You are on page 1of 124

SALINAN

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL


NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR
DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN


(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
1. Kebijakan :
1.a Penetapan Kebijakan operasional 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik. 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun
pendidikan (pendidikan anak usia 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas 2003 tentang Sistem Pendidikan
dini formal /taman kanak-kanak, sekolah. Nasional.
sekolah dasar dan sekolah 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun
menengah pertama) di kabupaten/ dan karakter bangsa. 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
kota sesuai dengan kebijakan 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19
nasional dan provinsi. membangun manusia yang berjiwa kreatif, Tahun 2005 tentang Standar Nasional
b. - inovatif, sportif dan wirausaha. Pendidikan.
c. Perencanaan operasional program 5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47
pendidikan anak usia dini (taman 6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
kanak-kanak), pendidikan dasar teknologi informasi dan komunikasi di bidang 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17
(sekolah dasar dan sekolah pendidikan. Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
menengah pertama) sesuai dengan 7. Penyediaan buku teks murah. Penyelenggaraan Pendidikan.
perencanaan strategis tingkat 8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan
provinsi dan nasional. 9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. Nasional Nomor 2 Tahun 2010
10. Penguatan dan perluasan pendidikan tentang Rencana Strategis
nonformal dan informal. Kementerian Pendidikan Nasional
11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah Tahun 2010–2014.
perbatasan, tertinggal, dan bencana. 7. Peraturan Menteri Pendidikan
12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan Nasional Nomor 50 Tahun 2007
dunia usaha dan dunia industri. tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.
2.a. – - 8. Peraturan Menteri Pendidikan
b. Sosialisasi dan pelaksanaan Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional Nasional Nomor 19 Tahun 2007
standar nasional pendidikan di pendidikan anak usia dini formal dan pendidikan tentang Standar Pengelolaan
tingkat kabupaten/kota. dasar kepada seluruh satuan pendidikan dan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan
stakeholders. Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan
3. Pengelolaan dan penyelenggaraan 1. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2008
satuan pendidikan anak usia dini dan anak usia dini formal dan pendidikan dasar, tentang Pengelolaan Teknologi
satuan pendidikan dasar (pendidikan meliputi : Informasi dan Komunikasi

1
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
anak usia dini formal/taman kanak- a. perencanaan program; dilingkungan Departemen Pendidikan
kanak, sekolah dasar dan sekolah b. pelaksanaan rencana kerja; Nasional.
menengah pertama). c. pengawasan dan evaluasi; 10. Keputusan Menteri Pendidikan
d. kepemimpinan satuan pendidikan; dan Nasional Nomor 060/U/2002 tentang
e. sistem informasi manajemen. Pedoman Pendirian Sekolah.
2. Standar pengelolaan meliputi : 11. Peraturan Menteri Pendidikan
a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai Nasional Nomor 39 Tahun 2008
dengan banyaknya rombongan belajar; tentang Pembinaan Kesiswaan.
b. Luas bangunan memenuhi rasio minimum 12. Peraturan Menteri Pendidikan
luas lantai terhadap peserta didik sesuai Nasional Nomor 59 Tahun 2008
dengan jumlah peserta didik per rombongan tentang Pengesahan fotokopi
belajar; Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar,
c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: Surat Keterangan Pengganti yang
1) ruang kelas; Berpenghargaan Sama Dengan
2) ruang perpustakaan; Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar dan
3) laboratorium; Penerbitan Surat Keterangan
4) ruang pimpinan; Pengganti yang Berpenghargaan
5) ruang guru; Sama dengan Ijazah/Surat Tanda
6) ruang tata usaha; Tamat Belajar.
7) tempat beribadah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan
8) ruang konseling; Nasional Nomor 18 Tahun 2009
9) ruang UKS; tentang Penyelenggaraan Pendidikan
10) ruang organisasi kesiswaan; Oleh Lembaga Pendidikan Asing di
11) jamban; Indonesia.
12) gudang; 14. Peraturan Menteri Pendidikan
13) ruang sirkulasi; Nasional Nomor 78 Tahun 2009
14) tempat olahraga. tentang Penyelenggaraan Sekolah
Bertaraf Internasional pada Jenjang
4. – -
5.a Pemberian izin pendirian serta Izin pendirian harus memenuhi syarat-syarat : Pendidikan Dasar dan Menengah.
pencabutan izin satuan pendidikan 1. Isi pendidikan; 15. Peraturan Menteri Pendidikan
dasar (pendidikan anak usia dini 2. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga Nasional Nomor 70 Tahun 2009
formal/taman kanak-kanak, sekolah kependidikan; tentang Pendidikan Inklusif bagi
dasar dan sekolah menengah 3. Sarana dan prasarana pendidikan; Peserta Didik yang Memiliki Kelainan
pertama). 4. Pembiayaan pendidikan; dan Memiliki Potensi Kecerdasan
5. Sistem evaluasi dan sertifikasi; dan/atau Bakat Istimewa.
6. Manajemen dan proses pendidikan. 16. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 15 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal

2
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
b. – - Bidang Pendidikan Dasar di
c. Penyelenggaraan dan/atau Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu Kabupaten/ Kota.
pengelolaan satuan pendidikan sekolah dasar untuk dikembangkan menjadi
sekolah dasar bertaraf satuan pendidikan bertaraf internasional.
internasional.
d. Pemberian izin pendirian serta Pemberian izin pendirian dibuat oleh masing-
pencabutan izin satuan satuan masing kabupaten/kota sesuai keunggulan dengan
pendidikan dasar (sekolah dasar tetap mengacu pada standar nasional pendidikan.
dan sekolah menengah pertama)
berbasis keunggulan lokal.

e. Penyelenggaraan dan/atau Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan dibuat


pengelolaan pendidikan berbasis oleh masing-masing kabupaten/kota sesuai
keunggulan lokal pada pendidikan keunggulan dengan tetap mengacu pada standar
dasar (sekolah dasar dan sekolah nasional pendidikan.
menengah pertama).

6. - -
7. Pemantauan dan evaluasi satuan 1. Pemantauan dilakukan dalam rangka
pendidikan sekolah dasar bertaraf pembinaan dan evaluasi satuan pendidikan
internasional. sekolah dasar bertaraf internasional.
2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
lembaga, program dan pengelola satuan
pendidikan sekolah dasar.
3. Evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program
dan/atau dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab dibidang pendidikan dasar.
4. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan kepada
Menteri.

8. – -
9. – -
10. a. – -
b. Peremajaan data dalam sistem Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkat
informasi manajemen pendidikan nasional.
nasional untuk tingkat
kabupaten/kota.

3
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
2. Pembiayaan
1.a. - - 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
b. Penyediaan bantuan biaya 1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab tentang Sistem Pendidikan Nasional.
penyelenggaraan pendidikan anak bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, 2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
usia dini dan pendidikan dasar dan masyarakat. 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
(pendidikan anak usia dini formal/ 2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
taman kanak-kanak, sekolah dasar jawab menyediakan anggaran pendidikan. 2005 tentang Standar Nasional
dan sekolah menengah pertama) 3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan Pendidikan.
sesuai kewenangannya. prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
c. Pembiayaan penjaminan mutu akuntabilitas publik. Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
satuan pendidikan (pendidikan 4. Biaya pendidikan meliputi biaya satuan Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun
anak usia dini formal/taman kanak- pendidikan, biaya penyelenggaraan, dan/atau 2009 untuk Sekolah Dasar/Madrasah
kanak, sekolah dasar dan sekolah pengelolaan pendidikan, dan biaya peserta Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
menengah pertama) sesuai didik. Pertama/Madrasah Tsanawiyah
kewenangannya. 5. Pembiayaan satuan pendidikan terdiri atas biaya (SMP/MTs), Sekolah Menengah
investasi, biaya operasi, bantuan biaya Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
pendidikan, dan beasiswa: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
biaya investasi lahan pendidikan dan biaya Sekolah Menengah Pertama Luar
investasi selain lahan pendidikan. (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas
b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan Luar Biasa (SMALB).
biaya nonpersonalia.
c. Bantuan biaya pendidikan adalah dana
pendidikan yang diberikan kepada peserta
didik yang orang tua atau walinya tidak
mampu membiayai pendidikannya.
Pemberian bantuan biaya pendidikan
berdasarkan prinsip kecukupan, kewajaran,
keberlanjutan, keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.
6. Biaya penyelenggara dan/atau pengelolaan
pendidikan meliputi: biaya investasi dan biaya
operasi.
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi
biaya investasi lahan pendidikan dan biaya
investasi selain lahan pendidikan.
b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan
biaya nonpersonalia. Biaya personalia
meliputi gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta tunjangan yang melekat
4
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
pada gaji. Biaya nonpersonalia meliputi
bahan atau peralatan pendidikan habis
pakai, dan biaya tak langsung berupa daya,
air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan
sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan
lain sebagainya.
7. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan dana
pendidikan yang bersumber dari APBD dan
sumber lainnya.

3. Kurikulum :
1.a. Koordinasi dan supervisi 1. Struktur Kurikulum pendidikan dasar terdiri dari 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
pengembangan kurikulum tingkat komponen: tentang Sistem Pendidikan Nasional.
satuan pendidikan pada pendidikan a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
dasar (sekolah dasar dan sekolah mulia; tentang Pemerintahan Daerah.
menengah pertama). b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
dan kepribadian; 2005 tentang Standar Nasional
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan Pendidikan.
dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika; 4. Peraturan Menteri Nomor 22 tahun
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga 2006 tentang Standar isi untuk satuan
dan kesehatan. Pendidikan Dasar dan menengah.
2. Kurikulum pendidikan dasar wajib memuat: 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
a. pendidikan agama; Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
b. pendidian kewarganegaraan; Kompetensi Lulusan (SKL).
c. bahasa; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
d. matematika; Nomor 24 Tahun 2006 tentang
e. ilmu pengetahuan alam; Pelaksanaan Peraturan Menteri
f. ilmu pengetahuan sosial; Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
g. seni dan budaya; 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan
h. pendidikan jasmani dan olahraga; Pendidikan Dasar dan Menengah dan
i. keterampilan/kejuruan; dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
j. muatan lokal. Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Untuk
3. Kurikulum pendidikan dasar dikembangkan Satuan Pendidikan Dasar dan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap Menengah.
kelompok atau satuan pendidikan dan komite,
sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan atau kantor

5
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
Kementerian Agama dan berpedoman pada
panduan yang disusun oleh BSNP.

b. Sosialisasi kerangka dasar dan Sosialisasi kepada seluruh satuan pendidikan anak
struktur kurikulum pendidikan anak usia dini formal dan satuan pendidikan dasar dan
usia dini dan pendidikan dasar stakeholders sesuai dengan pedoman yang
(pendidikan anak usia dini formal disusun BSNP.
/taman kanak-kanak, sekolah dasar
dan sekolah menengah pertama).

c. Sosialisasi dan implementasi 1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi


standar isi dan standar kompetensi lulusan pendidikan dasar kepada seluruh satuan
lulusan pendidikan dasar (sekolah pendidikan anak usia dini formal dan satuan
dasar dan sekolah menengah pendidikan dasar dan stakeholders.
pertama). 2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi dan
standar kompetensi lulusan pendidikan dasar.

2.a. - -
b. Sosialisasi dan fasilitasi 1. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan
implementasi kurikulum tingkat kepada seluruh satuan pendidikan anak usia
satuan pendidikan pada pendidikan dini formal dan satuan pendidikan dasar dan
anak usia dini dan pendidikan stakeholders.
dasar (pendidikan anak usia dini 2. Pemberian fasilitasi implementasi kurikulum
formal/taman kanak-kanak, sekolah tingkat satuan pendidikan dasar.
dasar dan sekolah menengah
pertama).

3. Pengawasan pelaksanaan kurikulum Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan


tingkat satuan pendidikan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan pada
pendidikan dasar (sekolah dasar dan pendidikan dasar.
sekolah menengah pertama).

4. Sarana dan Prasarana:


1.a Pengawasan terhadap pemenuhan 1. Pengawasan atas sarana dan prasarana 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
standar nasional sarana dan pendidikan anak usia dini formal dan pendidikan 2003 tentang Sistem Pendidikan
prasarana pendidikan anak usia dasar dilakukan dengan mengacu kepada Nasional.
dini dan pendidikan dasar standar yang berlaku. 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(pendidikan anak usia dini 2. Standar sarana dan prasarana meliputi : Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
formal/taman kanak-kanak, sekolah a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai Sarana dan Prasarana untuk sekolah
dasar dan sekolah menengah dengan banyaknya rombongan belajar; Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
6
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
pertama). b. Luas bangunan memenuhi rasio minimum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
luas lantai terhadap peserta didik sesuai Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
b. Pengawasan pendayagunaan dengan jumlah peserta didik per rombongan Menengah Atas/Madrasah Aliyah
bantuan sarana dan prasarana belajar; (SMA/MA).
pendidikan (pendidikan anak usia c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dini formal/taman kanak-kanak, 1)ruang kelas; Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.
sekolah dasar dan sekolah 2)ruang perpustakaan; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
menengah pertama). 3)laboratorium; Nomor 9 Tahun 2009 tentang
4)ruang pimpinan; Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
5)ruang guru; Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
6)ruang tata usaha; Digunakan Dalam Proses
7)tempat beribadah; Pembelajaran.
8)ruang konseling; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
9)ruang UKS; Nomor 49 Tahun 2009 tentang
10) ruang organisasi kesiswaan; Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
11) jamban; Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
12) gudang; Digunakan Dalam Proses
13) ruang sirkulasi; Pembelajaran Dalam Rangka
14) tempat olahraga. Pengalihan Hak Cipta.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. a - - Nomor 50 Tahun 2009 tentang
b. Pengawasan penggunaan buku 1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
pelajaran pendidikan nak usia dini satuan pendidikan dilakukan oleh pengawas Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
dan pendidikan dasar (pendidikan fungsional, komite sekolah/madrasah atau Digunakan Dalam Proses
anak usia dini formal/taman kanak- bentuk lain dari lembaga perwakilan pemangku Pembelajaran.
kanak, sekolah dasar dan sekolah kepentingan satuan pendidikan, dewan audit
menengah pertama). pada satuan pendidikan berbadan hukum
pendidikan, dan/atau masyarakat.
2. Pengawas fungsional, komite/madrasah atau
bentuk lain dari lembaga perwakilan pemangku
kepentingan satuan pendidikan, dewan audit
pada satuan pendidikan berbadan hukum
pendidikan, dan/atau masyarakat melaporkan
kepada pejabat yang berwenang apabila
menemukan penyimpangan dalam pengawasan.
3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanya
dapat dilakukan oleh lembaga yang memiliki
kompetensi dan kewenangan memeriksa.

7
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
1.a. Perencanaan kebutuhan pendidik 1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
dan tenaga kependidikan rencana pengadaan pendidik dan tenaga 2003 tentang Sistem Pendidikan
pendidikan anak usia dini dan kependidikan (pegawai negeri sipil) PAUD Nasional.
pendidikan dasar (pendidikan anak formal dan pendidikan dasar. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun
usia dini formal/taman kanak-kanak, 2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan 2005 tentang Guru dan Dosen.
sekolah dasar dan sekolah pendidikan dengan pendidik dan tenaga 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19
menengah pertama) sesuai kependidikan yang diperlukan untuk menjamin Tahun 2005 tentang Standar Nasional
kewenangannya. terselenggaranya pendidikan yang bermutu. Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74
b. Pengangkatan dan penempatan 1. Pengangkatan dan penempatan pendidik PNS Tahun 2008 tentang Guru.
pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan anak usia dini formal dan 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17
Pegawai Negeri Sipil untuk pendidikan dasar memenuhi : Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
pendidikan anak usia dini dan a. Kualifikasi akademik guru dengan Penyelenggaraan Pendidikan.
pendidikan dasar (pendidikan anak pendidikan minimum diploma empat (D-IV) 6. Peraturan Menteri Pendidikan
usis dini formal/taman kanak-kanak, atau sarjana (S1) program studi yang sesuai Nasional Nomor 16 Tahun 2007
sekolah dasar dan sekolah dengan mata pelajaran yang tentag Standar Kualifikasi Akademik
menengah pertama) sesuai diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program dan Kompetensi Guru.
kewenangannya. studi yang terakreditasi. 7. Peraturan Menteri Pendidikan
b. Kompetensi guru meliputi kompetensi Nasional Nomor 10 Tahun 2009
pedagogik, kepribadian, sosial, profesional. tentang Sertifikasi Guru Dalam
c. Memiliki sertifikat pendidik yang di dapat dari Jabatan.
perguruan tinggi yang terakreditasi. 8. Peraturan Menteri Pendidikan
2. Untuk diangkat sebagai kepala Nasional Nomor 40 Tahun 2007
sekolah/madrasah, wajib memenuhi Kualifikasi tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam
Umum, Kualifikasi Khusus, dan kompetensi. Jabatan Melalui Jalur Pendidikan.
Kualifikasi Umum meliputi: kualifikasi akademik, 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
usia, pengalaman dan kepangkatan. 2003 tentang Wewenang dan
Kualifikasi Khusus meliputi: berstatus guru, Pengangkatan, Pemindahan dan
memiliki sertifikat pendidik dan sertifikat Kepala Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
yang ditetapkan oleh pemerintah. 10. Peraturan Menteri Pendidikan
Kompetensi meliputi kepribadian, manajerial, Nasional Nomor 13 Tahun 2007
kewira usahaan, supervisi, dan sosial. tentang Standar Kepala
Kompetensi terdiri atas dimensi: Sekolah/Madrasah.
a. Kepribadian; 11. Peraturan Menteri Pendidikan
b. Manajerial; Nasional Nomor 12 Tahun 2007
c. Kewirausahaan; tentang Standar Pengawas
d. Supervisi; Sekolah/Madrasah.
e. Sosial. 12. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 36 Tahun 2007
8
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
tentang Penyaluran Tunjangan Profesi
3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas Bagi Guru.
sekolah, seseorang wajib memenuhi standar 13. Peraturan Menteri Pendidikan
pengawas sekolah yang berlaku secara Nasional Nomor 24 Tahun 2008
nasional. tentang Standar Tenaga Administrasi
4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasi Sekolah/Madrasah.
dan kompetensi. 14. Peraturan Menteri Pendidikan
5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi Nasional Nomor 25 Tahun 2008
persyaratan pendidikan dan administratif. tentang Standar Tenaga
6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi : Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi15. Peraturan Menteri Pendidikan
manajerial, kompetensi supervisi akademik, Nasional Nomor 26 Tahun 2008
kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi tentang Standar Tenaga Laboratorium
penelitian pengembangan, dan kompetensi Sekolah/Madrasah.
sosial. 16. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 32 Tahun 2008
2. Pemindahan pendidik dan tenaga 1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang tentang Standar Kualifikasi Akademik
kependidikan PNS di kabupaten/kota. diangkat oleh pemerintah atau pemerintah dan Kompetensi Guru Pendidikan
daerah pada satuan pendidikan yang Khusus.
diselenggarakan oleh pemerintah dan 17. Peraturan Menteri Pendidikan
pemerintah daerah dapat dipindahtugaskan Nasional Nomor 58 Tahun 2008
antarkabupaten/kota, antarkecamatan maupun tentang Penyelenggaraan Program
antarsatuan pendidikan karena alasan Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru
kebutuhan satuan pendidikan. Dalam Jabatan.
2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan 18. Peraturan Menteri Pendidikan
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan Nasional Nomor 72 Tahun 2008
oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara tentang Tunjangan Profesi Bagi Guru
pendidikan atau satuan pendidikan yang Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil
bersangkutan berdasarkan perjanjian kerja Yang Belum Memiliki Jabatan
atau kesepakatan kerja bersama setelah Fungsional Guru.
mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan 19. Peraturan Menteri Pendidikan
setempat. Nasional Nomor 66 Tahun 2009
tentang Pemberian Izin Pendidik dan
3. Peningkatan kesejahteraan, 1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, Tenaga Kependidikan Asing Pada
penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan berhak Satuan Pendidikan Formal dan Non
pendidik dan tenaga kependidikan memperoleh: Formal.
pendidikan anak usia dini dan a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan 20. Peraturan Menteri Pendidikan
pendidikan dasar (pendidikan anak sosial yang pantas dan memadai; Nasional Nomor 39 Tahun 2009
usia dini formal/taman kanak-kanak, b. penghargaan sesuai dengan tugas dan tentang Pemenuhan Beban Kerja
sekolah dasar dan sekolah Guru dan Pengawas Satuan
9
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
menengah pertama). prestasi kerja; Pendidikan.
c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan 21. Peraturan Menteri Pendidikan
pengembangan kualitas; Nasional Nomor 7 Tahun 2010
d. perlindungan hukum dalam melaksanakan tentang Pemenuhan Kebutuhan,
tugas dan hak atas hasil kekayaan Peningkatan Profesionalisme, dan
intelektual; Peningkatan Kesejahteraan Guru,
e. kesempatan untuk menggunakan sarana, Kepala Sekolah/Madrasah, dan
prasarana, fasilitas pendidikan untuk Pengawas di Kawasan Perbatasan
dan Pulau Terluar.
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
22. Peraturan Menteri Pendidikan
2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,
Nasional Nomor 9 Tahun 2010
berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di tentang Program Pendidikan Profesi
daerah khusus, dapat diberikan dalam bentuk Guru Bagi Guru Dalam Jabatan.
tanda jasa, kenaikan pangkat istimewa,
finansial, piagam, dan/atau bentuk
penghargaan lain.
3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan
tugas meliputi perlindungan hukum,
perlindungan profesi, serta perlindungan
kesehatan dan keselamatan kerja.

4.a. Pembinaan dan pengembangan 1. Pembinaan dan pengembangan pendidik


pendidik dan tenaga kependidikan meliputi:
pendidikan anak usia dini dan a. pembinaan dan pengembangan profesi dan
pendidikan dasar (pendidikan anak karir.
usia dini formal/taman kanak- b. Pembinaan dan pengembangan profesi
kanak, sekolah dasar dan sekolah pendidik dilakukan melalui jabatan
menengah pertama). fungsional.
c. Pembinaan dan pengembangan karir
pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan
melalui penugasan, kenaikan pangkat, dan
promosi.
2. Pemerintah daerah wajib membina dan
mengembangkan pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan kewenngannya
serta membantu pembinaan dan
pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan PAUD
formal dan pendidikan dasar yang
diselenggarakan oleh masyarkat.
10
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

b. Pemberhentian pendidik dan tenaga Pendidik dan tenaga kependidikan dapat


kependidikan PNS pada pendidikan diberhentikan dengan hormat dan tidak dengan
anak usia dini dan pendidikan hormat sesuai dengan peraturan perundang-
dasar (pendidikan anak usia dini undangan.
formal/ taman kanak-kanak,
sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama) selain karena
alasan pelanggaran peraturan
perundang-undangan.

