You are on page 1of 4

ESTIMASI BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT PERBANKAN PERIODE 2002-2007

OLEH: Surya Dewi Rustaryuni


Thesis

Bab III
3.1 Materi Penelitian
3.2 Penurunan Model Koreksi Kesalahan
3.3 Definisi Operasional
3.4 Analisis Data

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam mengestimasi beberapa factor yang berpengaruh terhadap
kredit perbankan di Indonesia periode 2002-2007, maka dikembangkan model dinamis. Alat analisis
yang digunakan adalah Engle Granger Eror Correction Model (EG-ECM). Penggunaan alat analisis ini
didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu (Insukindro, 1992):
a. Variable yang digunakan dalam penelitian ini tidak stasioner pada derajad yang sama yaitu di
level (derajad nol-I(0)), tetapi stasioner pada derajat yang sama di first differene (derajat 1-I(1)).
b. Menghindari terjadinya spurious regression dari model OLS, yaitu dengan menggunakan
variable difference yang tepat dalam model, tanpa menghilangkan informasi jangka panjang
penggunaan data difference.
c. Mekanisme koreksi kesalahan mempunyai keunggulan baik dari segi nilainya dalam
menghasilkan persamaan yang diestimasikan dengan property statistic yang diinginkan maupun
dari segi kemudahan persamaan tersebut diinterpretasikan.
d. Dapat dipisahkan hubungan antara variable dalam jangka pendek dan jangka panjang dalam
suatu model, sehingga dapat dilihat validitasnya.
e. Mengurangi kemungkinan terjadinya multikolinearitas, yaitu dengan menggunakan data
differensial.
f. Teori ekonomi tidak terlalu banyak bercerita tentang model dinamik (jangka pendek), tetapi
lebih memusatkan pada perilaku variable dalam keseimbangan atau dalam hubungan jangka
panjang (Insukindro, 1996:1). Hal ini karena prilaku jangka panjang (long run) dari suatu model
lebih penting dan teori ekonomi selalu berfokus pada sifat jangka panjang.

Terkait dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dianalisis, Engle dan Granger
mengembangkan model koreksi kesalahan (Engle Granger Error Correction Model atau EG-ECM). Pada
prinsipnya, konsep dasar dari EG-ECM adalah adanya keseimbangan (equlilibrium) yang tetap dalam
jangka panjang antara variable-variabel ekonomi. Bila dalam jangka pendek terdapat ketidakseimbangan
(disequilirum) dalam satu periode, maka model koreksi kesalahan akan melakukan koreksi pada periode
berikutnya. Mekanisme koreksi kesalahan ini dapat diartikan sebagai penyeleras perilaku jangka pendek
dan jangka panjang.

Metode EG-ECM konsisten dengan Granger Representation Theorem yang menyatakan bahwa dalam
suatu system yang berkointegrasi selalu memiliki mekanisme untuk mengoreksi kesalahan. Apabila
variable dependen dan independen berkointegrasi, maka terdapat hubungan jangka panjang antar
variable-variabel tersebut. Lebih lanjut, dinamika jangka pendek dapat dijelaskan dengan ECM.
Sedangkan ECM merupakan model yang sudah valid/sahih, maka variable-variabel yang digunakan
merupakan himpunan variable yang berkointegrasi, maka residual dari ECM tidak stasioner dan
spesifikasi model mejadi tidak shaih (Insukindro, 1992:7).
Analisis EG-ECM dilakukan melalui dua tahap (Engle-Granger Two Stage Procedure), yaitu:
1. Mengestimasi parameter jangka panjang dengan cara melakukan regresi kointegrasi.
Sebelumnya dilakukan terlebh dahulu uji stasioner untuk menguji apakah variasi yang diamati
memiliki derajat integrasi yang sama atau tidak.
2. Jika variable-variabel yang diamati dari persamaan kointegrasi stasioner, maka residualnya
dapat digunakan sebagai penaksiran bagi disequilibrium error.

Dalam analisis ekonometri, ECM dapat dipakai untuk menjelaskan mengapa perilaku ekonomi
menghadapi adanya ketidakseimbangan (disequilibrium). Ketidakseimbangan tersebut merupakan suatu
kondisi dimana fenomena yang dihadapi tidak sama dengan yang diharapkan. Pada saat terjadi
ketidakseimbangan tersebut pelaku ekonomi perlu melakukan penyesuaian terhadap perbedaan actual
antar waktu dalam proses penyesuaian tersebut para pelaku ekonomi perlu melakukan analisis
optimisasi guna mencapai keseimbangan (goal equilibrium) melalui usaha meminimumkan
ketidakseimbangan dan biaya penyesuaian (insukindro, 1992:2). Engle dan Granger menyakan bahwa
jika terjadi hubungan jangka panjang sebagaimana dalam model ECM, maka disequlibirum error akan
menjadi stasioner dan memiliki nilai rata-rata nol. Term dalam ECM (Gujarati, 1995, Insukindro, 1990;
Thomas, 1993).

