dapur, tetapi masih banyak
jenis garam yang lain. Garam-garam tersebut dapat dihasilkan melalui reaksi netralisasi:
D. SKALA KEASAMAN
Skala keasaman dan kebasaan dari suatu senyawa dinyatakan dengan skala pH.
• Senyawa asam mempunyai pH kurang dari 7.
• Senyawa netral mempnyai pH=7
• Senyawa basa mempunyai pH lebih dari 7.
Nilai pH menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan suatu senyawa. Makin kecil nilai
pH, maka senyawa tersebut makin asam. Makin besar nilai pH suatu senyawa, maka
senyawa tersebut makin basa.
Nilai pH dari suatu larutan dapat diketahui dengan indicator universal dan pH
meter. Indikator universal yang berupa larutan atau kertas akan memberikan warna
tertentu jika diteteskan atau dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa.
pH meter adalah alat yang dapat langsung digunakan untuk mengukur pH larutan.
pH meter mempunyai elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang diukur pH-nya.
Nilai pH langsung diketahui dari layar yang terdapat pada alat.
Warna standar indikator universal dengan nilai pH-nya
E. HUJAN ASAM
Gas-gas sisa yang berasal dari kendaraan bermotoratau pabrik, mengandung gas
belerang dioksida dan nitrogen oksida. Lalu gas-gas ini dilepas ke udara sehingga
menimbulkan pencemaran udara. Gas-gas ini juga larut dalam titik-titik air di awan
sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Larutan-lrutan ini bercampur
dan turun bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam.
Akibat-akibat yang dihasilkan dari hujan asam:
• Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Hujan asam juga
dapat melarutkan aluminium dari mineral didalam tanah dan bebatuan, kemudian
menghanyutkannya ke sungai. Ini dapat meracuni ikan dan makhluk hidup
lainnya.
• Hujan asam yang bereaksi dengan logam dapat merusak jembatan, bodi mobil,
kapal laut, atau struktur bangunan lainnya.
• Hujan asam juga dapat merusak bangunan-bangunan yang terbuat dari batu kapur.