You are on page 1of 36

Valuta Asing dan Pasar Modal

A. Valuta Asing
1. Pendahuluan
Sejak bulan Desember 1995, Indonesia menggunakan
batas intervensi untuk rupiah agar dapat mengendalikan para
pelaku valuta asing. Untuk mempertahankan batas intervensi
ini, Bank Indonesia mengubah persediaan uang karena hal ini
dapat mempengaruhi gerak gerik fundamental ekonomi yang
akhirnya akan mempengaruhi kurs rupiah. Sistem pengaturan
ini merupakan perpaduan antara :
a. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate), bila kurs mulai
menyentuh perbatasan zona.
b. Sistem kurs bebas mengambang (freely floating exchange
rate), bila kurs berada dalam batas intervensi.
Pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi di negara Asia
Tenggara termasuk Indonesia, dimulai dengan kehancuran
sektor perbankan. Pada November 1997 keadaan makin parah
karena adanya penarikan dana yang sangat besar dari Bank
Indonesia dalam bentuk Bantuan Likuidasi Bank Indonesia
(BLBI) yang hanya dipakai untuk spekulasi valuta asing.
Penyebab yang lainnya adalah ulah spekulator terutama
pada pertengahan tahun 1997, saat pemerintah memperlebar
pita intervensi dan makin parah pada bulan Oktober 1997 saat
Sudradjat Djiwandono dan Mar’ie Muhammad memutuskan
untuk melepas ambang intervensi. Hal ini menyebabkan
rupiah dalam waktu seminggu mengalami depresi sampai 50
%. Pada bulan November 2001, Syahril Sabirin mengusulkan
perubahan sistem nilai tukar dari sistem bebas mengambang
menjadi sistem mengambang terkendali (managed floating

1
Valuta Asing dan Pasar Modal 2

exchange rate). Keuntungan dari sistem kurs bebas


mengambang adalah jika terjadi goncngan, tidak hanya
dibebankan pada suku bunga tetapi juga nilai tukar.
Diharapkan dengan sistem kurs mengambang terkendali akan
menjadi lebih optimal.
Perkembangan nilai rupiah pada tahun 2002 dipengaruhi
oleh berbagai ekspektasi jangka pendek dalam negeri, kondisi
permintaan dan penawaran di pasar valuta asing, faktor pasar,
fluktuasi nilai tukar mata uang regional terutama dampak
penularan gejolak nilai tukar yen, faktor fundamental ekonomi
yaitu kebutuhan pembayaran hutang swasta yang masih tinggi
dan faktor non-fundamental ekonomi seperti isu politik dan
keamanan.

2. Pengertian Pasar Valuta Asing


Pasar valuta asing (foreign exchange market) adalah
sebuah pasar atau tempat pertemuan dimana individu,
perusahaan, dan kalangan perbankan mengadakan jual beli
mata uang dari berbagai negara atau valuta-valuta asing.
Pasar valuta asing itu sendiri tidak memiliki suatu bentuk fisik
yang pasti, karena pengertiannya memang lebih mengacu
pada kegiatan daripada lokasi fisik seperti pengertian pasar
secara tradisional.
Para pelaku transaksi dalam pasar valuta asing terdiri dari
:
a. Para pelaku tradisional seperti wisatawan, importir,
eksportir, investor, dan sebagainya.
b. Bank komersial bertindak sebagai perantara atau lembaga
kliring antara pemakai (sumber permintaan) dan
penghimpun (sumber penawaran) valuta asing.
Valuta Asing dan Pasar Modal 3

c. Para pialang, yaitu badan-badan usaha yang mengatur


transaksi jual beli valuta asing antara satu bank komersial
dengan bank-bank lainnya.
d. Bank sentral bertindak sebagai pembeli dan penjual terakhir
dari keseluruhan valuta asing, ia menyamakan pendapatan
dan pengeluaran valuta asing sdi suatu negara dengan cara
mengurangi atau menambah cadangan valuta asing.
Fungsi dari pasar valuta asing diantaranya adalah :
a. Sebagai tempat transfer dana atau daya beli dari suatu
negara dan mata uang ke negara atau mata uang lainnya.
Transfer atau perpindahan dana tersebut biasanya
dilangsungkan melalui proses telegrafik atau elektronik,
dimana setiap transaksi diinstruksikan melalui jaringan
kabel domestik, bukan melalui pos. melalui jaringan
elektronik itulah sebuah bank domestik memberikan
instruksi kepada salah satu bank koresponden yang berada
di salah satu pusat moneter di luar negeri untuk
membayarkan sehumlah uang dalam mata uang lokal
(dimana bank koresponden itu berada, sehingga merupakan
merupakan valuta asing bagi bank domestik yang
memberikan instruksi) kepada seseorang, sebuah
perusahaan atau memasukkannya ke rekening tertentu.
b. Fungsi kredit.
Artinya pasar itu juga menyediakan kredit atau pinjaman
untuk membiayai berbagai transaksi internasional. Kredit
tersebut biasanya diperlukan apabila barang-barang yang
diperjualbelikan sudah ada di tempat transit, atau
memberikan kesempatan bagi pihak pembeli barang
tersebut untuk menjual terlebih dahulu sehingga ia bisa
melakukan kegiatan perdagangan sekalipun tidak didukung
Valuta Asing dan Pasar Modal 4

oleh uang tunai. Dengan adanya kredit, pihak penjual


pertama akan memperoleh pembayaran dari pihak bank,
sedangkan pihak bank itu akan memperoleh pembayaran
lain sebagai gantinya dari pihak pembeli setelah pembeli itu
berhasil menjual barang yang baru saja dibelinya itu ke
pihak lain.
c. Sumber fasilitas pemagaran reisiko kurs (hedging) dan
wahana spekulasi mata uang.
Transaksi-transaksi spekulatif dan transaksi yang dilakukan
dalam rangka menghindari resiko kurs itulah yang
merupakan dua transaksi terbesar berikutnya dalam
perdagangan valuta asing di dunia.

