Professional Documents
Culture Documents
1. Sekolah kami mengadakan diskusi bertema “Pengaruh rokok terhadap kesehatan”. 1) Moderator
mempersilakan pembicara, ia berpendapat bahwa rokok merupakan teman akrab yang merugikan
bagi pengisap atau pencandu. 2) Sebab dengan merokok, kesehatan kita dirongrong pelan-pelan
sehingga nantinya dapat mengurangi usia kita. 3) Di samping itu, menambah pengeluaran yang
seharusnya ditabung untuk hari esok. 4) Oleh karena itu kurangi atau berhentilah merokok! 5)
Kalimat persuasif dalam paragraf di atas terdapat pada kalimat …
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
3. Kalimat di bawah ini yang merupakan kalimat pembatasan masalah ilmiah adalah …
a. Alasan penulis membahas kemasan karton minuman karena kemasan karton lebih rapuh
daripada kemasan kaleng atau kemasan botol.
b. Mengingat terbatasnya pengetahuan penulis, penulis membatasi penelitian ini pada uji
total asam karena banyak produk minuman kemasan karton kelompok sari buah berasa asam.
c.Kemasan karton cukup tipis, murah, tetapi tidak tahan terhadap tekanan, memungkinkan
udara masuk dan bakteri aerob dapat hidup.
d. Alasan penulis membahas kemasan karton minuman karena produk minuman
kemasan karton banyak beredar di pasaran.
e. Dalam minuman kemasan karton terdapat zat-zat potongan yakni bakteri penyebab
penyakit perut (coliform).
4. Maksud kami mengadakan kegiatan ini adalah untuk: 1) Mempererat hubungan antarsiswa di
SMA ini. 2) Memacu kreativitas dalam bidang fotografi. 3) Membentuk kegiatan remaja yang
positif.
Bagian proposal di atas termasuk …
a. Latar belakang d. Kepanitiaan
b. Dasar pemikiran e. Anggaran
c. Tujuan
5. “Bila tidak ditemukan sumber energi lain sebagai sumber energi alternatif , dalam waktu tidak lama
lagi dunia akan mengalami krisis energi.”
Klausa utama dalam kalimat di atas adalah …
a. Bila tidak ditemukan sumber energi lain.
b. Energi lain sebagai sumber energi alternatif
c. Tidak ditemukan sumber energi alternatif
d. Dunia akan mengalami krisis energi
e. Bila tidak ditemukan sumber energi lain sebagai sumber energi alternatif
7. Beberapa hari berselang pesta pernikahan putri Pak Kades pun berlangsung. Para undangan
berdatangan. Mereka memilih hidangan yang disediakan sesuka hatinya. Warga desa larut dalam
pesta. Suasana pesta bertambah semarak dengan hadirnya penari-penari cantik penghibur para
tamu.
Kalimat bermajas yang sama dengan majas di atas adalah …
a. Tendangannya melambung ke angkasa .
b. Kehidupannya kini bagaikan memasuki lembar baru ;
c. Hari ini saya belum melihat batang hidungnya.
d. SMA Insan Kamil meraih prestasi sebagai juara I Lomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional.
e. Silakan mampir ke gubukku.
8. Senang memelihara tanaman hias merupakan modal dasar untuk mencintai lingkungan. Tanaman
hias tersebut selain sebagai penghias, juga membuat lingkungan menjadi teduh, asri, dan
nyaman. Sekarang ini banyak tanaman hias yang juga digunakan sebagai penghias sekaligus
peneduh lingkungan. Jadi, memelihara tanaman hias merupakan langkah awal melestarikan
lingkungan hidup.
Pengembangan paragraf di atas menggunakan pola …
a. persuasi d. narasi
b. argumentasi e. deskripsi
c. eksposisi
9. 1) Kanker merupakan jenis penyakit yang menakutkan. 2) Kalau orang mendengar kata kanker,
terbayanglah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan. 3) Orang hanya menunggu kapan
waktu akan berakhir. 4) Kanker membuat frustasi. 5) Kanker menjadi trauma bagi setiap orang.
Kalimat yang berobjek ada paragraf di atas adalah nomor …
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
15. Kata disiplin diserap dari bahasa Barat yang berasal dari bahasa latin disciplina yang berarti
“siasat, tata tertib, ketaatan, ajaran, pengajaran”. Kata kerja disciplinare berarti “Mendidik,
menggembleng, mengajar”. Dengan demikian, kata disiplin dapat diartikan “tindakan atau perilaku
sesuai dengan ajaran-ajaran yangtelah diperoleh seseorang, baik yang berupa undang-undang,
peraturan, sopan santun, adat istiadat, dan sebagainya”.
