You are on page 1of 16

Kata pengantar

Puji syukur harus senantiasa kami ucapkan kehadiran tuhan yang maha
esakarena atas rahmat dan hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan makalah
agama islam tentang mawaris ini. Dan berkat limpahann rahmatnya kepada kita
semua, kita harus bersyukur, rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara
memelihara lingkungan dan mengasah akal budi untuk memanfaatkan
karunianya itu dengan sebaik-baiknya, denga cara itu kita akan menjadi generasi
penerus bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.

Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap makalah ini dapat


memberikan manfaat bagi para pembaca dalam kegiatan belajar di
sekolah,sehingga dapat memperlancar dan mempermuda para pembaca dalam
memahami hokum-hukum mawaris.

Segala usaha telah kami lakukan dalam penyelesaian makalah ini, namun
dalam usaha yang mmaksimal itu kami menyadari, tentu masih banyak terdapat
kekurangn, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari guru
pembimbing agama islam dan teman-teman yang telah membaca makalah
kelompok kami. Demi menyempurnnakan makala kami selanjutnya.

Sungsang, maret 2010

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................1


DAFTAR ISI ...............................................................................2

BAB I
PRILAKU TERPUJI ................................................................................3

PEMBAHASAN ...............................................................................3
A. PERINTAH UNTUK BEKERJA KERAS ..................................................4
B. PERINTAH UNTUK MENCARI RIZKI ...............................................6
1. Sikap Kerja Keras ..........................................................8
2. Produktifitas Kerja ..........................................................12
3. Memacu Perubahan Sosial Untuk Kemajuan ....................................13

BAB II
KESIMPULAN ..............................................................................15

BAB III
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................16

2
BAB I

PRILAKU TERPUJI

PEMBAHASAN

Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang dari
padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan atau penelitian. Jika hal tersebut melahirkan hal yangbaik yang terpuji
menurut pertimbangan akal syar’i maka tersebut akhlak yang buruk kata akhlak
merupakan bentuk jamak dan kata Al-Khulq artinya :

1. Tabiat Atau Budi pekerti.


2. Kebiasaan atau adat.
3. Keperwiraan.

Akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat dalam jiwa, maka suatu
perbuatan baru dapat akhlak kalau terpenuhi beberapa syaratantara lain:

a. Perbuatan tersebut di lakukan secara kontinyu atau berkesinambungan.


Kalau perbuatan di lakukan hanya sekali saja maka tidak dapat di sebut
dengann akhlak.
Contoh: pada suatu saat orang yang jarang ber infaq tiba-tiba memberikan
uang lain dengan alasan tertentu, dengan tindakan tersebut murah hati atau
berakhlak dermawan karena hal tersebut tidak melekat dengan jiwanya.

b. Perbuatan tersebut timbul secara tiba-tiba, bukan sebab di pikirkan atau di


rencanakan terlebih dahulu. Jika perbuatan itu timbul karena terpaksa atau
karena sudah di fikirkan secara matang maka tidak dapat di sebut akhlak.

Akhlak nabi muhammad SAW dapat di sebut dengan akhlak islam. Karena
akhlak tersebut bersumber dari Al-Qur’an datang nya dari Allah SWT. Maka akhlak
islam memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan perbuatan yang di atur oleh
manusia.

3
1. Kebaikan bersifat mutlak yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlak islam
adalah murni baik untuk individu mamupun masyarakat.
2. Kebaikan nya bersifat menyeluruh, yaitu kebaikan yang selalu berlaku secara
universal.
3. Tetap, artinya perbuatannya tidak mengalami perubahan.
4. Kewajibanyang harus di penuhi yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlak
islam merupakan huku yang harus di laksanakan sehingga ada sangsi hukum
tertentu bagi yang tidak melaksanakan.
5. Pengawasan yang menyeluruh, karena akhlak dari allah maka pengeruhnya
lebih kuat dari akhlak buatan manusia.

A. PERINTAH UNTUK BEKERJA KERAS

Rasulallah SAW pernah menjumpai seorang sahabat bernama Abu Umamah,


dia sedang duduk-duduk di masjid dengan termenung seperti kebingungan, lalu beliau
bertanya kepadanya: mengapa anda duduk termenung sendiri padahal sekarang
saatnya shalat? Lalu ia menjawab : Saya sedang stres, banyak hutang dan tidak
gairah kerja serta ada perasaan ragu dan cemas. Mendengar perkataan itu nabi
mendorong kepadanya agar menjauhi perasaan ragu dan putus asah, malas dan lemah
kemauan pengecut dan kikir serta gemar berhutang dan kurang baik kepada sesama
manusia.

