Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada BAB ini akan diuraikan mengenail latar belakang masalah, identifikasi
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak- kanak berakhir,
ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat pada tubuh remaja,
luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku,
kesehatan serta kepribadian remaja. Dalam masyarakat, dikenal remaja dengan berbagai
istilah yang menunjukkan kelompok umur yang tidak termasuk kanak- kanak tetapi juga
bukan pula dewasa, misalnya jaka-dara dan bujang-gadis. Sebutan itu diperuntukkan bagi
periode kehidupan lainnya. Remaja punya cukup banyak energi untuk dipergunakan,
punya otot-otot fisik yang kuat. Secara psikis, kemampuan konsentrasi remaja ada dalam
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami
dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja
secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak
1
langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu
membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu
mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara
Di era globalisasi ini remaja dituntut untuk aktif. Tidak hanya aktif dalam
akademis namun juga dalam ekstrakulikuler ataupun organisasi yang dapat memperluas
wawasan bagi remaja itu sendiri. Wawasan yang cukup merupakan salah satu syarat
untuk menjadi diri yang mampu menghadapi zaman yang semakin pesat berkembang.
remaja aktif merupakan cikal bakal dari sebuah generasi yang unggul. Berorganisasi
adalah salah satu yang menjadikan remaja dapat dikatakan aktif. Generasi muda sebagai
generasi penerus dari suatu bangsa merupakan faktor utama yang harus diperhatikan
dengan adanya sekelompok orang yang saling berinteraksi dalam mewujudkan tujuan
suatu usaha idividu atau kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga
dapat dipandang sebagai koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai
beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerja dan fungsi berdasarkan hierarki
otoritas dan tanggung jawab. Dengan demikian, organisasi dapat dipandang sebagai
entitas sosial yang terkoordinasi dengan batas-batas yang relatif dapat diidentifikasi dan
2
Dari beberapa pengertian tentang organisasi dapat diketahui bahwa dalam
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Interaksi antar orang atau antar
kelompok yang memiliki nilai serta latar belakang yang berbeda-beda akan saling
memengaruhi satu sama lain sehingga membentuk suatu nilai baru yang akan melandasi
etika organisasi dapat pula diartikan sebagai pola sikap dan perilaku yang diharapkan dari
setiap individu dan kelompok dalam organisasi, yang pada akhirnya akan membentuk
budaya organisasi yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuan organisasi.
Remaja yang aktif dalam berorganisasi mengharapkan suatu masukan ilmu di luar
ilmu pendidikan. Dari berorganisasi remaja dapat lebih membuka diri dan lebih bias
bahwa ada beberapa hal yang tidak di dapat dati dunia pendidikan formal melainkan
didapat dari mulai mengeksplorasi keahlian mereka di organisasi dan belajar dari
organisasi.
Saat ini sudah banyak organisasi anak muda yang menjadikan remaja dapat
mengeksplorasi sesuai keahlian remaja. Organisasi biasanya mempunyai suatu cirri khas
dan spesifikasi khusus. Dalam studi kasus ini penulis mencoba menjadikan Solar
Solar Generation adalah organisasi anak muda usia 15-25 tahun dari seluruh
dunia di bawah kampanye iklim dan energi Greenpeace yang memerangi perubahan iklim
(www.solargeneration.co.id)
3
Greenpeace adalah organisasi kampanye internasional independen yang
lingkungan global dan mendorong solusi yang penting bagi masa depan yang hijau dan
damai. Greenpeace juga memiliki kebijakan yang ketat mengenai keuangan dan hanya
menerima dana dari individu perorangan, tidak dari perusahaan ataupun pemerintah.
(www.greenpeace.or.id)
Melihat permasalahan dan hal-hal yang telah dijelaskan di atas, maka penulis
tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang manfaat remaja aktif berorganisasi,
terbentuk pada remaja yang aktif Konteks permasalahan dalam tulisan ini adalah
gambaran aktualisasi diri pada remaja yang aktif berorganisasi dengan studi kasus
B. Identivikasi Masalah
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang
terbaik dari yang dia bisa. Istilah ini digunakan dalam berbagai teori psikologi, seperti
oleh Kurt Goldstein, Abraham Maslow, dan Carl Rogers. Goldstein adalah ahli yang
pertama melihat bahwa kebutuhan ini menjadi motivasi utama manusia, sementara
kebutuhan lainnya hanyalah manifestasi dari kebutuhan tersebut. Namun yang membuat
istilah ini lebih mengemuka adalah teori Maslow tentang hirarki kebutuhan, yang
dicapai bila semua kebutuhan dasar sudah dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi
4
Menurut Maslow, setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya.
disebut Maslow sebagai aktualisasi diri. Maslow juga menyebut aktualisasi diri sebagai
hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan sendiri, menjadi apa menurut
kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah
kebutuhan akan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai. (Lianto, 2008)
Kebutuhan akan aktualisasi diri ini merupakan aspek terpenting dalam teori
motivasi Maslow. Dewasa ini bahkan sejumlah pemikir menjadikan kebutuhan ini
sebagai titik tolak prioritas untuk membina manusia berkepribadian unggul. Belakangan
ini muncul gagasan tentang perlunya jembatan antara kemampuan majanerial secara
ekonomis dengan kedalaman spiritual. Manajer yang diharapkan adalah pemimpin yang
handal tanpa melupakan sisi kerohanian. Dalam konteks ini, piramida kebutuhan Maslow
yang berangkat dari titik tolak kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri
perilaku yang lebih suka memahami daripada dipahami, memberi daripada menerima.
Dalam makalah ini, gagasan aktualisasi diri akan mendapat sorotan lebih luas dan dalam
(http://prohumancapital.blogspot.com/2008/07/aktualisasi-teori-motivasi-abraham.html)
Rogers sangat percaya dan optimis terhadap sifat alami manusia. Dia yakin bahwa
mempertahankan diri, dan meningkatkan diri sendiri. Dia percaya bahwa dengan
memberikan satu kesempatan, individu akan berkembang dalam gerak maju dan punya
5
car-cara untuk menyesuaikan diri. Namun, banyak nilai dan sikap bukan merupakan buah
dari pengalaman langsung diri sendiri, akan tetapi merupakan introyeksi dari orang tua,
guru, dan teman, dan menyebabkan terjadinya simbolisasi yang menyimpang atau yang
diputarbalikkan yang menyebabkan terjadinya intergrasi yang salah atau tidak wajar
dalam jati dirinya. Sebagai akibatnya, banyak individu terbelah, tidak bahagia, dan tidak
sejati mengenai kehormatan dirinya yang positif serta kondisi-kondisi harga dirinya
(Naisaban, 2004).
