Professional Documents
Culture Documents
PENDHULUAN
1
b. Landasan kultur
Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, bebangsa
dan benegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup
serta pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam kancah
pergaulan masyarakat internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas
serta pandangan hidup yang berbeda dengan bangsa lain. Negara
komonisme dan liberalisme meletakkan dasar pilsafat negaranya pada
suatu konsep ideologi tertentu, misalnya komonisme berdasarkan
ideologinya pada suatu konsep pemikiran Karl Marx.
c. Landasan Yuridis
Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan pancasila di pendidikan
tinggi tertung dalam undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang sistem
pendidikan Nasional. Pasal 39 telah menetapkan bahwa isi kurikulum
setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan
Pancsila, Pendidikan Agama dan Pendidikan kewarganegaraan.
d. Landasan Filosofis
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan
filosofis bangsa Indonesia. Oleh karena itu sudah merupakan suatu
keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini
berdasarkan pada suatu kenyataan berdasarkan filosofis dan objektif
bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
berdasarkan pada nilai-nilai yang tertung dalam sila-sila pancasila yang
secara filosofis merupakan filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan
negara.
2
B. Tujuan Pendidikan Pancasila
3
1. Pengetahuan Deskriptif
Dengan menjawab suatu pertanyaan ilmiah ‘ bagaimana’,maka
akan diperoleh suatu pengetahuan ilmiah yang bersifat deskriptif.
Pengetahuan macam ini adalah suatu jenis pengetahuan yang
memberikan suatu keterangan, penjelasan secara objektif, tanpa adanya
unsur subjektivitas.
2. Pengetahuan Kausal
Dalam suatu ilmu pengetahuan upaya untuk memberikan suatu
jawaban dari pertanyaan ilmiah ‘mengapa’, maka akan diperoleh suatu
jenis pengetahuan ‘kausal’.
3. Pengetahuan Normatif
Tingkatan pengetahuan ‘ normatif ‘ adalah sebagai hasil dari
pertanyaan ilmiah ‘ke mana “, pengetahuan normatif senantiasa berkaitan
dengan suatu ukuran, parameter, serta norma-norma.
4. Pengetahuan Essensial
Dalam ilmu pengetahuan upaya untuk memberikan suatu jawaban
atas pertanyaan ilmiah ‘ apa ‘, maka akan diperoleh suatu tingkatan
pengetahuan yang ‘ essensial’, Pengetahuan essensial adalah tingkatan
pengetahuan untuk menjawab suatu pertanyaan yang terdalam yaitu
suatu pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu, dan hal ini dikaji dalam
bidang ilmu filsafat.
4
pancasila’ , dari sudut pandang nilai ‘aksiologi pancasila’, dari sudut
pandang pers ‘pers pancasila’, dari sudut pandang epistemologi,
epistemologi pancasila’, dari sudut pandang filsafat ‘filsafat pancasila’,
adapun bilamana pancasila dibahas dari sudut padang yuridis kenegaraan
maka kita dapatkan bidang ‘pancasila yuridis kenegaraan’, pancasila
yuridis kenegaraan meliputi pembahasan pancasila dalam kedudukannya
sebagai dasar negara Republik Indonesia, sehingga meliputi pembahasan
bidang yuridis dan ketatanegaraan. Realisasi pancasila dalam segala
aspek penyelenggaraan negara secara resmi baik yang menyangkut
norma hukum maupun norma moral dalam kaitannya dengan segala
aspek penyelenggaraan negara.
5
BAB II
PANCASILA DALAM KONTEKS
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
A. Pengantar
Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia sebelum
disyahkannya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Nilai-nilainya
telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum
bangsa Indonesia mendirikan negara, yang berupa nilai-nilai adat istiadat,
kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan
melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari hari sebagai
pandangan hidup, sehiga materi pancasila yang berupa nila-nilai tersebut
tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri.
Dasar-dasar pembentukan nasionalisme moderm dirintis oleh
pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh
para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian
dicetuskan pada sumpah pemuda pada tahun 1928. Akhirnya titik
kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mendirikan negara
tercapai dengan diproklamasikannnya Kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945.
B. Zaman Kutai
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan
ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (ting batu). Berdasarkan
prasasti tersebut dapat diketahui bahwa raja Mulawarman keturunan dari
raja Aswawarman keturunan dari Kudungga.
