You are on page 1of 7

1.

Manfaat mempelajari mata kuliah profesi keguruan dalam hubunganya dengan


tugas sebagai guru adalah: agar mahasiswa memilki pemahaman dan kemampuan
untuk mengembangkan peranan professionalnya sebagai guru dengan acuan sikap
profesinal dan wawasn tentang kode etik keguruan dalam melaksanakan tugas.
2. Hubungan antara mata kuliah profesi keguruan dengan mata kuliah lain dalam
kelompok mata kuliah dasar kependidikan (MKDK) adalah: Mata kuliah profesi
keguruan merupakan salah satu mata kuliah dalam kelompok MKDK, oleh karena
itu mata kuliah ini menunjang tercapainya tujuan mata kuliah MKDK, yaitu untuk
memberikan wawasan kepada calon guru tentang ilmu-ilmu lain yang menunjang
profesi keguruan.
3. Yang di maksud dengan peran guru professional adalah: peran guru dalam semua
pendidikan mencakup 3 bidang layanan, yaitu: layanan intruksional, layanan
administrasi, layanan bantuan social pribadi. Layanan intruksional merupakan
tugas utama guru, sedangkan layanan administrasi dan bantuan merupakan
pendukung. Ketiga bidang layanan merupakan tugas pokok dalam menciptakan
serangkaian perubahan tingkah laku yang saling berhubungan dengan kemajuan
perubahan tingkah laku dan bertujuan mewujudkan perkembangan siswa secara
optimal.
4. Peranan guru dalam administrasi sekolah adalah: Guru harus mengerti cara
mengelola sekolah dan peran guru didalamnya, bagaimana memanfaatkan
prosedur serta mekanisme pengelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnya
sebagai guru, serta guru harus bertindak sesuai jabatanya. Contohnya:
pengambilan inisiatif, pengaruh dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan;
Orang yang ahli dalam mata pelajaran; Penegak disiplin; Pelaksana adminstrasi
pendidikan; pemimpin generasi muda; Penerjemah bagi masyarakat.
5. Kode etik guru Indonesia sbb:
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
indonesi seutuhnya yang berjiwa pancasila.
b. Guru memiliki & melaksanakan kejujuran professional.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbimgan dan pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
g. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan social.
h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sbg sarana perjuangan dan pengabdian.
i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
6. Kompetensi dan peran guru merupakan factor kunci kenerhasilan pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Kompetensi dan peran guru di sekolah adalah:
• Guru sebagai demonstrator, guru hendaknya senantiasa menguasai materi
pelajaran yang diajarkan dan senantiasa mengembangkannya dalam arti
meningkatkan ilmu yg dimilikinya.
• Guru sbg mediator dan fasilitator:
i. Mediator: guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pengalaman
yg cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi.
ii. Fasilitator: guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar
yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses
belajar dan mengajar.
• Guru sbg evaluator: guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil
belajar yg telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi yg
diperoleh melalui evaluasi tersebut merupakan umpan balik.
• Guru sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas
sbg lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan yg perlu di
organisir.
Kompetensi guru adalah kemempuan seorang guru dalam melaksanakan
kewajiban secara bertanggung jawab dan layak sebagi profesi keguruanya.
7. Seorang guru yang baik biasanya mempunyai memiliki dasar mengajar yg baik
shg proses belajar mengajar dikelas berjalan dengan baik. Keterampilan dasar
adalah: suatu kreasi atau keterampilanyg dimiliki oleh seorang guru di bidang
tertentu yg dicapai melalui jenjang pendidikan sesuai bidangnya sehingga dp
mencapaitujuan yg akan dicapai.
8. Pandangan masyarakat terhadap profesi guru masih belum baik, karena:
• Adanya pandangan sbg masyarakat bahwa bahwa siapapun dp menjadi guru
asalkan ia berpengalaman dan berpengetahuan.
• Kekurangan guru didaerah terpencil memberikan peluang utk mengangkat
seseorang yang tidak memiliki keahlian utk menjadi guru.
• Banyak guru yg belum menghargai profesinya, apalagi usaha
mengembangkan profesinya itu, perasaan rendah diri karena menjadi guru,
penyalah gunaan profesi utk kepuasan dan kepentingan sbg guru semakin
meningkat.