Sehingga abu umama sehingga mengubah sikap menjadi rajin dan kerja keras,
yakin dan optimis berani dan pemurah dan tidak suka berhutang.

Dari kisa di atas memberikan dorongan kepada kita bahwasemangat kerja itu
sangat penting dan sangat di perlukan untuk memperbaiki nasib.etos kerja adalah
semangat untuk bekerja.etos kerja itu ada yang bersifat lemah dan ada yang bersifat
keras, yang di dalam nya termasuk kerja keras, produktifitas kerja, dan kesediaan
untuk merubah pola fikir yang ada pada diri seseorang untuk kemajuan. Dalam ke
tiga hal yang berkaitan dengan etos kerja yang baik ini, islam sangat memberikan
tempat yang luas untuk di kembangkan lebih lanjut, islam amat mendukung kerja
keras bekerjja secara produktif dengan senantiasa meningkatkan kualitas diri, dan
islam juga sangat mendorong agar seseorang merubah pola hidupnya yang terbelakan
menjadi berpola hidup maju seperti bersikap rasional, berorientasi kemasa depan,
menghargai waktu, berprestasi dan sebagainya.

4
Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Ar Ra’du Ayat : 11

     


  
      
     
   
    

Artinya:
“bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia”.

Ajaran islam sangat mendorong peningkatan produktifitas kerja dengan cara


meningkatkan berbagai hal yang di perlukan untuk. Semua usaha ini pada akhirnya
akan membawa kepad akemajuan dan terhindar dari keterbelakangan. Istilah
kemajuan di sejajarkan pula dengan istilah modern yang ciri-cirinya antara lain:
Berfikir rasional, berorientasi ke masa depan, menghargai waktu, terbuka untuk
menerima pendapat orang lain. Ber orientasi pada prestasi, menjalin hubungan secara
lebih bersifat mendunia. Apabila hendak memacu perubahan sosial untuk kemajuan,
maka yang lebih dahulu adalah mennanam kan ciri-ciri kemajuan tersebut, kepada
diri seseorang sehingga orang tersebut mau mengubah nasibnya yang semula
terbelakang menjadi maju.

Hal ini sesuai dengan firman allah SWT.

      


    
     
       
Artinya :

5
............ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S. Ar Rad Ayat
11)

Perubahan-perubahan dalam masyarakat itu dapat mengenai berbagai macam


masalah baik mengenai nilai-nilai sosial, Norma-norma sosial, Pola-pola prilaku,
organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Namun yang terpenting
dari itu adalah kesediaan orang untuk menerima perubahan-perubahan tersebut
sejalan dengan perubahan terhadap apa yang ada dalam diri seseorang.

Allah memberi peringatan kepada kita dengan firman-nya:


       
   
Artinya :
“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya,
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya)”.

Dan Rasulallah Bersabda:


Beramallah untuk dunia mu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya dan
beramalah engkau untuk akhirat mu seakan-akan mati besok (H.R. Asakir).

Berbuatlah atau berusahalah untuk kebahagiaan mu dunia yang sesuai


hasilnya untuk 5 atau 10 tahun atau 15 tahun yang akan datang, beramallah untuk
kebahagiaan akhirat saat ini jangan di tunda-tunda seakan-akan besok kita akan mati.

B. PERINTAH UNTUK MENCARI RIZKI

Agama islam adalah agama yang dinamis, artinya islam tidak hanya mengurusi
ibadah mahdoh saja, tetapi juga mengurusi manusia agar dapat mencapai taraf hidup
yang lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan firman allah dalam surat Al-jumuah ayat
9-10:

    


   
   

6
     
     
  
  
   
   
 
Artinya :
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. apabila telah ditunaikan
shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al-Jumu’ah :9-10)

Pada ayat 9 surat Al-Jumu’ah, Allah menjelaskan bahwa apabila muadzin


mengumandangkan azan pada hari jum’at maka hendaklah kita tinggalkan perniagaan
dan segala usaha dunia serta bersegera ke masjid untuk mendengarkan khotbah dan
melaksanakan shalat, dengan cara yang wajar tidak berlari serta tetap berjalan dengan
tenaga hingga mencapai masjid seandainya seseorang mengetahui betapa besar pahala
yang akan ia peroleh maka iakan lebih mengutamakan memenuhi panggilan jum’at
daripada tetap di tempat untuk meneruskan usaha duniawi seemata.