5. - -
6. - -

6. Pengendalian mutu pendidikan Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
lain melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas 2003 tentang Sistem Pendidikan
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak Nasional.
yang berkepentingan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional
1. Penilaian hasil belajar 1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasil Pendidikan.
belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Pemerintah. Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
2. Penilaian hasil belajar peserta didik Penilaian Pendidikan.
dilaksanakan berdasarkan standar penilaian 4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
pendidikan yang berlaku secara nasional. 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan ujian praktek. Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh
1. – - Pemerintah Daerah.
2. Membantu pelaksanaan ujian 1. Mengkoordinasikan dan menjamin pelaksanaan 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional pendidikan dasar (ujian ujian nasional yang jujur. Nomor 47 Tahun 2008 tentang Standar
nasional sekolah menengah 2. Membentuk penyelenggara ujian nasional Isi Mata Pelajaran Agama Khonghucu.
pertama). tingkat kabupaten/kota. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. Menetapkan sekolah/madrasah pelaksana ujian Nomor 48 Tahun 2008 tentang Standar
nasional untuk SMP dan MTs. Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
4. Mendata dan menetapkan pengawas Agama Khonghucu.
pelaksanaan ujian nasional bersama-sama 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dengan perguruan tinggi yang ditetapkan Nomor 78 Tahun 2009 tentang
BSNP. Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
11
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
5. Menetapkan jumlah dan sumber dana yang Internasional pada Jenjang Pendidikan
diperlukan untuk penyelenggaraan ujian Dasar dan Menengah.
nasional. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
6. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar
ujian nasional. Pendidikan Anak Usia Dini.
7. Menjamin kejujuran pelaksanaan ujian 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional. Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
8. Menjamin keamanan dan kerahasiaan proses Penjaminan Mutu Pendidikan.
pengumpulan dan penyimpanan lembar 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
jawaban ujian nasional yang sudah diisi beserta Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian
dokumen pendukungnya. Akhir Sekolah Berstandar Nasional
9. Mengirimkan lembar jawaban ke penyelengara (UASBN) Sekolah Dasar/Madrasah
ujian nasional tingkat provinsi. Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar Luar biasa
10. Menerima hasil pengolahan ujian nasional dari (SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran
penyelenggara ujian nasional tingkat provinsi 2009/2010.
dan mengirimkannya ke sekolah/madrasah 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penyelenggara ujian nasional. Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian
11. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Nasional Sekolah Menengah
ujian nasional bersama-sama dengan Pertama/Madrasah Tsanawiyah
perguruan tinggi yang ditetapkan BSNP. (SMP/MTs), Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah
3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, 1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis Menengah Atas/Madrasah Aliyah
dan evaluasi pelaksanaan ujian dan/atau ujian praktik untuk menilai hasil belajar (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas
sekolah (sekolah dasar dan peserta didik pada mata pelajaran: Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah
sekolah menengah pertama) skala a. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan Menengah Kejuruan (SMK).
kabupaten/kota. dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional atau ujian akhir sekolah berstandar Nomor 3 Tahun 2010 tentang
nasional (UASBN); Perubahan Atas Peraturan Menteri
b. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak Pendidikan Nasional Nomor 84 Tahun
2009 tentang Perubahan Peraturan
mulia; kelompok mata pelajaran
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75
kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok
Tahun 2009 tentang Ujian Nasional
mata pelajaran estetika; serta kelompok mata Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah
2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan Menengah Pertama Luar Biasa
pelaksanaan ujian sekolah/madrasah. (SMPLB), Sekolah Menengah
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ujian Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
sekolah/madrasah. Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB), dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
12
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
4. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/ 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
madrasah di wilayahnya kepada Menteri dan Nomor 4 Tahun 2010 tentang Ujian
Menteri Agama melalui gubernur. Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran
2009/2010.

4. - -
5. Penyediaan biaya 1. Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjadi
penyelenggaraan ujian sekolah tanggung jawab pemerintah daerah dan/atau
skala kabupaten/kota. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.
2. Biaya penyelengaraan ujian madrasah menjadi
tanggung jawab Departemen Agama.
3. Pemerintah daerah membantu biaya
penyelenggaraan ujian madrasah.

2. Evaluasi
1. a. – -
b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
pengelola, satuan, jalur, dan lembaga, dan program pendidikan.
jenis pendidikan pada 2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi
pendidikan anak usia dini dan terhadap pengelola dan satuan pendidikan
pendidikan dasar (pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
anak usia dini formal/taman undangan.
kanak-kanak, sekolah dasar 3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya
dan sekolah menengah setahun sekali dan dilaporkan kepada Menteri.
pertama) skala kabupaten/kota.

2. a. - -
b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian
pencapaian standar nasional standar nasional pendidikan oleh peserta didik,
pendidikan pada pendidikan program dan/atau satuan pendidikan dilakukan
anak usia dini dan pendidikan oleh lembaga evaluasi mandiri dan dibentuk
dasar (pendidikan anak usia oleh masyarakat.
dini formal/taman kanak-kanak, 2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaan
sekolah dasar dan sekolah evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri
menengah pertama) skala tersebut.
kabupaten/kota. 3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri
dilaporkan kepada Menteri.
4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga

13
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
evaluasi mandiri diumumkan kepada publik dan
dilaporkan kepada BSNP.

3. Akreditasi -
a - -
b -

1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk


memenuhi atau melampaui standar nasional
4. Penjaminan mutu pendidikan.
2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan
secara bertahap, sistematis, dan terencana.
3. Pemerintah kabupaten/kota wajib memenuhi
standar pelayanan minimum bidang pendidikan
sesuai peraturan perundang-undangan.
4. Penjaminan mutu satuan pendidikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota menjunjung
tinggi prinsip otonomi satuan pendidikan.
5. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib
melakukan penjaminan mutu satuan atau
program pendidikan sesuai peraturan
perundang-undangan.

1. – -

2. a. Supervisi dan fasilitasi satuan Melakukan supervisi dan membantu satuan


pendidikan anak usia dini dan pendidikan untuk menyelenggarakan atau
pendidikan dasar (pendidikan mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan
anak usia dini formal/taman penjaminan mutu bekerja sama dengan LPMP dan
kanak-kanak, sekolah dasar dan instansi terkait lainnya.
sekolah menengah pertama)
dalam penjaminan mutu untuk
memenuhi standar nasional
pendidikan.
b. Supervisi dan fasilitasi satuan 1. Melakukan supervisi dan membantu satuan
pendidikan dasar bertaraf pendidikan untuk menyelenggarakan atau
internasional dalam penjaminan mengatur penyelenggaraannya dalam
mutu untuk memenuhi standar melakukan penjaminan mutu bekerja sama
internasional. dengan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, dan
instansi terkait lainnya.
14
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
2. Melakukan pengawasan dalam rangka
penjaminan mutu Sekolah Internasional.

c. Supervisi dan fasilitasi satuan Melakukan supervisi dan membantu satuan


pendidikan dasar berbasis pendidikan untuk menyelenggarakan atau
keunggulan lokal dalam mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan
penjaminan mutu. penjaminan mutu.

d. Evaluasi pelaksanaan dan Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


dampak penjaminan mutu program penjaminan mutu pada satuan
satuan pendidikan skala pendidikan, meliputi kegiatan pengendalian,
kabupaten/kota. penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.
Salinan sesuai dengan aslinya.
MOHAMMAD NUH
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

15
SALINAN
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN MENENGAH UMUM
DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN


(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
1. Kebijakan :
1.a. Penetapan Kebijakan operasional 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik. 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
pendidikan (sekolah menengah 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
atas) di kabupaten/kota sesuai sekolah. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
dengan kebijakan nasional dan 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia tentang Pemerintahan Daerah.
provinsi. dan karakter bangsa. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
b. - 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang 2005 tentang Standar Nasional
c. Perencanaan operasional program membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, Pendidikan.
pendidikan menengah (sekolah sportif dan wirausaha. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan. 2008 tentang Wajib Belajar.
menengah atas) sesuai dengan
6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
perencanaan strategis tingkat
informasi dan komunikasi di bidang pendidikan. 2010 tentang Pengelolaan dan
provinsi dan nasional. 7. Penyediaan buku teks murah. Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal Strategis Kementerian Pendidikan
dan informal. Nasional Tahun 2010–2014.
11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
perbatasan, tertinggal, dan bencana. Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah
usaha dan dunia industri. Daerah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2.a. – - Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
b. Sosialisasi dan pelaksanaan Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan
standar nasional pendidikan pendidikan menengah umum kepada seluruh satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
(sekolah menengah atas) di tingkat pendidikan dan stakeholders. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kabupaten/kota. Nomor 38 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Teknologi Informasi dan
1. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikan Komunikasi dilingkungan Departemen
3. Pengelolaan dan penyelenggaraan
Pendidikan Nasional.
pendidikan menengah (sekolah menengah umum, meliputi:
10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
menengah atas). a. perencanaan program;
Nomor 060/U/2002 tentang Pedoman
1
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
b. pelaksanaan rencana kerja; Pendirian Sekolah.
c. pengawasan dan evaluasi; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
d. kepemimpinan satuan pendidikan; Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
e. sistem informasi manajemen. Kesiswaan.
2. Standar pengelolaan meliputi: 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai dengan Nomor 59 Tahun 2008 tentang
banyaknya rombongan belajar; Pengesahan fotokopi Ijazah/Surat Tanda
b. Luas bangunan memenuhi rasiominimum luas Tamat Belajar, Surat Keterangan
Pengganti yang Berpenghargaan Sama
lantai terhadap peserta didik sesuai dengan
Dengan Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar
jumlah peserta didik per rombongan belajar;
dan Penerbitan Surat Keterangan
c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: Pengganti yang Berpenghargaan Sama
1) ruang kelas; dengan Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar.
2) ruang perpustakaan; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3) laboratorium; Nomor 18 Tahun 2009 tentang
4) ruang pimpinan; Penyelenggaraan Pendidikan Oleh
5) ruang guru; Lembaga Pendidikan Asing di Indonesia.
6) ruang tata usaha; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
7) tempat beribadah; Nomor 78 Tahun 2009 tentang
8) ruang konseling; Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
9) ruang UKS; Internasional pada Jenjang Pendidikan
10) ruang organisasi kesiswaan; Dasar dan Menengah.
11) jamban; 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
12) gudang; Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
13) ruang sirkulasi; Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki
14) tempat olahraga. Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa.

4. - -
5.a. Pemberian izin pendirian serta Izin pendirian harus memenuhi syarat-syarat:
pencabutan izin satuan pendidikan 1. Isi pendidikan;
menengah (sekolah menengah 2. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan Tenaga
atas). Kependidikan;
3. Sarana dan prasarana pendidikan;
4. Pembiayaan pendidikan;
5. Sistem evaluasi dan sertifikasi;
6. Manajemen dan proses pendidikan.

2
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

b. – -

c. – -

d. Pemberian izin pendirian serta Prosedur dan perizinan dibuat oleh masing-masing
pencabutan izin satuan pendidikan kabupaten/kota sesuai keunggulan dan tetap
menengah (sekolah menengah mengacu pada standar nasional pendidikan.
atas) berbasis keunggulan lokal.

e. Penyelenggaraan dan/atau Penyelenggaraan dan atau pengelolaan dibuat oleh


pengelolaan pendidikan berbasis masing-masing kabupaten/kota sesuai keunggulan
keunggulan lokal pada pendidikan dan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan.
menengah (sekolah menengah
atas).

6. – -

7. – -

8. – -

9. – -

10. a. - -

b. Peremajaan data dalam sistim Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkat
informasi manajemen pendidikan nasional.
nasional untuk tingkat
kabupaten/kota.

3
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
2. Pembiayaan:
1. a - - 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
a. Penyediaan bantuan biaya 1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab tentang Sistem Pendidikan Nasonal.
penyelenggaraan pendidikan bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
menengah (sekolah menengah dan masyarakat. 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
atas) sesuai kewenangannya. 2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
b. Pembiayaan penjaminan mutu jawab menyediakan anggaran pendidikan. 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
satuan pendidikan (sekolah 3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
menengah atas) sesuai keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
kewenangannya. publik. Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009
4. Biaya pendidikan meliputi biaya satuan pendidikan, untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
biaya penyelenggaraan, dan/atau pengelolaan (SD/MI), sekolah menengah
pendidikan, dan biaya peserta didik. pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs),
5. Pembiayaan satuan pendidikan terdiri atas biaya sekolah menengah atas/madrrasah aliyah
investasi, biaya operasi, bantuan biaya pendidikan, (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan
dan beasiswa: (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB),
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya sekolah menengah pertama luar (SMPLB),
investasi lahan pendidikan dan biaya investasi dan biasa sekolah menengah atas luar
selain lahan pendidikan. biasa (SMALB).
b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan 1.
biaya nonpersonalia.
c. Bantuan biaya pendidikan adalah dana
pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
yang orang tua atau walinya tidak mampu
membiayai pendidikannya. Pemberian bantuan
biaya pendidikan berdasarkan prinsip
kecukupan, kewajaran, keberlanjutan, keadilan,
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
6. Biaya penyelenggara dan/atau pengelolaan
pendidikan meliputi: biaya investasi dan biaya
operasi.
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya
investasi lahan pendidikan dan biaya investasi
selain lahan pendidikan.
b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan
biaya nonpersonalia. Biaya personalia meliputi
gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta
4
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
tunjangan yang melekat pada gaji. Biaya
nonpersonalia meliputi bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain sebagainya.
7. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan dana
pendidikan yang bersumber dari APBD dan sumber
lainnya.

3. Kurikulum :
1.a - - 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
b. Sosialisasi kerangka dasar dan Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada tentang Sistem Pendidikan Nasonal.
struktur kurikulum pendidikan semua satuan pendidikan menengah umum dan 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
menengah (sekolah menengah stakeholders sesuai dengan pedoman yang disusun tentang Pemerintahan Daerah.
atas). BSNP. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19
tentang Standar Nasional Pendidikan.
c – 4. Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2006
- tentang Standar isi untuk satuan Pendidikan
Dasar dan menengah.
2.a. -
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
- Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
b. - Kompetensi Lulusan (SKL).
- 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. - Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

5
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
4. Sarana dan Prasarana :
1. a. Pengawasan terhadap pemenuhan 1. Pengawasan atas sarana dan prasarana pendidikan 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
standar nasional sarana dan menengah umum dilakukan dengan mengacu tentang Sistem Pendidikan Nasional.
prasarana pendidikan menengah kepada standar yang berlaku. 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(sekolah menengah atas). 2. Standar sarana dan prasarana meliputi: Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
b. Pengawasan pendayagunaan a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai dengan Sarana dan Prasarana untuk sekolah
bantuan sarana dan prasarana banyaknya rombongan belajar. Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
pendidikan (sekolah menengah b. Luas bangunan memenuhi rasiominimum luas Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
atas). lantai terhadap peserta didik sesuai dengan Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
jumlah peserta didik per rombongan belajar. Menengah Atas/Madrasah Aliyah
c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: (SMA/MA)
1) ruang kelas; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2) ruang perpustakaan; Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.
3) laboratorium; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
4) ruang pimpinan; Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penetapan
5) ruang guru; Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi
6) ruang tata usaha; Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam
7) tempat beribadah; Proses Pembelajaran.
8) ruang konseling; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
9) ruang UKS; Nomor 49 Tahun 2009 tentang Penetapan
10) ruang organisasi kesiswaan; Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi
Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam
11) jamban;
Proses Pembelajaran Dalam Rangka
12) gudang;
Pengalihan Hak Cipta.
13) ruang sirkulasi; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
14) tempat olahraga. Nomor 50 Tahun 2009 tentang Penetapan
Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi
2. a. - - Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam
b. Pengawasan penggunaan buku 1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh Proses Pembelajaran.
pelajaran pedidikan menengah satuan pendidikan dilakukan oleh pengawas
(sekolah menengah atas). fungsional, komite sekolah/madrasah atau bentuk
lain dari lembaga perwakilan pemangku
kepentingan satuan pendidikan, dewan audit pada
satuan pendidikan berbadan hukum pendidikan,
dan/atau masyarakat.

6
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

2. Pengawas fungsional, komite/madrasah atau


bentuk lain dari lembaga perwakilan pemangku
kepentingan satuan pendidikan, dewan audit pada
satuan pendidikan berbadan hukum pendidikan,
dan/atau masyarakat melaporkan kepada pejabat
yang berwenang apabila menemukan
penyimpangan dalam pengawasan.
3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanya
dapat dilakukan oleh lembaga yang memiliki
kompetensi dan kewenangan memeriksa.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan: 1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun rencana 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
1.a. Perencanaan kebutuhan pendidik kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional.
dan tenaga kependidikan (pegawai negeri sipil) pendidikan menengah umum. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
pendidikan menengah (sekolah 2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikan tentang Guru dan Dosen.
menengah atas) sesuai dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
kewenangannya. diperlukan untuk menjamin terselenggaranya 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
pendidikan yang bermutu. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
b. Pengangkatan dan penempatan 1. Pengangkatan dan penempatan pendidik dan
2010 tentang Pengelolaan dan
pendidik dan tenaga kependidikan tenaga kependidikan pegawai negeri sipil untuk
Penyelenggaraan Pendidikan.
PNS untuk pendidikan menengah pendidikan menengah umum harus memenuhi: 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(sekolah menengah atas) sesuai a. Kualifikasi akademik guru dengan pendidikan Nomor 16 Tahun 2007 tentag Standar
kewenangannya. minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
program studi yang sesuai dengan mata Guru.
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dari program studi yang terakreditasi. Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi
b. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, Guru Dalam Jabatan.
kepribadian, sosial, profesional. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
c. Memiliki sertifikat pendidik yang didapat dari Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
perguruan tinggi yang terakreditasi. Bagi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur
2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah, Pendidikan.
wajib memenuhi: kualifikasi umum, kualifikasi 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
khusus, dan komptensi. 2003 tentang Wewenang dan
Kualifikasi Umum meliputi: kualifikasi akademik, Pengangkatan, Pemindahan dan
usia, pengalaman, dan kepangkatan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Kualifasi Khusus meliputi: berstatus guru, memiliki 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
7
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
sertifikat pendidik dan sertifikat kepala sekolah yang Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
ditetapkan oleh pemerintah Kepala Sekolah/Madrasah.
Kompetensi meliputi: kepribadian, manajerial, 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kewirausahaan, supervisi dan sosial. Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah, Pengawas Sekolah/Madrasah.
seseorang wajib memenuhi standar pengawas 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sekolah yang berlaku secara nasional. Nomor 36 Tahun 2007 tentang Penyaluran
4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasi dan Tunjangan Profesi Bagi Guru.
kompetensi. 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi persyaratan Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
pendidikan dan administratif. Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi : 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
manajerial, kompetensi supervisi akademik, Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penelitian pengembangan, dan kompetensi sosial. Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Pemindahan pendidik dan tenaga 1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang diangkat Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
kependidikan umum Pegawai Negeri oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Sipil di kabupaten/kota. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pendidikan Khusus.
pemerintah daerah dapat dipindahtugaskan antar 17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kabupaten/kota, antar kecamatan maupun antar Nomor 58 Tahun 2008 tentang
satuan pendidikan karena alasan kebutuhan satuan Penyelenggaraan Program Sarjana (S1)
pendidikan. Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.
2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan 18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Nomor 72 Tahun 2008 tentang Tunjangan
Profesi Bagi Guru Tetap Bukan Pegawai
masyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikan
Negeri Sipil Yang Belum Memiliki Jabatan
atau satuan pendidikan yang bersangkutan
Fungsional Guru.
berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja 19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
bersama setelah mendapat persetujuan dari Dinas Nomor 66 Tahun 2009 tentang Pemberian
Pendidikan setempat. Izin Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Asing Pada Satuan Pendidikan Formal dan
3. Peningkatan kesejahteraan, 1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, Non Formal.
penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan berhak 20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidik dan tenaga kependidikan memperoleh: Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan
pendidikan menengah (sekolah a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan
menengah atas). yang pantas dan memadai; Pendidikan.
b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
8
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
kerja; Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemenuhan
c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan Kebutuhan, Peningkatan Profesionalisme,
pengembangan kualitas; dan Peningkatan Kesejahteraan Guru,
d. perlindungan hukum dalam melaksanakan Kepala Sekolah/Madrasah, dan Pengawas
tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual; di Kawasan Perbatasan dan Pulau Terluar.
e. kesempatan untuk menggunakan sarana, 22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
prasarana, fasilitas pendidikan untuk Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru Dalam
Jabatan.
2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,
berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerah
khusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,
kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam,
dan/atau bentuk penghargaan lain.
3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan
tugas meliputi perlindungan hukum, perlindungan
profesi, serta perlindungan kesehatan dan
keselamatan kerja.

4.a. Pembinaan dan pengembangan 1. Pembinaan dan pengembangan pendidik meliputi:


pendidik dan tenaga kependidikan a. pembinaan dan pengembangan profesi dan
pendidikan menengah (sekolah karir;
menengah atas). b. Pembinaan dan pengembangan profesi pendidik
dilakukan melalui jabatan fungsional;
c. Pembinaan dan pengembangan karir pendidik
dan tenaga kependidikan dilakukan melalui
penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.
2. Pemerintah daerah wajib membina dan
mengembangkan pendidik dan tenaga kependidikan
sesuai dengan kewenangannya serta membantu
pembinaan dan pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan pada satuan pendidikan
menengah umum yang diseleggarakan oleh
masyarkat.

9
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
b. Pemberhentian pendidik dan Pendidik dan tenaga kependidikan dapat diberhentikan
tenaga kependidikan PNS pada dengan hormat dan tidak dengan hormat sesuai
pendidikan menengah (sekolah dengan peraturan perundang-undangan.
menengah umum) selain karena
alasan pelanggaran peraturan
perundang-undangan.

7. – -
8. - -

6. Pengendalian Mutu Pendidikan Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lain 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
berkepentingan. 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
1. Penilaian hasil belajar 1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasil Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan Penilaian Pendidikan.
Pemerintah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
2. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
berdasarkan standar penilaian pendidikan yang
Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
berlaku secara nasional. Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah
3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis dan Daerah.
ujian praktek. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 47 Tahun 2008 tentang Standar Isi
1. – - Mata Pelajaran Agama Khonghucu.
2. Membantu pelaksanaan ujian 1. Mengkoordinasikan dan menjamin pelaksanaan 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional pendidikan menengah ujian nasional yang jujur di wilayahnya. Nomor 48 Tahun 2008 tentang Standar
(sekolah menengah atas). 2. Membentuk penyelenggara ujian nasional tingkat Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Agama
kabupaten/kota. Khonghucu.
3. Menetapkan sekolah/madrasah pelaksana ujian 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional. Nomor 78 Tahun 2009 tentang
4. Mendata dan menetapkan pengawas pelaksanaan Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
ujian nasional bersama-sama dengan perguruan Internasional pada Jenjang Pendidikan
tinggi yang ditetapkan BSNP. Dasar dan Menengah.
5. Menetapkan jumlah dan sumber dana yang 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
diperlukan untuk penyelenggaraan ujian nasional. Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
6. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujian
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan dokumen pendukungnya.
10
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
7. Menjamin kejujuran pelaksanaan ujian nasional. Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian Akhir
8. Menjamin keamananan dan kerahasiaan proses Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)
pengumpulan dan penyimpanan lembar jawaban Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/
ujian nasional yang sudah diisi beserta dokumen Sekolah Dasar Luar biasa (SD/MI/SDLB)
pendukungnya yang dilakukan oleh dinas Tahun Pelajaran 2009/2010.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan kabupaten/kota dari satuan pendidikan
Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian
penyelenggara ujian nasional. Nasional Sekolah Menengah
9. Mengirimkan lembar jawaban tersebut ke Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
penyelenggara ujian nasional tingkat provinsi. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
10. Menerima hasil ujian nasional dari penyelenggara (SMPLB), Sekolah Menengah
ujian nasional tingkat provinsi dan mengirimkannya Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah
ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan
nasional. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
11. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
ujian nasional bersama-sama dengan perguruan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Perubahan
tinggi yang ditetapkan BSNP. Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
12. Melaporkan pelaksanaan ujian di wilayahnya Nomor 84 Tahun 2009 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kepada Menteri melalui gubernur.
Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian
Nasional Sekolah Menengah
3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, 1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
dan evaluasi pelaksanaan ujian dan/atau ujian praktik untuk menilai hasil belajar Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
sekolah (sekolah menengah atas) peserta didik pada mata pelajaran: (SMPLB), Sekolah Menengah
skala kabupaten/kota. a. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah
teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional. Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan
b. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
mulia; kelompok mata pelajaran 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok Nomor 4 Tahun 2010 tentang Ujian
mata pelajaran estetika; serta kelompok mata Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 2009/2010.
2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan
ujian sekolah/madrasah.
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ujian
sekolah/madrasah.
4. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah di
wilayahnya kepada Menteri dan Menteri Agama
melalui gubernur.

11
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
4. - -

5. Penyediaan biaya Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjadi


penyelenggaraan ujian sekolah tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dan/atau
(sekolah menengah atas) skala Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah.
kabupaten/kota.

2. Evaluasi
1. a. – -

b. Pelaksanaan evaluasi pengelola, 1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,


satuan, jalur, jenjang, dan jenis lembaga, dan program pendidikan.
pendidikan pada pendidikan 2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap
menengah (sekolah menengah pengelola dan satuan pendidikan sesuai dengan
atas) skala kabupaten/kota. peraturan perundang-undangan.
3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahun
sekali dan dilaporkan kepada Menteri.

2. a. – -

b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar


pencapaian stándar nasional nasional pendidikan oleh peserta didik, program
pendidikan pada pendidikan dan/atau satuan pendidikan dilakukan oleh
menengah (sekolah menengah lembaga evaluasi mandiri dan dibentuk oleh
atas) skala kabupaten/kota. masyarakat.
2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaan
evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.
3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri dilaporkan
kepada Menteri.
4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga
evaluasi mandiri diumumkan kepada publik dan
dilaporkan kepada BSNP.

