Professional Documents
Culture Documents
“SEMIKONDUKTOR”
Disusun guna memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Ilmu Bahan Listrik yang diampu oleh
Bapak Ketut Ima Ismara, M.Pd.
Disusun oleh ;
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan penyusunan
makalah ini, meskipun disadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangannya.
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan
Listrik dan untuk mengetahui lebih lanjud tentang ilmu bahankhususnya bahan
Semikonduktor.
Dalam penulisan makalah Semikonduktor ini banyak yang telah membantu
penusun, baik saat membahas materi makalah, sebelum penyusunan, maupun selama
penyusunan, sehingga makalah semikonduktor ini dapat terealisasikan. Maka dari itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ketut Ima Ismara, M.Pd. selaku pengampu mata kuliah Ilmu Bahan Listrik.
2. Teman – teman yang telah membantu selama kami membahas uraian bahan
semikonduktor yang kami presentasikan.
3. Semua pihak yang telah membantu selama kami membahas dan meusunan makalah
ini berlangsung.
Tidak ada kalimat yang pantas kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas makalah Semikonduktor ini selain
ucapan terima kasih.
Tiada yang sempurna di dunia ini selain Allah SWT, dan penyusun menyadari
bahwa masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah Semikonduktor .
Untuk itu penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Penyusun berharap tugas makalah semikonduktor ini dapat bermanfaat bagi penyusun
pribadi dan pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
ABSTRAK.................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
1. Pengertian.......................................................................................................3
2. Susunan Atom Semikonduktor......................................................................4
3. Proses Semikonduktor....................................................................................5
4. Bahan Semikonduktor....................................................................................6
5. Cara Kerja Semikonduktor.............................................................................8
6. Pengelompokan Semikonduktor....................................................................10
7. Alat Semikonduktor.......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
3
ABSTRAK
Peralatan elektronik yang semakin modern dan banyaknya orang yang bekerja
di bidang industri kelistrikan atau elektro, misalnya; teknisi, instalatir, jaringan, tenaga
listrik dan kependidikan teknik tentang kelistrikan akan banyak di jumpai pembahasan
komponen – komponen elektronika yang bersifat semikonduktor dalam skala jumlah arus
yang kecil maupun besar. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman dan penjelasan
mengenai asal bahan, jenis-jenis bahan, funsi bahan, dan sifat-sifat dari bahan adalah
sangat penting dimiliki bagi mereka yang bekerja di bidang industri dan kependidikan
teknik, bahan apa yang harus dipakai untuk suatu maksud tertentu agar dapat mencari
alternatif bahan pengganti yang efisien, fungsioner, segi ekonomis dan dapat
mengembangkannya.
Bahan semikonduktor adalah adalah jenis bahan dengan konduktivitas listrik
yang berada di antara insulator dan konduktor. Bahan ini banyak digunakan dalam
rangkaiaan elektronika karena sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah
cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini
disebut dopant atau dengan menyuntikkan materi lain. Semikonduktor yang terintegrasi
dalam jumlah yang sangat besar (jutaan) dalam satu keping Silikon dinamakan Sirkuit
terpadu.
Komponen Semikonduktor yang paling baik terbuat dari bahan germanium tetapi
bahan ini sulit dalam pembuatan sehingga harganya mahal, melainkan bahan dari
silikon, semikonduktor yang terbuat dari silikon ini banyak dijumpai, mudah dicari dan
murah harganya karena mudah dalam pembuatannya tetapi jauh berkualitas
dibandingkan dengan germanium.
4
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yang bekerja di bidang industri dan kependidikan teknik khususnya
kelistrikan atau elektro, misalnya teknisi, instalatir, jaringan dan tenaga listrik. Mereka
sebaiknya harus memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu daripada bahan-bahan
yang berhubungan dengan profesinya masing – masing. Mempunyai pengetahuan
mengenai asal bahan, jenis-jenis bahan, fungsi bahan, dan sifat-sifat dari bahan adalah
sangat penting dimiliki bagi mereka yang bekerja di bidang industri dan kependidikan
teknik. Kita sebagai mahasiswa juga harus lebih tahu tentang uraian diatas serta
bagaimana struktur bahan, proses kinerja bahan agar mampu menguasai pengetahuan
tersebut, berfikir secara kritis dan mengembangkannya dalam mata kuliah maupun di luar
jam kuliah.