3. Kurs atau Nilai Tukar Mata Uang


a. Kurs Ekuilibrium
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya
disebut kurs atau nilai tukar mata uang (exchange rate).
Namun pengertian kedua istilah ini berbeda, contohnya jika
semula nilai US$1 = Rp. 1.000 kemudian menjadi US$1 =
2.000, maka kurs rupiah naik karena angkanya semakin
besar tetapi nilai tukarnya turun, sebaliknya kurs dolar
turun, tetapi nilai tukarnya naik atau menjadi lebih kuat.
Kurs merupakan salah satu harga yang terpenting
dalam perekonomian terbuka mengingat pegaruhnya yang
demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun
variabel-variabel makro ekonomi yang lainnya. Oleh karena
itulah, kurs yakni harga suatu mata uang terhadap mata
uang lainnya, juga merupakan sebuah harga aktiva atau
harga aset (aset price), sehingga prinsip-prinsip pengaturan
Valuta Asing dan Pasar Modal 5

harga aset-aset lainnya juga berlaku dalam pengaturan


kurs.
Setiap negara memiliki sebuah mata uang yang
menunjukkan atau menetapkan harga-harga dari setiap
barang dan jasa yang ada. Amerika memiliki US$ (dolar),
Jerman punya DM, di Inggris ada £ (poundsterling), Jepang
memiliki ¥ (yen), dan seterusnya. Kurs memainkan peranan
sentral dalam hubungan perdagangan internasional, karena
kurs memungkinkan kita untuk membandingkan harga-
harga segenap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
berbagai negara.
Jika kita ambil contoh terhadap dua mata uang,
misalnya dolar dan poundsterling dimana dolar sebagai
mata uang domestik dan poundsterling sebagai mata uang
luar negeri atau valuta asing, maka nilai tukar mata uang
atau kurs antara dolar dan poundsterling pada dasarnya
sama dengan jumlah dolar yang diperlukan untuk membeli
satu poundsterling. Simbol yang biasa digunakan untuk
menyebut kurs adalah R. Dengan demikian, rumus kurs
adalah R = $/£. Sebagai contoh, jika R = $/£ = 2, itu berarti
kita memerlukan $2 untuk membeli £1. Secara grafis, R
tercipta pada titik perpotongan antara kurva permintaan
dan penawaran poundsterling.
Valuta Asing dan Pasar Modal 6

Gambar 1. Proses terjadinya kurs dalam sistem kurs mengambang

Sumbu vertikal mengukur harga poundsterling dalam


satuan dolar (R = $/£ ), sedangkan sumbu horizontal
mengukur jumlah/kuantitas poundsterling yang beredar atau
yang diperjualbelikan. Dalam sistem kurs mengambang,
tingkatan kurs ekuilibrium tercipta pada titik E yang
merupakan perpotongan antara kurva permintaan dan kurva
penawaran poundsterling. Di titik itu, R = 2, dan kuantitas
poundsterling yang diminta persis sama dengan kuantitas
poundsterling yang ditawarkan. Titik yang merupakan
perpotongan kurva permintaan dan penawaran itu
melambangkan kurs ekuilibrium. Jika kurs yang berlaku lebih
tinggi dari kurs ekuilibrium tersebut maka akan terjadi
kelebihan penawaran poundsterling yang pada akhirnya
akan memberikan tekanan terhadap kurs itu sehingga ia
akan kembali turun dan mendekati atau sama dengan kurs
ekuilibriumnya. Demikian pula sebaliknya, apabila kurs yang
berlaku lebih rendah dari R = 2, maka kekurangan
poundsterling akan meningkatkan kurs tersebut sehingga
pada akhirnya akan kembali mendekati atau sama dengan
tingkat ekuilibriumnya.
Mengingat setiap mata uang selalu menghadapi
kemungkinan penurunan nilai tukar atau depresiasi
terhadap mata uang-mata uang lainnya, atau sebaliknya
mengalami kenaikan tukar (apresiasi), maka kalangan
keuangan internasional lebih suka menggunakan indikator
kurs efektif. Kurs efektif (effective exchange rate) adalah
rata-rata kurs antara mata uang domestik dengan mata
Valuta Asing dan Pasar Modal 7

uang dari sejumlah negara lain yang menjadi mitra-mitra


dagang terpentingnya. Jadi faktor yang diutamakan disini
adalah arti penting relatif hubungan dagang antara satu
negara dengan sejumlah negara lain yang menjadi mitra
dagangnya yang terbesar.

b.Arbitrase
Kurs antara dua mata uang bisa dibuat sama di
berbagai pusat moneter melalui arbitrase (arbitrage). Istilah
ini mengacu pada praktek pembelian suatu mata uang di
sebuah pusat moneter dimana harganya lebih murah, untuk
kemudian segera dijual kembali di pusat moneter lainnya
yang menawarkan harga lebih mahal, dalam rangka
mencetak keuntungan dalam jangka pendek.
Sebagai contoh, jika harga poundsterling dalam satuan
dolar adalah $1,99 (artinya kita memerlukan $1,99 untuk
membeli £1) di New York, sedangkan kurs yang berlaku di
London adalah $2,01, maka pelaku arbitrase (biasanya
adalah pialang valuta asing atau sebuah bank komersial)
akan membeli poundsterling seharga $1,99 di New York dan
segera menjualnya kembali di London seharga $2,01,
sehingga dalam waktu singkat ia memperoleh keuntungan
sebesar $0,02 untuk setiap poundsterling.
Begitu kegiatan arbitrase berlangsung, kurs antara dua
mata uang cenderung mendekat sehingga sama besarnya di
dua pusat moneter yang terkait. Kita ambil contoh yang
diatas, begitu kegiatan arbitrase berlangsung, maka tingkat
permintaan poundsterling di pasar valuta asing di New York
mengalami kenaikan sehingga mendorong naiknya harga
poundsterling dalam satuan harga Amerika di New York.
Valuta Asing dan Pasar Modal 8

Dalam waktu bersamaan, penjualan poundsterling di pasar


valuta asing London akan segera meningkatkan penawaran
poundsterling di sana sehingga dengan sendirinya akan
menurunkan harga poundsterling dalam satuan dolar
Amerika di pasar valuta asing London. Hal tersebut akan
berlangsung sampai harga poundsterling dalam satuan dolar
dikedua pasar valuta asing tersebut menjadi sama. Dengan
kata lain, jika kurs di berbagai pasar valuta asing sama
besarnya, maka kegiatan arbitrase itu pun terhenti dengan
sendirinya.
Apabila dua mata uang dan dua pusat moneter yang
terlibat dalam suatu proses abitrase, maka kita akan
mendapati arbitrase dua titik (two points arbitrage). Bila kita
melibatkan tiga jenis mata uang dan tiga pusat moneter
atau tiga pasar valuta asing, maka kita pun menghadapi
arbitrase segitiga (triangular arbitrage) atau arbitrase tiga
titik (three points arbitrage).

c. Kurs Spot dan Kurs Berjangka


Jenis transaksi valuta asing yang paling dikenal adalah
pembayaran dan penerimaan valuta asing yang terlaksana
dalam dua hari kerja setelah disepakatinya transaksi
tersebut. Periode selama dua hari kerja tersebut
dimaksudkan untuk memberikan waktu yang memadai bagi
kedua belah pihak guna mengadakan pengaturan dan
memberikan instruksi-instruksi pendebetan dan
pengkreditan rekening mereka pada bank-bank yang terkait,
baik itu yang berada di dalam maupun di luar negeri. Tipe
transaksi seperti ini lazim disebut sebagai transaksi spot
Valuta Asing dan Pasar Modal 9