Pola pengembangan paragraf di atas adalah …
a. Argumentasi d. Narasi
b. Eksposisi e. Persuasi
c. deskripsi
16. Dalam era tinggal landas ini, pembangunan di segala bidang sangat pesat. Hal ini terlihat dari
pembangunan yang dilaksanakan di seluruh pelosok kota dan desa. Perkembangan ilmu
pengetahuan pun bertambah pesat. Perkembangan ini terasa dalam bidang perkomunikasian kita.
Pemerintah Indonesia telah memanfaatkan kemajuan ini dengan membangun beberapa Satelit
Palapa. Dengan dibangunnya Satelit Palapa kita dapat berhubungan dengan cepat walaupun
jarak yang ditempuh cukup jauh.
Gagasan dalam paragraf di atas dikembangkan secara …
a. Deduktif d. Generalisasi
b. Induktif e. Persuasi
c. analogi
17. Idrus, tokoh utama mengembara ke luar negeri. Ia kembali ke daerah dan bertemu dengan teman-
temannya yang penuh dengan nafsu keserakahan. Untuk memperkaya diri dan tujuan politik
mereka menghalalkan segala cara, tetapi ia memiliki pendirian tetap dan melabrak segala
kezaliman yang dilakukan teman-teman seperjuangannya itu.
(Merahnya Merah oleh Iwan S.)
Yang tidak termasuk keunggulan novel di atas adalah ….
a. Berlatar kedaerahan
Membicarakan tingkah laku manusia
c. Menceritakan manusia yang melupakan perjuangannya
Mengungkapkan keserakahan manusia
e. Kesetiaan teman diungkapkan dengan sangat baik
20. Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya
pada PLTU dan pabrik semen. Teknologi pengolahan dan kualitas batubara yang dimiliki bisa
dikatakan masih rendah. Selain itu, dana juga sangat terbatas. Di negara-negara maju batubara
sudah bisa diolah menjadi sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi batubara sudah
bisa menghasilkan bahan baku industri kimia berupa gas sintesa.
Gagasan utama pada wacana di atas adalah …
a teknologi pengolahan masih rendah
b kualitas batubara masih rendah
c dana sangat terbatas
d batubara bahan baku industri kimia
e teknologi tinggi batubara
23. (1) Berperan dalam film sebagai tokoh legenda tentu bukan hal yang
mudah.(2) Si artis dituntut memahami benar karakter sang tokoh. (3)Barangkali lain ceritanya bila
sang tokoh dimainkan oleh Leonardo DiCaprio yang piawai memerankan tokoh dalam legenda.
(4)Dua film terkininya, Cactch Me If You Can (2002) dan The Aviator (2204), sama-sama
mengangkat kisah nyata. (5) Bahkan ia berhasil menyabet Golden Globe Award untuk aktingnya
di The Aviator.
Kalimat yang menyatakan fakta pada kutipan di atas terdapat pada nomor...
a. (1) dan (2) d. (3) dan (4)
b. (1) dan (3) e. (4) dan (5)
c. (2) dan (4)
24. Tetapi semua itu pada kenyataannya tidak mudah. Mencari pekerjaan pada masa sekarang
demikian sulitnya. Mencari sekolah juga sulit. Yang kita hadapi sekarang, semakin banyak tenaga
kerja yang harus ditampung dan semakin banyak pula anak sekolah yang harus ditampung.
Persaingan hidup semakin lebih berat. Hal ini semua terjadi akibat norma “ banyak anak banyak
rezeki “ yang dianut oleh generasi pendahulu kita.
…………………..
Kesimpulan isi paragraf di atas adalah ...
a. tantangan hidup semakin sulit
b. banyak anak banyak rezeki
c. kebahagiaan datang dari keluarga kecil
d. generasi terdahulu yang dinamis
e. tenaga kerja tidak tertampung
25. (1) Mahalnya obat-obat bermerek produksi pabrik farmasi terkait dengan bahan baku yang mahal
pula. (2) Apalagi bahan bakunya diimpor.(3) Tambahan lagi nilai rupiah terpuruk, bahan baku obat
melonjak harganya.(4) Sedangkan obat-obat tradisional banyak yang meninggalkan.(5) Jadi harga
bahan baku obat mahal, produk obat pun pasti mahal.