9. Jabatan guru merupakan jabatan professional dan sbg jabatan professional
pemegangnya memenuhi kualifikasi tertentu. Kretiria jabatan adalah:
• Jabatan yg melibatkan kegiatan intelektual
• Jabatan yg menggeluti suatu batang tubuh ilmu yg khusus
• Jabatan yg memerlukan persiapan professional yg lama.
• Jabatan yg memerlukan latihan dlm jabatan yg berkesinambungan
• Jabatan yg menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yg permanent
• Jabatan yg menentukan baku standarnya sendiri
• Jabatan yg mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi
• Jabatan yg mempunyai organisasi professional yg kuat dan terjalin erat.
10. Arti administrasi dalam arti sempit adalah segala sesuatu yg berhubungan dengan
catat-mencatat, surat-menyurat, penataan, kearsipan, pengisian atau pengajaran
sejenis formulir dsb atau tata usaha.
11. Administrasi dalam arti luas adalah keseluruhan proses yg mempergunakan dan
mengikut sertakan semua semua sumber potensi yg tersedia dan yg sesuai baik
personal maupun material dalam usaha untuk mencapai bersamasuatu tujuan
secara efektif dan efesien.
12. Mengapa tugas guru dan tanggung jawab yg begitu kompleks di perlukan
persyaratan khusus, maka di perlukan persyaratan profesi dari seorang guru yaitu:
• Menuntut adanya keterampilan yg berdasarka konsep dan teori ilmu
pengetahuan yg mendalam
• Menekankan suatu pada keahlian dalam bidang tertentu sesuai dalam bidang
profesinya
• Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yg memadai
• Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaanyg di
laksanakanya
• Memungkinkan perkembangan sejalan dg dinamika kehidupan.
13. Kode etik profesi itu ada di dalam bidang profesi apapun. Tujuan kode etik secara
umum adalah:
• Untuk menjunjung tinggi martabat professi
• Untik menjaga dan memelihara kesejahteraan
• Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
• Untuk meningkatkan mutu profesi.
14. Pada umumnya ada tiga bidang layanan professional guru di sekolah yaitu:
layanan instruksional/bersifat pengajaran, layanan BK dan layanan administrasi
pendidikan. Layanan instruksional yaitiu guru di tuntut menguasai bidang study yg
diajarkan, serta berwawasan yg berhubungan dg materi itu. Kemampuan mengemas
materi itu sesuai dglatar berkembangan dan tujuan pendidikan, hingga merangsang
menguasai materi itu dg menggunakan kreatifitasnya. Layanan BK adalah tugas yg
berhubungan dg membantu murid dalam mengatasi maslah belajarpd khususnya dan
maslah-maslah pribadi yg akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Layanan
administrasi adalah guru harus memahami bagaimana harus bertindak thdp tugas
mengajar serta dengan personalia pendidikan atau orang-orang diluarnya yg ikut
menentukan keberhasilan tugas mengajarnya.
15. Tujuan suatu profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi
martabat profesi, mejaga dan memelihara kesejahteraan para anggota , meningkatkan
pengabdian anggota profesi, dan meninkatkanmutu profesi dan mutu organisasi profesi.
16. Fungsi kode etik guru Indinesia adalah sbg landasan moral dan pedoman tingkah
laku setiap guru warga PGRI dlm menunaikan tugaspengabdian sbg guru, baik didalam
maupun diluar sekolahserta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
17. Empat misi utama PGRI, yakni: (a) Misi politis/ideology, (b) Misi persatuan
organisatoris, (c) Misi profesi, dan (d) Misi kesejahteraan. (Basuni, 1986)
18. Sasaran sikap professional keguruan adalah: (a) Sikap terhadap peraturan
perundang-undangan, (b) organisasi profesi, (c) Teman sejawat, (d) Anak didik, (e)
Tempat kerja, (6) pemimpin, dan (7) Pekerjaan.
19. Secara perseorangan peningkatan mutu profesi seorang guru dpt dilakaukan baik
secara formal maupun informal. Peningkatan secara formal merupakan peningkatan mutu
melalui pendidikan melalui berbagai kursus, sekolah, maupun di perguruan tinggi atau
melalui lain yg berhubungan dg bidang profesinya. Secara informal guru dp saja
meningkatkan mutu profesinya dg mendapatkan informasi dari mass media (surat kabar,
majalah, radio, televise, dll)atau dari buku yg sesuai dg bidang profesi yg bersangkutan.