(spot transaction), sedangkan kurs yang digunakan sebagai


landasan transaksi disebut sebagai kurs spot (spot rate).
Dalam kepustakaan pasar valuta asing, tanggal dimana
kedua belah pihak benar-benar menerima dana yang
mereka beli, yakni dua hari setelah kesepakatannya, disebut
sebagai tanggal jatuh tempo atau tanggal nilai (value date).
Disamping transaksi spot, terdapat juga transaksi
berjangka yaitu kesepakatan yang dicapai pada hari ini
untuk membeli sejumlah valuta asing yang penyerahannya
dilakukan di masa mendatang berdasarkan tingkat nilai
tukar kurs yang disepakati pada hari ini. Kurs yang yang
disepakati pada hari itu namun baru berlaku beberapa
waktu kemudian itulah yang disebut sebagai kurs berjangka
(forward rate).
Jika kurs berjangka lebih rendah dibandingkan kurs spot
yang tengah berlaku, maka valuta asing yang terkait
dikatakan mengalami diskonto berjangka (forward discount)
terhadap mata uang domestik yang menjadi pasangannya.
Dilain pihak, jika sebaliknya kurs berjangka itu lebih tinggi
daripada kurs spot yang tengah berlaku, maka valuta asing
itu mengalami premi berjangka (forward premium). Diskonto
berjangka (FD) atau premi berjangka (FP) biasanya
dinyatakan dalam angka persen per tahun berdasarkan kurs
spot yang tengah berlaku. Besar kecilnya diskonto atau
premi berjangka dihitung dengan cara :
FR − SR
FD atau FP = × 4 ×100
SR
FR melambangkan kurs berjangka, sedangkan SR
melambangkan kurs spot. Perkalian dengan angka 4
dimaksudkan untuk menyatakan angka-angka diskonto
berjangka atau FD (-) dan premi berjangka atau FP (+)
Valuta Asing dan Pasar Modal 10

dalam satuan tahunan, sedangkan perkalian dengan angka


100 untuk menyatakan FD atau FP tadi dalam angka-angka
persen.

d.Tukar Menukar Mata Uang atau Pertukaran Valuta


Asing
Tukar menukar mata uang (currency swap) mengacu
pada penjualan suatu mata uang berdasarkan kurs spot
yang dikombinasikan dengan perjanjian kembali secara
berjangka atas mata uang yang sama.
Tukar menukar mata uang ini merupakan gabungan
transaksi spot dengan transaksi berjangka. Praktek
perdagangan ini lebih disukai karena lebih praktis daripada
dua transaksi yang terpisah. Dalam transaksi tukar menukar
mata uang ini, kurs yang digunakan juga berbeda, dan
sekarang lazim disebut sebagai kurs tukar menukar (swap
rate), yaitu selisih antara kurs spot dengan kurs berjangka,
dan biasanya dinyatakan dalam angka persen tahunan.
Sebagian besar perdagangan mata uang antarbank
meliputi penjualan atau pembelian mata uang dalam
berbagai jenis kesepakatannya dilakukan pada hari ini,
sedangkan penyerahannya baru dilakukan pada masa yang
akan datang. Dewasa ini sekitar 60 % kegiatan perdagangan
mata uang antarbank dilakukan melalui transaksi spot, 20 %
dilangsungkan dalam bentuk tukar menukar valuta, dan
hanya 3 % yang murni merupakan kontrak berjangka, dan
sisanya adalah perdagangan futures valuta asing, options,
dsb.

e. Futures dan Options Valuta Asing


Valuta Asing dan Pasar Modal 11

Sebuah perusahaan atau bank juga dapat membeli atau


menjual apa yang disebut sebagai futures dan options
valuta asing. Seperti halnya kontrak/transaksi valuta asing
secara berjangka, instrumen-instrumen ini juga melibatkan
kegiatan pertukaran mata uang di masa mendatang. Hanya
saja periode dan syarat-syaratnya berbeda dari
kontrak/transaksi berjangka biasa. Pada dasarnya segenap
instrumen ini diciptakan untuk menambah keleluasaan para
pedagang valuta asing dalam upaya menghindari resiko
kurs (perubahan kurs secara tidak terduga yang akan
mengakibatkan kerugian).
Futures valuta asing adalah sebuah kontrak berjangka
atas valuta asing dalam jumlah standar yang
penyerahannya akan dilakukan pada tanggal-tanggal
tertentu yang telah disepakati sebelumnya. Kontrak futures
ini dapat dijual atau dipindahtangankan kepada pihak lain
(biasanya kepada bursa dutures yang telah terorganisir
dengan baik) seandainya karena sesuatu alasan kita tidak
bisa atau tidak berminat merealisir kontrak tersebut.
Pasar futures berbeda dari pasar berjangka dalam hal
variasi valuta. Dalam pasar futures hanya terdapat
beberapa mata uang saja. Disamping itu, jumlah mata uang
yang diperjualbelikan dalam setiap kontrak juga telah
distandarisasikan. Tanggal-tanggal penyerahannya
dibakukan atau ditetapkan pada saat-saat tertentu, dan
fluktuasi kursnya pun juga dibatasi. Seorang investor dapat
mencari keuntungan dengan memanfaatkan selisih-selisih
harga yang terdapat di antara kedua pasar tersebut.
Options valuta asing adalah sebuah kontrak yang
memberi hak kepada pembeli, namun tidak disertai dengan
Valuta Asing dan Pasar Modal 12

kewajiban untuk membeli (disebut call option) atau


kewajiban untuk menjual (put option) atau sejumlah valuta
asing tertentu, pada tanggal tertentu yang telah dinyatakan
sejak awal.
Baik kontrak berjangka maupun futures tidak bisa
dikatakan sebagai options, karena pada kedua kontrak
tersebut penyerahan valuta asing harus benar-benar
dilakukan jika telah jatuh tempo, namun dalam kontrak
options penyerahan itu tidak harus dilakukan jika ternyata
pihak pembeli memutuskan untuk tidak membeli sejumlah
valuta asing yang hak belinya ada di tangannya. Kontrak
options kurang fleksibel dibandingkan dengan kontrak
berjangka namun dalam kasus-kasus tertentu karakteristik
tersebut justru menguntungkan.

4. Resiko Kurs, Pemagaran Kurs, dan Spekulasi


a. Resiko Kurs
Setiap kali seorang investor, suatu perusahaan atau
bank menghadapi kewajiban pembayaran di masa
mendatang dalam valuta asing, maka pada saat itulah ia
menghadapi resiko kurs (foreign exchange risk) atau apa
yang disebut “posisi terbuka” (open position). Resiko kurs
itu sendiri muncul karena kurs spot dalam kenyataannya
senantiasa berubah-ubah. Secara umum, para pengusaha
cenderung menghindari segala jenis resiko, termasuk resiko
kurs, demi berlangsungnya kegiatan bisnis yang aman dan
lancar.
Resiko kurs itu juga bersumber dari kebutuhan untuk
menilai persediaan barang atau inventori dan seluruh aset
yang dimiliki dalam satuan nilai mata uang domestik secara
Valuta Asing dan Pasar Modal 13

tepat karena setiap perusahaan harus selalu memperoleh


angka-angka yang pasti dalam menyusun neraca
keuangannya, artinya kepatian kurs diperlukannya untuk
menyusun paparan pembukuan (translation exposure) atau
disebut paparan akuntansi (accounting exposure).
Kepastian perhitungan terhadap kurs, atau kebutuhan
untuk menghindari resiko kurs juga bertolak dari kebutuhan
untuk memperkirakan nilai profitabilitas perusahaan di
masa-masa mendatang dalam satuan mata uang domestik
secara kurat dan inilah yang disebut paparan ekonomis
(economic exposure). Dari sini kita melihat bahwa resiko
kurs ada dimana-mana.

