You are on page 1of 33

Perang dingin serta pengaruhnya bagi dunia

Perang Dingin merupakan bentuk baru dari konflik-konflik kepentingan dan perebutan supremasi
serta perbedaan ideologi antara blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur
yang dipimpin oleh Uni Soviet. Sehingga Perang Dingin merupakan pertikaian antara kedua blok
tersebut.
A.    LATAR BELAKANG
Latar Belakang terjadinya perang dingin adalah sebagai berikut.
1. Munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang di pihak Sekutu (Inggris,
Perancis, dan AS). AS berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk
memperbaiki kehidupan perekonomiannya.
2. Munculnya Rusia (Uni Soviet) sebagai negara besar dan berperan membebaskan Eropa bagian
Timur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian negara-negara di Eropa Timur. Uni
Soviet meluaskan pengaruhnya dengan mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai
negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Albania, Hongaria, Rumania, Polandia, dan Cekoslowakia
sehingga negara-negara tersebut masuk dalam pemerintahan komunis Uni Soviet.
3. Munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di luar wilayah Eropa.
Dampaknya muncul 2 kelompok negara di dunia yaitu negara-negara maju dengan negara-negara
berkembang, yang memberikan pengaruh bagi perkembangan politik dan ekonomi dunia.
Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin :
1. Perbedaan Paham
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ideologi
yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet
berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu
yang memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan paham
Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat
kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan
akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
2. Keinginan untuk Berkuasa
AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru.
AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa
pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya
dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis
komunis.
Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai
kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata
atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.
3. Berdirinya Pakta Pertahanan
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa maka
negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal
dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik
Utara. Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan
pakta pertahanan yaitu PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet,
Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan
kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur. Amerika dituduh
menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni Soviet dianggap
melakukan perluasan hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunisme.
Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga muncullah persaingan senjata di
antara kedua belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi oleh suasana Perang Dingin yang
bahkan mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.
B.    BERLANGSUNGNYA PERANG DINGIN
Perang Dingin (Cold War) adalah ketegangan yang secara politis tampak saling bermusuhan
karena adanya persaingan kepentingan. Perang Dingin dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia
II sejak pembagian Jerman menjadi 2 wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian
Jerman menjadi 2 diikuti dengan pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat yang dikuasai oleh
Amerika Serikat, Inggris dan Perancis sedangkan Berlin Timur dikusai oleh Uni Soviet tepatnya
saat terjadi Konfrensi Yalta (Februari 1945).
Dalam waktu singkat (1945-1948) Uni Soviet berhasil membentuk pemerintahan komunis di
Bulgaria, Rumania, Hongaria, Polandia, dan Chekoslowakia. Karena perkembangan pengaruh
Uni Soviet sangat cepat dan pertumbuhannya pesat maka Amerika merasa perlu membendung
berkembangnya gerakan komunis. Hingga akhirnya Amerika menyusun strategi politik
Containment Policy yang bertujuan mencegah berkembangnya pengaruh suatu negara atau suatu
sistem politik dari pihak lawan. Strategi politik tersebut dikembangkan melalui pemberian
bantuan ekonomi dan militer seperti Marshall Plan dan Doctrine Truman yaitu bantuan berupa
keuangan, militer, dan penasehat militer kepada Yunani dan Turki guna menghadapi gerilyawan
komunis. Tujuannya untuk mempertahankan Yunani dan Turki dari peneterasi komunis dan
menghambat jalur Uni Soviet menuju ke selatan yang akan mengancam negara-negara Barat.
Sebab jika salah satu negara jatuh maka negara tetangga lainnya juga akan jatuh sehingga semua
negara akan jatuh ke dalam pengaruh komunis. Uni Soviet berusaha menyaingi dengan membuat
Molotov Plan dengan tujuan untuk menata kembali perekonomian negara-negara Eropa Timur
dan badan kerja sama ekonomi Comicon (Comintern Economic).
Konflik ideologi tersebut berkembang sampai di Asia.
Selama berlangsungnya Perang Dingin, situasi dan kondisi dunia diwarnai oleh kegiatan sebagai
berikut.
1)    Perebutan Hegemoni/kekuasaan
·  Kalahnya Jepang dari Sekutu menyebabkan seluruh wilayah Manchuria dan Korea diduduki
Uni Soviet hingga berdampak semakin kuatnya Uni Soviet di daratan Cina serta wilayah Korea.
·  Berdasarkan Konferensi Yalta maka semenanjung Korea dibagi 2 yaitu Utara dibawah
kekuasaan Uni Soviet sehingga Kim Il Sung menjalankan pemerintahan atas dasar pemikiran
komunis. Sementara di sebelah selatan, Amerika memilih Rhee Syngman sebagai orang yang
menjalankan pemerintahan berdasarkan dasar-dasar demokrasi. Karena perbedaan ideologi ini
maka menyebabkan munculnya perang saudara di Semenanjung Korea pada 25 Juni 1950 dan
inilah titik balik dari Perang Dingin.
·  Posisi komunisme di Cina semakin kuat karena bantuan senjata dari Uni Soviet yang berasal
dari Jepang. Kuatnya komunisme di Cina menyebabkan berkembangnya komunisme di Asia
Tenggara. Cina berusaha menghalangi propaganda imperialisme yang dilakukan oleh Amerika
Serikat dan Inggris. Cina semakin mengembangkan komunismenya adapun alasannya adalah
karena adanya keinginan untuk mengembalikan daerah kekuasaan Cina di zaman kuno meliputi
Korea, Funan, Birma, India, bahkan lebih jauh termasuk daerah di Asia Tenggara. Selain alasan
historis juga adanya alasan geografis dan kekayaan alam di Asia Tenggara guna memperkuat
posisi ekonominya dalam dunia internasional. Karena alasan tersebutlah maka Cina semakin
melibatkan diri di Asia Tenggara.
·  Apa yang dilakukan Cina dan Uni Soviet semakin mengancam kehidupan di Asia Tenggara.
Hal ini menjadi masalah yang cukup serius bagi Amerika Serikat sehingga membuat Amerika
merasa perlu membantu negara-negara Asia Tenggara. Amerika akhirnya memutuskan
membantu Perancis yang saat itu sedang berperang melawan Vietnam (dibantu Uni Soviet dan
RRC) dengan harapan Vietnam tidak jatuh ke tangan komunis. Tetapi ternyata Vietnam menang
dan secara otomatis Vietnam berada di bawah kekuasaan komunis.
·  Jatuhnya Vietnam ke dalam kekuasaan komunis memungkinkan negara-negara di Asia
Tenggara jatuh ke kuasaan komunis. Perjanjian Jenewa merupakan upaya untuk mengakhiri
konflik antara kaum komunis dan non komunis yang membagi Vietnam menjadi 2 yaitu Vietnam
Utara dan Selatan. Tetapi upaya ini tidak membuahkan hasil dan tidak mendatangkan kepuasan
untuk mengakhiri konflik yang saling bertentangan di Vietnam. Pertentangan tersebut
menyebabkan keterlibatan campur tangan pihak asing. Vietnam Utara sebagai negara komunis
mendapat bantuan dan pengaruh dari Cina dan Uni Soviet sementara Vietnam Selatan sebagai
negara demokrasi mendapat bantuan dari Amerika Serikat.
·  Setelah bertahun-tahun diperjuangkan akhirnya tahun 1976 Vietnam dapat dipersatukan di
bawah kekuasaan kaum komunis. Vietnam membentuk persatuan Indocina yang diberi nama
Federasi Indocina dibawah kekuasaan komunis yang menjadi ancaman militer dan ideologi bagi
negara-negara Asia Tenggara.
·  Di Asia Tenggara terjadi rivalitas antarkomunisme tampak dengan adanya konflik antara
Vietnam dan Kamboja mengenai masalah perbatasan. Dalam masalah ini Kamboja(Pol Pot)
menolak usul penyelesaian konflik perbatasan melalui forum PBB. Di balik masalah Kamboja-
Uni Soviet tidak lepas dari masalah politik yaitu konflik Sino-Soviet. Di belakang Kamboja
berdiri Cina dan di pihak Vietnam terdapat Uni Soviet. Konflik Vietnam dan Kamboja adalah
pertandingan dari jauh antara Cina dan Uni Soviet di Asia Tenggara sementara Vietnam dan
Kamboja menjadi pion-pion yang bertempur di medan perang.
·  Pertentangan ideologi antara negara Amerika Serikat dan Uni Soviet terjadi juga di Amerika
dimana Presiden Kuba Fidel Castro mendirikan negara komunis di Kuba. Tindakan ini tentu saja
mendapat reaksi keras dari Amerika Serikat dengan upaya mensponsori invasi gerakan anti
komunis Kuba namun mengalami kegagalan. Titik ketegangan perang dingin ini terjadi di Teluk
Babi pada tahun 1961.
·  Negara di kawasan Amerika Tengah lainnya seperti Nikaragua juga dikuasai oleh kaum
komunis. Dimana Nikaragua sejak 1970 sampai 1990 dikuasai oleh kelompok Gerilyawan
komunis Sandinista (Front Pembebasan Nasional Sandinista).
·  Di Afrika sayap kiri militer telah menguasai pemerintahan di Ethiopia antara tahun 1974-1991.
Sistem pemerintahan sosialis membuat negara tersebut bersekutu dengan Uni Soviet. Di Angola
dan Mozambik sejak 1975-1990 kelompok gerilya Marxis-Leninis menguasai pemerintahan.
·  Di Afganistan (1978) pemerintahan berhaluan komunis pimpinan Noor Mohammad Tariki
berhasil membangun Daoud Khan melalui kudeta berdarah. Untuk menyelamatkan rezim
komunis di Afganistan yang saat itu mendapat perlawanan dari kelompok pimpinan Hafizullah
Amin maka Uni Soviet pada Desember 1979 melakukan invasi militer ke Afganistan. Selain itu
guna mengimbangi kekuatan bersenjata Amerika Serikat di Asia Barat Daya dan pengaruh
liberalismenya. Tetapi invasi ini mendapat perlawanan dari kelompok Mujahidin yang dipimpin
Mohammad Najibullah yang akhirnya berhasil memukul mundur pasukan Uni Soviet dan pada
1989 pasukan Soviet ditarik mundur dari Afganistan.
Selama Perang Dingin berlangsung kedua negara adikuasa tidak pernah terlibat secara langsung
dalam suatu konflik (peperangan) secara terbuka. Mereka selalu berada di belakang negara-
negara yang sedang bersengketa. Mereka memberikan bantuan persenjataan dan memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat negara-negara yang sedang bersengketa.
2)   Sistem Aliansi
Ketika perang dingin memuncak maka setiap negara yang bertentangan berusaha memperkuat
dirinya dengan bergabung dalam satu aliansi. Bentuk sistem aliansi baik yang dilakukan blok
Timur maupun blok Barat adalah sebagai berikut.
Pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) pada tahun 1947. Cominform
adalah wadah kerja sama partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
Pembentukan NATO (North Athlantic Traty Organization) 4 April 1949. Negara yang menjadi
anggotanya yaitu Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg,
Perancis, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat. Tujuannya untuk membendung komunis mulai
dari Eropa Utara sampai Turki dan Yunani.
Pembentukan Pakta Warsawa pada 1955 dengan negara Jerman Timur, Cekoslovakia, Hongaria,
Bulgaria, Polandia, Rumania, dan Albania. Pakta Warsawa merupakan kerjasama pertahanan dan
keamanan negara-negara komunis.
Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun 1950 mengenai kerja sama dianatara kedua negara
guna menghadapi kemungkinan agresi Jepang.
Pembentukan Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, and United State), yaitu pakta pertahanan
negara-negara Amerika Serikat, Australia,dan Selandia Baru pada tahun 1951.
Pembentukan SEATO (South East Asia Treaty Organization) pada tahun 1954. SEATO
merupakan kerjasama pertahanan antara negara-negara Asia Tenggara dengan pihak Barat.
Dengan anggotanya antara lain, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Filipina, Singapura, dan
Selandia Baru.
3)   Kegiatan Spionase
Perebutan hegemoni selama perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap
berbagai kawasan baik di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika selalu didukung oleh kegiatan agen
intelijen yang mereka miliki.
Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh agen spionase
kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti)
merupakan dinas intelegen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet sedangkan CIA (Central
Intelligence Agency) yang merupakan dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk
mencari keterangan tentang negara-negara asing tertentu.
KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang
menyangkut kedua belah pihak atau negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah
pihak. Mereka juga membantu terciptanya berbagai ketegangan di dunia. Misalnya, CIA turut
membantu orang-orang Kuba di perantauan untuk melakukan serangan ke Kuba tahun 1961 yang
disebut Insiden Teluk Babi. Di pihak lain, Uni Soviet memberikan dukungan kepada Fidel
Castro (Presiden Kuba) dalam menghadapi invasi tersebut.
4)   Perlombaan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa
Perang dingin antara dua negara adidaya ditandai oleh perimbangan persenjataan nuklir dan
personil militer. Sehingga kegiatan ini disebut sebagai politik Balance of Power. Unjuk kekuatan
kedua negara adidaya tersebut diikuti perlombaan dalam bidang teknologi militer dan ruang
angkasa dimana keduanya saling unjuk kecanggihan.
Jika muncul isu sensitif dapat saja membawa kedua belah pihak pada isu global yang
menyebabkan munculnya perang secara terbuka. Perang dingin juga dapat menimbulkan
perlombaan senjata antara pihak Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perlombaan senjata yang
dilakukan kedua negara tersebut berupa perlombaan senjata nuklir. Perlombaan senjata nuklir ini
dikhawatirkan akan menyebabkan meletusnya perang nuklir yang dasyat yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya di dunia sebab
jangkauan senjata nuklir sangatlah luas bisa menjangkau antarnegara dan antarbenua.
Kedua blok membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir berbagai negara yang
berada di bawah pengaruhnya. Untuk mengurangi meningkatnya perlombaan senjata nuklir pada
kedua belah pihak maka PBB membentuk Atomic Energy Commission yang bertujuan mencari
jalan dan cara untuk mengembangkan penggunaan tenaga atom untuk maksud damai serta
mencegah penggunaannya untuk tujuan perang. Pada akhir Desember 1946 komisi setuju untuk
mengadakan pengawasan dan pengaturan ketat guna mencegah produksi senjata-senjata atom
yang dilakukan secara diam-diam. Tetapi Uni Soviet keberatan dan mengemukakan usul
pengurangan senjata secara menyeluruh. Sementara AS tidak setuju, hingga akhirnya US
memveto usul AS dalam sidang Dewan keamanan. Pada tahun 1949, US mengadakan uji coba
peledakan bom atomnya yang pertama. Yang ditanggapi dengan pembuatan bom hidrogen oleh
AS yang diuji pada November 1952, meskipun begitu ternyata US pun sudah dapat membuat
bom hidrogen sendiri.
Hingga tahun 1983, perbandingan kekuatan senjata nuklir Uni Soviet menunjukkan posisi yang
unggul dibanding dengan kekuatan Amerika Serikat.
C.    DAMPAK PERANG DINGIN
Dampak perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet tampak pada:
a.     Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara
demokrasi agar hak asasi manusia dapat dijamin. Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah
seperti Jerman dan Jepang berkembang pula kapitalisme selain demokrasi. Negara-negara
tersebut dapat sehaluan dengan AS dan merupakan negara pengaruhnya.
Uni Soviet dengan paham sosialis-kominunis mendengungkan pembangunan negara dengan
Rencana Lima Tahun. Cara tersebut dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Bagi negara satelit
(dibawah pengaruh) Uni Soviet yang melakukan penyimpangan akan ditindak keras oleh US
seperti contohnya Polandia dan Hongaria. Demi kepentingan politik, ekonomi, dan militer kedua
negara adikuasa tersebut menjalankan politik pecah belah sehingga beberapa negara menjadi
terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.
b.     Bidang Ekonomi
AS sebagai negara kreditor terbesar memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi kepada negara-
negara yang sedang berkembang berupa Marshall Plan. AS juga memberikan bantuan ”Grants in
Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan kewajiban mengembalikan berupa dollar atau dengan
membeli barang-barang Amerika Serikat. Bagi negara-negara di Asia Presiden Truman
mengeluarkan “The Four Points Program for the Economic Development in Asia” berupa teknik
dalam wujud perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal dari sektor
swasta di Amerika Serikat yang disalurkan oleh pemerintah kepada negara-negara yang sedang
berkembang.
Dengan adanya perang dingin ini maka berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan
antara Eropa Timur dan Eropa Barat tidak dapat terjalin. Kegiatan tersebut terhambat karena
negara-negara Eropa merasa kawatir jika suatu saat wilayahnya akan dijadikan sasaran adu
kekuatan oleh kedua negara adikuasa tersebut. Dampaknya perekonomian antara blok barat
(negara-negara Eropa Barat) dan blok timur (negara-negara Eropa Timur) tidak seimbang
dimana negara-negara blok barat jauh lebih maju daripada blok timur.
c.     Bidang Militer
Perebutan pengaruh antara AS dan US dalam pakta pertahanan. Negara-negara barat membentuk
North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan.
Bila salah satu anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Awalnya
bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena mengganggap NATO didominasi oleh
AS dan markasnya berpindah di Brussel. Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh
lebih baik jika dibandingkan hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun Perancis tidak
menjadi anggota Blok Timur.
Di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) athun 1954 atas dasar
South East Asia Collective Defence Treaty. Anggota utamanya adalah negara-negara barat
sementara negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia justru tidak ikut serta. Pakta
pertahanan tersebut ditujukan terhadap komunis di Asia Tenggara khususnya di Vietnam.
SEATO bubar pada tahun 1975.
Sementara Uni Soviet dengan negara-negara blok Timur membentuk Pakta Warsawa (1955) atas
dasar “Pact of Mutuaal Assistance and Unified Command”. Di Asia Tenggara Uni Soviet
memberikan bantuan peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam yang akhirnya dapat
mendesak Amerika Serikat keluar dari negara tersebut(1975).
d.    Bidang Ruang Angkasa
Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membawa pengaruh terhadap penjelajahan
ruang angkasa. Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut menguasai ruang angkasa karena
dunia dirasa terlalu sempit untuk diperebutkan.
· Berawal dari upaya Uni Soviet meluncurkan pesawat Sputnik I dan Sputnik II yang ditandingi
AS dengan meluncurkan pesawat Explorer I dan Explorer II, Discovere dan Vanguard.
· Diikuti dengan usaha Uni Soviet untuk mendaratkan Lunik di bulan serta astronot pertamanya
Yuri Gagarin dengan pesawat Vostok I yang berhasil mengitari bumi selama 108 menit.
Sementara Amerika Serikat mengirim astronot pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard yang
berada di luar angkasa selama 15 menit.
· Uni Soviet menunjukkan kelebihannya dengan meluncurkan Gherman Stepanovich Titov yang
mengitari bumi selama 25 jam dengan Vostok II. Disusul Amerika Serikat meluncurkan WSJohn
H. Glenn dengan pesawat Friendship VII yang berhasil mengitari bumi sebanyak 3 kali.
Dampak Perang Dingin bagi Indonesia

 Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada


masa Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme.
 Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi.

D.    AKHIR PERANG DINGIN


Kedua negara adikuasa akhirnya menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat
panas, oleh karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya
menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia dengan
adanya Perang Dunia III. Sehingga sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik
dan ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak
yang bertikai disebut Detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.
1.     Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
2.     Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
3.     Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
4.     Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya
persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan
strategis.
SALT I merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di
Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh
Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
SALT II merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa,
Swiss pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria
oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
5.     Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang
mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir
balistik tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan
angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan ekonomi serta
kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
6.     Deng Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao
Tse Tung. Deng Xiaoping  merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi
ekonomi. Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang berdasarkan
milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama dalam sektor jasa dan
diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan adanya gejala
kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi reformasi ekonomi yang ada tidak
diimbangi dengan adanya reformasi politik sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh
partai Komunis. Dampaknya muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi
di Lapangan Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan
perlawanan bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.
Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet
mengalami kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai mengalami
kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni Soviet untuk
mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka. Adapun
masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :

 ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri


 tekanan kelompok etnis non Rusia,
 korupsi yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
 dana anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di
beberapa negara Eropa Timur,
 ketertinggalan teknologi dan peralatan industri sehingga kapasitas produksi makanan
untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.

Perang Dingin akhirnya berakhir karena:


1.      Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet
mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar negara
tersebut tidak lepas dari kendalinya.
2.      Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil
benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
3.      Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.
Dampaknya muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat
sehingga mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non komunis.
Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni Soviet
dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin buruk.
Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan Perestroika
dan Glasnost.
PERESTROIKA merupakan restrukturisasi (penataan kembali struktur) yang sudah rusak.
Tujuannya guna mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan ekonomi.
Perestroika merupakan pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai massa. Jadi
Perestroika adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan sosialisme dengan demokrasi
melalui keterbukaan politik atau GLASNOST.
Kebijakan ini memberikan dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di
dalam masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.
Kelompok Moderat, yaitu kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme
yang disempurnakan.
Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan
komunisme.
Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan
komunisme.
4.      Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan
kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin
kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai melambung
di pentas politik Uni Soviet. Yeltsin tidak mampu membendung gelora semangat Perestroika dan
Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni Soviet yang melepaskan diri dan menjadi
negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni Soviet.
5.      Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni
Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di
negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
6.      Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan penurunan
bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet
yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka.
Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet
merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi
negara.
E.    DAMPAK BERAKHIRNYA PERANG DINGIN
Berakhirnya Perang Dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia:
Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri kekuasaan
komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.
Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara
menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan:
ü      Kebangkitan Jepang,
Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan serangan sekutu terhadap kota
Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun kembali ekonomi negara yang
hancur tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu memanfaatkan segala dukungan dan
bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang mampu mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi
global yang disandang Amerika Serikat dan mampu memberikan bantuan ekonomi bagi negara
di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang mampu mendominasi kedudukan di daerah
Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar negeri, dan sumber investasi asing yang
dia pertahankan hingga sekarang.
ü      berdirinya Group of Seven, (Perancis,Jerman Barat,Jepang,Inggris,Amerika Serikat,Kanada
dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia),
ü      berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat),
ü      berdirinya Gerakan Nonblok,
ü      berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-masing
negara anggota),
ü      berdirinya APEC, dan
ü      berdirinya OKI.
Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih berganti.
Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.
Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional bipolar
(melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar, yaitu
mengalihkan persaingan yang bernuansa militer ke persaingan ekonomi di antara negara-negara
di dunia dan mengubah isu-isu fokus hubungan internasional dari high politics (isu yang
berhubungan dengan politik dan keamanan) menjadi is-isu low politics (seperti isu terorisme,
hak asasi manusi, ekonomi, lingkungan hidup, dsb) yang dianggap sama pentingnya dengan isu
high politics.
Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan.
Setelah Perang Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan
kelompok utara dan kelompok selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai
ekonomis jika dibandingkan dengan nilai geografis.
·  Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang memiliki teknologi canggih
serta produksi industri yang selalu meningkat.
Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi bagian utara meliputi,
Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris, Jerman Barat, Italia, dan Jepang.
Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat.
Berdasarkan kekayaan alam, negara maju tidak memiliki kekayaan alam yang cukup tetapi
kekurangan tersebut dapat diatasi dengan penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam
yang melimpah.
·  Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau negara miskin.
Negara Selatan meliputi negara yang terletak di belahan bumi bagian selatan seoperti kawasan
Asia, afrika, dan Amerika Latin.
Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang mengandalkan hidupnya pada
bidang pertanian.
Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya alam yang melimpah namun
kurang didukung oleh penguasaan teknologi.
Negara utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka terhadap negara-negara
Selatan. Pelaksanaan tersebut akan mereka lakukan melalui perundingan dalam lembaga
keuangan internasional, seperti IMF dan Bank Dunia. Rencananya kedua lembaga keuangan ini
untuk menolong semua negara di dunia dalam kegiatan pembangunan tetapi ternyata dipakai
sebagai alat oleh negara-negara di Utara untuk memaksakan model pembangunan yang
menguntungkan negara-negara yang kuat. Program yang mereka keluarkan adalah Program
Penyelesaian Terstruktur atau Structural Adjustment Program (SAP). Dampak adanya program
ini maka akan memaksa:

 Negara-negara yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka pasar dalam negeri
mereka,
 Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang bisa diekspor,
 Mengurangi subsidi pemerintah terhadap sektor publik.

