You are on page 1of 10

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan

Senin, 13 September 2010

Seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi, tubuh hewan


multiselular juga tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut pada tempat tertentu akan bersatu
membentuk jaringan untuk melakukan suatu fungsi. Jaringan yang berkelompok bekerja sama
melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ. Beberapa organ bekerja sama membentuk
sistem organ dan melaksanakan fungsi tertentu.

Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan tingkat tinggi dan manusia ada empat macam, yaitu
jaringan epitelium, jaringan pengikat dan penumpu (tulang), jaringan otot, serta jaringan
saraf.

1. Jaringan Epitelium

Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berfungsi sebagai pelapis organ dan
rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi
organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi permukaan  tubuh atau
lapisan luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga
tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium, pleura, dan peritonium. Kemudian,
jaringan  yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan
epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan  di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat
antarjaringan, dan  tempat keluarnya enzim.

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam,  yaitu epitel pipih, epitel
batang (silinder), dan epitel kubus. Kita bisa  membedakan ketiga jaringan epitel tersebut
berdasarkan ciri-cirinya.  Epitel pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan  nukleus
bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun oleh sel berbentuk seperti batang dengan
nukleus bulat di dasar sel. Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk kubus dengan nukleus
bulat besar di tengah.
Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih
selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel silindris berlapis banyak,
epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis banyak, dan epitel transisi. Kalian dapat
memahaminya dengan memerhatikan ulasan berikut.

Epitel Pipih Selapis

Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh
darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini sangat
jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat.
Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses fi ltrasi, sekresi, dan
difusi osmosis.

Epitel Pipih Berlapis

Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat.
Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak tersusun oleh
jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus.

Epitel Batang Selapis

Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel bulat berada di dekat dasar merupakan
ciri jaringan ini. Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong
empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan bagian atas. Jaringan epitel
batang selapis berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan
pelicin/pelumas permukaan saluran.
Epitel Batang Berlapis Banyak

Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak lapisan sel yang berbentuk batang. Jaringan epitel
batang berlapis banyak terdapat pada beberapa organ tubuh seperti bagian mata yang berwarna
putih, faring, laring, dan uretra. Fungsi epitel batang berlapis banyak yaitu sebagai tempat sekresi
yakni penghasil mukus,dan ekskresi, misalnya kelenjar ludah dan kelenjar susu.

Epitel Kubus Selapis

Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi permukaan
ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata.  Fungsi epitel kubus selapis adalah tempat sekresi.

Epitel Kubus Berlapis Banyak

Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel ovarium, testis,
kelenjar keringat, dan kelenjar ludah. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil
mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.

Epitel Transisi
Sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan berlapislapis. Epitel ini dapat
ditemukan pada organ saluran pernafasan, ureter, dan kandung kemih. Saat kandung kemih berisi
urine, sel epitel akan berbentuk kuboid seperti dadu atau silindris.

2. Jaringan Ikat

Saat kalian menyambung tali yang putus menjadi dua bagian, kemudian kalian mengikatnya,
maka tali tersebut akan menjadi kuat kembali. Sama seperti tali, organ dan jaringan tubuh kita
dihubungkan oleh jaringan ikat sehingga menjadi kuat. Karena itu, jaringan ikat disebut juga
jaringan penyambung atau jaringan penyokong.
Jaringan ikat berfungsi melekatkan konstruksi antarjaringan, membungkus organ, menghasilkan
energi, menghasilkan sistem imun, dan mengisi rongga-rongga di antara organ.

Berbeda dengan jaringan epitel yang sel-selnya tersusun rapat, kumpulan sel jaringan ikat amat
jarang dan tersebar dalam matriks ekstraseluler. Selain itu, sel-sel jaringan ikat memiliki bentuk
yang tidak teratur. Sebagian besar matriksnya terdapat serat-serat dan bahan dasar yang berupa
cairan.

Jaringan ikat memiliki bahan dasar yang tidak berwarna, tidak berbentuk (amorf), dan homogen.
Bahan dasar ini berasal dari asammukopolisakarida yaitu asam hialuronat. Akibatnya, matriks
menjadi lentur dan semakin banyak air. Di dalamnya terdapat pula asam mukopolisakarida
sulfan yang menjadikan struktur jaringan ikat
bersifat kaku.  Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein dan sebagai penyusun matriks
memiliki berbagai jenis serat, meliputi serat kolagen, serat elastis, dan serat retikuler.

