Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Drs. LULUS PRIYOANANTO, M.Pd
NIP. 131 998 743
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Blitar menerangkan
dengan sebenarnya, bahwa:
Nama : Drs. LULUS PRIYOANANTO, M.Pd
NIP : 131998743
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pangkat/Golongan : Pembina IV/a
Jabatan : Guru Pembina dan Tugas Tambahan sebagai
Kepala Sekolah
Mengajar : Matematika
Alamat Sekolah : Jalan Bengawan Solo Blitar
Alamat Rumah : Perumnas F 34 Tanjungsari Blitar
Telepon (0342) 805307
Nama yang identitasnya tersebut di atas telah menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan
mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Dengan Metoda Problem-Based Learning Pada Pokok Bahasan Logika
Matematika Di Kelas X-1 SMA Negeri 3 Blitar Tahun Pelajaran 2006 – 2007”
Karya Tulis Ilmiah ini sudah kami teliti dan layak untuk diajukan sebagai persyaratan
kenaikan pangkat/mengajukan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk
periode penilaian Oktober 2007.
SURAT KETERANGAN
No:
Telah menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
dengan judul ”Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metoda Problem-
Based Learning Pada Pokok Bahasan Logika Matematika Di Kelas X-1 SMA Negeri 3
Blitar Tahun Pelajaran 2006 – 2007” sebagai bukti sebuah laporan tertulis dan diharapkan
Karya Tulis Ilmiah ini bisa dijadikan referensi pada perpustakaan.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PENGELOLA PERPUSTAKAAN
Pada tanggal 25 April 2007, Pengelola Perpustakaan SMA Negeri Blitar telah menerima
Buku Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “ Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
Dengan Metoda Problem-Based Learning Pada Pokok Bahasan Logika Matematika Di
Kelas X-1 SMA Negeri 3 Blitar Tahun Pelajaran 2006 – 2007”, hasil karya dari:
Nama : Drs. LULUS PRIYOANANTO, M.Pd
NIP : 131998743
Pangkat/Golongan : Pembina IV/a
Jabatan : Guru Pembina dan Tugas Tambahan sebagai Kepala
Sekolah
Status Sebagai : Guru Matematika
Unit Kerja : SMA Negeri 3 Blitar
Demikian tanda terima ini dibuat sebagai ucapan terima kasih dan semoga hasil karya
yang didokumentasikan ini bermanfaat.
SUTADJI, S.Pd
NIP. 131483239
ABSTRAK
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika perlu
dicarikan upaya-upaya yang tepat dan efektif serta efisien. Salah satu upayanya adalah
pemilihan strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas belajar siswa dan
bukan pada aktifitas mengajar guru. Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran matematika. Salah satunya adalah Problem-Based
Learning. Dalam pembelajaran matematika, khususnya dalam penyelesaian soal-soal
logika dibanding dengan strategi pembelajaran lainnya, strategi Problem-Based Learning
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya siswa lebih aktif untuk berdiskusi dan
berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal – soal pada pokok bahasan Logika Matematika. (2) mengetahui prestasi belajar
siswa pada pokok bahasan Logika Matematika. (3) mengetahui dampak metode
Problem-Based Learning dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan
Logika Matematika.
Sedangkan manfaat hasil penelitian diharapkan antara lain bagi siswa: (1) Meningkatkan
minat siswa dalam memahami Logika Matematika. (2) Memiliki rasa setia kawan,
kerjasama dan tanggung jawab. (3) Memotifasi siswa untuk lebih mantap dalam belajar
matematika terutama pada pokok bahasan Logika Matematika. (4) Siswa mengerti akan
pentingnya belajar berkelompok. (5) Siswa dapat saling berinteraksi dalam kelompok
untuk menyampaikan pendapat atau mendiskusikan setiap soal pada pokok bahasan
Logika Matematika. (6) Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam memecahkan
masalah melalui pemberian tugas secara berkelompok. Bagi guru: (1) Mendorong untuk
meningkatkan profesionalisme guru. (2) Memperbaiki kinerja guru. (3) Menumbuhkan
wawasan berfikir ilmiah. (4) Mempermudah pelaksanaan pembelajaran. Bagi sekolah (1)
Hasil pembelajaran sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pembelajaran. (2) Meningkatkan kualitas atau mutu sekolah melalui peningkatan prestasi
siswa dan kinerja guru
Waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 3 April s/d 18 April 2007. penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi tindakan.
Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes prestasi belajar, angket dan
observasi. Untuk penyajian data disajikan dalam bentuk tabel agar lebih mudah untuk
dibaca dengan teknik analisa diskriptif.
Pada akhir pelaksanaan tindakan pada setiap siklus tampak ada peningkatan rasa senang,
antusias dan keaktifan siswa selama pembelajaran dan hasil pembelajaran disetiap siklus
meningkat pula yaitu nilai rata-rata sebelum diadakan penelitian 42,8, pada siklus I 69,4
dan pada siklus II 74,4 dengan prosentase kenaikan nilai rata-rata ulangan harian sebelum
diadakan PTK ke siklus I naik 62,15% dari siklus I ke siklus II naik 7,20 %. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode Problem-Based Learning dalam pembelajaran
matematika pada pokok bahasan logika matematika dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika siswa kelas X-1 SMA Negeri 3 Blitar Tahun Pelajaran 2006-2007.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji
bagi Allah Tuhan semesta alam, karena bimbinganNyalah penelitian ini dapat
diselesaikan.
Dalam penyusunan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
Dengan Metode Problem-Based Learning Pada Pokok Bahasan Logika Matematika di
Kelas X-1 SMA Negeri 3 Blitar Tahun Pelajaran 2006 / 2007” Peneliti sadari masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan koreksi, kritik dan saran
dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaannya.
Pada kesempatan yang baik ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. Pratignyo Yitno Sutomo, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Daerah
Tingkat II Kota Blitar.
