Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
AZIZ KHANIFAN
08506131007
FAKULTAS TEKNIK
2010
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
lancar dan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajement
Industri. Makalah ini berisi penjelasan dari KAIZEN yang mendukung mata kuliah
Manajement Industri ini. Dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada:
1. Bpk. Muhammad Ali, MT. Sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajement
industri.
2. Teman-teman yang telah memberikan semangat terselesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.
Demikian, “tiada gading yang tak pernah retak” begitu pepatah mengatakannya.
Segala bentuk kritik dan saran, penyusun terima guna kesempurnaan makalah ini. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat dalam mendukung pengembangan pendidikan,
khususnya mahasiswa teknik elektro UNY.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I : PENDAHULUAN 4
BAB II : PEMBAHASAN 6
3.1 Kesimpulan 19
DAFTAR PUSTAKA 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kaizen merupakan suatu konsep dan filsafat yang berasal dari Negara Jepang tetapi
sangat diterima oleh Barat sehingga menciptakan budaya yang berpengaruh. Budaya
tersebut menggabungkan berbagai keunggulan dan manfaat kerjasama tim dalam kaizen
dengan kekuatan individual pada masyarakat Barat.
Falsafah kaizen:
Tidak ada yang terbaik, yang ada adalah lebih baik.
Jangan tunda perubahan, mulailah dari diri kita, mulailah dari yang terkecil, dan
mulailah dari sekarang.
Lingkup kaizen
Kaizen mempunyai ruang lingkup yang tidak terbatas, dimulai dari diri kita sendiri,
keluarga, rumah tangga, lingkungan masyarakat, perusahaan, bahkan lebih besar lagi
Negara.
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Jepang mencanangkan diri sebagai penguasa Asia Timur Raya. Atas motif
provokasi, Jepang lalu menyerang Amerika. Di pagihari, 8 Desember 1941, pesawat dan
kapal selam Jepang mengadakan serangan mengejutkan pada Amerika yang kemudian
dikenal sebagai Pertempuran Pearl Harbor. Pemboman ini kemudian membawa Amerika ke
kancah Perang Dunia II.
Amerika membalas dengan serangan telak, berupa pemboman dua kota penyangga
ekonomi Jepang: Hiroshima dan Nagasaki. Dua kota itu hancur, dan Jepang terhenyak lalu
mundur teratur. Kaisar Hirohito yang sangat dimuliakan rakyatnya memerintahkan agar
perang dihentikan. Balatentara Dai Nippon yang bersemboyan Asia Timur Raya akhirnya
takluk tanpa syarat kepada Sekutu dalam PD II yang menelan korban jutaan orang. Seluruh
pasukan yang masih tersisa ditarik kembali.
Namun, akhirnya Jepang mampu bangkit lagi dari keterpurukan yang diciptakan
oleh perang. Pertanyaan yang pertama kali terlontar dari Kaisar Jepang ketika mendengar
kehancuran dua kota itu, bukanlah tentang jumlah panglima perang atau amunisi yang
tersisa. Justru adalah, “berapa guru yang masih ada?”. Jika dirunut ke belakang, sebetulnya
kebangkitan Jepang ini memang dipengaruhi satu faktor, yaitu mereka menempatkan ilmu
dan pengetahuan dalam posisi penting sejak zaman Restorasi Meiji.
6
transfer ilmu dengan cepat. Seluruh ilmu pengetahuan itu dipelajari untuk kemudian
dievaluasi dan disempurnakan kembali. Tentu saja dalam proses tersebut hanya mungkin
terjadi dua hal, yaitu trial dan error. Saya membayangkan, mental orang-orang Jepang pasti
sudah sangat luar biasa dalam menghadapi kesulitan dan kesalahan hingga mereka bisa
membangun “imej” yang begitu besar. Didalam Kaizen, kesalahan bukanlah orientasi, tapi
manajemen menyadari dan memperbaiki kesalahanlah yang terbaik.
