Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia nyata, untuk itu pembelajaran di kelas awal
yang dialami anak, dan harus dilakukan dengan suasana yang menyenangkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, anak tidak pernah melihat hal yang terpisah-
pisah satu sama lain, hal ini yang mengonspirasi dalam pelaksanaan
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada
pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi
ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Selain itu, berdasarkan
anak yang masuk TK mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada anak yang
untuk kelas I sebesar 10,85%, kelas II sebesar 6,68%, kelas III sebesar 5,48%,
kelas IV sebesar 4,28, kelas V sebesar 2,92%, dan kelas IV sebesar 0,42%.
1
Data tersebut menggambarkan bahwa angka mengulang kelas pada kelas I
B. Rumusan Masalah
sampai sekarang?
sampai sekarang.
2
Untuk mengetahui bagaimana program pembelajaran Pendidikan
1. Manfaat teoritis
pada khususnya.
2. Manfaat praktis
pendidik dan seluruh lapisan masyarakat yang terkait yang peduli akan
pendidikan di Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer
plan. Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular ketimbang
ditetapkan Pancasila.
Kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana
Pelajaran Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru
4
mengajar satu mata pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan Dasar
Depdiknas periode 1991 1995. Ketika itu, di usia 16 tahun Djauzak adalah guru
atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa,
3. Kurikulum 1968
Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada
permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang
4. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan
Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu
rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi:
petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran,
5
dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan
pembelajaran.
5. KURIKULUM 1984
ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa
mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif
juga Rektor IKIP Jakarta — sekarang Universitas Negeri Jakarta — periode 1984-
1992. Konsep CBSA yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolah-
menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran
siswa berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak
Kritik bertebaran, lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan
6
dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga
1994 menjelma menjadi kurikulum super padat. Kejatuhan rezim Soeharto pada
kerancuan muncul bila dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian.
Ujian akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila
target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada
praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar pemahaman
Jawa, dan kota besar di luar Pulau Jawa telah menerapkan KBK. Hasilnya tak
memuaskan. Guru-guru pun tak paham betul apa sebenarnya kompetensi yang
Pendidikan. Pelajaran KTSP masih tersendat. Tinjauan dari segi isi dan proses
pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah
berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan
7
(SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dewasa.
8
dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak
1. Kurikulum
9
b. Penekanan pada proyek-proyek atau tutas terstruktur
f. Jadwal Fleksibel
bawah ini:
10
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini
d. Bersifat fleksibel
11
pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan
belajar.
diri anak.
kemampuannya
12
Model pembelajaran seperti ini dapat diterapkan dalam pengembangan
siswa.
(PAUD)
utuh.
arahan guru.
13
dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan
menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing
tersebut meliputi:
dilaksanakan.
dengan
14
d. Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di
tikar/karpet.
kembali.
15
BAB I
KESIMPULAN
standar isi yang telah tercantum dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orang tualah anak-anak
tumbuh dan menemukan jalannya. Dalam lima tahun pertama yang disebut
dengan The Golden Years, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar
Sebagai orang tua yang proaktif, orang tua hendaknya memperhatikan hal-hal
yang berkenaan dengan perkembangan anak. Diharapkan orang tua, guru dan
16