2. Bapak dan Ibu Guru Matematika SMA Negeri 3 Blitar.
3. Semua pihak yang telah ikut membantu dan mendukung kegiatan penelitian ini.
Harapan Peneliti semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi para pembaca.
Blitar, 25 April 2007
Peneliti
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
E. Batasan Masalah 7
F. Penegasan Istilah 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Belajar dan Pembelajaran 9
B. Prinsip-prinsip Belajar 10
C. Motivasi Belajar 11
D. Pendekatan Belajar 13
E. Masalah-masalah Belajar 14
F. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) 18
G. Logika Matematika 20
H. Penelitian Tindakan Kelas 25
I. Hipotesis 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Seting Penelitian 29
B. Siklus Penelitian 29
C. Instrumen Penelitian 33
D. Teknik analisa data 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I 38
1. Perencanaan 38
2. Pelaksanaan 38
3. Pengamatan 41
4. Refleksi Perbaikan dan Pengayaan 49
B. Siklus II 49
1. Perencanaan 49
2. Pelaksanaan 50
3. Pengamatan 52
4. Refleksi Perbaikan dan Pengayaan 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 66
B. Saran 67
DAFTAR PUSTAKA 68
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Data Nilai Ulangan Harian PRA PTK Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 3
Blitar Tahun Pelajaran 2006-2007 39
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I 46
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Perolehan Nilai Siswa pada Siklus II 56
Tabel 10. Ringkasan Hasil Pengamatan Kolaborator pada Siklus II 58
Tabel 11. Hasil Angket tentang Metode Pembelajaran dengan Metode Problem-
Based Learning (yang ditujukan dalam bentuk proses) 60
Tabel 12. Data Hasil Belajar Sebelum Diadakan Penelitian 61
Tabel 13. Data Hasil Kenaikan Nilai Ulangan Secara Keseluruhan 62
Tabel 14. Data Hasil Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai dari Siklus I dan Siklus
II 62
Tabel 15. Data Hasil Kreatifitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Siklus I dan
Siklus II 63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus 69
2. Tes Evaluasi Siklus I 71
3. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus I 72
4. Tabel Monitoring Kolaborator Siklus I 74
5. Tes Evaluasi Siklus II 75
6. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus II 77
7. Tabel Monitoring Kolaborator Siklus II 79
8. Angket 80
9. Foto-Foto Pelaksanaan 81
BAB I
PENDAHULUAN
)4. Konjungsi (
Konjungsi adalah dua pernyataan bernilai benar jika kedua komponennya bernilai benar.
Konjungsi adalah kata lain dari perangkai “dan”. Tabel kebenarannya adalah sebagai
berikut:
qP Q p
B B B
B S S
S B S
S S S
)5. Disjungsi (
Disjungsi adalah dua pernyataan bernilai benar jika salah satu komponennya bernilai
benar atau bernilai salah bila kedua komponennya bernilai salah. Disjungsi adalah kata
lain dari perangkai atau. Tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:
)6. Implikasi (
Implikasi adalah dua pernyataan majemuk yang disusun dari dua buah pernyataan p q)
pernyataan tersebut bernilaidan q dengan bentuk jika p maka q (p salah jika p bernilai
benar dan q bernilai salah dan yang lainnya bernilai benar. Tabel kebenarannya adalah
sebagai berikut:
qp q p
B B B
B S S
S B B
S S B
)7. Biimplikasi (
Biimplikasi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p dan q dengan
menggunakan kata hubung “jika dan hanya jika”. Biimplikasi dua pernyataan akan
bernilai benar jika komponen-komponennya memiliki kebenaran yang sama. Tabel
kebenarannya adalah sebagai berikut:
qp q p
B B B
B S S
S B S
S S B
I. Hipotesis
Keberhasilan pembelajaran, dalam arti tercapainya tujuan–tujuan pembelajaran, sangat
bergantung pada kemampuan guru dalam mengolah Pembelajaran. Pembelajaran yang
baik dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar sehingga merupakan
awal keberhasilan pembelajaran. Didalam kurikulum 2004 yaitu KBK siswa dituntut
untuk lebih kreatif, imajinatif, mandiri, bekerja sama dan solider.
Pengalaman dan kegiatan pembelajaran menunjukkan aktifitas belajar yang perlu
dilakukan siswa dalam rangka mencapai penguasaan standart kompetensi. Pengalaman
belajar yang diciptakan harus mampu mengembangkan ranah kognitif, afektif maupun
psikomotorik, Oleh karena itu keahlian guru dalam memilih model pembelajaran yang
sesuai dengan standart kompetensi yang akan dicapai sangat diperlukan. Model
pembelajaran yang mungkin digunakan guru diantaranya adalah pembelajaran dengan
metode Problem-Based Learning. Dimana didalam pembelajaran berbasis masalah siswa
dituntut untuk lebih kreatif, bertanggungjawab terhadap diri, kelompok dan
lingkungannya.
Berdasarkan kerangka teoritik diatas, maka hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Dengan metode Problem-Based Learning dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengerjakan soal – soal latihan pada pokok bahasan Logika Matematika di
kelas X-1 SMA Negeri 3 Blitar Tahun Ajaran 2006 - 2007?
2. Dengan metode Problem-Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas pada pokok bahasan Logika Matematika di kelas X-1 SMA Negeri 3 Tahun Ajaran
2006 - 2007?
3. Dampak metode Problem-Based Learning sangat baik dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa pada pokok bahasan Logika Matematika siswa kelas X-1 SMA Negeri 3
Blitar Tahun Ajaran 2006 - 2007?
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Seting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Blitar pada kelas X-1 semester genap tahun
pelajara 2006/2007 dengan pokok bahasan Logika Matematika dengan Metode Problem-
Based Learning.
