You are on page 1of 14

TUGAS KIMIA

BAB I REAKSI KIMIA

BAB II ASAM, BASA, DAN GARAM

Oleh: Zahra Akbari Ariadji


Kelas IX-I
No. 48

SMPN 2 BANDUNG
2005
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan taufik dan
hidayahNya saya dapat menyelesaikan tugas Rangkuman Kimia tentang Reaksi Kimia
dan Asam, Basa, dan Garam. Tidak lupa pada kesempatan ini saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya pada Ibu Ida selaku Guru Biologi yang telah membantu saya
sehingga tugas ini dapat selesai.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan Rangkuman ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan Ibu Ida di kelas IX SMPN 2 Bandung. Saya menyadari
makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saya mohon maaf. Semoga tugas
yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang menggunakannya.

Bandung, November 2005

Penyusun
BAB I
REAKSI KIMIA
A. PERSAMAAN REAKSI KIMIA
Reaksi kimia merupakan suatu perubahan yang disertai penggabungan zat baru. Reaksi
kimia dapat terjadi akibat akibat penggabungan dua zat atau lebih, dan peruraian zat. Zat-
zat yang bergabung dan terurai dalam reaksi kimia disebut pereaksi, dan zat baru yang
terbentuk disebut produk reaksi.
Penulisan persamaan reaksinya adalah:

A+B → C+D
Pereaksi Produk Pereaksi

Contohnya:Kalsium + Klorin → Kalsium Klorida


Dalam persamaan reaksi tersebut terdapat simbol wujud zat; yaitu solid(s), aqueous(aq),
liquid(l), gas(g).
s=padat
aq=aqueous
l=cairan
g=gas

B. CIRI-CIRI REAKSI KIMIA


1. Pembentukan Gas
Ketika reaksi kimia berlangsung maka kita dapat melihat terbentuknya
gelembung-gelembung gas dalam larutan. Kita akan mengamati gelembung-gelembung
gas yang tidak berwarna muncul dari dalam air.Gelembung –gelembung gas tersebut
selanjutnya dapat ditampung dalam sebuah tabung. Kita dapat menggunakan lidi yang
sedang menyala. Bila lidi yang sedang menyala didekatkan pada mulut tabung yang
berisi gas, maka akan terjadi letupan-letupan kecil. Hal ini menunjukan gas yang
terbentuk adalah gas hidrogen.
Gas oksigen memiliki sifat membantu pembakaran, sedangkan gas karbon
dioksida menghambat pembakaran. Bila didalam tabung itu terbentuk gas oksigen, maka
nyala pad alidi akan semakin membesar. Sementara bila didalam tabung terbentuk gas
karbon dioksida, maka nyala pada lidi akan padam.
Pembentukan gas karbon dioksida dalam suatu reaksi kimia dapat pula diuji
dengan cara mengalirkan gas pada air kapur. Air kapur mula-mula jernih. Setelah
bereaksi dengan gas karbon dioksida, maka air kapur menjadi keruh karena pembentukan
endapan putih.
2. Pembentukan Endapan
Endapan dapat dengan mudah diamati ketika terjadi reaksi kimia. Contohnya
pembentukan endapan perak klorida akibat reaksi antara perak nitrat dengan natrium
klorida.

3. Perubahan Warna
Seperti pembentukan endapan, pembentukan warna juga mudah diamati.
Contohnya: tembaga karbonat yang berwarna hijau akan berubah menjadi tembaga
oksida yang berwarna kehitaman dan karbon dioksida setelah dipanaskan

4. Perubahan Suhu
Kenaikan suhu terjadi energi panas dilepas ke lingkungan. Reaksi kimia ini
disebut reaksi eksotermis. Contohnya proses pernapasan dalam tubuh kita dan reaksi
pembakaran. Proses pernapasan akan menghasilakn energi panas, hal ini dapt dirasakn
ketika kita melakukan aktivitas. Reaksi pembakaran, misalnya pembakaran sampah akan
menghasilkan energi panas. Sebaliknya, penurunan suhu terjai bila energi panas diserap
dari lingkungan. Reaksi semacam ini disebut reaksi endotermis. Contohnya proses
fotosintesis dan memasak makanan. Proses fotosintesis menggunakan energi dari sinar
matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat. Proses memasak
makanan menggunakan energi panas dari api hingga makanan menjadi matang.

