You are on page 1of 41

Desain penelitian

eksperimental
Oleh
Wulan & noer
Eksperimen itu adalah metoda
riset kwantitatif yang tepat untuk
menetapkan hubungan-
hubungan antara dua atau lebih
variabel-variabel
Secara umum kita juga
menjelaskan rancangan
percobaan. Rancangan
percobaan yang merupakan
tambahan diperkenalkan di
HASIL
SASARAN
Setelah mempelajari diharapkan
kita dapat:
• 1. Dengan kritis mengevaluasi
permasalahan yang mungkin suatu
kebenaran yang internal dari suatu
eksperimen.
• 2. Dengan kritis mengevaluasi
permasalahan yang mungkin suatu
kebenaran yang eksternal dari suatu
eksperimen.
3. Uraikan prosedur untuk
meningkatkan menghasilkan
penemuan dari eksperimen-
eksperimen.
4. Menjelaskan bagaimana
penyimpangan percobaan dan
ketepatan pelaksanaan dapat
mempengaruhi suatu
eksperimen.
5. Uraikan permasalahan untuk
memelihara serta menggolongkan
bentuk eksperimen dan
bagaimana permasalahannya
6. Menyatakan Uraian
rancangan percobaan yang biasa
digunakan , termasuk cara
pengambilan yang acak,
pembentukan, menggolongkan
dengan teratur dan megadakan tes
awal dan tes akhir
7. Menyatakan keadaan khusus
pada yang internal dan kebenaran
eksternal tanpa mendesain
eksperimen yang umum .
8. Menguraikan teknik-teknik
statistik pada umumnya digunakan
untuk meneliti data yang dihasilkan
oleh eksperimen-eksperimen
• FUNGSI DESAIN EKSPERIMEN

1. menciptakan kondisi bagi


perbandingan yang diperlukan oleh
hipotesis eksperimen
2. melalui analisis data secara statistik
memungkinkan peniliti melakukan
tafsiran yang berarti mengenai hasil
penyelidikan
• KRETERIA DESAIN EKSPERIMENTAL

1. Desain yang digunakan adalah desain yang tepat


untuk menguji hipotesis penelitian yang bersangkutan.
Jika hipotesis ini adalah hipotesis interaksi maka
hipotesis inin hanya dapat diuji dengan desain faktorial,
dimana masalah tersebut tidak dilakukan dengan dua
atau tiga eksperimen tetapi masing-masing denga satu
variabel bebas saja.

2.Desain harus dapat memberikan pengendalian yang


memadai sehingga variabel bebas dapat
dinilai.Sehingga diharapkan untuk memilih desain yang
menggunakan pengacakan pada sebanyak mungkin
aspeknya.
• VARIABEL DESAIN PENELITIAN

1. VALIDITAS INTERNAL
• Validitas internal adalah masalah pengendalian tentang bagaimana
menemukan cara untuk untuk menghilangkan variabel luar yaitu variabel
yang dapat menimbulkan interpretasi lain dengan segala sesuatu yang dapat
membantu pengendalian deasin yang akan memperkokoh validitas internal.
Campbell dan Stanley menyebutkan delapan variabel luar yang merupakn
ancaman bagi validitas internal desain penelitian
a. Sejarah yaitu kejadian-kejadian khusus yang bukan perlakuan
eksperimental
b. Pematangan yaitu proses yang terjadi dalam diri subyek akhibat lewatnya
waktu mungkin menimbulkan akhibat yang dapat disalah artikan yang
disebabkan oleh variabel eksternal.
c. Pemberian Pra-tes yaitu pemberian pra-tes mungkin dapat mempengaruhi
penampilan subyek pada tes kedua,apaun perlakuan eksperimental yang
diterimanya.
d. Alat pengukuran yaitu perubahan alat pengukur penilai atau pengamat
yang dilakukan mengakhibatkan perubahan-perubahan yang diperoleh
• e. Kemunduran Statistik yaitu terjadi pada korelasi
antara dua variabel yang kurang sempurna.
f. Pemilihan Subyek yang berbeda yaitu mungkin
kelompok-kelompok itu mempunyai perbadaan penting
sebelum diberikan perlakuan eksperimen.
g. Hilang dalam eksperimen yaitu jika beberapa subyek
keluar dari salah satu kelompok selam eksperimen maka
kehilangan yang tidak sama mempengaruhi hasil
esperimen.
h. interaksi Pematangan Dengan seleksi yaitu jenis ini
dapat terjadi dalam desain quasi eksperimen
• Desain Pra Eksperimen

