You are on page 1of 5

Kisah Dibalik Penciptaan Nabi Adam

By Yunan Shalimow on October 30, 2009

Sepanjang sejarah makhluk yang bernama manusia dimuka bumi


dengan segala kisahnya, ternyata masih banyak menjadi misteri. Sosok Adam sebagai manusia
pertama dimuka bumi, menyimpan 1001 kisah. Kisah ini mencoba menguak secuil misteri
tentang penciptaan Nabi Adam, dan disajikan untuk anda sekalian.

Al kisah sebelum terciptanya Adam, Allah SWT memerintahkan malaikat Jibril untuk
mengunjungi bumi dalam rangka mengambil tanah sebagai bahan menciptakan Adam. Namun
ketika dibumi, bumi menyatakan penolakan untuk diambil tanahnya sebab bumi khawatir kelak
manusia akan melakukan perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah SWT. Setelah kejadian ini
maka Jibrilpun kembali dan melapor pada Allah.

Allah memerintahkan malaikat Mikail untuk turun tangan dengan maksud yang sama. Namun
bumipun kembali menolak, dan Mikail melaporkan kegagalan ini pada Allah. Menyikapi hal ini
selanjutnya Allah memerintahkan Izra’il yang turun ke bumi, Allah SWT berkata kepada Izra’il:
“ engkau, AKU tugaskan mengambil tanah, meskipun bumi bersumpah, janganlah engkau
mundur. Kerjakan perintah-KU dan atas nama-KU”.

Izra’ilpun turun ke bumi dan berkata: “ Hai bumi, ketahuilah kedatanganku kesini atas perintah
Allah dan atas nama Allah, juka engkau membantah perintah Allah tentunya engkau akan
menjadi mahluk yang durhaka pada Allah”. Mendengar perkataan Izrai’il maka bumipun
akhirnya pasrah, dan Izra’il akhirnya mengambil beberapa jenis tanah. Selanjutnya Ia kembali
kepada Allah.

Menyambut kedatangan Izra’il Allah berkata: “Ya Izra’il, pertama engkau yang aku tugaskan
mengambil tanah, kelak engkaulah yang akan mencabut nyawa manusia”. Mendengar hal ini
Izra’il menjadi bimbang “ Jika demikian, maka hamba akan dibenci oleh anak cucu Adam karena
pekerjaan ini”. “ Tidak mereka tidak akan memusuhi engkau, AKU nanti yang mengaturnya.
Akan aku jadikan sebab-sebab untuk mendatangkan kematian mereka. Bisa karena terbunuh,
bisa karena terbakar, bisa juga karena menderita penyakit, dan sebagainya”.

Menurut Ibnu Abbas ada beberapa spesifikasi tanah yang digunakan untuk membuat manusia
(Adam) sebagai berikut:

• Kepala Adam dari tanah Baitul Muqadis: tempat otak dan akal manusia
• Telinga Adam dari tanah bukit Tursina: karenanya menjadi alat pendengar
• Dahi Adam dari tanah Iraq: karenanya tempat bersujud pada Allah
• Muka Adam dari tanah Aden: karenanya menjadi tempat berhias dan kecantikkan
• Gigi Adam dari tanah telaga Al Kautsar: tempat untuk manis-manis
• Tangan kanan Adam dari tanah Ka’bah: untuk mencari nafkah dan bekerja
• Tangan kiri Adam dari tanah Paris: untuk bersuci cebok (istinjak).
• Kemaluan Adam dari tanah Babylonia: tempat birahi dan tipu daya syaiton untuk
membimbing manusia menuju dosa.
• Hati Adam dari tanah surga Firdaus: sebagai tempat iman, keyakinan, dan ilmu
• Lidah Adam dari tanah Tha’if: tempat untuk mengucap kalimat syahadat dan berdoa.

Pendapat Pertama,Fardlu hukumnya membaca Surat Al-fatihah dalam tiap-tiap raka’at


shalat karena Al-Fatihah merupakan salah satu rukun shalat,dan tidak bisa diganti dengan
membaca ayat lain dari Al-Qur’an.Pendapat ini Merupakan pendapat jumhur ulama
dari mazhab Malikiyah,Syafi’iyah,Riwayat dari imam Ahmad bin Hanbal,dan
Mazhab Dzohiriyah

Dalil Pendapat pertama:

Hadist riwayat dari ‘Ubadah Bin Ash-Shomit ra Bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw
Bersabda “Tidak ada Shalat Bagi Orang Yang tidak membaca Fatihah Al-Kitab (surat Al-
Fatihah)”.Pada Lafaz lain menurut imam Daraquthni “Tidak Cukup (sah) shalat orang yang
tidak membaca fatihah al-kitab (surat Al-fatihah),dan Pada Lafaz lain dalam kitab musnad
Imam Ahmad “Tidak diterima shalat yang tidak dibaca dalam shalat tersebut Umm al-qur’an
(al-fatihah).