b.Pemagaran Resiko Kurs


Pemagaran resiko kurs (hedging) identik dengan upaya
menghindari resiko kurs, atau penutupan posisi terbuka.
Sebagai contoh katakanlah importir dari Amerika meminjam
£100.000 berdasarkan kurs spot yang tengah berlaku yaitu
SR = $2/£1, dan menyimpannya di salah satu bank selama 3
bulan sebagai deposito (jadi, disamping pengamanan
terhadap resiko kurs, ia juga dapat menerima sejumlah suku
bunga). Maksudnya, begitu kewajiban pembayarannya telah
jatuh tempo telah tersedia sejumlah £100.000, persis sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkannya. Dengan melakukan
tindakan ini importir tersebut menghindari resiko perubahan
kurs yang akan berlaku 3 bulan mendatang yang bisa
mengakibatkannya menyerahkan pembayaran yang nilainya
lebih dari $200.000. biaya pemagaran resiko kurs ini sama
dengan selisih positif antara suku bungan pinjaman
Valuta Asing dan Pasar Modal 14

£100.000 yang telah diambilnya, dan suku bunga deposito


$200.000 yang tentunya lebih rendah.
Dalam perekonomian dunia dewasa ini yang dipenuhi
oleh berbagai ketidakpastian, kemampuan para pedagang
dan investor untuk memagari kurs sangat memperlancar
berlangsungnya arus perdagangan dari investasi
internasional. Tanpa adanya peluang-peluang pemagaran
resiko kurs, maka bisa dipastikan arus permodalan
internasional yang berlangsung akan jauh lebih kecil,
demikian pula halnya dengan hubungan dagang dan
spesialisasi produksi antarnegara sehingga keuntungan-
keuntungan yang bersumber dari perdagangan pun lebih
terbatas.

c. Spekulasi
Spekulasi adalah kebalikan dari pemagaran resiko kurs.
Spekulasi adalah suatu praktek pencarian keuntungan
jangka pendek yang dilakukan oleh orang-orang yang berani
dan sengaja menghadapi resiko kurs. Keuntungan tersebut
memang akan terjadi bila antisipasi spekulator tersebut
terhadap perubahan kurs spot benar adanya, tetapi jika
antisipasinya keliru, maka ia akan mengalami kerugian.
Apabila seorang spekulan membeli valuta asing pada
pasar spot, pasar berjangka, atau yang lainnya dengan
harapan ia dapat menjualnya kembali berdasarkan kurs spot
di masa mendatang yang lebih tinggi, ia dikatakan
mengambil posisi Long atas mata uang yang bersangkutan.
Sebaliknya jika ia meminjam atau menjual suatu valuta
asing secara berjangka dengan harapan ia akan membelinya
Valuta Asing dan Pasar Modal 15

kembali dengan kurs yang lebih murah di masa mendatang,


maka spekulan itu dikatakan mengambil posisi Short.
Praktek spekulasi ini bisa menimbulkan :
 Efek stabilisasi (stabilizing speculation)
Merujuk pada pembelian suatu valuta asing tatkala harga
valuta asing tersebut dalam satuan mata uang domestik
(atau kursnya) tengah merosot pada titik yang rendah,
dan pembelian itu dilakukan dengan harapan kurs yang
akan segera meningkat sehingga akan menciptakan
keuntungan bagi pelakunya, dan juga sebaliknya. Efek ini
cenderung meredam gejolak kurs dari waktu ke waktu
dan itu merupakan fungsi yang positif.
 Efek destabilisasi (destabilizing speculation)
Merujuk pada penjualan suatu valuta asing tatkala harga
valuta asing tersebut dalam satuan mata uang domestik
(atau kursnya) tengah merosot pada titik yang rendah,
dan pembelian itu dilakukan dengan harapan kurs itu
akan terus merosot di masa selanjutnya, dan juga
sebaliknya. Efek ini cenderung meredam gejolak kurs dari
waktu ke waktu dan itu merupakan fungsi yang positif.
Efek ini memperbesar gejolak kurs dari waktu ke waktu
sehingga menjadi salah satu faktor yang menggangu
berlangsungnya arus perdagangan dan investasi
internasional.

5. Arbitrase Suku Bunga dan Efisiensi Pasar Valuta


Asing
Seperti halnya di pasar-pasar aset lainnya, para pelaku
dalam pasar valuta asing juga memperhatikan perkiraan
tingkat imbalan aset (mata uang) yang bersangkutan. Untuk
Valuta Asing dan Pasar Modal 16

membandingkan perkiraan tingkat imbalan dari sejumlah


pilihan mata uang, mereka perlu dua jenis informasi, yaitu :
a. Mereka harus mengetahui kemungkinan perubahan kurs
sehingga peluang tingkat imbalan dari masing-masing
devisa dapat diperbandingkan.
b. Mereka harus memperkirakan tingkat imbalan suatu devisa
yaitu suku bunga (interest rate) atas simpanan yang ternilai
dalam valuta asing yang bersangkutan, yakni jumlah sewa
atau tingkatan imbalan yang diterima seseorang atas
kesediaannya meminjamkan sejumlah devisa selama satu
tahun.
Permintaan terhadap suatu simpanan valuta asing di bank
ternyata dipengaruhi oleh faktor-faktor yang juga
mempengaruhi permintaan terhadap aset-aset lainnya. Faktor
utamanya adalah keyakinan para aktor bahwa simpanan itu
akan menjadi sangat berharga, atau lebih berharga dimasa
mendatang. Nilai suatu simpanan valuta asing di masa
mendatang ditentukan oleh dua faktor, yaitu :
a. Suku bunga yang ditawarkan.
b. Besar kecilnya kemungkinan perubahan selisih kurs mata
uang yang diminati terhadap mata uang-mata uang lain.
Secara umum terdapat dua karakteristik selain perkiraan
tingkat imbalan riil yang senantiasa diperhatikan oleh para
penabung, yaitu :
a. Resiko (risk) kurs
Resiko kurs adalah besar kecilnya unsur kepastian suatu
aset dalam memberikan tambahan kekayaan kepada
pemiliknya.
b. Likuiditas (liquidity)
Valuta Asing dan Pasar Modal 17

