Professional Documents
Culture Documents
1. Hijau
Pupuk hijau merupakan keseluruhan tanaman hijau maupun hanya bagian dari
tanaman seperti sisa batang dan tunggul akar setelah bagian atas tanaman yang
hijau digunakan sebagai pakan ternak. Sebagai contoh pupuk hijau ini adalah
sisa–sisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku air Azolla.
2. Kandang
Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen, yaitu litter
(kotoran/sampah), ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari binatang, dan
ekscreta cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari komponen-
komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang adalah sangat berbeda,
tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian makanannya dan
pemeliharaan binatang-binatang tersebut.
Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada pupuk kandang
biasanya tinggi kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah
kandungan nitrogen maupun mineral. Nitrogen dan mineral terkandung tinggi
pada urin, dan kandungan karbohidratnya sangat kecil. Sedangkan ekscreta
padat memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga memberika suatu media
yang lebih seimbang bagi perkembangan mikro organisma. Komposisi kimiawi
pupuk kandang dari berbagai jenis binatangnya adalah sebagai berikut:
Pupuk Kandang
Unsur-unsur kimiawi
Domba (%) ** Kuda (%) *** Sapi (%) **
Ether 2,8 1,9 2,8
Air dingin 19,2 3,2 5,0
Air panas 5,7 2,4 5,3
Hemisellulosa 18,5 23,5 18,6
Sellulosa 18,7 27,5 25,2
Lignin 20,7 14,2 20,2
Total Protein 25,5 6,8 14,9
Debu 17,2 9,1 13,0
Katerangan:
** Ekskreta padat dan cair *** Ekskreta padat saja
Pupuk kandang dari kotoran domba kandungan proteinnya tinggi, juga air
dingin sebagai pelarut bahan-bahan organik dan debunya, tapi pupuk kandang
kotoran domba rendah kandungan sellulosa. Pupuk kandang dari kotoran kuda
rendah kandungan proteinnya dan tinggi kandungan sellulosanya dan
hemisellulosa. Sedangkan pupuk kandang dari kotoran sapi persentase
kandungan unsur-unsurnya berada diantara kedua jenis pupuk kandang
tersebut.
Sejumlah hasil analisis menyatakan bahwa pupuk kandang yang dalam
keadaan dingin mengandung 70% - 80% air, 0,3% - 0,06% nitrogen, 0,1% - 0,4%
fosfor sebagai P2O5, dan 0,3% - 1,0% potasium sebagai K2O.
Satu ton pupuk kandang yang masih segar mengandung 400 - 600
pounds bahan kering, dengan susunan didalamnya mengandung 10 pon
nitrogen, 6 pon P2O5 dan sekitar 10 pon potasium. Setengah dari jumlah nitrogen
dan sebagian besar dari kedua unsur lainnya dalam bentuk terlarut dalam air,
dengan demikian dapat segera dimanfaatkan oleh berbagai tanaman bagi
pertumbuhan dan perkembangannya.
Berikut ini adalah tabel sifat keadaan kelembaban dan unsur-unsur
kimiawi (nitrogen, P2O5, dan K2O) pada beberapa pupuk kandang berdasarkan
jenis binatangnya.
Pupuk Kandang Kelembaban (%) Nitrogen (%) P2O5 (%) K2O (%)
Lembu, Sapi 80 1,67 1,11 0,56
Kuda 75 2,29 1,25 1,38
Domba 68 3,75 1,87 1,25
Babi 82 3,75 3,13 2,50
Ayam 56 6,27 5,92 3,27
Merpati 52 5,68 5,74 3,23
3. Kompos
Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan
ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah
nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan
pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk
kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji
tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki
derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.
(http : // www. Pupuk Kompos. Go. Id).
Pupuk anorganik
1. UREA
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia
NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya
sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di
tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N
sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg
Nitrogen.
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar
kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara
lain:
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau
daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses
fotosintesa
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-
lain)
3. Menambah kandungan protein tanaman
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan
2. NP
Ammo-Phos dengan rumus kimia NH4H2PO4 (mono ammonium fosfat) dengan
kadar unsure hara Amphos A 11 % N + 48 % P 2O5 (larut dalam air), Amophos B
16,5 % N + 20 % P2O5 (larut dalam air). (Hardjowigeno, 1992).
3. NK
Jarang digunakan, misalnya kalium nitrat KNO 3 dengan kadar 13 % N + 44 %
K2O, Potazote (13-0-22) yang bereaksi masam, sendawa kali (13-0-44) yang
bereaksi netral, Nitrapo (15-015) yang bereaksi basa. (Hardjowigeno, 1992).
4. PK
Pupuk ini juga jarang digunakan, misalnya kalium metafosfat dengan kadar 60
% P2O5 + 40 % K2O. mono kalium fosfat dengan kadar 52 % P2O5 + 34 % K2O.
5. NPK
Pupuk majemuk yang mengandung tiga unsure sekaligus (NPK) disebut pupuk
lengkap, contoh dari pupuk ini adalah pupuk NPK dari jerman yaitu Rustica
Yellow dengan rumus kimia NH 4 NO3 – NH4 H2 P-O4-KCl dengan kadar unsur
hara 15 % N + 15 % P 2O5 + 15 % K2O. yang sifatnya berupa butiran-butiran
berwarna kekuning-kuningan.
6. AGRODYKE
AGRODYKE adalah pupuk terlengkap dan serbaguna serta ramah lingkungan
yang berbentuk powder ( tepung) , berwarna putih dan mudah larut dalam air.
Pupuk ini merupakan hasil inovasi industri pupuk terkini yang memadukan fungsi
biokimia dari berbagai senyawa, diproduksi dengan teknologi modern,
mengandung unsur hara makro dan mikro serta dapat digunakan pada semua
jenis tanaman, baik tanaman perkebunan, pangan dan kehutanan. Kandungan
unsur hara makro ; nitrogen 6, 14 % , P2O5 15, 43 % , K2O 5, 87 % dan unsur
hara mikro Ca 0, 01 ppm, Mg 0, 04 % , S 4, 96 % , Fe 0, 14 % , Zn 69, 72 ppm,
Ni 0, 02 % , Co 5, 76 ppm, Mn 10, 00 ppm, B 16, 74 ppm, Mo 4, 56 ppm, Cu 44,
13 ppm, Si 3, 00 ppm, Al 0, 3 ppm.
Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang
kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk
menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk
kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation
monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai
aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium
adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur
dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu.
Hasil pemurniannya mengandung K 2O sampai 60 %. Pupuk Kalium (KCl)
berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman,
serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan
ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan
tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan
fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan
kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium
daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga
aktivitas fotosintesa terganggu.
8. SP 36(SUPERPHOSPAT 36)
SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang.
Kandungan unsur haranya dalam bentuk P 2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih
rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium
sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya
dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan
dan produksi tanaman rendah. (Hakim, dkk, 1986).
9. ZA(SNI 02-1760-2005)
Spesifikasi
Tidak higroskopis
Mudah larut dalam air
Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
Dapat dicampur dengan pupuk lain
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
Meningkatkan produksi dan kualitas panen
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan
kekeringan
Memperbaiki rasa dan warna hasil panen