You are on page 1of 43

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Created by :
1. Dian Wahyu H.
2. Ekky Wahyu P.
3. Naela Mafaza
4. Tara Damayanti
5. Ulil Albab
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Sistem rangka melakukan banyak fungsi penting diantaranya
menyusun bentuk tubuh, perlindungan, gerakan tubuh,
membentuk sel-sel darah, dan tempat penyimpanan mineral.
Rangka tubuh manusia
Tulang tulang dalam tubuh manusia membentuk rangka
yang terletak dibagian dalam sehingga disebut
endoskeleton (rangka dalam).
1.Fungsi Rangka :
a. Menyokong atau menopang tubuh
b. Sebagai alat gerak
c. Melindungi organ dalam tubuh
d. Memberi bentuk tubuh
e. Tempat melekatnya otot rangka
f. Tempat pembentukan sel darah merah
PEMBAGIAN RANGKA TUBUH MANUSIA
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:

A. Skeleton aksial 
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh
dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di
kepala, leher dan badan
Skeleton aksial terdiri dari:
• Tulang Tengkorak
• Tulang dada
• Tulang rusuk
• ruas-ruas tulang belakang
Tulang Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang
menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang
yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian
wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari
otak.
Jenis-jenis tulang tengkorak adalah:

1. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:


•bagian parietal --> tulang dahi
•bagian temporal --> tulang samping
• kiri kanan kepala dekat telinga
•bagian occipitas --> daerah belakang
•daritengkorak
•bagian spenoid --> berdekatan dengan
• tulang rongga mata, seperti tulang baji
bagian ethmoid --> tulang yang
• menyususn rongga hidung
• 2. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:rahang bawah -->
menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut
merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan
gerakan yang lebih bebas
• Rahang bawah --> menyusun sebagian dari hidung, dan langit-
langit
• palatinum (tulang langit-langit) --> menyusun sebagian dari
rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut
• zigomatik --> tulang pipi
• tulang hidung
• Tulang lakrimal --> sekat tulang hidung
Tulang dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri
dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan
rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan
pembuluh darah besar dari kerusakan

Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:


• Tulang hulu / manubrium.
terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat
melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua
• Tulang badan / gladiolus,
terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang
rusuk ke tiga sampai ke tujuh,
gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
• Tulang taju pedang / xiphoid process,
terletak di bagian bawah dari tulang dada.
Tulang ini terbentuk dari tulang rawan
Tulang Rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih •Tulang rusuk palsu berjumlah 3
dan melengkung. bersama-sama pasang. Tulang rusuk ini memiliki
dengan tulang dada membentuk ukuran lebih pendek dibandingkan
rongga dada untuk melindungi tulang rusuk sejati. Pada bagian
jantung dan paru-paru. Tulang rusuk belakang berhubungan dengan
dibedakan atas tiga bagian yaitu: ruas-ruas tulang belakang
•Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh sedangkan ketiga ujung tulang
pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian depan disatukan oleh tulang
bagian belakang berhubungan rawan yang melekatkannya pada
dengan ruas-ruas tulang belakang satu titik di tulang dada
sedangkan ujung depannya • Rusuk melayang berjumlah 2
berhubungan dengan tulang dada pasang. Tulang rusuk ini pada
dengan perantaraan tulang rawan ujung belakang berhubungan
dengan ruas-ruas tulang belakang,
sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi
diantaranya
1). melindungi jantung dan paru-paru dari
goncangan.
2). melindungi lambung,
limpa dan ginjal.
3). Membantu
pernapasan.
Ruas-ruas tulang belakang

Ruas-ruas tulang belakang disebut


juga tulang belakang disusun oleh
33 buah tulang dengan bentuk tidak
beraturan. ke 33 buah tulang tersebut
terbagai atas 5 bagian yaitu:
tujuh ruas pertama disebut tulang
leher.
ruas pertama dari tulang leher
disebut tulang atlas, dan ruas kedua
berupa tulang pemutar atau poros.
bentuk dari tulang atlas
memungkinkan kepala untuk
melakukan gerakan atau goyangan
"ya" atau goyangan "tidak"
•Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-
ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan
tempat melekatnya tulang rusuk
•Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang
pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas
tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak
melekat otot-otot
•Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk
segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
•bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor
(coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang
yang menyatu.

•Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan


menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan
tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ
B. Skeleton apendikular
Tulang anggota gerak atas
Tersusun atas tulang tulang yang (extremitas superior)

merupakan tambahan dari


skeleton axial. Skeleton axial
terdiri dari :Anggota gerak
atas
• anggota gerak bawah
• gelang panggung
• bagian akhir dari ruas-ruas
tulang belakang seperti
sakrum dan tulang coccyx
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
• Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa,
ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian
bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius
dan ulna
• Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih
besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang
radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah
dibandingkan ulna.
• karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling
dihubungkan oleh ligamen
• metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian
atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian
bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
• Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari
tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2
buah tulang.
Tulang anggota gerak atas (ekstremitas inferior)

Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:


•Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang,
terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
•Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian
pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung
berhubungan dengan pergelangan kaki.
•Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan
tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi
lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang
membentuk lutut
•Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang
pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya
adalah tulang tumit.
•Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah
tulang yang tersesun mendatar.
•Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari
tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang.
Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula /
belikat dan selangka)

• Tulang gelang bahu disebut juga


tulang pectoral bahu tersusun atas 4
buah tulang yaitu 2 tulang belikat
(skapula) dan 2 tulang selangka
(klavikula)
• Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S",
berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus)
untuk membentuk persendian yang menghasilkan
gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan
dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya
berhubungan dengan tulang belikat.
• Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk
segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari
tulang rusuk.
• Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat
melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan
terjadinya gerakan pada sendi
GELANG PANGGUL

Tulang gelang panggul


terdiri atas dua buah tulang
pinggung. Pada anak anak
tulang pinggul ini terpisah
terdiri atas tiga buah tulang
yaitu illium (bagian atas),
tulang ischiun (bagian
bawah) dan tulang pubis
(di bagian tengah).
(Lihat gambar)
Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang
sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang
belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis
merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua
tulang pubis.
Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung
berat badan bersama-sama dengan ruas tulang
belakang. melindungi dan mendukung organ-organ
bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan
sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
SEL TULANG


Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:
Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura (patah tulang). Sel
ini memberikan perlindingan pada tulang dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel
yang rusak
• Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan kegiatan sintesis dan
sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada daerah yang memiliki
kecepatan metabolisme yang tinggi
• Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel tulang ini
membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan tulang, menghasilkan
enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol pelepasan kalsium
dari tulang ke darah.
• Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan jaringan tulang.
Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan pengaturan
kembali bentuk tulang

• sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang dewasa. sel tulang
ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan kedalam tulang.
OSIFIKASI
Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis
osifikasi yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Tulang keras dapat terbentuk baik
melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya.
osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang.
pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm,
medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian
berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel
mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.
Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses
pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang
manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari
tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel
tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.
Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi
endokondral. pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah.
sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin. kondroblas berubah
menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks
tulang.
• Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas
komponen organik dan komponen mineral. Komponen organik terdiri
atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan
fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan
matriks.
komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan
kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu,
osteoblas terus mensekresikan mineral, sedangkan osteoklast terus
mengabsorb mineral. pasien rawat inap dan astronot, tulangnya
serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih
cepat dibandingkan proses sekresi oleh osteoblast.
Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen
mineral dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya.
Macam-macam hubungan antar tulang
(artikulasi)
Di dalam tubuh kita tulang dapat berhubungan secara erat
maupun tidak erat. Hubungan antara tulang yang satu
dengan tulang yang lainnya disebut artikulasi. Agar
artikulasi tersebut dapat bergerak diperlukan struktur
khusus yang dinamakan dengan sendi. Sendi dibentuk dari
kartilago yang berada di daerah sendi.
Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis
hubungan antartulang, yaitu:
1.Sinartrosis yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan.
2.Amfiartrosis yaitu sendi yang pergerakannya sedikit.
3.Diartrosis yaitu sendi yang pergerakannya bebas.
• 1.Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki
celah sendi. Hubungan antartulang ini dihubungkan dengan
erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang sehingga
sama sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe sinartrosis, yaitu:

• a.Suture
Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan
dengan jaringan ikat serabut ikat padat. Contohnya pada
tulang tengkorak.