Desain pra eksperimen adalah desain yang menggambarkan


bagaimana variabel luar dapat membahayakan validitas internal suatu
desain.
7 Desain Pra Eksperimen
1. Desain Pra-tes-Posttest dengan satu kelompok
yaitu desain yang melibatkan satu kelompok siswa dan seorang guru
desain ini akan mengendalikan perbedaan antar subyek serta variabel
situasional. Kelemahan desain ini adalah karena tidak menggunakan
kelompok pengendalimaka pelaksanan eksperimen tidak dapat
beranggapan bahwa perubahan yang terjadi antara pretes dan posttest
disebabkan oleh perlakuan eksperimental.
2. Desain Statis Dengan Dua Kelompok
yaitu desain yang menggunakan dua kelompok dan dan hanya satu
yang diberi perlakuan yang eksperimental. Kedua kelompok ini
diasumsikan sama dalamsemua segi yang relevan dan hanya berbeda
dalam pemberian X ukuran variabel terikatnya kemudian dibandingkan
untuk menetapkan pengaruh perlakuan X.
• 3. Desain yang hanya menggunakan posttest dengan subyek diacak dan Dua
kelompok
yaitu desain yang paling kuat dan paling sederhana. Desain ini memerlukan
dua kelompok subyek yang ditetapkan secara acak dan masing-masing diberi
kondisi yang berbeda.Pretest tidak digunakan tetapi pengacakan digunakan
untuk mengendlikan semua kemungkinan variabel luar serta untuk menjamin
setiap perbedaan diantara kedua kelompok sebelum eksperimen dilakukan
hanya dapat dikaitkan dengan faktor kbulan karen akan mengikuti hukum
probabilitas.
4. Desain yang hanya menggunakan posttest, subyek dipadankan dan diacak
dua kelompok
Desain ini hampir sama dengan desain ketiga hanya saja untuk memperoleh
dua kelompok yang sama desain ini menggunakan teknik pemadanan dimana
subyek dibuat sepadan dalamsatu atau lebih variabel yang dapat diukur
dengan mudah misalnya IQ atau skor membaca.
5. Desain yang menggunakan pretest dan posttest dengan kelompok-
kelompok yang diacak
yaitu desain dimana subyek dimasukkan kedalam kelompok coba dan
kelompok pengendali secara acak dan diberi pretest tentang variabel terikat
Y.Perlakuan hanya diberikan pada subyek dalam kelompok coba dalam waktu
tertentu dan sesudah itu variabel terikat kedua kelompok tersebut diukur.
• 6. Desain Tiga – Kelompok Solmon
Yaitu yang pertama menggunakan tiga kelompok dengan
penempatan subyek kedalam kelompok secara acak. Dimana dua
baris pertama didesain sama dengan desain kelima tetapi
menggunakan kelompok pengendali kedua sehingga dapat
mengatasi kesulitan pada desain ke lima yaitu efek interaktif pretest
dengan menipulasi eksperimental.Kelompok pengendali kedua ini
diberi tanda P2 tidak diberi pretest tetapi diberi perlakuan X.Ukuran
Y2 kelompok P1 digunakan untuk menilai efek interaksinya.
7. Desain Empat-Kelompok Solmon
Yaitu memberikan pengendalian yang lebih teliti dengan
memperluas desain 6 sehingga mencakup satu kelompok
pengendali. Kelompok keempat ini tidak menerima pretest maupun
perlakuan sekalipun menerima perlakuan X kelompok ketiga
berfungsi sebagai kelompok pengendali.
• VALIDITAS EKSTERNAL