Dengan program ini mampu membuat rakyat jelata semakin miskin, sebagai contoh Negara
Afrika dan Amerika Latin.
Kedua kelompok tersebut masing-masing mempunyai potensi dan peran yang penting dalam
perekonomian internasional. Harapannya hubungan utara-selatan ini akan menghasilkan
kemakmuran bagi semua negara di dunia tetapi kenyataannya hanya menciptakan kemakmuran
bagi negara-negara di kawasan Utara dan merugikan negara-negara di kawasan Selatan.
Kerugian dan kesengsaraan yang diderita negara selatan antara lain :

 Penurunan nilai tukar bagi barang-barang yang dihasilkan


 Kerusakan lingkungan yang semakin memprihatinkan
 Ketergantungan yang semakin tinggi terhadap negara-negara di kawasan Utara
 Kesenjangan (jurang pemisah) yang semakin lebar dan dalam antara Utara dan Selatan.

Sementara itu jika kita lihat negara-negara selatan memiliki kelebihan dan peran penting,
diantaranya:

 Sebagian besar merupakan negara-negara penghasil bahan mentah/bahan baku mogas dan
non migasi.
 Penduduknya padat dan menjadi sasaran yang potensial bagi pemasaran hasil-hasil
industri negara-negara maju.
 Negara-negara selatan merupakan tempat yang tepat bagi negara-negara utara dalam
menanamkan modal.
 Jumlah negara yang sedang berkembang lebih dari separuh jumlah negara-negara di
dunia dan tentu saja memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak.

Mengingat keadaan yang semakin tidak baik yang dialami oleh negara-negara Selatan sendiri.
Negara Selatan harus meningkatkan kekuatan politik dan ekonomi mereka. Negara Utara harus
membiarkan negara selatan bebas melaksanakan pembangunan alternatif mereka tanpa
melakukan pembatasan terhadap negara-negara tersebut. Negara di Utara harus melaksanakan
kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri yang didasarkan atas kepentingan jangka panjang
yang sehat.
Melihat keadaan tersebut maka kedua belah pihak menganggap penting adanya kerjasama Utara-
Selatan dalam rangka perubahan dalam tata hubungan dunia baru yang lebih adil.Hubungan
tersebut haruslah merupakan perubahan dari bentuk pemerasan oleh negara-negara kawasan
Utara ke bentuk pembagian keuntungan bersama. Jadi berubah dari hubungan subordinasi
menuju ke bentuk kemitraan.
Guna menghindari pertentangan yang semakin tajam antara Utara-Selatan maka diadakan dialog
Utara-Selatan yang mulai dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi kerja sama ekonomi
internasional tingkat menteri pertama di Paris, Perancis tahun 1975. Tujuan mendasar dari dialog
Utara-Selatan adalah mencari kesepakatan dalam mengubah hubungan antara negara-negara
industri kaya (G7) dengan negara-negara berkembang (G 15). Konferensi Paris diharapkan bisa
menghasilkan perubahan hubungan ke arah persamaan dalam Orde Ekonomi Internasional Baru.
Sehingga negara-negara berkembang menginginkan distribusi kekayaan yang lebih adil dan
menuntut partisipasi yang lebih besar dalam hubungan ekonomi internasional.
F.    GLOBALISASI
Globalisasi adalah jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang
sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam saling ketrgantungan dan persatuan dunia.
Globalisasi tidak dapat dihindarkan bagi setiap bangsa dan negara, sementara globalisasi
mengandung fenomena sebagai berikut.
1.     Homogenisasi
Homogenesis merupakan sebuah fenomena globalisasi yang disebabkan oleh kemajuan teknologi
komunikasi yang dapat menyebar ke masyarakat global. Dampaknya nilai-nilai budaya, vitalitas,
dan potensi yang asli ditinggalkan dan nilai-nilai  yang telah dipaket dan diproduksi secara
massal (seperti melalui TV, Radio,dkk), diiklankan dan dijual ke pasar lalu diadopsi beramai-
ramai.
2.     Ketergantungan
Negara-negara yang masih mengimpor teknologi komunikasi dan informasi kebanyakan negara-
negara berkembang yang akan selalu mengalami masa ketergantungan yang berkepanjangan
pada negara maju yang membuat peralatan teknologi informasi dan komunikasi.
3.     Keterbukaan dan Integrasi
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan dunia semakin terbuka dan
terintegrasi. Jarak tidak lagi menjadi hambatan untuk melakukan komunikasi dan segala
informasi dunia dapat diketahui dengan mudah, arus globalisasi terus berkembang tanpa dapat
dikendalikan bahkan ditolak.
Kesimpulannya:
Pada akhir abad ke-20 dunia banyak mengalami perubahan dan tantangan. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi melahirkan keterbukaan yang semakin besar dan batas antarnegara
menjadi semu. Akibatnya ketergantungan satu bangsa dengan bangsa lainnya semakin terasa.
Proses globalisasi pembangunan dunia ditandai dengan Perjanjian Bretton Woods yang
diselenggarakan di Amerika Serikat, Juli 1944 dan dibentuklah 2 lembaga berdasarkan perjanjian
tersebut yaitu Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Dunia telah memasuki era Globalisasi oleh karena itu dibutuhkan prespektif global dalam
melihat dunia. Prespektif global merupakan suatu cara pandang dan wawasan untuk melihat
bahwa dunia sangat dipengaruhi oleh arus globalisasi dan produk global sehingga hampir semua
bangsa saling ketergantungan, mempengaruhi, dan berhubungan antara berbagai kebudayaan,
sistem ekologi, politik, ekonomi, dan teknologi dalam konteks global.
Prespektif global dibutuhkan apabila suatu negara ingin memasuki era globalisasi yang penuh
tantangan dan persaingan agar tidak mudah kehilangan arah dan terseret arus perubahan zaman.
Oleh karena itu ada 6 wawasan global yang harus dimiliki suatu negara, yaitu:
1.      Wawasan yang luas dan selalu melihat suatu fenomena dalam konteks global.
2.      Menghargai lebih pada proses daripada struktur hirarkis formal.
3.      Menghargai kerja sama multikultural dan keragaman, fleksibilitas, dan kepekaan.
4.      Melihat perubahan sebagai kesempatan sehingga terbiasa dengan situasi yang tidak
menentu.
5.      Terus menerus mempertajam keabsahan paradigmanya sendiri.
6.      Menyadari bahwa kehidupan di dunia ini serba kompleks dan penuh dengan kekuatan yang
kontradiktif sehingga memerlukan manajemen konflik.
3 Dimensi pokok yang dapat dijadikan dasar pengetahuan dan sumber inspirasi untuk
menentukan langkah strategis dan antisipasi perkembangan global di masa yang akan datang,
yaitu :
1.     Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi merupakan motor penggerak terjadinya globalisasi yang ditandai dengan
era perdagangan bebas. Dapat terlaksana dengan adanya kerjasama ekonomi baik di tingkat
bilateral, regional, maupun internasional didukung dengan adanya rasa keterbukaan dan
mendapat keuntungan bersama diantara negara yang terlibat dalam kerjasama ekonomi.
Kerjasama ekonomi harus diikuti oleh negara ditengah menguatnya sistem perdagangan dan
pasar bebas dunia dalam era globalisasi.
2.     Globalisasi Politik
Terjadinya pasar bebas disebabkan karena adanya keputusan politik yang dibuat oleh para
pemimpin negara yang terlibat dalam aliansi ekonomi sehingga tidak ada kerjasama ekonomi
glonal tanpa diawali keputusan politik. Contoh bentuk kerjasama yang diwarnai unsur politik
adalah GNB dan OKI.
3.     Globalisasi Kebudayaan
Dalam bidang budaya globalisasi diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dan secara
mekanisme adaptasi yang diwarisi secara turun temurun menyangkut aspek : pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan segala kebiasaan sebagai anggota
masyarakat. Dalam era globalisasi, keterbukaan informasi memungkinkan seseorang mengadopsi
nilai-nilai pengetahuan dan kebiasaan di luar lingkungan sosialnya dan jauh dari jangkauan
secara fisik(orang tua maupun orang terdekat) sebab dapat dilakukan oleh media massa yang
bahkan dapat menjadi perilaku global yang berkembang di masyarakat suatu negara.