Kaizen berarti peningkatan dalam keahlian. Hal ini memiliki maksud, kaizen erat
sekali berhubungan dengan kesadaran akan pencarian masalah, kreativitas dan penciptaan
ide, serta implementasinya. Ary Ginanjar Agustian mendefinisikan dengan lebih sederhana,
bahwa kaizen berarti “mengambil yang baik, membuang yang buruk dan menciptakan yang
baru.” Dibuktikan dengan produk-produk mobil Jepang yang irit, murah dan ringan. Yang
secara sekaligus mengganti mobil buatan Barat yang boros, berat dan mahal.
7
tambah produk/jasa dari perspektif konsumen. Pemborosan-pemborosan itu perlu dieliminir
karena menimbulkan biaya-biaya yang menyebabkan berkurangnya profit. Disamping itu
konsumen tidak mau menanggung biaya-biaya yang tidak perlu tersebut.
• Mind set.
Menurut kaizen, kemajuan yang diraih bukanlah hasil satu atau dua lompatan besar.
Kemajuan menurut kaizen dapat diraih karena perbaikan kecil tanpa henti dalam beratus-
ratus bahkan beribu-ribu kali perubahan dalam menghasilkan produk atau jasa, ide tentang
perbaikan biasanya berasal dari para karyawan Asumsi yang mendasari perubahan
dalam kaizen adalah bahwa kesempurnaan itu sebenarnya tidak ada, artinya tidak
ada kemajuan, produk, hubungan, sistem atau struktur yang sempurna. Kaizen
selalu berusaha meningkatkan apa yang pernah dicapainya dan pasti selalu ada orang
lain yang menemukan ruang untuk mengadakan peningkatan.
8
Kaizen identik dengan Siklus Rencana-Kerjakan-Periksa-Tindakan (Plan,
Do, Check, Acts atau PDCA). PDCA adalah prinsip dasar untuk perbaikan secara terus-
menerus. Penjabaran dari siklus PDCA adalah sebagai berikut:
• Planning berarti memahami apa yang ingin dicapai, memahami bagaimana
melakukan suatu pekerjaan, berfokus pada masalah, menemukan akar
permasalahan, menciptakan solusi yang kreatif serta merencanakan
implementasi yang terstruktur.
• Doing tidak semudah seperti yang dilihat. Didalamnya berisi pelatihan dan
manajemen aktivitas. Biasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada saat-
saat terakhir. Bila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan lagi
tetapi harus mulai dari awal kembali.
• Checking berarti pengecekan terhadap hasil dan membandingkan sesuai
dengan yang diinginkan. Bila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik
tidak ditemukan, pada bagian ini keberanian, kejujuran, kecerdasan sangat
dibutuhkan untuk mengendalikan proses. Kata kunci ketika hasil memburuk
adalah "kenapa". Dengan dokumentasi proses yang baik maka kita dapat
kembali pada titik yang mana keputusan yang salah dibuat.
• Acting berarti Menindak lanjuti atas apa yang didapatkan selama tahap
pengecekan. Arti lainnya adalah mencapai tujuan dan menstandarisasikan
proses atau belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang
tepat.
9
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini
Siklus PDCA
Pentingnya kaizen
Didunia ini tidak ada yang kekal, semua terus berubah, tetapi ada satu yang kekal
yaitu perubahan itu sendiri.
Karena perubahan akan terus ada, kita juga harus memenuhi, mengantisipasi,
mengatasi dengan cara melakukan perbaikan terus menerus / kaizen.
ALA
M
10
TAHAPAN KAIZEN
1. Pengamatan .
2. Menentukan problem yang akan diatasi .
3. Analisa penyebab .
4. Rencana dan penanggulangan .
5. Konfirmasi hasil .
6. Standarisasi dan monitoring .
Check
Check Do Do
11
Analogi Problem :
1. Pengamatan
Keinginan
Tidak Harapan
Kenyataan sesuai = PROBLEM
Target
Dengan
Sasaran
Standart
Melakukan pengamatan :
12
Dampak secara psikologis
Pengaruh ke faktor Kualitas Makro
• Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri) dalam istilah Jepang. Konsep ini dibentuk
untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan
mengurangi atau efsiensi biaya. Muda diartikan sebagai mengurangi pemborosan,
Mura diartikan sebagai mengurangi perbedaan dan Muri diartikan sebagai
mengurangi ketegangan.