Dalam hal ini motivasi mempengaruhi pola pikir remaja. Pola pikir yang luas dan
sedang marak diperdebatkan seperti halnya isu dampak pemanasan global bagi
kelangsungan hidup seluruh mahluk yang ada di bumi. Remaja akan merasa lebih
bersemangat dan antusias apabila mempunyai motivasi dalam melakukan hal yang akan
ilakukannya.
Fokus penelitian ini adalah tentang gambaran aktualisasi diri pada remaja yang
berorganisasi. Serta ngengamati kelebihan remaja yang berorganisasi dan strategi yang
Penelitian ini akan mencoba untuk melihat gambaran aktualisasi diri pada remaja
yang aktif berorganisasi dengan studi kasus dilakukan di Solar Generation, Greenpeace.
6
3. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah dengan
keaktifan berorganisasi.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini terbatas dalam pembahasan mengenai aktualisasi diri yang dimiliki
remaja yang aktif berorganisasi. Hanya pada sample yang diteliti yaitu remaja yang
Generation dianggap dapat mewakili hal yang mau diteliti yaitu gambaran aktualisasi diri
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat remaja aktif berorganisasi,
terbentuk pada remaja yang aktif yang ada di Solar Generation (sebagai sample).
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi pengembangan ilmu
kepribadian, dan psikologi lingkungan karena penelitian ini merupakan kajian bagi
remaja teaktualisasi di Solar Generation. Serta dapat juga bermanfaat bagi penelitian-
b. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai masukan untuk psikologi
remaja khususnya bagi remaja yang ingin mengaktualisasikan dirinya dengan cara
aktif berorganisas
7
BAB II
KERANGKA BERFIKIR
Pada bab ini akan diuraikan mengenai aktualisasi diri, pengertian penyesuaian
diri ,Ciri-ciri Pribadi Aktualisasi Diri, penertian organisasi, ciri organisasi, prinsip-prinsip
Generation-Greenpeace.
A. Aktualisasi Diri
sejak lahir. Kebutuhan ini tersusun dalam tingkatan-tingkatan dari yang terendah
sampai tertinggi. Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan terlebih
satu aspek penting teorinya tentang motivasi pada manusia. Maslow juga melukiskan
kebutuhan ini sebagai “hasrat untuk makin mejadi diri sepenuh kemampuannya.”
8
Maslow menemukan bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul
sesudah kebutuhan akan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.
(www.restorativedementiacare.com/maslow.png)
Pada tingkat puncak hirarki kebutuhan ini, tidak banyak yang dapat
dikatakan tentang bagaimana cara memotivasi individu pada level ini. Bagi orang-
orang yang dikatakan telah mencapai kematangan psikologis ini, disiplin diri
relatif mudah sebab apa yang ingin mereka lakukan sejalan dengan apa yang
mereka yakini benar. Nilai-nilai dan tindakan mereka didasarkan pada apa yang
nyata bagi mereka, bukan pada apa yang dikatakan orang lain kepada mereka.
kekurangan, orang yang matang ini terutama dimotivasi oleh kebutuhannya untuk
kurang tepat lagi untuk diterapkan pada kebanyakan orang yang berada di tahap
9
aktualisasi diri. Mereka itu amat spontan, bersikap wajar, dan apa yang mereka
(Lianto,2008)
aktualisasi diri.
persepsi yang tajam, mereka lebih tegas dan jitu dalam memprediksikan peristiwa
yang bakal terjadi. Mereka lebih mampu melihat dan menembus realitas-realitas
yang tersembunyi dalam aneka peristiwa; lebih peka melihat hikmah dari berbagai
masalah.
2. Pribadi demikian melihat hidup apa adanya dan bukan berdasarkan keinginan
mereka. Mereka lebih obyektif dan tidak emosional. Orang yang teraktualisasi diri
mendengarkan apa yang ingin mereka dengar dari orang lain sekalipun
3. Mempunyai spontanitas yang lebih tinggi. Mereka lebih peka terhadap inner life
yang kaya dan tidak konvensional, serta memiliki kemampuan untuk melihat
dunia dari sudut pandang baru dan menghargai keindahan dalam hal-hal yang
10
biasa. Biasanya mereka tidak merasa perlu menyembunyikan perasaan atau
pikiran mereka, atau bertingkah laku yang dibuat-buat. Pribadi teraktualisai punya
selera yang tinggi terhadap seni, musik, dan masalah-masalah politik dan filsafat.
pertanyaan dan tantangan dari luar diri, memiliki misi atau tujuan yang jelas
mempunyai komitmen yang jelas pada tugas yang harus mereka kerjakan dan
mampu melupakan diri sendiri, dalam arti mampu membaktikan diri pada
6. Mereka sangat mandiri dan otonom, namun sekaligus menyukai orang lain.
Mereka punya keinginan yang sehat akan keleluasaan pribadi yang berbeda dari
kebebasan neurotik (yang serba rahasia dan penuh rasa takut). Terkadang mereka
individualis sekaligus sosial dalam masyarakat. Bila mereka menaati suatu aturan
atau perintah, hal itu didasarkan pada pemahaman akan manfaat yang dapat
dicapai dari pemenuhan aturan yang bersangkutan, dan bukan karena ikut-ikutan.
7. Ada kalanya mereka mengalami apa yang disebut “pengalaman puncak” (peak
experience); saat-saat ketika mereka merasa berada dalam keadaan terbaik, saat
ekstase. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi secara
11
luar biasa. Kadang-kadang kemampuan ini membuat mereka seolah linglung.
Tidak jarang mereka mengalami flow dalam kegiatan yang mereka lakukan.
8. Rasa kekeluargaan terhadap sesama manusia yang disertai dengan semangat yang
9. Pribadi unggul ini lebih rendah hati dan menaruh hormat pada orang lain. Mereka
yakin bahwa dalam banyak hal mereka harus belajar dari orang lain. Hal ini
kesabaran. Keutamaan (virtue) ini lahir dari pemahaman yang lebih dalam tentang
diri sendiri. Sama seperti anak-anak, mereka mampu mendengarkan orang lain
reseptif.