Adalah mudah tidaknya suatu aset dijual kembali atau


ditukarkan dengan barang yang lain.
Istilah arbitrase suku bunga (interest arbitrage) pada
dasarnya mengacu pada arus modal likuid jangka pendek
antar negara yang bertolak dari motif untuk memperoleh suku
bunga atau tingkat keuntungan yang lebih besar di luar negeri.
Arbitrase suku bunga dapat bersifat terbuka atau terselubung.
a. Arbitrase Suku Bunga Terbuka
arbitrase suku bunga terbuka (uncovered interest
arbitrage) jika resiko kursnya terbuka akibat proses dari
konversi valuta asing (plus suku bunganya) menjadi mata
uang domestik atau sebaliknya pada saat jatuh tempo.
b. Arbitrase Suku Bunga Terselubung/Tertutup
Arbitrase suku bunga terselubung (covered interest
arbitrage) mengacu pada pembelian valuta asing dalam
kontrak spot guna menciptakan sejumlah valuta asing untuk
membayar investasi dalam waktu bersamaan dibarengi
dengan penjualan valuta asing itu secara berjangka (swap)
guna menyelubungi atau menutup resiko kurs.
Valuta Asing dan Pasar Modal 18

Efisiensi Pasar Valuta Asing, Sebuah pasar baru dapat


dikatakan efisien apabila harga-harga yang berlaku
sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia.
Sedangkan sebuah pasar valuta asing dikatakan efisien
apabila kurs berjangka yang tengah berlaku secara kurat
dapat memprediksikan kurs spot yang akan berlaku di masa-
masa selanjutnya. Artinya jika kurs berjangka dapat
mencerminkan semua informasi yang ada dan secara cepat
menyesuaikan diri terhadap setiap informasi baru, maka para
investor tidak akan dapat memperoleh keuntungan secara
terus menerus dengan mendasarkan diri pada informasi yang
mereka miliki, dan dalam situasi seperti itulas pasar valuta
asing dikatakan efisien.

Contoh analisis suatu pasar valuta asing :


Valuta Asing dan Pasar Modal 19
Valuta Asing dan Pasar Modal 20

B. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pengertian pasar modal sebagaimana pasar pada
umumnya yaitu merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli. Disini yang diperjualbelikan adalah modal atau dana.
Jadi pasar modal mempertemukan penjual modal/dana dengan
pembeli modal/dana.
Pembeli dana/modal adalah mereka baik perorangan
maupun kelembagaan/badan usaha yang menyisihkan
kelebihan dana/uangnya untuk usaha yang bersifat produktif.
Sedangkan penjual modal/dana adalah perusahaan yang
memrlukan dana atau tambahan modal untuk keperluan
usahanya.
Dalam kenyataannya pasar modal itu atau dikenal
sebagai Bursa Efek (Securities Exchange/Stock Market), seperti
tampak dalam istilahnya berbeda, namun pada intinya sama
yaitu merupakan tempat bertemunya penjual dana adan
pembeli dana yang dipasar modal atau bursa tersebut
diperantarai oleh para anggota Bursa selaku pedagang
perantara perdagangan efek untuk melakukan transaksi jual
beli. Lembaga ini sebagai penunjang pasar modal.
Modal/dana yang diperdagangkan dalam pasar modal
diwujudkan dalam bentuk surat berharga yang merupakan
penjabaran dari bentuk surat berharga saham atau sertifikat
yang diperjualbelikan dipasar modal tersebut. Dalam bahasa
inggris disebut stock atau securities. Kata securities
bersumber pada pengertian bahwa surat berharga tersebut
memberikan jaminan dapat ditukar dengan sejumlah uang
sesuai dengan nilai yang tercantum dalam surat berharga
tersebut.
Valuta Asing dan Pasar Modal 21

Kata bursa diambil dari kata asing bourse yang berarti


tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk komoditi
tertentu dan penyelenggaraannya melalui prosedur pedagang
perantara. Makin luasnya cakupan perdagangan nasional
maupun internasional, sekarang kita mengenal adanaya bursa
uang, bursa komoditi dan bursa efek. Diluar negeri jenis bursa
telah mencakup berbagai komoditi seperti bursa uang, modal,
berbagai komoditi sperti timah, karet, tembakau, minyak,
emas, bahkan komoditi jasa juga diperdagangkan dalam bursa
itu seperti : bursa asuransi, perkapalan, jasa perbankan, dan
sebagainya.
Istilah exchange adalah merupakan istilah lain dari pasar,
dimana ditempat tersebut terjadi pertukaran atau exchange
yaitu jual beli. Pedagang perantara dalam pasar modal
merupakan aparat lembaga pasar modal/bursa efek, karena
kebutuhan dan tata cara penjualbelian dana/efek tersebut
memerlukan peran perantara atau lembaga penunjang.
Pedagang perantara sebagai aparat dari bursa dan dengan
demikian merupakan anggota bursa. Pedagang perantara efek
ini dapat berupa pedagang perantara makelar atau komisioner
dengan masing-masing mempunyai kegiatan yang sama
sebagai perantara akan tetapi berbeda dalam tujuan peran,
yaitu makelar untuk kepentingan sendiri sedangkan
komisioner untuk kepentingan pihak lain.
Pengelolaan bursa itu sendiri dapat dilakukan secara
swasta atau oleh pemerintah. Di Indonesia dikelola oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal, Departemen Keuangan. Modal/dana
atau efek yang diperjualbelikan di pasar modal atau bursa
pada umumnya berbentuk saham dan obligasi. Di Indonesia
juga diperdagangkan sertifikat Danareksa.
Valuta Asing dan Pasar Modal 22

Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu


perseroan terbatas, sebagai tanda bukti penyertaan tersebut
dikeluarkan surat saham/surat kolektif kepada pemilik yaitu
pemegang saham. Sehingga seseorang yang memiliki saham
perusahaan tertentu, maka ia adalah juga salah satu dari
pemilik perusahaan tersebut.
Mengapa perusahaan menjual sahamnya kepada
masyarakat, sehingga perusahaannya secara otomatis
menjadi dimiliki oleh masyarakat pemegang saham dan jika
jumlah saham yang dimiliki masyarakat cukup besar dapat
mengurangi atau menghilangkan kekuasaan kontrol atas
perusahaannya. Namun hal itu tetap dilakukannya atas
pertimbangan :
a. Untuk menghimpun dana yang diperlukan bagi
pembelanjaan perusahaan;
b. Untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk turut
serta dalam pengelolaan dan perkembangan perusahaan
dan
c. untuk lebih memberikan peluang untuk partisipasi
pengawasan penegelolaan perusahaan.
Pada Proses ini juga dapat dicatat bahwa penjualan
saham kepada masyarakat tersebut sejalan dengan
kebijaksanaan pemerintah untuk ikut serta menunjang
program pemerataan pendapatan kepada masyarakat luas
pemegang saham.
Keuntungan sebagai pemilik suatu perusahaan adalah
serangkaian hak atas
a. Menikmati keuntungan sebagai pemilik suatu
perusahaan yang disebut dividen.
Valuta Asing dan Pasar Modal 23