Validitas Eksternal adalah kerepresentatifan hasil penyelidikan atau


dapatnya hasil penyelidikan itu diregeneralisasi.
BRACHT dan GLASS menyebutkan dua macam validitas eksternal
yaitu ;
1. Validitas populasi adalah validitas yang menyangkut identifikasi
populasi yang akan digeneralisasi berdasarkan hasil eksperimen
tersebut.
2. Validitas Ekologis yaitu validitas yang menyangkut masalah
penggeneralisasian pengaruh eksperimental kepada kondisi-kondisi
lingkungan yang lain.
Campbell dan Stanley mengidentifikasi
delapan jenis dari variabel-variabel
yang dapat mempengaruhi hasil-hasil
dari eksperimen-eksperimen,setelah itu
Campbell dan thomas cook
memperluas untuk daftar ini menjadi 4
variabel,yang menghasilkan 12
variabel, yaitu
• 1.History. perlakuan percobaan secara
luas setelah jangka waktu tertentu,
menyediakan peluang untuk kejadian yang
lain di samping perlakuan yang bersifat
percobaan.
• 2. Maturation. Perlakuan Sementara
yang bersifat percobaan sedang dalam
proses, secara fisik atau perubahan-
perubahan psychologis di dalam peserta
riset yang mungkin akan terjadi
• 3. Testing. Di dalam bidang pendidikan
terdapat percobaan suatu pretest ,yang
diikuti oleh perlakuan percobaan, dan
suatu aturan posttest
• 4. Instrumentasi. Suatu pelajaran
menjadi keuntungan sebagai pengamatan
dari pretest ke posltest adanya sebab sifat
alami alat ukur sudah berubah
• Statistic Regression. Kapan pun suatu
prosedur test-pretest digunakan untuk
menilai perubahan sebagai satu pengaruh
dari perlakuan percobaan, Ada
kemungkinan statistik digunakan sebagai
pembelajaran.
• Differensial selection. Di dalam rancangan
percobaan suatu kelompok control
digunakan, pengaruh dari .perlakuan
kadang-kadang kacaukan oleh pemilihan
diferensial peserta-peserta riset untuk
menggolongkan percobaan kontrol
Experimental mortality. Beberapa
peserta riset boleh jadi hilang dari
exper imental atau kelompok
konrol karena mereka gugur
tentang studi, kehilangan
pretesting atau posttest-ing, atau
busur lingkungan absen selama
beberapa sesi
Selection-maturation
interaction. Variabel tambahan
ini adalah serupa dengan
diferensial pemilihan (lihat nomor
6 di atas), kecuali bahwa waktu
terlampaui adalah terpaut spesifik
experimental treatment
diffusion Jika kondisi perlakuan
yang diinginkan sehubungan
dengan kondisi kontrol, para
anggota kelompok kendali boleh
mencari akses kepada kondisi
perlakuan
• compensatory rivalry by the control
group.. Variabel ini adalah kadang-
kadang disebut john henry effect.
Persaingan mengganti rugi melibatkan
suatu situasi di mana kendali peserta-
peserta kelompok melaksanakan di luar
tingkatan mereka yang umum karena
mereka merasa bahwa mereka di dalam
kompetisi dengan kelompok percobaan
• compensatory equalization of
treatments. Variabel tambahan ini dapat
terjadi jika kelompok yang bersifat
percobaan menerima perlakuan bahwa
menyediakan barang-barang atau jasa
merasa sebagai yang diinginkan.
compensatory equalization of
treatments. Variabel
tambahan ini dapat terjadi jika
kelompok yang bersifat
percobaan menerima perlakuan
untuk menyediakan barang-
barang atau jasa yang
diinginkan.
Kebenaran Eksternal
Eksperimen-eksperimen
Kebenaran eksternal adalah
tingkat penemuan suatu
eksperimen dapat diberlakukan
bagi individu dan menentukan
yang mereka pelajari.
Kebenaran Populasi
Kebenaran populasi berhubungan
dengan tingkat, kepada mana hasil-
hasil dari suatu eksperimen dapat
disamaratakan dari contoh yang
dipelajari kelompok lebih besar
Hracht dan Glass membedakan dua
jenis kebenaran populasi, yang
digambarkan di bawah ini:
• 1. Tingkatan untuk satu kesamarataan dari
suatu contoh percobaan untuk definisi
populasi
• 2. Tingkatan kepada personal variabel-
variabel yang saling berhubungan dengan
hak milik
Kebenaran Ekologis
Kebenaran ekologis berhubungan
dengan tingkat kepada hasil-hasil dari
suatu eksperimen dapat berupa
informasi-informasi
Sepuluh faktor yang dikenali oleh
Brnchi dan Glass bahwa
mempengaruhi kebenaran yang
ekologis dari suatu eksperimen adalah
sebagai berikut.
• 1.Uraian perlakuan tegas/eksplisit yang bersifat percobaan,peneliti
menjelaskan agar dapat diphami oleh peneliti lain
• 2.Multiple-treatment interference. Adakalanya suatu peneliti akan
penggunaan satu rancangan percobaan di mana masing-masing
peserta diunjukkan ke perlakuan lebih dari satu bersifat percobaan.
• 3. Hawthorne effect, pengaruh Hawthorne mengacu pada setiap
situasi di mana tanpa eksperimental kondisi-kondisi demikian
semata-mata menyadari fakta individu
• 4.Novelty and disruption effect . Suatu perlakuan percobaan
boleh jadi efektif hanya karena ada instruksi dari peserta-peserta
menerima secara normal
• 5. Pengaruh eksperimen. Satu perlakuan bersifat percobaan boleh
jadi tidak efektip atau efektif oleh karena eksperimen yang tertentu,
guru, atau yang individu lain yang mengurus perlakuan
• 6.Pretest sensitization. Dalam beberapa eksperimen-
eksperimen, pretest boleh saling berhubungan dengan tanpa
perimental perlakuan dan mempengaruhi munculnya riset.
• 7. Posttest pemekaan. Sumber ini dari keadaan tidak berlaku
ekologis adalah serupa dengan pretest Hasil-hasil dari suatu
eksperimen bisa tergantung atas hasil yang dicapai
• 8. Interaksi sejarah barang kepunyaan dan perlakuan.
Seseorang dapat membantah bahwa peneliti-peneliti tidak
menyamaratakan luar periode waktu di mana satu eksperimen
selesai.
• 9. Pengukuran tergantung variablel
• 10. Interaksi pengukuran hak milik dan waktu perlakuan
ain W ak il
Des