Kalimat yang tidak koheren dalam paragraf di atas terdapat pada nomor ...
a. (1) d. (4)
b. (2) e. (5)
c. (3)
26. Teknisi listrik mahir dalam memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan kelistrikan. Jaringan listrik
di rumah tangga, jaringan listrik di kantor, maupun jaringan listrik pabrik dapat dengan mudah
diperbaikinya. Teknisi komputer mahir dalam memperbaiki perangkat hardware maupun software
yang ada dalam komputer. Ia sangat cekatan membuat instal berbagai program. Teknisi sepeda
motor dapat dengan mudah mendeteksi kerusakan yang ada pada sebuah sepeda motor. Ia pun
pandai memperbaiki dan memasang kembali komponen sepeda motor. Jadi setiap teknisi mahir,
terampil, dan menguasai keterampilan sesuai bidangnya.
Gagasan utama paragraf di atas adalah…
a. tentang teknisi
b. keahlian teknisi listrik
c. keahlian teknisi komputer
d. keahlian teknisi sepeda motor
e. keahlian beberapa teknisi
27. Seorang bayi itu suci belum tersentuh, sama dengan kertas putih. Kertas dapat diisi dengan
berbagai tulisan dan gambar, bergantung pada pemiliknya. Jika kertas itu diisi dan digambari
dengan hal-hal yang bermanfaat dan indah, tentu orang akan menyukai atau mengambil
manfaatnya. Akan tetapi , jika diisi dengan coretan-coretan yang tidak bermanfaat, kertas itu akan
diabaikan orang atau mungkin dibuang. Begitu pula dengan bayi, jika kelak ia dibimbing dan diberi
pendidikan yang sebaik-baiknya, ia akan menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, agama,
dan orang tuanya. Seperti halnya kertas putih tersebut.
Paragraf di atas menggunakan penalaran
a. perbandingan-pertentangan d. generalisasi
b. akibat – sebab e. analogi
c. sebab – akibat
28. Dalam konteks pengembangan usaha pariwisata di Indonesia, maka yang paling memungkinkan
untuk dikembangkan adalah sektor wisata bahari atau wisata pantai. Sebab selain faktor alam
yang telah menyediakan objek wisata yang beraneka ragam juga tidak memerlukan investasi yang
mahal. Berdasarkan data yang ada, kawasan yang mempunyai potensi wisata pantai, hampir
merata di semua pelosok tanah air, dan sebagian besar belum dimanfaatkan secara maksimal.
Ide pokok yang tersirat dalam penggalan informasi di atas adalah ….
a. Pengembangan sektor wisata bahari atau wisata pantai
b. Objek wisata yang beraneka ragam
c. Potensi wisata di pelosok tanah air
d. Faktor alam yang telah menyediakan objek wisata
e. Potensi wisata pantai.
29. (1) Musim kemarau yang panjang dan kering tahun ini merupakan bencana bagi daerah kami.(2)
Sungai yang mengalir di tengah desa kini kering kerontang. (3) Bahkan sumur pun banyak yang
tidak berair lagi. (4) Tampak berdesak-desakan orang menunggu giliran menimba air di sumur Pak
Lurah, yang satu-satunya tidak kering. (5) Tanah pecah terbongkah-bongkah. (6) Tanaman hampir
tiada yang hijau. (7) Rumput kering kecoklat-coklatan terhampar mati. (8) Beberapa ekor domba
tampak menyusuri sawah, sambil makan rumput yang hijau tumbuh subur dan badannya gemuk-
gemuk. (9) Ternak lain seperti, sapi, kerbau, kuda dan kambing tidak tampak di situ.
Kalimat sumbang dalam paragraf deskripsi di atas terdapat pada nomor
a. (5) d. (6)
b. (2) e. (7)
c. (3)
30. Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya pada PLTU dan pabrik
semen. Teknologi pengolahan dan kualitas batubara yang dimiliki bisa dikatakan masih rendah.
Selain itu, dana juga sangat terbatas. Di negara-negara maju batubara sudah bisa diolah menjadi
sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi batubara sudah bisa menghasilkan bahan
baku industri kimia berupa gas sintesa.
Yang merupakan opini dari gagasan yang dikemukakan pada wacana di atas adalah ….
a. teknologi pengolahan masih rendah
b. dana samgat terbatas
c. batubara menjadi sumber energi
d. batubara bahan baku industri kimia
e. pemakaian batubara masih terbatas
31. Program relokasi pengungsi di Nangro Aceh Darussalam terkesan tidak jelas. Hal ini diakibatkan
ketidakkonsistenan sikap pejabat pemerintah. Sampai akhir Februari pemerintah belum mampu
memenuhi janjinya merelokasi pengungsi. Lambannya pemerintah dalam mendapatkan lahan dan
bahan baku semakin memperparah keadaan. Oleh karena itu para pengungsi masih bertahan di
kantor-kantor pemerintah, sekolah dan fasilitas umum lainnya sampai saat ini.
