Professional Documents
Culture Documents
Kapal
Areal
Crane
Sistem imitasi
Sistem ril
Gambar 1.1. Imitasi sistem
1
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
Output Output
2
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
3
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
Stasiun Pelayanan
Model Kompleks
Stasiun Pelayanan
Stasiun Pelayanan
Zmaks = z1 X1 + z2 X2
X2 X2
a X1 + b X2 d M
c X1 + d X2 d N
X1 X1
4
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
5
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
Stok harian
LT
Order
Safety
Stock
Impor Reekspor
Pengolahan
Pasokan lokal
PERSEDIAAN Pasar
regional
Pembelian harian
Pelanggan
Sumber sendiri khusus
Pengolahan
Stok sampingan
Stok harian
Waktu
6
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
7
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
8
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
b. Konsep Simulasi
Simulasi sebagai proses pengolahan data dengan penggunaan
rangkaian model-model simbolik pada pengoperasian sistem tiruan
tidak mengharuskan dan tidak mengajukan penggunaan formula
atau fungsi-fungsi dan persamaan tertentu sebagai model simbolik
penyelesaian persoalan, tetapi sebaliknya simulasi yang terdiri dari
tahapan-tahapan dan langkah-langkah pengolahan data haruslah
dilengkapi dengan model-model simbolik yang sesuai memberikan
hasil pengoperasian sistem tiruan dalam bentuk data output yang
berguna untuk penyelesaian persoalan. Simulasi juga tidak terikat
dengan penggunaan model-model sistem acuan tetapi memerlukan
pemodelan untuk menghasilkan model sistem dan model operasi
sistem yang sesuai dengan tujuan penelitian atau penyelidikan.
Sesuai dengan bentuk simulasi yang terdiri dari tahapan dan
langkah-langkah pengolahan data, aplikasi simulasi untuk setiap
persoalan haruslah berdasarkan pemodelan untuk persoalan yang
perlu diselesaikan. Simulasi bersifat terbuka dan dapat digunakan
untuk penyelesaian berbagai bentuk persoalan sistem yang sesuai
di berbagai bidang, namun kegunaannya relatip tergantung pada
kelayakan serta manfaat dari hasil simulasi yang diperoleh pada
penyelesaian persoalan yang berlatar belakang sistem.
Penyusunan model-model pada simulasi merupakan bentuk
aplikasi dari teori, prinsip, dan pendekatan sistem. Model sistem
dan model-model simbolik dari fungsi atau proses serta prosedur
pengoperasian sistem tiruan haruslah disusun sebagai perangkat
lunak untuk penyelidikan dan analisis karakteristik sistem. Untuk
itu peniruan operasi sistem ril dilakukan atas elemen-elemen yang
berkaitan dengan aktivitas sistem yaitu masukan dan komponen-
komponen sistem, hubungan dan interaksi antar komponen sistem,
aturan-aturan, disiplin dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam
aktivitas sistem. Berdasarkan peniruan sistem dan aktivitas sistem
ril yang sesuai, hasil simulasi sistem dapat diterima dan berlaku
syah sebagai data output yang berguna menunjukkan karakteristik
operasional sistem ril.
Sesuai dengan konsep simulasi sistem tersebut di atas, solusi
untuk suatu persoalan dalam bentuk keadaan yang kurang baik
ataupun keadaan yang tidak optimal dapat disusun dalam bentuk
rancangan pengembangan sistem dan bentuk rancangan perbaikan
pengelolaan dan pengoperasian sistem. Solusi untuk mewujudkan
keadaan yang lebih baik dapat diperoleh berdasarkan hasil analisis
dan pengujian rancangan pengembangan dan perbaikan melalui
simulasi sistem seperti disajikan pada Gambar 1.5.
9
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
Sistem Nyata
Pengembangan (elemen; komponen)
Pengelolaan dan
pengoperasian
Perbaikan
Aktivitas
Operasi (data input tiruan)
Karakteristik
Penilaian
Persoalan
Rancangan Perbaikan
Sistem tiruan
Karakteristik
operasional
Keadaan
10
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
11
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
12
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
Masukan i=n
SAi = SF
Stok awal Stok akhir Stok awal = SAi
Masukan = Mi
Keluaran
Keluaran = Ki
SF = SAi+Mi-Ki
Stok akhir = SF
Masukan i = n+2
SAi = SF
Stok awal Stok akhir Stok awal = SAi
Masukan = Mi
Keluaran Keluaran = Ki
SF = SAi+Mi-Ki
Stok akhir = SF
Contoh
Hari/siklus 1 2 3
Stok awal 500 350 250
Masukan 0 0 400
Keluaran 150 100 250
Stok akhir 350 250 400
13
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
14
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
b. Kehadiran Sistem
Sesuai dengan definisi sistem, aktivitas dan peristiwa tertentu
dapat dipandang sebagai bentuk kehadiran dari suatu sistem ril.