Dampak pd 2 thd dunia internasional

Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang
maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan
perang, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan
dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
A.    DAMPAK PERANG DUNIA BAGI DUNIA
1.     BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam
mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan
bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang
dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-
negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad
memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan
hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling
berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa)
yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang
mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain
dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana
negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara,
Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal
dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika,
dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan
Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat
dengan ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai
pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham
yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang
bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus
sosialisme-komunisme .
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai
dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman, Korea,
dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika
Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan
Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni
Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara
kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas jajahan
bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina. (dampak positif)
2.     BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara,
dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara
kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem
ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep
negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi
kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan
ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka
negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet.
Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet.
Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab
ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali
perekonomian dunia, seperti:
a.      Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa
Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada
tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan
sebagai berikut.
1)     Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa
Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2)     Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
ü      Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran
pendapatan yang berimbang.
ü      Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara
negara-negara peminjam.
ü      Mencegah terjadinya inflasi.
ü      Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi
perekonomian yang sehat.
ü      Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
ü      Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3)     Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang
mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara
negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka
Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya
paham komunis.
b.      Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan
Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan Uni
Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam
negeri.
c.       Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi
kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada negara-negara
berkembang khususnya Asia.
d.      Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan
dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-
negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa
negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa Barat
(Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark) dengan nama Pasar
Bersama Eropa (PBE)
Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara
(Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan
komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat
pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai
oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh
pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil
tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip
ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang
dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab
sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada
negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia
II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun
perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat membangun
perekonomiannya dengan cepat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga
perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal
dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan sistem ekonomi
kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank).
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada negara
agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi negaranya.
3.     BIDANG SOSIAL
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-
poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian
dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya korban lebih banyak dengan
nama United Nations Relief Rehabilitation Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini
adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah
bekas pendudukan Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman,
hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB)
dibubarkan sebab tugas untuk memberikan bantuan pembangunan kembali negara Eropa telah
dilaksanakan oleh European Reconstructions Plan atau yang dikenal dengan Marshall Plan.
B.    PENGARUH SISTEM EKONOMI INTERNASIONAL BAGI INDONESIA
Sistem ekonomi yang berkembang pasca Perang Dunia II adalah liberalisme dan sosialis-
komunisme, dimana kedua sistem inilah yang dijadikan landasan kinerja pembangunan ekonomi
bangsa Eropa, Asia, dan Afrika yang rusak akibat perang.
Perkembangan Perekonomian di Indonesia sebagai dampak dari berakhirnya Perang Dunia II.
1.      Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di Indonesia adalah upaya untuk
melakukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.
ü      Indonesia dalam kurun waktu 1945-1949 keadaaan politik dan ekonomi Indonesia masih
sangat kacau Indonesia belum seutuhnya merdeka dan laju inflasi sangat tinggi disebabkan
karena  beredarnya mata uang Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta blokade
ekonomi dari Belanda.
ü      Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia awal kemerdekaan adalah seperti
dilakukan Konferensi Ekonomi, Pinjaman Nasional, hubungan dagang melalui BTC (Banking
and Trading Corporation), mengeluarkan ORI, mendirikan Bank Indonesia, rasionalisasi, kasimo
plan, dan yang lainnya masih saja mengalami kegagalan.
ü      Kegagalan upaya membentuk sistem ekonomi Nasional disebabkan karena saat itu fokus
pemerintah adalah untuk memberantas berbagai pergolakan yang muncul di dalam negeri belum
lagi ditambah usaha Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih
berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
2.     Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1950-1959 adalah liberalisme.
ü      Sistem liberalisme bisa tertanam kuat di Indonesia karena Belanda sebagai negara yang
pernah berkuasa atas Indonesia merupakan negara penganut liberalisme.
ü      Landasan kinerja politik dan ekonomi liberalisme berdampak pada tidak stabilnya politik.
Hal ini disebabkan karena tiap kabinet memilki masa kerja yang sangat singkat yang disertai
dengan program yang selalu berganti menyebabkan kebijakan pemerintah untuk mengatasi
masalah ekonomi selalu gagal.
ü      Kegagalan liberalisme diterapkan di Indonesia menyebabkan muncul sikap anti
kolonialisme dan imperialisme.
3.     Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1959-1969 adalah Sosialisme.
ü      Pemerintah Indonesia periode 1959-1969 menggunakan Sosialisme sebagai landasan kinerja
pemerintahan, dan dasar kehidupan ekonomi serta politik Indonesia pasca kegagalan liberalisme.
ü      Pemerintah Indonesia periode 1959-1965 memperkuat sikap anti kolonialisme dan
imperialisme dengan mengeluarkan Manipol (Manifestasi Politik) dan USDEK
(UUD’45,Sosialisme Indonesia,Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian
Indonesia). Manipol adalah dokumen yang berisi tentang pokok dan program umum Revolusi
Indonesia.
ü      Pembangunan ekonomi Indonesia baru mulai dilaksanakan sejak 1961-1969 dengan
dilaksanakannya program pembangunan nasional sistem berencana dirasakan kehidupan
masyarakat mulai membaik dan sejahtera.
ü      Berbagai langkah dilakukan dan dikeluarkan Presiden Sukarno guna menanggulangi
masalah ekonomi masa ini adalah Deklarasi Ekonomi (DEKON) tetapi upaya inipun gagal sebab
bantuan dana dari IMF tidak juga dicairkan (sebab Indonesia melakukan aksi Dwikora). Keadaan
Indonesia semakin diperparah dengan adanya pemberontakan oleh PKI sehingga keadaan
ekonomi Indonesia selama Orde Lama tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
ü      Presiden Sukarno mengembangkan dan menerapkan sistem ekonomi terpimpin di Indonesia
yang dipengaruhi gagasan dan pemikiran komunisme untuk menciptakan sosialisme versi
Indonesia. Sementara itu, sistem ekonomi liberal seperti yang dilakukan IMF ternyata sangat
mempengaruhi kehidupan ekonomi Indonesia.
ü      Jadi sistem ekonomi komunisme yang berkembang di Uni Soviet mempengaruhi sistem dan
pembangunan perekonomian Indonesia pasca Perang Dunia II. Pemerintah Orde Lama ingin
supaya di Indonesia terwujud sebuah masyarakat sosialis dan ini ditempuh dengan cara
mengatasi atau melampaui feodalisme tanpa melalui kapitalisme sehingga hasilnya Indonesia
mengalami kegagalan.
4.     Indonesia masa Orde Baru (1969-1998)
ü     Sistem ekonomi Indonesia masa Orde Baru (pasca gagalnya sistem ekonomi terpimpin)
tidak dapat terlepas dari pengaruh sistem ekonomi kapitalisme (sistem ekonomi yang
mengandalkan kekuatan, dinamika pasar dan kapital (uang) sebagai motor penggeraknya).
ü     Sistem tersebut terlihat dari adanya upaya penyusunan REPELITA, tahapan pembangunan
jangka pendek, menengah, dan panjang sampai tinggal landas.
ü     Selama Orde Baru pembangunan hanya diarahkan demi pertumbuhan ekonomi tanpa
memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat sehingga menimbulkan kerugian pada
berbagai aspek kehidupan. Atas nama pembangunan banyak tanah dirampas, hutan ditebang, dan
modal hanya bertumpuk pada segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan.
ü     IMF dan Bank Dunia menjadi mitra pembangunan yang penting bagi Indonesia. Kedua
badan tersebut pada awalnya bertugas secara berkala mengatur supaya pinjaman dapat
dikembalikan oleh negara pengutang tetapi mereka tidak mengontrol dan mempengaruhi
pengambilan keputusan ekonomi dan politik sebuah negara.
ü     Tetapi sejak 1980 kedua badan ini memperoleh kekuasaan yang tidak terbatas sehingga
mereka dapat mendikte negara-negara untuk mengubah tata perekonomiannya kalau mau
menerima bantuan IMF dan Bank Dunia. Sejak saat itu dimulailah era neoliberalisme yang sama
sekali tidak memberikan ruang bagi campur tangan negara dalam mengatur dan mengelola
perekonomian semua diserahkan pada mekanisme pasar. Karena perubahan tersebut maka
memberikan dampak pula bagi Indonesia IMF dan Bank Dunia semakin mendikte Indonesia
seiring dengan meningkatnya utang luar negeri Indonesia sehingga pada tahun 1998 mengalami
keruntuhan ekonomi.
ü     Sejak tahun 1998 perekonomian Indonesia dikendalikan oleh IMF dan Bank Dunia. Hal ini
terlihat dengan adanya privatisasi BUMN serta perusahaan milik negara lainnya, mergernya
banyak bank dan penghapusan dana-dana subsidi (seperti BBM) yang mampu mendatangkan
dampak buruk (negatif) bagi Indonesia seperti banyaknya pengangguran, rakyat tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidup, dsb. Jadi kebijakan ekonomi yang harus dijalankan di Indonesia
dengan mengikuti kebijakan IMF dan Bank Dunia sangat merugikan rakyat Indonesia.
ü     Inilah pengaruh langsung dari perekonomian dunia akibat Perang Dunia II yang
mempengaruhi sistem pembangunan perekonomian di Indonesia sampai saat ini yaitu sistem
kapitalisme dan neoliberalisme.
C.    PENGARUH dalam KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI BAGI INDONESIA
Sejak proklamasi Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif. Bebas artinya Indonesia
tidakmemihak kepada salah satu blok dan menempuh cara sendiri dalam menangani masalah-
masalah internasional. Sedangkan aktif artinya Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk ikut
memelihara perdamaian dunia dan berpartisipasi meredakan ketegangan internasional.
Politik ini dipilih dalam rangka menjamin kerjasama dan hubungan baik dengan bangsa lain di
dunia. Politik yang dicetuskan Mohammad Hatta ini dijalankan dari awal terbentuknya Indonesia
hingga saat ini meskipun dalam pelaksanaannya tidak sesuai karena adanya pengaruh dengan
perubahan politik di dunia.
ü      Penyimpangan terhadap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dianggap mulai
muncul ketika Indonesia pada masa Kabinet Sukiman (1951) dengan mengadakan pertukaran
surat antara Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo dan Duta Besar Amerika Serikat Merle
Cochran dalam rangka mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan protes
sebab dianggap telah meninggalkan politik bebas aktif dan memasukkan Indonesia ke dalam
sistem pertahanan Blok Barat.
ü      Sementara itu pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I menitik beratkan pada kerjasama
antara negara-negara Asia-Afrika dengan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika. Kenyataan
tersebut bukan berarti Indonesia akan membentuk blok ketiga. Tujuan dibentuk organisasi ini
adalah sebagai landasan dalam rangka memupuk solidaritas Asia-Afrika dan menyusun
kekuatanagar mendapatkan posisi yang menguntungkan bagi bangsa Asia-Afrika di tengah
percaturan politik internasional.
ü      Pada masa Burhanuddin Harahap (1955) politik luar negeri Indonesia lebih dekat dengan
Blok Barat, baik dengan Amerika, Australia, Inggris, Singapura dan Malaysia. Indonesia
mendapatkan bantuan makanan dari Amerika (US$ 96.700.000).
ü      Tahun 1956 untuk menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia menganut politik bebas aktif
maka presiden Soekarno mengunjungi Uni Soviet. Dan ditandatangani perjanjian kerja sama
pemberian bantuan ekonomi dengan tidak mengikat dari Uni Soviet(US$ 100.000.000).
Indonesia juga mengunjungi Cekoslowakia, Yugoslavia, dan Cina. Indonesia juga mengirimkan
pasukan perdamaian di bawah PBB yang dikenal dengan Pasukan Garuda.
ü      Pada masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia turut mempelopori berdirinya Gerakan Non
Blok (1961) sejak saat itu Manifesto Politik (Manipol) menjadi dasar pengambilan kebijakan luar
negeri Indonesia sehingga dunia terbagi menjadi NEFO (negara-negara komunis) dan OLDEFO
(negara-negara kolonialis dan imperialis). Indonesia termasuk dalam kelompok NEFO sehingga
menjalin hubungan erat dengan negara bok timur dan menjaga jarak dengan negara blok barat.
Politik tersebut selanjutnya berkembang semakin radikal menjadi politik mercusuar dan politik
poros. Politik Indonesia yang agresif selama masa Demokrasi Terpimpin memboroskan devisa,
inflasi menjadi tidak terkontrol terlebih dengan adanya pemberontakan PKI 1965.
ü      Politik pada masa Orde Baru lebih memperhatikan masalah stabilitas regional akan
menjamin keberhasilan rencana pembangunan Indonesia.
Upaya yang dilakukan Indonesia yaitu dengan :
·        Mempertahankan persahabatan dengan pihak barat
·        Menjalankan politik pintu terbuka bagi infestor asing serta pinjaman luar negeri.
·        Bergabungnya kembali Indonesia sebagai anggota PBB pada 28 Desember 1966.
·        Memperbaiki hubungan dengan sejumlah negara yang sempat renggang karena adanya
politik konfrontasi masa Orde Lama.
·        Didirikan pula bentuk kerjasama regional ASEAN dalam rangka menjaga stabilitas
kawasan.
·        Pada 1992 Indonesia menjad ketua Gerakan Non Blok tetapi pada saat itu timbul pertikaian
dan perpecahan di negara Yugoslavia (Serbia menyerang Bosnia yang mayoritas beragama
Islam).
·        Indonesia menggunakan APEC untuk menentukan posisi kepemimpinan Indonesia.
Awalnya Indonesia tidak mau bergabung sebab takut tidak mampu menghadapi liberalisasi
perdagangan dan dipandang dapat mengurangi rasa kerjasama dianatara negara-negara ASEAN
tetapi setelah berakhirnya Perang Dingin Indonesia bergabung dalam APEC. Dengan demikian
Indonesia siap untuk mengikuti perdagangan bebas bagi negara-negara berkembang pada tahun
2020.