5
Dalam mata kuliah ilmu bahan listrik di jurusan pendidikan teknik elektro kita juga
lebih memperhatikan hal keamanan tersebut karena dalam pembelajaran maupun
praktikum kelistrikan, listrik tidak dapat kita lihat dengan mata kita.
Secara khusus kami menghambil salah satu jenis bahan yaitu bahan Semikonduktor
untuk pembahasan dan penyusunan karena dalam perkuliahan tentang kelistrikan akan
banyak di jumpai pembahasan komponen – komponen elektronika yang bersifat
semikonduktor dalam skala jumlah arus yang kecil maupun besar.
2. Rumusan masalah
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
a. Pengertian Umum
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor
murni. Bahan ini sifatnya berada diantara insulator dan konduktor. Bahan – bahan logam
seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
b. Pengertian Khusus
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai
konduktor (K. Muller 1986).
7
Insulator adalah materi yang dapat mencegah penghantaran panas, ataupun muatan
listrik. Lawan dari insulator, adalah konduktor, yaitu materi yang dapat menghantar panas
Untuk sejenis polimer, silikone.
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke
inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena
tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar,
ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan
elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas,
sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
8
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba
memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan
untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen,
yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
3. PROSES SEMIKONDUKTOR
Doping semikonduktor
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat
elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah
sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant.
Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya
dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya,
polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam (J.G.
Bednarz 1986).
Doping dalam produksi semikonduktor, doping menunjuk ke proses yang bertujuan
menambah ketidakmurnian (impuritya) kepada semikonduktor sangat murni (juga disebut
intrinsik) dalam rangka mengubah sifat listriknya. Ketidakmurnian ini tergantung dari
jenis semikonduktor. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron
valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat
mengahantarkan listrik.
9
Beberapa dopant biasanya ditambahkan ketika boule ditumbuhkan, memberikan
setiap wafer doping awal yang hampir seragam. Untuk membedakan unsur sirkuit,
wilayah terpilih (biasanya dikontrol oleh photolithografi) didop lebih lanjut dengan
Proses difusi atau implantasi ion, metode kedua lebih populer dalam produksi skala besar
karena kemudahan pengontrolannya.
Jumlah atom dopant yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah perbedaan dalam
kemampuan sebuah semikonduktor sangat kecil. Bila sejumlah kecil atom dopant
ditambahkan (dalam order 1 setiap 100.000.000 atom), doping ini disebut rendah atau
ringan. Ketika lebih banyak atom dopant ditambahkan (dalam order 10.000) doping ini
disebut sebagai berat atau tinggi. Hal ini ditunjukkan sebagai n+ untuk dopant tipe-n atau
p+ untuk doping tipe-p.
4. BAHAN SEMIKONDUKTOR
a. Persiapan Bahan semikonduktor
10
tinggi termasuk pertumbuhan kristal menggunakan proses Czochralski. Langkah
tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai
perbaikan zona. Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas
cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang diinginkan
mengkristal kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih
sedikit kesalahan.
11
inframerah,
generator Hall
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh (Jons Jakob Berzelius 1923)
silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika)
dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi
plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikon.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni.
Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat
dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen),
tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge
carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur
dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa
muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan
meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor
(isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar
ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam
jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik
akan memberikan electron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus
12
listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya
4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan
elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena
pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor
tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan
yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam
tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi
thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung
hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak
menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan
terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah
transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah
semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini
cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor
tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari
materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam
sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih
besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan
basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain)
dari transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam
ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan
semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi;
satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi
13
isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam
metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya.
Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa
juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam
sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di
dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan
dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor
dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
5. PENGELOMPOKAN SEMIKONDUKTOR
14
sempit daripada isolator 0,12 – 5,3 ev seperti Si sebagai salah satu bahan semikonduktor
dengan celah energi 1,1 ev.
Berdasarkan lebar dan sempitnya celah energi dari bahan-bahan intan,
semikonduktor, konduktor terlihat bahwa untuk menjadikan bahan semikonduktor agar
menghantar listrik diperlukan energi yang tidak besar. Silikon dan germanium murni
disebut semi konduktor intrinsik jika belum mendapatkan bahan tambahan, sedangkan
yang sudah mendapatkan bahan tambahan disebut ekstrinsik. Bahan tambahan yang
dimaksud arsenikum (As) atau boron (B). Bahan semikonduktor yang mendapatkan
tambahan As akan menjadi semi konduktor jenis N, sedangkan yang mendapatkan
tambahan B akan menjadi semi konduktor jenis P.
Beberapa bahan tambahan untuk semikonduktor dapat dilihat pada tabel Enegi
Ionisasi di bawah ini ;
Bahan Pengotoran Si (ev) Ge (ev)
(Tipe – N)
Pospor 0,044 0,012
Arsen 0,049 0,013
Antimon 0,039 0,010
a. Semikonduktor Intrinsik
15
ev. Ini diperkirakan beda energi antara dua inti ion yang terdekat dengan jarak
±1A 0 (10 −10 m ) . Maka dari itu diperlukan gradien medan ±1V / 10 −10 m untuk
menggerakan elektron dari bagian atas pita valensi ke bagian bawah pita konduksi.
Namun gradien sebesar itu kurang praktis. Kemungkinan lain untuk keadaan transisi
yaitu tumpang tindih kedua pita dapat diperoleh dengan pemanasan. Pada suhu kamar ada
juga beberapa elektron yang melintasi celah energi dan hal ini menyebabkanterjadinya
semi konduksi. Pada semikonduktor intrinsik, konduksi tersebut disebabkan proses
intrinsik dari bahan tanpa adanya pengaruh tambahan. Kristal Si dan Ge murni adalah
semikonduktor intrinsik.
Elektron-elektron yang dikeluarkan dari bagian teratas pita valensi ke bagian pita
konduksi karena energi termal adalah penyeban konduksi. Banyaknya elektron yang
terkuat untuk bergerak melintasi celah energi dapat dihitung dengan distribusi
kemungkinan Fermi – Dirac ;
1
P( E ) ?
(1? e ) ( E ? Ef ) / K .T
Karena perpindahan elektron dari pita valensi, maka pada pita valensi terjadi lubang
di setiap tempat yang ditinggalkan elektron tersebut. Suatu semi konduktor intrinsik
mempunyai lubang yang sama pada pita valensi dan elektron pada pita konduksi. Pada
pemakaian elektron yang lari ke pita konduksi dari pita valensi, misalnya karena panas
dapat dipercepat menggunakan keadaan kosong yang memungkinkan pada pita konduksi.
Pada waktu yang sama lubang pita valensi juga bergerak tetapi berlawanan arah dengan
gerakan elektron. Konduktivitas dari semi konduktor intrinsik tergantung konsentrasi
muatan pembawa tersebut yaitu ne dan nh.
16
b. Semikonduktor ekstrinsik
Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit
ketidakmurnian (doping) atau pengotoran dari luar (ekstraneous inqurities). Akibat
doping ini maka hambatan jenis semikonduktor mengalami penurunan Semikonduktor
jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu tipe-N (pembawa muatan elektron) dan
semikonduktor tipe-P (pembawa muatan hole).
1) TIPE – N
Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang
pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan
doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki
kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n.
Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
2) TIPE – P
Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalent yaitu
unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki
4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini
digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian,
kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.
17
gb 4. struktur stom semikonduktor type – p.