Dalam ayat 10, Allah menerangkan bahwa setelah selesai melaksanakan


shalat jum’at. Seseorang di perintahkan untuk bertebaran di muka bumi untuk
melaksanakan urusan duniawi dengan berusaha mencari rizki yang halal. Hendaknya
senantiasa mengingat allah dengan menjelaskan usahanya, dengan menghindarkan
diri dari kecurangan, penyelewengan dan lainnya karena allah adalah dzat yang maha
mengetahui segala yang di kerjakan oleh hambanya dengan demikian tercapailah
kebahagiaan dengan keberutungan di dunia dan akhirat.

Etoskerja adalah semangat untuk kerja, etos kerja itu ada yang bersifat lemah
dan ada yang bersifat keras, yang di dalam nya termasuk kerja keras, produktifitas
kerja dan kesediaan untuk merubah pola fikir yang ada dalam diri seseorang untuk
kemajuan, dalam ketiga hal yang berkaitan dengan etos kerja yang baik ini islam
sangat memberikan tempat yang luas untuk di kembangkan lebih lanjut. Islam
sanggat mendukung kerjakeraas bekerja secara produktif dengan senantiasa
meningkatkan kualitas diri, dan islam juga sangat mendorong agar seseorang

7
merubah pola hidupnya yang terbelakang menjadi berpola hidup maju seperti
bersikap rasional, beerorientasi ke masa depan, menghargai waktu, beprestasi dan
sebagainya.

1) Sikap kerjakeras

Sikap kerja keras (Etos Kerja) Adalah semangat untuk bekerja, atau
sikap mendasar terhadap diri dan lingkungan yang terpancar dalam prilaku
kehhidupan. Atau sejumlah nilai-nilai yang di jadikan acuan oleh seseorang
dalam menggerakan dirinya dalam berhadapan dengan lingkungan sosial
dimana ia berada . maka dapat di pahami bahwa ada etos kerja yang kurang
mendukung kemajuan seseorang dan ada pula etos kerja yang mendukung
kemajuan seseorang, seperti kerja keras.

Etos kerja ada yang bersifat lemah, ada pula yang bersifat keras yang
di dalam nya termasuk sikap keras produktifitas kerja dan kesediaan untuk
merubah polafikir yang ada pada diri seseorang untuk kemajuan. Dalam
ketiga hal yang berkaitan dengan etos kerja yang baik ini, islam sangat
memberikan tempat tempat yang luas untuk di kembangkan lebih lanjut. Islam
sanggat mendukung kerjakeraas bekerja secara produktif dengan senantiasa
meningkatkan kualitas diri, dan islam juga sangat mendorong agar seseorang
merubah pola hidupnya yang terbelakang menjadi berpola hidup maju seperti
bersikap rasional, beerorientasi ke masa depan, menghargai waktu, beprestasi
dan sebagainya.

Dengan kata tersebut Muhammad Abdul Baqi, menjelaskan bahwa


didalam al-Qur’an terdapat kata yang berarti “bekerja” sebanyak 412 kali dan
seringkali di hubungkan dengan sifat pekerjaan itu, yakni pekerjaan yang
shalih, yaitu pekerjaan yang membawa kebaikan, baik bagi dirinya maupun
orang lain dan lebih luas lagi, baik untuk masyarakat kebaikan itu dapat
berupa perbaikan tarap ekonomi, kesehatan, pendidikan, kehidupan mental
spiritual, dan lain sebagainya. Dan yang terpenting bahwa pekerjaan itu
membawa kebaikan hidup di dunia maupun kehidupan kelak yang abadi yaitu
kebahagiaan di akhirat.

8
Allah memerintahkan kepada manusia untuk berusaha dengan
sungguh-sungguh dan bekerja keras, karena dengan kerjakeras manusia akan
mampu mempertahankan hidup serta dapat mengembangakan kehidupan
dirinya dan lingkungan nya.

Ajaran-ajaran islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan alhadist


adalah ajaran yang luas dan berjangka panjang tidak hanya mengajarkan
untuk masa sekarang tetapi juga untuk masa yang akan datang yaitu
kehidupan akhirat yang kekal abadi dimana manusia tidak tau apa yang akan
terjadi, apa yang akan di hadapi nanti, maka hanya allah swt yang maha tau
dan memberi tahu kepada mereka.

Firman Allah SWT :


    
     
   
Artinya :
“mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah
yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S Al-Baqarah :32).

Akal manusia tidak akan mampu mengetahui apa yang akan terjadi
sehingga mereka tidak berbuat sesuatu yang sesuai dengan masa aygn akan
datang. Hanya hidayah allah yang menerangi akal manusia sehingga mereka
berfikir ke masa depan.

Allah Memberikan peringatan kepada kita dengan Firmannya:

   


    
      
    
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

9
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al-Hasyr :18).