• Gerakkan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) atau 5R. Seiri artinya
membereskan tempat kerja. Seiton berarti menyimpan dengan teratur. Seiso berarti
memelihara tempat kerja supaya tetap bersih. Seiketsu berarti kebersihan pribadi.
Seiketsu berarti disiplin, dengan selalu mentaati prosedur ditempat kerja. Di
Indonesia 5S diterjemahkan menjadi 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
Rajin
• Konsep PDCA dalam KAIZEN. Setiap aktivitas usaha yang kita lakukan perlu
dilakukan dengan prosedur yang benar guna mencapai tujuan yang kita harapkan.
Maka PDCA (Plan, Do, Check dan Action) harus dilakukan terus menerus.
• Konsep 5W + 1H. Salah satu alat pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam
kegiatan KAIZEN adalah dengan teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5W +
1H ( What, Who, Why, Where, When dan How).
13
2.3 Konsep Kaizen
• Masalah adalah kumpulan sesuatu yang berharga dan orang bukan masalah.
Yang benar, jadikan orang menjadi pemecah masalah. Kalau tidak mengalami
kesulitan, “ide perbaikan” tidak akan muncul.
• Bila ada kesalahan segera perbaiki. Pertanyakan cara kerja yang sekarang, lebih
baik memikirkan cara untuk melaksanakan perbaikan dari pada mencari alasan
mengapa tidak bisa. Hindarkan alasan-alasan/teori klasik.
• Jangan mengandalkan uang untuk Kaizen, lebih baik melakukan Kaizen pekerjaan
dulu dari pada equipment. Dan yang terpenting, jangan menunggu sempurna,
50% OK, segera lakukan.
• Lihat dengan mata kepala sendiri, cari penyebab sesungguhnya dengan jujur
dengan menanyakan 5 kali mengapa-mengapa-mengapa-mengapa dan mengapa,
sehingga akar permasalahan dapat diketahui dengan baik.
• Kaizen itu tidak terbatas, karena ruang yang paling luas di dunia ini adalah
ruang untuk membuat perbaikan. Dibanding ‘pengetahuan’ 1 orang masih lebih
baik ‘ide’ 10 orang.
• Dalam melakukan Kaizen, keselamatan dan kualitas jangan dilupakan.
Inilah sedikit pengenalan Kaizen yang telah banyak memberikan keuntungan bagi
perusahaan seperti Toyota. Padahal pada prinsipnya, Kaizen dapat dilakukan dalam bidang
apa saja termasuk rumah tangga.
Salah satu tujuan dari konsep kaizen adalah untuk mengurangi sampai
menghilangkan waste dalam proses produksi. Waste tersebut ada tujuh macam, yaitu:
14
• Waste dalam inventori
Penerapan Kaizen
Dalam menerapkan Kaizen, para pemimpin perusahaan/organisasi di Jepang
berpegang pada dua prinsip. Pertama, perlu proses atau cara kerja yang baik untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan proses atau cara kerja demikian, kita bisa
bekerja lebih cekatan (bukan bekerja lebih berat). Untuk mendapatkan proses yang baik,
para pemimpin perusahaan perlu mengetahui sumber masalah-masalah, kemudian meminta
ide/gagasan/solusi dari semua karyawannya. Bagaimanapun juga, merekalah yang
menjalani pekerjaan sehari-hari/dekat dengan pekerjaannya. Biasanya, solusi terbaik adalah
solusi yang paling sederhana, logis, dan mudah dilaksanakan. Kedua, memilih gagasan-
gagasan yang bisa dilaksanakan, "mengeksekusinya", dan bersabar menunggu hasilnya.