6. ALAT SEMIKONDUKTOR
a. Alat Semikonduktor
Bila sebuah semikonduktor murni dan tidak ter"eksitasi" oleh sebuah input seperti
medan listrik dia mengijinkan hanya jumlah sangat kecil arus listrik untuk berada dalam
18
dirinya, dan ia merupakan sebuah insulator. Alasan utama mengapa semikonduktor
begitu berguna adalah konduktivitas semikonduktor yang dapat dimanipulasi dengan
menambahkan ketidakmurnian (doping, dengan pemberian sebuah medan listrik, dikenai
cahaya, atau dengan cara lain. CCD, sebagai contoh, unit utama dalam kamera digital,
bergantung pada kenyataan bahwa konduktivitas semikonduktor meningkat dengan
terkenanya sinar. Operasi transistor tergantung konduktivitas semikonduktor yang dapat
ditingkatkan dengan hadirnya sebuah medan listrik.
Konduksi arus dalam sebuah semikonduktor terjadi melalui elektron yang dapat
bergerak atau bebas dan lubang. Lubang bukan partikel asli; dalam keadaan yang
membutuhkan pengetahuan fisika semikonduktor untuk dapat mengerti: sebuah lubang
adalah ketiadaan sebuah elektron. Ketiadaan ini, atau lubang ini, dapat diperlakukan
sebagai muatan-positif yang merupakan lawan dari elektron yang bermuatan-negatif.
Untuk mudahnya penjelasan "elektron bebas" disebut "elektron", tetapi harus dimengerti
bahwa mayoritas elektron dalam benda padat, tidak bebas, tidak menyumbang kepada
konduktivitas.
DIODA
Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan–pakai lem barangkali ya :),
maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada
pembuatannya memang material tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah,
19
melainkan dari satu bahan (monolithic) dengan memberi doping (impurity material) yang
berbeda.
Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih besar dari
sisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N mengisi kekosongan elektron
(hole) di sisi P.
gb 6. forward bias.
Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), dapat dipahami tidak ada
elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial
di sisi N lebih tinggi. Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga
dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). Dioda, Zener, LED, dan Varactor.
Menyediakan jajaran produk dioda daya yang serbaguna termasuk tipe dioda kaca
dengan keandalan yang tinggi, perangkat pelindung tekanan tegangan (surge
suppression) untuk melindungi peralatan elektronik (terutama dalam aplikasi otomotif)
dan jenis bertegangan tinggi untuk pengoperasian tampilan pada frekuensi tinggi.
Tersedia dalam bentuk axial lead, press-fit dan paket pemasangan permukaan (surface
mount).
20
TRANSISTOR
21
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang
di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya.
Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog
melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian – rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
22
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
23
Dari hasil presentasi pembahasan dan penyusunan makalah ini sekiranya kami dapat
menyimpulkan isi dari makalah ini yakni ;
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor pada umumnya bersifat isulator
(tidak menghantarkan arus listrik) pada suhu mendekati 0°, pada suhu kamar bersifat
konduktor, makin tinggi suhunya makin bersifat konduktor. Semikonduktor bisa diubah
konduktivitasnya dengan cara menyuntikkan menanbah atau mengurangi materi lain yang
bersifat konduktor atau isolator, sehingga semikonduktor memiliki resistansi. Pemberian
doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.
Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom
lain (atom pengotor).Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang sudah
dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping).
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam bidang elektronik adalah
sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah
sejumlah kecil ketidakmurnian dan ini tidak terbatas penggunaannya dalam arus lemah.
Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali
digunakan sebagai pengganti logam.
2. PENUTUP
24
makalah ini bermanfaat baik bagi kami maupun keluarga besar Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro dan semua pembaca pada umumnya
Demikian makalah semikonduktor yang kami susun dari hasil presentasi,
pembahasan maupun didapat dari pustaka dunia tentang bahan semikonduktor apabila
dalam penyusunan dan penulisan ini ada salah ucapan bagi semua pihak kami sangat
mohon maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
25
Sumanto. (2005) Pengetahuan Bahan Mesin dan Listrik. Yogyakarta. Andi Offset
Zuhair. (2006) Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Yokyakarta. SMK N 3
Yogyakarta
______(http://semikonduktor/pengertian/alat/susunanatom/bahan/ppt/)
26