Dalam pandangan ini kehadiran dari berbagai komponen ril dalam
suatu perpaduan berdasarkan hubungan interaksi dapat dianggap
sebagai suatu sistem dengan dimensi yang terbatas menurut jenis
dan jumlah komponen yang terlibat dalam aktivitas sistem.
Kehadiran sistem dalam bidang aktivitas tertentu juga dapat
dilihat sebagai bentuk khas kehadiran sistem dalam suatu aspek.
Dalam hal ini kehadiran sistem dapat dibedakan dalam aspek yang
berbeda menurut bentuk dan nilai-nilai kehadiran dari komponen-
komponen sistem yang sama dalam bidang aktivitas yang berbeda.
Stok bahan baku misalnya dapat hadir dan berperan sebagai modal
kerja, sebagai persediaan dan sebagai sumber kegiatan produksi.
Berdasarkan bentuk kehadiran dan nilai-nilai dari komponen-
komponen sistem, kehadiran dari suatu sistem ril dapat disajikan
secara terbatas dalam bentuk sistem tiruan pada bidang tertentu.
Komponen-komponen sistem ril suatu perusahaan misalnya dapat
hadir sebagai komponen-komponen tiruan dari sistem persediaan,
sistem produksi, sistem keuangan dan sebagainya. (Gambar 1.7)
Produksi
Keuangan
Bidang Kegiatan
15
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
c. Sistem Maya
Sistem maya merupakan imitasi dari sistem ril dalam bentuk
maya. Sistem maya hadir dalam bentuk model, variabel dan nilai.
Sebagai contoh, suatu mesin pada satu sistem ril dapat dihadirkan
dalam bentuk maya berupa variabel dan nilai. Misalnya variabel
KM digunakan untuk menyatakan kehadiran mesin dalam bentuk
kapasitas, dan nilai KM = 100 untuk menyatakan kapasitas mesin
100 ton per jam. Berbagai variabel juga dapat digunakan untuk
menyatakan berbagai elemen dan komponen sistem ril.
Kehadiran suatu sistem dalam bentuk maya dapat dinyatakan
dengan variabel dan parameter. Dengan demikian imitasi sistem ril
dalam bentuk maya dapat dihadirkan jika data mengenai properti,
karakteristik dan fungsi komponen-komponen sistem serta bentuk
hubungan dan interaksi dalam sistem tersedia untuk mendukung
representasi aktivitas sistem maya. Operasi sistem maya juga dapat
dijalankan dengan menggunakan model-model simbolik dan nilai-
nilai operasi sebagai imitasi dari proses dan operasi sistem ril.
Dengan penggunaan nilai, keberadaan dan kehadiran sistem
maya sebagai suatu bentuk perpaduan dari komponen-komponen
maya dapat ditunjukkan melalui aktivitas dan operasi sistem yang
berfungsi menghasilkan output dengan menggunakan input tiruan.
Dalam hal ini input-output dalam bentuk nilai pada pengolahan
data dapat menunjukkan adanya proses dan operasi sistem maya.
Bentuk kehadiran sistem maya dengan input-output operasi
sistem dalam bentuk nilai merupakan dasar pelaksanaan simulasi
dengan operasi dalam bentuk maya. Dengan penggunaan nilai-nilai
dan model-model simbolik, sistem maya dapat dioperasikan untuk
memperoleh nilai-nilai output sebagai gambaran dari hasil operasi
sistem dan perubahan keadaan pada sistem. Dengan menggunakan
nilai-nilai input tiruan yang sesuai mewakili nilai-nilai input pada
sistem ril, serta pengolahan data yang sesuai menirukan proses
dan operasi pada sistem ril maka data output hasil simulasi dapat
berlaku mewakili output operasi dan keadaan pada sistem ril.
Berdasarkan kegunaan dan penggunaan elemen-elemen nilai
yang sama pada sistem ril dan sistem maya maka simulasi layak
dijalankan dengan menggunakan prosedur pengoperasian sistem
maya dan data input tiruan yang sesuai mewakili input operasi
sistem ril. Simulasi dapat dilaksanakan dalam tahapan-tahapan
yang diawali dengan tahap pengamatan sistem ril berdasarkan latar
belakang dan tujuan simulasi untuk memperoleh nilai-nilai dan
model keberadaan dan dimensi sistem, kehadiran dan fungsi
sistem, serta bentuk dan input-output operasi sistem.
16
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
d. Tahapan Simulasi
Aplikasi simulasi terdiri dari tahapan-tahapan dalam bagian-
bagian atau kelompok tahapan sebagai berikut :
1) Pengamatan sistem ril dalam rangka analisis dan pemodelan
sistem, pengumpulan data operasi dan analisis data observasi
2) Penyusunan program ataupun worksheet aplikasi simulasi
dan pengadaan data input tiruan yang sesuai
3) Pengoperasian sistem maya, verifikasi model-model simulasi,
dan validasi hasil simulasi.