3.5 Tahap-tahap Penelitian


3.6 Pengujian Tingkat Stasioner Data
Pembentukan MLD dengan melalui uji stasioneritas merupakan isu statistic model dinamis yang cukup
penting dan tidak boleh diabaikan. Pada prinsipnya pendekatan ini ingin melihat kemungkinan adanya
hubungan keseimbangan jangka panjang antara variable-variabel ekonomi seperti yang dikehendaki
oleh teori ekonomi, sehingga pendekatan ini seiring pula dipandang sebagai uji teori ekonomi, atau
dalam bahasan ekonometrikanya disebut dengan pendekatan kointegrasi (insukindro, 1992a; Inskindro,
1996).

Berkaitan dengan isu tersebut, pengujian terhadap prilaku data runtun waktu atau integrasinya dapat
dipandang sebagai uji prasyarat bagi digunakannya pendekatan kointegrasi. Untuk itu, pertama-tama
harus diamati perilaku data ekonomi runtun waktu yang akan digunakan. Ini berarti bahwa pengamatan
harus yakin terlebih dahulu, apakah data yang digunakan stasioner atau tidak, yang antara lain dapat
dilakukan dengan menggunakan uji akar-akar unit (testing for unit roots) dan atau derajat integrasi
(testing for degree of integration).

Hendry (1986) mengemukakan bahwa sampai saat ini, teori ekonometri masih berlandaskan pada
asumsi data yang digunakan adalah stasioner, yaitu data yang tidak memiliki variasi yang terlalu besar
selama periode pengamatan dan memiliki kecenderungan untuk mendekati nilai rata-ratanya. Apabila
data yang digunakan tidak stasioner, maka regresi dengan menggunakan data tersebut akan memiliki R 2
yang relative tinggi namun memiliki nilai statistic Durbin Watson yang rendah. Hasil regresi seperti ini
sering disebut dengan regresi lancung, sehingga koefisien regresi penaksier tidak efisien, peramalan
berdasarkan refresi tersebut akan meleset dan uji baku yang umum untuk koefisen terkait men jadi
tidak sahih (invalid). (Granger, 1986; Engle dan Granger, 1987). Selanjutnya, apabila diyakini bahwa
variable-variabel yang diamati mempunyai derajat integrasi yang sama, maka pengamatan dapat
melakukan estimasi persamaan kointegrasi dari variable-variabel yang diamati guna menguji apakah
residual variable yang dihasilkan stasioner atau tidak pada derajat no (insukindro, 1993).
3.6.1 Uji-uji akar Unit
3.6.2 Uji Derajat Integrasi
3.7 Uji Kointegrasi dari Engle Granger
Uji kointegrasi dimungkinkan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara variable-variabel
seperti yang dikehendaki oleh teori ekonomi. Tujuan utama dari uji kointegrasi adalah untuk mengkaji
apakah residual regresi kointegrasi stasioner atau tidak. Pengujian ini sangat penting bilan ingin
mengembangkan model dinamis, khususnya model koreksi kesalahan (Error Correction Model = ECM),
yang mencakup variable-variabel kunci pada regresi kointegrasi terkait. Model ECM memiliki
keseimbangan yang tetap dalam jangka panjang ketidakseimbangan dalam satu periode, maka ECM
akan mengoreksinya pada periode berikutnya (Engle dan Granger, 1987). Mekanisme koreksi kesalahan
ini dapat diartikan sebagai penyelaras perilaku jangka pendek dan jangka panjang. Dengan mekanisme
ini pula, masalah regresi lancung dapat dihindari melalui penggunaan variable perbedaan yang tetap di
dalam model, namun tanpa menghilangkan informasi jangka panjang yang diakibatkan oleh penggunaan
data perbedaan pertama (Engle dan Yoo, 1987; Henry, 1986)). Dengan demikian, dapat diakatakan
bahwa ECM konsisten dengan konsep kointegrasi atau dikenal dengan Granger Preresentation Theorm
(Engle dan Granger, 1987; Insukindro, 1994; Thomas, 1997).

Teorema presentasi granger menekankan bahwa bila variable-variabel yang diamati membentuk suatu
himpunan yang berkointegrasi, maka model dinamis yang sahih atau valid adalah ECM. Demikain halnya
juga, apabila ECM merupakan model yang sahih maka variable-variabel yang digunakana merupakan
himpunan varibael yang berkointegrasi. Sebaliknya, bila variable yang digunakan tidak berkointegrasi
maka residual dari ECM tidak stasioner dan kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa spesifikasi
model yang diamati tidak sahih (Engle dan Granger, 1987; Thomas, 1997).