Pertanyaan yang tepat untuk paragraf di atas adalah……
a. Mengapa relokasi pengungsi di Nangro Aceh Darussalam terkesan tidak jelas?
b. Siapa yang bertanggung jawab dalam program relokasi pengungsi di Nangro Aceh
Darussalam?
c. Mengapa pemerintah lamban dalam mendapatkan lahan dan bahan baku?
d. Fasilitas umum apakah yang dipakai para pengungsi untuk tinggal?
e. Mengapa pejabat pemerintah tidak konsisten dalam program relokasi pengungsi?
32. Pemerintah menyadari bahwa wisatawan manca negara yang datang ke Indonesia bisa
mendatangkan devisa yang lumayan besar. Oleh karena itu, selain diadakan kampanye mengenai
kepariwisataan Indonesia, juga telah dilaksanakan berbagai pembenahan di bidang transportasi,
manajemen perhotelan, dan juga peningkatan keamanan.
Jenis paragraf tersebut adalah...
a. Narasi d. Deskripsi
b. Argumentasi e. Persuasi
c. Eksposisi
35. Di antara penulisan nama gelar berikut yang benar penulisannya adalah
...
a. Rangkaian bunga ini dikirim untuk Dr Larasati
b. Pembicara utama dalam seminar tentang kriminilitas adalah Gunawan, S.H.
c. Karena jasanya dia diangkat menjadi Sultan di Selangor.
d. Hari raya Idhul Adha selalu dikaitkan dengan keteladanan nabi Ibrahim dalam
menghadapi ujian dari Allah.
e. Banyak ajaran imam Syafei yang membahas hubungan sosial manusia.
36. (1) Hasil pemilihan kepala di Desa Suka Manis tahun ini ternyata dari 8000 penduduk usia
dewasa yang menggunakan hak pilih sebanyak 7500 orang. (2)Seratus orang tidak memilih
karena sakit. (3) Lima puluh orang tidak pulang dari perantauan sehingga juga tidak memilih. (4)
Seratus orang lagi golput (5) Dapat dikatakan bahwa penduduk desa Suka Manis usia dewasa
sudah menggunakan hak pilihnya.
Kalimat yang merupakan simpulan dalam paragraf tersebut adalah kalimat nomor ...
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
38. Penulisan kata gabung dalam kalimat berikut yang benar adalah...
a. Diberi tahukan bahwa semua murid tidak boleh melanggar peraturan
b. Setelah terungkap kasus pelecehan oleh tentara Amerika terhadap seorang gadis
Jepang,terjadi gelombang demostrasi anti Amerika.
c. Akhir-akhir ini ditemukan candi-candi peninnggalan zaman pra sejarah
d. Kegiatan ekstrakulikuler dapat melatih siswa dalam bertanggung jawab.
e. Hari kesetiakawanan diperingati untuk menumbuhkan rasa sosial di antara umat manusia.
LOWONGAN
Nursert”Bunga Mekar”
Jalan Asoka 14 Bogor Selatan
Kalimat pembuka surat lamaran yang tepat sesuai dengan iklan diatas adalah ...
a. Sehubungan dengan iklan Bapak di Radar Bogoor, saya berminat melamar ke
perusahaaan bapak.
b. Dengan ijasah yang sesuai dengan iklan Bapak saya bermaksud melamar.
c. Saya lulusan DII menguasai bahasa Inggris dan komputer, ingin melamar lowongan
pekerjaan di perusahaan Bapak.
d. Berdasarkan iklan yang dimuat pada harian Radar Bogor, tanggal 15 Februari 2009,
dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaaan.
e. Saya ingin melamar pekerjaan sesuai lowongan pekerjaan yang telah diiklankan.
40. Penulisan identitas/pemerian data pelamar yang sesuai dengan kaidah penulisan adalah ...
a. Nama lengkap : Anisa Utami
Tempat/tgl lahor : Bogor/9 Oktober 1985
Alamat : Jl.Anggrek Blok H No, 22 Bogor
Pendidikan Terakhir : S1 (Teknik Industri)
42. Penggunaan tanda titik yang tidak tepat terdapat pada kalimat …
a. Dia sampai di rumah pukul 1. 35. 20.
b. Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
c. Arti kata tersebut terdapat pada halaman 2.345.
d. Saya tinggal di Jalan Siantar No. 26, Cengkareng.
e. Yang mengobati adik saya dr. Sutisno Haryono
43. Judul karya tulis : Peningkatan Pemahaman Teks Bahasa Indonesia Melalui Latihan Berpikir
Kritis dan Kreatif
Pembetulan penulisan judul di atas adalah...
a. PENINGKATAN PEMAHAMAN TEKS BAHASA INDONESIA MELALUI LATIHAN
BERPIKIR KRITIS dan KREATIF
b. Peningkatan Pemahaman Teks Bahasa Indonesia Melalui Latihan Berpikir Kritis dan
Kreatif
c. Peningkatan pemahaman teks bahasa Indonesia melalui latihan berpikir kritis dan kreatif
d. Peningkatan Pemahaman Teks Bahasa Indonesia melalui Latihan Berpikir Kritis dan
Kreatif
e. Peningkatan PEMAHAMAN TEKS BAHASA INDONESIA melalui latihan Berpikir KRITIS
dan KREATIF.