10. Mereka memiliki etika yang jelas tentang apa yang baik dan apa yang jahat.
Namun bagi mereka, pertentangan antara yang baik dan yang buruk tidaklah
menjadi masalah. Secara konsisten, mereka akan memilih dan lebih menyukai
11. Selera humor yang baik. Mereka tidak tertarik pada pelbagai lelucon yang
dilecehkan. Mereka lebih menyukai humor yang filosofis, kosmik, atau yang nilai
humornya terkandung dalam logika kata-kata. Mereka juga menonjol dalam hal
kemunafikan.
12
12. Kreatif dalam mengucapkan, melakukan, dan menyelesaikan sesuatu. Sifat ini
hari ternyata adalah kesalahan, dan keterbukaan. Seperti seorang anak yang lugu,
mereka tidak takut berkreasi karena cemoohan orang lain. Mereka kreatif dan
melihat aneka peristiwa secara segar tanpa prasangka. Menurut Maslow, hampir
setiap anak mampu membuat lagu, sajak, tarian, lakon, atau permainan secara
13. Mereka memiliki penghargaan yang sehat atas diri sendiri bertolak dari
pengenalan akan potensi diri mereka sendiri. Mereka bisa menerima pujian dan
bersalah, iri dan lain-lain. Namun perasaan itu tidak seperti yang dialami orang-
orang yang neurotis. Mereka lebih dekat dengan cara pikir positif. Mereka tidak
15. Mereka mempunyai “hirarki nilai” yang jelas. Mereka mampu melihat dan
membedakan mana yang lebih penting dan harus diprioritaskan dalam situasi
tertentu. Kadar konflik dirinya rendah. Mereka memiliki lebih banyak energi
menyesali diri dan keadaan. Bagi mereka, pertentangan antara yang baik dan yang
buruk tidaklah menjadi masalah. Secara konsisten, mereka akan memilih dan
13
lebih menyukai nilai-nilai yang lebih luhur, dan dengan tulus mengikutinya. Bagi
orang-orang ini, disiplin diri relatif mudah sebab apa yang ingin mereka lakukan
sejalan dengan apa yang mereka yakini benar. Nilai-nilai mereka didasarkan pada
apa yang nyata bagi mereka, bukan pada apa yang dikatakan orang lain kepada
mereka.
16. Resistensi terhadap inkulturisasi. Mereka mampu melihat hal-hal di luar batasan
kebudayaan dan zaman. Maslow menyebut mereka mempunyai apa yang disebut
yang terkadang “melawan arus” pendapat khalayak ramai. Mereka tidak segan
menolak kebudayaan mereka jika memang tidak sejalan dengan akal sehat. Untuk
hal-hal kecil seperti sopan-santun, bahasa, dan pakaian, makanan, dan sebagainya
prinsip-prinsip dasar, mereka dapat bersikap bebas mandiri dan bertindak di luar
kebiasaan.
17. Mereka cenderung mencari persahabatan dengan orang yang memiliki karakter
yang sama, seperti jujur, tulus hati, baik hati dan berani, namun tidak
menghiraukan ciri-ciri superfisial seperti kelas sosial, agama, latar belakang ras,
dan penampilan. Dalam hal ini mereka tidak merasa terganggu oleh perbedaan-
penampilan ayu, tubuh tegap, badan montok, dan sebagainya. Sebaliknya mereka
18. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang yang teraktualisasi diri cenderung
membina hidup perkawinan yang kokoh, bahagia, dan berlangsung seumur hidup.
14
Dalam pribadi yang sehat, perkawinan yang terbina memungkinkan kedua belah
manfaat.
19. Mereka itu sangat filosofis dan sabar dalam menuntut atau menerima perubahan
cenderung bersikap sangat praktis atau sangat teoritis, orang yang teraktualisasi
diri lebih condong bersikap praktis sekaligus teoritis tergantung kondisi yang
B. Organisasi
1. Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti
alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada
dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan
more persons)
15
c. Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing
b. Kerjasama,
2. Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
16
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
3. Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan
organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari
17
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh
seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan
bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah
8) Prinsip Fungsional.
18
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus
jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab
dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar
sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena
atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya
19
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang
memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah,
4. Jenis-jenis Organisasi
sebagai berikut :
(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua
kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. (2) bentuk komisi,
pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang,
semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan
mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang
memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi
ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai
dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat
horizontal.
(1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti :
20
informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi,
4. Berdasarkan tujuan.
Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya mencari
keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau ‘non profit
oriented ‘
(1) organisasi pendidikan, (2) organisasi kesehatan, (3) organisasi pertanian, dan
lain lain.
berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi yang bersifat
Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang
misalnya bank, (3) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia
21
5. Manfaat Berorganisasi
1. Menambah pengalaman
individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Dengan
kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan
visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah kerennya, job description
masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat
pula saat pembagian kerja, menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work,
banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita menjadi kenal dan dikenal
banyak orang.
2. Sikap mental
kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada
kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah
22
mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita
tidak terselesaikan.
kepercayaan diri juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat
berguna saat harus melangkah dan menentukan sesuatu. Maka akan terbentuk
C. Solar Generation-Greenpeace
lingkungan global dan mendorong solusi yang penting bagi masa depan yang hijau dan
damai. Greenpeace juga memiliki kebijakan yang ketat mengenai keuangan dan hanya
menerima dana dari individu perorangan, tidak dari perusahaan ataupun pemerintah.
(www.greenpeace.or.id)
Solar Generation adalah organisasi anak muda usia 15-25 tahun dari seluruh dunia
di bawah kampanye iklim dan energi Greenpeace yang memerangi perubahan iklim dan
Indonesia Solar Generation lahir dari sebuah program kampanye Perubahan Iklim &
Energi yang dilakukan Greenpeace South East Asia, dimana Greenpeace melakukan
sekolah, serta mengajak anak – anak muda untuk melakukan aksi nyata, dan baru-lah
23
pada 1 Desember 2007 organisasi yang gawangi oleh kaum muda ini melakukan
ramah lingkungan di Pantai Kuta, Bali dengan tagline “Kyoto Just Do It, Youth Act
Now!”. Acara yang di gelar selama 2 hari itu juga sebagai respon terhadap konferensi
(www.solargeneration.co.id)
Organisasi ini menang dikhususkan bagi anak muda yang ingin berperan aktif
melawan dapak dari perubahan iklim. Beberapa yang telah dilakukan antara lain
membangun komunitas di setiap sekolah dengan sebutan Student Action For Climate,
D. Kerangka Berfikir
memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan
Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang
didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja
sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide
lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja
mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara
memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001)
mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari
struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk
24
eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap
perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001).
Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu
berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta
pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal remaja
dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan
alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang
baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan
untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah
mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu bayangan
(Santrock, 2001). Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini
dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu,
dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan.
Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan
seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir
sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai
suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja
lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler
dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001).
25
Dengan demikian remaja dapat dikatagorikan sedang tahap pencarian identitas.
Dalam proses pencarian identitas remaja mulai menampilkan ciri-ciri aktualisasi diri yang
terbentuk karena proses kognitifnya. Fenomena remaja yang aktif dalam berorganisasi
menunjukan perilaku yang berbeda daripada remaja yang hanya berkutat di sekolah
sebagian dipuaskan dalam urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.
(forum.psikologi.ugm.ac.id)
bersumber dari dalam dan luar dirinya.faktor-faktor yang berasal dari dalam dan luar
dirinya. Dalam hal ini dimana remaja yang aktif dalam berorganisasi dapat
menginginkan sesuatu yang baru dan berbeda. Remaja akan berfikir untuk lebih
26
ide-ide kreatifnya dapat berguna bagi kepentingan orang banyak. Oleh karena itu
menyesuaikan diri dengan baik akan berusaha mencari tantangan baru. Remaja
yang ingin tantangan dalam hidupnya akan mencoba banyak hal untuk menggali
potensi dalam dirinya. Remaja yang berfikir positif kebanyakan akan memilih
diinginkannya.
diwujudkan dalam cita-cita, tujuan hidup, ideologi atau persepsi dan sikap
dengan baik dengan orang banyak. Dan dalam interaksi antar individu dengan
lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila remaja berada dalam
lingkungan yang terdiri dari orang-orang yang ingin mengaktualisasi diri akan
Maka ketika remaja memilih untuk aktif berorganisasi remaja tersebut dapat
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, lengkap, menyeluruh
serta mendalam, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai penelitian ini.
Maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
A. Rancangan Penelitian
tipe penelitian studi kasus yang berupa kata-kata dari orang atau perilaku yang diamati.
Seperti yang Bodgan dan Taylor definisikan (dalam Yin 1997,5) bahwa metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang
individu secara holistic (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu
atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai
bagian dari suatu keutuhan. Dasar penelitian kualitatif adalah berupaya untuk memahami
dalam bahasa pengalaman. Bahasa pengalaman adalah konkret bukan abstrak, kosa
katanya diambil dari kata-kata yang dipakai sehari-hari bukan istilah-istilah teknis atau
28
kata-kata baru (Hall dan Linzey 2005:199). Dalam penelitian ini peneliti juga berusaha
memahami arti peristiwa atau kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu,
semua yang dikumpulkan memungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan
Penelitian kualitatif memiliki dasar filosofis yang berbeda dari pendekatan kuantitatif.
sample acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan konteks subjek
prosedur penentuan subjek atau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya
manampilkan karakteristik :
2. tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal
3. tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak
Jumlah sample tidak selamanya diperlukan dalam jumlah besar, yang diutamakan
adalah kekhasan sample. Maka, dalam penelitian ini, jumlah responden yang diambil
29
adalah sebanyak 2 orang. Pada penelitian ini pengambilan subjek dilakukan berdasarkan
teori atau konstruk operasional (theory based/ operational contruct sampling). Dalam hal
terhadap kasus yang dipelajari. Hanya individu yang memenuhi criteria penelitian dan
yang dapat dijumpai saja yang diteliti atau diwawancara. Disini penulis menentukan
sendiri responden yang sesuai dengan cirri umum dan kualitas yang diharapkan pada
manusia sebagai subjek penelitian (Moleong:200,12). Subjek penelitian ini adalah remaja
yang aktif berorganisasi, yang telah diungkapkan definisinya pada bagian tinjaun pustaka.
1. responden terbatas hanya pada remaja menengah yang masih duduk di bangku
SMA.
2. remaja mengikuti organisasi di sekolah maupun di luar sekolah. Dan dalam studi
3. dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar hal ini dikarenakan agar pada saat
peneliti.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan
1. wawancara
30
Instrument utama dalam metode kualitatif adalah wawancara. Metode
cara ini maka peneliti akan memiliki pedoman wawancara yang sangat umum,
pertanyaan.
sebagai daftar untuk melihat apakah semua aspek yang penting telah dibahas
interaksional antar dua pihak bersangkutan dimana setidaknya salah satu pihak
memiliki sebuah tujuan yang serius dan telah direncanakan sebelumnya, dan
yang selalu berubah, dengan banyak variable yang beroprasi satu sama lain, dan
31
tingkat system dan struktur. Dua pihak yang bersangkutan menunjukan bahwa
sebuah proses wawancara akan selalu melibatkan dua pihak terkait yaitu
sudah pasti adanya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sebelum dicapai,
dan tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara menanyakan pertanyaan yang
yang dituju.
Pada penelitian ini tipe wawancara yang akan digunakan adalah tipe
2. observasi
yang berlangsung, orang yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.
aspek dalam fenomena tersebut. Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah
32
situasi tersebut, orang-orang yang berpartisipasi dalam situasi tersebut, dan
makna dari apa yang telah diobservasi berdasarkan perspektif dari mereka yang
akurat, dan tidak dipengaruhi oleh hal lain yang tidak relevan. (Patton, 1990)
subjek sendiri.
yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara
lebih jauh dari persepsi selektif yang ditampilkan subjek penelitian atau
pihak lain.
33
pengamat akan menjadi bagian dari data yang dapat dimanfaatkan untuk
3. dokumentasi
dan rincian spesifik dari sumber-sumber lain guna mendukung data yang
D. Kredibilitas Penelitian
Teknik yang dilakukan untuk kredibilitas penelitian disini adalah dengan metode
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah
sumber, metode, penyidik, dan teori. Pada penelitian ini digunakan triangulasi dengan
derajatkepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
34
6. membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil
wawancara.