Hadist Riwayat Aisyah Ra berkata :Aku mendengar Rasulullah saw bersabda :”Barang siapa
yang shalat yang tidak membaca (dalam shalatnya tersebut) Umm al-qur’an,maka Shalat
nya Tersebut tertolak (Kurang/tidak sah)” (H.R.Imam Ahmad dan Ibn Majah)

Pendapat kedua,Fardlu hukumnya membaca salah satu ayat dari Al-qur’an karena
membaca salah satu Ayat dari al-qur’an merupakan Rukun Shalat.Namun tidak mesti
mengkhususkan bacaan dengan Al-Fatihah saja karena Al-fatihah bukan Rukun shalat jadi
hukumnya tidak fardlu.Ini merupakan pendapat Mazhab Hanafiyah dan riwayat yang
lain dari mazhab imam Ahmad bin Hanbal

Dalil Pendapat kedua :


Firman Allah Ta’ala “Maka Bacalah Oleh Mu Sesuatu (ayat) yang mudah Dari Al – Qur’an
“,Dalam Ayat ini Allah swt menyuruh kita untuk membaca sesuatu/ayat yang mudah dari al-
qur’an,dan tidak menyuruh kita untuk mengkhususkan membaca Al-Fatihah saja dalam
Shalat.(Pendapat ini ditentang karena Ayat ini turun untuk Qiyamul lail saja,bukan untuk
menjelaskan kewajiban membaca ayat yang mudah dari al-qur’an dalam Shalat)

Hadits yang diriwayatkan oleh abu Hurairah (hadist Panjang),dalam hadits tersebut Bahwa
sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda : “Jika kamu mendirikan shalat maka
takbirlah,kemudian bacalah yang mudah bagi mu dari Al-qur’an,kemudian ruku’ lah hingga
tuma’ninah dalam ruku’ tersebut…(hingga Akhir Hadits).

Dalil ‘aqli bahwa sesungguhnya Surat Al-fatihah di qiyaskan (sama hukumnya) dengan Ayat
Lainnya karena sama-sama berposisi sebagai mukjizat dan beribadah membacanya.

Apakah Makmum wajib membaca al-fatihah atau tidak?

Pendapat pertama,Wajib bagi makmum untuk membaca al-fatihah dalam shalat.Karena


al-fatihah merupakan salah satu rukun shalat yang wajib bagi imam dan makmum . Ini
merupakan pendapat mazhab Syafi’iyah

Dalil pendapat pertama :

Hadist riwayat ‘Ubadah Bin Ash-Shomit ra berkata :Kami shalat bersama Rasulullah saw
dengan sebahagian shalat yang dijaharkan bacaannya,maka tatkala shalat tersebut selesai
rasulullah memalingkan mukanya kepada kami dan kemudian berkata :” Adakah kalian
membaca (sesuatu) ketika aku menjaharkan bacaan ? sebagian kami menjawab
“ya,sesungguhnya kami memperbuat demikian” kemudian nabi berkata “……Maka jangan
lah kamu membaca sesuatu ketika aku menjaharkan bacaan kecuali membaca Umm al-
qur’an” (H.R.Abu daud)

Pendapat kedua,Tidak wajib membaca Al-Fatihah bagi makmum karena telah cukup
dengan bacaan imam pada shalat jama’ah.Sekalipun shalat tersebut jahar ataupun sirr.Ini
Merupakan pendapat mazhab Hanafiyah.Namun Menurut Pendapat
Malikiyah,hanabilah dan Muhammad bin Al-Hasan dari mazhab Hanafiyah bahwa
sunat hukumnya bagi makmum untuk membaca Al-fatihah dalam shalat sirr.