• b.Sinkondrosis
Sinkondrodis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan
oleh kartilago hialin. Contohnya hubungan antara epifisis dan
diafisis pada tulang dewasa.
• 2.Amfiartrosis
Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago
sehingga memungkinkan untuk sedikit digerakkan.
Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu:
• a.Simfisis
Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang
pipih. Contohnya pada sendi antartulang belakang dan pada
tulang kemaluan.
• b.Sindesmosis
Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut
dan ligamen. Contohnya sendi antartulang betis dan tulang
kering.

Artikulasi sindesmosis
• 3.Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang kedua ujungnya
tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat
digerakkan. Hubungan antartulang diartrosis ini sering juga
disebut sendi.
Contoh hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah
sebagai berikut:
a.Sendi engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan
berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak
engsel pintu. Misalnya gerak sendi pada siku, lutut, mata kaki,
dan ruas antarjari.
b.Sendi pelana
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi
seperti pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih
bebas seperti orang naik kuda. Misalnya sendi antara tulang
telapak tangan dengan pergelangan tangan

c.Sendi putar
Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung
tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan
rotasi dengan satu poros. Misalnya sendi antara tulang hasta
dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang
tengkorak.
• d.Sendi luncur/Geser
Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos.
Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antar tulang
pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

• e.Sendi peluru
Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan
bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala
arah dan berporos tiga. Misalnya sendi antara tulang gelang
bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan
paha.
Salah satu contoh sendi peluru pada gelang panggul dan tulang
paha
• f.Sendi kondiloid/ ellipsoid
Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan
gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung
tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu
lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antara tulang
pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
Kelainan dan gangguan pada tulang
• Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses
gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang
dapat terjadi karena:

• A.Kekurangan vitamin D
Vitamin D atau kalsiferol adalah vitamin yang diperlukan untuk
kalsifikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D
dapat disintesis oleh tubuh dari provitamin D dengan bantuan
ultraviolet. Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat
menyebabkan rakhitis, biasanya dapat terlihat pada
pertumbuhannya yang terganggu dari kaki berbentuk O atau X.
sedangkan pada orang dewasa, kekurangan kapur akan
menyebabkan penyakit osteomalasia.
• B.Penyakit
1). Rheumatik
Rheumatik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit dari
alat gerak salah satunya adalah tulang. Dan arthritis merupakan salah satu
jenis dari rheumatik yang berkenaan dengan sendi.
2). Osteoporosis
Osteopororsis adalah suatu penyakit dimana terjadi penurunan massa tulang
(pengurangan jaringan tulang) terutama terjadi pada tulang spongiosa. Pada
penyakit ini proses penghancuran tulang melebihi proses pembentukan tulang.
Penyakit ini terjadi terutama pada wanita kulit putih usia lanjut setelah
menopause.
Berikut ini adalah gambar struktur tulang yang normal dan yang terkena
osteoporosis.
3). Osteomyelitis
Osteomyelitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan tulang
(termasuk periosteum, sumsum tulang belakang dan tulang rawan). Penyakit
ini disebabkan oleh mikroorganisme (terutama Staphylococcus) yang mencapai
tulang melalui patah tulang terbuka, melalui darah atau melalui gigi caries ke
dalam sinus. Bakteri dan jamur juga sering menimbulkan osteomyelitis.
Jadi, jika anda terluka segeralah tutup luka tersebut dengan penutup luka yang
steril dan segera obati ke dokter.
• C.Kecelakaan
Kecelakaan yang dapat menyebabkan gangguan pada tulang
dapat berupa:
1). Memar
Gangguan ini hanya berupa sobeknya selaput sendi (ligamen).
Namun bila sobeknya selaput sendi diikuti oleh lepasnya ujung
tulang dari sendi disebut dislokasi (lepas sendi).
2). Fraktura
Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi patah tulang
tertutup, patah tulang terbuka dan fisura.
a). Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek
kulit.
b). Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit
c). Fisura, bila tulang hanya retak