E. Tahapan Penelitian
dalam pelaksanaan proses penelitian ini. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
wawancara yang berisi daftar pertanyaan dan juga pedoman observasi yang
tersebut kepada subjek, untuk melihat apakah pedoman tersebut telah mampu
penulis pun mencari sendiri atau dengan bantuan orang lain untuk mencari dan
mendapatkan subjek yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Apabila
telah menentukan subjek yang sesuai dengan karakteristik sample maka penulis
harus terlebih dahulu membangun rappot yang baik dengan subjek melalui
35
telepon dan kemudian meminta kesediaan subjek untuk diwawancara secara
2. Tahap Pelaksanaan
menghubungi subjek dan menjelaskan segala sesuatu dengan detil agar subjek
menjadi subjek penelitian. Selanjutnya pada kontak telepon yang kedua baru
observasi.
wawancara, hal ini dimaksudkan agar subjek tidak merasa sebagai bahan
penelitian serta membuat rappot yang baik pada kedua belah pihak. Peneliti akan
merekam semua wawancara dengan tape recorder, tentunya atas persetujuan dari
dalam rumah dan pada saat jalan-jalan ke luar rumah. Pengamatan ini dilakukan
pada hari yang berbeda. Hambatan yang mingkin akan ditemui selama
pelaksanaan penelitian adalah masalah waktu untuk bertemu, tempat, atau mood
serta keadaan emosi subjek yang tidak dapat diperkirakan oleh peneliti.
36
Prosedur dalam menganalisis hasil data :
2. memilih data yang relevan dengan topic penulisan, yaitu gambaran aktualisasi diri
3. menganalisis hasil dari data yang telah didapatkan dan diperbandingkan dengan
teori yang telah dikumpulkan. Analisis kasus akan dilakukan pada tiap subjek
secara individual sehingga khusus menjabarkan satu nalisis untuk satu subjek.
Setelah itu akan dilakukan analisis antar subjek, yaitu membandingkan jawaban
4. Pembuatan kesimpulan umum tentang gambaran aktualisasi diri pada remaja yang
aktif berorganisasi.
37
BAB IV
DESKRIPSI PENELITIAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian yang didapat oleh peneliti.
Adapun yang dijelaskan menyangkut identitas subjek, hasil wawancara dan observasi
langsung.
1. RESPONDEN I
a. Identitas subjek
Nama : IL
Agama : Kristen
38
Suku Bangsa : Jawa- Manado
australia dan saat ini ia tinggal di Jakarta. IL adalah anak ke-1 dari 2 bersaudara.
Ia mempunyai adik laki-laki berumur 8 tahun. Ia kini tinggal bersama ibu dan
adiknya. Ayah dan ibunya sudah bercerai sejak ia berumur 8 tahun. Ibunya
adalah anita karir yang selalu tak ada di rumah. Oleh sebab itu IL sering sekali
menyibukan diri dengan aktivitas di luar rumah karena ketika siang hari rumah
selalu kosong tak ada orang. Adiknya ketika siang hari dititipkan di rumah
neneknya.
berumur 8 tahun. IL mengikuti beberapa les, olah raga, organisasi di sekolah dan
diluar sekolah. IL terbiasa dengan aktivitas yang padat namun hal ini tidak
sekolah yang bagus dan bahkan beberapa kali dipercayai sekolahnya untuk
bertanya ketika ada yang dirasa kurang ia pahami. Berpenampilan santai, senang
memakai celana pendek dan kaos. Berperawakan tinggi dan gendut, berwajah
oriental, berkulit putih. Sangat dekat dengan orang-orang yang ia anggap sebagai
c. wawancara
39
wawancara berlangsung 2 kali, yang dilakukan di kantor Greenpeace.
Menurutnya kantor Greenpeace adalah tempat yang paling sering dia datangi
anggap sebagai keluarganya. “disini aku punya banyak kakak yang pintar-pintar
hingga malam hari menyebabkan IL tidak betah berada di rumah yang selalu sepi.
positif yaitu dengan aktif berorganisasi “dari pada terlalu musingin masalah
keluarga yang udah aku harus hadapi di umur yang masih belia waktu 8 tahun,
lebih baik aku menyibukan diri”. Untuk menghabiskan waktu dengan hal-hal
satu tujuannya.
Manfaat yang didapat pun cukup banyak. “dari mulai aku tau lho
masalah apa yang terjadi di sekitar aku, kayak sekarang niy aku jadi bagian dari
Solar Generation, di sini aku bisa tau apa siy yang sedang terjadi pada iklim kita,
dan tau posisi anak muda terhadap dampak perubahan iklim. dari aku mulai
40
gabung SG waktu aku SMP dulu sampe sekarang banyak banget yang udah aku
dapat. Misalnya ya aku bisa kenal orang-orang yang punya wawasan lebih dari
aku dari dalam negri sampe yang import, bisa menyalurkan apa yang aku mau
salurkan.yah pokoknya aku jadi ga kejebak dengan rutinitas dan pikiran yang
segiti-gitu aja. Yah pokoknya mengasyikan deh berorganisasi itu bukan Cuma di
sekolah, atau di GP ini aja, tapi disemua organisasi yang aku ikutin ada
wajib dilakukannya untuk mengisi kekosongan waktu yang ada. Waktu sehabis
pulang sekolah diisi dengan kegiatan berguna seperti berorganisasi. “di sekolah
aku mengenyam pendidikan formal yaitu belajar yang harus saya dapatkan di
sekolah. Namun disitu saya juga bisa dapat manfaat dari organisasi. Saya wakil
ketua osis yang dituntut untuk aktif dalam berorganisasi di sekolah. Selain itu di
sekolah saya juga mengurus komunitas saya yang saya bangun sendiri di sekolah
untuk bagian dari kegiatan saya menyelamatkan bumi dari dampak perubahan
iklim.”
berorganisasi “setiap hari saya pasti ada di salah satu organisasi yang saya ikuti.
Seperti Solar Generation yang memang dekat rumah saya, klo yang satu ini
hampir setiap ada waktu kosong pasti saya kesana untuk diskusi dengan kakak-
41
3. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah
ini terlihat dari nilai hasil belajar yang baik. Selain itu IL juga sering dipercaya
mengikuti kompetisi yang membawa nama sekolah. “buat saya prioritas utama
adalah sekolah, sejak dulu saya diajarkan untuk unggul dalam semua hal jadi
saya terbiasa untuk berusaha sebaik mungkin untuk jadi yang terbaik di semua
tempat termasuk sekolah. Lagi pula dengan saya berorganisasi banyak pelajaran
yang saya dapat ambil yang berhubungan dengan tugas saya sebagai pelajar.
