You are on page 1of 1

Fungsi Larutan Buffer

Sistem penyangga digunakan dalam berbagai bidang seperti industri farmasi, kimia
analiik, Bakteriologi, Fotografi, industri Kulit, dan Zat Warna, yang menggunakan
rentang pH yang cukup sempit untuk mendapatkan kerja yang optimum. Dalam tubuh
manusia manusia, sistem penyangga berfungsi untuk mempertahankan harga pH, seperti
asam karbonat dengan ion karbonat. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan
konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh. Cairan
tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga
utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan
suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang
hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita
temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata.

Kegunaan Larutan Penyangga

1. Dalam tubuh manusia terdapat sistem penyangga yang berperan dalam


mempertahankan pH, seperti:
a. Buffer darah, pH darah berkisar 7,35- 7,45. pH darah < 7,35 disebut
keadaan asidosis. Jika pH darah lebih kecil dari 7,0 atau lebih besar dari
7,8 ; maka akan menimbulkan kematian. Untuk menjaga agar pH darah
tidak banyak berubah, maka dalam darah terdapat sistem penyangga
H2CO3 / HCO3--.
b. Bffer cairan tubuh. Dalam cairan sel tubuh terdapat sistem penyangga
H2PO4- / HPO42-. Campuran penyangga tersebut berperan juga dalam
ekskresi ion H+ pada ginjal
2. Dalam industri farmasi, larutan penyangga berperan dalam pembuatan obat-
obatan, agar zat aktif obat tersebut mempunyai pH tertentu Larutan penyangga
yang umum digunakan dalam industri farmasi adalah larutan asam basa konjugasi
senyawa fosfat.

You might also like