SMA Negeri 3 Blitar adalah salah satu sekolah negeri yang berada dibawah Dinas
Pendidikan Daerah Kota Blitar yang beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No. 94A Telp
(0342) 801525 Blitar. Jumlah siswa sebanyak 411 siswa terdiri dari 11 kelas yang terbagi
menjadi 3 tingkatan yaitu tingkat X, XI dan XII adapun dari masing-maisng tingkat
terbagi menjadi 4 kelas dan 3 kelas yaitu kelas X-1, X-2, X-3, X-4, XI-IA, XI IS-1, XI
IS-2, XI IS-3,XII IA,XII IS-1 dan XII IS-2 jumlah guru sebanyak 37 orang.
Sebagai obyek dalam penelitian ini adalah kelas X-1 yang berjumlah 40 siswa dimana
Peneliti mengajar pada kelas tersebut.
1. Siklus I
1. Perencanaan ( Planing )
Dalam tahap Perancanaan Peneliti bersama Kolaborator mempersiapkan :
Silabus
Soal – soal ulangan harian
Instrumen penelitian
Materi pelajaran yaitu Logika Matematika
2. Pelaksanaan ( Acting )
Tahap pelaksanaan dilaksanakan didalam kelas dengan melakukan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan silabus yang telah disediakan. Peneliti membimbing siswa dalam
menyelesaikan soal Logika Matematika dengan pendekatan Problem-Based Learning
membentuk suatu diskusi kelompok kecil. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya, Sementara Kolaborator mengamati proses pembelajaran sebagai bahan
diskusi selanjutnya.
3. Pengamatan ( Observing )
Kolaborator melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa, baik tentang sikap maupun
tingkah laku selama kegiatan pembelajaran
4. Refleksi ( Reflecting )
Dalam tahap ini merupakan kegiatan menganalisa, mensintesa dari hasil pengamatan
selama proses pembelajaran pada siklus I berlangsung dan diadakan ulangan harian yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar baik secara individu maupun klasikal.
Bila ternyata pada tahap ini seluruh siswa telah mencapai standart ketuntasan minimal,
maka langsung dilanjutkan dengan siklus II.
e. Perbaikan dan Pengayaan
Jika pengamatan dan penilaian dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan hasilnya
kurang sesuai dengan yang diharapkan, dengan pedoman ketuntasan belajar secara
klasikal maupun individu maka dicari penyebab dan penyelesaian untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi, kemudian dilakukan perbaikan dengan mengadakan
ulangan kembali sebagai remedial dan pengayaan bagi siswa yang telah mendapat
standart ketuntasan minimal.
2. Siklus II
Pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I dengan memperhatikan hasil
observasi, dan hasil diskusi dengan Kolaborator serta hasil belajar siswa juga mengetahui
ketuntasan belajar siswa secara individu maupun klasikal, maka Peneliti bersama
Kolaborator merencanakan proses pembelajaran selanjutnya. Adapun langkah – langkah
pada siklus II adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Menyiapkan silabus
Menyiapkan soal – soal evaluasi II
Instrumen penelitian
Materi pelajaran yaitu Logika Matematika
2. Pelaksanan Tindakan
Siswa melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang
telah ditentukan. Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran perlu dimodofikasi sedikit, ini
diharapkan akan lebih memberi motivasi dan semangat siswa dalam belajar.
3. Pengamatan ( Observasi )
Ketika siswa melakukan kegiatan belajar pada siklus II, Kolaborator mengamati
perubahan sikap dengan memberikan instrumen (angket) yang harus diisi oleh siswa dan
juga diamati pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memperlihatkan hasil nilai
ulangan II.
4. Refleksi
Dalam tahap ini merupakan kegiatan menganalisa, mensintesa dari hasil pengamatan
selama proses pembelajaran pada siklus II berlangsung, dan diadakan ulangan harian
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar baik secara individu maupun klasikal
e. Perbaikan
Jika dari hasil pengamatan dan penilaian dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan
hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan pedoman ketuntasan
belajar secara klasikal maupun individu, maka dicari penyebab dan penyelesaian untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi, kemudian dilakukan perbaikan dengan
mengadakan ulangan kembali sebagai remedial dan pengayaan bagi siswa yang telah
mencapai standart ketuntasan minimal.
Agar dalam penelitian ini Peneliti mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka
Peneliti menggunakan metode siklus. Adapun pelaksanaan dari siklus-siklus tersebut
adalah sebagai berikut :
A. Siklus I
1. Perencanaan
a. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai yang direncanakan dengan
Kolaborator dengan bentuk klasikal.
b. Siswa duduk berkelompok sesuai dengan tempat duduk yang berdekatan dalam satu
garis bangku dengan anggota 4 – 5 orang.
c. Guru memberikan tugas secara berkelompok dan individu.
d. Guru mengamati proses berlangsungnya belajar kelompok.
e. Kolaborator membuat catatan pribadi (catatan lapangan).
f. Guru memberikan tes kepada siswa.
2. Pelaksanaan
Siklus I ini merupakan tahap awal dari penelitian yaitu dengan mengambil data ulangan
harian siswa yang terakhir sebelum diadakan penelitian, hal ini digunakan sebagai
pembanding. Data ulangan harian kelas X-1 yang terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Data nilai ulangan harian PRA PTK siswa kelas X-1 SMA Negeri 3 Blitar
Tahun Pelajaran 2006 – 2007.