3. Akreditasi
1. a. - -
b. - -
12
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

4. Penjaminan Mutu 1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk


memenuhi atau melampaui standar nasional
pendidikan.
2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara
bertahap, sistematis, dan terencana.
3. Pemerintah kabupaten/kota wajib memenuhi
standar pelayanan minimum bidang pendidikan
sesuai peraturan perundang-undangan.
4. Penjaminan mutu satuan pendidikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota menjunjung
tinggi prinsip otonomi satuan pendidikan.
5. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib
melakukan penjaminan mutu satuan atau program
pendidikan sesuai peraturan perundang-undangan.
1. –
-
2. a. Supervisi dan fasilitasi satuan Melakukan supervisi dan membantu satuan
pendidikan menengah (sekolah pendidikan untuk menyelenggarakan atau mengatur
menengah atas) dalam penyelenggaraan dalam melakukan penjaminan mutu
penjaminan mutu untuk bekerjasama dengan LPMP dan instansi terkait
memenuhi standar nasional lainnya.
pendidikan.

b. Supervisi dan fasilitasi satuan 1. Melakukan supervisi dan membantu satuan


pendidikan (sekolah menengah pendidikan bertaraf internasional dalam melakukan
atas) bertaraf internasional penjaminan mutu untuk memenuhi standar
dalam penjaminan mutu untuk internasional berjasama dengan LPMP, Dinas
memenuhi standar internasional. Pendidikan Provinsi, dan instansi terkait lainnya.
2. Melakukan pengawasan dalam rangka penjaminan
mutu sekolah internasional.

c.
d. Supervisi dan fasilitasi satuan Melakukan supervisi dan membantu satuan
pendidikan (sekolah menengah pendidikan berbasis keunggulan lokal dalam
atas) berbasis keunggulan lokal melakukan penjaminan mutu.
dalam penjaminan mutu.

13
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
e. Evaluasi pelaksanaan dan Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program
dampak penjaminan mutu penjaminan mutu pada satuan pendidikan, meliputi
satuan pendidikan (sekolah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan
menengah atas) skala mutu pendidikan.
kabupaten/kota.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi MOHAMMAD NUH
Kementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

14
SALINAN
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN


(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
1. Kebijakan :
1.a. Penetapan Kebijakan 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik. 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
operasional pendidikan (sekolah 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
menengah kejuruan) di sekolah. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
kabupaten/kota sesuai dengan 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia dan tentang Pemerintahan Daerah.
kebijakan nasional dan provinsi. karakter bangsa. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
b. - 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. perencanaan operasional membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
program pendidikan menengah sportif dan wirausaha. 2008 tentang Wajib Belajar.
5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
(sekolah menengah kejuruan)
6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi 2010 tentang Pengelolaan dan
sesuai dengan perencanaan
informasi dan komunikasi di bidang pendidikan. Penyelenggaraan Pendidikan.
strategis tingkat provinsi dan 7. Penyediaan buku teks murah. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional. 8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. Strategis Kementerian Pendidikan Nasional
10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan Tahun 2010–2014.
informal. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
perbatasan, tertinggal, dan bencana. Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah
12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia Daerah.
usaha dan dunia industri. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
2. a. - - Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan
b. Sosialisasi dan pelaksanaan Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan Pendidikan Dasar dan Menengah.
standar nasional pendidikan menengah kejuruan kepada seluruh satuan pendidikan 9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
(sekolah menengah kejuruan) di dan stakeholders. Nomor 060/U/2002 tentang Pedoman
tingkat kabupaten/kota. Pendirian Sekolah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi di
1
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
3. Pengelolaan dan penyelenggaraan 1. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikan menengah Lingkungan Departemen Pendidikan
pendidikan menengah (sekolah kejuruan, meliputi: Nasional.
menengah kejuruan). a. perencanaan program; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. pelaksanaan rencana kerja; Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
c. pengawasan dan evaluasi; Kesiswaan.
d. kepemimpinan satuan pendidikan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
e. sistim informasi manajemen; Nomor 59 Tahun 2008 tentang
2. Standar pengelolaan meliputi: Pengesahan fotokopi Ijazah/Surat Tanda
Tamat Belajar, Surat Keterangan Pengganti
a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai dengan
yang Berpenghargaan Sama Dengan
banyaknya rombongan belajar;
Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar dan
b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum luas lantai Penerbitan Surat Keterangan Pengganti
terhadap peserta didik sesuai dengan jumlah peserta yang Berpenghargaan Sama dengan
didik per rombongan belajar; Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar.
c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
1) ruang kelas; Nomor 18 Tahun 2009 tentang
2) ruang perpustakaan; Penyelenggaraan Pendidikan Oleh
3) laboratorium; Lembaga Pendidikan Asing di Indonesia.
4) ruang pimpinan; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5) ruang guru; Nomor 78 Tahun 2009 tentang
6) ruang tata usaha; Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
7) tempat beribadah; Internasional pada Jenjang Pendidikan
8) ruang konseling; Dasar dan Menengah.
9) ruang UKS; 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
10) ruang organisasi kesiswaan; Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
11) jamban; Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki
12) gudang; Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan
13) ruang sirkulasi; dan/atau Bakat Istimewa.
14) tempat olahraga.

4. – -

5.a. Pemberian izin pendirian serta Izin pendirian harus memenuhi syarat-syarat:
pencabutan izin satuan 1. Isi pendidikan;
pendidikan menengah (sekolah 2. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan Tenaga
menengah kejuruan). Kependidikan;
3. Sarana dan prasarana pendidikan;
4. Pembiayaan pendidikan;.
2
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
5. Sistem evaluasi dan sertifikasi;
6. Manajemen dan proses pendidikan.

b. - -
c. - -
d. Pemberian izin pendirian serta Prosedur dan perizinan dibuat oleh masing-masing
pencabutan izin satuan kabupaten/kota sesuai keunggulan dan tetap mengacu
pendidikan menengah (sekolah pada standar nasional pendidikan.
menengah kejuruan) berbasis
keunggulan lokal.

e. Penyelenggaraan dan/atau Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan dibuat oleh


pengelolaan pendidikan berbasis masing-masing kabupaten/kota sesuai keunggulan dan
keunggulan lokal pada pendidikan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan.
menengah (sekolah menengah
kejuruan).

6. – -

7. – -

8. – -

9. – -

10.a. – -
b. Peremajaan data dalam sistem Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkat
informasi manajemen nasional
pendidikan nasional untuk
tingkat kabupaten/kota.

2. Pembiayaan:
1. a. - -
1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
b. Penyediaan bantuan biaya
bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan tentang Sistem Pendidikan Nasonal.
penyelenggaraan pendidikan
masyarakat. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
menengah sekolah menengah
2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
kejuruan sesuai
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
3
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
kewenangannya. menyediakan anggaran pendidikan. 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
c. Pembiayaan penjaminan mutu 3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
satuan pendidikan menengah keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
(sekolah menengah kejuruan) publik. Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009
sesuai kewenangannya. 4. Biaya pendidikan meliputi biaya satuan pendidikan, untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
biaya penyelenggaraan, dan/atau pengelolaan (SD/MI), sekolah menengah
pendidikan, dan biaya peserta didik. pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs),
5. Pembiayaan satuan pendidikan terdiri atas biaya sekolah menengah atas/madrrasah aliyah
investasi, biaya operasi, bantuan biaya pendidikan, dan (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan
beasiswa: (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB),
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya sekolah menengah pertama luar (SMPLB),
investasi lahan pendidikan dan biaya investasi dan biasa sekolah menengah atas luar
selain lahan pendidikan. biasa (SMALB).
b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan biaya
nonpersonalia.
c. Bantuan biaya pendidikan adalah dana pendidikan
yang diberikan kepada peserta didik yang orang tua
atau walinya tidak mampu membiayai
pendidikannya. Pemberian bantuan biaya
pendidikan berdasarkan prinsip kecukupan,
kewajaran, keberlanjutan, keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.
6. Biaya penyelenggara dan/atau pengelolaan pendidikan
meliputi: biaya investasi dan biaya operasi.
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya
investasi lahan pendidikan dan biaya investasi
selain lahan pendidikan.
b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan biaya
nonpersonalia. Biaya personalia meliputi gaji
pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan
yang melekat pada gaji. Biaya nonpersonalia
meliputi bahan atau peralatan pendidikan habis
pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

4
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
7. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan dana
pendidikan yang bersumber dari APBD dan sumber
lainnya.

3. Kurikulum :
1. a. – -
b. Sosialisasi kerangka dasar dan Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
struktur kurikulum pendidikan semua satuan pendidikan menengah kejuruan dan tentang Sistem Pendidikan Nasional.
menengah (sekolah menengah stakeholders sesuai dengan pedoman yang disusun 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
kejuruan). BSNP tentang Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
c. – - 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. a. - - Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
b. – - untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
3. – - 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL).
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Standar
Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Madrasah Aliyah (MAK).

5
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
4. Sarana dan Prasarana:
1.a. Pengawasan terhadap 1. Pengawasan atas sarana dan prasarana pendidikan 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
pemenuhan standar nasional menengah kejuruan dilakukan dengan mengacu tentang Sistem Pendidikan Nasional.
sarana dan prasarana kepada standar yang berlaku. 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan menengah (sekolah 2. Standar sarana dan prasarana meliputi: Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
menengah kejuruan). a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai dengan Sarana dan Prasarana untuk sekolah
banyaknya rombongan belajar. Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
b. Pengawasan pendayagunaan b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum luas lantai Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
bantuan sarana dan prasarana terhadap peserta didik sesuai dengan jumlah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
pendidikan menengah (sekolah peserta didik per rombongan belajar. Menengah Atas/Madrasah Aliyah
menengah kejuruan). c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: (SMA/MA).
1) ruang kelas; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2) ruang perpustakaan; Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar
3) laboratorium; Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
4) ruang pimpinan; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5) ruang guru; Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.
6) ruang tata usaha; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
7) tempat beribadah; Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penetapan
8) ruang konseling; Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi
9) ruang UKS; Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam
10) ruang organisasi kesiswaan; Proses Pembelajaran.
11) jamban; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
12) gudang; Nomor 49 Tahun 2009 tentang Penetapan
13) ruang sirkulasi; Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi
Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam
14) tempat olahraga.
Proses Pembelajaran Dalam Rangka
Pengalihan Hak Cipta.
2.a. – - 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. Pengawasan penggunaan buku 1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh satuan Nomor 50 Tahun 2009 tentang Penetapan
pelajaran pedidikan menengah pendidikan dilakukan oleh pengawas fungsional, komite Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi
(sekolah menengah kejuruan). sekolah/madrasah atau bentuk lain dari lembaga Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam
perwakilan pemangku kepentingan satuan pendidikan, Proses Pembelajaran.
dewan audit pada satuan pendidikan berbadan hukum
pendidikan, dan/atau masyarakat.
2. Pengawas fungsional, komite/madrasah atau bentuk
lain dari lembaga perwakilan pemangku kepentingan
satuan pendidikan, dewan audit pada satuan
pendidikan berbadan hukum pendidikan, dan/atau
6
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
masyarakat melaporkan kepada pejabat yang
berwenang apabila menemukan penyimpangan dalam
pengawasan.
3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanya dapat
dilakukan oleh lembaga yang memiliki kompetensi dan
kewenangan memeriksa.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan: 1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun rencana 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
1.a. Perencanaan kebutuhan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan (pegawai tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pendidik dan tenaga negeri sipil) pendidikan menengah kejuruan. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
kependidikan pendidikan 2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikan tentang Guru dan Dosen.
menengah (sekolah menengah dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
kejuruan) sesuai diperlukan untuk menjamin terselenggaranya 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
kewenangannya. pendidikan yang bermutu. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru.
1. Pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
b. Pengangkatan dan penempatan
2010 tentang Pengelolaan dan
pendidik dan tenaga kependidikan pegawai negeri sipil untuk pendidikan
Penyelenggaraan Pendidikan.
kependidikan Pegawai NegeriS menengah kejuruan harus memenuhi: 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
untuk pendidikan menengah a. Kualifikasi akademik guru dengan pendidikan Nomor 16 Tahun 2007 tentag Standar
(sekolah menengah kejuruan) minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
sesuai kewenangannya. program studi yang sesuai dengan mata pelajaran 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi
studi yang terakreditasi. Guru Dalam Jabatan.
b. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kepribadian, sosial, profesional. Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
c. Memiliki sertifikat pendidik yang didapat dari Bagi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur
perguruan tinggi yang terakreditasi. Pendidikan.
2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah, 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003
wajib memenuhi: kualifikasi umum, kualifikasi khusus, tentang Wewenang dan Pengangkatan,
dan komptensi. Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai
Kualifikasi Umum meliputi: kualifikasi akademik, usia, Negeri Sipil.
pengalaman, dan kepangkatan 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Kualifasi Khusus meliputi: berstatus guru, memiliki Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
sertifikat pendidik dan sertifikat kepala sekolah yang Kepala Sekolah/Madrasah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
ditetapkan oleh pemerintah
Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi meliputi: kepribadian, manajerial,
7
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
kewirausahaan, supervisi dan sosial. Pengawas Sekolah/Madrasah.
3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah, 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
seseorang wajib memenuhi standar pengawas sekolah Nomor 36 Tahun 2007 tentang Penyaluran
yang berlaku secara nasional. Tunjangan Profesi Bagi Guru.
4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasi dan 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kompetensi. Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi persyaratan Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
pendidikan dan administratif. 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi : kompetensi Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan, dan Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
kompetensi sosial. Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Pemindahan pendidik dan tenaga 1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang diangkat oleh Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
kependidikan Pegawai Negeri Sipil Pemerintah atau pemerintah daerah pada satuan Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
di kabupaten/kota. pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah Pendidikan Khusus.
daerah dapat dipindahtugaskan antar kabupaten/kota, 17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
antar kecamatan maupun antar satuan pendidikan Nomor 58 Tahun 2008 tentang
karena alasan kebutuhan satuan pendidikan. Penyelenggaraan Program Sarjana (S1)
2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan pada Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh 18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
masyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikan atau Nomor 72 Tahun 2008 tentang Tunjangan
satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan Profesi Bagi Guru Tetap Bukan Pegawai
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama Negeri Sipil Yang Belum Memiliki Jabatan
setelah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Fungsional Guru.
setempat. 19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 66 Tahun 2009 tentang Pemberian
3. Peningkatan kesejahteraan, 1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, pendidik Izin Pendidik dan Tenaga Kependidikan
penghargaan, dan perlindungan dan tenaga kependidikan berhak memperoleh: Asing Pada Satuan Pendidikan Formal dan
pendidik dan tenaga kependidikan a. Penghasilan dan jaminn kesejahteraan sosial yang Non Formal.
pendidikan menengah (sekolah pantas dan memadai; 20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
menengah kejuruan). b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan
kerja; Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan
c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan Pendidikan.
pengembangan kualitas; 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemenuhan
dan hak atas hasil kekayaan intelektual; Kebutuhan, Peningkatan Profesionalisme,
dan Peningkatan Kesejahteraan Guru,
8
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, Kepala Sekolah/Madrasah, dan Pengawas
prasarana, fasilitas pendidikan untuk menunjang di Kawasan Perbatasan dan Pulau Terluar.
kelancaran pelaksanaan tugas 22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi, Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program
berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerah Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru Dalam
khusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, Jabatan.
kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau
bentuk penghargaan lain.
3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas
meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi,
serta perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.

4.a. Pembinaan dan pengembangan 1. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
pendidik dan tenaga kependidkan, meliputi:
kependidikan pendidikan a. pembinaan dan pengembangan profesi dan karir.
menengah (sekolah menengah b. Pembinaan dan pengembangan profesi penididik
kejuruan). dilakukan melalui jabatan fungsional.
c. Pembinaan dan pengembangan karir guru dan
tenaga kependidikan dilakukan melalui penugasan,
kenaikan pangkat, dan promosi.
2. Pemerintah daerah wajib membina dan
mengembangkan pendidik dan tenaga kependidikan
sesuai dengan kewenangannya serta membantu
pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan menengah
kejuruan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

b. Pemberhentian pendidik dan Pendidik dan tenaga kependidikan dapat diberhentikan


tenaga kependidikan Pegawai dengan hormat dan tidak dengan hormat sesuai dengan
Negeri Sipil pada pendidikan peraturan perundang-undangan.
menengah (sekolah menengah
kejuruan) selain karena alasan
pelanggaran peraturan
perundang-undangan.

5. – -
6. – -
9
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

6. Pengendalian Mutu Pendidikan Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lain 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
berkepentingan. 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
1. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasil belajar Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
oleh pendidik, satuan pendidikan, dan Pemerintah. Penilaian Pendidikan.
2. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
secara nasional. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis dan ujian Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
praktek. Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah
Daerah.
1. - - 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 47 Tahun 2008 tentang Standar Isi
2. Membantu pelaksanaan ujian 1. Mengkoordinasikan dan menjamin pelaksanaan ujian Mata Pelajaran Agama Khonghucu.
nasional pendidikan menengah nasional yang jujur di wilayahnya. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(sekolah menengah kejuruan). 2. Membentuk penyelenggara ujian nasional tingkat Nomor 48 Tahun 2008 tentang Standar
kabupaten/kota. Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Agama
3. Menetapkan sekolah/madrasah pelaksana ujian Khonghucu.
nasional. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
4. Mendata dan menetapkan pengawas pelaksanaan Nomor 78 Tahun 2009 tentang
ujian nasional bersama-sama dengan perguruan tinggi Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
yang ditetapkan BSNP. Internasional pada Jenjang Pendidikan
5. Menetapkan jumlah dan sumber dana yang diperlukan Dasar dan Menengah.
untuk penyelenggaraan ujian nasional. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
6. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujian Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
dan dokumen pendukungnya. Penjaminan Mutu Pendidikan.
7. Menjamin kejujuran pelaksanaan ujian nasional. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
8. Menjamin keamananan dan kerahasiaan proses Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian
pengumpulan dan penyimpanan lembar jawaban ujian Nasional Sekolah Menengah
nasional yang sudah diisi beserta dokumen Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
pendukungnya yang dilakukan oleh dinas pendidikan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
kabupaten/kota dari satuan pendidikan penyelenggara (SMPLB), Sekolah Menengah
ujian nasional. Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah
9. Mengirimkan lembar jawaban tersebut ke Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan
penyelenggara ujian nasional tingkat provinsi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
10
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
10. Menerima hasil ujian nasional dari penyelenggara Nomor 3 Tahun 2010 tentang Perubahan
ujian nasional tingkat provinsi dan mengirimkannya ke Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sekolah/madrasah penyelenggara ujian nasional. Nomor 84 Tahun 2009 tentang Perubahan
11. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ujian Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional bersama-sama dengan perguruan tinggi yang Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian
ditetapkan BSNP. Nasional Sekolah Menengah
12. Melaporkan pelaksanaan ujian di wilayahnya kepada Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Menteri melalui gubernur. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPLB), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah
3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, 1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis dan/atau
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan
dan evaluasi pelaksanaan ujian ujian praktik untuk menilai hasil belajar peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
sekolah (sekolah menengah pada mata pelajaran: 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kejuruan) skala kabupaten/kota. a. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan Nomor 4 Tahun 2010 tentang Ujian
teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional. Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran
b. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; 2009/2010.
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika;
serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan
ujian sekolah/madrasah.
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ujian
sekolah/madrasah.
4. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah di
wilayahnya kepada Menteri dan Menteri Agama melalui
gubernur.

4. – -
5. Penyediaan biaya Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjadi tanggung
penyelenggaraan ujian sekolah jawab pemerintah kabupaten/kota dan/atau Anggaran
(sekolah menengah kejuruan) Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah.
skala kabupaten/kota.

2. Evaluasi
1. a. – -
b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga,
pengelola, satuan, jalur, dan program pendidikan.
11
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
jenjang, dan jenis pendidikan 2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap
pada pendidikan menengah pengelola dan satuan pendidikan sesuai dengan
(sekolah menengah kejuruan) peraturan perundang-undangan.
skala kabupaten/kota. 3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali
dan dilaporkan kepada Menteri.
3. a. – -
b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar
pencapaian standar nasional nasional pendidikan oleh peserta didik, program
pendidikan pada pendidikan dan/atau satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga
menengah (sekolah evaluasi mandiri dan dibentuk oleh masyarakat.
menengah kejuruan) skala 2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaan
kabupaten/kota. evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.
3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri dilaporkan
kepada Menteri.
4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga evaluasi
mandiri diumumkan kepada publik dan dilaporkan
kepada BSNP.

3. Akreditasi
1. a. - -
b. - -
4. Penjaminan mutu 1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk
memenuhi atau melampaui standar nasional
pendidikan.
2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara
bertahap, sistematis, dan terencana.
3. Pemerintah kabupaten/kota wajib memenuhi standar
pelayanan minimum bidang pendidikan sesuai
peraturan perundang-undangan.
4. Penjaminan mutu satuan pendidikan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota menjunjung tinggi prinsip
otonomi satuan pendidikan.
5. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib melakukan
penjaminan mutu satuan atau program pendidikan
sesuai peraturan perundang-undangan.

12
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
1. - -
2. a. Supervisi dan fasilitasi satuan Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikan
pendidikan menengah untuk menyelenggarakan atau mengatur
(sekolah menengah kejuruan) penyelenggaraan dalam melakukan penjaminan mutu
dalam penjaminan mutu bekerjasama dengan LPMP dan instansi terkait lainnya.
untuk memenuhi standar
nasional pendidikan.
b. Supervisi dan fasilitasi satuan 1. Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikan
pendidikan bertaraf bertaraf internasional dalam melakukan penjaminan
internasional dalam mutu untuk memenuhi standar internasional berjasama
penjaminan mutu untuk dengan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, dan instansi
memenuhi standar terkait lainnya.
internasional. 2. Melakukan pengawasan dalam rangka penjaminan
mutu sekolah internasional.
c. Supervisi dan fasilitasi satuan Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikan
pendidikan berbasis berbasis keunggulan lokal dalam melakukan penjaminan
keunggulan lokal dalam mutu.
penjaminan mutu
d. Evaluasi pelaksanaan dan Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program
dampak penjaminan mutu penjaminan mutu pada satuan pendidikan, meliputi
satuan pendidikan skala kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
kabupaten. pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,


Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi TTD.
Kementerian Pendidikan Nasional,
MOHAMMAD NUH

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

13
SALINAN
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN NONFORMAL
DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA


(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
1. Kebijakan:
1. a. Penetapan kebijakan operasional 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik. 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
pendidikan (nonformal) di 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
kabupaten/kota sesuai dengan sekolah. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
kebijakan nasional dan provinsi. 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia dan tentang Pemerintahan Daerah.
karakter bangsa. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
b. - 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang 2007 tentang Standar Isi untuk Program
membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, Paket A, Program Paket B, dan
c. Perencanaan operasional sportif dan wirausaha. Program Paket C.
5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.
program pendidikan nonformal 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19
6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi
sesuai dengan perencanaan Tahun 2005 tentang Standar Nasional
informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.
strategis tingkat provinsi dan 7. Penyediaan buku teks murah. Pendidikan.
nasional. 8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 48
9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. Tahun 2008 tentang Pendanaan
10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan Pendidikan.
informal. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
perbatasan, tertinggal, dan bencana. Strategis Kementerian Pendidikan
12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia Nasional Tahun 2010–2014.
usaha dan dunia industri. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
2. a. - - 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar
b. Sosialisasi dan pelaksanaan Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan Pengelola Pendidikan oleh Satuan
standar nasional pendidikan nonformal ke sanggar kegiatan belajar/seluruh kelompok Pendidikan Nonformal.
(nonformal) di kabupaten/kota. belajar dan pemangku kepentingan (stakeholders) 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Penyelenggaraan pendidikan nonformal: Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
1. Pendidikan anak usia dini; Pengelolaan Pendidikan Oleh

1
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
3. Pengelolaan dan penyelenggaraan a. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan Pemerintah Daerah.
pendidikan anak usia dini dan sebelum jenjang pendidikan dasar; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan nonformal. b. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan melalui Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar
jalur pendidikan nonformal dan informal; Proses Pendidikan Kesetaraan
c. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan Program Paket A, Program Paket B,
nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), dan Program Paket C.
taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sederajat; Nomor 38 Tahun 2008 tentang
d. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan Pengelolaan Teknologi Informasi dan
informal berbentuk pendidikan keluarga atau Komunikasi di Lingkungan Departemen
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan Nasional.
2. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikan 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nonformal meliputi: Nomor 31 Tahun 2009 tentang Program
a. Perencanaan program; Paket C Kejuruan.
b. Pelaksanaan rencana kerja bidang pendidikan; 13. Standar Kompetensi dan Kompetensi
c. Pengawasan dan evaluasi; Dasar Pendidikan Kesetaraan Program
d. Kepemimpinan satuan pendidikan dan kelompok Paket A dan Program Paket B.
belajar; dan 14. Pedoman Program Kursus Wirausaha
e. Sistem informasi manajemen. Perkotaan.
3. Pendidikan kesetaraan 15. Pedoman Teknis Penyelenggaraan
a. Pendidikan kesetaraan program Paket A adalah Taman Penitipan Anak (Buku
sederajat dengan SD/MI, Paket B sederajat dengan Pedoman) Tahun 2007.
SMP/MTs, dan Paket C sederajat dengan SMA/MA.
b. Standar isi mencakup lingkup materi minimal dan
tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada program Paket A,
Paket B, dan Paket C.
c. Standar proses pendidikan kesetaraan program
Paket A, Paket B, dan Paket C mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaiaan hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran.
4. Pendidikan keaksaraan.
5. Pendidikan kursus.