Engle dan Granger tahun 1987 dalam Enders (2004) mendefiniskan kointegrasi mengacu pada variable
yang berkointegrasi pada derajat yang sama. Jika variable berintegrasi pada order yang berbeda, maka
variable tersebut dapat dikatakan berkointegrasi. Engle dan Granger (1987) mengatakan tujuan dari
tahapan dalam uji kointegrasi untuk menentukan variable apakah berkointegrasi pada order CI (1.1)
tahapan tersebut adalah:
1. Menguji variable dengan uji akar-akar unit sehingga mendapatkan variable yang diamati
berintegrasi pada derajat yang sama.
2. Mengestimasi hubungan keseimbangan jangka panjang. Jika hasil dari tahapan pertama
mengindikasikan bahwa antara variable berintegrasi I(1), langkah selanjutnya adalah
mengestimasi hubungan berkointegrasi, sebuah regresi OLS menghasilkan estimator super
konsisten dari parameter yang berkointegrasi. Untuk menentukan variable secara actual
berkointegrasi, diuji melalui residual persamaan (3) dengan DF maupun ADF. Adapun
persamaan uji keduanya sebagai berikut:
∆ et =β 1 e t −1 … … … … … … ..( )
p
∆ et =β 1 e t −1 + ∑ α i ∆ e t−1+1 … … … … … …()
i−2
Nilai statistic DF dan ADF kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya. Nilai statistic DF dan
ADF diperoleh dari koefisien. Jika nilai statistiknya lebih besar dari nilai kritisnya maka variable-
variabel yang diamati saling berkointegrasi atau mempunyai hubungan jangka panjang dan
sebaliknya maka variable-variabel yang diamati tidak berkointegrasi. Dalam ini kritis statistic DF
maupun ADF tidak lagi bisa digunakan karena residual didasarkan dari parameter kointegrasi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Pendekatan kointegrasi Engle-
Granger yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tujuan pertama, untuk mengambil atau
menghitung nilai error correction term (ECT), ……….
3.8 Uji Engle Granger Error Correction Model (EG-ECM)

Metode analisis pendekatan runtun waktu yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan model
koreksi kesalahan dari Engle dan Granger (1987) atau Engle-Granger two stage procedure (EG-ECM).
Model ini berasumsi data yang sedang diamati mempunyai derajat integrasi yang sama dan membentuk
hubungan jangka panjang (lolos uji kointegrasi). Model EG-ECM dalam penelitian ini sebagai berikut:

3.9 Pengujian Diagnostik

Pengujian diagnostic termasuk di dalamnya pengujian asumsi klasik dalam ekonometrika merupakan
salah satu langkah penting dalam rangka menghindari munculnya regresi lancung sekaligus untuk
mendapatkan hasil estimasi yang tidak bias, linier dan terbaik (best linier unbiased estimator = BLUE),
baik dengan menggunakan data runtun waktu, lintas sektoral maupun data panel. Asumsi klasik yang
dimaksudkan tersebut adalah asumsi model regresi adalah linier, yaitu linier di dalam parameter, asumsi
homoskedastisitas atau variannya dari factor gangguan, u adalah konstanta atau sama; tidak ada
autokorelasi antaa u dan unsure stokastik atau unsure u adalah berdistribusi normal.

Penelitian ini menggunakan uji white yang diperkenalkan oleh Hal White untuk menguji ada-tidaknya
masalah heteroskedastisitas dalam model empirik. Hal White mengembangkan sebuah metode tidak
memerlukan asumsi tentang adanya normalitas pada residual (Wodarjono, 2005). Deteksi autokorelasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Breusch dan Godfrey (B-G), yang mengasumsikan bahwa
factor pengganggu, ut diturunkan mengikuti order autoregressive scheme yang diturunkan dari model
persamaan awal. Factor pengganggu dengan rata-rata nol dan varian konstan. Sedangkan untuk
mengetahui normal atau tidaknya factor gangguan, ut, penelitian ini menggunakan pengujian melalui
Jarque-Bera test atau J-B test. Pengujian J-B menggunakan hasil estimasi residual dan chisquare
probability distribution. Terakhir, untuk menguji linearitas model penelitian ini menggunakan uji yang
dikembangkan oleh Ramsey tahun 1969 yang dikenal dengan nama Ramsey RESET Test. Dengan
menggunakan untuk menguji kesalahan spesifikasi.

3.9.1 Uji Homoskedastistitas


3.9.2 Uji Autokorelasi
3.9.3 Uji Normalitas
3.9.4 Uji Linearitas

Daftar pustaka
Thomas, R. L. 1993, Introductory Econometrics Second Edition, Longman Publishing, New York.

Thomas, R. L. 1997, Modern Econometrics, An Introduction, Addison Wesley Longman, England.

You might also like