b. menikmati keuntungan dari kenaikan harga saham


dibursa.
c. Ikut serta dalam rapat umum pemegang saham
dengan hak suara.
Dari hak yang pertama maka timbul pertanyyan berapa
besar kira-kira deviden yang diperoleh dan kapan dibagikan
kepada pemegang saham. Disni kita perlu memahami
perkembangan pengelolaan perusahaan yang dapat
bervariasi, memperoleh keuntungan di satu pihak dan auatu
menderita kerugian dilain pihak. Karena itu sebagai pemegang
saham dan pemilik perusahaan, maka hak atas pembagian
keuntungan dan sebaliknya kesediaan memikul risiko
kerugiaan perusahaan dibatasi sampai batas tertentu.
Besarnya deviden tegantung dari jumlah keuntungan yang
dihasilkan perusahaan. Dan dividen tersebut dibagikan setiap
akhir tahun atau pertengan tahun yang ditetapkan oleh
pengelola perusahaan. Dalam hal perusahaan tidak mendapat
keuntungan, maka dividen yang dibagikan tidak ada, atau
bahkan jika perusahaan menderita rugi maka pemilik
perusahaan/pemegang saham ikut menanggung risiko
tersebut dalam batas besarnya saham yang dimilikinya.
Atas pertimbangan itu maka hanya perusahaan yang baik
dan sehat saja yang diperkenankan menawarkan saham
kepada masyarakat, dengan demikian risiko kerugian yang
menimpa perusahaan dan pemegang saham sedapat mungkin
diperkecil. Akan tetapi dalam satu pasar modal yang telah
maju dima pertimbangan spekulasi jangka pendek dan jangka
panjang dimasyarakat cukup canggih, maka proses jual beli
saham dan pemilikan perusahaan dapat berlangsung secara
dinamis, satu dan lain dipengaruhi oleh kemantapan
Valuta Asing dan Pasar Modal 24

pengetahuan masyarakat tentang perusahaan itu dn


prospeknya. Untung dan rugi dalam perdagangan saham ini
menuntut kemampuan menilai perkembangan dan
pengelolaan perusahaan. Banyak mekanisme untuk
mengetahui mantapnya pengelolaan dan prospek perusahaan
sehinggga kesempatan untuk menjual atau membeli saham
perusahaan tersebut cukup didukung oleh pertimbangan yang
matang.
Jenis modal atau efek yang kedua diperdagangkan dipasar
modal/ bursa adalah obligasi, yaitu surat pernyataan utang
dari perusahaan kepada para pemberi pinjaman yaitu para
pemegang obligasi. Utang tersebut berjangka panjang
sekurang-kurangya 3 tahun, dengan imbalan bunga yang
jumlah serta pembayarannya telah ditentukan dalam surat
obligasi tersebut.
Jika pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat
umum pemegang saham, maka dalam pemilikan obligasi ini
kepentingannya dilakukan oleh lembaga wali amanat (trustee)
yang akan mewakili kepentingan pemegang obligasi dengan
memperhatikan persyaratan/ketentuan yang tercantum dalam
akte perjanjian perwaliaanya. Selanjutnya sebagai
kelengkapan maka peminjaman uang dalam obliagsi tersebut
dijamin dengan harta kekayaan perusahaan dan bila mana
perlu penanggung (guarantor) akan menanggung pembayaran
kemabli seluruh pinjaman pokok obligasi beserta bunganya
tepat pada waktunya, apabila perusahan penerbit obligasi
(emiten) tidak memenuhi kewajibannya (cidra janji). Jadi disini
pemegang obligasi berbeda dengan pemegang saham karena
pembeli/pemegang obligasi tidak memiliki perusahaan tetapi
hanya merupakan kreditor/pemberi pinjaman kepada
Valuta Asing dan Pasar Modal 25

perusahaan. Bagi pemegang obligasi akan memperoleh bunga


tetap tiap tahunnya sesuai dengan akta perjanjian jual beli
obligasi tersebut. Adanya lembaga wali amanat dan
penanggung perusahaan penerbit obligasi memerlukan
menukarkan dengan uang, mereka dapat menjual obligasinya
sewaktu-waktu atau dipindahtangankan atau dijual kembali
dengan mudah.

2. Kegiatan Pasar Modal Adalah Kegiatan


Investasi
Pengertian investasi di pasar modal, seperti halnya
investasi pada umumnya perlu dilihat dalam keseluruhan,
sehingga kita perlu mengetahui permasalahan investasi,
mengapa harus melakukan investasi, apa resikonya dan
selanjutnya bagaimana melakukan pilihan investasi dan pada
giliran investasi di pasar modal, bagaimana tata caranya
sehinggga membedakan dengan investasi pada umumnya dan
akhirnya juga kekhususan investasi dipasar modal di
Indonesia, yang justrunya dapat mempunyai corak investasi
yang berbeda dengan di pasar modal lain negara.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat diketahui
pokok-pokok pengertian pasar modal dan karena kegiatan
pasar modal merupakan kegiatan investasi perlu juga
diketahui bagaimana investasi pada umumnya dilakukan dan
di pasar modal pada khususnya, dengan pasar modal di
Indonesia yang mempunyai beberapa kekhususan
lembanganya, kebijaksanaannya ataupun kemampuan
ekonomisnya.

3. Investasi
Valuta Asing dan Pasar Modal 26

Investasi adalah kegiatan menanamkan modal, baik


langsung maupun tidak langsung, dengan harapan pada
waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah
keuntungan dari hasil penannaman modal tersebut. Atas dasar
tersebut dapat dikemukakan beberapa alasan mengapa
seseorang harus melakukan investasi, antara lain :
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa
yang akan datang. Ini merupakan hakikat hidup yang
senantiasa berupaya bagaimana meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha
bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang
ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang kan datang.
b. Dengan melakukan investasi dalam bidang usaha yang
produktif atau dalam pemilikan perusahaan atau objek lain,
dapat menghindarkan diri agar kekayaan/harta miliknya
tidak merosot nilainya karena inflasi.
c. Dorongan untuk memanfaatkan fasilitas dan kemudahan
ekonomi dari pemerintah. Beberapa nega didunia ini banyak
melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya
investasi di masyarakat melalui fasilitas fiskal moneter dan
beberapa kemudahan diberikan kepada masyarakat yang
melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
Secara hakikat, setiap aspek kehidupan ekonomi
termasuk kegiatan investasi tidak ada yang terlepas dari
kemungkinan adanay risiko, antara lain meliputi :
a. Resesi yang akan menyebabkan kelesuan ekonomi
pada umumnya
b. Adanya persaingan yang mengancam kelangsungan
usaha
c. Menurunnya daya beli karena inflasi
Valuta Asing dan Pasar Modal 27

d. Naik-turunya tingkat bunga


e. Naik –turunnya nilai mata uang kita terhadap valuta
asing
f. Resiko karena perubahan kebijaksanaan pemerintah
Untuk menghindarkan risiko-risiko tersebut diatas,
seseorang memerlukan kecakapan, pengalaman dan kejelian
untuk melakukan tindakan dengan cermat dan tepat, sehingga
terhindar dari risiko usaha bidang tertentu, akan tetapi justru
mendapatkan kesempatan pengembangan dalam bidang
tertentu yang lain.