2
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
4. - -

5.a. Pemberian izin pendirian serta Izin pendirian harus memenuhi syarat-syarat:
pencabutan izin penyelenggaraan 1. Isi pendidikan;
pendidikan nonformal. 2. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan;
3. Sarana dan prasarana pendidikan;
4. Pembiayaan pendidikan;
5. Sistem evaluasi dan sertifikasi; dan
6. Manajemen dan proses kegiatan satuan pendidikan
nonformal.

b.- -
c.- -
d.- -
e.- -

6.- -

7.- -

8.- -

9.- -

10. a.- -
b. Peremajaan data dalam sistem Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkat
informasi manajemen pendidikan nasional.
nasional untuk tingkat kab/kota.

2. Pembiayaan
1.a. - - 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
b. Penyediaan bantuan biaya 1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab tentang Sistem Pendidikan Nasional.
penyelenggaraan pendidikan anak bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
usia dini dan pendidikan nonformal masyarakat. 2005 tentang Standar Nasional
2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung
3
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
sesuai kewenangannya. jawab menyediakan anggaran pendidikan. Pendidikan.
c. Pembiayaan penjaminan mutu 3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
satuan pendidikan sesuai keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
kewenangannya. publik. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
4. Biaya pendidikan meliputi biaya satuan pendidikan, Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pemberian
biaya penyelenggaraan, dan/atau pengelolaan Bantuan Kepada Lembaga Pendidikan
pendidikan, dan biaya peserta didik. Nonformal dan Informal.
5. Pembiayaan satuan pendidikan terdiri atas biaya 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
investasi, biaya operasi, bantuan biaya pendidikan, Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
dan beasiswa: Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya 2009 untuk sekolah dasar/madrasah
investasi lahan pendidikan dan biaya investasi ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah
selain lahan pendidikan. pertama/madrasah tsanawiyah
b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan biaya (SMP/MTs), sekolah menengah
nonpersonalia. atas/madrrasah aliyah (SMA/MA),
c. Bantuan biaya pendidikan adalah dana pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK),
yang diberikan kepada peserta didik yang orang sekolah dasar luar biasa (SDLB),
tua atau walinya tidak mampu membiayai sekolah menengah pertama luar
pendidikannya. Pemberian bantuan biaya (SMPLB), dan biasa sekolah menengah
pendidikan berdasarkan prinsip kecukupan, atas luar biasa (SMALB).
kewajaran, keberlanjutan, keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.
6. Biaya penyelenggara dan/atau pengelolaan pendidikan
meliputi: biaya investasi dan biaya operasi.
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya
investasi lahan pendidikan dan biaya investasi
selain lahan pendidikan.
b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan biaya
nonpersonalia. Biaya personalia meliputi gaji
pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan
yang melekat pada gaji. Biaya nonpersonalia
meliputi bahan atau peralatan pendidikan habis
pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air,
jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

4
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
7. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan dana
pendidikan yang bersumber dari APBD dan sumber
lainnya.

3. Kurikulum 1. Kurikulum program Paket A dan Paket B, mencakup: 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
1.a. Koordinasi dan supervisi a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pengembangan kurikulum tingkat b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
satuan pendidikan pada kepribadian; 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan dasar (nonformal dan c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan Pendidikan.
informal). teknologi; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
d. kelompok mata pelajaran estetika; Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar
e. kelompok mata pelajaran jasa, seni, olahraga, dan Isi untuk Program Paket A, Program
kesehatan. Paket B, dan Program Paket C.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Kurikulum program Paket A, memuat: Nomor 3 Tahun 2008 tentang Proses
a. Pendidikan agama; Pendidikan Kesetaraan Program Paket
b. Pendidikan kewarganegaraan; A, Program Paket B, dan Program
c. Bahasa Indonesia; Paket C.
d. Matematika; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
e. IPA; Nomor 70 Tahun 2008 tentang Ujian
f. IPS; Kompetensi Bagi Peserta Didik Kursus
g. Seni dan budaya; dan Pelatihan dari Satuan Pendidikan
h. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan; Nonformal atau Warga Masyarakat
i. Keterampilan fungsional; yang Belajar Mandiri.
j. Muatan lokal; dan
k. Pengembangan kepribadian profesional.

3. Kurikulum program Paket B, memuat:


a. Pendidikan agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan;
c. Bahasa Indonesia;
d. Bahasa Inggris;
e. Matematika;
f. IPA;
g. IPS;
h. Seni budaya;

5
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
i. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;
j. Keterampilan fungsional;
k. Muatan lokal; dan
l. Pengembangan kepribadian profesional.
4. Kurikulum program Paket A dan Paket B
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b. Beragam, terpadu, dan tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
c. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
d. Menyeluruh dan berkesinambungan.
e. Belajar sepanjang hayat.
f. Seimbang antara kepentingan nasional dan
daerah.
g. Tematik dan partisipatif.
5. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan
tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada Program Paket A
dan Paket B.
b. Sosialisasi kerangka dasar dan Sosialisasi kepada seluruh satuan pendidikan nonformal
struktur kurikulum pendidikan dan stakeholders
anak usia dini, pendidikan dasar, 1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi
dan pendidikan menengah lulusan pendidikan nonformal kepada seluruh satuan
(nonformal ). pendidikan nonformal dan stakeholders.
2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi dan
standar kompetensi lulusan pendidikan nonformal.

c. sosialisasi dan implementasi 1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi lulusan
standar isi dan standar program Paket A dan Paket B kepada seluruh satuan
kompetensi lulusan pendidikan pendidikan dan stakeholders.
dasar (nonformal) 2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi dan
standar kompetensi lulusan program Paket A dan
Paket B.

6
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
2.a. - -

b. Sosialisasi dan fasilitasi 1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi


implementasi kurikulum tingkat lulusan pendidikan nonformal kepada seluruh satuan
satuan pendidikan pada pendidikan nonformal dan stakeholders.
pendidikan anak usia dini dan 2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi dan
pendidikan dasar (nonformal) standar kompetensi lulusan pendidikan nonformal.

3. Pengawasan pelaksanaan kurikulum Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan kurikulum


tingkat satuan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar
pendidikan dasar (nonformal). (nonformal).

4. Sarana dan prasarana 1. Pengawasan atas sarana dan prasarana pendidikan 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
1.a. Pengawasan terhadap nonformal dilakukan dengan mengacu kepada tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pemenuhan standar nasional standar yang berlaku. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
sarana dan prasarana pendidikan 2. Sarana dan prasarana sesuai program yang 2005 tentang Standar Nasional
anak usia dini dan pendidikan diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal. Pendidikan.
nonformal 3. Program pengelolaan sarana dan prasarana 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. Pengawasan pendayagunaan pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar
bantuan sarana dan prasarana kependidikan, dan peserta didik. Pengelola Pendidikan oleh Satuan
pendidikan (nonformal). 4. Pengelolaan sarana dan prasarana satuan pendidikan Pendidikan Nonformal.
nonformal direncanakan secara sistematis. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5. Pengelola perpustakaan dan/atau bahan belajar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.
satuan pendidikan nonformal menyediakan prosedur
operasional standar layanan.
6. Pengelolaan laboratorium dan/atau bengkel kerja
(workshop) dikembangkan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
dilengkapi dengan petunjuk/manual yang jelas.

2.a. – –
b. Pengawasan penggunaan buku 1. Pengawasan terhadap penggunaan buku (modul)
pelajaran pendidikan anak usia oleh satuan pendidikan nonformal dilakukan oleh
dini dan pendidikan nonformal. pengawas fungsional, atau bentuk lain dari lembaga
perwakilan pemangku kepentingan satuan
7
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
pendidikan nonformal.
2. pengawas fungsional (penilik) atau bentuk lain dari
lembaga perwakilan pemangku kepentingan satuan
pendidikan, dewan audit pada satuan pendidikan
berbadan hukum pendidikan, dan/atau masyarakat
melaporkan kepada pejabat yang berwenang apabila
menemukan penyimpangan dalam pengawasan.
3. pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanya dapat
dilakukan oleh lembaga yang memiliki kompetensi
dan kewenangan memeriksa.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003


5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun rencana tentang Sistem Pendidikan Nasional
1.a Perencanaan kebutuhan pendidik pengadaan Pegawai Negeri Sipil (pendidik dan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
dan tenaga kependidikan tenaga kependidikan) pendidikan nonformal sesuai 2010 tentang Pengelolaan dan
pendidikan nonformal. peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggaraan Pendidikan.
2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang 2005 tentang Standar Nasional
diperlukan untuk menjamin terselenggaranya Pendidikan.
pendidikan yang bermutu. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. Pendidik merupakan tenaga profesional yang Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar
berkualifikasi dan memiliki kompetensi sebagai Pengelolaan Pendidikan dan Satuan
pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, pendidik Pendidikan Nonformal.
PAUD, penguji, pembimbing, dan sebutan lain yang 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sesuai kekhususannya, serta berpartisipasi dalam Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar
menyelenggarakan pendidikan. Penguji pada Kursus dan Pelatihan.
4. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
yang memiliki kompetensi sebagai Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar
pengelola/penyelenggara yang mengabdikan diri dan Pembimbing pada Kursus dan Pelatihan.
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan. Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar
Pengelola Kursus.
b Pengangkatan dan penempatan Pengangkatan dan penempatan pendidik PNS sesuai 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidik dan tenaga kependidikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nomor 43 Tahun 2009 tentang Standar
PNS untuk pendidikan nonformal 1. Pendidik dan tenaga kependidikan nonformal yang Tenaga Administrasi Pendidikan pada
sesuai kewenangannya. diangkat oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah Program Paket A, Paket B, dan Paket C.

8
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
2. Pemindahan pendidik dan tenaga dapat dipindah tugaskan antar provinsi, antar 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kependidikan PNS di kabupaten/kota, antar kecamatan karena alasan Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar
kabupaten/kota. kebutuhan pendidikan. Pengelola Pendidikan pada Program
Paket A, Paket B, dan Paket C.
2. Pemindahan tenaga pendidik dan kependidikan 10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat Nomor 45 Tahun 2009 tentang Standar
diatur oleh penyelenggara pendidikan nonformal. Teknisi Sumber Belajar pada Kursus
dan Pelatihan.

3. Peningkatan kesejahteraan, 1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, pendidik


penghargaan, dan perlindungan dan tenaga kependidikan pendidikan nonformal
pendidik dan tenaga berhak:
kependidikan pendidikan nonformal. a. Memperoleh penghasilan dan jaminan
kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas.
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
dan hak atas hasil kelayakan intelektual.
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,
prasarana, fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,
berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerah
khusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,
kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam,
dan/atau bentuk penghargaan lain.
3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas
meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi,
serta perlindungan kesehatan, dan keselamatan kerja.

4.a. Pembinaan dan pengembangan 1. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan kependidikan pendidikan nonformal meliputi:
pendidikan nonformal. a. pembinaan dan pengembangan profesi dan karir;
b. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan

9
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
tenaga kependidikan pendidikan nonformal
dilakukan melalui jabatan fungsional.
c. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan nonformal
dilakukan melalui penugasan, kenaikan pangkat,
dan promosi.
2. Pemerintah daerah wajib membina dan
mengembangkan pendidik dan tenaga kependidikan
nonformal sesuai dengan kewenangannya serta
membantu pembinaan dan pengembangan pendidik
dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan
nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat.

b. Pemberhentian pendidik dan Pendidik dan tenaga kependidikan nonformal dapat


tenaga kependidikan PNS pada diberhentikan dengan hormat dan tidak dengan hormat
pendidikan nonformal selain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
karena pelanggaran peraturan
perundang-undangan

6. Pengendalian mutu pendidikan Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lain 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
berkepentingan. 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
1. Penilaian hasil belajar 1. Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian 2005 tentang Pendanaan Pendidikan.
kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan Nomor 30 Tahun 2005 tentang Badan
memperbaiki proses pembelajaran. Akreditasi PNF.
2. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
terprogram dengan menggunakan tes dalam bentuk Nomor 49 tahun 2007 tentang Standar
tertulis atau lisan dan nontes dalam bentuk pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil Pendidikan Nonformal.
karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
portofolio, dan penilaian diri. Nomor 17 Tahun 2007 tentang Ujian

10
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
3. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan standar Nasional Pendidikan Kesetaraan.
penilaian pendidikan dan panduan penilaian kelompok 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
mata pelajaran. Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar
4. Penilaian hasil belajar untuk memperoleh ijazah Proses Pendidikan Kesetaraan Program
Program Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukan Paket A, Program Paket B, dan
setelah peserta didik mencapai SKK yang disyaratkan. Program Paket C.
5. Pemberian ijazah atau sertifikat oleh satuan 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan nonformal kepada lulusannya wajib Nomor 15 Tahun 2008 tentang Ujian
memenuhi standar nasional. Nasional Pendidikan Kesetaraan Tahun
2008.
1. – - 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Membantu pelaksanaan ujian 1. Menetapkan penyelenggara ujian nasional untuk Nomor 70 Tahun 2008 tentang Ujian
nasional pendidikan nonformal. Program Paket A, Program Paket B, dan Program Kompetensi Bagi Peserta Didik Kursus
3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, Paket C Kabupaten/Kota dan Penyelenggara Ujian dan Pelatihan dari Satuan Pendidikan
dan evaluasi pelaksanaan ujian Nasional untuk Program Paket A, Program Paket B, Nonformal atau Warga Masyarakat
pendidikan nonformal skala dan Program Paket C Kecamatan. yang Belajar Mandiri.
kabupaten/kota. 2. Menetapkan dan mengkoordinasikan Tim Pengawas 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Ujian Nasional untuk Program Paket A, Program Paket Nomor 86 Tahun 2008 tentang Kriteria
B, dan Program Paket C. dan Perangkat Akreditasi Pendidikan
3. Mengkoordinasikan, memfasilitasi, memantau, dan Nonformal.
mengevaluasi penyelenggaraan Ujian Nasional 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Program Paket A, Program Paket B, dan Program Nomor 80 Tahun 2009 tentang Kriteria
Paket C di daerahnya. dan Perangkat Akreditasi Pendidikan
4. Melaporkan pelaksanaan Ujian Nasional untuk Nonformal.
Program Paket A, Program Paket B, dan Program 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Paket C di daerahnya kepada gubernur. Nomor 21 Tahun 2009 tentang Ujian
Nasional untuk Program Paket A,
4. - - Program Paket B, dan Program Paket C
tahun 2009.
5. Penyediaan biaya Biaya penyelenggaraan ujian nasional untuk Program 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penyelenggaraan ujian Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C Nomor 76 Tahun 2009 tentang Ujian
pendidikan nonformal skala menjadi tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah Nasional untuk Program Paket C
kabupaten/kota. Daerah. Kejuruan tahun 2009.
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 77 Tahun 2009 tentang Ujian
Nasional untuk Program Paket A,

11
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
2. Evaluasi Program Paket B, dan Program Paket
1. a. - - C,Program Paket C Kejuruan tahun
b. Pelaksanaan Evaluasi 1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, 2010.
pengelola, satuan, jalur, dan program pendidikan. 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
jenjang, dan jenis pendidikan 2. Evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program, Nomor 63 Tahun 2009 tentang tentang
pada pendidikan nonformal penilik, dan/atau dinas kabupaten/kota yang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
skala kabupaten/kota. bertanggung jawab di bidang pendidikan.
3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahun
sekali dan dilaporkan kepada Menteri.

2.a. - -
b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar
pencapaian standar nasional nasional pendidikan oleh peserta didik, program,
pendidikan pada pendidikan dan/atau satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga
nonformal skala evaluasi mandiri dan dibentuk oleh masyarakat.
kabupaten/kota. 2. Pemerintah Daerah memfasilitasi pelaksanaan
evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.
3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri dilaporkan
kepada menteri.
4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga evaluasi
mandiri diumumkan kepada publik dan dilaporkan
kepada BSNP.

3. Akreditasi
1.a. - -
b. Membantu pemerintah dalam 1. Melakukan pembinaan kepada satuan pendidikan
pelaksanaan akreditasi berdasarkan hasil akreditasi sesuai dengan
pendidikan nonformal kewenangannya.

2. Pelaksanaan akreditasi pada program pendidikan


nonformal dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dan
dapat dilakukan kurang dari 5 tahun apabila
pendidikan nonformal yang bersangkutan mengajukan
permohonan untuk diakreditasi ulang.

12
NO. KEWENANGAN KAB/KOTA
(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) NSPK ACUAN
4. Penjaminan mutu 1. penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk
memenuhi atau melampaui standar nasional
pendidikan.
2. penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara
bertahap, sistematis, dan terencana.

1. - -
2.a. Supervisi dan fasilitasi satuan Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikan
pendidikan anak usia dini dan nonformal untuk menyelenggarakan atau mengatur
pendidikan nonformal dalam penyelenggaraannnya dalam melakukan penjaminan
penjaminan mutu untuk mutu bekerjasama dengan PP-PNFI, BP-PNFI, Dinas
memenuhi standar nasional Pendidikan Provinsi, dan instansi terkait lainnya.
pendidikan.
b. - -
c. Supervisi dan fasilitasi satuan Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikan
pendidikan (nonformal) berbasis keunggulan lokal dalam melakukan penjaminan
berbasis keunggulan lokal mutu.
dalam penjaminan mutu.
d. Evaluasi pelaksanaan dan Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program
dampak penjaminan mutu penjaminan mutu pendidikan nonformal, meliputi
satuan pendidikan skala kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan
kabupaten/kota. mutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,


Salinan sesuai dengan aslinya.
TTD.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional, MOHAMMAD NUH

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

13
SALINAN
LAMPIRAN IX PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN NONFORMAL
DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN


(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

1. Kebijakan:
1.a. Penetapan kebijakan 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik. 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
operasional pendidikan 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(nonformal) di provinsi sesuai sekolah. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
dengan kebijakan nasional. 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia tentang Pemerintahan Daerah.
dan karakter bangsa. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
b. perencanaan strategis 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang 2007 tentang Standar Isi untuk Program
pendidikan nonformal sesuai membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, Paket A, Program Paket B, dan Program
dengan perencanaan strategis sportif dan wirausaha. Paket C.
5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.
pendidikan nasional. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.
7. Penyediaan buku teks murah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal 2010 tentang Pengelolaan dan
dan informal. Penyelenggaraan Pendidikan.
11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
perbatasan, tertinggal, dan bencana. Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan Strategis Kementerian Pendidikan Nasional
dunia usaha dan dunia industri. Tahun 2010–2014.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
c. koordinasi dan sinkronisasi 1. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar
kebijakan operasional dan dan program pendidikan nonformal antar Pengelola Pendidikan oleh Satuan
program pendidikan (nonformal) kabupaten/kota dilaksanakan secara berkala. Pendidikan Nonformal.
antar kabupaten/kota. 2. Menjamin terselenggaranya koordinasi dan 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
integrasi penyelenggaraan pendidikan, Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
pengembangan sistem pendanaan pendidikan, Pengelolaan Pendidikan Oleh Pemerintah
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, Daerah.
1 b.
Keterangan : *) Di dalam PP No. 38 Tahun 2007, kebijakan butir b adalah butir c dan butir c adalah butir
Pertukaran tempat ini disebabkan NSPK butir a dan butir c sama.
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

serta penyediaan sarana dan prasarana 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan antar kabupaten/kota. Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar
Proses Pendidikan Kesetaraan Program
2. a. - – Paket A, Program Paket B, dan Program
Paket C.
b. Sosialisasi dan pelaksanaan Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
standar nasional pendidikan pendidikan nonformal ke seluruh kabupaten/kota dan Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
(nonformal) di tingkat provinsi. stakeholders. Teknologi Informasi dan Komunikasi di
Lingkungan Departemen Pendidikan
3. Koordinasi atas pengelolaan dan Pemerintah daerah provinsi berkoordinasi dengan Nasional.
penyelenggaraan pendidikan, pemerintah daerah kabupaten/kota, P2-PNFI, BP- 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pengembangan tenaga PNFI, dan organisasi kemasyarakatan bidang Nomor 70 Tahun 2008 tentang Uji
kependidikan dan penyediaan pendidikan nonformal lainnya. Kompetensi bagi peserta didik kursus dan
fasilitas penyelenggaraan pelatihan dari satuan pendidikan nonformal
pendidikan lintas kabupaten/kota atau warga masyarakat yang belajar
untuk pendidikan (nonformal). mandiri.
13. Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar
4. - - Pendidikan Kesetaraan Program Paket A
dan Program Paket B.
5.a. - - 14. Pedoman Program Kursus Wirausaha
Perkotaan.
b. - - 15. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Taman
Penitipan Anak (Buku Pedoman) Tahun
c. - - 2007.

d. - -

e. - -

6. - -

7. - -

8. - -

9. - -
2
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

10. a. – -

b. Peremajaan data dalam sistem Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkat
informasi manajemen nasional.
pendidikan nasional untuk
tingkat provinsi.

2. Pembiayaan
1.a. - -
b. - - 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c. Pembiayaan penjaminan mutu 1. Biaya pendidikan terdiri atas biaya satuan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
satuan pendidikan (nonformal) pendidikan, biaya penyelenggaraan dan/atau
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
sesuai kewenangannya. pengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi peserta
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
didik.
2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
2. Biaya pendidikan nonformal terdiri atas: 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
a. Biaya investasi (lahan dan selain lahan); Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pemberian
b. Biaya operasi (personalia dan nonpersonalia); Bantuan Kepada Lembaga Pendidikan
c. Bantuan biaya pendidikan; Nonformal dan Informal.
d. Beasiswa. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. Pendanaan biaya investasi lahan dan selain Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
lahan: Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009
a. Pendanaan biaya investasi lahan satuan untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
pendidikan bukan pelaksana program wajib (SD/MI), sekolah menengah
belajar nonformal yang diselenggarakan oleh pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs),
pemerintah daerah menjadi tanggung jawab sekolah menengah atas/madrrasah aliyah
pemerintah daerah sesuai kewenangannya dan (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan
dialokasikan dalam anggaran pemerintah (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB),
daerah. sekolah menengah pertama luar (SMPLB),
b. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk dan biasa sekolah menengah atas luar biasa
satuan pendidikan dasar pelaksana program (SMALB).
wajib belajar nonformal yang diselenggarakan
oleh pemerintah daerah menjadi tanggung
jawab pemerintah daerah sesuai

3
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

kewenangannya dan dialokasikan dalam


anggaran pemerintah daerah.
c. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk
satuan pendidikan yang bukan pelaksana
program wajib belajar nonformal yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah
menjadi tanggungjawab bersama pemerintah
daerah sesuai kewenangannya dan
masyarakat.
4. Biaya Personalia:
a. Biaya personalia penyelenggaraan dan
pengelolaan pendidikan nonformal oleh
pemerintah daerah terdiri atas:
1) Gaji pokok bagi pegawai negeri sipil daerah;
2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi
pegawai negeri sipil daerah;
3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural
bagi pegawai negeri sipil daerah di luar guru
dan dosen, dan
4) Tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional
bagi pegawai negeri sipil daerah di luar guru
dan dosen.
b. Tanggungjawab pemerintah daerah terhadap
pendanaan biaya personalia bukan pegawai
negeri sipil di sektor pendidikan meliputi:
1) Subsidi tunjangan fungsional bagi guru tetap
sekolah yang ditugaskan oleh pemerintah
daerah atau penyelenggara/ satuan
pendidikan yang didirikan masyarakat;
2) Honorarium bagi guru honor yang ditugaskan
oleh pemerintah daerah, dan
3) Honorarium bagi personalia pendidikan
kesetaraan, keaksaraan, dan pendidikan
nonformal lainnya yang diselenggarakan
pemerintah daerah atau masyarakat atas
inisiatif pemerintah daerah.
4
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

5. Biaya Nonpersonalia:
a. Pendanaan biaya nonpersonalia untuk satuan
pendidikan dasar pelaksana program wajib
belajar nonformal yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah sesuai kewenangannya
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
dan dialokasikan dalam anggaran pemerintah
daerah.
b. Pendanaan biaya nonpersonalia satuan
pendidikan yang bukan pelaksana program
wajib belajar nonformal yang diselenggarakan
oleh pemerintah daerah sesuai kewenangannya
menjadi tanggungjawab bersama antara
pemerintah daerah dan masyarakat.
c. Pemerintah dan pemerintah daerah dapat
membantu pendanaan biaya nonpersonalia
satuan atau program pendidikan nonformal,
yang diselenggarakan oleh masyarakat.
6. Bantuan biaya pendidikan dan beasiswa:
a. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya memberi bantuan biaya
pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik
yang orang tua atau walinya tidak mampu
membiayai pendidikan.
b. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya dapat memberi beasiswa
kepada peserta didik.
7. Pemberian bantuan dana pendidikan nonformal
yang diselenggarakan oleh masyarakat.
8. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan dana
pendidikan yang bersumber dari APBD dan
sumber lainnya.