DAMPAK PERANG DUNIA IIMarch 6, 2009 by rinahistoryPerang Dunia II telah


menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang teerlibat perang maupun tidak. Kerugian
terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun
menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak
dapat lagi dihindarkan. A.    DAMPAK PERANG DUNIA BAGI DUNIA1.     BIDANG
POLITIK      Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet)
dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan
bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang
dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-
negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad
memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.      Muncul masalah baru yaitu adanya
pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu
dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga
melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material)
dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.      Uni Soviet
dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain dengan
berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-
negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara,
Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal
dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika,
dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan
Blok Barat.      Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana
Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan
individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-
Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi
masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaitu
liberalisme versus sosialisme-komunisme .      Munculnya politik memecah belah dimana terjadi
perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa
tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan
sosialis-komunis.      Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan
dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau
Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955)
dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria,
Polandia, dan Rumania.      Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan
perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.    
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas jajahan
bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina. (dampak positif) 2.    
BIDANG EKONOMI      Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem
ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal
berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-
negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.    
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep
negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi
kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.      Amerika Serikat
memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk
memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara
tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika
tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan
tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil
menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika.      Amerika Serikat akhirnya
mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian dunia, seperti:  a.    
Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat.
Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun
1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai
berikut.1)     Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara
Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.2)     Sebagai imbalan negara
peminjam diwajibkan :ü      Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan
melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.ü      Mengurangi penghalang-penghalang
yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.ü      Mencegah
terjadinya inflasi.ü      Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar
sendi-sendi perekonomian yang sehat.ü      Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika
Serikat untuk kepentingan pertahanan.ü      Meningkatkan persenjataan masing-masing negara
untuk kepentingan pertahanan.3)     Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi
pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham
komunis. Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat
antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951
maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan
meluasnya paham komunis.b.      Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara
khusus negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari
pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan
gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.c.       Point Four Program merupakan program
bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan
militer yang diberikan pada negara-negara berkembang khususnya Asia.d.      Colombo Plan
merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-negara
persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara
Asia Tenggara lainnya.      Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan
antara 7 negara Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan
Denmark) dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE)      Inggris memprakarsai berdirinya daerah
perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan
Austria).      Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan
karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak
secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan
dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh
pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil
tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.      Negara-negara Eropa Timur membangun
perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan
pembangunan perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.    
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab
sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada
negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia
II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.      Negara-
negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun
perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat membangun
perekonomiannya dengan cepat.      Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk
membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-
negara Eropa Barat.      Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah
memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.      Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia
sebagai perwujudan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary
Fund) dan Bank Dunia (World Bank).Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan
menyalurkan bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan
pembangunan ekonomi negaranya.3.     BIDANG SOSIAL      Semakin kuatnya kedudukan
golongan cerdik pandai (para ilmuwan)      Munculnya gerakan sosial untuk membantu
memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga
internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya
Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).      Amerika Serikat membentuk badan guna
menghindari jatuhnya korban lebih banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation
Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan
memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan Jerman. Bantuan
yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian,
dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB) dibubarkan sebab tugas untuk memberikan
bantuan pembangunan kembali negara Eropa telah dilaksanakan oleh European Reconstructions
Plan atau yang dikenal dengan Marshall Plan. B.    PENGARUH SISTEM EKONOMI
INTERNASIONAL BAGI INDONESIASistem ekonomi yang berkembang pasca Perang Dunia
II adalah liberalisme dan sosialis-komunisme, dimana kedua sistem inilah yang dijadikan
landasan kinerja pembangunan ekonomi bangsa Eropa, Asia, dan Afrika yang rusak akibat
perang.Perkembangan Perekonomian di Indonesia sebagai dampak dari berakhirnya Perang
Dunia II.1.      Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di Indonesia adalah upaya
untuk melakukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.ü      Indonesia
dalam kurun waktu 1945-1949 keadaaan politik dan ekonomi Indonesia masih sangat kacau
Indonesia belum seutuhnya merdeka dan laju inflasi sangat tinggi disebabkan karena  beredarnya
mata uang Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta blokade ekonomi dari
Belanda.ü      Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia awal kemerdekaan adalah
seperti dilakukan Konferensi Ekonomi, Pinjaman Nasional, hubungan dagang melalui BTC
(Banking and Trading Corporation), mengeluarkan ORI, mendirikan Bank Indonesia,
rasionalisasi, kasimo plan, dan yang lainnya masih saja mengalami kegagalan.ü      Kegagalan
upaya membentuk sistem ekonomi Nasional disebabkan karena saat itu fokus pemerintah adalah
untuk memberantas berbagai pergolakan yang muncul di dalam negeri belum lagi ditambah
usaha Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih berjuang untuk
mempertahankan kemerdekaan. 2.     Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1950-1959
adalah liberalisme.ü      Sistem liberalisme bisa tertanam kuat di Indonesia karena Belanda
sebagai negara yang pernah berkuasa atas Indonesia merupakan negara penganut liberalisme.ü    
Landasan kinerja politik dan ekonomi liberalisme berdampak pada tidak stabilnya politik. Hal ini
disebabkan karena tiap kabinet memilki masa kerja yang sangat singkat yang disertai dengan
program yang selalu berganti menyebabkan kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah
ekonomi selalu gagal.ü      Kegagalan liberalisme diterapkan di Indonesia menyebabkan muncul
sikap anti kolonialisme dan imperialisme. 3.     Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun
1959-1969 adalah Sosialisme.ü      Pemerintah Indonesia periode 1959-1969 menggunakan
Sosialisme sebagai landasan kinerja pemerintahan, dan dasar kehidupan ekonomi serta politik
Indonesia pasca kegagalan liberalisme.ü      Pemerintah Indonesia periode 1959-1965
memperkuat sikap anti kolonialisme dan imperialisme dengan mengeluarkan Manipol
(Manifestasi Politik) dan USDEK (UUD’45,Sosialisme Indonesia,Demokrasi Terpimpin,
Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Manipol adalah dokumen yang berisi tentang
pokok dan program umum Revolusi Indonesia.ü      Pembangunan ekonomi Indonesia baru mulai
dilaksanakan sejak 1961-1969 dengan dilaksanakannya program pembangunan nasional sistem
berencana dirasakan kehidupan masyarakat mulai membaik dan sejahtera.ü      Berbagai langkah
dilakukan dan dikeluarkan Presiden Sukarno guna menanggulangi masalah ekonomi masa ini
adalah Deklarasi Ekonomi (DEKON) tetapi upaya inipun gagal sebab bantuan dana dari IMF
tidak juga dicairkan (sebab Indonesia melakukan aksi Dwikora). Keadaan Indonesia semakin
diperparah dengan adanya pemberontakan oleh PKI sehingga keadaan ekonomi Indonesia selama
Orde Lama tidak mengalami kemajuan yang signifikan.ü      Presiden Sukarno mengembangkan
dan menerapkan sistem ekonomi terpimpin di Indonesia yang dipengaruhi gagasan dan
pemikiran komunisme untuk menciptakan sosialisme versi Indonesia. Sementara itu, sistem
ekonomi liberal seperti yang dilakukan IMF ternyata sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi
Indonesia.ü      Jadi sistem ekonomi komunisme yang berkembang di Uni Soviet mempengaruhi
sistem dan pembangunan perekonomian Indonesia pasca Perang Dunia II. Pemerintah Orde
Lama ingin supaya di Indonesia terwujud sebuah masyarakat sosialis dan ini ditempuh dengan
cara mengatasi atau melampaui feodalisme tanpa melalui kapitalisme sehingga hasilnya
Indonesia mengalami kegagalan. 4.     Indonesia masa Orde Baru (1969-1998)ü     Sistem
ekonomi Indonesia masa Orde Baru (pasca gagalnya sistem ekonomi terpimpin) tidak dapat
terlepas dari pengaruh sistem ekonomi kapitalisme (sistem ekonomi yang mengandalkan
kekuatan, dinamika pasar dan kapital (uang) sebagai motor penggeraknya).ü     Sistem tersebut
terlihat dari adanya upaya penyusunan REPELITA, tahapan pembangunan jangka pendek,
menengah, dan panjang sampai tinggal landas.ü     Selama Orde Baru pembangunan hanya
diarahkan demi pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek sosial dan budaya
masyarakat sehingga menimbulkan kerugian pada berbagai aspek kehidupan. Atas nama
pembangunan banyak tanah dirampas, hutan ditebang, dan modal hanya bertumpuk pada
segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan.ü     IMF dan Bank Dunia menjadi mitra
pembangunan yang penting bagi Indonesia. Kedua badan tersebut pada awalnya bertugas secara
berkala mengatur supaya pinjaman dapat dikembalikan oleh negara pengutang tetapi mereka
tidak mengontrol dan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi dan politik sebuah
negara.ü     Tetapi sejak 1980 kedua badan ini memperoleh kekuasaan yang tidak terbatas
sehingga mereka dapat mendikte negara-negara untuk mengubah tata perekonomiannya kalau
mau menerima bantuan IMF dan Bank Dunia. Sejak saat itu dimulailah era neoliberalisme yang
sama sekali tidak memberikan ruang bagi campur tangan negara dalam mengatur dan mengelola
perekonomian semua diserahkan pada mekanisme pasar. Karena perubahan tersebut maka
memberikan dampak pula bagi Indonesia IMF dan Bank Dunia semakin mendikte Indonesia
seiring dengan meningkatnya utang luar negeri Indonesia sehingga pada tahun 1998 mengalami
keruntuhan ekonomi.ü     Sejak tahun 1998 perekonomian Indonesia dikendalikan oleh IMF dan
Bank Dunia. Hal ini terlihat dengan adanya privatisasi BUMN serta perusahaan milik negara
lainnya, mergernya banyak bank dan penghapusan dana-dana subsidi (seperti BBM) yang
mampu mendatangkan dampak buruk (negatif) bagi Indonesia seperti banyaknya pengangguran,
rakyat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup, dsb. Jadi kebijakan ekonomi yang harus
dijalankan di Indonesia dengan mengikuti kebijakan IMF dan Bank Dunia sangat merugikan
rakyat Indonesia.ü     Inilah pengaruh langsung dari perekonomian dunia akibat Perang Dunia II
yang mempengaruhi sistem pembangunan perekonomian di Indonesia sampai saat ini yaitu
sistem kapitalisme dan neoliberalisme. C.    PENGARUH dalam KEBIJAKAN POLITIK LUAR
NEGERI BAGI INDONESIASejak proklamasi Indonesia menganut politik luar negeri bebas
aktif. Bebas artinya Indonesia tidakmemihak kepada salah satu blok dan menempuh cara sendiri
dalam menangani masalah-masalah internasional. Sedangkan aktif artinya Indonesia berusaha
sekuat tenaga untuk ikut memelihara perdamaian dunia dan berpartisipasi meredakan ketegangan
internasional.Politik ini dipilih dalam rangka menjamin kerjasama dan hubungan baik dengan
bangsa lain di dunia. Politik yang dicetuskan Mohammad Hatta ini dijalankan dari awal
terbentuknya Indonesia hingga saat ini meskipun dalam pelaksanaannya tidak sesuai karena
adanya pengaruh dengan perubahan politik di dunia.ü      Penyimpangan terhadap politik luar
negeri Indonesia yang bebas aktif dianggap mulai muncul ketika Indonesia pada masa Kabinet
Sukiman (1951) dengan mengadakan pertukaran surat antara Menteri Luar Negeri Ahmad
Subarjo dan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran dalam rangka mendapatkan bantuan
dari Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan protes sebab dianggap telah meninggalkan politik
bebas aktif dan memasukkan Indonesia ke dalam sistem pertahanan Blok Barat.ü      Sementara
itu pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I menitik beratkan pada kerjasama antara negara-
negara Asia-Afrika dengan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika. Kenyataan tersebut
bukan berarti Indonesia akan membentuk blok ketiga. Tujuan dibentuk organisasi ini adalah
sebagai landasan dalam rangka memupuk solidaritas Asia-Afrika dan menyusun kekuatanagar
mendapatkan posisi yang menguntungkan bagi bangsa Asia-Afrika di tengah percaturan politik
internasional.ü      Pada masa Burhanuddin Harahap (1955) politik luar negeri Indonesia lebih
dekat dengan Blok Barat, baik dengan Amerika, Australia, Inggris, Singapura dan Malaysia.
Indonesia mendapatkan bantuan makanan dari Amerika (US$ 96.700.000).ü      Tahun 1956
untuk menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia menganut politik bebas aktif maka presiden
Soekarno mengunjungi Uni Soviet. Dan ditandatangani perjanjian kerja sama pemberian bantuan
ekonomi dengan tidak mengikat dari Uni Soviet(US$ 100.000.000). Indonesia juga mengunjungi
Cekoslowakia, Yugoslavia, dan Cina. Indonesia juga mengirimkan pasukan perdamaian di
bawah PBB yang dikenal dengan Pasukan Garuda.ü      Pada masa Demokrasi Terpimpin,
Indonesia turut mempelopori berdirinya Gerakan Non Blok (1961) sejak saat itu Manifesto
Politik (Manipol) menjadi dasar pengambilan kebijakan luar negeri Indonesia sehingga dunia
terbagi menjadi NEFO (negara-negara komunis) dan OLDEFO (negara-negara kolonialis dan
imperialis). Indonesia termasuk dalam kelompok NEFO sehingga menjalin hubungan erat
dengan negara bok timur dan menjaga jarak dengan negara blok barat. Politik tersebut
selanjutnya berkembang semakin radikal menjadi politik mercusuar dan politik poros. Politik
Indonesia yang agresif selama masa Demokrasi Terpimpin memboroskan devisa, inflasi menjadi
tidak terkontrol terlebih dengan adanya pemberontakan PKI 1965.ü      Politik pada masa Orde
Baru lebih memperhatikan masalah stabilitas regional akan menjamin keberhasilan rencana
pembangunan Indonesia.Upaya yang dilakukan Indonesia yaitu dengan :·        Mempertahankan
persahabatan dengan pihak barat·        Menjalankan politik pintu terbuka bagi infestor asing serta
pinjaman luar negeri.·        Bergabungnya kembali Indonesia sebagai anggota PBB pada 28
Desember 1966.·        Memperbaiki hubungan dengan sejumlah negara yang sempat renggang
karena adanya politik konfrontasi masa Orde Lama.·        Didirikan pula bentuk kerjasama
regional ASEAN dalam rangka menjaga stabilitas kawasan.·        Pada 1992 Indonesia menjad
ketua Gerakan Non Blok tetapi pada saat itu timbul pertikaian dan perpecahan di negara
Yugoslavia (Serbia menyerang Bosnia yang mayoritas beragama Islam).·        Indonesia
menggunakan APEC untuk menentukan posisi kepemimpinan Indonesia. Awalnya Indonesia
tidak mau bergabung sebab takut tidak mampu menghadapi liberalisasi perdagangan dan
dipandang dapat mengurangi rasa kerjasama dianatara negara-negara ASEAN tetapi setelah
berakhirnya Perang Dingin Indonesia bergabung dalam APEC. Dengan demikian Indonesia siap
untuk mengikuti perdagangan bebas bagi negara-negara berkembang pada tahun 2020.