gambar fraktura
Wrong attitude
      Sitting the wrong habits or habit to carry the burden alone on
one side of the body can cause bone abnormalities such as the
following:
1) Lordosis
Is if the neck and pelvic bones are too crooked to the fore.
2) Kifosis
Is that if your spine and upside-down too bent backwards. This
disorder can occur because of the habit of writing that is too bent to
be done for many - years.
3) Scoliosis
Scoliosis is when sections of the spine bent sideways. This disorder
can occur when a person is often a burden
one side of the spine, and this habit is carried over the years.
Disturbance joints
      Kinds of disorders in joints such as :
      1) Dislocation
Dislocations caused by shifting of the joints
from the original position because the
network hang (ligament) tear.
      2) Ankilosis
Ankilosis joints is a condition that can not be
moved because if - if united.
      3) Sprains
Sprained ligament is interested in a position
that does not fit, but the joints do not
shift. Sprains can occur due to sudden
movement or movement that is rare and
difficult.
     4) Arthritis
Yang_terjadi Artrisis is inflammation in the
joints. Artrisis can be divided into four as
follows:
       a. Gout Arthritis
Gout occurs because of the accumulation
uric acid in the small joints, especially fingers
- your fingers. As a result vertebra radius
larger.
       b. Osteoarthritis
Osteoarthritis is the depletion of
degenerated cartilage so. As a result,
Otot
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . oto
memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi.
Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan
relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.

Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:


a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih
pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan
kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih
panjang dari ukuran semula.
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan
filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua
filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan
serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
1. Jenis – Jenis Otot
      Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan menjadi
tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
a. Otot lurik (Otot Rangka)
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada
otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop)
yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot
rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot
rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis.
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
1. ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung
2. urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.

      Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara
melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:
1. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot
berkontraksi.
2. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.
      Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot
tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi
kisut atau mengalami atrofi.
b. Otot Polos
      Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam
(otot viseral). Otot polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk
kumparan halus. Masing – masing sel memiliki satu inti yang
letaknya di tengah. Kontraksi otot polos
tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf
otonom. Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh,
misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan
2. Saluran-saluran pernapasan
3. Pembuluh darah
4. Saluran kencing dan kelamin
c. Otot Jantung
      Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot
lurik hanya saja serabut – serabutnya bercabang - cabang dan
saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom.
Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut
juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.
Fungsi Otot

      Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan.


Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu
rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian
rangsangan berurutan.rangsangan kedua memperkuat
rangsangan pertama dan rangsangan ketiga
memeprkuat rangsangan kedua . dengan demikian
terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum .
tonus yang maksimum terus – menerus disebut tetanus.
Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini:

a.Antagonis
Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan, contohnya adalah:
1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep
dan otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak
tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala
merunduk dan menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak
telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

b. Sinergis
      Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.
Mekanisme Gerak Otot
      Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X,
Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding
filaments.
     Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel
otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang diterima
oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan
energi.
     Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H
adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi
memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan
zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
    Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi
dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke
konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan
kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi
miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah
terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin
ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP
bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.
Sumber Energi untuk Gerak Otot
       ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi
otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan
interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.
                      ATP ---- ADP + P
Aktin + Miosin ------------------------- Aktomiosin
                             ATPase

       Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat


dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai
sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.
                               kreatin
Fosfokreatin + ADP ----------------- keratin + ATP
                               Fosfokinase

        Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan
ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas.
Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.
Kelainan pada Otot
     Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Atrofi
Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan
berkontraksi.
b. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini
berlanjut dapat terjadi kram.
c. Tetanus
Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat
serangan bakteri Clostridium tetani.
d. Miestenia Gravis
Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya
belum diketahui dengan pasti.
e. Kaku Leher (Stiff)
Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi
akibat kesalahan gerak.

You might also like