5
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

3. Kurikulum 1. Kurikulum program Paket C, mencakup:


1.a. Koordinasi dan supervisi a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
pengembangan kurikulum mulia; tentang Sistem Pendidikan Nasional.
tingkat satuan pendidikan pada b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
pendidikan menengah dan kepribadian; 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
(nonformal dan informal). c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
teknologi; Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi
d. kelompok mata pelajaran estetika; untuk Program Paket A, Program Paket B,
e. kelompok mata pelajaran jasa, seni, olahraga, dan Program Paket C.
dan kesehatan. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Kurikulum program Paket C (Program IPA/IPS) Nomor 3 Tahun 2008 tentang Proses
memuat: Pendidikan Kesetaraan Program Paket A,
a. Pendidikan agama; Program Paket B, dan Program Paket C.
b. Pendidikan kewarganegaraan; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
c. Bahasa Indonesia; Nomor 70 Tahun 2008 tentang Ujian
d. Bahasa Inggris; Kompetensi Bagi Peserta Didik Kursus dan
e. Matematika; Pelatihan dari Satuan Pendidikan Nonformal
f. Fisika; atau Warga Masyarakat yang Belajar
g. Kimia; Mandiri.
h. Biologi;
i. Sejarah;
j. Geografi;
k. Ekonomi;
l. Sosiologi;
m. Seni dan budaya;
n. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;
o. Keterampilan fungsional;
p. Muatan lokal; dan
q. Pengembangan kepribadian profesional.
3. Kurikulum program Paket C (Program Bahasa)
memuat:
a. Pendidikan agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan;
c. Bahasa Indonesia;
d. Bahasa Inggris;
e. Matematika;
6
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

f. Fisika;
g. Kimia;
h. Biologi;
i. Sejarah;
j. Geografi
k. Ekonomi;
l. Sosiologi;
m. Antropologi;
n. Sastra Indonesia;
o. Bahasa Asing;
p. Seni Budaya;
q. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;
r. Keterampilan fungsional;
s. Muatan lokal; dan
t. Pengembangan kepribadian profesional.
4. Kurikulum program Paket C dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
b. Beragam, terpadu, dan tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
c. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
d. Menyeluruh dan berkesinambungan.
e. Belajar sepanjang hayat.
f. Seimbang antara kepentingan nasional dan
daerah.
g. Tematik dan partisipatif.
5. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan
tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada Program Paket
C.

7
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

b. Sosialisasi kerangka dasar dan Sosialisasi kepada seluruh kabupaten/kota dan


struktur kurikulum pendidikan stakeholders sesuai dengan pedoman yang disusun
menengah (nonformal dan BSNP.
informal).

c. Sosialisasi dan implementasi 1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi


standar isi dan standar lulusan program Paket C kepada seluruh
kompetensi lulusan pendidikan kabupaten/kota dan stakeholders.
menengah (nonformal dan 2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi dan
informal). standar kompetensi lulusan program Paket C.

2. a. - -
b. Sosialisasi dan fasilitasi 1. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan
implementasi kurikulum tingkat kepada seluruh kabupaten/kota dan stakeholders
satuan pendidikan pada sesuai dengan pedoman yang disusun BSNP.
pendidikan menengah 2. Pemberian fasilitasi implementasi kurikulum tingkat
(nonformal dan informal). satuan pendidikan kepada seluruh kabupaten/kota
( dan stakeholders.

3. Pengawasan pelaksanaan Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan kurikulum


kurikulum tingkat satuan tingkat satuan pendidikan pada program Paket C.
pendidikan pada pendidikan
menengah (nonformal dan
informal).

4. Sarana dan prasarana


1.a. - -
b. Pengawasan pendayagunaan Pengawasan atas sarana dan prasarana pendidikan
bantuan sarana dan prasarana nonformal dilakukan dengan mengacu kepada standar 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
pendidikan (nonformal). yang berlaku. tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2.a. - - 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. - - Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar
8
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

Pengelola Pendidikan oleh Satuan


Pendidikan Nonformal.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pemberian
Bantuan Kepada Lembaga Pendidikan
Nonformal dan Informal.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. a - - 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
b- - tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
2. Pemindahan pendidik dan tenaga 1. Pendidik dan tenaga kependidikan nonformal yang tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
kependidikan pendidikan Pegawai diangkat oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah Pendidikan.
Negeri Sipil (nonformal) di dapat dipindah tugaskan antar provinsi, antar 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
kabupaten/kota. kabupaten/kota, antar kecamatan karena alasan tentang Standar Nasional Pendidikan.
kebutuhan pendidikan. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Pemindahan tenaga pendidik dan kependidikan Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar
nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat Pengelolaan Pendidikan dan Satuan
diatur oleh penyelenggara pendidikan nonformal Pendidikan Nonformal.
setelah mendapat persetujuan dari Dinas 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Pendidikan setempat. Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar
Penguji pada Kursus dan Pelatihan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
- Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar
3. - Pembimbing pada Kursus dan Pelatihan.
- 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
4. a. - - Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar
b. - Pengelola Kursus.
- 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5. - Nomor 43 Tahun 2009 tentang Standar
- Tenaga Administrasi Pendidikan pada
6. - Program Paket A, Paket B, dan Paket C.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar
9
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

Pengelola Pendidikan pada Program Paket


A, Paket B, dan Paket C.
10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 45 Tahun 2009 tentang Standar
Teknisi Sumber Belajar pada Kursus dan
Pelatihan.

6. Pengendalian mutu pendidikan 1. Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
1. Penilaian hasil belajar. pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian tentang Sistem Pendidikan Nasional.
kompetensi peserta didik, serta digunakan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
hasil belajar dan memperbaiki proses 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
pembelajaran. 2005 tentang Pendanaan Pendidikan.
2. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik,
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan terprogram dengan menggunakan tes dalam Nomor 49 tahun 2007 tentang Standar
bentuk tertulis atau lisan, dan nontes dalam pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan
bentuk pengamatan kinerja, pengukuran sikap, Pendidikan Nonformal.
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Nomor 17 Tahun 2007 tentang Ujian
3. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Nasional Pendidikan Kesetaraan.
standar penilaian pendidikan dan panduan 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penilaian kelompok mata pelajaran. Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar
4. Penilaian hasil belajar untuk memperoleh ijazah Proses Pendidikan Kesetaraan Program
Program Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukan Paket A, Program Paket B, dan Program
setelah peserta didik mencapai SKK yang Paket C.
disyaratkan. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5. Pemberian ijazah atau sertifikat oleh satuan Nomor 15 Tahun 2008 tentang Ujian
pendidikan nonformal kepada lulusannya wajib Nasional Pendidikan Kesetaraan Tahun
memenuhi standar nasional. 2008.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
1. - - Nomor 70 Tahun 2008 tentang Ujian
Kompetensi Bagi Peserta Didik Kursus dan
2. Membantu pelaksanaan ujian 1. Menetapkan penyelenggara ujian nasional untuk Pelatihan dari Satuan Pendidikan Nonformal
nasional pendidikan program Paket A, program Paket B, dan program atau Warga Masyarakat yang Belajar
nonformal. Paket C; Mandiri.
3. Koordinasi, fasilitasi, 2. Mengkoordinasikan, memfasilitasi, memantau, dan 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
10
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

monitoring, dan evaluasi mengevaluasi penyelenggaraan ujian nasional Nomor 86 Tahun 2008 tentang Kriteria dan
pelaksanaan ujian pendidikan untuk program Paket A, program Paket B, dan Perangkat Akreditasi Pendidikan Nonformal.
nonformal skala provinsi. program Paket C di daerahnya; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. Menggandakan bahan ujian nasional untuk Nomor 80 Tahun 2009 tentang Kriteria dan
program Paket A, Program Paket B, dan program Perangkat Akreditasi Pendidikan Nonformal.
Paket C dengan memperhatikan aspek 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pengamanan dan kualitas hasil penggandaan; Nomor 21 Tahun 2009 tentang Ujian
4. Melaporkan pelaksanaan ujian nasional untuk Nasional untuk Program Paket A, Program
program Paket A, program Paket B, dan program Paket B, dan Program Paket C tahun 2009.
Paket C di wilayahnya kepada Menteri melalui 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
BSNP. Nomor 76 Tahun 2009 tentang Ujian
Nasional untuk Program Paket C Kejuruan
4. - tahun 2009.
5. Penyediaan biaya Biaya penyelenggaraan ujian nasional untuk Program 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penyelenggaraan ujian Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C Nomor 77 Tahun 2009 tentang Ujian
pendidikan nonformal skala menjadi tanggungjawab Pemerintah dan pemerintah Nasional untuk Program Paket A, Program
provinsi. daerah. Paket B, dan Program Paket C,Program
Paket C Kejuruan tahun 2010.
2. Evaluasi 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
1.a. - - Nomor 63 Tahun 2009 tentang tentang
b. Pelaksanaan Evaluasi 1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
pengelola, satuan, jalur, lembaga, dan program pendidikan.
jenjang, dan jenis pendidikan 2. Evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program,
pada pendidikan nonformal penilik, dan/atau dinas provinsi yang bertanggung
skala provinsi. jawab di bidang pendidikan.
3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahun
sekali dan dilaporkan kepada Menteri.
2. a. - -

b.Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar


pencapaian standar nasional nasional pendidikan oleh peserta didik, program,
pendidikan pada pendidikan dan/atau satuan pendidikan dilakukan oleh
nonformal skala provinsi. lembaga evaluasi mandiri dan dibentuk oleh
masyarakat
2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaan
evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.
11
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri dilaporkan


kepada Menteri.
4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga
evaluasi mandiri diumumkan kepada publik dan
dilaporkan kepada BSNP.
3. Akreditasi
1.a. - -
b. - -
4. Penjaminan mutu
1. 1. - -
2. a. - -
b. - -
c. - -
d. Evaluasi pelaksanaan dan Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program
dampak penjaminan mutu penjaminan mutu pendidikan nonformal, meliputi
satuan pendidikan skala kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan
provinsi. mutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Salinan sesuai dengan aslinya. TTD.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional, MOHAMMAD NUH

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

12
SALINAN
LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN TINGGI
DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN


(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

1. Kebijakan :
1.a. –
b. –
c. –

2.a. –
b. –

3. –

4. –

5.a. –
b. –
c. –
d. –
e. –

1
NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
6. Pemberian dukungan sumber 1. Pemberian bantuan sarana dan prasarana 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
daya terhadap penyelenggaraan penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai tentang Sistem Pendidikan Nasional.
perguruan tinggi kemampuan daerah. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2. Pemberian bantuan dana penyelenggaraan 2005 tentang Standar Nasional
7. – perguruan tinggi sesuai kemampuan daerah. Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
8. – 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
9. – 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
10.a. –
b. –

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,


Salinan sesuai dengan aslinya.
TTD.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional,
MOHAMMAD NUH

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

2
SALINAN
LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR
DI PROVINSI
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
1. Kebijakan :
1. a. Penetapan kebijakan operasional 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun
pendidikan (TK/TKLB, SD/SDLB, pendidik. 2003 tentang Sistem Pendidikan
SMP/SMPLB) di provinsi sesuai 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan Nasional.
dengan kebijakan nasional. pengawas sekolah. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun
b. Perencanaan strategis 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
pendidikan anak usia dini dan mulia dan karakter bangsa. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19
pendidikan dasar (TK/TKLB, 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang Tahun 2005 tentang Standar Nasional
SD/SDLB, SMP/SMPLB), sesuai membangun manusia yang berjiwa kreatif, Pendidikan.
inovatif, sportif dan wirausaha. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47
dengan perencanaan strategis
5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan. Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
pendidikan nasional.*)
6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17
teknologi informasi dan komunikasi di bidang Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
pendidikan. Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Penyediaan buku teks murah. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. Strategis Kementerian Pendidikan
10. Penguatan dan perluasan pendidikan Nasional Tahun 2010–2014.
nonformal dan informal. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
11. Akselerasi pembangunan pendidikan di Nomor 50 Tahun 2007 tentang
daerah perbatasan, tertinggal, dan bencana. Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan Pemerintah Daerah.
dunia usaha dan dunia industri. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang
c. Koordinasi dan sinkronisasi 1. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh
kebijakan operasional dan operasional dan program pendidikan anak Satuan Pendidikan Dasar dan
program pendidikan (TK/TKLB, usia dini formal dan pendidikan dasar antar Menengah.
SD/SDLB, SMP/SMPLB) antar kabupaten/kota dilaksanakan secara berkala. 9. Keputusan Menteri Pendidikan
kabupaten/kota.*) 2. Menjamin terselenggaranya koordinasi dan Nasional Nomor 060/U/2002 tentang
integrasi penyelenggaraan pendidikan, Pedoman Pendirian Sekolah.
pengembangan sistem pendanaan 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 38 Tahun 2008 tentang
pendidikan, pengembangan pendidik dan
Pengelolaan Teknologi Informasi dan
1 butir b.
Keterangan : *) Di dalam PP No. 38 Tahun 2007, kebijakan butir b adalah butir c dan butir c adalah
Pertukaran tempat ini disebabkan NSPK butir a dan butir c sama.
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
tenaga kependidikan, serta penyediaan Komunikasi di Lingkungan
sarana dan prasarana pendidikan antar Departemen Pendidikan Nasional.
kabupaten/kota. 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 39 Tahun 2008 tentang
2. a - - Pembinaan Kesiswaan.
b. Sosialisasi dan pelaksanaan Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
standar nasional pendidikan di pendidikan anak usia dini formal, pendidikan Nomor 59 Tahun 2008 tentang
tingkat provinsi. dasar, dan pendidikan luar biasa ke seluruh Pengesahan fotokopi Ijazah/Surat
kabupaten/kota dan stakeholders. Tanda Tamat Belajar, Surat
Keterangan Pengganti yang
3. Koordinasi atas pengelolaan dan Pemerintah provinsi berkoordinasi dengan Berpenghargaan Sama Dengan
penyelenggaraan pendidikan, pemerintah daerah kabupaten/kota, dewan Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar dan
pengembangan tenaga pendidikan provinsi, badan akreditasi provinsi Penerbitan Surat Keterangan
kependidikan dan penyediaan sekolah/madrasah, LPMP, LPTK, dan organisasi Pengganti yang Berpenghargaan
fasilitas penyelenggaraan kemasyarakatan bidang pendidikan lainnya Sama dengan Ijazah/Surat Tanda
pendidikan lintas kab/kota, untuk Tamat Belajar.
tingkat pendidikan dasar (TK/TKLB, 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
SD/SDLB, SMP/SMPLB). Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Oleh
4. - - Lembaga Pendidikan Asing di
Indonesia.
5. a. - - 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. - - Nomor 78 Tahun 2009 tentang
c. Penyelenggaraan dan/atau Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
pengelolaan satuan pendidikan satuan pendidikan dasar untuk dikembangkan Internasional pada Jenjang Pendidikan
dan/atau program studi bertaraf menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Dasar dan Menengah.
internasional pada jenjang 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan dasar (sekolah Nomor 70 Tahun 2009 tentang
menengah pertama) Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik
d. - - yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
e. - - Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa.
6. -
-

7. Pemantauan dan evaluasi satuan 1. Pemantauan dilakukan dalam rangka


pendidikan (sekolah menengah pembinaan dan evaluasi satuan pendidikan
pertama) bertaraf internasional. (sekolah menengah pertama) bertaraf
internasional.
2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
lembaga, program pendidikan, dan pengelola
2
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
satuan pendidikan (sekolah menengah
pertama).
3. Evaluasi dilakukan oleh penyelenggara
program dan/atau dinas provinsi yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan.
4. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan
kepada Menteri.
-
8. -
-
9. -
10. a. - -
b. Peremajaan data dalam sistim Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan
informasi manajemen tingkat nasional.
pendidikan nasional untuk
tingkat provinsi.

2. Pembiayaan
1. a. - -
b. Penyediaan bantuan biaya 1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
penyelenggaraan pendidikan jawab bersama antara Pemerintah, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(sekolah menengah pertama) pemerintah daerah, dan masyarakat. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19
bertaraf internasional sesuai 2. Pemerintah dan pemerintah daerah Tahun 2005 tentang Standar Nasional
kewenangannya. bertanggung jawab menyediakan anggaran Pendidikan.
pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48
3. Pemerintah daerah provinsi dapat Tahun 2008 tentang Pendanaan
menyediakan dana tambahan di atas biaya Pendidikan.
investasi lahan yang diperlukan untuk 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pemenuhan rencana pengembangan Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
program atau satuan pendidikan yang Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun
diselenggarakan pemerintah daerah sesuai 2009 untuk sekolah dasar/madrasah
kewenangannya menjadi bertaraf ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah
internasional dan/atau berbasis keunggulan pertama/madrasah tsanawiyah
lokal. (SMP/MTs), sekolah menengah
4. Anggaran biaya investasi lahan satuan atas/madrrasah aliyah (SMA/MA),
pendidikan yang dikembangkan menjadi sekolah menengah kejuruan (SMK),
bertaraf internasional dan/atau berbasis sekolah dasar luar biasa (SDLB),
3
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
keunggulan lokal harus merupakan bagian sekolah menengah pertama luar
integral dari anggaran tahunan satuan (SMPLB), dan biasa sekolah
pendidikan yang diturunkan dari rencana menengah atas luar biasa (SMALB).
kerja tahunan yang merupakan pelaksanaan
dari rencana strategis satuan pendidikan.
5. Pemerintah daerah provinsi dapat
menyediakan pendanaan tambahan diatas
biaya investasi selain lahan yang diperlukan
untuk pemenuhan rencana pengembangan
satuan pendidikan yang diselenggarakan
pemerintah daerah sesuai kewenangannya
menjadi bertaraf internasional dan/atau
berbasis keunggulan lokal.
6. Anggaran biaya investasi selain lahan untuk
satuan pendidikan dasar yang dikembangkan
menjadi bertaraf internasional dan/atau
berbasis keunggulan lokal harus merupakan
bagian integral dari anggaran tahunan
satuan pendidikan yang diturunkan dari
rencana kerja tahunan yang merupakan
pelaksanaan dari rencana strategis satuan
pendidikan.
7. Pemerintah daerah provinsi dapat
menyediakan pendanaan tambahan di atas
biaya personalia yang diperlukan untuk
pemenuhan rencana pengembangan satuan
pendidikan yang diselenggarakan
pemerintah daerah sesuai kewenangannya
menjadi bertaraf internasional dan/atau
berbasis keunggulan lokal.
8. Anggaran biaya personalia satuan
pendidikan dasar yang dikembangkan
menjadi bertaraf internasional dan/atau
berbasis keunggulan lokal harus merupakan
bagian integral dari anggaran tahunan
satuan pendidikan yang diturunkan dari
rencana kerja tahunan yang merupakan
pelaksanaan dari rencana kerja strategis
satuan pendidikan.
9. Pemerintah daerah provinsi dapat

4
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
menyediakan pendanaan tambahan di atas
biaya nonpersonal yang diperlukan untuk
pemenuhan rencana pengembangan satuan
atau program pendidikan yang
diselenggarakan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya menjadi bertaraf
internasional dan/atau berbasis keunggulan
lokal.
10. Anggaran biaya nonpersonalia satuan
pendidikan dasar yang dikembangkan
menjadi bertaraf internasional dan/atau
berbasis keunggulan lokal harus merupakan
bagian integral dari anggaran tahunan satuan
pendidikan yang diturunkan dari rencana
kerja tahunan yang merupakan pelaksanaan
dari rencana kerja strategis satuan
pendidikan.

c. Pembiayaan penjaminan mutu 1. Biaya pendidikan terdiri dari : biaya satuan


satuan pendidikan sesuai pendidikan, biaya penyelenggaraan dan atau
kewenangannya (TK/TKLB, pengelolaan pendidikan dan biaya pribadi
SD/SDLB, SMP/SMPLB). peserta didik.
2. Biaya satuan pendidikan terdiri atas:
a. Biaya investasi (lahan dan selain lahan);
b. Biaya operasi (personalia dan non
personalia);
c. Bantuan biaya pendidikan;
d. Beasiswa.
3. Pendanaan biaya investasi lahan satuan
pendidikan anak usia dini formal luar biasa
dan pendidikan dasar pelaksana program
wajib belajar, yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah menjadi tanggungjawab
pemerintah daerah sesuai kewenangannya
dan dialokasikan dalam anggaran daerah.
4. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk
satuan pendidikan anak usia dini formal luar
biasa dan pendidikan dasar pelaksana
program wajib belajar yang diselenggarakan
5
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
oleh pemerintah daerah menjadi tanggung
jawab pemerintah daerah sesuai
kewenangannya dan dialokasikan dalam
anggaran pemerintah daerah.
5. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadap
pendanaan biaya personal pegawai negeri
sipil di sektor pendidikan meliputi:
a. Biaya personalia satuan pendidikan formal
terdiri atas: gaji pokok pegawai negeri sipil
daerah; tunjangan yang melekat pada gaji
bagi pegawai negeri sipil daerah; tunjangan
struktural bagi pejabat struktural pada
satuan pendidikan bagi pegawai negeri sipil
daerah; tunjangan fungsional bagi pejabat
fungsional pegawai negeri sipil daerah di
luar guru; tunjangan fungsional bagi guru
pegawai negeri sipil daerah; dan
konsekuensi anggaran dari maslahat
tambahan bagi guru pegawai negeri sipil
daerah;
b. Biaya personalia penyelenggara dan
pengelolaan pendidikan formal oleh
pemerintah daerah terdiri atas: gaji pokok
bagi pegawai negeri sipil daerah; tunjangan
yang melekat pada gaji bagi pegawai negeri
sipil daerah; tunjangan struktural bagi
pejabat struktural bagi pegawai negeri sipil
daerah di luar guru dan dosen; dan
tunjangan fungsional bagi pejabat
fungsional bagi pegawai negeri sipil daerah
di luar guru dan dosen.
6. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadap
pendanaan biaya personal bukan pegawai
negeri sipil di sektor pendidikan meliputi:
a. subsidi tunjangan fungsional bagi guru
tetap sekolah yang ditugaskan oleh
pemerintah daerah atau
penyelenggara/satuan pendidikan yang
didirikan masyatakat;
b. honorarium bagi guru honor yang

6
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
ditugaskan oleh pemerintah daerah.
7. Pendanaan biaya nonpersonalia untuk satuan
Pendidikan anak usia dini formal luar biasa
dan pendidikan dasar pelaksana program
wajib belajar formal yang diselenggarakan
oleh pemerintah daerah sesuai
kewenangannya, menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah dan dialokasikan dalam
anggaran pemerintah daerah.
8. Pemerintah dan pemerintah daerah dapat
membantu pendanaan biaya nonpersonalia
satuan atau program pendidikan formal yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
9. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya memberi bantuan biaya
pendidikan atau beasiswa kepada peserta
didik yang orang tua atau walinya tidak
mampu membiayai pendidikan.
10.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya dapat memberi beasiswa
kepada peserta didik yang berprestasi.