Pd1 dan pd 2

I.       PERANG DUNIA I (1914-1920)


a.     Sebab-sebab Perang Dunia I
Kemajuan Industri
Kemajuan Industri di Eropa menimbulkan masalah baru. Masing masing Negara berusaha
mamajukan industri negaranya, sehingga menimbulkan persaingan di antara Negara Negara
Eropa
Politik Kolonialisme dan Imperialisme
Kemajuan Industri yang dicapai mengakibatkankolonialisme dan imperialisme. Masing masing
Negara berusaha mendapatkn wilayah jajahan yang luas sebagai tempat pengambilan bahan
mentah atau bahan baku, sekaligus tempat pemasaran hasil hasil produksi, dan tempat menanam
modal lebih.
Politik Mencari kawan
Keadaan fisik dan politik yang semakin tegang mendorong Negara-negara untuk mencari kawan
untuk menghadapil lawan. Setiap Negara merasa khawatir akan terjadinya perang secara tiba
tiba. Eropa terbagi menjadi dua blok, yaitu Triple Alliance tahun 1882 (Jerman, Austria-
Hungaria, dan Italia) dan Triple Entente 1907 (Perancis,Inggris dan Rusia)

Perlombaan Bersenjata
Masing masing negara meningkatkan persenjataan dan tidak mau kalah dengan negara lainnya
untuk mempersiapkan perang
Terbunuhnya Putra Mahkota Austria
Francis Ferdinand di Sarjevo pada tanggal 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip (anggota gerkan
Serbia Raya ). Kejadian tersebut telah menyulut meletusnya Perang Dunia I .
1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang dengan Rusia.
3 Agustus 1914,Perancis melancarkan serangan kepada Jerman.
14 Agustus 1914, Inggris menyerang jerman
b.     Jalannya Perang Dunia I
Pihak pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah sebagai berikut:
Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri dari 4 negara yaitu Jerman,Turki,Bulgaria,Autria-
Hongaria.
Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri dari 23 negara yang antara lain: Perancis, Rusia,
Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, dan lain-
lain.
Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa terbagi atas beberapa front atau wilayah
peperangan seperti:
Front Barat, Jerman menduduki Belgia dan Perancis. Namun, Perancis berhasil memukul
mundur Jerman dalam Perang di tepi Sungai Marne. Jerman mengumumkan “Perang Parit” di
Vedum namun tetap dapat dipukul mundur Perancis.
Front Timur, Jerman berhasil memukul mundur Rusia di dekat Danau Masuri tetapi akhirnya
Rusia dan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.
Front Italia, Italia dikalahkan oleh Jerman
Front Balkan, awalnya Jerman mengalami kemenangan. Rumania dan Serbia menyerah terlebih
dahulu kepada Jerman.
Inggris menyerang Dardanella, tetapi dalam pertempuran di Gallipolli, Inggris berhasil
dikalahkan oleh Turki.
Akhirnya Inggris mundur dari Turki ke Yunani.
Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918.
Kemudian Turki diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina, dan Irak.
Turki menyerah pada tahun 1918.
Front laut, terjadi di Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman. Jerman mengumumkan perang
kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap musuh oleh Jerman ditembak.
c.     Akhir Perang Dunia I (11 November 1918)
Jerman menghadapi dua serangan sekaligus yaitu serangan dari sekutu dan pemberontakan dari
kaum komunis. Karena serangan itu, Jerman terpaksa menyerah pada tahun 1918. Setelah Perang
Dunia I berakhir diadakan perjanjian perdamaian, seperti:
1.      Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu
2.      Perjanjian St. Germain (10 November 1919) antara Sekutu dengan Austria
3.      Perjanjian Neuilly (27 November 1919) antara pihak Sekutu dengan Bulgaria
4.      Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) antara Sekutu dengan Hongaria
5.      Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dengan Turki
d.    Akibat Perang Dunia I
-         Membawa perubahan dan kehancuran baik bagi negara-negara yang menang maupun yang
kalah
-         Muncul sistem baru yaitu sistem demokrasi dan diktatorisme seperti Fasisme Mussolini
(Italia), Nazi Hitler (Jerman), Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Proletariat (Rusia).
-         Egoisme ekonomi negara-negara yang menang dalam perang saling berebut dalam
menuntut ganti rugi.
-         Timbul paham-paham politik ekonomi di antaranya komunisme (Rusia), Fasisme (Italia),
Nazi (Jerman), Etatisme (Turki).
e.     Liga Bangsa Bangsa (League of Nations)
Liga Bangsa-bangsa adalah organisasi dunia yang terdiri dari negara-negara anggotanya dan
memiliki organ-organ pendukung lainnya. Adapun tujuan Liga Bangsa-bangsa adalah :
Menjamin perdamaian dunia
Melenyapkan perang
Diplomasi terbuka
Menaati hukum dan perjanjian internasional
Badan-badan organisasi LBB diantaranya adalah :
·        Sidang Umum
·        Dewan Keamanan
·        Sekertariat Tetap
·        Organisasi-organisasi tambahan terdiri atas panitia-panitia mengenai ekonomi, keuangan,
teknik, kesehatan, mandat, ilmu pengetahuan dan perhubungan.
Organisasi-organisasi yang termasuk dalam Liga bangsa-bangsa dengan status otonomi
diantaranya:
o       ILO (International Labour Organization)
o       Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
Lembaga ini gagal menjalankan fungsinya karena hal-hal sebagai berikut.
ü      Tidak adanya peraturan-peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara suakrela.
ü      Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak setiap negara yang melanggar
ü      Terlalu lemah terhadap negara-negara besar
ü      Adanya pergeseran tujuan dari masalah perdamaian ke masalah politik
Karena kegagalannya itu pada tahun 1945 Liga bangsa-bangsa diganti menjadi Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nationa Organization (UNO) pada tanggal 24 Oktober 1945
di San Fransisco, Amerika Serikat.
II.    PERANG DUNIA II
a.     Sebab-sebab Perang Dunia II
Sebab-sebab umum :
Kekacauan dalam bidang ekonomi
Munculnya politik aliansi (politik mencari kawan)
Munculnya paham ultranasionalisme (nasionalisme yang berlebihan)
Kegagalan Liga Bangsa-bangsa dalam menjalankan tugasnya
Jerman tidak mengakui lagi perjanjian Versailles
Sebab khusus :
1 September 1939, Jerman menyerang Polandia melanggar perjanjian Versailles sehingga
meletuslah Perang Dunia II
3 September 1939, Inggris dan Perancis (sekutu) mengumumkan perang kepada Jerman. Sekutu
mendapat bantuan dari Amerika Serikat (bantuan tentara, perlengkapan, dan persenjataan).
8 Desember 1941, Pearl Harbour diserang Jepang dan pada 9 Desember 1941 Amerika Serikat
mengumumkan perang kepada Jepang.
11 Desember 1941 Jerman dan Italia mengumumkan perang kepada Amerika Serikat sehingga
perang meletus dan meliputi seluruh dunia.
b.     Jalannya Perang Dunia II
1.     Periode Permulaan (1939-1942)
1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia dan Polandia dibagi menjadi Jerman dan Rusia
Tahun 1940, Jerman menyerbu dan menduduki Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia,
Luxemburg
10 Juni 1940, Italia mengumumkan perang dan menyerbu Perancis
Paris jatuh ke tangan Jerman (13 Juni 1940)
27 September 1940, Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam perjanjian Tiga negara dengan
membentuk poros Roma-Berlin-Tokyo
13 April 1941, Rusia dan Jerman mengadakan perjanjian non agresi (tidak saling menyerang)
Tentara Jerman menyerbu Balkan sampai ke Pulau Kreta. Rumania dan Bulgaria memihak
kepada Jerman. Tentara Italia dipukul mundur di Afrika bagian utara oleh Inggris. Tentara
Jerman di bawah Erwin Rommel menyerbu Afrika.
Jerman menyerbu Rusia (22 Juni 1941), Inggris menang dalam The Battle of Britain.
Jepang menyerang Pearl Habour (7 Desember 1941) dan membuka Perang Pasifik
2.     Turning Poin/titik balik (1942)
Jepang kalah dalam pertempuran laut karang melawan Sekutu (Inggris dan Amerika Serikat)
pada tanggal 7 Mei 1942
Jerman dipukul mundur di el-alamein di muka Alexandria oleh Jenderal Montgomery (12
November 1942)
3.     Periode Terakhir (1943-1945)
Italia diserbu oleh Sekutu dan terpaksa menyerah (1 Mei 1944)
19 November 1942, Jerman kalah di Stalingrad, Jerman keluar dari Rusia. Kemudian Rusia
menyerbu ke Balkan dan Polandia. 24 Agustus 1944 Rumania menyerah kepada Rusia diikuti
Bulgaria 8 September 1944. Yugoslavia dibebaskan dan Hungaria menyerah kepada Rusia
tanggal 13 Februari 1945.
6 Juni 1944, tentara Amerika Serikat dan Inggris menyerbu Normandia (Perancis). 24 Agustus
1944, Perancis berhasil direbut, Belgia dibebaskan tanggal 2 September 1944. Kemudian
Amerika langsung menyerbu Jerman.
Jerman menyerah tanggal 7 Mei 1945. Tentara Rusia menyerbu Berlin dan ketika pertempuran
dalam kota, Hitler bunuh diri. Berlin jatuh ke tangan Rusia tanggal 1 Mei 1945, sedangkan
tentara gabungan Amerika Serikat, inggris, dan Perancis tiba di Sungai Elbe, waktu Jerman
menyerah tanggal 7 Mei 1945.
6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Nagasaki. 8 Agustus 1945 Rusia menduduki
Manchuria dan Korea. Akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada
Sekutu.
c.     Akhir Perang Dunia II
Berbagai perjanjian perdamaian yang pernah diakukan di antaranya :
1)     Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan Sekutu
2)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Jepang (1945 di Jepang)
3)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Italia (1945 di Paris)
4)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Austria (1945 di Austria)
5)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Hongaria, Burgaria, Rumania, Finlandia ditentukan
di Paris tahun 1945
Sedangkan konferensi-konferensi yang diselenggrakan selama Perang Dunia II baik mengenai
siasat Perang maupun perdamaian dunia antara lain :
·        Konferensi Atlantik (14 Agustus 1941)
·        Konferensi Casablanca (Januari 1943)
·        Konferensi Moskow (Oktober 1943)
·        Konferensi Kairo (November 1943)
·        Konferensi Teheran (Desember 1943)
·        Konferensi Yalta (Februari 1945)
·        Konferensi Postdam (2 Agustus 1945)
d.    Akibat Perang Dunia II
Sektor Politik
Kedudukan Amerika Serikat memuncak setinggi-tingginya
Rusia menjadi kekuatan baru dan kemudian menjadi saingan berat bagi Amerika Serikat
Terjadinya perebutan Hegemoni antara Rusia dengan Amerika Serikat di dunia
Muncul Nasionalisme di Asia dan menentang imperialisme negara-negara barat (Eropa)
Politik mencari kawan (politik Aliansi)
Balance of Power Policy mengakibatkan politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama
(Collective Security) sehingga timbul North Atlantic Treaty Organization (NATO), Middle
Eastern Treaty Organization (METO), South East Asian Treaty Organization (SEATO)
Munculnya politik pemecah belah terhadap negara-negara seperti Jerman, Austria, Wina, Trieste,
Korea, Indo-China.
Sektor Ekonomi
Amerika Serikat muncul sebagai negara kreditor bagi seluruh dunia di antaranya melalui Truman
Doctrine (1947), Marshall Plan (1947), Four Point Truman, Colombo Plan.
Sektor Sosial
Membentuk United Nation Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) yang membantu
masyarakat dalam bentuk :
Memberikan makan orang-orang yang terlantar
Mengurus pengungsi-pengungsidan mempersatukan para nggota keluarga yang terpisah akibat
perang
Mendirikan rumah sakit dan balai pengobatan
Mengerjakan kembali tanah-tanah yang telah rusak.

PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA IIMarch 6, 2009 by rinahistoryI.       PERANG


DUNIA I (1914-1920)a.     Sebab-sebab Perang Dunia I      Kemajuan IndustriKemajuan Industri
di Eropa menimbulkan masalah baru. Masing masing Negara berusaha mamajukan industri
negaranya, sehingga menimbulkan persaingan di antara Negara Negara Eropa      Politik
Kolonialisme dan ImperialismeKemajuan Industri yang dicapai mengakibatkankolonialisme dan
imperialisme. Masing masing Negara berusaha mendapatkn wilayah jajahan yang luas sebagai
tempat pengambilan bahan mentah atau bahan baku, sekaligus tempat pemasaran hasil hasil
produksi, dan tempat menanam modal lebih.      Politik Mencari kawanKeadaan fisik dan politik
yang semakin tegang mendorong Negara-negara untuk mencari kawan untuk menghadapil
lawan. Setiap Negara merasa khawatir akan terjadinya perang secara tiba tiba. Eropa terbagi
menjadi dua blok, yaitu Triple Alliance tahun 1882 (Jerman, Austria-Hungaria, dan Italia) dan
Triple Entente 1907 (Perancis,Inggris dan Rusia)      Perlombaan BersenjataMasing masing
negara meningkatkan persenjataan dan tidak mau kalah dengan negara lainnya untuk
mempersiapkan perang      Terbunuhnya Putra Mahkota AustriaFrancis Ferdinand di Sarjevo
pada tanggal 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip (anggota gerkan Serbia Raya ). Kejadian tersebut
telah menyulut meletusnya Perang Dunia I .     1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang
dengan Rusia.     3 Agustus 1914,Perancis melancarkan serangan kepada Jerman.     14 Agustus
1914, Inggris menyerang jerman b.     Jalannya Perang Dunia IPihak pihak yang terlibat dalam
Perang Dunia I adalah sebagai berikut:      Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri dari 4 negara
yaitu Jerman,Turki,Bulgaria,Autria-Hongaria.      Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri dari
23 negara yang antara lain: Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia,
Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, dan lain-lain. Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa
terbagi atas beberapa front atau wilayah peperangan seperti:     Front Barat, Jerman menduduki
Belgia dan Perancis. Namun, Perancis berhasil memukul mundur Jerman dalam Perang di tepi
Sungai Marne. Jerman mengumumkan “Perang Parit” di Vedum namun tetap dapat dipukul
mundur Perancis.     Front Timur, Jerman berhasil memukul mundur Rusia di dekat Danau
Masuri tetapi akhirnya Rusia dan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.    
Front Italia, Italia dikalahkan oleh Jerman     Front Balkan, awalnya Jerman mengalami
kemenangan. Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman.Inggris menyerang
Dardanella, tetapi dalam pertempuran di Gallipolli, Inggris berhasil dikalahkan oleh
Turki.Akhirnya Inggris mundur dari Turki ke Yunani.Inggris menghantam Bulgaria dan
menyerah tahun 1918.Kemudian Turki diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina, dan
Irak.Turki menyerah pada tahun 1918.     Front laut, terjadi di Jutland antara pihak Inggris
dengan Jerman. Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang
dianggap musuh oleh Jerman ditembak. c.     Akhir Perang Dunia I (11 November 1918)Jerman
menghadapi dua serangan sekaligus yaitu serangan dari sekutu dan pemberontakan dari kaum
komunis. Karena serangan itu, Jerman terpaksa menyerah pada tahun 1918. Setelah Perang
Dunia I berakhir diadakan perjanjian perdamaian, seperti:1.      Perjanjian Versailles (28 Juni
1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu2.      Perjanjian St. Germain (10 November 1919)
antara Sekutu dengan Austria3.      Perjanjian Neuilly (27 November 1919) antara pihak Sekutu
dengan Bulgaria4.      Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) antara Sekutu dengan Hongaria5.    
Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dengan Turkid.    Akibat Perang Dunia I-      
Membawa perubahan dan kehancuran baik bagi negara-negara yang menang maupun yang
kalah-         Muncul sistem baru yaitu sistem demokrasi dan diktatorisme seperti Fasisme
Mussolini (Italia), Nazi Hitler (Jerman), Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Proletariat
(Rusia).-         Egoisme ekonomi negara-negara yang menang dalam perang saling berebut dalam
menuntut ganti rugi.-         Timbul paham-paham politik ekonomi di antaranya komunisme
(Rusia), Fasisme (Italia), Nazi (Jerman), Etatisme (Turki). e.     Liga Bangsa Bangsa (League of
Nations)Liga Bangsa-bangsa adalah organisasi dunia yang terdiri dari negara-negara anggotanya
dan memiliki organ-organ pendukung lainnya. Adapun tujuan Liga Bangsa-bangsa adalah :    
Menjamin perdamaian dunia     Melenyapkan perang     Diplomasi terbuka     Menaati hukum
dan perjanjian internasionalBadan-badan organisasi LBB diantaranya adalah :·        Sidang
Umum·        Dewan Keamanan·        Sekertariat Tetap·        Organisasi-organisasi tambahan
terdiri atas panitia-panitia mengenai ekonomi, keuangan, teknik, kesehatan, mandat, ilmu
pengetahuan dan perhubungan.Organisasi-organisasi yang termasuk dalam Liga bangsa-bangsa
dengan status otonomi diantaranya:o       ILO (International Labour Organization)o      
Mahkamah Internasional (International Court of Justice)Lembaga ini gagal menjalankan
fungsinya karena hal-hal sebagai berikut.ü      Tidak adanya peraturan-peraturan yang mengikat
dan semuanya dilakukan secara suakrela.ü      Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata
untuk menindak setiap negara yang melanggarü      Terlalu lemah terhadap negara-negara besarü
Adanya pergeseran tujuan dari masalah perdamaian ke masalah politikKarena kegagalannya itu
pada tahun 1945 Liga bangsa-bangsa diganti menjadi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau
United Nationa Organization (UNO) pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransisco, Amerika
Serikat. II.    PERANG DUNIA IIa.     Sebab-sebab Perang Dunia IISebab-sebab umum :    
Kekacauan dalam bidang ekonomi      Munculnya politik aliansi (politik mencari kawan)    
Munculnya paham ultranasionalisme (nasionalisme yang berlebihan)      Kegagalan Liga Bangsa-
bangsa dalam menjalankan tugasnya      Jerman tidak mengakui lagi perjanjian VersaillesSebab
khusus :      1 September 1939, Jerman menyerang Polandia melanggar perjanjian Versailles
sehingga meletuslah Perang Dunia II      3 September 1939, Inggris dan Perancis (sekutu)
mengumumkan perang kepada Jerman. Sekutu mendapat bantuan dari Amerika Serikat (bantuan
tentara, perlengkapan, dan persenjataan).      8 Desember 1941, Pearl Harbour diserang Jepang
dan pada 9 Desember 1941 Amerika Serikat mengumumkan perang kepada Jepang.      11
Desember 1941 Jerman dan Italia mengumumkan perang kepada Amerika Serikat sehingga
perang meletus dan meliputi seluruh dunia. b.     Jalannya Perang Dunia II1.     Periode
Permulaan (1939-1942)      1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia dan Polandia dibagi
menjadi Jerman dan Rusia      Tahun 1940, Jerman menyerbu dan menduduki Denmark,
Norwegia, Belanda, Belgia, Luxemburg      10 Juni 1940, Italia mengumumkan perang dan
menyerbu Perancis      Paris jatuh ke tangan Jerman (13 Juni 1940)      27 September 1940,
Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam perjanjian Tiga negara dengan membentuk poros
Roma-Berlin-Tokyo      13 April 1941, Rusia dan Jerman mengadakan perjanjian non agresi
(tidak saling menyerang)      Tentara Jerman menyerbu Balkan sampai ke Pulau Kreta. Rumania
dan Bulgaria memihak kepada Jerman. Tentara Italia dipukul mundur di Afrika bagian utara oleh
Inggris. Tentara Jerman di bawah Erwin Rommel menyerbu Afrika.      Jerman menyerbu Rusia
(22 Juni 1941), Inggris menang dalam The Battle of Britain.      Jepang menyerang Pearl Habour
(7 Desember 1941) dan membuka Perang Pasifik 2.     Turning Poin/titik balik (1942)     Jepang
kalah dalam pertempuran laut karang melawan Sekutu (Inggris dan Amerika Serikat) pada
tanggal 7 Mei 1942     Jerman dipukul mundur di el-alamein di muka Alexandria oleh Jenderal
Montgomery (12 November 1942) 3.     Periode Terakhir (1943-1945)      Italia diserbu oleh
Sekutu dan terpaksa menyerah (1 Mei 1944)      19 November 1942, Jerman kalah di Stalingrad,
Jerman keluar dari Rusia. Kemudian Rusia menyerbu ke Balkan dan Polandia. 24 Agustus 1944
Rumania menyerah kepada Rusia diikuti Bulgaria 8 September 1944. Yugoslavia dibebaskan dan
Hungaria menyerah kepada Rusia tanggal 13 Februari 1945.      6 Juni 1944, tentara Amerika
Serikat dan Inggris menyerbu Normandia (Perancis). 24 Agustus 1944, Perancis berhasil direbut,
Belgia dibebaskan tanggal 2 September 1944. Kemudian Amerika langsung menyerbu Jerman.    
Jerman menyerah tanggal 7 Mei 1945. Tentara Rusia menyerbu Berlin dan ketika pertempuran
dalam kota, Hitler bunuh diri. Berlin jatuh ke tangan Rusia tanggal 1 Mei 1945, sedangkan
tentara gabungan Amerika Serikat, inggris, dan Perancis tiba di Sungai Elbe, waktu Jerman
menyerah tanggal 7 Mei 1945.      6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Nagasaki. 8
Agustus 1945 Rusia menduduki Manchuria dan Korea. Akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu. c.     Akhir Perang Dunia IIBerbagai perjanjian perdamaian
yang pernah diakukan di antaranya :1)     Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) antara Jerman
dengan Sekutu2)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Jepang (1945 di Jepang)3)    
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Italia (1945 di Paris)4)     Perjanjian perdamaian Sekutu
dengan Austria (1945 di Austria)5)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Hongaria, Burgaria,
Rumania, Finlandia ditentukan di Paris tahun 1945Sedangkan konferensi-konferensi yang
diselenggrakan selama Perang Dunia II baik mengenai siasat Perang maupun perdamaian dunia
antara lain :·        Konferensi Atlantik (14 Agustus 1941)·        Konferensi Casablanca (Januari
1943)·        Konferensi Moskow (Oktober 1943)·        Konferensi Kairo (November 1943)·      
Konferensi Teheran (Desember 1943)·        Konferensi Yalta (Februari 1945)·        Konferensi
Postdam (2 Agustus 1945) d.    Akibat Perang Dunia IISektor Politik      Kedudukan Amerika
Serikat memuncak setinggi-tingginya      Rusia menjadi kekuatan baru dan kemudian menjadi
saingan berat bagi Amerika Serikat      Terjadinya perebutan Hegemoni antara Rusia dengan
Amerika Serikat di dunia      Muncul Nasionalisme di Asia dan menentang imperialisme negara-
negara barat (Eropa)      Politik mencari kawan (politik Aliansi)      Balance of Power Policy
mengakibatkan politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama (Collective Security)
sehingga timbul North Atlantic Treaty Organization (NATO), Middle Eastern Treaty
Organization (METO), South East Asian Treaty Organization (SEATO)      Munculnya politik
pemecah belah terhadap negara-negara seperti Jerman, Austria, Wina, Trieste, Korea, Indo-
China.Sektor EkonomiAmerika Serikat muncul sebagai negara kreditor bagi seluruh dunia di
antaranya melalui Truman Doctrine (1947), Marshall Plan (1947), Four Point Truman, Colombo
Plan.Sektor SosialMembentuk United Nation Relief and Rehabilitation Administration
(UNRRA) yang membantu masyarakat dalam bentuk :     Memberikan makan orang-orang yang
terlantar     Mengurus pengungsi-pengungsidan mempersatukan para nggota keluarga yang
terpisah akibat perang     Mendirikan rumah sakit dan balai pengobatan     Mengerjakan kembali
tanah-tanah yang telah rusak.

