You are on page 1of 2

Artefak(karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,
dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal
mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Sejarah Kriya September 19th, 2010 · Buku Sekolah Gratis ·

Sudah sejak zaman prasejarah kita mengenal berbagai peninggalan berupa artefak, ada
yang berupa peralatan, perhiasan dan sebagainya. Hasil karya tersebut dihasilkan karena
ketrampilan seseorang dalam membuat dan mengubah bahan atau benda keperluan sehari-hari
menjadi karya kriya, memang diakui bahwa keberadaan kriya sudah sejak lama dibedakan
dengan karya seni. Seperti yang diuraikan sebelumnya, peristilahan tentang seni dan kriya
dipengaruhi oleh dunia Barat. Kata ‘seni’ (art) berasal dari kata kerja – bahasa Latin ar yang
berarti merangkai menjadi satu, menggabungkan atau menyusun. Seseorang yang membuat
suatu benda disebut pengrajin. Ada suatu kecenderungan pemikiran, bahwa seni diyakini
sebagai ekspresi individual, sedangkan kriya dipercaya sebagai sumber dari sebuah karya yang
berguna bagi kehidupan. Seni bila diberi ilham oleh pandangan personal (individual), dan kriya
adalah teknik yang mewujudkan karya seni itu, maka sesungguhnya antara kriya dan seni
menjadi tidak terpisahkan.

Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI"
yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya
dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian
ilimu di eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau
karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena
kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh
suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.

Arti Kata Estetika


oleh : Joni Wahyubuana Usop
Sekitar 500 – 300 SM, pemikir dari jaman yunani, seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Plotinus,
dan St. Agustinus ( di Zaman kemudian ). Mereka membicarakan seni dalam kaitannya tentang
dengan filsasat mereka tentang apa yang disebut “ keindahan “. Pembahasan tentang seni
masih dihubungkan dengan pembahasan tentang keindahan. Inilah sebabnya pengetahuan ini
disebut filsafat keindahan, termasuk di dalamnya keindahan alam dan keindahan karya seni.
 
Seni ( art ) aslinya berarti teknik, pertukangan, ketrampilan yang dalam bahasa yunani kuno
sering disebut techne. Pada pertengahan  abad ke 17, di Eropa di bedakan keindahan umum
( termasuk alam ) dan keindahan karya seni atau benda seni. Dari sinilah muncul istilah fine arts
atau high arts   
( seni halus dan seni tinggi ), yang dibedakan dengan karya-karya seni pertukangan (craft).
Seni pada jaman itu dikategorikan sebagai artefact atau benda hasil buatan manusia. Artefak
pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi tiga golongan, Yakni benda-benda yang berguna
tetapi tidak indah, kedua, benda-benda yang berguna dan indah, dan yang ketiga, benda-benda
yang indah tapi tak ada kegunaannya praktisnya. Artefak jenis yang ketiga inilah yang
dibicarakan dalam estetika.

You might also like