3. Kurikulum :
1. a. - -
b. Sosialisasi kerangka dasar dan Sosialisasi kerangka dasar dan struktur 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
struktur kurikulum Pendidikan kurikulum pendidikan anak usia dini formal, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
anak usia dini dan pendidikan pendidikan dasar, dan pendidikan luar biasa ke 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
dasar (TK/TKLB, SD/SDLB, seluruh kabupaten/kota. tentang Pemerintahan Daerah.
SMP/SMPLB). 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19
c. - tentang Standar Nasional Pendidikan.
-
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. a. - - Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
b. - - isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
3. - - 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL).
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
7
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Sarana dan Prasarana :
1.a. - -
b. Pengawasan pendayagunaan 1. Pengawasan atas sarana dan prasarana 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
bantuan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini formal, pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pendidikan (TK/TKLB, SD/SDLB, dasar, dan pendidikan luar biasa dilakukan 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
SMP/SMPLB). dengan mengacu kepada standar yang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
berlaku. Sarana dan Prasarana untuk sekolah
2. Standar sarana dan prasarana meliputi: Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
dengan banyaknya rombongan belajar; Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum Menengah Atas/Madrasah Aliyah
luas lantai terhadap peserta didik sesuai (SMA/MA).
dengan jumlah peserta didik per 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
rombongan belajar; Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar
c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: Sarana dan Prasarana SDLB/SMPLB,
1) ruang kelas; dan SMALB.
2) ruang perpustakaan; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3) laboratorium; Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.
4) ruang pimpinan; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5) ruang guru; Nomor 9 Tahun 2009 tentang
6) ruang tata usaha; Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
7) tempat beribadah; Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
8) ruang konseling;s
Digunakan Dalam Proses
9) ruang UKS;ruang organisasi kesiswaan;
Pembelajaran.
10) jamban;
11) gudang; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
12) ruang sirkulasi; Nomor 49 Tahun 2009 tentang
13) tempat olahraga. Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
Digunakan Dalam Proses
Pembelajaran Dalam Rangka
8
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
2.a. – - Pengalihan Hak Cipta.
b. - - 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
Digunakan Dalam Proses
Pembelajaran.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan: 1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1.a. Perencanaan kebutuhan pendidik rencana pengadaan pendidik dan tenaga 2003 tentang Sistem Pendidikan
dan tenaga kependidikan untuk kependidikan (pegawai negeri sipil) pendidikan Nasional.
pendidikan bertaraf internasional dasar (sekolah menengah pertama)bertaraf 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun
sesuai kewenangannya (sekolah internasional sesuai peraturan perundang- 2005 tentang Guru dan Dosen.
menengah pertama). undangan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19
2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan Tahun 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan dengan pendidik dan tenaga Pendidikan.
kependidikan yang diperlukan untuk menjamin 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74
terselenggaranya pendidikan yang bermutu. Tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17
b. Pengangkatan dan penempatan 1. Pengangkatan dan penempatan pendidik PNS Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar bertaraf internasional Penyelenggaraan Pendidikan.
Pegawai Negeri Sipil untuk satuan memenuhi : 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan bertaraf internasional a. Kualifikasi akademik guru dengan Nomor 16 Tahun 2007 tentag Standar
(sekolah menengah pertama). pendidikan minimum diploma empat (D-IV) Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
atau sarjana (S1) program studi yang Guru.
sesuai dengan mata pelajaran yang 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari Nomor 10 Tahun 2009 tentang
program studi yang terakreditasi. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan.
b. Kompetensi guru meliputi kompetensi 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pedagogik, kepribadian, sosial, profesional. Nomor 40 Tahun 2007 tentang
c. Memiliki sertifikat pendidik yang di dapat Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan
dari perguruan tinggi yang terakreditasi. Melalui Jalur Pendidikan.
2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah, wajib 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
memenuhi kualifikasi umum, kualifikasi 2003 tentang Wewenang dan
khusus, dan kompetensi. Pengangkatan, Pemindahan dan
Kualifikasi Umum Kepala Sekolah meliputi Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
kualifikasi akademik, usia, pengalaman dan 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kepangkatan. Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah meliputi Kepala Sekolah/Madrasah.
berstatus guru dan memiliki sertifikat pendidik 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
9
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
dan sertifikat Kepala yang ditetapkan oleh Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
pemerintah. Pengawas Sekolah/Madrasah.
Kompetensi terdiri atas dimensi: 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
a. Kepribadian; Nomor 36 Tahun 2007 tentang
b. Manajerial; Penyaluran Tunjangan Profesi Bagi
c. Kewirausahaan; Guru.
d. Supervisi; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
e. Sosial. Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas Tenaga Administrasi
sekolah, seseorang wajib memenuhi standar Sekolah/Madrasah.
pengawas sekolah yang berlaku secara 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional. Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
4. Standar pengawas sekolah meliputi Tenaga Perpustakaan
kualifikasi dan kompetensi. Sekolah/Madrasah.
5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
persyaratan pendidikan dan administratif. Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi : Tenaga Laboratorium
kompetensi kepribadian, kompetensi Sekolah/Madrasah.
supervisi manajerial, kompetensi supervisi 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
kompetensi penelitian pengembangan, dan Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
kompetensi sosial. Guru Pendidikan Khusus.
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Pemindahan pendidik dan tenaga 1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang Nomor 58 Tahun 2008 tentang
kependidikan Pegawai Negeri Sipil diangkat oleh pemerintah atau pemerintah Penyelenggaraan Program Sarjana
antar kabupaten/kota. daerah pada satuan pendidikan yang (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam
diselenggarakan oleh pemerintah dan Jabatan.
pemerintah daerah dapat dipindahtugaskan 18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
antar provinsi dan antar kabupaten/kota Nomor 72 Tahun 2008 tentang
karena alasan kebutuhan satuan pendidikan. Tunjangan Profesi Bagi Guru Tetap
Bukan Pegawai Negeri Sipil Yang
2. Pemindahan pendidik dan tenaga Belum Memiliki Jabatan Fungsional
kependidikan pada satuan pendidikan yang Guru.
diselenggarakan oleh masyarakat diatur oleh 19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penyelenggara pendidikan atau satuan Nomor 66 Tahun 2009 tentang
pendidikan yang bersangkutan berdasarkan Pemberian Izin Pendidik dan Tenaga
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja Kependidikan Asing Pada Satuan
bersama setelah mendapat persetujuan dari Pendidikan Formal dan Non Formal.
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Dinas Pendidikan setempat.
Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru dan
10
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
3. Peningkatan kesejahteraan, 1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, Pengawas Satuan Pendidikan.
penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan berhak 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidik dan tenaga kependidikan memperoleh: Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program
pendidikan bertaraf internasional. a. penghasilan dan jaminan kesejahteran Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru
sosial yang pantas dan memadai. Dalam Jabatan.
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja.
c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,
prasarana, fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Penghargan kepada guru yang berprestasi,
berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di
daerah khusus, dapat diberikan dalam bentuk
tanda jasa, kenaikan pangkat istimewa,
finansial, piagam, dan/atau bentuk
penghargaan lain.
3. Perlindungan kepada guru dalam pelaksanaan
tugas meliputi perlindungan hukum,
perlindungan profesi, serta perlindungan
kesehatan dan keselamatan kerja.

4.a. Pembinaan dan pengembangan 1. Pembinaan dan pengembangan pendidik


pendidik dan tenaga kependidikan meliputi:
pendidikan bertaraf internasional. a. pembinaan dan pengembangan profesi dan
karir.
b. Pembinaan dan pengembangan profesi
pendidik dilakukan melalui jabatan
fungsional.
c. Pembinaan dan pengembangan karir
pendidik dan tenaga kependidikan
dilakukan melalui penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi.
2. Pemerintah Daerah wajib membina dan
11
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
mengembangkan pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan kewenangannya
serta membantu pembinaan dan
pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan PAUD
formal dan pendidikan dasar yang
diseleggarakan oleh masyarkat

b. Pemberhentian pendidik dan Pendidik dan tenaga kependidikan dapat


tenaga kependidikan Pegawai diberhentikan dengan hormat dan tidak dengan
Negeri Sipil pada pendidikan hormat sesuai dengan peraturan perundang-
bertaraf internasional selain undangan.
karena alasan pelanggaran
peraturan perundang-undangan.

5. Pengalokasian tenaga potensial Pengalokasian tenaga potensial pendidik dan


pendidik dan tenaga kependidikan di tenaga kependidikan sesuai kebutuhan daerah
daerah. dengan memprioritaskan pada satuan
pendidikan yang prosentase kelulusan peserta
didiknya masih rendah.

6. - -

6. Pengendalian Mutu Pendidikan Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
lain melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas 2003 tentang Sistem Pendidikan
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak Nasional.
yang berkepentingan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional
1. Penilaian hasil belajar 1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian Pendidikan.
hasil belajar oleh pendidik, satuan 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan, dan Pemerintah. Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
2. Penilaian hasil belajar peserta didik Penilaian Pendidikan.
dilaksanakan berdasarkan standar penilaian 4. Peraturan Pemerintah Nomor 48
pendidikan yang berlaku secara nasional. Tahun 2008 tentang Pendanaan
3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis Pendidikan.
dan ujian praktek 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh
12
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
1. - - Pemerintah Daerah.
2. Membantu pelaksanaan ujian 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nasional pendidikan dasar pengawasan ujian nasional dengan Nomor 47 Tahun 2008 tentang Standar
(SMP/SMPLB Tuna Netra, Tuna perguruan tinggi di wilayahnya sebagaimana Isi Mata Pelajaran Agama Khonghucu.
Rungu, Tuna Daksa, dan Tuna ditetapkan oleh BSNP 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Laras). 2. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan Nomor 48 Tahun 2008 tentang Standar
lembar soal ujian nasional, lembar jawaban Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
yang sudah diisi oleh peserta ujian dan Agama Khonghucu.
dokumen pendukungnya. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. Mengkoordinasikan pengolahan hasil ujian Nomor 78 Tahun 2009 tentang
nasional di wilayahnya. Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
4. Menjamin keamanan, kejujuran, dan Internasional pada Jenjang Pendidikan
kerahasiaan pemindaian lembar jawaban Dasar dan Menengah.
ujian nasional. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5. Menjamin obyektivitas dan kredibilitas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar
pelaksanaan ujian nasional di provinsi. Pendidikan Anak Usia Dini.
6. Melaporkan pelaksanaan ujian nasional di 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
wilyahnya kepada Menteri. Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, 1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan evaluasi pelaksanaan ujian dan/atau ujian praktik untuk menilai hasil Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian
sekolah (ujian akhir SD/SDLB belajar peserta didik pada mata pelajaran: Akhir Sekolah Berstandar Nasional
berstandar nasional/UASBN dan a. kelompok mata pelajaran ilmu (UASBN) Sekolah Dasar/Madrasah
ujian SMP/SMPLB) skala pengetahuan dan teknologi yang tidak Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar Luar biasa
provinsi. diujikan pada ujian nasional atau ujian (SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran
akhir sekolah berstandar nasional 2009/2010.
(UASBN); 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. kelompok mata pelajaran agama dan Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian
akhlak mulia; kelompok mata pelajaran Nasional Sekolah Menengah
kewarganegaraan dan kepribadian; Pertama/Madrasah Tsanawiyah
kelompok mata pelajaran estetika; serta (SMP/MTs), Sekolah Menengah
kelompok mata pelajaran jasmani, Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah
olahraga, dan kesehatan; Menengah Atas/Madrasah Aliyah
2. Memfasilitasi, memantau, dan mengevaluasi (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah
pelaksanaan ujian sekolah/madrasah untuk
Menengah Kejuruan (SMK).
menjamin mutu pelaksanaan ujian
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sekolah/madrasah di wilayahnya. Nomor 3 Tahun 2010 tentang
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian SDLB Perubahan Atas Peraturan Menteri
dan SMPLB. Pendidikan Nasional Nomor 84 Tahun
4. Melaporkan pelaksanaan ujian 2009 tentang Perubahan Peraturan
13
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
sekolah/madrasah di wilayahnya kepada Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75
Menteri dan Menteri Agama melalui gubernur. Tahun 2009 tentang Ujian Nasional
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
- Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah
4. - 1. Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjadi Menengah Pertama Luar Biasa
5. Penyediaan biaya tanggung jawab pemerintah daerah dan/atau (SMPLB), Sekolah Menengah
penyelenggaraan ujian sekolah Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah. Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
(SDLB, SMPLB, dan SMP 2. Biaya penyelenggaraan ujian madrasah Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB), dan Sekolah Menengah
bertaraf internasional) skala menjadi tanggung jawab Departemen Agama.
Kejuruan (SMK).
provinsi 3. Pemerintah daerah membantu biaya
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penyelenggaraan ujian madrasah.
Nomor 4 Tahun 2010 tentang Ujian
Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran
2009/2010.
2. Evaluasi
1. a. - -
b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
pengelola, satuan, jalur, lembaga, dan program pendidikan.
jenjang, dan jenis pendidikan 2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi
pada pendidikan anak usia dini terhadap pengelola dan satuan pendidikan
(formal) dan pendidikan dasar sesuai dengan peraturan perundang-
skala provinsi (TK/TKLB, undangan.
SD/SDLB, dan SMP/SMPLB). 3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya
setahun sekali dan dilaporkan kepada Menteri.
2. a. - -
b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi untuk menentukan pencapaan
pencapaian standar nasional standar nasional pendidikan oleh peserta
pendidikan pada pendidikan didik, program dan/atau satuan pendidikan
anak usia dini (formal) dan dilakukan oleh lembaga evaluasi mandiri dan
pendidikan dasar skala dibentuk oleh masyarakat.
provinsi (TK/TKLB, SD/SDLB, 2. Pemerintah daerah memfasilitasi
dan SMP/SMPLB). pelaksanaan evaluasi oleh lembaga evaluasi
mandiri tersebut
3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri
dilaoporkan kepada menteri
4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga
evaluasi mandiri diumukan kepada publik dan
dilaporkan kepada BSNP

14
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
3. Akreditasi
1. a.- -
b. Membantu pemerintah dalam Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madarasah
pelaksanaan akreditasi membantu Badan Akreditasi Nasional
(pendidikan anak usia dini Sekolah/Madrasah dalam pelaksanaan akreditasi
formal) dan pendidikan dasar
(TK/TKLB, SD/SDLB, dan
SMP/SMPLB).

4. Penjaminan mutu 1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk


memenuhi atau melampaui standar nasional
pendidikan.
2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara
bertahap, sistematis, dan terencana.
3. Pemerintah daerah provinsi membantu dan
memberikan kemudahan penjaminan mutu
pendidikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota, penyelenggara satuan
pendidikan, dan satuan pendidikan sesuai
peraturan perundang-undangan.

4. Pemerintah daerah provinsi mensupervisi dan


mengawasi penjaminan mutu pendidikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota,
penyelenggara satuan pendidikan, dan satuan
pendidikan sesuai peraturan perundang-
undangan.
5. Penjaminan mutu satuan pendidikan anak usia
dini formal dan pendidikan dasar dilakukan
oleh pemerintah daerah provinsi bekerjasama
dan berkoordinasi dengan Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

1. - -
2. a - -
b. Supervisi dan fasilitasi satuan Pemerintah daerah provinsi bekerjasama dengan
pendidikan bertaraf LPMP, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, dan
internasional dalam instansi terkait lainnya melakukan supervisi dan
penjaminan mutu untuk membantu satuan pendidikan untuk melakukan
15
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)
memenuhi standar penjaminan mutu.
internasional

c. - -

d. Evaluasi pelaksanaan dan Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


dampak penjaminan mutu program penjaminan mutu pada satuan
satuan pendidikan skala pendidikan, meliputi kegiatan pengendalian,
provinsi penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Salinan sesuai dengan aslinya. TTD.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional, MOHAMMAD NUH

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

16
SALINAN
LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN MENENGAH UMUM
DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN


(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
1. Kebijakan :
1. a. Penetapan kebijakan 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik. 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
operasional pendidikan 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(sekolah menengah atas) di sekolah. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
provinsi sesuai dengan 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia tentang Pemerintahan Daerah.
kebijakan nasional. dan karakter bangsa. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
b. Perencanaan strategis 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan menengah (sekolah membangun manusia yang berjiwa kreatif, Pendidikan.
menengah atas), sesuai inovatif, sportif dan wirausaha. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan. 2008 tentang Wajib Belajar.
dengan perencanaan strategis
6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
pendidikan nasional.*)
informasi dan komunikasi di bidang pendidikan. 2010 tentang Pengelolaan dan
7. Penyediaan buku teks murah. Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal Strategis Kementerian Pendidikan
dan informal. Nasional Tahun 2010–2014.
11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
perbatasan, tertinggal, dan bencana. Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan Pengelolaan Pendidikan oleh
dunia usaha dan dunia industri. Pemerintah Daerah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
c. Koordinasi dan sinkronisasi 1. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
kebijakan operasional dan dan program pendidikan menengah antar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan
program pendidikan (sekolah kabupaten/kota dilaksanakan secara berkala. Pendidikan Dasar dan Menengah.
menengah atas) antar 2. Menjamin terselenggaranya koordinasi dan 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kabupaten/kota.*) integrasi penyelenggaraan pendidikan, Nomor 38 Tahun 2008 tentang
pengembangan sistem pendanaan pendidikan, Pengelolaan Teknologi Informasi dan
pengembangan pendidik dan tenaga Komunikasi dilingkungan Departemen
Pendidikan Nasional.
kependidikan, serta penyediaan sarana dan
10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
prasarana pendidikan antar kabupaten/kota.
Nomor 060/U/2002 tentang Pedoman
Keterangan : *) Di dalam PP No. 38 Tahun 2007, kebijakan butir b adalah butir c dan butir c adalah butir
1 b.
Pertukaran tempat ini disebabkan NSPK butir a dan butir c sama.
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
Pendirian Sekolah.
2. a. - - 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. Sosialisasi dan pelaksanaan Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang
standar nasional pendidikan pendidikan menengah umum ke seluruh Pembinaan Kesiswaan.
(sekolah menengah atas) di kabupaten/kota dan stakeholders. 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
tingkat provinsi. Nomor 59 Tahun 2008 tentang
Pengesahan fotokopi Ijazah/Surat Tanda
3. Koordinasi atas pengelolaan dan Pemerintah daerah provinsi berkoordinasi dengan Tamat Belajar, Surat Keterangan
Pengganti yang Berpenghargaan Sama
penyelenggaraan pendidikan, pemerintah daerah kabupaten/kota, dewan
Dengan Ijazah/Surat Tanda Tamat
pengembangan tenaga pendidikan provinsi, badan akreditasi provinsi
Belajar dan Penerbitan Surat
kependidikan dan penyediaan sekolah/madrasah, LPMP, LPTK, dan organisasi Keterangan Pengganti yang
fasilitas penyelenggaraan kemasyarakatan bidang pendidikan lainnya. Berpenghargaan Sama dengan
pendidikan lintas kabupaten/kota, Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar.
untuk tingkat pendidikan 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
menengah (sekolah menengah Nomor 18 Tahun 2009 tentang
atas). Penyelenggaraan Pendidikan Oleh
Lembaga Pendidikan Asing di Indonesia.
4. - - 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 78 Tahun 2009 tentang
5. a. - - Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
b. - - Internasional pada Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah.
c. Penyelenggaraan dan/atau Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah Nomor 70 Tahun 2009 tentang
pendidikan dan/atau program umum untuk dikembangkan menjadi satuan Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik
studi bertaraf internasional pendidikan bertaraf internasional. yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
pada jenjang pendidikan Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
menengah (sekolah menengah Istimewa.
atas). -
d. - -
e. -
-
6. -

7. Pemantauan dan evaluasi satuan 1. Pemantauan dilakukan dalam rangka pembinaan


pendidikan (sekolah menengah dan evaluasi satuan pendidikan menengah umum
atas) bertaraf internasional. bertaraf internasional.

2
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,


lembaga, program pendidikan, dan pengelola
satuan pendidikan menengah umum.
3. Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan
evaluasi terhadap pengelola dan satuan
pendidikan menengah umum sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
4. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan kepada
Menteri.

8. - -

9. - -

10. - -
11. a. - -
b. Peremajaan data dalam Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkat
sistim informasi manajemen nasional.
pendidikan nasional untuk
tingkat provinsi.

2. Pembiayaan:
1. a. - - 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
b. Penyediaan bantuan biaya 1. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan tentang Sistem Pendidikan Nasional.
penyelenggaraan pendidikan dana tambahan di atas biaya investasi lahan yang 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
(sekolah menengah atas) diperlukan untuk pemenuhan rencana 2005 tentang Standar Nasional
bertaraf internasional sesuai pengembangan program atau satuan pendidikan Pendidikan.
kewenangannya. yang diselenggarakan pemerintah daerah sesuai 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
kewenangannya menjadi bertaraf internasional 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
dan/atau berbasis keunggulan lokal. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Anggaran biaya investasi lahan satuan pendidikan Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
yang dikembangkan menjadi bertaraf internasional Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun
dan/atau berbasis keunggulan lokal harus 2009 untuk sekolah dasar/madrasah
merupakan bagian integral dari anggaran tahunan ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah

3
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
satuan pendidikan yang diturunkan dari rencana pertama/madrasah tsanawiyah
kerja tahunan yang merupakan pelaksanaan dari (SMP/MTs), sekolah menengah
rencana strategis satuan pendidikan. atas/madrrasah aliyah (SMA/MA),
3. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan sekolah menengah kejuruan (SMK),
pendanaan tambahan diatas biaya investasi selain sekolah dasar luar biasa (SDLB),
lahan yang diperlukan untuk pemenuhan rencana sekolah menengah pertama luar
pengembangan satuan pendidikan yang (SMPLB), dan biasa sekolah menengah
diselenggarakan pemerintah daerah sesuai atas luar biasa (SMALB).
kewenangannya menjadi bertaraf internasional
dan/atau berbasis keunggulan lokal.
4. Anggaran biaya investasi selain lahan untuk
satuan pendidikan menengah umum yang
dikembangkan menjadi bertaraf internasional
dan/atau berbasis keunggulan lokal harus
merupakan bagian integral dari anggaran tahunan
satuan pendidikan yang diturunkan dari rencana
kerja tahunan yang merupakan pelaksanaan dari
rencana strategis satuan pendidikan.
5. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan
pendanaan tambahan di atas biaya personalia
yang diperlukan untuk pemenuhan rencana
pengembangan satuan pendidikan yang
diselenggarakan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya menjadi bertaraf internasional
dan/atau berbasis keunggulan lokal.
6. Anggaran biaya personalia satuan pendidikan
menengah umum yang dikembangkan menjadi
bertaraf internasional dan/atau berbasis
keunggulan lokal harus merupakan bagian integral
dari anggaran tahunan satuan pendidikan yang
diturunkan dari rencana kerja tahunan yang
merupakan pelaksanaan dari rencana kerja
strategis satuan pendidikan.
7. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan
pendanaan tambahan di atas biaya nonpersonal
yang diperlukan untuk pemenuhan rencana
pengembangan satuan atau program pendidikan
yang diselenggarakan pemerintah daerah sesuai
4
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
kewenangannya menjadi bertaraf internasional
dan/atau berbasis keunggulan lokal.
8. Anggaran biaya nonpersonalia satuan pendidikan
menengah umum yang dikembangkan menjadi
bertaraf internasional dan/atau berbasis
keunggulan lokal harus merupakan bagian integral
dari anggaran tahunan satuan pendidikan yang
diturunkan dari rencana kerja tahunan yang
merupakan pelaksanaan dari rencana kerja
strategis satuan pendidikan.

c. Pembiayaan penjaminan mutu 1. Biaya pendidikan terdiri dari: biaya satuan


satuan pendidikan (sekolah pendidikan, biaya penyelenggaraan dan/atau
menengah atas) sesuai pengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi peserta
kewenangannya. didik.
2. Biaya satuan pendidikan terdiri atas:
a. Biaya investasi (lahan dan selain lahan).
b. Biaya operasi (personalia dan nonpersonalia).
c. Bantuan biaya pendidikan.
d. Beasiswa.
3. Pendanaan biaya investasi lahan satuan
pendidikan menengah umum, yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah sesuai
kewenangannnya dan dialokasikan dalam
anggaran pemerintah daerah.
4. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk
satuan pendidikan menengah umum, yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah sesuai
kewenangannnya dan dialokasikan dalam
anggaran pemerintah daerah.
5. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadap
pendanaan biaya personalia PNS di sektor
pendidikan meliputi:
a. Biaya personalia satuan pendidikan, terdiri
atas:
1) Gaji pokok bagi PNS daerah;
5
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi PNS
daerah;
3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural
pada satuan pendidikan bagi PNS daerah;
4) Tunjangan fungsional bagi pejabat
fungsional PNS daerah di luar guru;
5) Tunjangan fungsional bagi guru PNS
daerah; dan
6) Konsekuensi anggaran dari maslahat
tambahan bagi guru PNS daerah.
b. Biaya personalia penyelenggara dan
pengelolaan pendidikan oleh pemerintah
daerah terdiri atas:
1) Gaji pokok bagi PNS daerah;
2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi PNS
daerah;
3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural
bagi PNS daerah di luar guru dan dosen;
dan
4) Tunjangan fungsional bagi pejabat
fungsional PNS daerah di luar guru dan
dosen.
6. Pendanaan biaya personalia sebagaimana
dimaksud diatas dialokasikan dalam anggaran
pemerintah daerah.
7. Tanggungjawa pemerintah daerah terhadap
pendanaan biaya personalia bukan PNS di sektor
pendidikan meliputi:
a. Subsidi tunjang fungsional bagi guru tetap
sekolah yang ditugaskan oleh pemerintah
daerah atau penyelenggara/satuan pendidikan
yang didirikan masyarakat; dan
b. Honorarium bagi guru honor yang ditugaskan
oleh pemerintah daerah.