Serat kolagen berwarna putih atau disebut serat putih. Seratnya tersusun atas protein kolagen,
sehingga memiliki sifat kuat, daya regang
tinggi, dan elastisitas yang rendah. Serat ini banyak terdapat pada kulit,
tulang, dan tendon.
Sementara itu, serat elastis berwarna kuning atau disebut serabut
kuning. Serat elastis terbuat dari protein elastin dan mukopolisakarida,
sehingga memiliki elastisitas tinggi. Serat ini banyak terdapat pada
bantalan lemak, ligamen, dan pembuluh darah.

Serat retikuler sangat tipis dan bercabang, tersusun atas kolagen dan terhubung pula dengan
serat kolagen. Karena itu, serat retikuler
mempunyai sifat yang sama dengan serat kolagen. Bahan dasarnya
mengandung glikoprotein. Serat ini berfungsi sebagai penghubung
jaringan pengikat dengan jaringan sebelahnya. Serat retikuler dapat ditemukan pada hati, limpa,

dan kelenjar-kelenjar limfa

Berdasarkan jenisnya, jaringan ikat dikelompokan dalam tiga tipe, yakni jaringan ikat
sebenarnya, jaringan tulang rangka, jaringan darah dan jaringan limfa. Nah, ulasan berikut akan
menambah pengetahuan kalian.

Jaringan Pengikat Sebenarnya


Jaringan ikat sebenarnya dibedakan menjadi jaringan peng ikat
berserat (fi brosa), jaringan ikat elastis, jaringan ikat lemak dan jaringan
ikat longgar.

Jaringan Ikat Berserat


Matriks jaringan ikat berserat mengandung serat putih berkolagen, namun kolagennya tidak
elastis. Kita dapat temui jenis jaringan ini pada tendon yang melekatkan otot ke tulang dan
ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian. Jaringan ini berfungsi
menghubungkan tulang dengan tulang dan otot dengan tulang.

Jaringan Ikat Elastis


Matriks jaringan ikat elastis mengandung serabut elastis kuning.
Bisa kita temukan pada ligamen dan dinding arteri. Jaringan pengikatini berfungsi sebagai
pelindung elastisitas jaringan.

Jaringan Ikat lemak


Jaringan ikat lemak disebut pula jaringan adiposa. Di dalamnya banyak tersimpan sel lemak
berbentuk bulat. Jaringan adiposa berfungsi melapisi dan menginsulasi tubuh, kemudian juga
menyimpan molekul bahan bakar. Letaknya berada pada epidermis kulit, sumsum tulang, sekitar
sendi dan ginjal. Selain itu, jaringan ini berfungsi sebagai penyimpan lemak, dan berperan
sebagai bantalan.

Jaringan pengikat longgar


Diberi nama jaringan ikat longgar karena seratnya amat longgar. Jenis seratnya berkolagen,
elastis, dan juga berserat retikuler. Letaknya berada pada bagian bawah kulit, di dekat
pembuluh darah dan saraf, dan sekitar organ. Jaringan ini berperan dalam mengikat jaringan
epitel dan jaringan di bawahnya. Selain itu, jaringan ikat longgar berfungsi menjaga organ tetap
berada di tempatnya

Jaringan Tulang/Rangka
Jaringan tulang rangka meliputi jaringan tulang rawan dan tulang sejati. Matriks jaringannya
tersusun atas kondrin jernih seperti kanji, yang terbuat dari fosfat dan mukopolisakarida. Kondrin
dihasilkan oleh sel-sel kondroblast yang terdapat pada laluna. Sel tulang rawan ini dinamakan
kondrosit dengan fungsi mensintesis matriks.  Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari
jaringan mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa
yang dinamakan perikondrium. Berikut penjelasannya satu persatu.

Jaringan Tulang Rawan


Jaringan tulang rawan disebut pula kartilago yang terbagi menjadi 3 jenis, yakni kartilago hialin,
kartilago elastis, dan kartilago fibroblas.

Tulang rawan hialin memiliki berwarna putih kebiruan dan transparan. Di dalam matriksnya
terdapat serat elastis.

Di dalam tulang rawan elastis terdapat serat elastis berwarna


kuning. Selain itu, di dalamnya juga terdapat perikondrium. Serat elastis ini berfungsi memberi
kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Tulang rawan ini terdapat pada embrio, laring,
telinga luar, dan epiglotis.