Lagi pula menurut saya tugas pelajar bukan hanya belajar di akademik saja,
pembagian waktu saya mah fleksibel aja sama semua yang menurut saya lebih
memahaminya secara luas. Sejak SMP IL terbiasa bergaul dan berteman dengan
orang yang umurnya lebih diatasnya. IL juga berteman dengan beberapa member
banyak bertanya dan spontan. Di umurnya yang bari 17 tahun IL sudah dipercayai
Bangkok, bagian dari youth environment wakil dari Solar Generation di kongres
42
UNFCCC di Bali, duta TRAX Radio, wakil dari sekolahnya dalam Youth Science
Internasional di Bali dll. Hal ini membuktikan bahwa IL adalah anak remaja yang
saat ini masih harus terus mengembangkan diri saya untuk terus berkarya selagi
saya masih hidup dan menjadi manusia yang babas. Cita-cita saya adalah
menjadi presiden .”
d. Observasi
mempunyai kakak yang memang sudah dewasa dengan umur antara 21-27 tahun.
keluarga merah, namun kurang leluasa pada orang-orang baru hal ini terlihat dari
rapat SG ia termasuk orang yang sering bertanya dan cepat memberi tanggapan
yang diperhitungkan.
menggunakan celana pendek, kaos, sepatu sandal, dan membawa tas ransel.
Dengan perawakan tinggi dan gendut, wajah yang oriental dan berkulit kuning
43
Dari pembicaraan dengan temannya IL senang menulis dan membaca
karya sastra.
1. RESPONDEN II
a. Identitas subjek
Nama : SRA
Agama : Islam
SRA adalah remaja perempuan berumur 17 tahun yang lahir dan besar di
Jakarta. Saat ini bersekolah di SMA 27 Jakarta kelas 3 IPS. Merupakan remaja
yang aktif dan cerewat. Anak ke-1 dari 3 bersaudara. Saat ini tinggal bersama
neneknya, dan setiap sabtu dan minggu menginap di rumah orang tuanya di
Bekasi. Alasan ia tinggal bersama neneknya karena jarak yang dekat dengan
sekolahnya.
44
SRA berperawakan sedang dan kurus, berwajah indonesia, berkulit hitam,
merambut panjang dengan poni lulus ke depan. Selalu tampil ceria dan selalu
tersenyum. SRA merupakan remaja yang modis dan feminim yang terlihat dari
pakaiannya.
Menganggap orang tuanya dan adik-adiknya adalah keluarga yang seru. Selain
c. wawancara
merupakan kegiatan paling menarik sehingga jadi tempat yang paling sering dia
peneliti untuk mengobservasi tingkah laku, dan aktivitas SRA di organisasi. Hasil
45
wawancara yang didapat akan dikelompokan dan dibagi kedalam 4 pokok
SRA adalah anak yang aktif dan mengaku paling malas berada di rumah
lama-lama. Menurutnya di umurnya yang sekarang dianggap paling produktif
untuk melakukan sesuatu. Jadi ia terbiasa melakukan sesuatu untuk mengisi
kekosongan waktu. Menurutnya organisasi merupakan wadah yang cukup positif
untuk mengeksplorasi kamampuan, bakatnya. SRA merasa harus memiliki
wawasan lebih dari teman-teman sebayanya agar dapat mengenal hidup.
“menurut aku berorganisasi penting bgt, karena pengalaman yg didapat sama
remaja umuran aku yg biasa aja yg idupnya cuma haha hihi jelas beda banget
sama hidup aku sbg volunteer solgen, jelaslah wawasan aku mungkin lebih
banyak dan cara berpikiran aku juga gak mentok disatu sisi aja, itu juga
mempengaruhi pola pikirku yg mandang masalah dari banyak sudut yang unik”
Selain dapat melihat dari sudut pandang yang lebih luas, SRA juga
menganggap cukup penting untuk bergaul tidak hanya pada teman sebaya “dan
gak hanya wawasan yang nambah, relasi yang banyak itu juga sangat
menguntungkan, jadinya kita juga terbiasa beradaptasi sama dunia baru diluar
penting untuk diikuti. SRA juga didukung oleh orang tua yang memberi
organisasi seperti Solar Generation. Tetapi orang tuanya medukung dan juga
46
selalu mengontrol batasan SRA dalam berorganisasi. Orang tuanya akan
baiknya. Dengan membuat timetable. “menurut aku setiap remaja harus punya
timetable!”
menyenangkan. SRA mengatakan “santai aja, semua pasti berjalan lancar kalau
47
apalagi remaja jadi kalo lingkungannya negatif dia juga pasti ikuan, begitu juga
kebalikannya”. Jadi aktualisasi diri dibentuk karena kemauan dari diri sendiri
untuk mengembangkan lingkup pergaulannya ke arah yang positif.
d. Observasi
observasi dilakukan pada wawancara dan saat ia sedang berkumpul
dengan member Solar Generation. Dari hasil pengamatan, SRA adalah sosok
periangyang cerewet, tidak bisa diam. Ketika menjawab ertanyaan SRA
menjawab dengan penuh antusiasdan tidak ragi-ragu menjawab pertanyaan.
Penampilan SRA modis dengan menggunakan sepatu sendal, hotpants,
tanktop putih yang dipadu cardigan biru tua, dan menggunakan tas yang ia buat
sendiri. Perawakannya sedang dan kurus, wajah yang eksotis dan berkulit coklat
gelap, rambut panjang lurus sepinggang dengan poni menutupi dahinya.
Saat rapat SRA adalah peserta rapat yang tidak terlalu banyak bicara
namun ketika ditanya pemimpin rapat tetang ide, SRA memberikan ide yang
kreaif dan unik. SRA juga sangat membantu Solar Generation dengan cara
mengumpulkan banyak teman-temannya unutk ikut kegiatan Solar Generation
yang sedang dibicarakan di rapat. Bahkan SRA telah membuat komunitas yang
merupakan project Solar Generation di Sekolahnya.
48
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisis dan pembahasan dari kedua
penelitian terhadap subjek yang dilakukan mengenai mamahami manfaat apa saja yang
didapat remaja aktif berorganisasi, bagaimana mereka menjalani kegiatan berorgaisasi,
strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah dengan keaktifan
berorganisasi, dan bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif. Analisis
yang dilakukan penulis adalah analisis berdasarkan wawancara dan observasi yang
dilakukan penulis terhadap kedua subjek dan kesemuanya didukung dengan keterangan
dari orang terdekat subjek yang mengetahui kegiatan subjek selama di Solar Generation.
A. ANALISIS
1. RESPONDEN I (IL)
a. manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi.
Dalam suatu kegiatan yang positif pasti terdapat manfaat yang dapat
diambil. IL sudah sejak kecil terbiasa untuk aktif dan produktif, ini tentu
mempengaruhi perkembangan dan kemampuannya dalam berfikir dan menilai.
Organisasi memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pola pikir IL
yang luas. Ia mampu menilai hal dari sudut pandang yang luas bahkan lebih dari
remaja seumurannya.