6
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
8. Pendanaan biaya personalia sebagaimana
dimaksud diatas dialokasikan dalam anggaran
pemerintah daerah.
9. Pendanaan biaya nonpersonalia satuan
pendidikan menengah umum yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuai
kewenangannya menjadi tanggungjawab bersama
antara pemerintah daerah dan masyarakat.
10.Pemerintah dan pemerintah daerah dapat
membantu pendanaan biaya nonpersonalia satuan
pendidikan menengah umum yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
11.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya memberi bantuan biaya
pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik
yang orang tua atau walinya tidak mampu
membiayai pendidikannya.
12.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada
peserta didik yang berprestasi.

3. Kurikulum :
1.a. Koordinasi dan supervisi 1. Kurikulum dikelompokan kedalam: 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
pengembangan kurikulum tentang Sistem Pendidikan Nasional.
tingkat satuan pendidikan pada a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
pendidikan menengah (sekolah mulia; tentang Pemerintahan Daerah.
menengah atas). b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
dan kepribadian; 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan teknologi; Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
d. kelompok mata pelajaran estetika; Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
e. kelompok mata pelajaran jasa, seni, olahraga,
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan kesehatan.
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
2. Kurikulum pendidikan menengah umum wajib
Kompetensi Lulusan (SKL).
memuat:
7
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
a. Pendidikan agama; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. Pendidikan kewarganegaraan; Nomor 24 Tahun 2006 tentang
c. Bahasa; Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22
d. Matematika; Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
e. Ilmu pengetahuan alam; Satuan Pendidikan Dasar dan
f. Ilmu pengetahuan sosial; Menengah dan Permendiknas Nomor 23
g. Seni dan budaya; Tahun 2006 tentang Standar
h. Pendidikan jasmani dan olahraga; Kompetensi Lulusan untuk Satuan
i. Keterampilan/kejuruan; dan Pendidikan Dasar dan Menengah.
j. Muatan lokal.
3. Kurikulum pendidikan menengah umum
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan atau Kandepag dan
berpedoman pada panduan yang disusun oleh
BSNP.
4. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan
tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.

b. Sosialisasi kerangka dasar dan Sosialisasi kepada seluruh kabupaten/kota dan


struktur kurikulum pendidikan stakeholders sesuai dengan pedoman yang disusun
menengah (sekolah menengah BSNP.
atas).

c. Sosialisasi dan implementasi 1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi


standar isi dan standar lulusan sekolah menengah atas kepada seluruh
kompetensi lulusan pendidikan kabupaten/kota dan stakeholders.
menengah (sekolah menengah 2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi dan
atas). standar kompetensi lulusan sekolah menengah
atas.

8
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
2. a. - -
b. Sosialisasi dan fasilitasi 1. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan
implementasi kurikulum tingkat kepada seluruh kabupaten/kota dan stakeholders
satuan pendidikan pada sesuai dengan pedoman yang disusun BSNP.
pendidikan menengah (sekolah 2. Pemberian fasilitasi implementasi kurikulum tingkat
menengah atas) satuan pendidikan kepada seluruh kabupaten/kota
dan stakeholders.

3. Pengawasan pelaksanaan Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan kurikulum


kurikulum tingkat satuan tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah
pendidikan pada pendidikan umum.
menengah (sekolah menengah
atas).

4. Sarana dan Prasarana : 1. Standar sarana dan prasarana meliputi: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
1.a. Pengawasan terhadap a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pemenuhan standar nasional dengan banyaknya rombongan belajar; 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sarana dan prasarana b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum luas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
pendidikan menengah (sekolah lantai terhadap peserta didik sesuai dengan Sarana dan Prasarana untuk sekolah
menengah atas). jumlah peserta didik per rombongan belajar; Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
b. Pengawasan pendayagunaan c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
bantuan sarana dan prasarana 1) ruang kelas; Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
pendidikan (sekolah menengah 2) ruang perpustakaan; Menengah Atas/Madrasah Aliyah
atas). 3) laboratorium; (SMA/MA).
4) ruang pimpinan; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5) ruang guru; Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar
6) ruang tata usaha; Sarana dan Prasarana SDLB/SMPLB,
7) tempat beribadah; dan SMALB.
8) ruang konseling; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
9) ruang UKS; Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.
10) ruang organisasi kesiswaan; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
11) jamban; Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penetapan
12) gudang; Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi
13) ruang sirkulasi; Syarat Kelayakan Untuk Digunakan
14) tempat olahraga Dalam Proses Pembelajaran.

9
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
2. Pengawasan atas sarana dan prasarana 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan menengah umum dilakukan dengan Nomor 49 Tahun 2009 tentang
mengacu kepada standar yang berlaku. Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
Digunakan Dalam Proses Pembelajaran
Dalam Rangka Pengalihan Hak Cipta.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
Digunakan Dalam Proses
Pembelajaran.

2.a. – -
b. Pengawasan penggunaan buku 1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh
pelajaran pendidikan menengah satuan pendidikan dilakukan oleh pengawas
(sekolah menengah atas). fungsional, komite sekolah/madrasah atau bentuk
lain dari lembaga perwakilan pemangku
kepentingan satuan pendidikan, dewan audit pada
satuan pendidikan berbadan hukum pendidikan,
dan/atau masyarakat.
2. Pengawas fungsional, komite sekolah/madrasah
atau bentuk lain dari lembaga perwakilan
pemangku kepentingan satuan pendidikan, dewan
audit pada satuan pendidikan berbadan hukum
pendidikan, dan/atau masyarakat melaporkan
kepada pejabat yang berwenang apabila
menemukan penyimpangan dalam pengawasan.
3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanya
dapat dilakukan oleh lembaga yang memiliki
kompetensi dan kewenangan memeriksa.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan: 1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun rencana 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
1.a. Perencanaan kebutuhan pengadaan pegawai negeri sipil (pendidik dan tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pendidik dan tenaga tenaga kependidikan) sesuai peraturan 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
kependidikan untuk pendidikan perundang-undangan. tentang Guru dan Dosen.
10
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
bertaraf internasional sesuai 2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
kewenangannya. dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang 2005 tentang Standar Nasional
diperlukan untuk menjamin terselenggaranya Pendidikan.
pendidikan yang bermutu. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru.
b. Pengangkatan dan penempatan 1. Pengangkatan dan penempatan pendidik dan 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
pendidik dan tenaga tenaga kependidikan PNS untuk pendidikan 2010 tentang Pengelolaan dan
kependidikan Pegawai Negeri menengah umum harus memenuhi: Penyelenggaraan Pendidikan.
a. Kualifikasi akademik guru dengan pendidikan 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Sipil untuk satuan pendidikan
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana Nomor 16 Tahun 2007 tentag Standar
bertaraf internasional.
(S1) program studi yang sesuai dengan mata Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh Guru.
dari program studi yang terakreditasi. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. Kompetensi guru meliputi kompetensi Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi
pedagogik, kepribadian, sosial, profesional. Guru Dalam Jabatan.
c. Memiliki sertifikat pendidik yang didapat dari 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
perguruan tinggi yang terakreditasi. Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah, wajib Bagi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur
memenuhi kualifikasi umum, kualifikasi khusus, Pendidikan.
dan kompetensi. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
Kualifikasi Umum Kepala Sekolah meliputi 2003 tentang Wewenang dan
kualifikasi akademik, usia, pengalaman dan Pengangkatan, Pemindahan dan
kepangkatan. Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah meliputi 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
berstatus guru dan memiliki sertifikat pendidik dan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
sertifikat Kepala yang ditetapkan oleh pemerintah. Kepala Sekolah/Madrasah.
Kompetensi terdiri atas dimensi: 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
a. Kepribadian; Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
b. Manajerial; Pengawas Sekolah/Madrasah.
c. Kewirausahaan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
d. Supervisi; Nomor 36 Tahun 2007 tentang
e. Sosial. Penyaluran Tunjangan Profesi Bagi
3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah, Guru.
seseorang wajib memenuhi standar pengawas 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sekolah yang berlaku secara nasional. Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasi dan Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
kompetensi. 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi persyaratan Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
pendidikan dan administratif. Tenaga Perpustakaan

11
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi : Sekolah/Madrasah.
kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
manajerial, kompetensi supervisi akademik, Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi Tenaga Laboratorium
penelitian pengembangan, dan kompetensi sosial. Sekolah/Madrasah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
2. Pemindahan pendidik dan tenaga 1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang diangkat Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
kependidikan Pegawai Negeri oleh pemerintah atau pemerintah daerah pada Guru Pendidikan Khusus.
Sipil antar kabupaten/kota. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh 17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pemerintah daerah dapat dipindahtugaskan antar Nomor 58 Tahun 2008 tentang
provinsi dan antar kabupaten/kota, karena alasan Penyelenggaraan Program Sarjana (S1)
kebutuhan satuan pendidikan. Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.
2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan 18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan Nomor 72 Tahun 2008 tentang
Tunjangan Profesi Bagi Guru Tetap
oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara
Bukan Pegawai Negeri Sipil Yang Belum
pendidikan atau satuan pendidikan yang
Memiliki Jabatan Fungsional Guru.
bersangkutan berdasarkan perjanjian kerja atau 19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kesepakatan kerja bersama setelah mendapat Nomor 66 Tahun 2009 tentang
persetujuan dari dinas pendidikan setempat. Pemberian Izin Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Asing Pada Satuan
3. Peningkatan kesejahteraan, 1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, Pendidikan Formal dan Non Formal.
penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan berhak 20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidik dan tenaga memperoleh: Nomor 39 Tahun 2009 tentang
kependidikan pendidikan bertaraf a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial Pemenuhan Beban Kerja Guru dan
internasional yang pantas dan memadai; Pengawas Satuan Pendidikan.
b. penghargaan sesuai dengan tugas dan 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
prestasi kerja; Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program
c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru
pengembangan kualitas; Dalam Jabatan.
d. perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual;
e. kesempatan untuk menggunakan sarana,
prasarana, fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,
berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerah
khusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,
12
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam,
dan/atau bentuk penghargaan lain.
3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan
tugas meliputi perlindungan hukum, perlindungan
profesi, serta perlindungan kesehatan dan
keselamatan kerja.

4.a. Pembinaan dan pengembangan 1. Pembinaan dan pengembangan pendidik meliputi:


pendidik dan tenaga a. Pembinaan dan pengembangan profesi dan
kependidikan pendidikan karir;
bertaraf internasional. b. Pembinaan dan pengembangan profesi
pendidik dilakukan melalui jabatan fungsional;
c. Pembinaan dan pengembangan karir pendidik
dilakukan melalui penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi.
2. Pemerintah daerah wajib membina dan
mengembangkan pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan kewenangannya
serta membantu pembinaan dan pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan
pendidikan menengah umum yang
diselenggarakan oleh masyarakat.

b. Pemberhentian pendidik dan Pendidik dan tenaga kependidikan dapat


tenaga kependidikan PNS pada diberhentikan dengan hormat dan tidak dengan
pendidikan bertaraf hormat sesuai dengan peraturan perundang-
internasional selain karena undangan.
alasan pelanggaran peraturan
perundang-undangan.

5. Pengalokasian tenaga potensial Pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenaga


pendidik dan tenaga kependidikan kependidikan sesuai kebutuhan daerah dengan
di daerah. memprioritaskan pada satuan pendidikan yang
prosentase kelulusan peserta didiknya masih rendah.

6. - -

13
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

6. Pengendalian Mutu Pendidikan Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lain 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
yang berkepentingan. 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
1. Penilaian hasil belajar 1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasil 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
Pemerintah. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
berdasarkan standar penilaian pendidikan yang Penilaian Pendidikan.
berlaku secara nasional. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis dan Nomor 34 Tahun 2007 tentang Ujian
ujian praktek. Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama
1. - - Luar Biasa (SMP/MTs/SMPLB), Sekolah
Menengah Atas/Madrasah.
2. Membantu pelaksanaan ujian 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan Aliyah/Sekolah Menengah Atas Luar
nasional pendidikan ujian nasional dengan perguruan tinggi Biasa (SMA/MA/SMALB), dan Sekolah
menengah (sekolah menengah diwilayahnya sebagaimana ditetapkan oleh Menengah Kejuruan (SMK) Tahun
atas). BSNP. Pelajaran 2007/2008.
2. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan lembar 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
soal ujian nasional, lembar jawaban yang sudah
Pengelolaan Pendidikan oleh
diisi oleh peserta ujian, dan dokumen Pemerintah Daerah.
pendukungnya. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
3. Mengkoordinasikan pengolahan hasil ujian di 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
wilayahnya. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
4. Menjamin keamanan, kejujuran, dan kerahasiaan Nomor 47 Tahun 2008 tentang Standar
pemindaian lembar jawaban ujian nasional. Isi Mata Pelajaran Agama Khonghucu.
5. Menjamin objektivitas dan kredibilitas 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pelaksanaan ujian nasional di provinsi. Nomor 48 Tahun 2008 tentang Standar
6. Melaporkan pelaksanaan ujian nasional di Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Agama Khonghucu.
wilayahnya kepada Menteri.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 15 Tahun 2009 tentang Ujian
Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran

14
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
2008/2009.
3. Koordinasi, fasilitasi, 1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
monitoring, dan evaluasi dan/atau ujian praktik untuk menilai hasil belajar Nomor 63 tentang Sistem Penjaminan
pelaksanaan ujian sekolah peserta didik pada mata pelajaran: Mutu Pendidikan.
(sekolah menengah atas) skala a. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
provinsi. dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian
nasional.
b. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia; kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok
mata pelajaran estetika; serta kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan
ujian sekolah/madrasah.
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ujian
sekolah/madrasah.
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian SMALB.
5. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah
di wilayahnya kepada Menteri dan Menteri Agama
melalui gubernur.

4. – -

5. Penyediaan biaya 1. Biaya penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah


penyelenggaraan ujian menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
sekolah (sekolah menengah dan/atau anggaran pendapatan dan belanja
atas) skala provinsi. sekolah/madrasah.
2. Biaya penyelenggaraan ujian madrasah menjadi
tanggung jawab Departemen Agama.
3. Pemerintah daerah membantu biaya
penyelenggaraan ujian madrasah.

2. Evaluasi
1.a - -

15
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
a. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
pengelola, satuan, jalur, lembaga, dan program pendidikan.
jenjang, dan jenis pendidikan 2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap
pada pendidikan menengah pengelola dan satuan pendidikan sesuai dengan
(sekolah menengah atas) peraturan perundang-undangan.
skala provinsi. 3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahun
sekali dan dilaporkan kepada Menteri.

2.a. – -

b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar


pencapaian standar nasional nasional pendidikan oleh peserta didik, program,
pendidikan pada pendidikan dan/atau satuan pendidikan dilakukan oleh
menengah (sekolah lembaga evaluasi mandiri dan dibentuk oleh
menengah atas) skala masyarakat.
provinsi. 2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaan
evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.
3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri
dilaporkan kepada Menteri.
4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga
evaluasi mandiri diumumkan kepada publik dan
dilaporkan kepada BSNP.

3. Akreditasi
1.a .- -

b. Membantu pemerintah dalam Badan Akreditasi provinsi yang dibentuk oleh


pelaksanaan akreditasi gubernur membantu BAN-S/M dalam pelaksanaan
pendidikan menengah akreditasi.
(sekolah menengah atas).

4. Penjaminan mutu 1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk


memenuhi atau melampaui standar nasional
pendidikan.
16
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara


bertahap, sistematis, dan terencana.
3. Pemerintah daerah provinsi membantu dan
memberikan kemudahan penjaminan mutu
pendidikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota, penyelenggara satuan
pendidikan, dan satuan pendidikan sesuai
peraturan perundang-undangan.
4. Pemerintah daerah provinsi mensupervisi dan
mengawasi penjaminan mutu pendidikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota,
penyelenggara satuan pendidikan, dan satuan
pendidikan sesuai peraturan perundang-
undangan.
5. Penjaminan mutu satuan pendidikan menengah
umum dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi
bekerjasama dan berkoordinasi dengan Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

1. - -

2.a. - -

b. Supervisi dan fasilitasi Pemerintah daerah provinsi bekerjasama dengan


satuan pendidikan (sekolah LPMP, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, dan
menengah atas) bertaraf instansi terkait lainnya melakukan supervisi dan
internasional dalam membantu satuan pendidikan untuk melakukan
penjaminan mutu untuk penjaminan mutu.
memenuhi standar
internasional.

17
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
c. - -

d. Evaluasi pelaksanaan dan Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program


dampak penjaminan mutu penjaminan mutu pada satuan pendidikan, meliputi
satuan pendidikan (sekolah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan
menengah atas)skala mutu pendidikan.
provinsi.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi MOHAMMAD NUH
Kementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

18
SALINAN
LAMPIRAN VIII PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN


SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
1. Kebijakan :
1. a. Penetapan kebijakan 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik. 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
operasional pendidikan 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(sekolah menengah kejuruan) sekolah. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
di provinsi sesuai dengan 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia tentang Pemerintahan Daerah.
kebijakan nasional. dan karakter bangsa. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
b. Perencanaan strategis 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan sekolah menengah membangun manusia yang berjiwa kreatif, Pendidikan.
kejuruan, sesuai dengan inovatif, sportif dan wirausaha. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan. 2008 tentang Wajib Belajar.
perencanaan strategis
6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
pendidikan nasional.*)
informasi dan komunikasi di bidang pendidikan. 2010 tentang Pengelolaan dan
7. Penyediaan buku teks murah. Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal Strategis Kementerian Pendidikan
dan informal. Nasional Tahun 2010–2014.
11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
perbatasan, tertinggal, dan bencana. Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan Pengelolaan Pendidikan oleh
dunia usaha dan dunia industri. Pemerintah Daerah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
c. Koordinasi dan sinkronisasi 1. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
kebijakan operasional dan dan program pendidikan menengah kejuruan antar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan
program pendidikan (sekolah kabupaten/kota dilaksanakan secara berkala. Pendidikan Dasar dan Menengah.
menengah kejuruan) antar 2. Menjamin terselenggaranya koordinasi dan 9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
kabupaten/kota;*) integrasi penyelenggaraan pendidikan, Nomor 060/U/2002 tentang Pedoman
pengembangan sistem pendanaan pendidikan, Pendirian Sekolah.
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 38 Tahun 2008 tentang
serta penyediaan sarana dan prasarana
Pengelolaan Teknologi Informasi dan
pendidikan antarkabupaten/kota.
Komunikasi di Lingkungan Departemen
1
Keterangan : *) Di dalam PP No. 38 Tahun 2007, kebijakan butir b adalah butir c dan butir c adalah butir b.
Pertukaran tempat ini disebabkan NSPK butir a dan butir c sama.
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
Pendidikan Nasional.
2. a. - - 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 39 Tahun 2008 tentang
b. Sosialisasi dan pelaksanaan Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional Pembinaan Kesiswaan.
standar nasional pendidikan pendidikan menengah kejuruan ke seluruh 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(sekolah menengah kejuruan) di kabupaten/kota dan stakeholders. Nomor 59 Tahun 2008 tentang
tingkat provinsi. Pengesahan fotokopi Ijazah/Surat Tanda
Tamat Belajar, Surat Keterangan
Pengganti yang Berpenghargaan Sama
3. Koordinasi atas pengelolaan dan Pemerintahan daerah provinsi berkoordinasi dengan
Dengan Ijazah/Surat Tanda Tamat
penyelenggaraan pendidikan, pemerintah daerah kabupaten/kota, dewan
Belajar dan Penerbitan Surat
pengembangan tenaga pendidikan provinsi, badan akreditasi provinsi Keterangan Pengganti yang
kependidikan dan penyediaan sekolah/madrasah, LPMP, LPTK, dan organisasi Berpenghargaan Sama dengan
fasilitas penyelenggaraan kemasyarakatan bidang pendidikan lainnya. Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar.
pendidikan lintas kabupaten/kota, 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
untuk tingkat pendidikan (sekolah Nomor 18 Tahun 2009 tentang
menengah kejuruan). Penyelenggaraan Pendidikan Oleh
Lembaga Pendidikan Asing di Indonesia.
4. - - 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 78 Tahun 2009 tentang
5. - - Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
Internasional pada Jenjang Pendidikan
a. - - Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. - - Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik
c. Penyelenggaraan dan/atau Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
pengelolaan satuan pendidikan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
dan/atau program studi bertaraf kejuruan untuk dikembangkan menjadi satuan Istimewa.
internasional pada jenjang pendidikan bertaraf internasional.
pendidikan dasar dan
menengah (sekolah
menengah kejuruan).

d. - -

e. - -

6. - -

2
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
7. Pemantauan dan evaluasi satuan 1. Pemantauan dilakukan dalam rangka pembinaan
pendidikan (sekolah menengah dan evaluasi satuan pendidikan menengah
kejuruan) bertaraf internasional kejuruan bertaraf internasional.
2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
lembaga, program pendidikan, dan pengelola
satuan pendidikan menengah kejuruan.
3. Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan
evaluasi terhadap pengelola dan satuan
pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
4. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan kepada
Menteri.

-
8. -
-
9. -
-
10. a.-

b. Peremajaan data dalam Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkat


sistim informasi manajemen nasional
pendidikan nasional untuk
tingkat provinsi.

