You are on page 1of 5

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan pra


jabatan dan kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan. Pendidik
harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi
oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang
relevan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Kompetensi adalah tingkat
kemampuan minimal yang harus dipenuhi seorang pendidik untuk dapat berperan sebagai
agen pembelajaran.

 Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola


pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.

 Kompetensi kepribadian mencerminkan kepribadian yang mantap,


stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia.

 Kompetensi professional merupakan panguasaan materi pembelajaran


secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan.

 Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian


dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar. Seseorang yang tidak
memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian tetapi memliki keahlian
khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik
setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan adminitrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan dan Pembangunan Pendidikan Nasional mengacu pada amanat
Undang-Undang Dasar 1945, amandemen ke-4 pasal 31 tentang Pendidikan; Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
Pembangunan Nasional kedepannya berupaya untuk meningkatkan kinerja yang
mencakup pada :

a) Pemerataan dan Perluasan Akses;

b) Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing;

c) Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik. Dalam upaya meningkatkan


kinerja pendidikan nasional, diperlukan tenaga kependidikan yang bermutu,
dalam mendukung pelaksanaan pendidikan.

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,


Depdiknas merupakan Direktorat Jenderal yang dibentuk melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 8 Tahun 2005. Direktorat Tenaga Kependidikan adalah salah
satu Direktorat yang ada dalam Direktorat Jenderal PMPTK (Peningkatan Mutu
Pendidikan dan tenaga kependidikan) yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, supervisi, dan
evaluasi dibidang pembinaan tenaga kependidikan pada pendidikan formal. Lingkup
tugas dari Direktorat Tenaga Kependidikan meliputi Tenaga Kependidikan terdiri dari
tenaga pengawas sekolah, kepala sekolah, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi sumber belajar, tenaga administrasi sekolah dan tenaga teknis lainnya.

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan


mempunyai visi dan misi dalam meningkatkan mutu pendidikan sebagai berikut:

Visi
Direktorat Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan pembangunan Tenaga
Kependidikan menetapkan Visi: ?Tenaga Kependidikan yang Profesional dan
Bermartabat?
Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan tenaga kependidikan tersebut, Direktorat Tenaga
Kependidikan menetapkan misi sebagai berikut:

1) Memfasilitasi perencanaan pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan di semua


jenjang pendidikan pada seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

2) Merumuskan kebijakan pembinaan dan pengembangan mutu tenaga kependidikan


yang dapat mendukung perwujudan tenaga kependidikan yang profesional,
produktif, berdedikasi tinggi, sejahtera, dan memiliki rasa aman dalam
menjalankan profesinya

3) Memfasilitasi pemerintah daerah, dewan pendidikan daerah, dan komite sekolah


dalam penerapan kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi tenaga
kependidikan

4) Menjalin kerjasama dengan semua pemangku kepentingan (stakeholders), baik


pada tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, sekolah,
lembaga profesi, dan mitra kerja luar negeri dalam pembinaan dan pengembangan
mutu tenaga kependidikan

5) Melaksanakan akuntabiltas dan pencitraan publik terhadap kinerja pembangunan


tenaga kependidikan atas dasar sistem informasi tenaga kependidikan yang
lengkap, handal dan dapat dipercaya.

Adapun landasan dan tujuan hukumnya yaitu:

Dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan Nasional, Direktorat Tenaga Kependidikan,


Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan mengacu
kepada:

1. Amanat Undang-Undang Dasar 1945, amandemen ke-4 pasal 31 tentang Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4301);
2. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia;

3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 162/U/2003


tentang Pedoman Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah;

4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 05/U/2004


tentang Rintisan Pertukaran Kepala Sekolah Kawasan Timur Indonesia dan
Kawasan Barat Indonesia;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2005 tentang Organisasi


dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.

Dalam usaha pencapaian Visi Direktorat Tenaga Kependidikan, tujuan yang


akan dicapai dalam periode 2006-2010 sebagai berikut:

1. Membangun sistem informasi tenaga kependidikan on-line.

2. Mengembangkan sistem perencanaan pemenuhan kebutuhan tenaga


kependidikan.

3. Membangun rencana induk pengembangan mutu tenaga kependidikan.

4. Mengembangkan kemitraan dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan


Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan Tenaga
Kependidikan (LPTK) dan instansi/ organisasi profesional lain yang terkait dalam
preservice training dan inservice training bagi tenaga kependidikan.

5. Menerapkan standar kompetensi dan sertifikasi kompetensi tenaga kependidikan.

6. Menerapkan standar pelatihan dan pengembangan mutu tenaga kependidikan.

7. Mengembangkan kebijakan sistem penilaian kinerja, penghargaan, karier, dan


kesejahteraan tenaga kependidikan.

8. Menyediakan layanan bantuan hukum bagi tenaga kependidikan pada setiap


provinsi.

9. Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kebijakan pengembangan mutu tenaga


kependidikan.

10. Melaksanakan akuntabilitas dan pencitraan publik atas dasar sistem pelaporan
kinerja tahunan.

You might also like