Beberapa peneliti bidang pendidikan, paling khususnya Richard Snow,


sudah mengkritik rancangan percobaan konvensional untuk kepalsuan

nya dan ketiadaan kemampuan generalisasi . Keinginan desain wakil


didasarkan pada sejumlah asumsi-asumsi sekitar lingkungan pelajaran

dan pelajar manusia.


Penyimpangan Eksperimen
Menurut Robert studis dan Rosenthal
penyimpangan eksperimen sudah membuat
suatu sumbangan yang penting kepada
methodology yang bersifat percobaan
Experimenter, penyimpangan mengacu
pada harapan-harapan peneliti sekitar hasil-
hasil dari eksperimen-eksperimen mereka
yang tanpa disengaja dipancarkan kepada
peserta perilaku mereka
Ketepatan Perlakuan
Theodore Barber memperluas
pekerjaan dengan mengidentifikasi
sumber tambahan dari penyelidik dan
eksperimen bias25 penyelidik
digambarkan sebagai orang yang
mendisain eksperimen dan
menginterpretasikan data, dan
eksperimen itu digambarkan sebagai
orang yang mengurus perlakuan-
perlakuan yang bersifat percobaan dan
mengumpulkan data.
Perlakuan eksperimen lemah melawan yang
kuat
• Salah satu dari tantangan-tantangan yang
utama di dalam riset yang bersifat percobaan
yaitu melakukan suatu perlakuan yang cukup
kuat untuk memiliki suatu pengaruh yang
penting tergantung pada variabelnya,
Tugas Acak di dalam
Eksperimen-eksperimen
Kita berdiskusi tentang ide dari Campbell dan Stanley
tentang faktor pengaruh validitas internal dan eksternal.
Peneliti-peneliti ini juga menggolongkan jenis dari
rancangan percobaan.
Pengacakan adalah pemakaian suatu prosedur sampling
yang memastikan bahwa masing-masing orang di suatu
populasi yang digambarkan mempunyai satu kesempatan

sama menjadi yang terpilih untuk ambil bagian dalam studi .


Langkah-langkah yang berikut dilibatkan dalam
menggunakan suatu desain kelompok kendali
pretcst-posttcst:
(1) tugas acak dari peserta-peserta riset kepada
bersifat percobaan dan kendali menggolongkan,

(2) administrasi suatu pretest kepada kedua-


duanya kelompok-kelompok,
(3) administrasi perlakuan itu kepada
kelompok percobaan tetapi bukan kelompok
kendali dan
(4) administrasi suatu posttest kepada kedua-
duanya
satu kondisi desain eksperimen pada variabel ganda
adalah suatu perluasan yang sederhana kelompok kendali
mendisain bahwa kita sudah diperkenalkan sampai

sekarang.
Eksperimen melibatkan dua kelompok
Untuk menggambarkan desain ini, kita menggunakan
eksperimen di efektivitas dari suatu program test-taking-
skills bahwa kita menggambarkan dua eksperimen yang
melibatkan dua kelompok,yaitu:
1. suatu kelompok mengambil bagian di dalam program
dan (2) suatu kelompok tidak mengambil
Variabel perlakuan
adalah pelatihan
mempunyai dua nilai-nilai: (1) pelatihan penuh dan (2)
tanpa pelatihan.

• Analisis statistik. Multiple-condition mengadakan


percobaan secara umum tiga hasil atau lebih banyak
nilai-tengah mencetak prestasi, atau statistik deskriptif
yang serupa. Oleh karena itu, test yang umum dari
makna statistik di dalam eksperimen-eksperimen ini
adalah univariate atau analisis perbedaan dari
multipeubah, univariate atau mul-tivariate analisa dari
kovarians, atau persamaan yang tidak parametrik.
Sekian dan terima kasih

You might also like