6
C. Zaman Sriwijaya
E. Kerajaan Majapahit
Pada tahun 1293 berdirikan kerajaan Majapahit yang mencapai
kejayaan keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan
Majapahit Gajah Mada yang di bantu oleh laksamana Nala dalam
memimpin armadanya untuk menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan
Majapahit semasa jayanya itu membentang dari semenanjung melayu
(Malaysia sekarang) sampai Irian Barat melalui Kalimantan Barat.
F. Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka
berkembanglah agama Islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersamaan
dengan itu berkembang pulalah kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan
Demak. Dan mulailah berdatangan Orang-orang Eropa dinusantara.
Mereka itu antara lain orang Portugis yang diikuti oleh Orang-orang
Sepanyol yang ingin mencari pusat tanaman rempah-rampah.
7
G. Kebangkitan Nasional
Pada abad XX di panggung politik internasional terjadilah
pergolakan kebangkitan Dunia timur dengan suatu kesadaran akan
kekuatannya sendiri. Republik Philipna (1898), yang dipelopori Joze Rizal.
Kemenangan Jepang (1911), partai kongres di India dengan tokoh Tilak
dan Gandhi. Adapun di Indonesia bergolaklah kebangkitan akan
kesadaran berbangsa yaitu kebangkitan nasional (1908) di pelopori oleh
dr. Wahidin Sudirohusodo dengan Budi utomonya. Gerakan inilah yang
merupakan awal gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang
memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuatan sendiri.
8
adalah sebagai berikut: (a) tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin, (b)
tanggal 31 Mei 1945 Prof. Soepomo dan (c) tanggal 1 Juni 1945 Ir.
Soekarno.
9
Indonesia. Namun terdapat perbedaan pendapat dalam pelaksanaan serta
waktu Proklamasi.
PROKLAMASI
b. Sidang PPKI
10
mencapai suatu kesepakatan, dan akhirnya disempurnakan sebagaimana
naskah Pembukaan UUD 1945 sekarang.
11
Pemerintah RI di kota den Haag pada tanggal 27 Desember 1949, maka
berlaku pulalah secara otomatis anak-anak persetujuan hasil KMB lainya
dengan Konstitusi RIS, antara lain:
12
a). Makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian
Indonesia.
b). Akibat silih bergantinya kabinet, maka pemerintah tidak mampu
menyalurkan dinamika masyarakat ke arah pembangunan terutama
pembangunan bidang ekonomi.
c). Sistem liberal yang berdasarkan UUDS 1950 mengakibatkan kabinet
jatuh bangun, sehingga pemerintah tidak stabil.
d). Pemilu 1955 teryata tidak mampu mencerminkan dalam DPR suatu
perimbangan kekuasaan politik yang sebenarnya hidup dalam
masyarakat.
e). Faktor yang paling menentukan adanya Dekrit Presiden adalah
karena Konstituante yang bertugas membentuk UUD yang tetap bagi
negara RI.
Atas dasar inilah maka Presiden akhirnya mengelurkan Dekrit atau
peryataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang isinya:
I. Membubarkan konstituante
Pengertian dekrit
Dekrit adalah suatu keputusan dari orang tertinggi (kepala negara
atau orang lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya
sepihak. Dekrit dilakukan bilamana negara dalam keadaan dadurat,
keselamatan bangsa dan negara terancam oleh bahaya. Landasan hukum
Dekrit adalah ‘ Hukum Darurat ‘ yang dibedakan atas dua macam yaitu:
13
Suatu hukum tatanagara dalam arti subjek yaitu suatu keadaan
hukum yang memberi wewenang kepada orang tertinggi untuk bila perlu
mengambl tindakan-tindakan hukum bahkan kalau perlu yang melanggar
Undang-undang hak-hak asasi rakyat, bahkan kalau perlu Undang-
undang dasar.
b). Hukum Tatanegara Darurat objektif
Hukum tatanegara Darurat objektif yaitu suatu keadaan hukum yang
memberikan wewenang kepada orang tertinggi negara untuk mengambil
tindakan-tindakan hukum, namun tetap berlandaskan pada konstitusi yang
brerlaku.
14
15