2. Pembiayaan:
1. a. - -
b. Penyediaan bantuan biaya 1. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
penyelenggaraan pendidikan dana tambahan di atas biaya investasi lahan yang tentang Sistem Pendidikan Nasonal.
(sekolah menengah diperlukan untuk pemenuhan rencana 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
kejuruan) bertaraf pengembangan program atau satuan pendidikan 2005 tentang Standar Nasional
internasional sesuai yang diselenggarakan pemerintah daerah sesuai Pendidikan.
kewenangannya. kewenangannya menjadi bertaraf internasional 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
dan/atau berbasis keunggulan lokal. 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
2. Anggaran biaya investasi lahan satuan pendidikan 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

3
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
yang dikembangkan menjadi bertaraf internasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
dan/atau berbasis keunggulan lokal harus Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun
merupakan bagian integral dari anggaran tahunan 2009 untuk sekolah dasar/madrasah
satuan pendidikan yang diturunkan dari rencana ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah
kerja tahunan yang merupakan pelaksanaan dari pertama/madrasah tsanawiyah
rencana strategis satuan pendidikan. (SMP/MTs), sekolah menengah
3. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan atas/madrrasah aliyah (SMA/MA),
pendanaan tambahan diatas biaya investasi selain sekolah menengah kejuruan (SMK),
lahan yang diperlukan untuk pemenuhan rencana sekolah dasar luar biasa (SDLB),
pengembangan satuan pendidikan yang sekolah menengah pertama luar
diselenggarakan pemerintah daerah sesuai (SMPLB), dan biasa sekolah menengah
kewenangannya menjadi bertaraf internasional atas luar biasa (SMALB).
dan/atau berbasis keunggulan lokal.
4. Anggaran biaya investasi selain lahan untuk
satuan pendidikan menengah kejuruan yang
dikembangkan menjadi bertaraf internasional
dan/atau berbasis keunggulan lokal harus
merupakan bagian integral dari anggaran tahunan
satuan pendidikan yang diturunkan dari rencana
kerja tahunan yang merupakan pelaksanaan dari
rencana strategis satuan pendidikan.
5. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan
pendanaan tambahan di atas biaya personalia
yang diperlukan untuk pemenuhan rencana
pengembangan satuan pendidikan yang
diselenggarakan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya menjadi bertaraf internasional
dan/atau berbasis keunggulan lokal.
6. Anggaran biaya personalia satuan pendidikan
menengah kejuruan yang dikembangkan menjadi
bertaraf internasional dan/atau berbasis
keunggulan lokal harus merupakan bagian integral
dari anggaran tahunan satuan pendidikan yang
diturunkan dari rencana kerja tahunan yang
merupakan pelaksanaan dari rencana kerja
strategis satuan pendidikan.
7. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan
pendanaan tambahan di atas biaya nonpersonalia

4
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
yang diperlukan untuk pemenuhan rencana
pengembangan satuan atau program pendidikan
yang diselenggarakan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya menjadi bertaraf internasional
dan/atau berbasis keunggulan lokal.
8. Anggaran biaya nonpersonalia satuan pendidikan
menengah kejuruan yang dikembangkan menjadi
bertaraf internasional dan/atau berbasis
keunggulan lokal harus merupakan bagian integral
dari anggaran tahunan satuan pendidikan yang
diturunkan dari rencana kerja tahunan yang
merupakan pelaksanaan dari rencana kerja
strategis satuan pendidikan.

c. Pembiayaan penjaminan mutu 1. Biaya pendidikan terdiri dari: biaya satuan


satuan pendidikan sesuai pendidikan, biaya penyelenggaraan dan/atau
kewenangannya (sekolah pengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi peserta
menengah kejuruan). didik.
2. Biaya satuan pendidikan terdiri atas:
a. Biaya investasi (lahan dan selain lahan).
b. Biaya operasi (personalia dan nonpersonalia).
c. Bantuan biaya pendidikan.
d. Beasiswa.
3. Pendanaan biaya investasi lahan satuan
pendidikan menengah kejuruan, yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah sesuai
kewenangannnya dan dialokasikan dalam
anggaran pemerintah daerah.
4. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk
satuan pendidikan menengah kejuruan, yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah sesuai
kewenangannnya dan dialokasikan dalam
anggaran pemerintah daerah.
5. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadap
pendanaan biaya personalia PNS di sektor
5
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
pendidikan meliputi:
a. Biaya personalia satuan pendidikan, terdiri
atas:
1) Gaji pokok bagi PNS daerah;
2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi PNS
daerah;
3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural
pada satuan pendidikan bagi PNS daerah;
4) Tunjangan fungsional bagi pejabat
fungsional PNS daerah di luar guru;
5) Tunjangan fungsional bagi guru PNS
daerah; dan
6) Konsekuensi anggaran dari maslahat
tambahan bagi guru PNS daerah.
b. Biaya personalia penyelenggara dan
pengelolaan pendidikan oleh pemerintah
daerah terdiri atas:
1) Gaji pokok bagi PNS daerah;
2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi PNS
daerah;
3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural
bagi PNS daerah di luar guru dan dosen;
dan
4) Tunjangan fungsional bagi pejabat
fungsional PNS daerah di luar guru dan
dosen.
6. Pendanaan biaya personalia sebagaimana
dimaksud diatas dialokasikan dalam anggaran
pemerintah daerah.
7. Tanggungjawa pemerintah daerah terhadap
pendanaan biaya personalia bukan PNS di sektor
pendidikan meliputi:
a. Subsidi tunjang fungsional bagi guru tetap
sekolah yang ditugaskan oleh pemerintah
daerah atau penyelenggara/satuan pendidikan
yang didirikan masyarakat; dan
b. Honorarium bagi guru honor yang ditugaskan
oleh pemerintah daerah.

6
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

8. Pendanaan biaya personalia sebagaimana


dimaksud diatas dialokasikan dalam anggaran
pemerintah daerah.
9. Pendanaan biaya nonpersonalia satuan
pendidikan menengah kejuruan yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuai
kewenangannya menjadi tanggungjawab bersama
antara pemerintah daerah dan masyarakat.
10.Pemerintah dan pemerintah daerah dapat
membantu pendanaan biaya nonpersonalia satuan
pendidikan menengah kejuruan yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
11.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya memberi bantuan biaya
pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik
yang orang tua atau walinya tidak mampu
membiayai pendidikannya.
12.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada
peserta didik yang berprestasi.

3. Kurikulum : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003


1.a. Koordinasi dan supervisi 1. Kurikulum dikelompokan kedalam: tentang Sistem Pendidikan Nasonal.
pengembangan kurikulum a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tingkat satuan pada pendidikan mulia; tentang Pemerintahan Daerah.
menengah (sekolah menengah b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
kejuruan). dan kepribadian; 2005 tentang Standar Nasional
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan Pendidikan.
dan teknologi; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
d. kelompok mata pelajaran estetika; Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
e. kelompok mata pelajaran jasa, seni, olahraga, Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
dan kesehatan. Menengah.
2. Kurikulum pendidikan menengah kejuruan wajib 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
memuat: Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
a. Pendidikan agama; Kompetensi Lulusan (SKL).
b. Pendidikan kewarganegaraan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

7
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
c. Bahasa; Nomor 24 Tahun 2006 tentang
d. Matematika; Pelaksanaan Peraturan Menteri
e. Ilmu Pengetahuan Alam; Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
f. Ilmu Pengetahuan Sosial; 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
g. Seni dan Budaya; Pendidikan Dasar dan Menengah dan
h. Pendidikan Jasmani dan Olahraga; Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23
i. Keterampilan/kejuruan; dan Tahun 2006 tentang Standar
j. Muatan lokal. Kompetensi Lulusan untuk Satuan
3. Kurikulum pendidikan menengah kejuruan Pendidikan Dasar dan Menengah.
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan Nomor 28 Tahun 2009 tentang Standar
komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan Kompetensi Kejuruan Sekolah
supervisi Dinas Pendidikan atau Kanwil Depag Menengah Kejuruan (SMK) Madrasah
dan berpedoman pada panduan yang disusun Aliyah (MAK).
oleh BSNP.
4. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan
tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.

b. Sosialisasi kerangka dasar dan Sosialisasi kepada seluruh kabupaten/kota dan


struktur kurikulum pendidikan stakeholders sesuai dengan pedoman yang disusun
menengah (sekolah menengah BSNP.
kejuruan).

c. Sosialisasi dan implementasi 1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi


standar isi dan standar lulusan sekolah menengah kejuruan kepada
kompetensi lulusan pendidikan seluruh kabupaten/kota dan stakeholders.
menengah (sekolah menengah 2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi dan
kejuruan). standar kompetensi lulusan sekolah menengah
kejuruan.

2. a.- -
b. Sosialisasi dan fasilitasi 1. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan
implementasi kurikulum tingkat kepada seluruh kabupaten/kota dan stakeholders
satuan pendidikan pada sesuai dengan pedoman yang disusun BSNP.
pendidikan menengah (sekolah 2. Pemberian fasilitasi implementasi kurikulum

8
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
menengah kejuruan). tingkat satuan pendidikan kepada kabupaten/kota
dan stakeholders.

3. Pengawasan pelaksanaan Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan kurikulum


kurikulum tingkat satuan tingkat satuan pendidikan pada pendidikan
pendidikan pada pendidikan menengah kejuruan.
menengah (sekolah menengah
kejuruan).

4. Sarana dan Prasarana : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003


1.a. Pengawasan terhadap 1. Standar sarana dan prasarana meliputi: tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pemenuhan standar nasional a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sarana dan prasarana dengan banyaknya rombongan belajar; Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
pendidikan menengah (sekolah b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum luas Sarana dan Prasarana untuk sekolah
menengah kejuruan). lantai terhadap peserta didik sesuai dengan Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
b. Pengawasan pendayagunaan jumlah peserta didik per rombongan belajar; Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
bantuan sarana dan prasarana c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas: Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
pendidikan (sekolah menengah 1) ruang kelas;
(SMA/MA).
kejuruan). 2) ruang perpustakaan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3) laboratorium;
Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar
4) ruang pimpinan;
Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
5) ruang guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
6) ruang tata usaha;
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.
7) tempat beribadah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
8) ruang konseling;
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penetapan
9) ruang UKS;
Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi
10) ruang organisasi kesiswaan;
Syarat Kelayakan Untuk Digunakan
11) jamban;
Dalam Proses Pembelajaran.
12) gudang;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
13) ruang sirkulasi;
Nomor 49 Tahun 2009 tentang
14) tempat olahraga.
Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
2. Pengawasan atas sarana dan prasarana
Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
pendidikan menengah kejuruan dilakukan dengan
Digunakan Dalam Proses Pembelajaran
mengacu kepada standar yang berlaku.
Dalam Rangka Pengalihan Hak Cipta.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
2. a. – -
Nomor 50 Tahun 2009 tentang
b. Pengawasan penggunaan buku 1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh
Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
pelajaran pendidikan menengah satuan pendidikan dilakukan oleh pengawas
Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk
9
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
(sekolah menengah kejuruan). fungsional, komite sekolah/madrasah atau bentuk Digunakan Dalam Proses
lain dari lembaga perwakilan pemangku Pembelajaran.
kepentingan satuan pendidikan, dewan audit pada
satuan pendidikan berbadan hukum pendidikan,
dan/atau masyarakat.
2. Pengawas fungsional, komite sekolah/madrasah
atau bentuk lain dari lembaga perwakilan
pemangku kepentingan satuan pendidikan, dewan
audit pada satuan pendidikan berbadan hukum
pendidikan, dan/atau masyarakat melaporkan
kepada pejabat yang berwenang apabila
menemukan penyimpangan dalam pengawasan.
3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanya
dapat dilakukan oleh lembaga yang memiliki
kompetensi dan kewenangan memeriksa.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan: 1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1.a. Perencanaan kebutuhan rencana pengadaan pegawai negeri sipil (pendidik 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
pendidik dan tenaga dan tenaga kependidikan) sesuai peraturan tentang Guru dan Dosen.
kependidikan untuk pendidikan perundang-undangan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
bertaraf internasional sesuai 2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikan 2005 tentang Standar Nasional
kewenangannya Pendidikan.
dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
diperlukan untuk menjamin terselenggaranya
2008 tentang Guru.
pendidikan yang bermutu. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan
b. Pengangkatan dan penempatan 1. Pengangkatan dan penempatan pendidik dan Penyelenggaraan Pendidikan.
pendidik dan tenaga tenaga kependidikan PNS untuk pendidikan 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kependidikan Pegawai Negeri menengah kejuruan harus memenuhi: Nomor 16 Tahun 2007 tentag Standar
Sipil untuk satuan pendidikan a. Kualifikasi akademik guru dengan pendidikan Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
bertaraf internasional. minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana Guru.
(S1) program studi yang sesuai dengan mata 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi
dari program studi yang terakreditasi. Guru Dalam Jabatan.
b. Kompetensi guru meliputi kompetensi 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pedagogik, kepribadian, sosial, profesional. Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
c. Memiliki sertifikat pendidik yang didapat dari Bagi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur
perguruan tinggi yang terakreditasi. Pendidikan.
2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah, wajib 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
10
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
memenuhi kualifikasi umum, kualifikasi khusus, 2003 tentang Wewenang dan
dan kompetensi. Pengangkatan, Pemindahan dan
Kualifikasi Umum Kepala Sekolah meliputi Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
kualifikasi akademik, usia, pengalaman dan 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kepangkatan. Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah meliputi Kepala Sekolah/Madrasah.
berstatus guru dan memiliki sertifikat pendidik dan 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sertifikat Kepala yang ditetapkan oleh pemerintah. Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi terdiri atas dimensi: Pengawas Sekolah/Madrasah.
a. Kepribadian; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
b. Manajerial; Nomor 36 Tahun 2007 tentang
c. Kewirausahaan; Penyaluran Tunjangan Profesi Bagi
d. Supervisi; Guru.
e. Sosial. 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah, Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
seseorang wajib memenuhi standar pengawas Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
sekolah yang berlaku secara nasional. 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasi Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
dan kompetensi. Tenaga Perpustakaan
5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi pesyaratan Sekolah/Madrasah.
pendidikan dan administratif. 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi Tenaga Laboratorium
manajerial, kompetensi supervisi akademik, Sekolah/Madrasah.
kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penelitian pengembangan, dan kompetensi sosial. Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru Pendidikan Khusus.
2. Pemindahan pendidik dan tenaga 1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang diangkat
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kependidikan Pegawai Negeri oleh pemerintah atau pemerintah daerah pada
Nomor 58 Tahun 2008 tentang
Sipil antar kabupaten/kota. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Penyelenggaraan Program Sarjana (S1)
pemerintah daerah dapat dipindahtugaskan antar
Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.
provinsi dan antar kabupaten/kota, karena alasan
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kebutuhan satuan pendidikan.
Nomor 72 Tahun 2008 tentang
2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan
Tunjangan Profesi Bagi Guru Tetap
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan
Bukan Pegawai Negeri Sipil Yang Belum
oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara
Memiliki Jabatan Fungsional Guru.
pendidikan atau satuan pendidikan yang
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
bersangkutan berdasarkan perjanjian kerja atau
Nomor 66 Tahun 2009 tentang
kesepakatan kerja bersama setelah mendapat
Pemberian Izin Pendidik dan Tenaga
persetujuan dari Dinas Pendidikan setempat.
11
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
3. Peningkatan kesejahteraan, 1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, Kependidikan Asing Pada Satuan
penghargaan, dan perlindungan penddika dan tenaga kependidikan berhak Pendidikan Formal dan Non Formal.
pendidik dan tenaga memperoleh: 20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kependidikan pendidikan bertaraf a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial Nomor 39 Tahun 2009 tentang
internasional. yang pantas dan memadai; Pemenuhan Beban Kerja Guru dan
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan Pengawas Satuan Pendidikan.
prestasi kerja; 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru
pengembangan kualitas;
Dalam Jabatan.
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual;
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,
prasarana, fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,
berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerah
khusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,
kenaikan pangkat istimewa, financial, piagam,
dan/atau bentuk penghargaan lain.
3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan
tugas meliputi perlindungan hukum, perlindungan
profesi, serta perlindungan kesehatan dan
keselamatan kerja.

4.a. Pembinaan dan pengembangan 1. Pembinaan dan pengembangan pendidik meliputi:


pendidik dan tenaga a. Pembinaan dan pengembangan profesi dan
kependidikan pendidikan karir;
bertaraf internasional. b. Pembinaan dan pengembangan profesi
pendidik dilakukan melalui jabatan fungsional;
c. Pembinaan dan pengembangan karir pendidik
dilakukan melalui penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi.
2. Pemerintah daerah wajib membina dan
mengembangkan pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan kewenangannya
serta membantu pembinaan dan pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan
pendidikan menengah kejuruan yang
12
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
diselenggarakan oleh masyarakat.

b. Pemberhentian pendidik dan Pendidik dan tenaga kependidikan dapat


tenaga kependidikan Pegawai diberhentikan dengan hormat dan tidak dengan
Negeri Sipil pada pendidikan hormat sesuai dengan peraturan perundang-
bertaraf internasional selain undangan.
karena alasan pelanggaran
peraturan perundang-undangan

5. Pengalokasian tenaga potensial Pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenaga


pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kebutuhan daerah dengan
kependidikan di daerah memprioritaskan pada satuan pendidikan yang
prosentase kelulusan peserta didiknya masih rendah
6 - -

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003


6. Pengendalian Mutu Pendidikan Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lain tentang Sistem Pendidikan Nasional.
melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak 2005 tentang Standar Nasional
yang berkepentingan. Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
1. Penilaian hasil belajar 1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasil Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan Penilaian Pendidikan.
pemerintah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
2. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
berdasarkan standar penilaian pendidikan yang 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
berlaku secara nasional. Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis dan Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah
ujian praktek. Daerah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
1. – - Nomor 47 Tahun 2008 tentang Standar Isi
2. Membantu pelaksanaan ujian 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan Mata Pelajaran Agama Khonghucu.
nasional pendidikan menengah ujian nasional dengan perguruan tinggi 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(sekolah menengah kejuruan). diwilayahnya sebagaimana ditetapkan oleh Nomor 48 Tahun 2008 tentang Standar
BSNP. Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
2. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan lembar Agama Khonghucu.
soal ujian nasional, lembar jawaban yang sudah 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
diisi oleh peserta ujian, dan dokumen Nomor 78 Tahun 2009 tentang
pendukungnya. Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
3. Mengkoordinasikan pengolahan hasil ujian di Internasional pada Jenjang Pendidikan
13
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
wilayahnya. Dasar dan Menengah.
4. Menjamin keamanan, kejujuran, dan kerahasiaan 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pemindaian lembar jawaban ujian nasional. Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
5. Menjamin objektivitas dan kredibilitas Penjaminan Mutu Pendidikan.
pelaksanaan ujian nasional di provinsi. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
6. Melaporkan pelaksanaan ujian nasional di Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian
wilayahnya kepada Menteri. Nasional Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, 1. Ujian sekolah /madrasah mencakup ujian tulis (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama
dan evaluasi pelaksanaan ujian dan/atau ujian praktik untuk menilai hasil belajar Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah
sekolah (sekolah menengah peserta didik pada mata pelajaran: Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
kejuruan) skala provinsi. a. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian (SMALB), dan Sekolah Menengah
nasional. Kejuruan (SMK).
b. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
mulia; kelompok mata pelajaran Nomor 3 Tahun 2010 tentang Perubahan
kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok Atas Peraturan Menteri Pendidikan
mata pelajaran estetika; serta kelompok mata Nasional Nomor 84 Tahun 2009 tentang
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan
2. Memfasilitasi, memantau, dan mengevaluasi Nasional Nomor 75 Tahun 2009 tentang
penyelenggaran ujian sekolah/madrasah untuk Ujian Nasional Sekolah Menengah
menjamin mutu penyelenggaraan ujian sekolah/ Pertama/Madrasah Tsanawiyah
madrasah di wilyahnya. (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama
3. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah
di wilayahnya kepada Menteri dan Menteri Agama Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
melalui gubernur. Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB), dan Sekolah Menengah
4. – - Kejuruan (SMK).
5. Penyediaan biaya 1. Biaya penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
penyelenggaraan ujian sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Ujian
(sekolah menengah kejuruan) dan/atau anggaran pendapatan dan belanja Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran
skala provinsi. sekolah/madrasah. 2009/2010.
2. Biaya penyelenggaraan ujian madrasah menjadi
tanggung jawab Depatemen Agama.
3. Pemerintah daerah membantu biaya
penyelenggaraan ujian madrasah.

2. Evaluasi -
1.a. - 1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
14
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
b. Pelaksanaan evaluasi lembaga, dan program pendidikan.
pengelola, satuan, jalur, 2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap
jenjang, dan jenis pendidikan pengelola dan satuan pendidikan sesuai dengan
pada pendidikan menengah peraturan perundang-undangan.
(sekolah menengah 3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahun
kejuruan) skala provinsi sekali dan dilaporkan kepada Menteri.

2.a. - -
b. Pelaksanaan evaluasi 1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar
pencapaian standar nasional nasional pendidikan oleh peserta didik, program,
pendidikan pada pendidikan dan/atau satuan pendidikan dilakukan oleh
menengah (sekolah lembaga evaluasi mandiri dan dibentuk oleh
menengah kejuruan) skala masyarakat.
provinsi. 2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaan
evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.
3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri
dilaporkan kepada Menteri.
4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga
evaluasi mandiri diumumkan kepada publik dan
dilaporkan ke BSNP.

3. Akreditasi
1. a. - -
b. Membantu pemerintah dalam Badan Akreditasi provinsi yang dibentuk oleh
pelaksanaan akreditasi gubernur membantu BAN-S/M dalam pelaksanaan
pendidikan menengah akreditasi.
kejuruan.

4. Penjaminan mutu 1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk


memenuhi atau melampaui standar nasional
pendidikan.
2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara
bertahap, sistematis, dan terencana.
3. Pemerintah daerah provinsi membantu dan
memberikan kemudahan penjaminan mutu
pendidikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota, penyelenggara satuan
pendidikan, dan satuan pendidikan sesuai
peraturan perundang-undangan.
4. Pemerintah daerah provinsi mensupervisi dan
15
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007
mengawasi penjaminan mutu pendidikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota,
penyelenggara satuan pendidikan, dan satuan
pendidikan sesuai peraturan perundang-
undangan.

5. Penjaminan mutu satuan pendidikan menengah


kejuruan dilakukan oleh pemerintah daerah
provinsi bekerjasama dan berkoordinasi dengan
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

1. - -

2. a. - -
b. Supervisi dan fasilitasi Pemerintah daerah provinsi bekerjasama dengan
satuan pendidikan bertaraf LPMP, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, dan
internasional dalam instansi terkait lainnya melakukan supervisi dan
penjaminan mutu untuk membantu satuan pendidikan untuk melakukan
memenuhi standar penjaminan mutu.
internasional
c. - -

d. Evaluasi pelaksanaan dan Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program


dampak penjaminan mutu penjaminan mutu pada satuan pendidikan, meliputi
satuan pendidikan skala kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan
provinsi. mutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Salinan sesuai dengan aslinya. TTD.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional, MOHAMMAD NUH

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003
16
SALINAN
LAMPIRAN X PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)


PENDIDIKAN TINGGI
DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN


(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

1. Kebijakan :
1.a. – - -
b. –
c. –

2.a. –
b. –

3. –

4. –

5.a. –
b. –
c. –
d. –
e. –

6. Pemberian dukungan sumber 1. Pemberian bantuan sarana dan prasarana 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
daya terhadap penyelenggaraan penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai tentang Sistem Pendidikan Nasional.
perguruan tinggi kemampuan daerah. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

1
NO. KEWENANGAN PROVINSI NSPK ACUAN
(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)
2. Pemberian bantuan dana penyelenggaraan 2005 tentang Standar Nasional
perguruan tinggi sesuai kemampuan daerah. Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
7. – 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
8. – 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
9. –

10.a. –
b. –

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,


Salinan sesuai dengan aslinya. TTD.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional, MOHAMMAD NUH

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

2
SALINAN

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 2010

TENTANG

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANG PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor


38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota, perlu disusun norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pendidikan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria di Bidang
Pendidikan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian


Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009


tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara;
6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG


NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANG
PENDIDIKAN.

Pasal 1

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini formal


dan pendidikan dasar mengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria
pendidikan anak usia dini formal dan pendidikan dasar sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan menengah umum


mengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan menengah umum
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.

Pasal 3

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan


mengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan menengah kejuruan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini.

Pasal 4

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal mengacu


pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan nonformal sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri ini.

Pasal 5

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi mengacu pada


norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan tinggi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran V Peraturan Menteri ini.

Pasal 6

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini formal dan
pendidikan dasar mengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan
anak usia dini formal dan pendidikan dasar sebagaimana tercantum dalam Lampiran
VI Peraturan Menteri ini.
Pasal 7

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan menengah umum mengacu


pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan menengah umum
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Menteri ini.

Pasal 8

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan


mengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan menengah kejuruan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Menteri ini.

Pasal 9

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal mengacu pada


norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan nonformal sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IX Peraturan Menteri ini.

Pasal 10

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi mengacu pada norma,


standar, prosedur, dan kriteria pendidikan tinggi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran X Peraturan Menteri ini.

Pasal 11

Norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan yang ditetapkan sebelum
berlakunya Peraturan Menteri ini masih tetap berlaku sepanjang belum diatur dan
tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.

Pasal 12

Acuan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan berkembang


sesuai dengan perkembangan penerbitan Peraturan Menteri yang mengatur
pendidikan.
Pasal 13

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Agustus 2010

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,


Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi TTD.
Departemen Pendidikan Nasional,
MOHAMMAD NUH

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM


NIP 196108281987031003

You might also like