You are on page 1of 6

Pengertian Monokotil

monokotil adalah tumbuhan berkeping biji 1...


seperti pada jagung,padi,dll......
Ciri monokotil, yaitu (1) tulang daun umumnya sejajar (2) batang tak berkambium (3) akar
serabut (4) bagian-bagian bunga kelipatan 3.
Tumbuhan monokotil dikelompokan menjadi 5 suku, :
Rumut-rumputan (Graminae), ex : jagung, padi
Pinang-pinangan (Palmae), ex : kelapa, sagu
Pisang-pisangan (Musaceae), ex : pisang ambon, raja
Anggrek-angrekan (Orchidaceae), ex : anggrek, vanili
Jahe-jahean (Zingiberaceae), ex : jahe, kunyit

Pengertian Dikotil
Ciri dikotil, yaitu (1) tulang daun beranekaragam, yi menjari, menyirip dll (2) batang
berkambium (3) akar tunggang (4) bagian-bagian bunga kelipatan 2,4, atau 5.

Tumbuhan dikotil dikelaompokan menjadi 5 suku, yi :


1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari

Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan


Dikotil / Biji Berkeping Satu dan Dua - Ilmu Sains Biologi

Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu
tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae
dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri
tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae
karena memiliki bunga yang sesungguhnya.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki :

1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

A. Contoh tumbuhan monokotil :


- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.
B. Contoh tumbuhan dikotil :
- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.

Perbedaan tanaman monokotil dan dikotil

Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan Dikotil / Biji Berkeping Satu
dan Dua - Ilmu Sains Biologi

Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu
tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae
dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri
tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae
karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki :

1. Bentuk akar- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut- Dikotil : Memiliki sistem akar
tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun- Monokotil : Melengkung atau sejajar- Dikotil :
Menyirip atau menjari

3. Kaliptrogen / tudung akar- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra- Dikotil : Tidak terdapat
ada tudung akar

4. Jumlah keping biji atau kotiledon- Monokotil : satu buah keping biji saja- Dikotil : Ada dua
buah keping biji

5. Kandungan akar dan batang- Monokotil : Tidak terdapat kambium- Dikotil : Ada kambium

6. Jumlah kelopak bunga- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga- Dikotil : Biasanya
kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan
akar lembaga / keleorhiza- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

8. Pertumbuhan akar dan batang- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi
membesar- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

A. Contoh tumbuhan monokotil :


- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.
B. Contoh tumbuhan dikotil :
- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.

JAGUNG (salah satu contoh tanaman monokotil)

Sistimatika tanaman jagung adalah sebagai berikut:


Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.

MANFAAT TANAMAN
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung
merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan bahan
makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutanke 3 setelah gandum dan padi. Di Daerah
Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini tanaman jagung
semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hampir
seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain:
a) Batang dan daun muda: pakan ternak
b) Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
c) Batang dan daun kering: kayu bakar
d) Batang jagung: lanjaran (turus)
e) Batang jagung: pulp (bahan kertas)
f) Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goring

MANGGA (salah satu contoh tanamana dikotil)


Sistimatika tanaman

Akar
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-
kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon
mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m., pemanjangan akar tunggang akan berhenti
bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak
akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm.

Batang
Batang merupakan bagian tengah dari suatu tumbuh-tumbuhan yang tumbuh lurus keatas. Bagian
ini mengandung zat-zat kayu, sehingga tanaman mangga tumbuh tegak, keras, dan kuat. Bentuk
batang mangga tegak, bercabang agak kuat, daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk
kubah, oval atau memanjang. Kulitnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan
sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna kulit yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua
sampai hampir hitam.
Berikut ini beberapa perbedaan pohon mangga yang berasal dari biji dengan pohon mangga yang
berasal dari sambungan atau tempel.
Berasal dari biji
Berasal dari sambungan atau temple
Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
batang lebih pendek dan cabangnya membentang
Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
Umur hanya mencapai 80 th, bahkan kurang
Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
Sudah mulai berbunga setelah berumur 1 th

Daun
Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang dan
berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-
sel yang tak terhingga banyaknya. Daun letaknya bergantian, tidak berdaun penumpu. Panjang
tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah
atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung,
letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran.

Macam-macam bentuk daun:


Lonjong dan ujungnya seperti mata tombok.
Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombok.
Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Tepi daun biasanya halus, tetapi kadang-kadang, sedikit bergelombang/ melipat atau
menggulung. Panjang helaian daun 8-40 cm dan lebarnya 2-12,5 cm, tergantung varietas dan
kesuburannya. jumlah tulang daun yang kedua (cabang) 18-30 pasang. Daun yang masih muda
biasanya bewarna kemerahan yang dikemudian hari akan berubah pada bagian permukaan
sebelah atas berubah menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah bewarna
hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 th atau lebih.

Bunga
Bunga mangga dalah bunga majemuk. Dalam keadaan normal bunga majemuk tumbuh dari
tunas ujung, sedang tunas yang asalnya bukan dari tunas ujung tidak menghasilkan bunga, tetapi
ranting daun biasa. rangkaian bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang tidak
berbulu. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama.
Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada
kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau
mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap
kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa
mencapai 1000-6000.
Setiap rangkaian bunga ada bunga jantan dan bunga hermaprodit (bunga byang berkelamin dua
yakni jantan dan betina). Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak dari
bunga hermaprodit. dan jumlah bunga hermaprodit inilah yang menentukan terbentuknya buah,
dan yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%. Bunga mangga biasanya bertangkai
pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang dan baunya harum. Prosentase bunga hermaprodit
bermacam-macam, tergantung dari varietasnya\, yaitu dari 1,25%-77,9%.

Kelopak bunga dan mahkota


Kelopak bunga biasanya ada 5, demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi
kadang-kadang ada yang 4 sampai 8, warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah
terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. warna bagian tepi daun
mahkota bewarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi kemerahan.

Benang sari
Jumlah benang sari ada 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua sedangkan yang lainnya
steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2
mm, sedangkan benang sari yang steril hanya pendek.

Kepala putik dan tepung sari


Warna kepala putik kemerah-merahan dan akan berubah warnenya menjadi ungu p[ada waktu
kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk
menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.

Bakal buah
Bakal buah ini tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada suatu
piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala putik yang
bentknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.
Buah
Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging. Panjang buah kira-kira 2,5-30
cm.Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau memanjang dan ada juga yang bentuknya pipih.
Warnanya bermacam-macam, ada yang hijau, kuning, merah atau campuran. Pada bagian ujung
buah,ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Diatas paruh ada bagian yang memebengkok
yang disebut sinus, yang dilanjutkan kebagian perut. Bagian belakang disebut punggung.
Kulitnya tebal dan ada kelenjer, dagingnya tebal dan ada yang kuning tergantung jenisnya.
Daging buah ada yang besar dan ada juga yang tidak besar, ada yang berair dan ada yang tidak
berair, ada yang manis dan ada yang kurang manis.

Biji
Biji letaknya didalam kulit niji yang keras, besarnya bervariasi. Biji terdiri dari dua keping, biji
ada yang monoembryonal dan ada yang poliembryonal.

Kegunaan
Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan
segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda
kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi
bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering,
dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam
kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan
di masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras
dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat
dijadikan arang yang baik.

You might also like