20. Hubungan sesama anggota profesi dp dilihat dari dua segi, yakni: hubungan
formal dan hubungan kekeluargaan. Hub formal ialah hub yg perlu dilakukan dlm rangka
melakukan tugas kedinasan. Sedangkan hub kekeluargaan adalah hub persaudaraan yg
perlu dilakukan, baik dlm lingkungan kerja mauun dalam hub keseluruhan dlm rangka
menunjang tercapainya keberhasilan anggota profesi dlm membawakan misalnya sbg
pendidik bangsa.
21. Beberapa prinsip yg harus dipahami oleh seorang guru dlm menjalankan tugasnya
sehari-hari, yakni: tujuan pendidikan nasional, prinsip membimbing, dan prinsip
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
22. Tujuan pendidikan nasional dg jelas dp di baca dlm UU No.2/1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Yakni membentuk manusia seutuhnya yg berjiwa pancasila. Prisip
manusia seutuhnya dlm kode etik ini memandang manusia sbg kestuan yg bulat, utuh,
baik jasmani maupun rohani, tidak hanya berilmu tinggi tetepi juga bermoral tinggi pula.
Utk mencapai tujuan pendidikan nasional: murid harus dapat berkembang secara optimal
dg kemampuan optimal utk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dpt memecahkan
masalah-maslah yg dihadapi. Pendidikan harus membantu bukan hanya mengembangkan
kemampuan inteleknya, teapi juga kemampuan mengatasi masalah didlm dirinya
sendiridan masalh yg di temuinya dlm interaksinya dg lingkunganya. Jika itu tercapai
maka murid natinya akan mendapatkan kehidupan yg baik sehingga dp melaksanakan
fungsinya sbg warga Negara.
23. Menurut Jones (1963) “Tugas pembimbing hanyalah membantu agar individu yg
dibimbing mampu membantu dirinya sendiri, sedanglakn keutusan terakhir tergantung
kpd individu yg dibimbing (klien)”. Menurut Rohman Rochman Nata widjaja (1978)
“Proses pemberian bantuan kpd individu yg dilakukan secar berkesinambungan, supaya
individu tsb dpt memehami dirinya sehingga ia snggup mengarahkandiri dan dapat
bertindak wajar sesuai dg tuntutan dan keadaan keluargaseta masyarakat. Dengan
demilian dia dpt mengecap kebahagian hiduonya serta dapat memberikan sumbangan yg
berarti”. Menurut Bimi Walgito (1982) “Bantuan atau pertolongan yg diberikan kpd
individu atau sekumpulan individu-individu dlm menghindari atau mengatasi kesulitan –
kesulitan di dlm kehidupanya, agar individu-individu dpt mencapai kesejahteraan
hidupnya”.
24. Dari pengertian diatas dp dikemukakan bahwa: bimbingan merupakan (a) suatu
proses yg berkesinambungan, (b) suatu proses membantu individu, (c) bantuan yg di
berikan itu dimaksudkan agar individu yg bersangkutan dp mengerahkan dan
mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dg kemampuan/potensinya, dan (d)
kegiatan yg bertujuan utama memberikan bantuan agar individu dp memahami keadaan
dirinya dan mampu menyesuaikan dg lingkungannya.
25. Konseling adalah suatu pertalian balik antara dua orang individu dimana yg
seorang (konselor) membantu yg lain (konseli) supaya dia dp lebih baik memahami
dirinya dalam hubungan dg masalah hidup yg dihadapinya pd waktu itu dan pada waktu
yg akan dating. (James P. Adam di kutip oleh Depdikbud 1976: 16a)
26. Ciri-ciri kegiatan konseling adalah: (a) pada umumnya dilaksanakan secara
individual, (b) pada uumnya dilakukan dlm suatu perjumpaan tatap muka, (c) Untuk
pelaksaan konseling di butuhkan orang yg ahli, (d) tujuan pembicaraan dlm proses
konseling diarahkan utk memecahkan yg dihadapi lien, (e) individu yg menerima layanan
(klien) akhirnya mampu memecahkan masalahnya dg kemampuannya sendiri.