No Nama Siswa Nilai Ulangan
1 Beny Purbo W. 50
2 Benny Candra Irawan 30
3 Adiwena Nugroho 30
4 Agiek Donaya 50
5 Ajeng Maretya Nur Utami 60
6 Aknes Dwi Anggraini 70
7 Andri Wibisono 70
8 Andry Wahyu Saputra 30
9 Anik Imama 40
10 Apris Novita 30
11 Aulia Sintya Puspaningrum 40
12 Burhanuddin Auza’I 50
13 Dea Rianingtyas 40
14 Dezery Natalia 20
15 Arfan Arie Noorcahya 20
16 Evik Dwi Priagung 70
17 Fahmi Kurniawan 50
18 Fisiko Riski Saputra 20
19 Frischa Santoso 50
20 Gatut Bayu Kurniawan 30
21 Gita Rizki Permatasari 30
22 Hendra Dwi Ary Wardana 50
23 Heni Aprianiningsih 60
24 Indriani Fitria Ningrum 70
25 Irvan Hendra Sukmawan 70
26 Kurnia Margajaya 30
27 Linda Rulias Diana 40
28 Lucky Novitasari 30
29 M. Ignatia Desti Dwitia Warkadiany 40
30 Meiska Susi Andry Astuti 50
31 N. Yesy Gustami 40
32 Nene Yulieka Hariati 20
33 Nina Yuli Kurnianingtyas 20
34 Oscar Dhiaz Wahyu Pamungkas 70
35 R.rr. Ken Berlian Kautsari 50
36 Riadhini Febrianty 20
37 Romi Asmoro 50
38 Vitria Devianti 40
39 Eka Dian Rahmawati 40
40 Wydha Mustika Maharani 40
Rata-rata 42,8
No Nama Skor yang diperoleh tiap item soal Jml % pencapaian ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Beny Purbo W. 10 10 10 0 10 10 10 0 0 10 70 70% Tuntas
2 Benny Candra Irawan 10 0 10 10 0 10 10 0 0 10 60 60%
Tuntas
3 Adiwena Nugroho 10 0 10 0 0 10 10 10 10 0 60 60% Tuntas
4 Agiek Donaya 10 10 10 10 10 0 10 0 10 0 70 70% Tuntas
5 Ajeng Maretya Nur Utami 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 70 70%
Tuntas
6 Aknes Dwi Anggraini 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90 90%
Tuntas
7 Andri Wibisono 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 90 90%
Tuntas
8 Andry Wahyu Saputra 10 10 10 0 10 0 10 0 0 10 60 60%
Tuntas
9 Anik Imama 10 10 10 0 0 10 10 0 10 10 70 70% Tuntas
10 Apris Novita 10 10 10 0 0 10 10 0 10 10 70 70% Tuntas
11 Aulia Sintya Puspaningrum 10 0 10 0 10 10 10 10 10 10 80
80% Tuntas
12 Burhanuddin Auza’I 10 10 10 10 0 10 0 0 10 10 70 70%
Tuntas
13 Dea Rianingtyas 10 0 0 0 10 10 10 10 0 10 60 60% Tuntas
14 Dezery Natalia 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 60 60% Tuntas
15 Erfan Arie Noorcahya 10 0 10 0 0 10 10 0 10 10 60 60%
Tuntas
16 Evik Dwi Priagung 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 90 90%
Tuntas
17 Fahmi Kurniawan 10 0 10 0 0 0 10 10 10 10 60 60% Tuntas
18 Fisiko Riski Saputra 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 60 60%
Tuntas
19 Frischa Santoso 10 10 10 0 10 10 10 0 0 10 70 70% Tuntas
20 Gatut Bayu Kurniawan 10 0 10 10 0 10 10 0 0 10 60 60%
Tuntas
21 Gita Rizki Permatasari 10 0 10 0 0 10 10 10 10 0 60 60%
Tuntas
22 Hendra Dwi Ary Wardana 10 10 10 10 10 0 10 0 10 0 70
70% Tuntas
23 Heni Aprianiningsih 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 70 70%
Tuntas
24 Indriani Fitria Ningrum 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
90% Tuntas
25 Irvan Hendra Sukmawan 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 90
90% Tuntas
26 Kurnia Margajaya 10 10 10 0 10 0 10 0 0 10 60 60% Tuntas
27 Linda Rulias Diana 10 10 10 0 0 10 10 0 10 10 70 70%
Tuntas
28 Lucky Novitasari 10 10 10 0 0 10 10 0 10 10 70 70%
Tuntas
29 M. Ignatia Desti Dwitia W 10 0 10 0 10 10 10 10 10 10 80
80% Tuntas
30 Meiska Susi Andry Astuti 10 10 10 10 0 10 0 0 10 10 70
70% Tuntas
31 N. Yesy Gustami 10 0 0 0 10 10 10 10 0 10 60 60% Tuntas
32 Nene Yulieka Hariati 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 60 60%
Tuntas
33 Nina Yuli Kurnianingtyas 10 0 10 0 0 10 10 0 10 10 60 60%
Tuntas
34 Oscar Dhiaz Wahyu P 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 90 90%
Tuntas
35 R.rr. Ken Berlian Kautsari 10 0 10 0 0 0 10 10 10 10 60 60%
Tuntas
36 Riadhini Febrianty 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 60 60%
Tuntas
37 Romi Asmoro 10 0 10 0 0 10 10 0 10 10 60 60% Tuntas
38 Vitria Devianti 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 90 90%
Tuntas
39 Eka Dian Rahmawati 10 0 10 0 0 0 10 10 10 10 60 60%
Tuntas
40 Wydha Mustika Maharani 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 60 60%
Tuntas
Jumlah skor 400 230 380 130 190 330 380 140 300 340 2770
Jumlah skor maks 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400
4000
Skor rata-rata 10,0 5,9 9,5 3,3 4,8 8,3 9,5 3,5 7,5 8,5 69,3
Skor tercapai 100% 59% 95% 33% 48% 83% 95% 35% 75% 85%
69,3%
Hasil Analisa
a. Ketuntasan belajar
Banyak siswa seluruhnya 40 siswa
Banyak siswa yang tuntas belajarnya 40 siswa
Prosentase banyaknya siswa yang tuntas 100 %
b. Kesimpulan
1) Tidak perlu diadakan perbaikan karena siswa tuntas semua
2) Perlu perbaikan pengajaran untuk soal no. 4, 5 dan 8
Dari analisa diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan telah berhasil sebab prosentase siswa yang tuntas belajar mencapari 100 % dari
siswa kelas X-1. Suatu kelas dikatakan berhasil jika mencapai ketuntasan belajar minimal
85% dari jumlah siswa dalam kelas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran telah berhasil dan dapat dilajutkan ketahap pembelajaran berikutnya.