Tahapan-tahapan simulasi disajikan pada gambar berikut.
Penyusunan Pengadaan
Algoritma Data Tiruan
Penyusunan Pemasukan ke
Program Program
17
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
18
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
19
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
Sistem nyata
Start Pengisian kontinu Selesai
Sistem maya
Eksekusi diskrit 1 perintah
Vakhir = Vawal + Masukan
20
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
Waktu
Lama
pelayanan
21
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
Pengulangan operasi
yang sama
DD
DD Sistem maya
Sistem nyata
A B C D E F G H I J K L M
Segmen aktivitas Waktu
22
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
Operasi berkelanjutan
D E F G H I Sistem maya
Sistem nyata
A B C D E F G H I J K L M
23
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
24
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
b. Simulasi Stokastik
Simulasi sistem termasuk simulasi stokastik jika nilai-nilai
input yang digunakan terdiri dari nilai-nilai dugaan. Data output
hasil simulasi yang diperoleh dengan penggunaan nilai-nilai input
dugaan juga termasuk nilai dugaan, meskipun simulasi dilakukan
dengan langkah-langkah yang pasti. Hasil simulasi dalam bentuk
nilai dugaan tidak dapat diubah menjadi nilai pasti.
Nilai dugaan tidak berdiri sendiri sebagai nilai tunggal tetapi
sebagai nilai anggota dari suatu kelompok nilai dengan kehadiran
berdasarkan peluang tertentu. Penggunaan nilai-nilai sebagai data
input berdasarkan peluang berkaitan dengan terdapatnya banyak
nilai-nilai sejenis yang mungkin muncul dari kelompok yang sama.
Sebagai contoh, rata-rata kecepatan angin termasuk data dugaan
pada suatu simulasi pelayaran sehubungan dengan nilainya yang
berubah dari waktu ke waktu tidak dapat dinyatakan dengan nilai
pasti. Penggunaan nilai-nilai kecepatan angin sebagai data input
pada simulasi merupakan nilai dugaan berdasarkan peluang yang
menentukan frekwensi kemunculan nilai-nilai pada operasi maya.
Penggunaan data input dugaan akan memberikan nilai hasil
simulasi dalam bentuk nilai ekspektasi yang tidak terlepas dari
peluang yang menentukan frekwensi kehadiran nilai-nilai input.
Hubungan nilai-nilai input dugaan dengan hasil simulasi sebagai
nilai ekspektasi dapat dijelaskan melalui contoh berikut :
Pada kecepatan angin rata-rata 15; 20 dan 25 km per jam,
kecepatan rata-rata perahu adalah 5; 10 dan 15 km per jam.
Kecepatan angin rata-rata 15 km/jam dapat terjadi dengan
peluang 0,5; kecepatan rata-rata 20 km/jam dengan peluang
0,3 dan kecepatan rata-rata 25 km/jam dengan peluang 0,2.
Berdasarkan nilai rata-rata dan peluang terjadinya kecepatan
angin serta hubungannya dengan kecepatan perahu maka
ekspektasi jarak tempuh perahu per jam dapat diperoleh dari
perhitungan : (0,5x5)+(0,3x10)+(0,2x15) = 8,5 km/jam.
Ekspektasi jarak tempuh perahu pada contoh di atas tidak
dapat dinyatakan dengan nilai pasti karena data input terdiri dari
nilai-nilai dugaan. Ekspektasi jarak tempuh perahu akan berubah
dengan mengikuti perubahan nilai-nilai peluang kecepatan angin
pada setiap ulangan simulasi. Sesuai dengan perubahan nilai-nilai
bilangan acak sebagai nilai peluang, data kecepatan angin dugaan
pada setiap siklus simulasi juga mengalami perubahan sehingga
dengan peningkatan jumlah ulangan simulasi akan diperoleh rata-
rata jarak tempuh perahu yang berubah dan bervariasi.
25
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
26
SIMULASISISTEMPemodelandanAnalisis
27
BAB1.GAMBARANUMUMSIMULASI
Rangkuman
Simulasi merupakan teknik penyelesaian persoalan sistem ril
dengan cara pengoperasian sistem imitasi untuk memperoleh data
output operasi yang menunjukkan karakteristik operasional sistem
sebagai bahan yang berguna pada penyusunan solusi persoalan.
Simulasi dapat berlaku memberikan hasil yang valid sebagai
bahan penyusunan solusi persoalan sistem ril melalui imitasi
operasi dengan penggunaan model-model dan prosedur yang sesuai
dan valid untuk penyelidikan, analisis dan evaluasi operasi sistem.
Simulasi dapat berfungsi menyelidiki karakteristik operasional
sistem melalui operasi imitasi dengan penggunaan elemen-elemen,
komponen-komponen dan input maya yang sesuai untuk mewakili
elemen-elemen, komponen-komponen dan input operasi sistem ril.
28