I.       PERANG DUNIA I (1914-1920)a.     Sebab-sebab Perang Dunia IKemajuan


IndustriKemajuan Industri di Eropa menimbulkan masalah baru. Masing masing Negara
berusaha mamajukan industri negaranya, sehingga menimbulkan persaingan di antara Negara
Negara EropaPolitik Kolonialisme dan ImperialismeKemajuan Industri yang dicapai
mengakibatkankolonialisme dan imperialisme. Masing masing Negara berusaha mendapatkn
wilayah jajahan yang luas sebagai tempat pengambilan bahan mentah atau bahan baku, sekaligus
tempat pemasaran hasil hasil produksi, dan tempat menanam modal lebih.Politik Mencari
kawanKeadaan fisik dan politik yang semakin tegang mendorong Negara-negara untuk mencari
kawan untuk menghadapil lawan. Setiap Negara merasa khawatir akan terjadinya perang secara
tiba tiba. Eropa terbagi menjadi dua blok, yaitu Triple Alliance tahun 1882 (Jerman, Austria-
Hungaria, dan Italia) dan Triple Entente 1907 (Perancis,Inggris dan Rusia)Perlombaan
BersenjataMasing masing negara meningkatkan persenjataan dan tidak mau kalah dengan negara
lainnya untuk mempersiapkan perangTerbunuhnya Putra Mahkota AustriaFrancis Ferdinand di
Sarjevo pada tanggal 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip (anggota gerkan Serbia Raya ). Kejadian
tersebut telah menyulut meletusnya Perang Dunia I .1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan
perang dengan Rusia.3 Agustus 1914,Perancis melancarkan serangan kepada Jerman.14 Agustus
1914, Inggris menyerang jermanb.     Jalannya Perang Dunia IPihak pihak yang terlibat dalam
Perang Dunia I adalah sebagai berikut:Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri dari 4 negara
yaitu Jerman,Turki,Bulgaria,Autria-Hongaria.Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri dari 23
negara yang antara lain: Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia,
Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, dan lain-lain.Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa
terbagi atas beberapa front atau wilayah peperangan seperti:Front Barat, Jerman menduduki
Belgia dan Perancis. Namun, Perancis berhasil memukul mundur Jerman dalam Perang di tepi
Sungai Marne. Jerman mengumumkan “Perang Parit” di Vedum namun tetap dapat dipukul
mundur Perancis.Front Timur, Jerman berhasil memukul mundur Rusia di dekat Danau Masuri
tetapi akhirnya Rusia dan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.Front Italia,
Italia dikalahkan oleh JermanFront Balkan, awalnya Jerman mengalami kemenangan. Rumania
dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman.Inggris menyerang Dardanella, tetapi dalam
pertempuran di Gallipolli, Inggris berhasil dikalahkan oleh Turki.Akhirnya Inggris mundur dari
Turki ke Yunani.Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918.Kemudian Turki
diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina, dan Irak.Turki menyerah pada tahun
1918.Front laut, terjadi di Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman. Jerman mengumumkan
perang kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap musuh oleh Jerman ditembak.c.    
Akhir Perang Dunia I (11 November 1918)Jerman menghadapi dua serangan sekaligus yaitu
serangan dari sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu, Jerman
terpaksa menyerah pada tahun 1918. Setelah Perang Dunia I berakhir diadakan perjanjian
perdamaian, seperti:1.      Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan
Sekutu2.      Perjanjian St. Germain (10 November 1919) antara Sekutu dengan Austria3.    
Perjanjian Neuilly (27 November 1919) antara pihak Sekutu dengan Bulgaria4.      Perjanjian
Trianon (4 Juni 1920) antara Sekutu dengan Hongaria5.      Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920)
antara Sekutu dengan Turkid.    Akibat Perang Dunia I-         Membawa perubahan dan
kehancuran baik bagi negara-negara yang menang maupun yang kalah-         Muncul sistem baru
yaitu sistem demokrasi dan diktatorisme seperti Fasisme Mussolini (Italia), Nazi Hitler (Jerman),
Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Proletariat (Rusia).-         Egoisme ekonomi negara-
negara yang menang dalam perang saling berebut dalam menuntut ganti rugi.-         Timbul
paham-paham politik ekonomi di antaranya komunisme (Rusia), Fasisme (Italia), Nazi (Jerman),
Etatisme (Turki).e.     Liga Bangsa Bangsa (League of Nations)Liga Bangsa-bangsa adalah
organisasi dunia yang terdiri dari negara-negara anggotanya dan memiliki organ-organ
pendukung lainnya. Adapun tujuan Liga Bangsa-bangsa adalah :Menjamin perdamaian
duniaMelenyapkan perangDiplomasi terbukaMenaati hukum dan perjanjian internasionalBadan-
badan organisasi LBB diantaranya adalah :·        Sidang Umum·        Dewan Keamanan·      
Sekertariat Tetap·        Organisasi-organisasi tambahan terdiri atas panitia-panitia mengenai
ekonomi, keuangan, teknik, kesehatan, mandat, ilmu pengetahuan dan perhubungan.Organisasi-
organisasi yang termasuk dalam Liga bangsa-bangsa dengan status otonomi diantaranya:o      
ILO (International Labour Organization)o       Mahkamah Internasional (International Court of
Justice)Lembaga ini gagal menjalankan fungsinya karena hal-hal sebagai berikut.ü      Tidak
adanya peraturan-peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara suakrela.ü      Tidak
mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak setiap negara yang melanggarü    
Terlalu lemah terhadap negara-negara besarü      Adanya pergeseran tujuan dari masalah
perdamaian ke masalah politikKarena kegagalannya itu pada tahun 1945 Liga bangsa-bangsa
diganti menjadi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nationa Organization (UNO)
pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransisco, Amerika Serikat.II.    PERANG DUNIA IIa.    
Sebab-sebab Perang Dunia IISebab-sebab umum :Kekacauan dalam bidang ekonomiMunculnya
politik aliansi (politik mencari kawan)Munculnya paham ultranasionalisme (nasionalisme yang
berlebihan)Kegagalan Liga Bangsa-bangsa dalam menjalankan tugasnyaJerman tidak mengakui
lagi perjanjian VersaillesSebab khusus :1 September 1939, Jerman menyerang Polandia
melanggar perjanjian Versailles sehingga meletuslah Perang Dunia II3 September 1939, Inggris
dan Perancis (sekutu) mengumumkan perang kepada Jerman. Sekutu mendapat bantuan dari
Amerika Serikat (bantuan tentara, perlengkapan, dan persenjataan).8 Desember 1941, Pearl
Harbour diserang Jepang dan pada 9 Desember 1941 Amerika Serikat mengumumkan perang
kepada Jepang.11 Desember 1941 Jerman dan Italia mengumumkan perang kepada Amerika
Serikat sehingga perang meletus dan meliputi seluruh dunia.b.     Jalannya Perang Dunia II1.    
Periode Permulaan (1939-1942)1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia dan Polandia
dibagi menjadi Jerman dan RusiaTahun 1940, Jerman menyerbu dan menduduki Denmark,
Norwegia, Belanda, Belgia, Luxemburg10 Juni 1940, Italia mengumumkan perang dan
menyerbu PerancisParis jatuh ke tangan Jerman (13 Juni 1940)27 September 1940, Jerman,
Italia, dan Jepang bersatu dalam perjanjian Tiga negara dengan membentuk poros Roma-Berlin-
Tokyo13 April 1941, Rusia dan Jerman mengadakan perjanjian non agresi (tidak saling
menyerang)Tentara Jerman menyerbu Balkan sampai ke Pulau Kreta. Rumania dan Bulgaria
memihak kepada Jerman. Tentara Italia dipukul mundur di Afrika bagian utara oleh Inggris.
Tentara Jerman di bawah Erwin Rommel menyerbu Afrika.Jerman menyerbu Rusia (22 Juni
1941), Inggris menang dalam The Battle of Britain.Jepang menyerang Pearl Habour (7 Desember
1941) dan membuka Perang Pasifik2.     Turning Poin/titik balik (1942)Jepang kalah dalam
pertempuran laut karang melawan Sekutu (Inggris dan Amerika Serikat) pada tanggal 7 Mei
1942Jerman dipukul mundur di el-alamein di muka Alexandria oleh Jenderal Montgomery (12
November 1942)3.     Periode Terakhir (1943-1945)Italia diserbu oleh Sekutu dan terpaksa
menyerah (1 Mei 1944)19 November 1942, Jerman kalah di Stalingrad, Jerman keluar dari
Rusia. Kemudian Rusia menyerbu ke Balkan dan Polandia. 24 Agustus 1944 Rumania menyerah
kepada Rusia diikuti Bulgaria 8 September 1944. Yugoslavia dibebaskan dan Hungaria
menyerah kepada Rusia tanggal 13 Februari 1945.6 Juni 1944, tentara Amerika Serikat dan
Inggris menyerbu Normandia (Perancis). 24 Agustus 1944, Perancis berhasil direbut, Belgia
dibebaskan tanggal 2 September 1944. Kemudian Amerika langsung menyerbu Jerman.Jerman
menyerah tanggal 7 Mei 1945. Tentara Rusia menyerbu Berlin dan ketika pertempuran dalam
kota, Hitler bunuh diri. Berlin jatuh ke tangan Rusia tanggal 1 Mei 1945, sedangkan tentara
gabungan Amerika Serikat, inggris, dan Perancis tiba di Sungai Elbe, waktu Jerman menyerah
tanggal 7 Mei 1945.6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Nagasaki. 8 Agustus 1945
Rusia menduduki Manchuria dan Korea. Akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang
menyerah kepada Sekutu.c.     Akhir Perang Dunia IIBerbagai perjanjian perdamaian yang
pernah diakukan di antaranya :1)     Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan
Sekutu2)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Jepang (1945 di Jepang)3)     Perjanjian
perdamaian Sekutu dengan Italia (1945 di Paris)4)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan
Austria (1945 di Austria)5)     Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Hongaria, Burgaria,
Rumania, Finlandia ditentukan di Paris tahun 1945Sedangkan konferensi-konferensi yang
diselenggrakan selama Perang Dunia II baik mengenai siasat Perang maupun perdamaian dunia
antara lain :·        Konferensi Atlantik (14 Agustus 1941)·        Konferensi Casablanca (Januari
1943)·        Konferensi Moskow (Oktober 1943)·        Konferensi Kairo (November 1943)·      
Konferensi Teheran (Desember 1943)·        Konferensi Yalta (Februari 1945)·        Konferensi
Postdam (2 Agustus 1945)d.    Akibat Perang Dunia IISektor PolitikKedudukan Amerika Serikat
memuncak setinggi-tingginyaRusia menjadi kekuatan baru dan kemudian menjadi saingan berat
bagi Amerika SerikatTerjadinya perebutan Hegemoni antara Rusia dengan Amerika Serikat di
duniaMuncul Nasionalisme di Asia dan menentang imperialisme negara-negara barat
(Eropa)Politik mencari kawan (politik Aliansi)Balance of Power Policy mengakibatkan politik
aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama (Collective Security) sehingga timbul North
Atlantic Treaty Organization (NATO), Middle Eastern Treaty Organization (METO), South East
Asian Treaty Organization (SEATO)Munculnya politik pemecah belah terhadap negara-negara
seperti Jerman, Austria, Wina, Trieste, Korea, Indo-China.Sektor EkonomiAmerika Serikat
muncul sebagai negara kreditor bagi seluruh dunia di antaranya melalui Truman Doctrine (1947),
Marshall Plan (1947), Four Point Truman, Colombo Plan.Sektor SosialMembentuk United
Nation Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) yang membantu masyarakat dalam
bentuk :Memberikan makan orang-orang yang terlantarMengurus pengungsi-pengungsidan
mempersatukan para nggota keluarga yang terpisah akibat perangMendirikan rumah sakit dan
balai pengobatanMengerjakan kembali tanah-tanah yang telah rusak.

You might also like