Sedangkan dari soal yang diberikan, ternyata soal no. 4, 5 dan 8 perlu mendapatkan
perbaikan karena dari skor yang tercapai ada 33% untuk soal no. 4, 48 % untuk soal no. 5
dan 35 % untuk soal no. 8. Nilai rata-rata secara klasikal adalah 69,3
Ditinjau dari perolehan nilai hasil tes datanya dapat dilihat pada tabel 3.
Ditinjau dari keaktifan siswa dalam belajar kelompok melalui lembar catatan lapangan,
datanya dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Keaktifan Siswa dalam Belajar Kelompok Siklus I
No Keaktifan Siswa Siklus I
F %
1 Aktif 22 Orang 56%
2 Cukup aktif 11 Orang 28%
3 Tidak Aktif 7 Orang 17%
Jumlah 40 Orang 100%
Hasil pengamatan kinerja pada bagian pendahuluan, penutup dan situasi kelas termasuk
kategori cukup. Tetapi pada bagian tertentu misalnya ketrampilan mengarahkan siswa
untuk menjawab soal, mengamati cara siswa menyelesaikan masalah masih perlu
ditingkatkan lagi. Dari hasil pengamatan kinerja guru pada siklus I masih diperlukan
upaya dalam memotivasi siswa, menghubungkan dengan pelajaran yang telah lalu dan
memberikan waktu yang cukup kepada siswa yang belum selesai mengerjakan soal. Hasil
pengamatan pada siklus I tentang kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Table 5. Ringkasan Hasil Pengamatan Kolaborator Pada Siklus I
3. Penutup
a. Menegaskan kembali kesimpulan materi
b. Memberi tugas pada siswa
4. Pengelolaan waktu
5 Penampilan guru (ceria, bersih dan rapi)
6 Suasana kelas
a. Antusias siswa
b. Antusias guru
Kolaborator
a. Dilihat dari perolehan nilai tes, siswa yang memperoleh nilai baik (90 – 100) adalah
7 orang (17%), yang memperoleh nilai cukup (60 – 89) adalah 33 siswa (83 %), tetapi
yang memperolah nilai kurang (0 – 59) tidak ada (0 %).
b. Dilihat dari keaktifan mencatat materi yang diberikan, siswa yang tidak aktif
mencatat ada 7 orang ( 17 %) dari 40 siswa.
c. Dilihat dari keaktifan siswa dalam belajar kelompok, siswa yang tidak aktif ada 7
siswa (17%) dari 40 siswa.
B. Siklus II
1. Perencanaan
Pada siklus II Peneliti lebih meningkatkan kegiatan pembelajaran dari apa yang telah
dilakukan pada siklus I yaitu ingin meningkatkan kreatifitas siswa kelas X–1 SMA
Negeri 3 Blitar dalam pembelajaran kelompok. Adapun perencanaannya adalah sebagi
berikut :
a. Peneliti menyajikan materi pelajaran yang telah dirancang bersama Kolaborator
b. Siswa diminta belajar kelompok untuk membahas penyelesaian soal-soal Logika
Matematika
c. Peneliti memberikan tugas secara berkelompok dan individu
d. Siswa diberi kesempatan secara kelompok untuk menanyakan hal-hal yang belum
jelas
e. Peneliti memberikan bimbingan kepada setiap kelompok yang mengalami kesulitan
menyelesaikan soal-soal logika matematika.
f. Kolaborator membuat catatan pribadi
g. Peneliti memberikan tes dan angket kepada siswa.
2. Pelaksanaan
Suklus II dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2007 yang membahas tentang disjungsi
dan konjungsi. Adapun pelaksanaanya sama seperti siklus I tetapi dimodifikasi sedikit
lebih menekankan pada kreativitas siswa dalam belajar. Setelah menyampaikan materi
berkenaan dengan disjungsi dan konjungsi kemudian Peneliti memberikan soal di papan
tulis.
Peneliti membagi semua siswa dalam kelompok heterogen yang tediri atas 4 – 5 orang
tiap kelompok :
a. Tiap orang dalam masing-masing kelompok membuat soal-soal yang ada
hubungannya dengan pokok bahasan seperti yang dicontohkan di papan tulis.
b. Membicarakan soal yang telah dibuat masing-masing orang dalam kelompok.
c. Mendiskusikan soal yang dipilih sebagai soal kelompoknya
d. Masing-masing anggota kelompok mengerjakan soal berdasarkan pertanyaan hasil
kesepakatan.
e. Membandingkan jawaban antar anggota kelompok.
Dengan tugas yang terstuktur tersebut diharapkan mereka belajar bagaimana
menggunakan pertanyaan untuk membantu mereka dalam merencanakan, memantau dan
mengevaluasi pemecahan masalah yang mereka hadapi. Hal serupa dilakukan oleh
kelompok-kelompok lain dalam kelas tersebut.
Setelah masing-masing kelompok mendiskusikan kegiatan diatas, masing-masing
anggota kelompok berusaha untuk menjawab soal berdasarkan pertanyaan hasil diskusi
kelompok. Sedangkan siswa sedang membuat jawaban soal secara individu, Peneliti
berkeliling memantau kemajuan siswa, antara lain memeriksa apakan siswa sudah
bekerja sesuai dengan rencana atau belum. Jika Peneliti mendapati siswa menemui
kesulitan, maka Peneliti perlu memberi bantuan antara lain mengingatkan langkah-
langkah penyelesaiaan soal, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
Jawaban masing masing kelompok didiskusikan dalam kelompok tersebut.