Berdasarkan firman allah tersebut apa yang telah atu sedang kita
perbuat, perrhatikan, perhitungkan hasilnya, untuk masa yang akan
daatang.berdo’a lah selalu kepada allah agar di beri hidayah-nya sehingga apa
yang kita perbuat sesuai dengan mas yang akan datang (Di dunia Dan Di
Akhirat).

Masalah “Kerja” Yang banyak di sebutkan dalam al-Quran


menunjukan bahwa masalah kerja sangat penting dalam kehidupan seseorang,
dan lebih khusus lagi kerja yang menghasilkan sesuatu yang dapat
mendukung perbuatan, hidup dalam segala bidang yaitu kerja yang
menghasilkan sesuatu yang berharga. Karena begitu pentingnya kerja itu
maka islam sangat menganjurkan kerja keras di antaranya adalah sebagai
berikut:

     


Artinya :
“dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,” (Q.S. An-Naba’ :11)

Landasan Bekerja Keras

Untuk menanggulangi hal-hal yang di inginkan untuk bekerja keras perlu di


landasi dengan dua perkara yaitu:

1. Landasan keimanan
Kita harus tetap ingat kepada allah dan menyadari bahwa apa yang ada
pada diri kita termaswuk amal usaha yang kita lakukan, adaalah hak cipta dan
kekuasaan allah. Oleh karena itu manusia tidak boleh lupa diri dengan
keberhasilan yang di capai semua di kembalikan pada kekuasaan dan
kebesaran Allah SWT sebagai dzat pemberi kehidupan ini.

2. Landasan niat yang benar


Segala pekerjaan dan usaha yang kita lakukan harus di landasi dengan
niat yang baik dan benar, yaitu sebagai perwujudan ibadah jika nantinya
berhasil di gunakan pula untuk meningkatkan ibadah tersebut serta menyejah

10
terakan keluarga, mendukung perjuangan, tegaknya islam negara dan bangsa
dengan demikian meskipun sekarang telah berhasil dalam hidupnya maka
iakan tetap menjadi orang yang berjiwa shaleh;taat dan patuh terhadap ajaran
agama islam Rasulallah SAW bersabda :

“ Sesungguhnya niat perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan


sesungguhnya bagi setiap (Buah) ganjaran nya sesuai dengan niatnya.
Barang siapa hijrahnya karena menuruti perintah allah dan rasulnya niscaya
di terima allah dan rasul-nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena mencari
keuntungan dunia atau karena wanita yg akan di nikaahinya maka hijrahnya
hanya sampai ke niatnya itu saja” (H.R. Mutafaqun ‘Alaihi)

Praktek kerja keras itu telah di laksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dari
semenjak ia kecil, hingga akhir hayatnya. Gemar berniaga dengan penuh semangat
dan kejujuran. Demikian pula sahabat dekatnya, seperti, Abu Bakar, Umar Bin
Khatab, Utsman Bin affan, dan Ali Bin Abu Thalib. Mereka di kenal sebagai
pedagang atau pengusaha yang ulet dan jujur, bahkan umar bin khatab pernah berkata
:jangan lah kamu sekali-kali duduk termenung dan tidak suka bekerja keras mencari
rezeki, dan hanya berdo’a saja “ya allah beilah hamba rezeki” lalu beliau
menambahkan bahwa langit tidak akan pernah menurunkan hujan emas atau perak,
ibnu mashub juga pernah berkata : Saya ini benar-benar tidak suka melihat orang
yang kerjanya santai dan pengangguran, tidak berusaha untukkepentingan dunia.

Dengan memperhatikan uraian di atas, jelaskan? Bahwa ajaran islam sangat


menganjurkan para penganutnya untuk bekerja keras, agar menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi kelangsaungan hidupnya secara baik dan sejahtera, serta sebagai
alat untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.

Allah SWT berfirman:

    


     
    
     
     
    

11
Artinya:
“dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.(Q.S
Al-Qashash:77).

2) Produktifitas kerja

Produktifitas kerja adalah suatu keadaan seseorang di mana


senantiasa meningkatkan kerja nya untuk menghasilkan sesuatu yg lebih
meningkat dari sebelumnya. Untuk itu maka seseorang harus senantiasa
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan semangat juga kerajinannya
dari hari ke hari agar dapat meningkatkan hasil usahanya. Akal manusia
tidakakan mampu mengetahui apa yang akan terjadi sehingga mereka
tidak berbuat sesuatu yg sesuai dengan masa yagn akan datang. Hanya
hidayah allah yang menerangi akal manusia sehingga mereka berfikir ke
masa depan.