44. Pak Juanda orang yang ... selalu siap membantu orang yang memerlukan pertolongannya.
Walaupun termasuk orang terkaya di desanya, dia tetap ..., tidak pernah memamerkan
kekayaannya. Tapi sayang dia memiliki anak yang ... karena menderita tuna daksa, dan tak
penah mengalami trauma yang berta sewaktu kecil akibat diasuh seorang babysitter yang ...
sehingga dia sering menerima pukulan saat melakukan kesalahan. Memang babysistternya
seorang yang ..., hanya bersikap manis kepada orang yang menggajinya.
a. ringan tangan,rendah hati,ringan tangan,rendah diri,bermuka dua
b. ringan tangan,rendah hati,bermuka dua,rendah diri,ringan tangan
c.ringan tangan,rendah hati,rendah diri,bermuka dua,ringan tangan
d. ringan tangan,rendah diri,rendah hati,bermuka dua,ringan tangan
e. ringan tangan, rendah hati,rendah diri, ringan tangan,ber,muka dua
46. Sutopo : (Berhenti menulis memandang citra) Makin lama makin cepat juga rupanya mengetik,
Dik!
Citra : (Agak malu) Kapan Mas yang jadi guruku?
Sutopo : (Tersenyum) Ya kita akan bekerja lagi sekuat-kuat tenaga, Dik. Sudah empat bulan
pabrik kita ini berhenti, karena perang. Sekarang pemerintah memberi lagi kesempatan
seluas-luasnya untuk bekerja terus. Zaman pembangunan sudah datang.
Citra : Mas suka mempermain-mainkan aku. Mana pula aku akan dapat menolong. Aku cuma
anak desa yang bodoh, dilahirkan untuk bekerja di dapur. Aku cuma anak pungut.
Amanat yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah...
a. rendah diri itu tidak benar
b. songsonglah hari esok yang lebih baik
c. bekerjalah sampai menunggu perang selesai
d. kesempatan untuk bekerja tiada datang dua kali
e. gunakankah kesempatan yang datang sebaik mungkin
Menyesal
47. Kata petang pada larik ketiga bait pertama puisi tersebut mempunyai makna lambang ...
a. waktu sore hari d. masa tua
b. suasana senja e. kehidupan manusia
c.perasaan tua
No. Jawab No. Jawab No. Jawab No. Jawab No. Jawab
1 E 11 B 21 A 31 A 41 A
2 D 12 B 22 A 32 B 42 C
3 B 13 D 23 E 33 A 43 B
4 C 14 D 24 A 34 C 44 E
5 D 15 B 25 D 35 B 45 D
6 A 16 A 26 E 36 E 46 E
7 D 17 A 27 E 37 C 47 D
8 B 18 C 28 A 38 D 48 A
9 B 19 D 29 Bonus 39 D 49 D
10 C 20 Bonus 30 A 40 D 50 E
RESENSI BUKU
Sebuah historiografi sulit untuk netral. Berbagai kepentingan selalu berlibat-libat di situ. Jadi tidak
mudah untuk mengetahui sejarah dengan lurus. Metodologi penulisan yang ketat menjadi sebuah
keharusan di situ.
Buku yang ditulis oleh Asvi Warman Adam ini memang tidak berpretensi untuk meluruskan sekian
banyak peritiwa sejarah yang terjadi di tanah air. Namun, dari artikel-artikel yang ditulisnya, pembaca
dapat mengetahui kisah-kisah tidak terungkap sampai persolan-persoalan yang terkait dalam sejarah
Indonesia.
Membaca kisah-kisah tidak terungkap dalam buku ini, pembaca akan merasa seperti menikmati mozaik
sejarah yang belum banyak diketahui secara luas. Sebut saja kisah mengenai Ibrahim Yacoob yang
pernah menggagas penyatuan Malaysia ke Indonesia (halaman 32-35).