Secara acak Peneliti menunjuk salah satu anggota kelompok tersebut untuk
mempresentasikan penyelesaiaanya dan menjelaskan kepada semua siswa tentang proses
penyelesaian soal yang dikerjakan. Peneliti membantu siswa yang menemui kesulitan
dalam menyelesaikan soal.Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, peneliti memberikan
soal-soal latihan (evaluasi 2) yang harus dikerjakan siswa dan selanjutnya diberikan
angket untuk diisi oleh siswa.
3. Pengamatan
Berdasarkan catatan lapangan, pada saat berlangsungnya belajar kelompok pada awalnya
setiap siswa kelihatan aktif dalam kelompoknya masing-masing. Hal ini disebabkan
karena Peneliti berkeliling melihat-lihat cara kerja masing-masing kelompok, secara
bergantian Peneliti membimbing bagai mana cara yang benar dalam menyelesaikan soal-
soal logika yang diberikan. Pada saat bersamaan, sewaktu Peneliti memberikan
bimbingan kepada kelompok III ada seorang dari kelompok I sedang makan makanan
ringan dan Peneliti menegurnya supaya aktif berinteraksi dengan kelompoknya.
Adapun pengamatan diluar proses belajar kelompok yaitu Peneliti memeriksa catatan
setiap siswa setelah materi diberikan. Ternyata ada seorang siswa yang tidak mencatat.
Ditinjau dari keaktifan siswa dalam belajar kelompok melalui lembar catatan lapangan,
dapat dilihat pada tabel 6.
Ditinjau dari ketuntasan siswa, datanya dapat dilihat dari table 6.
Tabel 6. Nilai Hasil Ulangan Harian siklus II
ANALISA HASIL ULANGAN HARIAN SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Logika Matematika / Disjungsi dan Konjungsi
Kelas/Semester : X – 1 / Genap
Tahun Ajaran : 2006 – 2007
Jumlah Soal : 10 soal
Jumlah Siswa : 40
No Nama Skor yang diperoleh tiap item soal Jml % pencapaian ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Beny Purbo W. 10 0 10 0 10 10 10 0 10 10 70 70% Tuntas
2 Benny Candra Irawan 10 10 10 0 0 10 10 0 0 10 60 60%
Tuntas
3 Adiwena Nugroho 10 10 0 10 0 10 10 10 0 0 60 60% Tuntas
4 Agiek Donaya 10 10 10 0 10 0 10 0 10 10 70 70% Tuntas
5 Ajeng Maretya Nur Utami 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
90% Tuntas
6 Aknes Dwi Anggraini 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
100% Tuntas
7 Andri Wibisono 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100%
Tuntas
8 Andry Wahyu Saputra 10 10 0 0 10 10 10 0 0 10 60 60%
Tuntas
9 Anik Imama 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 80% Tuntas
10 Apris Novita 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 70 70% Tuntas
11 Aulia Sintya Puspaningrum 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
90% Tuntas
12 Burhanuddin Auza’I 10 0 10 0 10 10 10 0 10 10 70 70%
Tuntas
13 Dea Rianingtyas 10 10 0 10 10 10 10 0 0 10 70 70% Tuntas
14 Dezery Natalia 10 10 10 0 10 10 0 0 10 0 60 60% Tuntas
15 Erfan Arie Noorcahya 10 10 10 10 0 10 0 10 0 0 60 60%
Tuntas
16 Evik Dwi Priagung 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
100% Tuntas
17 Fahmi Kurniawan 10 0 10 10 0 10 10 0 10 10 70 70%
Tuntas
18 Fisiko Riski Saputra 10 10 10 0 0 10 10 10 0 0 60 60%
Tuntas
19 Frischa Santoso 10 0 10 0 10 10 10 0 10 10 70 70% Tuntas
20 Gatut Bayu Kurniawan 10 10 10 0 0 10 10 0 0 10 60 60%
Tuntas
21 Gita Rizki Permatasari 10 10 0 10 0 10 10 10 0 0 60 60%
Tuntas
22 Hendra Dwi Ary Wardana 10 10 10 0 10 0 10 0 10 10 70
70% Tuntas
23 Heni Aprianiningsih 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90 90%
Tuntas
24 Indriani Fitria Ningrum 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
100% Tuntas
25 Irvan Hendra Sukmawan 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
100% Tuntas
26 Kurnia Margajaya 10 10 0 0 10 10 10 0 0 10 60 60% Tuntas
27 Linda Rulias Diana 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 80%
Tuntas
28 Lucky Novitasari 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 70 70%
Tuntas
29 M. Ignatia Desti Dwitia W 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
90% Tuntas
30 Meiska Susi Andry Astuti 10 0 10 0 10 10 10 0 10 10 70
70% Tuntas
31 N. Yesy Gustami 10 10 0 10 10 10 10 0 0 10 70 70% Tuntas
32 Nene Yulieka Hariati 10 10 10 0 10 10 0 0 10 0 60 60%
Tuntas
33 Nina Yuli Kurnianingtyas 10 10 10 10 0 10 0 10 0 0 60 60%
Tuntas
34 Oscar Dhiaz Wahyu P 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
100% Tuntas
35 R.rr. Ken Berlian Kautsari 10 0 10 10 0 10 10 0 10 10 70
70% Tuntas
36 Riadhini Febrianty 10 10 10 0 0 10 10 10 0 0 60 60%
Tuntas
37 Romi Asmoro 10 10 10 10 0 10 0 10 0 0 60 60% Tuntas
38 Vitria Devianti 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100%
Tuntas
39 Eka Dian Rahmawati 10 0 10 10 0 10 10 0 10 10 70 70%
Tuntas
40 Wydha Mustika Maharani 10 10 10 0 0 10 10 10 0 0 60 60%
Tuntas
Jumlah skor 400 330 390 250 250 380 350 170 240 260 2970
Jumlah sekor maks 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400
4000
Sekor rata-rata 10,0 8,3 9,8 6,3 6,3 9,5 8,8 4,3 6,0 6,5 74,3
Skor tercapai 100% 83% 98% 63% 63% 95% 88% 43% 60% 65%
74,3%
Hasil Analisa
a. Ketuntasan belajar
Banyak siswa seluruhnya 40 siswa
Banyak siswa yang tuntas belajarnya 40 siswa
Prosentase banyaknya siswa yang tuntas 100 %
b. Kesimpulan
1) Pada siklus II Tidak perlu diadakan perbaikan karena siswa tuntas semua.