27. Perbedaan bimbingan dan konseling dg kegiatan belajar mengajar adalah: (a)
tujuan yg ingin dicapai pd kegiatan mengajar sudah dirumuskan terlebih dahulu dan
target pencapaian tujuan tersebutsama untuk seluruh untuk seluruh siswa dlm satu kelas
atau satu tingkat, dalam kegiatan bimbingan dan konseling target pencapaian tujuan lebih
bersifat individual atau kelompok, (b) pembicaraan dslm kegiatan belajar mengajar lebih
banyak siarahkan pd pembicaraan informasi, atau pembuktian dalam suatu masalah,
sedangkan dlm konseling lebih ditujukan untuk memecahkan suatu masalh yg dihadapi
klien, (c) dalam kegiatan belajar mengajar, siswanya belum tentu memunyai maslah yg
berkaitan dg materi yang diajarkan, sedangkan dlm kegiatan bimbingan dan konseling pd
umumnya klien telah/sedang menghadapi masalah, (d) untuk melaksanakan bimbingan
dan konseling, bagi konselor di tuntut suatu keterampilan khusus dan berbeda dg bagi
seorang guru/pengajar.
28. Bimbingan & konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang
garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan
pendidikan dan pengajaran di sekolah itu.
29. Tujuan bimbingan di sekolah adalh membantu siswa: (1) Mengatasi kesulitan
dalam belajarnya sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi, (2) Mengatasi
terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukan pada sat proses belajar
mengajar berlangsung dalam hubungan social, (3) Mengatasi kesulitan-kesulitan yg
berhubungan dg kesehatan jasmani, (4) Mengatasi kesulitan yg berhubungan dg
kelanjutan studi, (5) Mengatasi kesulitan-kesulitan yg berhubungan dg perencanaan dan
pemilihan jenis pekerjan setelah mereka tamat, (6) Mengatasi kesulitan-kesulitan yg
berhubungan dg maslah social- emosional di sekolah yg bersumber dari sikap muted yg
bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, dan
lingkunganyg lebih luas. Secara umum tujuan layanan bimbingan adlah membantu
mengatasi berbagai macam kesulitan yg dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar
mengajar yg efektif dan efisien.
30. Bimbingan & konseling dp memberikan layanan dalam: (1) Bimbingan belajar,
(2) Bimbingan social, dan (3) Bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi.
31. Asas adalah segala hal yg harus dipenuhi dlm melaksanakan suatu kegiatan agar
kegiatan tsb dp terlaksana dg baik serta mendapatkan hasil yg memuaskan. Dlm
kegiatan/layanan bimbingan & konseling menurut prayitno (1982) ada beberapa asas yg
perlu diperhatikan yaitu: asas kerahasian, asa keterbukaan, asas kesukarelaan, asas
kekinian, asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan asas kenormaitifan, asas
keahlian, asas alih tangan, asas tut wuri handayani.
32. Layanan bimbingan & konseling hendaknya menekankan pada: orientasi
individual, orientasi perkembangan siswa, orientasi permasalahan yg di hadapisisiwa.
33. Kode etik jabatan ialah pola ketentuan/aturan/tata cara yang menjadi pedoman
dlm menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi.
34. Program bimbingan dan konseling adalah suatu program yg memberikan layanan
khusus yg di maksudkan untuk membanyu individu dlm mengadakan penyesuaian diri.
Program bimbingan itu menyangkut dua factor yaitu (1) factor pelaksana atau yg
memberikan bimbingan dan, (2) factor-faktor yg berkaitan dg perlengkapan, metode,
bentuk layanan siswa-siswa dsb, yg mempunyai kaitan dg kegiatan bimbingan. Program
bimbingan memberikan arah yg jelas dlm mencapai tujuanyg telah yg telah di tetapkan
dg efisien dan efektif.
35. Layanan bimbingan dan konseling di TK hendaknya ditekankan pada: (a)
Bimbinganyg berkaitan dg kemandirian dan keharmonisan dalam menjalin hubungan
social dengan teman-teman sebayanya. (b) Bimbimgan pribadi, seperti pemupukan
disiplin diri dan memahami perintah.
36. Layanan bimbingan di SD yaitu: (a) hendaknya lebih menekankan pada aktivitas-
aktivitas belajar. (b) masih menggunakanguru kelas sehingga seandainya ada anak yg
tidak disenangi oleh guru maka akan lebih fatal akibatnya. (c) adanya kecendrungan
seorang anak bergantung kepada teman sebayanya. (d) minat orang tua dominant
mempengaruhi nilai kehidupan anak. (e) masalah-masalah yg timbul di tingkat SD tidak
terlalu kompleks.