4. Investasi di Pasar Modal


Investasi di pasar modal relatif masih baru bagi
masyarakat Indonesia. Karena itu belum seluruh masyarakat
Indonesia mengenal bagaimana melakukan investasi di pasar
modal, walaupun dalam prinsipnya sama dengan investasi di
bidang lain, investasi di pasar modal disamping diperlukan
dana, juga diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman,
serta naluri bisnis untuk menganalisa efek atau surat berharga
mana yang akan dibeli dan efek yang mana yang sudah
waktunya untuk dijual kembali. Bagi mereka yang tidak
mempunyai keterampilan untuk itu, dapat meminta pendapat
kepada pedagang perantara di pasar modal yaitu :
a. Orang atau Badan yang atas tanggungannya sendiri
melakukan usaha dibidang pembelian dan penjualan efek
dipasar modal.
b. Orang atau badan yang melakukan usaha jual beli efek
untuk kepentingan dan atas nama orang lain.
Kedua lembaga pedagang perantara tersebut disamping
melakukan jual/beli efek, juga memberikan nasihat kepada
Valuta Asing dan Pasar Modal 28

masyarakat calon investor bagaimanamelakukan investasi


yang baik dan akan menunjukan efek-efek yang dapat dipilih
untuk dibeli. Walaupun risiko investasi tersebut ditanggung
oleh investor sendiri.
Di pasar modal, sementara ini objek investasi yang
diperdagangkan merupakan surat-surat berharga seperti
saham, obligasi dan sertifikat PT Danareksa. Pengertian
saham, obligasi dan sertifikat Dana reksa yang merupakan
komoditi yang diperdagangkan pasar modal di Indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Saham adalah tanda bukti penyertaan modal atau
bukti pemilikan atas suatu Perseroan Terbatas. Kepada
pemilik saham memiliki hak hak sebagai berikut :
 Mendapatkan dividen yaitu bagian keuntungan usaha
yang dibagikan kepada para pemegang saham
 Mengeluarkan suara pendapat dalam RUPS, khususnya
dalam hal-hal pemilihan direksi, reorganisasi,
rekapitalisasi, merger dan penentuan kebijaksanaan lain
atas jalannya perusahaan
 Hak-hak lain seperti bonus, klaim dan lain-lain yang
dikeluarkan oleh perusahaan sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
 Peningkatan niali modal atau selisih nilai yang mungkin
ada apabila saham tersebut dijual oleh pemiliknya dengan
harga yang lebih tinggi.
b. Obligasi adalah tanda utang yang dikeluarkan
perusahaan atau pemerintah kepada masyarakat. Pemilik
obligasi memiliki hak-hak sebagai berikut :
 Hak atas pembayaran bunga
 Hak pelunasan utang
Valuta Asing dan Pasar Modal 29

 Peningkatan nilai modal yang mungkin ada apabila


obligasi di jual kembali
c. Sertifikat PT Danareksa merupakan surat berharga
pengganti dari suatu surat berharga atau sekumpulan surat
berharga lain. Pemilik sertifikat PT Danareksa memiliki hak-
hak sebagai berikut :
 Dividen yang di bayar secara berkala
 Peningkatan nilai modal yang ada
apabila sertifikat dijual kembali
 Hak menjual kembali kepada PT>
Danareksa.
Untuk melakukan investasi di pasar modal, dapat memlilih
melalui dua cara, yaitu
 pembelian efek di pasar perdana
 jual/beli efek di pasar sekunder.
Karena investasi di pasar modal yang sifatnya khusus
tersebut, perlu dipahami kedua jenis pasar tersebut.
 Pasar Perdana
Pasar perdana ialah pasar dalam masa penawaran
efek dari perusahaan penjual efek (emiten) kepada
masyarakat untuk pertama kalinya. Pelaksanaannya
dlakukan dengan bantuan Agen penjual. Keuntungan
pembelian efek pada pasar perdana adalah bahwa
investor tidak akan dipungut biaya komisi perantara.
Harga pada pasar perdana merupakan harga pasti yang
tidak bisa ditawar-tawar. Karena itu untuk mngetahui
apakah harga efek yang ditawarkan tersebut wajar,
masyarakat dapat mempelajari berbagai aspek dari
perusahaan tersebut melalui prospektus yang diterbitkan
Valuta Asing dan Pasar Modal 30

dan mekanisme pembelian dalam pasar perdana, sebagai


breikut :
1) “Prospektus dalah gambaran umum perusahaan dalam
bentuk tertulis yang memuat keterangan secara
lengkap dan jujur tentang keadaan perusahaan dan
prospeknya, digunakan sebagai alat penawaran efek
kepada masyarakat”. Disamping disajikan gambaran
umum perusahaan yang meliputi : produksi,
pemasaran, keuangan, hukum, tenaga kerja, dan lain-
lain, dalam prospektus juga dimuat pernyataan
penilaian para Lembaga penunjang Pasar Modal
terhadap terusahaan tersebut, antara lain dari :
a). Penjamin Emisi Efek.
Tugas Penjamin Emisi adalah menjamin penjualan
seluruh efek yang diemisikan dan bila perlu membeli
sisa efek yang tidak terjual dan memberikan jasa-jasa
pelayanan lainnya guna membantu perusahaan
(emiten) dalam memasyarakatkan efeknya melalui
pasar modal
b). Agen penjual
Tugas Agen penjual adalam membantu perusahaan
dalam melaksanakan penjualan efeknya kepada
masyarakat, lembaga-lembaga, koperasi, dan lain
lain.
c).Wali Amanat
Tugas Wali Amanat adalah mewakili dan melindungi
kepentingan para pemegang obligasi sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian
Perwaliamanatan.
d). Agen Pembayaran
Valuta Asing dan Pasar Modal 31