C. KECEPATAN REAKSI
Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yng berlangsung lambat. Kprek
api dan kembang api merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung cepat. Proses
perkaratan besi dan pembusukan makanan merupakan contoh reaksi kimia yang
berlangsung lambat. Selama reaksi belangsung, pereksi berubah menjadi produk pereaksi.
Sejalan dengan bertambahnya waktu, maka jumlah pereaksi akan berkurang sedangkan
jumlah produk reaksi akan bertambah.
Salah satu produk reaksi yang dihasilkan adalah gas karbon dioksida. Kecepatan
reaksi dapat diukur pengurangan massa zat dalm erlnmeyer, selama selang waktu
tertentu.
Selain itu kecepatan reksi kimia dapat diukur berdasarkan jumlah gas karbon dioksida
yang dihasilkan selama selang waktu tertentu. Ini dapat dilakukan dengan menampung
gas karbondioksida dalam silinder ukur. Jumlah gas karbon dioksida yang tertampung
dalam silinder ukur makin banyak. Dengan demikian, kecepatan reaksi dapat diukur
berdasarkan pertambahan volum gas.

D. PENGENDALIAN REAKSI
1. Suhu Reaksi
Makin tinggi suhu, makin cepat pula partikel pereaksi itu bergerak. Akibatnya,
tumbukan antar partikel menjadi lebih sering sehingga mempercepat terjadinya reaksi
kimia. Agar partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi, maka suhu pereaksi
dinaikkan. Jadi, dikatakan bahwa makin tinggi suhu maka kecepatan reaksi makin
bertambah.

Semakin tinggi suhu, partikel akan bergerak semakin cepat

2. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang terdapat dalam suatu zat. Zat
dengan konsentrasi tinggi memiliki jumlah partikel lebih banyak daripada zat dengan
konsentrasi rendah. Makin besar konsentrasi pereaksi, makin cepat suatu reaksi
berlangsung. Makin besar konsentrasi perekasi, maka jarak antar pereaksi makin dekat.
Oleh karena jaraknya makin dekat, maka tumbukan anar partikel menjadi lebih mudah
dan lebih sering sehingga kecepatan reaksi makin bertambah.

3. Luas Permukaan Sentuh


Untuk membuat api unggun dibutuhkan kayu bakar yang kering. Agar mudah
terbakar maka kayu harus dibelah-belah. Dengan membelah kayu maka luas permukaan
tang mengadakan kontak api menjadi makin besar. Jika luas permukaan lebih besar
tumbukan menjadi lebih mudah terjadi, maka kecepatan reaksi menjadi makin besar.
4. Katalis
Katalis adlah senyawa yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Katalis
umumnya berfungsi mempercepat reaksi. Tetapi ada juga katalis yang memperlambat
reaksi, disebut inhibitor. Meskipun katalis berperan dalam mempengaruhi kecepatan
reaksi, tetapi katalis tidak ikut bereaksi.

Contoh Katalis Di Industri


Katalis Kegunaan
Besi Digunakan dalam pembuatan amonia dari gas hidrogen dan
nitrogen. Amonia digunakan sebagai bahan baku pupuk dan
asam nitat.
Platina Digunakan dalam reaksi antara amonia dan udara membentuk
nitrogen monoksida dan air.Reaksi in merupakan salah satu
tahap dalam pembuatan asam nitrat.
Vanadium oksida Digunakan dadlm reaksi pembentukan belerang trioksida dari
belerang dioksida dan oksigen. Reaksi ini merupakan salah
satu tahap dalam pembuatan asam sulfat.

Selain katalis kimia, ada juga katalis biologi, yaitu enzim. Enzim hanya dapat bekerja
dengan baik pada kondisi tertentu, seperti pada suhu dan tingkat keasaman ynag spesifik.

Enzim dalam sistem pencernaan


Enzim Pereaksi Produk Reaksi
Amilase Pati Maltosa
Maltase Maltosa Glukosa
Protease Protein Asam amino
Lipase Lemak Asam lemak dan gliserol

Enzim dalam proses di industri


Enzim Penggunaan
Selulase Pembuatan pakan ternak dari jerami
Katalase Bahan pengawet pada minuman ringan, pembuatan karet
Glukosa oksidae Bahan pengawet pada minuman ringan
Invertase Pembuatan coklat (melelahkan bagian tengah coklat)
α-amilase Penghilang noda, pembuatan sirup, dan industri kertas
Protease Penghilang noda, pembuatan tepung untuk biskuit