IL juga lebih cepat tanggap terhadap masalah dan dapat menyelesaikan
masalahnya sebaik mungkin sesuai cara yang ia pilih hal ini terlihat dari ia dapat
memposisikan dirinya secara positif di masalah keluaga yang sidah ia hadapi
sejak umur 8 tahun. Ia juga dapat memilih dan mempertanggungjawabkan
49
pilihannya seperti yang ia tunjukan ketika harus meniggalkan sekolah selama 2
minggu untuk menghadiri skill Share di Thailand, nilai-nilai di sekolahnya tetap
baik. IL juga spontan dalam bertindak. Ketidakpuasan IL juga merupakan
pengaruh ia mengikuti organisasi di banyak tempat.
IL juga sangat mendapat dukungan dari orang sekitarnya dalam mengikuti
organisasi. Orang tuanya mendukung sepenuhnya kegiatannya baik moril dan
materil. Dan juga ia mempunyai teman-teman dan juga guru yang membantu dia
menggali kemampuannya di semua bidang.
b. Bagaimana menjalani kegiatan berorganisasi.
Menjalani kegiatan berorganisasi dianggapnya menyenangkan karena
mengisi waktu dengan hal-hal yang berguna dan baru. Menurut IL organisasi
adalah wadah untuk menyalurkan kemampuannya dan menggali potensi yang
tidak ia dapatkan dari sekolah formal. Dan ia menganggap bahwa tugas anak
muda tidak hanya belajar di pendidikan formal tapi juga sebagai penyeimbang
keadaan sosial seperti melawan dampak perubahan iklim yang ia perjuangkan di
Solar Generation. Menurutnya anak muda seharusnya wajib untuk berorganisasi
karena remaja adalah masa yang paling produkti dan mampu mengubah dunia.
Dengan beberapa organisasi yang ia ikuti ia jalani sebisa mungkin tanpa
mengganggu kegiatan belajarnya.
c. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah
ini terlihat dari nilai hasil belajar yang baik. Selain itu IL juga sering dipercaya
masa depan dan pendidikan yang sedang ia jalani sekarang. Pendidikan formal
50
tidaklah cukup untuk belajar. Jadi sekolah dan organisasi selalu berjalan
berkesinambungan.
jawab seperti pernah menjadi wakil Solar Generation Indonesia mengikuti Skill
TRAX Radio, wakil dari sekolahnya dalam Youth Science Internasional di Bali
dll. Hal ini membuktikan bahwa IL adalah anak remaja yang aktif dan mampu
berkembang dan selangkah lebih maju dari remaja seumurannya. Hal ini
merupakan beberapa ciri yang ada dari orang-orang yang teraktualisasi diri.
2. RESPONDEN II (SRA)
a. Manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi.
Di umur SRA yang 17 tahun, ia adalah bagian anak remaja yang produktif.
Masa dimana ia harus mengeksplorasi dirinya untuk membuat suatu hal yang
berguna. Mengisi kekosongan waktu dengan hal yang berguna merupakan cara
yang sangat bermanfaat. Ia tidak ingin menjadi anak remaja yang hanya bisa
perilaku yang unik an berbeda dari remaja seumurannya karena ia bertemu dan
sering berdiskusi dengan orang-orang yang lebih tua dan lebih banyak tau. Dan
tidak hanya wawasan yang luas yang ia dapat dalam berorganisasi, SRA juga
51
mendapatkan relasi yang banyak dan juga menguntungkan bagi masa depannya
SRA sangat mendapat dukungan dari orang tuanya dalam melakukan hal
yang positif. Disertai kemauan yang kuat untuk menggali kemampuan SRA
pendidikan formalnya. SRA juga mendapat kontrol dari orang tua yang tetap
Generation dll. Itu menurutnya cara yang efektif untuk mengatur jadwal. Dengan
cara itu ia juga belajar untuk berdisiplin dan pofesional. Lagipula orang
menprioritaskan pendidikan.
52
Organisasi merupakan wadah untuk berdisiplin dan belajar untuk jadi
profesional. Sejak SMA kelas 1 SRA memilih untuk juga aktif berorganisasi.
SRA adalah remaja yang kreatif dalam memunculkan ide-ide, spontan dalam
mengambil tindakan yang dianggapnya tepat, mau menggali kemampuannya
dengan tidak pernah puas dalam mengikuti organisasi yang menurutnya masih
belum menunjang dirinya di masa depan kelak, tidak mudah putus asa hal ini
ditunjukan ketika ia membangun sendiri kominitas di sekolahnya walau harus
berhadapan dengan tema-teman yang kurang tertarik dan birokrasi yang sulit.
Jadi aktualisasi diri dibentuk karena kemauan dari diri sendiri untuk
mengembangkan lingkup pergaulannya ke arah yang positif.
B. PEMBAHASAN
aktualisasi diri pada diri remaja. Manfaat yang sudah dijelaskan di awal jelas
terbukti pada respoden yang aktif dalam berorganisasi. Dari hasil wawancara
yang dilakukan terhadap kedua responden manfaat yang di dapat cukup beragam
dan banyak. Seperti mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat dan
yang mereka ikuti, hal ini dikarenakan di Solar Generation memiliki ragam umur
53
yang tidak sama, dan kedua subjek merupakan member yang terhitung paling
mengajarkan mereka banyak hal yang mempengaruhi pola pikir mereka secara
yang didapat oleh peneliti melalui wawancara dan observasi membuktikan bahwa
organisasi memang memberikan manfaat yang cukup banyak dan berdampak baik
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Interaksi antar orang
atau antar kelompok yang memiliki nilai serta latar belakang yang berbeda-beda
akan saling memengaruhi satu sama lain sehingga membentuk suatu nilai baru
organisasi. Dengan demikian, etika organisasi dapat pula diartikan sebagai pola
sikap dan perilaku yang diharapkan dari setiap individu dan kelompok dalam
organisasi, yang pada akhirnya akan membentuk budaya organisasi yang sejalan
di luar ilmu pendidikan. Dari berorganisasi remaja dapat lebih membuka diri dan
Mereka berpandangan bahwa ada beberapa hal yang tidak di dapat dati dunia
54
pendidikan formal melainkan didapat dari mulai mengeksplorasi keahlian mereka
mengasyikan. Organisasi sudah menjadi kebiasaan untuk mengisi waktu, apa lagi
sendiri, jadi ketika tidak ada kegiatan pun mereka tetap datang untuk berkumpul.
bincang hal yang tidak berguna, mereka mengatakan bahwa mereka sering
berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai masalah sosial, sastra, dan lingkungan.