15
Tahukah Anda, perusahaan otomotif raksasa, Toyota, menerima 2 juta ide per tahun, dari
para karyawannya! Sebanyak 80% berhasil dilaksanakan. Ternyata, satu perbaikan kecil
dapat menghasilkan akibat yang besar! Waktu dan uang dapat dihemat. Para karyawan pun
semakin bersemangat kerja, karena mereka melihat ide-ide mereka diterima dan
dilaksanakan oleh perusahaan.
16
keikut-sertaan para karyawan dalam tim, perusahaan mendapatkan keuntungan dari
karyawannya. Kerjasama tim ini dapat menanamkan rasa saling memiliki,
tanggung jawab kolektif, dan berorientasi pada perusahaan serta dapat memperkuat
keterbukaan, saling berbagi dan komunikasi.
6. Memanajemeni Proyek Melalui Tim Fungsional-silang.
Proyek perusahaan kaizen direncanakan dan dilaksanakan dengan
menggunakan sumber daya antar-departemen atau fungsional-silang serta
sumber daya yang berasal dari luar perusahaan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi
biaya. mengontrol pemborosan sampai tingkat tertentu serta memuaskan
pelanggan.
7. Memelihara Proses Hubungan yang Benar.
Perusahaan Jepang melakukan segala sesuatu yang mampu mereka lakukan supaya
terpelihara keharmonisan dalam hubungan antar-manusia terutama Para staf,
manajer dan Para pemimpin tim. Hubungan tersebut dapat menumbuhkan
loyalitas dan komitmen dari karyawan.
8. Mengembangkan Disiplin Pribadi.
17
2.5 Keuntungan Kaizen
Hasil Penerapan Kaizen
Untuk mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya menggunakan model spesifik
Kaizen yang tepat untuk perusahaan/organisasi, serta mau menjalani proses bertahap.
Dalam proses itu, antara lain, para pimpinan dan manajer harus mampu menetapkan dan
menjalankan suatu standar, serta mengontrol kualitas. Mereka juga harus mau
mendengarkan ide/saran, berusaha memberikan feed back yang membangun, sekaligus
terus memotivasi karyawannya! Para karyawan pun harus lebih aktif memikirkan
pekerjaannya, bukan bekerja seperti robot.
Dengan menggunakan konsep dasar kaizen dalam melakukan berbagai aktivitas.
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh. antara lain:
Peningkatan proses;
Zero investment;
Human Development;
18
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Konsep Kaizen dibagi dalam 3 segmen, yaitu Pertama, berorientasi pada
manajemen. Manajemen Jepang umumnya percaya bahwa seorang manajer harus
menggunakan 50% waktunya untuk penyempurnaan. Mulai dengan mengidentifikasi
"pemborosan" maupun "kinerja karyawan." Kedua, berorientasi pada kelompok "gugus
kendali mutu" dan "aktivitas kelompok kecil" untuk mengidentifikasi penyebab masalah,
menganalisis, melaksanakan, mencoba tindakan baru, dan menetapkan standar/ prosedur
baru. Ketiga, berorientasi pada individu, tercermin dalam bentuk keterampilan karyawan
dalam menyampaikan pemikiran dan saran, sebagai upaya pengembangan diri karyawan.
Kunci utama: setiap karyawan dari berbagai tingkatan agar terus menerus
menyempurnakan keahlian dan mengembangkan bakat yang dimiliki, yang dapat
meningkatkan kepuasan kerja.
Kepuasan yang sebenarnya terletak pada proses perbaikan itu sendiri melalui usaha-
usaha yang kreatif. Kompetensi saja tidak cukup. Yang diperlukan adalah "kemampuan
bekerja dalam Tim" secara efektif dengan memanfaatkan keahlian, kemampuan, dan
pengetahuan yang dimiliki guna memperbaiki kelemahan dalam perusahaan.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Kaizen
http://trainer-tcc.blogspot.com/2007/11/kaizen.html
http://www.andriewongso.com/awartikel-2960-AW_Corner-
Kaizen,_Prinsip_Kerja_ala_Jepang
20