You are on page 1of 11

BAB.

I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan.


Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda
berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan
titik tengah) yang sama.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin maju
dan berekembang dengan pesat sehingga menimbulkan persaingan yang
ketat. Secara otomatis ada tuntutan agar selalu berkreatifitas dan terus
mengikuti perkembangan tersebut, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memadai, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada
disekelilingnya.
Karena dirasa penting bagi mahasiswa untuk mengetahui dan
menguasainya, dilakukanlah praktikum untuk memperdalam materi fisika
tentang Getaran Pegas selanjutnya, untuk melengkapi praktikum tersebut,
disusunlah laporan praktikum. Isi dari laporan ini tak lain adalah tinjauan
pustaka yang berisi teori-teori Getaran Pegas, hasil-hasil pengamatan dan
pembahasan hal-hal yang telah terjadi dalam praktikum.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana mencari hubungan antara periode pegas terhadap massa beban ?.

1.3. Tujuan
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang teori getaran
pegas dan dapat mengetahui hubungan antara periode pegas terhadap massa
beban.

* Praktikum Fisika.
1
1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang dirasakan para mahasiswa pada percobaan II
“Getaran Pegas” ini adalah :
1. Mahasiswa mendapat pemahaman tentang teori getaran pegas.
2. Dapat mengetahui cara mengukur massa beban.
3. Dapat mengetahui cara mencari periode suatu getaran.
4. Dapat hitung waktu suatu getaran dengan mengunakan stopwatch.
5. Menentukan tetapan pegas dengan melaksanakan percobaan ayunan
pegas yang diberi beban.

1.5. Sasaran

Sasaran pelaksanaan Praktikum Fisika adalah mahasiswa D3 Teknik


Mesin Universitas Samawa Sumbawa Besar semester I, III dan V.

1.6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Dilaksanakan pada tanggal 07 Februari 2010, yang bertempat


di Laboratorium Fisika SMK Negeri 2 Sumbawa Besar.

* Praktikum Fisika.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Singkat Pegas

Pernahkah dirimu melihat alat yang tampak pada gambar ini ? itu
adalah gambar pegas. Nyamannya kehidupan kita tidak terlepas dari bantuan
pegas, walaupun kadang tidak kita sadari. Ketika dirimu mengendarai
sepeda motor atau berada dalam sebuah mobil yang sedang bergerak di jalan
yang permukaannya tidak rata alias jalan berlubang, pegas membantu
meredam kejutan sehingga dirimu merasa sangat nyaman berada dalam
mobil atau ketika berada di atas sepeda motor. Apabila setiap kendaraan
yang anda tumpangi tidak memiliki pegas, gurumuda yakin perjalanan anda
akan sangat melelahkan, apalagi ketika menempuh perjalanan yang jauh.
Ketika turun dari mobil langsung meringis esakitan karena terserang
encok dan pegal linu. Pegas tidak hanya dimanfaatkan di mobil atau sepeda
motor, tetapi pada semua kendaraan yang selalu kita gunakan. Selengkapnya
akan kita kupas tuntas pada akhir tulisan ini. Pegas merupakan salah satu
contoh benda elastis. Contoh benda elastis lainnya adalah karet mainan.

2.2. Hukum Hooke pada Pegas

Misalnya kita tinjau pegas yang dipasang horisontal, di mana pada


ujung pegas tersebut dikaitkan sebuah benda bermassa m. Massa benda kita
abaikan, demikian juga dengan gaya gesekan, sehingga benda meluncur
pada permukaan horisontal tanpa hambatan. Terlebih dahulu kita tetapkan
arah positif ke kanan dan arah negatif ke kiri.

* Praktikum Fisika.
3
Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak
diberikan gaya. Pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas
berada dalam posisi setimbang (lihat gambar a). Untuk semakin
memudahkan pemahaman dirimu,sebaiknya dilakukan juga percobaan.

Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan


memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri
sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya (gambar b).

Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya
pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda
kembali ke posisi setimbang (gambar c).

* Praktikum Fisika.
4
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x
dari pegas yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi
setimbang ketika x = 0). Secara matematis ditulis :

Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan


hukum hooke. Hukum ini dicetuskan oleh paman Robert Hooke (1635-
1703). k adalah konstanta dan x adalah simpangan. Tanda negatif
menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan
dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai
positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan x).
Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F
bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah
simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan
elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku
sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau
meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin
kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk
meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan
memberikan gaya luar pada pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa x sebanding dengan gaya yang
diberikan pada benda.

2.3. Hukum Hooke untuk benda non Pegas


Hukum hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, dari
besi sampai tulang tetapi hanya sampai pada batas-batas tertentu. Mari kita
tinjau sebuah batang logam yang digantung vertikal, seperti yang tampak
pada gambar di bawah.