37. Layanan bimbingan & konseling di tingkat SLTP berorientasi kpd: (a) bimbingan
belajar, karena cara belajar di SLTP berbeda dg di SD. (b) bimbingan tentang hubunga
muda-mudi karena pad usia ini mereka mulai mengenal hubungan cinta kasih. (c) pada
usia ini mereka mulai membentuk kelompok sebaya (peer group), maka program
bimbingan hendaknya juga menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan dg
hubungan social. (d) bimbingan yg berorientasi pd tugas-tugas berkembangan anak usia
12-15 tahun. (e) Bimbingan karier baik yg menyangkut pemahamantentang dunia
pendidikan ataupun pekerjaan.
38. Layanan bimbingan SLTA hendaknya berorientasi kpd: (a) hubungan muda-
mudi/hubungan social. (b) Pemberian informasi pendidikan dan jabatan. (c) Bimbingan
cara belajar.
39. Layanan bimbingan di perguruan tinggi hendaknya berorientasi kepada: (a)
Bimbingan belajar di perguruan tinggi atau bimbingan yg bersifat akademik. (b)
hubungan social dan hubungan muda-mudi.
40. Sistem pendidikan nasional adlah satu keseluruhan yg terpadu dari semua satuan
dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dg lainya untuk mengusahakan tercapainya
tujuan pendidikan nasional.
41. Adminstrasi pendidikan menengah merupakan: bentuk kerja sama personel
pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikam menengah denagn merancang,
mengadakan dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan,dan waktu.
Tujuan pendidikan menengah memberikan arah kegiatan serta criteria keberhasilan
kegiatan itu. Tujuan pendiikan menengah juga merupakan landasn kegiatan administraisi
pendidikan menengah. Tujuan itu dapat dijabarkan kedalam tujuan antara , yaitu tujuan
kurikuler, tujuan instruksional umum, dan tujuan intruksional khusus.
42. Supervisi didevinisikan sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang
untuk mencapai tujuan organisasi (Daresh 1989). Sebagai bantuan dalam pengembangan
situasi belajar mengajar (wilies 1955). Lucio dan McNeil (1978) mendifinisikan tugas
supervisi yg meliputi: (a) Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan
program. (b) Tugas administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian
melalui konfrensi dan konsultasi yg dilakukan dalam usaha mencari mencari perbaikan
kualitas pengajaran. (c) Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum,
yaitu dalam dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru,
dan memilih isi pengalaman belajar. (d) Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk guru-
guru, serta (e) Melaksanakan penelitian. Pengertian supervisi dirumuskan secara
sederhana yaitu semua usaha yg dilakukan supervisor untuk memberikan bantuan kepada
guru dalam memperbaiki pengajaran.
43. Kegiatan supervise bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
mengajar. Kegiatan utamanya ialah membantu guru, tetapi dalam konteksnya yg luas
menyangkut komponen sekolah yg lain karena guru juga terkait dg komponen tata usaha,
sarana, lingkungan sekolah dll. Sasaran supervise dapat kita bedakan menjadi dua yaitu
yg berhubungan langsung dengan pengajaran dan yg berhubungan dg pendukung
pengajaran.
44. Ada dua jenis supervise dilihat dari perananya dalam perubahan. Yaitu: (1)
Supervisi traktif, artinya supervise yang hanya berusaha melakukan perubahan kecil
karena menjaga kontinuitas. Supervisi ini misalnya dp dilihat dari kegiatan rutin seperti
pertemuan rutin dg guru-guru untuk membicarakan kesulitan-kesulitan kecil,
memberikan informasi tentang prosedur yg telah di sepakati dan memberikan arahan
dalam prosedur standar operasi (PSO) dalam suatu kegiatan. (2) Supervisi dinamik yaitu
supervise yang diarahkan untuk mengubah secara lebih intensif praktek-praktek
pengajaran tertentu. Tekanan dalam perubahan ini diletakkan kepada diskontinuitas,
gangguan terhadap praktek yang ada sekarang untuk diganti dg yg baru. Program
demikian merupakan program baru yg mempengaruhi perilaku murid, guru dan semua
personel sekolah.

You might also like