Dalil pendapat kedua :

Firman Allah Ta’ala “ Dan Apabila Dibacakan Al-qur’an maka dengarlah bacaan tersebut dan
perhatikan lah mudah-mudahan kamu dirahmati “. Hadits riwayat Imam yang 5 selain Imam
turmudzi Bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda “ dan jika Dibacakan Al-
qur’an maka perhatikanlah “ (Hadist ini dishahihkan Imam Turnudzi).(Namun Ayat dan
Hadist Diatas ini ditentang sebagai dalil karena keduanya tidak menjelaskan kekhususan
dalam shalat.Artinya Ayat dan Hadist tersebut tidak memfaedahkan timbulnya hukum tidak
wajib membaca al-fatihah bagi makmum)

Apakah basmalah termasuk satu ayat dari Al-qur’an?

Pendapat pertama,Basmalah tidak terhitung sebagai satu Ayat dari Al-fatihah,oleh karena
itu membacanya dalam shalat pun hukumnya Sunat bukan wajib.Ini merupakan
pendapat Hanafiyah dan sebagian malikiyah,Riwayat kedua dari Imam Ahmad Bin
Hanbal.Bahkan Menurut pendapat sebagian malikiyah makruh hukumnya
membaca basmalah dalam Al-fatihah.

Dalil pendapat pertama :

Hadist riwayat Abu Hurairah Ra bahwa sesungguhnya nabi Muhammad saw bersabda “Allah
berfirman (dalam Hadits qudsi) Aku membagi Shalat antara Ku dan Antara hambaku dua
Bagian,Dan Untuk Hambaku apa yang dia minta.Maka jika berkata Hambaku “segala puji
bagi Allah tuhan semesta Alam “ berkata Allah “Hambaku telah memujiku”,maka jika
berkata hambaku “Yang maha pengasih lagi maha penyayang” berkata Allah “Hambaku
telah MemuliakanKu”,Maka jika berkata hambaku “Hanya Kepadamulah Aku menyembah
dan hanya kepadamulah Aku Minta Pertolongan” berkata Allah “Ini Antaraku dan antara
Hambaku,dan Untuk Hambaku apa yang dia minta,maka jika berkata Hambaku “Tunjukilah
kami jalan yang lurus,yakni jalan yang engkau berikan nikmat diatasnya bukan jalan yang
engkau murkai dan bukan pula jalan yang sesat “ berkata Allah “ Ini Untuk Hambaku,dan
Untuk hambaku Apa yang ia Minta” (H.R.Muslim) Hadist ini menunjukkan surat Al-Fatihah
dan tidak disebutkan pada ayat ini Basmalah tapi disebutkan hanya dimulai dengan
Alhamdulillah rabbil ‘alamin/segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam.

Hadist Riwayat dari Anas Bin Malik ra,dia berkata:Rasulullah saw,Abu bakar,umar,dan
Ustman radiyallahu ‘Anhum memulai shalat dengan “alhamdulillahi rabbil ‘alamin”
(H.R.Bukhari)

Pendapat kedua,Basmalah merupakan ayat pertama dari surat Al-Fatihah,maka wajib


membacanya dalam shalat.dan jika tidak dibaca dalam shalat maka batal shalat tersebut.Ini
Merupakan pendapat sebagian ulama mazhab Malikiyah dan pendapat Mazhab
Syafi’iyah dan riwayat lain dari Imam Ahmad Bin Hanbal.dan Ini merupakan
mendapat yang dipakai kebanyakan para sahabat dan tabi’in

Dalil pendapat kedua :

Hadits Riwayat Bukhari dalam kitab Tarikhnya Bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw
“menjumlahkan Al-fatihah tujuh ayat,dan menjadikan Bimillahirrahmanirrahim sebagai satu
ayat dari Al-fatihah”

Hadits Riwayat Abu Hurairah Ra.dia Berkata :Rasulullah saw bersabda “Jika Kamu membaca
Al-Hamdu (surat Al-Fatihah) maka bacalah Bismillahirrahmanirrahim,sesungguhnya Al-
fatihah itu adalah umm al-qur’an,umm al-kitab,dan sab’u al-matsaniy dan
bismillahirrahmanirrahim merupakan satu ayat dari al-fatihah” (H.R.Daraquthniy)

Hadist riwayat dari Ummu salamah ummul mu’minin.ra.dia berkata :” rasulullah saw
membilangkan Bismillahirrahmanirrahim satu ayat,dan alhamdulillahirrahmanirrahim
sampai akhir ayat alfatihah sejumlah enam ayat.”

dikutip dari muqorror ahkam al ibadat

You might also like