* Praktikum Fisika.
5
Pada benda bekerja gaya berat (berat = gaya gravitasi yang bekerja
pada benda), yang besarnya = mg dan arahnya menuju ke bawah (tegak
lurus permukaan bumi). Akibat adanya gaya berat, batang logam tersebut
bertambah panjang sejauh (delta L)
Persamaan ini kadang disebut sebagai hukum Hooke. Kita juga bisa
menggantikan gaya berat dengan gaya tarik, seandainya pada ujung batang
logam tersebut tidak digantungkan beban.
Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas
tertentu. Jika gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga
akhirnya benda patah. Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
(atau simpangan pada pegas) dinyatakan melalui grafik di bawah ini.

* Praktikum Fisika.
6
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Diagram Alur Percobaan

START

ALAT DAN BAHAN

PERSIAPAN PERCOBAAN

LANGKAH KERJA

PERCOBAAN

ANALISA PERCOBAAN

END

* Praktikum Fisika.
7
3.2. Alat dan Bahan Yang Digunakan

1. Dasar statif
2. Kaki statif
3. Batang statif pendek
4. Batang statif panjang
5. Balok pendukung
6. Beban 50g
7. Pegas spiral 0.25 N/cm
8. Jepit penahan
9. Stopwatch (jam-henti)

3.3. Persiapan Percobaan


Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar di atas, maka :
1. Rakit statif sesuai gambar 1.
2. Pasang balok pendukung pada batang statif.
3. Pasang pegas spiral dengan jepit penahan pada balok pendukung.

Gambar. 1

* Praktikum Fisika.
8
3.4. Langkah-langkah Percobaan
1. Pasang 1 beban pada pegas spiral.
2. Tarik beban ke bawah sejauh ± 2 cm dan siapkan jam henti di
tangan.
3. Lepaskan beban, bersamaan dengan menekan (menghidupkan) jam
henti.
4. Hitung sampai 10 getaran dan tepat pada saat itu, matikan stopwach.
Catat hasil pengamatan di dalam tabel.
5. Hitung waktu untuk 1 getaran (period T) dan lengkapi isian tabel.
6. Ulangi langkah 1 sampai 5 dengan simpangan 3 cm.
7. Ulangi langkah 2 sampai 6 dengan setiap kali menambah beban
sesuai dengan tabel di bawah.

3.5. Hasil Pengamatan


1. Tabel hasil pengamatan :

Simpangan (m) 0.02 0.03 0.02 0.03 0.02 0.03 0.02 0.03

Massa beban (kg) 0.05 0.05 0.10 0.10 0.15 0.15 0.20 0.20
3,40 3,22 4,26 4,52 5,03 5,29 6,06 6,32
Waktu untuk 10 ayunan (t,s)
0,32 0,42 0,45 0,50 0,52 0,60 0,63
Period (T,s) 0,34 2 6 2 3 9 6 2

* Praktikum Fisika.
9
2. Grafik hubungan T2 terhadap massa beban (m) untuk simpangan.

T2 (S2)

0,80 2 &3 cm (0,78)

0,75 3 cm (0,73)

0,70 2cm (0,70)

0,65 3 cm(0,64)

0,60 3 cm (0,56) 2cm (0,56)

0,55

0,50 2 cm (0,54)

0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 massa (kg)

* Praktikum Fisika.
10
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari percobaan II (Getaran Pegas) serta uraian diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Dalam menghitung waktu suatu getaran membutuhkan ketelitian agar
mendapatkan hasil yang akurat.
2. Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak
diberikan gaya maka pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung
pegas berada dalam posisi setimbang.
3. Semakin besar beban yang diberikan pada pegas maka semakin banyak
waktu yang dibutuhkan.

4.2. Saran

Untuk mendukung kelancaran pada saat praktikum kedepannya, maka dapat


diugusulkan beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan percobaan terlebih dahulu pelajarilah modul
atau buku panduan praktikum.
2. Hendaknya mata kuliah praktikum lebih ditingkatkan lagi untuk
memperdalam dan menambah wawasan ilmu bagi mahasiswa.
3. Pihak kampus hendaknya menyediakan media, sarana dan prasarana
praktikum bagi mahasiswa demi menunjang proses pembelajaran.
4. Ruang lingkup praktikum fisika hendaknya lebih di perluas lagi.
5. Waktu pelaksanaan praktikum sangatlah singkat sehingga materi
serta pemahaman yang mahasiswa terima masih kurang.
6. Perlunya diadakan peningkatan volume praktikum yang mandiri
bagi mahasiswa guna peningkatan SDM.

* Praktikum Fisika.
11

You might also like