Allah memberi peringatan kepada kita dengan Firman-nya:

  


    
      
    
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Berdasarkan firman allah tersebut apa yang telah atu sedang kita
perbuat, perrhatikan, perhitungkan hasilnya, untuk masa yang akan
daatang.berdo’a lah selalu kepada allah agar di beri hidayah-nya sehingga

12
apa yang kita perbuat sesuai dengan mas yang akan datang (Di dunia Dan
Di Akhirat).

Untuk itu Allah SWT mengajarkan do’a kepada kita sebagaimana


termaksud pada Al-Qur’an surat tahaha ayat 114 :Yaitu:

“Tambahkanlah kepada ku ilmu pengetahuan.” (Q.S. Thaha : 114)

Selanjutnya Allah menyuruh manusia agar bekerja menurut


keasliannya, sebagaimana firman allah dalam Al-Qur’an Surat Al Isro’ :84

   


 
   
Artinya :
“Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-
masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar
jalanNya.”(Q.S surat Al-Israa’ : 84)

Nabi muhammad SAW mengisyaratkan jika suatu urusan atau


pekerjaan di serahkan bukan pada ahlinya maka tuggulah kehancurannya
(H.R. Bukhari).

Selanjutnya beliau berkata “ Barangsiapa yang amal perbuatannya


lebih baik dari kemarin mmaka orang ini termasuk yg beruntung, dan jika
amal usahanya sama dengan kemarin, termasuk orang yang rugi. Dan jika
amal ibadah nya lebih buruk dari kemarin maka orang tersebut termasuk
orang yang tercela”. (H.R. Tabrani).

Keterangan di atas menunjukan bahwa amal usaha seseorang dari


hari kehari harus di tingkatkan dengan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan keuletan dan sebagainya sehingga dapat meninngkatkan
produktifitas kerjanya.

Meningkatkan produktifitas kerja itu, telah di praktekan oleh


Rasulallah dan para sahabatnya. Misalnya riwayat seorang petani kurma

13
dengan cara mengawinkan kurma yg kurang subur dengan kurma yg
subur. Sahabat itu lalu bertanya tentang status usaha tersebut kepada
Rasulallah SAW Mengatakan : “Kamu lebih tau dalam usaha duniamu”
jawaban ini menunjukan bahwa Rasulallah setuju yg di lakukan oleh
sahabatnya.

3) Memacu perubahan sosial untuk kemajuan

Ajaran islam sangat mendorong peningkatan produktifitas kerja


dengan cara meningkatkan berbagaihal yang di perlukan untuk semua
usaha ini pada akhirnya akan membawa pada kemajuan dan terhindar dari
keterbelakangan. Istilah kemajuan di sejajarkan pula pada istilah modern
yg ciri-cirinya antara lain: Berfikir rasional, berorientasi ke masa depan,
menghargai waktu, terbuka untuk menerima pendapat orang lain. Ber
orientasi pada prestasi, menjalin hubungan secara lebih bersifat mendunia.
Apabila hendak memacu perubahan sosial untuk kemajuan, maka yang
lebih dahulu adalah mennanam kan ciri-ciri kemajuan tersebut, kepada diri
seseorang sehingga orang tersebut mau mengubah nasibnya yang semula
terbelakang menjadi maju.

Hal ini sesuai dengan firman allah SWT.

      


    
    
      
   
Artinya :
............ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S. Ar Rad Ayat
11)

Perubahan-perubahan dalam masyarakat itu dapat mengenai berbagai macam


masalah baik mengenai nilai-nilai sosial, Norma-norma sosial, Pola-pola prilaku,
organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Namun yang terpenting

14
dari itu adalah kesediaan orang untuk menerima perubahan-perubahan tersebut
sejalan dengan perubahan terhadap apa yang ada dalam diri seseorang.

KESIMPULAN

Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang dari
padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan atau penelitian. Jika hal tersebut melahirkan hal yangbaik yang terpuji
menurut pertimbangan akal syar’i maka tersebut akhlak yang buruk kata akhlak
merupakan bentuk jamak dan kata Al-Khulq.
Akhlak yang di lakukan oleh Rasulallah SAW kita Muhammad adalah Akhlak
Islam. Akhlak yang baik itu sangat di anjurkan oleh Islam karena untuk
mengembangkan dan memberikan motifasi kepada manusia untuk lebih maju. Seperti
perintah untuk bekerja keras, Perintah Untuk Mencari Rizki, Produktifitas Kerja, dan
Memacu perubahan sosial untuk kemajuan.

15
DAFTAR PUSTAKA

LKS, Pendidikan Agama Islam. Untuk SMP Kelas VII, Tahun 2009

16

You might also like