E. REAKSI KIMIA DI SEKITAR KITA


1. Korosi
Korosi terjadi akibat reaksi kimia antara logam dengan oksigen dan uap air di
udara. Korosi yang terjadi pada loogam besi dan baja disebut karat.. Tidak semua logam
mengalami korosi seperti emas dan platina.
a. Penyebab Korosi
Oksigen dan uap air diudara dapat bereaksi secara kimia dengan logam sehingga
terbentuk karat. Larutan asam dan larutan garam dapat mempercepat terbentuknya karat.
Korosi yang terjadi pada logam sangat berbahaya. Korosi pada peralatan makan atau
dapur dapat mengancam keselamatan jiwa dan membahayakan kesehatan. Peraltan
makan atu dapur sebaiknya dinuat dari bahan anti korosi, seperti stainless steel. Stainless
steel merupakan logam yang terbuat dari pauan besi, nikel, dan krom dan membentuk
lapisan tipis kromium oksida. Lapisan ini sangat kuat dan mencegah reaksi antar logam
dengan uap air dan oksigen.
Ketika besi bereaksi dengan udara, maka terbentuk karat berupa serpihan-
serpihan. Udara yang mengandung uap air dengan mudah dapat menembus serpihan-
serpihan tersebut sehingga perkaratan berlangsung secara terus-menerus.

Proses korosi pada aluminium Proses karat pada besi

b. Cara Mencegah Karat


1. Pengecatan
Lapisan cat mencegah besi bersinggungan dengan udara dan uap air, maka tidak
terjadi karat. Tetapi bila lapisan cat tergores, maka logam akan bersinggungan langsung
dengan oksigen dan uap air sehingga karat dapat terjadi.

2. Melapisi logam dengan minyak dan pelumas


Minyak dan pelumas digunakan untuk melapisi peralatan yang terbuat dari logam.
Contohnya: mesin kendaraan dan mesin pabrik.

3. Melapisi logam dengan plastik


Plastik dapat dilakukan untuk melapisi besi agar tidak berkarat. Contohnya:
kursi taman, rak piring, kabel, atau peralatan dapur.

4. Melapisi logam dengan logam lain


- Melapisi dengan logam yang lebih reaktif.Timah, krom, perak, dan emas meruakan
logam yang kurang reatif dibandingkan denagn besi. Penggunaaan timah untuk kaleng
makanan dan minuman dilakukan karena bersifat tidak reaktif terhadap bahan-bahan
kimia dalam makanan dan tidak bersifat racun. Krom biasanya digunakan untuk setang
sepaeda, bemper mobil, pagar, gagang pintu, kran air dll. Perak dan emas walaupun
mahal juga dapat digunakan untuk melapisi logam agar tidak berkarat. Kelemahan
pelapisan dengan logam yang kurang reaktif yaitu jika lapisan tergores dan besi yang
dilindunginya kontak dengan udara dan air, maka besi tetap berkarat.
- Melapisi denagn logam yang lebih reaktif. Logam yang digunakan adalah seng. Proses
pelapisan menggunakan seng disebut galvanisasi. Biasanya dilakukan pada besi
penopang jembatan atau bangunan, dan penghalang tabrakan yang sering diletakka pad
tikungan tajam di jalan raya. Tetapi seng tidak dapat digunakan untuk melapisi kaleng
makanan karena bersifat racun. Kelebihannya, walaupun lapisan tergores sehingga besi
yang dilindunginya kontak dengan udara dan air, besi tidak akan mengalami korosi selam
masih ada seng yang tersisa.
5. Mengorbankan logam lain
Selain seng, logam lain yang sering dikorbankan untuk melindungi besi adlah
magnesium. Magnesium digunakan untuk tiang penyangga di pengeboran minyak lepas
pantai. Magnesium juga digunakan untuk melindungi rel kereta api.

2. Pembusukan Makanan
Pembusukan makanan terjadi karena pengaruh mikroorganisme, misalnya bakteri.
Mikroorganisme membutuhkan makanan untuk memperoleh energi dan berkembang
biak.