2) Perlu perbaikan pengajaran untuk soal no 8
3) Dari analisa diatas, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berhasil dengan tuntas
sebab prosentase siswa yang tuntas belajar mencapai 100 % dari jumlah siswa secara
keseluruhan. Dalam hal ini menunjukan kegiatan penilaian yang dilaksanakan telah
berhasil. Dan perlu perbaikan pengajaran untuk soal no 8
Ditinjau dari perolehan nilai tes dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Perolehan Nilai Siswa
pada Siklus II
Kelompok Nilai Itervsl nilai Siklus II Kualitas Nilai
F %
1 0 – 59 0 0% kurang
2 60 – 89 29 72% cukup
3 90 – 100 11 28% baik
Ditinjau dari keaktifan siswa mencatat materi pelajaran, datanya dapat dilihat pada tabel
8. Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa ada 2 siswa (6%) dari 40 siswa yang tidak aktif
mencatat materi.
Tabel 8. Keaktifan Siswa Mencatat pada Siklus II
No Keaktifan Siswa Mencatat pada materi pelajaran Siklus II
F %
1 Aktif 38 Orang 94%
2 Tidak Aktif 2 Orang 6%
Jumlah 40 Orang 100%
Hasil pengamatan kinerja pada bagian pendahuluan, penutup dan situasi kelas termasuk
kategori baik. Tetapi pada bagian tertentu misalnya ketrampilan mengarahkan siswa
untuk menjawab soal, mengamati cara siswa menyelesaikan masalah masih perlu
ditingkatkan lagi. Dari hasil pengamatan kinerja pada siklus II masih diperlukan upaya
dalam memotifasi siswa, menghubungkan dengan pelajaran yang telah lalu dan
memberikan waktu yang cukup kepada siswa yang belum selesai mengerjakan soal. Hasil
pengamatan pada siklus II tentang kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Table 10. Ringkasan Hasil Pengamatan Kolaborator Pada Siklus II
No Aspek Yang Diamati Penilaian dan pengamatan
Kurang Cukup Baik
1 Pendahuluan
a. Memotivasi minat siswa
b. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan inti
a. Memberikan masalah Problem-Based Learning
b. Mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab soal dengan
memberi bantuan seperlunya
c. Mengamati cara siswa menyelesaikan masalah secara bergiliran
d. Mengajak siswa membandingkan / mendiskusikan jawaban dengan jawaban
temannya
e. Mendorong siswa untuk mengemukakan pemikirannya atau menanggapi pendapat
temannya.
f. Menghargai berbagai pendapat
g. Mengarahkan siswa menarik kesimpulan
h. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan
3. Penutup
a. Menegaskan kembali kesimpulan materi
b. Memberi tugas pada siswa
4. Pengelolaan waktu
5 Penampilan guru (ceria, bersih dan rapi)
Kolaborator
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan pada siklus II dilihat adanya peningkatan
bila dibadingkan dengan siklus I yaitu :
a. Dilihat dari distribusi frekuensi perolehan nilai adanya peningkatan peningkatan
yaitu nilai 90 – 100 sebebanyak 11 siswa (28% dari 40 siswa)
b. Dilihat dari keaktifan mencatat meteri pelajaran yang diberikan, siswa yang tidak
aktif mencatat ada 2 siswa (6%) dari 40 siswa
c. Dilihat dari keaktifan siswa dalam belajar kelompok, siswa yang tidak aktif tidak
ada..
d. Dilihat dari nilai tes, yang mendapat nilai kurang (0 - 60) tidak ada.
Meskipun nilai siswa pada siklus I ke siklus II ada yang mengalami peningkatan dan ada
yang mengalami penurunan tetapi semua sudah mencapai ketuntasan. Dengan demikian
pelaksanaan siklus II dikatakan berhasil.