Pada tulang rawan fibroblas terdapat matriks yang tersusun


atas kolagen dengan warna gelap dan keruh. Secara struktural, jaringan ini merupakan jaringan
tulang rawan yang terkuat. Biasanya terdapat pada hubungan antar tulang belakang dan tendon.
Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penyokong jaringan.

Jaringan Tulang Sejati


Jaringan tulang sejati disebut pula dengan jaringan tulang dewasa. Jaringan tulang sejati tersusun
atas sel-sel tulang yang dinamakan osteosit. Osteosit di bentuk oleh osteoblas. Osteoblas berasal
dari fibroblas.
Oleh karena itu, osteoblas berperan penting dalam proses pembentukan tulang.Osteosit tersusun
dalam lapisan kon sentris yang disebut lamela. Lamela yang mengelilingi kapiler disebut saluran
Havers.

Di dalam saluran Havers ditemukan kapiler, vena, dan arteri. Di


antara lamela terdapat ruang tempat osteosit yang disebut lakuna. Sementara, antar saluran
Havers dihubungkan oleh sebuah saluran yang dinamakan saluran Volkman.

Jaringan Darah
Darah merupakan jaringan pengikat. Pada mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat
tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler.
Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat. Substansi cair disebut plasma
darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel
darah.

Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping-keping darah). Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit bergranula)
dan agranulosit (leukosit tak bergranula). Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel darah terdapat dalam plasma darah.

Beberapa Fungsi Darah berikut.


(1) Mengangkut sari makanan, O2 , dan hormon ke sel-sel tubuh.
(2) Mengangkut zat sisa dan CO2 dari sel-sel tubuh.
(3) Mengatur suhu badan.
(4) Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
(5) Menutup luka dengan pembekuan darah.

Jaringan Limfa (Jaringan Getah Bening)


Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran
darah. Komponen selular berupa limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan
limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh limfa yang berada sejajar dengan
pembuluh vena darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan
jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran

3. Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel saraf berperan dalam
menerima dan meneruskan rangsangan dari bagian satu tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sel
saraf ini berbentuk unik, dengan sitoplasma yang menjulur dan memanjang. Sel saraf memiliki
bagian utama yaitu badan sel (perikarion) dan penjuluran sitoplasma (prosesus) yang meliputi
dendrit dan neurit (akson).

Dendrit merupakan serabut pendek yang berperan dalam menerima


dan memasukkan rangsangan ke badan sel. Adapun neurit (akson) adalah serabut panjang, yang
berfungsi menghantarkan impuls/rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Akson ini biasanya
dibungkus oleh sel Schwann. Antara akson suatu neuron dengan dendrit neuron lainnya
ditautkan oleh suatu bagian yang disebut sinapsis

Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi neuron sensorik, neuron motorik, dan
neuron asosiasi. Neuron sensorik berfungsi menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke
saraf pusat. Kemudian, neuron motorik berfungsi membawa atau menyampaikan impuls dari
saraf pusat ke efektor. Sementara, neuron asosiasi menyam paikan impuls darineuron sensorik ke
neuron motorik.
 

4. Jaringan Otot

Jaringan otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serabut otot. Serabut otot ini mampu
menggerakkan tulang dan memiliki kemampuan untuk berkontraksi, karena terdapat protein
kontraktil yang disebut miofi bril. Miofi bril ini disusun oleh aktin dan miosin.

Otot adalah jaringan terbanyak pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot juga banyak
dilakukan pada kerja seluler oleh hewan yang aktif. Lebih-lebih lagi saat kita melakukan kerja
berat.

Pada tubuh vertebrata, jaringan otot dibedakan menjadi tiga, meliputi jaringan otot rangka,
jaringan otot polos, dan jaringan otot jantung

Tabel 3.1 Perbedaan Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung
pada Jaringan Otot Vertebrata
 

Organ dan Sistem Organ

Organ adalah kumpulan beberapa jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu di dalam tubuh,
misalnya kulit. Berdasarkan letaknya, organ pada tubuh dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organ dalam dan organ luar. Kulit yang menutupi permukaan luar tubuh kita merupakan salah
satu contoh organ luar yang terdiri atas jaringan pengikat, epitelium, otot, saraf, dan jaringan
pembuluh dara

Berikut ini merupakan penjelasan Sistem Organ dalam Tubuh, Organ Penyusun dan Fungsinya

You might also like