Meskipun gagasan itu tidak pernah terwujud, namun pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa itu
ialah, masih dapat dilakukannya kerja sama positif antara Malaysia dan Indonesia. Jadi, seruan perang
ketika hubungan antara keduanya memanas, bukanlah rekomendasi yang tepat.
Tentu saja hubungan antara keduanya harus dilakukan dengan menghormati prinsip-prinsip
kesejajaran. Lebih penting lagi, kerja sama itu harus mendatangan manfaat dan keuntungan bagi kedua
belah pihak secara seimbang.
Contoh mozaik lainnya adalah bahwa Pramoedya Ananta Toer, yang pernah dicalonkan sebagai
penerima hadiah Nobel, ternyata tidak hanya seorang sastrawan, tetapi juga seorang sejarawan.
Dalam catatan Asvi, Pramoedya pernah mengumpulkan sejumlah bahan tulisan mengenai gerakan
nasionalis yang terjadi antara tahun 1898-1918. Bahan yang disusun oleh Pramoedya tersebut
kemudian menjadi diktat kuliah yang diberi judul Sejarah Modern Indonesia.
Menurut Asvi wajar jika Pramoedya disebut sebagai sejarawan, sebab ia selalu membawa peristiwa
sejarah dengan perspektif baru. Di sinilah Pramoedya berusaha mengurangi cara kekuasaan
"mengonstruksi" kebenaran. Baginya fakta adalah rekan kekuasaan.
Banyak topik menarik seputar sejarah dan penulisan sejarah yang ditulis dalam buku ini, mulai dari
kontroversi pemberian gelar pahlawan, terlupakannya orang-orang penting dalam sejarah, hingga
berbagai percikan persoalan seputar sejarah bangsa.
Sejumlah materi yang disampaikan dalam buku ini pun terbilang aktual, misalnya saja simpul-simpul
masalah seputar kasus bank Century hingga perdebatan mengenai pemberian gelar pahlawan. Inilah
yang membuat buku ini "dekat" dengan kekinian.
Dari kumpulan tulisan Asvi ini sebenarnya pembaca dapat memahami bahwa penulisan sejarah tidak
pernah lurus, artinya selalu ada kekuasaan yang menempel padanya.
Tidak mengherankan jika kemudian penulisan sejarah selalu memihak kepada kekuasaan. Bergantinya
rezim akan berganti pula penulisan sejarah, di sana ada mistifikasi fakta maupun kebenaran yang
ditutup-tutupi. Wajar saja jika sejarah dibaluti kontroversi serta misteri tak terungkap.
Dalam buku ini beberapa kali terjadi pengulangan "cerita" dalam tulisan yang berbeda. Penyebabnya,
tulisan-tulisan tersebut merupakan artikel yang satu sama lain sebenarnya terpisah. Jika saja proses
editing dilakukan dengan baik, mungkin hal itu tidak akan terjadi.***
Mengurai Persoalan Hilir Pekerja Seks Komersial
Persoalan pekerja seks komersial memang sulit untuk diselesaikan. Pasalnya, komponen
masalahnya begitu kompleks. Problem ini tidak akan tuntas apabila faktor hulu tidak diselesaikan.
Itulah yang dapat ditangkap dari buku ini. Meskipun buku ini adalah hasil penelitian mengenai
kesadaran penggunaan kondom dan masalah penyakin menular seksual di kompleks lokalisasi Kramat
Tunggak, Jakarta, namun buku ini berhasil menampilkan kerumitan masalah pekerja seks komersial.
Dari buku ini tampak bahwa masalah pekerja seks komersial di Indonesia tidak dapat serta-merta
dikaitkan dengan moralitas maupun nilai-nilai relijius. Masalah pekerja seksual adalah masalah sosial
yang harus dipandang secara komprehensif dan dituntaskan mulai dari pusat persoalan.
Lalu, apakah pusat persoalan tersebut? Dari data yang disampaikan dalam buku ini terlihat bahwa
kebanyakan pekerja seks komersial yang berada di Kramat Tunggak berlatar pendidikan rendah, yakni
sekolah dasar, baik tamat ataupun tidak.
Data ini menunjukkan bahwa rendahnya pendidikan korelasi yang kuat terhadap kesulitan
perempuan untuk memiliki pekerjaan yang layak. Inilah yang memicu mereka untuk bekerja sebagai
pekerja seks komersial, apalagi kebutuhan hidup tidak dapat ditunda.
Persoalan berikutnya adalah kemiskinan. Dari hasil penelitian terjelaskan bahwa kemiskinan
menjadi pendorong seorang perempuan bergabung di Kramat Tunggak. Inilah yang digolongkan
sebagai pekerja seks komersial dengan motivasi keterpaksaan.