3. Kembang Api
Warna-warna dari kembang api berasal dari terbentuknya reaksi pembakaran
senyawa logam. Contohnya magnesium menghasilakn warna putih, strontium
menghasilkan warna merah tembaga mengasilkan warna biru, dan natrium menghasilkan
kuning.
BAB II
ASAM, BASA, DAN GARAM

A. ASAM DAN BASA

1. Asam
Asam dibagi dua macam, yaitu asam lemah dan asam kuat.

Beberapa jenis asam


Asam Kuat atau lemah Terdapat dalam
Asam askorbat Lemah Buah-buahan
Asam karbonat Lemah Minuman berkarbonisasi
Asam sitrat Lemah Buah jeruk
Asam etanoat Lemah Cuka
Asam laktat Lemah Susu basi
Asam klorida Kuat Lambung
Asam nirat Kuat Bahan pupuk atau peledak
Asam fosfat Kuat Cat anti karat dan bahan pupuk
Asam sulfat Kuat Aki dan bahan pupuk

Asam organik adalah asam yang diekstraksi dari hewan atau tumbuhan. Contohnya asam
karbonat, asam askorbat, asam sitrat, asam etanoat, asam laktat. Asam mineral adalah
asam yang dibuat dari mineral tertentu. Contohnya asam sulfat, asam klorida, asam nitrat.
Asam mineral umumnya bereaksi lebih cepat daripada asam organik. Itu sebabnya asam
mineral dinyatakan asam kuat, sedangkan asam organik dinyatakan asam lemah.

Asam klorida atau asam lambung yang terdapat di tubuh kita tergolong asam kuat. Asam
lambung berfungsi untuk berfungsi membunuh bakteri atau kuman penyakit yang masuk
bersama makanan. Selain itu asam lambung juga membantu pencernaan dengan
mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang berfungsi untuk
mencerna atau memecah protein agar lebih mudah diserap oleh tubuh.
2. Basa
Basa juga dibagi dua, yaitu basa lemah atau basa kuat.

Beberapa jenis basa


Basa Kuat atau Terdapat dalam
Lemah
Amonia Lemah Bahan pemutih dan pembuatan pupuk
Natrium hidroksida Kuat Obat untuk mengurangi tingkat keasaman tanah
Kalsium oksida Kuat Bahan pembuatan semen dan beton
Magnesium hidroksida Kuat Tablet untuk mengurangi asam lambung
Natrium hidroksida Kuat Bahan pembersih oven dan bahan pembuatan
sabun
B. SIFAT-SIFAT ASAM DAN BASA

Cara paling aman dan mudah untuk menetahiu apakah suatu zat tergolong asam
atau basa adalah menggunakan indikator.. Indikator berupa kertas yang paling terkenal
adalah kertas lakmus. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu kertas lakmus berwarna
merah dan kertas lakmus berwarna biru. Cara pemakaiannya adalah kertas lakmus
dimasukkan ke dalam suatu senyawa, kemudian dilihat perubahan warnanya.
Suatu senyawa tergolong asam bila kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah,
tetapi kertas lakmus merah tidak berubah warna.

Selain kertas lakmus, indikator yang dapat digunakan adalah indikator universal.
Perubahan warna yang terjadi mulai dari merah yang menunjukan asam kuat kemudian
oranye dan kuning yang menunjukan asam lemah, hijau yang menunjukan basa lemah,
sampai warna ungu yang menunjukan basa kuat. Indikator juga dapat berasal dari alam,
misalnya bunga hydrangea, kol merah, bunga mawar, dan wortel. Bunga hydrangea,
misalnya berwarna merah jambu bila ditanam pada tanah yang basa. Namun, bunga
hydrangea berwarna biru bila ditanam pada tanah yang asam.

Bila senyawa asam tertentu mengenai kulit, maka kulit dapat mengalami iritasi.
Jenis bas atertentu juga dapat merusak kulit. Oleh karena itu, ketika berhubungan dengan
senyawa basa dianjurkan untuk memakai sarung tangan yang terbuat dari karet.
Beberapa sifat asam dan basa
Sifat asam Sifat basa
• Mempunyai rasa asam dan bersifat • Mempunyai rasa pahit dan dapat
korosif merusak kulit. Teras licin seperti
sabun bila terkena kulit.
• Dapat mengubah warna kertas • Dapat mengubah warna kertas
lakmus biru menjadi merah lakmus merah menjadi biru.