Tugas Agen Pembayaran adalah membantu


perusahaan dalam melaksanakan pembayaran
pinjaman beserta bunganya kepada para pemegang
obligasi.
e).Penanggung
Tugas Penanggung adalah menanggung dipenuhinya
pembayaran pinjaman pokok obligasi beserta
bunganya kepada para pemegang obligasi tepat
pada waktunya. Apablia emiten tidak memenuhi
kewajibannya.
f). Akuntan Publik
Tugas Akuntan publik adalah melakukan
pemeriksaan keuangan dan menyatakan
pendapatannya tentang luasnya pemeriksaan yang
dilakukan terhadap Laporan Keuangan Perusahaan
Yang go publik dan wajib menyatakan pendapatnya
mengenai laoran keuangan yang telah diaudit
tersebut secara keseluruhan.
g). PerusahaanPenilai
Tugas Perusahaan Penilai adalah melakukan
penilaian terhadap kekayaan sebenarnya dari
perusahaan yang go publik berdasarkan nilai wajar.
h). Konsultan Hukum
Tugas Konsultan Hukum adalah menyatakan
pendapatnya tentang keadaan perusahaan dari segi
hukum seperti : keabsahan kekayaan perusahaan,
kelengkapan perizinan kasus-kasus tuntutan hukum
terhadap perusahaan yang mungkin ada dan lain-
lain.
Valuta Asing dan Pasar Modal 32

i). Notaris
Tugas Notaris adalah membantu membuat
perjanjian-perjanjian yang dibuat olh perusahaan
seperti akte perubahan anggaran dasar, perjanjian
penjaminan emisi antara perusahaan dan penjamin
emisi dan lain-lain.
2) Mekanisme Pemesanan Dalam Pasar perdana.
Sesuai dengan kekhususan investasi di pasar modal
dialkukan melaui prosedur pemsanan sebagai berikut :
a). Investor menghubungi Agen penjualan (Bank-
bank pemerintah, atau pedagang/perantara
perdagangan Efek yang ditunjuk oleh Penjamin Emisi
Efek) dan mengisi Formulir Pemesanan Saham (FPS)
atau Formulir Pemesanan Pembelian obligasi (FPPO).
Untuk pesanan saham harus membayar pada waktu
FPS diajukan dan menerima tembusan formulir yang
telah ditandatangani sebagai Tanda Terima
Bukti/Pemesanan Saham. Sedangkan Pesan
Pembelian Obligasi yang diajukan akan menrima
tembusan FPPO sebgai Bukti Tanda Terima
Pemesanan Obligasi.
b). Agen Penjual, Penjamin Emisi Efek, dan
perusahaan memproses semua pemesanan yang
masuk selama masa perdana ini.
c).Proses pemesanan dengan mempertimbangkan
pembagian yang merata diantara semua pesanan
dan akan siap disampaikan kepada investor.
d). Investor diberi tahu tentang :
Valuta Asing dan Pasar Modal 33

• Jatah yang diperoleh, jumlah uang yang


dikembalikan berdasarkan pesanan dan jatah yang
diperoleh, dan tanggal pengambilan saham.
Pengembalian uang dan pengambilan surat saham
hanya dilakukan berdasarkan Bukti Tanda Terima
Pemesanan Saham.
• Jatah yang diperoleh, ju,lah yang harus dibayar,
dan kapan harus membayar termasuk menerima
obligasi yang bersangkutan. Pembayaran dilakukan
berdasarkan Bukti Tanda Terima Pemesanan
Pembelian Obligasi.
Dengan melihat gambaran secara menyeluruh keadaan
perusahaan yang disertai pernyataan-pernyataan
pendapat/penilaian dari Lembaga Penunjang Pasar
Modal, maka masyarakat dapat menentukan sikap
untuk membeli atau tidak membeli efek yang
ditawarkan pada pasar perdana.

 Pasar Sekunder.
Sesuai dengan kekhususan investasi di pasar modal,
maka tata cara penjualbelian efek di pasar sekunder,
dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :
1). Investor menghubungi pedagang/perantara
perdagangan efek
2). Jika berkeinginan membeli/menjual efek, Investor
memberikan amanat/surat kuasa diatas materai
secukupnya dalam rangkap dua kepada pedagang
/perantara perdagangan efek untuk membeli/menjual
efek yang diinginkan seperti jumlah lembar efek, harga
setiap efek dan amanat khusus, misalnya sampai
Valuta Asing dan Pasar Modal 34

tanggal tertentu atau sampai terlaksana pembelian


efek tersebut, dan jika tidak dipenuhi oleh
pedagang/perantara perdagangan efek makaamanat
tersebut batal. Untuk penjualan efek investor
mnyerahkan efek yang dimilikinya atau yang akan
dijual
3). Apabila pedagang /perantara perdagangan efek
melaksanakan amanatnya dengan baik, maka investor
membayar harga efek dan biaya propisi/komisi
maksimum 1% dari harga pasar saham atau nilai
pinjaman pokok obligasi. Pembeli saham menerima
surat saham berikut Akta Pemindahan Hak (APH) asli
sedangkan pembeli obligasi menerima surat obligasi
saja (tanpa APH).
Berbeda dengan di pasar perdana, harga efek di
pasar sekunder disamping ditentukan oleh kondisi
perusahaan emiten juga ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran efek tersebut di Bursa (pasar
sekunder). Karena itu untuk melakukan pembelian efek di
pasar sekunder, yang perlu diperhatikan adalah :
1). Laporan Keuangan Perusahaan dan laporan Tahunan
perusahan. Dari Laporan Keuangan Perusahaan yang
terakhir yang dikeluarkan perusahaan setiap 6 bulan
sekali, ditambah laporan tahunan perusahaan kita
dapat meniali keadaan perusahaan yang telah go
public. Apakah perusahaan berjalan baik atau dalam
keadaan kurang sehat dan lain-lain
2). Nasihat Pedagang/perantara Perdagangan Efek.
Investor yang ingin membeli/menjual efek perlu
meminta nasihat salah satu dari kedua lembaga ini
Valuta Asing dan Pasar Modal 35

untuk menetapkan inestasi saham atau Obligasi mana


yang baik dan menguntungkan, karena kedua lembaga
ini setiap hari mengikuti terus menerus perkembangan
harga efek perusahaan-perusahaan tersebut.
3). Daftar Kurs Resmi (DKR)
Daftar Kurs Resmi (DKR) adalah catatan tentang harga
efek yang diperdagangkan di Bursa pada setiap hari
bursa. Setiap harian (koran) yang berperedaran
naisonal maupun yang berperedaran cukup luas selalu
memuat DKR ini. Bagi Investor pasar modal, DKR ini
cukup penting karena memuat : harga efek setiap hari.
Kekuatan pasar dapat diketahui dengan jelas apablia
banyak yang akan menjual efek tersebut, dan apablia
banyak investor yang akan membeli efek tersebut.
Dengan membaca laporan keuangan terakhir dan
laoran tahunan perusahaan serta membandingkannya
dengan kurs yang ada di DKR, kita dapat menilai
apakah kurs yang terjadi itu lebih murah, lebih mahal
atau cukup wajar.

PUSTAKA

Lindert, Peter M., 1993, Ekonomi Internasional, Edisi 9,


Diterjemahkan oleh : Agustinus Subekti, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Manullang, M., 1985, Ekonomi Moneter, Ghalia Indonesia, Jakarta.
R. Soediyono, 1987, Ekonomi Internasional Pengantar Lalu Lintas
Pembayaran Internasional, Liberty, Yogyakarta.
Valuta Asing dan Pasar Modal 36

Salvatore, DM., 1990, Ekonomi Internasional, Edisi 2, Jilid 1,


Diterjemahkan oleh : Rudy Sitompul, Erlangga, Jakarta.
Salvatore, DM., 1997, Ekonomi Internasional, Edisi 5, Jilid 2,
Diterjemahkan oleh : Hans Munandar, Erlangga, Jakarta.

You might also like