Para pekerja seks komersial itu sesungguhnya malu untuk bekerja di Kramat Tunggak, namun
kemskinanlah yang membuat mereka terpaksa menjalan profesi itu. Mereka rata-rata tidak memiliki
penghasilan yang cukup untuk membiayai anak-anak maupun orangtua mereka.
Jawabannya jelas, untuk mengurangi jumlah pekerja seks komersial, pemerintah harus berupaya
meningkatkan level pendidikan dan memberikan kesempatan kerja yang lebih luas, terutama bagi kaum
perempuan. Hal ini harus mendapatkan aksentuasi terutama di daerah-daerah tempat mereka biasanya
berasal.
Hal lain yang disinggung dalam buku ini adalah persoalan kekerasan. Tidak hanya sebagai pemuas
hasrat hidung belang, para pekerja seks komersial juga biasanya rentan terhadap kekerasan yang
dilakukan oleh tamu mereka.
Malah tidak sedikit dari mereka yang kehilangan nyawa di tangan pelanggannya sendiri. Untuk
mengantisipasi hal ini para germo terpaksa mengetuk pintu kamar para anak asuhnya saat mereka
melayani tamu, untuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan aman.
Meskipun riset ini dilakukan belasan tahun yang lalu, namun isi buku ini masih relevan, mengingat
masih banyak lokalisasi sejenis Kramat Tunggak hidup subur di sejumlah daerah di Indonesia. Dapat
dikatakan, Kramat Tunggak adalah model dari lokalisasi-lokalisasi seperti itu.
Dari buku ini dapat dilihat bahwa persoalan pekerja seks komersial dan lokalisasi memang tidak
tuntas hanya dengan menutupnya. Buktinya, meskipun Kramat Tunggak ditutup dan digantikan
menjadi Islamic Center, kafe remang-remang justru tumbuh kian marak tidak jauh dari lokasi
tersebut.***
Akar Pemberontakan Macan Tamil
Gerakan-gerakan di Indoneisa yang dipicu oleh tindak ketidakadilan, harus diwaspadai. Pasalnya, hal
itu dapat memicu persoalan yang lebih besar, mulai dari perang saudara hingga pemberontakan
berbiaya sosial tinggi.
Pelajaran berharga dapat diambil dari pemberontakan Macan Tamil di Sri Lanka. Seperti yang
dipaparkan dalam buku Auman Terakhir Macan Tamil ini, perang sipil yang terjadi di Sri Lanka dipicu
oleh ketidakpuasan atas kebijakan diskrimantif terhadap kelompok etnis Tamil.
Perlakuan tidak seimbang yang dilakukan secara sistemik oleh rejim penguasa, terakumulasi
sedemikian rupa, sehingga bermetamorfrosa menjadi gerakan perlawanan yang sulit dibendung.
Perlawanan tersebut sering bermuara pada pertumpahan darah yang merugikan banyak pihak.
Buku ini secara umum mengajak pembaca untuk melihat fakta historis akar masalah terjadinya
pemberontakan Macan Tamil di Sri Lanka. Akar masalah tersebut adalah ketidakpuasan etnis Tamil
dari India yang berada di Sri Lanka.
Semua itu bermula ketika Sri Lanka yang masih bernama Ceylon masih dipegang oleh pemerintah
kolonial yang sempat hadir di sana, yakni Portugis, Belanda dan kemudian Inggris. Saat itu Ceylon
dihuni oleh warga etnis Sinhala, Tamil dan Moor.
Konflik antar etnis yang sudah sering terjadi itu diperburuk oleh Inggris yang membuka kawasan
perkebunan di Ceylon. Ketika itu, Inggris dianggap diskriminatif karena lebih banyak memberikan
“kenyamanan’ kepada kelompok yang tidak banyak "membuat persoalan", yakni etnis Sinhala.
Inilah yang memicu rasa tidak puas warga etnis Tamil. Akhirnya, pada tahun 1939 pecah pertikaian
antara warga Tamil dan Sinhala. Sejak itu, gesekan antara kedua kelompok tersebut kian menjadi-jadi.
Hal ini diperburuk dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Sri Lanka pasca kemerdekaan.
Kebijakan itu antara lain menjadikan bahasa Sinhala menjadi bahasa resmi di Sri Lanka. Kemudian
dikeluarkannya aturan darurat yang memperbolehkan polisi mengubur atau mengkremasi mayat tanpa
otopsi terelebih dahulu.
Peraturan darurat itu keluar menyusul tewasnya seorang pemuda Tamil saat ditahan tanpa dakwaan
dalam penjara polisi. Anehnya, pihak kejaksaan di Jaffna menyatakan pemuda itu korban bunuh diri.