Oleh sebab itu kedua subjek merasa mendapatkan banyak sekali manfaat
dari berorganisasi yang belum tentu didapat dari kegiatan lain yang juga
dan informal. Hal yang sama juga di ungkapkan keduanya ketika membahas
bahwa sebagai anak muda di wajibkan ambil bagian dari perubahan karena semua
Di era globalisasi ini remaja dituntut untuk aktif. Tidak hanya aktif dalam
memperluas wawasan bagi remaja itu sendiri. Wawasan yang cukup merupakan
salah satu syarat untuk menjadi diri yang mampu menghadapi zaman yang
semakin pesat berkembang. remaja aktif merupakan cikal bakal dari sebuah
55
generasi yang unggul. Berorganisasi adalah salah satu yang menjadikan remaja
dapat dikatakan aktif. Generasi muda sebagai generasi penerus dari suatu bangsa
penerus.(http://www.unila.ac.id/Berita/berita_depan)
terkadang siswa sulit memilih mana yang lebih prioritas. Namun bagi kedua
subjek ini merupakan suatu tanggung jawab yang harus mereka terima karena
memilih berorganisasi. Menurut mereka disini justru salah satu tantangan dari
56
ditunjukan ketika ia membangun sendiri kominitas di sekolahnya walau harus
berhadapan dengan tema-teman yang kurang tertarik dan birokrasi yang sulit.
Jadi aktualisasi diri dibentuk karena kemauan dari diri sendiri untuk
mengembangkan lingkup pergaulannya ke arah yang positif.
Rogers sangat percaya dan optimis terhadap sifat alami manusia. Dia
gerak maju dan punya car-cara untuk menyesuaikan diri. Namun, banyak nilai
dan sikap bukan merupakan buah dari pengalaman langsung diri sendiri, akan
tetapi merupakan introyeksi dari orang tua, guru, dan teman, dan menyebabkan
menyebabkan terjadinya intergrasi yang salah atau tidak wajar dalam jati dirinya.
Sebagai akibatnya, banyak individu terbelah, tidak bahagia, dan tidak mampu
yang sejati mengenai kehormatan dirinya yang positif serta kondisi-kondisi harga
57
Data yang ditemukan oleh peneliti selama penelitian telah dijelaskan pada sub bab
di atas. Data tersebut merupakan fakta yang terdapat di lapangan atauun dalam kehidupan
nyata. Pada sub bab ini, peneliti meringkas fakta apa saja yang ditemukan pada penelitian
yang sesuai dengan teori-teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Untuk
dalam bentuk deskriptif akan dilanjutkan dengan analisa yang menggunakan pettern
matching (analisa perjodohan) yng berorientasi pada perbandingan dua pola yang
Data pertama yang disajikan berikut adalah tentang manfaat apa saja yang didapat remaja
aktif berorganisasi.
Tabel 1.1
58
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kedua subjek mendapat manfaat yang hampir sama
dalam berorganisasi. Manfaat tersebut pasti akan berpengaruh pada perilaku dan
psikologis mereka.
Tabel 1.2
kegiatan berorganisasi
1. Menganggap organisasi merupakan X X
59
1.3
strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah dengan keaktifan
berorganisasi
berkesinambungan
5. Orang tua mengingatkan - X
Dari tabel 1.3 dapat dilihat strategi yang digunakan remaja untuk pembagian waktu
yang lebih prioritas dan pendidikan dan organisasi saling bekesinambunan. Sedangkan
srtategi yang lain seperti pengaturan waktu yang fleksibel pada IL dan menggunakan
timetable pada SRA. Orang tua SRA juga sering mengingatkan ketimbang orang tua IL.
Kedua subjek memiliki ciri dan gambaran aktualisasi yang berbeda-beda. Serta apa yang
1.4
60
bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif dan ciri aktualisasi apa yang
terbentuk
diri tersebut terbentuk dari proses kognisi dan persepsi mereka. Proses tersebut terbentuk
dari lingkungan sekitarnya yang dalam konteks ini tempat oeganisasi mereka juga
61
BAB VI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan sarn-saran pada masing-masing
subjek yang brkaitan dengan hasil penelitian, dengan mengacu pada hasil wawancara,
A. Kesimpulan Persubjek
1. Subjek 1
yang sedang mengaktualisasi diri. Proses ini sudah dilakukannya sejak kecil yang
62
pada awalnya bertujuan untuk mengalihkan pikirannya dari masalah keluarga.
Selain itu IL juga sudah terbiasa untuk dididik untuk jadi yang unggul dan terus
berusaha untuk mencapai yang paling baik. Kita dapat lihat ketika ia berkata cita-
menuju aktualisasi diri. Dilihat dari ciri-ciri yang orang yang teraktualisasi
2. subjek 2.
Pada subjek kedua dapat disimpulkan bahwa SRA adalah remaja aktif
dengan tekat awal ingin menyibukan diri dan memulainya dengan jalan
berorganisasi dan menjadi volunteer di Solar Generation. hingga saat ini tekatnya
adalah remaja yang mau ambil bagian dari suatu anak muda yang menuntut
perubahan. dengan perubahan visi awal tersebut membuktikan bahwa sadar atau
tidak sadar SRA membentuk sudut pandang baru yang lebih luas dan terbuka
berorganisasi.
B. kesimpulan keseluruhan
63
strategi pembagian waktu bersekolah dengan keaktifan berorganisasi, serta
bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif yang ada di Solar
dapat disimpulkan bahwa kedua subjek yang saat ini aktif berorganisasi mendapat
banyak manfaat dari mengikuti organisasi karena sampai saat ini mereka dapat
maka mereka belajar untuk disiplin dan bertanggung jawab. Dari berorganisasi
mereka juga mendapatkan pemahaman yang lebih dan dapat beradaptasi dengan
organisasi. Karena proses ini maka akan terbentuk proses aktualisasi diri.
C. Sarn Penelitian
Sebagi langkah awal, penelitian ini masih kurang dan masih banyak yang harus
dilakukan untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, hal-hal yang sebaiknya dilakukan
2. pada penelitian selanjutnya bisa juga digunakan alat tes psikologis seperti
TAT agar dapat mengetahui lebih dalam tentang kepribadian subjek juga
64
bisa menggunakan tes Grafis untuk mengetahui lebih banyak tentang pribadi
subjek.
Proposal
65
Ajeng Noviandini
0724090051
Kamis, 11:10 – 12:50, AC5004
Psikologi YAI (2009)
66