Asam juga mempunyai sifat lain ynag dapat diamati ketika dilakukan reaksi antara asam
dengan unsur/senyawa lain.
a. Reaksi asam dengan logam
Asam dapa tbereaksi dengan logam menghasilkan senyawa lain dan gas hidrogen.
Contoh persamaan reaksinya:
Logam magnesium + Asam sulfat → Magnesium sulfat+gas hidrogen
Ketika logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, maka timbul
gelembung gas, yang merupakan gas hidrogen.. Smentara itu, terbentuk juga senyawa
magnesium sulfat.

b. Reaksi asam dengan senyawa karbonat


Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan snyawa lain, gas
karbon dioksida, dan air. Sebagai contoh persamaan reaksinya sebagai berikut:
Kalsium karbonat + Asam klorida → Kalsium klorida +
Gas karbon dioksida + air

c. Reaksi asam dengan oksida logam


Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan senyawa lain dan air.
Contoh persamaan reaksinya:
Asam sulfat + Tembaga oksida → Tembaga sulfat + air

C. REAKSI NETRALISASI

Reaksi antara asam dengan basa yang menghasilkan garam dan air disebut reaksi
netralisasi. Persamaan reaksi dituliskan sebahai berikut:
Asam + basa → Garam + air
Yang tergolong garam tidak hanya natrium klorida dan garam dapur, tetapi masih banyak
jenis garam yang lain. Garam-garam tersebut dapat dihasilkan melalui reaksi netralisasi:

Asam sulfat + Kalium hidroksida → Kalium sulfat + air


Asam nitrat + Lithium hidroksida → Lithium sulfat + air
Asam klorida + Kalsium hidroksida → Kalsum klorida + air

Beberapa reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari:


• Asam klorida atau asam lambung yang terdapat di lambung. Salah satu manfaat
asam lambung adalah membantu proses pencernaan. Namun asam lambung yang
berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Penggunaan magnesium
hidroksida akan menetralisir asam lambung yang berlebih tersebut.
• Sengatan lebah merupakan penyuntikan bahan kimia ke bawah kulit yang dapt
mengakibatkan iritasi pada kulit. Sengatan lebah bersifat asam.Utuk menetralkan
sengatan lebah dapat digunakan bakaing soda (natrium bikarbonat).
• Sengatan tawon bersifat basa.Untuk menetralisirnya digunakan asam cuka.
• Tanah seringkali terlalu asam untuk ditanami karena pengaruh polusi. Untuk
mengurangi tingkat keasaman tanah, maka tanah diberi kapur (basa) sebelum
ditanami.
• Limbah cair dari industri kadang-kadang menagndung asam. Untuk mengatasinya
ditambahkan basa untuk menetralkan asam yang terkandung dalam limbah.

D. SKALA KEASAMAN

Skala keasaman dan kebasaan dari suatu senyawa dinyatakan dengan skala pH.
• Senyawa asam mempunyai pH kurang dari 7.
• Senyawa netral mempnyai pH=7
• Senyawa basa mempunyai pH lebih dari 7.

Nilai pH menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan suatu senyawa. Makin kecil nilai
pH, maka senyawa tersebut makin asam. Makin besar nilai pH suatu senyawa, maka
senyawa tersebut makin basa.
Nilai pH dari suatu larutan dapat diketahui dengan indicator universal dan pH
meter. Indikator universal yang berupa larutan atau kertas akan memberikan warna
tertentu jika diteteskan atau dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa.
pH meter adalah alat yang dapat langsung digunakan untuk mengukur pH larutan.
pH meter mempunyai elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang diukur pH-nya.
Nilai pH langsung diketahui dari layar yang terdapat pada alat.
Warna standar indikator universal dengan nilai pH-nya

E. HUJAN ASAM

Gas-gas sisa yang berasal dari kendaraan bermotoratau pabrik, mengandung gas
belerang dioksida dan nitrogen oksida. Lalu gas-gas ini dilepas ke udara sehingga
menimbulkan pencemaran udara. Gas-gas ini juga larut dalam titik-titik air di awan
sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Larutan-lrutan ini bercampur
dan turun bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam.
Akibat-akibat yang dihasilkan dari hujan asam:
• Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Hujan asam juga
dapat melarutkan aluminium dari mineral didalam tanah dan bebatuan, kemudian
menghanyutkannya ke sungai. Ini dapat meracuni ikan dan makhluk hidup
lainnya.
• Hujan asam yang bereaksi dengan logam dapat merusak jembatan, bodi mobil,
kapal laut, atau struktur bangunan lainnya.
• Hujan asam juga dapat merusak bangunan-bangunan yang terbuat dari batu kapur.

You might also like