Setelah pembelajaran diberikan angket yang hasilnya adalah sebagai berikut :
Table 11. hasil angket tentang metode pembelajaran dengan menggunakan metode
Problem-Based Learning
(yang ditunjukkan dalam bentuk proses)
No Hal-hal yang dinilai Sangat Suka Suka Biasa Tidak Suka
1 Mempelajari matematika dengan cara menggunakan Problem-Based Learning
33% 56% 11% 0%
2 Dengan model pembelajaran tersebut lebih mudah dalam memahami soal-soal logika
matematika 6% 39% 44% 11%
3 Memudahkan dalam menyelesaikan soal-soal logika matematika 11% 44%
39% 6%
4 Menyukai model pembelajaran dengan cara Problem-Based Learning 17% 50%
22% 11%
5 Sikap terhadap matematika setelah adanya model pembelajaran dengan metode
Problem-Based Learning 11% 56% 22% 11%
Hasil Analisa
1. Kenaikan prosentase rata-rata PRA PTK dan siklus I
T = x 100 %
=
= 62,9%
2. Kenaikan prosentase siklus I dan siklus II
T = x 100 %
=
= 7,2 %
Dari hasil analisa diatas diperoleh kenaikan siklus yaitu sebagai berikut :
1. Rata-rata kenaikan siklus I dibanding rata-rata nilai ulangan PRA PTK naik 62,9 %
2. Rata-rata nilai ulangan siklus II dibanding rata-rata nilai ulangan siklus I naik 7,2 %
Dari hasil kenaikan rata-rata diatas juga dapat dilihat kenaikan prosentase secara
keseluruhan sebagai berikut :
Tabel 13. Data Hasil Kenaikan Nilai Ulangan Secara Keseluruhan
No Uraian PRA
PTK Siklus I Siklus II Kenaikan keberhasilan
1 Rata-rata kenaikan nilai tiap siklus 42,8 69,3 74,3 31,5
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa penghitungan kenaikan keberhasilan secara
keseluruhan diperoleh dari rata-rata setelah diadakan PTK atau siklus II dikurangi rata-
rata sebelum diadakan PTK. Dengan analisa = 74,3 – 42,8 = 31,5. Hasil analisa dari
distribusi frekuensi perolehan nilai dari keseluruhan siklus adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Data Hasil Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai dari Siklus I dan Siklus II
No Uraian Siklus I Siklus II
1
2 Nilai < 90
Nilai ≥ 90 33
7 29
11
Hasil Analisa
Kenaikan prosentase perolehan nilai siklus I dan siklus II
1. Untuk nilai < 90
T = x 100 %
= x 100 %
= -12,12 %
2. Untuk nilai ≥ 90
T = x 100 %
= x 100 %
= 57,14 %
Dari hasil analisa diatas diperoleh:
1. Untuk nilai < 90 antara siklus I dan siklus II mengalami penurunan yaitu sebesar –
12,12 %
2. Untuk nilai ≥ 90 antara siklus I dan siklus II mengalami kenaikan sebesar 57,14 %
Hasil analisa dari keaktifan siswa mencatat dari keseluruhan siklus adalah sebagai berikut
:
Tabel 15. Data Hasil Kreatifitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Siklus I dan Siklus II
No Keaktifan siswa mencatat materi pelajaran Siklus I Siklus II
1
2 Aktif
Cukup Aktif 33
7 38
2
Hasil Analisa
Kanaikan prosentase dalam mencatat materi pelajaran antara siklus I dan siklus II
1. Untuk siswa aktif
T = x 100 %
= x 100 %
= 15,15 %
2. Untuk siswa tidak aktif
T = x 100 %
= x 100 %
= - 71,42 %
Dari hasil analisa diatas diperoleh:
1. Untuk keaktifan siswa dalam mencatat materi pelajaran antara siklus I dan siklus II
mengalami kenaikan yaitu sebesar 15,15 %
2. Untuk siswa tidak aktif dalam mencatat materi pelajaran antara siklus I dan siklus II
mengalami penurunan yaitu sebesar –71,42 %
Hasil analisis keaktifan siswa dalam belajar kelompok antara siklus I dan siklus II adalah
sebagai berikut :
1. Untuk siswa aktif
T = x 100 %
= x 100 %
= 50 %
2. Untuk siswa cukup aktif
T = x 100 %
= x 100 %
= - 36,36 %
3. Untuk siswa tidak aktif
T = x 100 %
= x 100 %
= - 100 %
Dari hasil analisa diatas diperoleh:
3. Untuk keaktifan siswa dalam belajar kelompok antara siklus I dan siklus II
mengalami kenaikan yaitu sebesar 50 %
4. Untuk siswa cukup aktif dalam belajar kelompok antara siklus I dan siklus II
mengalami penurunan yaitu sebesar -40 %
5. Untuk siswa tidak aktif dalam belajar kelompok antara siklus I dan siklus II
mengalami penurunan yaitu sebesar -100 %
Meskipun dalam PTK ini dalam siklus I dan siklus II semua siswa tuntas semua, maka
PTK tetap dilaksanakan pada siklus-siklus berikutnya karena untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran dan untuk mengetahui
kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam menerima materi pelajaran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah Peneliti cermati selama dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dari proses
sampai hasil maka Peneliti menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan metode Problem-Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal latihan pada pokok bahasan logika matematika di kelas
X-1 SMA Negeri 3 Blitar Tahun Ajaran 2006 - 2007
2. Dengan menggunakan metode Problem-Based Learning prestasi belajar siswa kelas
X-1 SMA Negeri 3 Blitar Tahun Ajaran 2006 – 2007 pada pokok bahasan Logika
Matematika menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata ulangan
harian yang semula sebelum diadakan penelitian 42,8 dengan ketuntasan 43 % . pada
siklus I 69,3 dengan ketuntasan 69 % dan pada siklus II 74,3 dengan ketuntasan 74 %
3. Problem-Based Learning pada pokok bahasan logika matematika telah memberikan
nuansa baru dalam pembelajaran matematika sehingga pembelajaran lebih efektif. Hal ini
terlihat pada saat belajar siswa lebih kreatif, aktif, bertanggung jawab dan bekerja sama
dalam kelompok dan juga dari jawaban terhadap angket tentang metode pembelajaran
Problem-Based Learning yang diisi siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti laksanakan dapat dikemukakan
saran saran yang bermanfaat bagi peneliti selanjutnya, guru dan sekolah sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika hendaknya bervariasi dan tidak monoton sehingga hasil
pembelajaran dapat lebih maksimal.
2. Agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil dengan baik, maka seorang guru
hendaknya selalu aktif dalam melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
3. Seorang guru hendaknya terampil dan dapat menguasai berbagai metode
pembelajaran agar siswa tidak bosan dan lebih mudah memahami materi pelajaran.
4. Hendaknya guru selalu memotivasi siswa agar membaca dulu dirumah tentang
materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, supaya dalam pembelajaran siswa
memiliki gambaran materi yang akan dibahas berikutnya.