Padahal, beberapa luka bekas tusukan didapati di tubuhnya.
Buku ini juga menunjukkan fakta mengenai adanya usaha pembantaian terhadap etnis Tamil yang
dilakukan secara sistematis oleh kelompok Sinhala. Namun diingatkan, kejadian bukanlah tindakan
spontan, namun diatur dan direncakan oleh kekuatan tertentu.
Perlawanan macan Tamil mungkin sudah surut, menyusul tewasanya Velupillai Prabhakaran sang
pemimpin. Namun itu tidak berarti perlawanan Macan Tamil secara ideologis mati. Selama penguasa
dan kelompok mayoritas memperlakukan kelompok kecil secara diskriminatif, sesungguhnya sumbu
perlawanan itu masih menyala.
Kita kira, hal semacam inilah yang harus diwaspai di Indonesia. Perlakuan semena-mena terhadap
kelompok minoritas, baik secara langsung maupun lewat legalitas kebijakan, sangat potensial menyulut
gesekan, baik secara vertikal maupun horisontal. Jadi, waspadai saja.***
Mempertanyakan Humanitas Kolonialisme
Kolonialisme tidak pernah membawa kesejahteraan bagi rakyat yang dijajah. Sehumanis apa pun wajah
kolonalisme, hasilnya hanyalah dehumanisasi. Tidak mengherankan jika pemberontakan kerap terjadi
bahkan ketika praktik politik etis dilaksanakan di tanah jajahan.
Itu yang dapat ditangkap dalam buku Emilie Jawa 1904 ini. Dalam buku ini digambarkan bagaimana
poltik etis yang dicoba dilakukan di Hindia Belanda ternyata tetap mendapatkan penolakan dari kaum
yang merasa terjajah.
Itulah yang disaksikan oleh Emilie, seorang perempuan berdarah Prancis, istri seorang asisten
keamanan pemerintah kolonial. Emilie yang datang ke Jawa di tahun 1904 untuk mendampingi
suaminya, Lucien, adalah tokoh sentral dalam novel ini.Ia digambarkan mengalami sendiri pergolakan
di tanah jajahan pada masa itu.
Setengah bagian awal buku ini menceritakan apa saja yang dilakukan oleh Emilie sebagai persiapan
untuk datang ke tanah jajahan, termasuk interaksinya dengan sejumlah pejabat pemerintah kolonial,
baik di Prancis maupun Belanda.Dari interaksi inilah terlihat bagaimana pandangan orangorang di
negeri kolonial dalam memandang pribumi di tanah jajahan.
Bagi pemerintah kolonial, orangorang pribumi di tanah jajahan adalah orang-orang yang dungu,
primitif, dan perlu dididik untuk menjadi orangorang yang lebih beradab dan manusiawi.Oleh
karenanya, dipandang perlu untuk mengukuhkan moralitas masyarakat setempat dengan membangun
fondasi peradaban bagi orang Jawa yang dianggap kafir dan barbar (hal 84).
Setiba di Jawa, Lucien dibebani tugas untuk ikut mengampanyekan arti kebijakan humanis. Tugas itu
dilengkapi dengan perintah untuk meredam segala bentuk gejolak yang bernada anti-Barat.Pada masa
itu memang banyak muncul golongan anti-Barat yang disebut sebagai kaum idealis fanatik gaya baru.
Mereka banyak dipengaruhi pemberontak serta separatis dari China, Jepang, maupun Filipina.
Emilie pun menjadi akrab dengan orang-orang yang dekat dengan dunia pergerakan. Inilah yang
menjadikan pandangan serta posisi Emilie menjadi berseberangan dengan suaminya. Belakangan, hal
ini menjadi legitimasi baginya untuk mengkhianati pernikahanya, lalu menjalin cinta dengan Anendo
yang terkait dengan tokoh-tokoh pemberontak.
Jalinan kisah cinta antara Emilie dan Anendo tampak digunakan oleh penulis buku ini, Catherine Van
Moppes, sebagai salah simbol perlawanan terhadap kolonialisme. Lucien yang berada di pihak kolonial
dilawan oleh Emilie yang bersimpati dengan gerakan-gerakan anti hegemoni Barat.
Catherine berhasil membawa pembaca ke dunia masa lalu yang memikat.Pada saat yang bersamaan ia
juga berhasil menarik pembaca ke situasi politik dan pusaran ideologi yang berlangsung kala itu.
Akhirnya, banyak pelajaran yang dapat diambil dari buku ini, terutama mengenai makna kebebasan dan
kemerdekaan.***
Menaksir Bencana Lingkungan Hidup